Rabu, 30 November 2011

Mungkinkah Sosok Ini Seseorang Yang Di Tunggu Dunia Pada Akhir Zaman ????

Ahmadinejad, seorang tokoh di dunia nyata yang berhasil membuat dunia terpesona dengan kebijakannya yang jauh dari kemewahan seorang pemimpin. Seberapa sederhanakah beliau ini? Let me tell you. Berikut ini saya kutipkan sebagian dari yang saya baca dari beberapa sumber.

Konon ketika beliau sudah menjabat sebagai walikota Teheran yang memiliki populasi lebih besar daripada Jakarta ia masih tampil dengan sepatu yang bolong-bolong. Ia menyapu jalanan Teheran dan bangga dengan itu. Sampai sekarang pun ia masih tampil dengan kemeja lengan panjang sederhana sehingga jika kita tidak mengenalnya dan bertemu dengannya kita tidak akan pernah mengira bahwa beliau adalah seorang presiden. Ya presiden dari sebuah negara besar.

Sebelum menjabat sebagai presiden Iran beliau adalah walikota Teheran, periode 2003-2005. Teheran, ibukota Iran, kota dengan sejuta paradoks, memiliki populasi hampir dua kali lipat dari Jakarta, yaitu sebesar 16 juta penduduk. Untuk bisa menjadi walikota dari ibukota negara tentu sudah merupakan prestasi tersendiri mengingat betapa Iran adalah negara yang dikuasai oleh para mullah.

Ia bukanlah ulama bersorban, tokoh revolusi, dan karir birokrasinya kurang dari 10 tahun. Beliau tinggal di gang buntu, maniak bola, tak punya sofa di rumahnya, dan kemana-mana dengan mobil Peugeot tahun 1977. Penampilannya sendiri jauh dari menarik untuk dijadikan gosip, apalagi jadi selebriti. Rambutnya kusam seperti tidak pernah merasakan sampo dan sepatunya itu-itu terus, bolong disana-sini, mirip alas kaki tukang sapu jalanan di belantara Jakarta.

Nah! Kira-kira dengan modal dan penampilan begini apakah ia memiliki kemungkinan untuk menjabat sebagai walikota Depok saja, umpamanya? Dalam tempo setahun pertanyaan tentang kemampuannya memimpin terjawab.

Warga Teheran menemukan bahwa walikotanya sebagai pejabat yang bisa dibanggakan. Tanpa merasa risih beliau bisa menyapu sendiri jalan-jalan kota, gatal tangannya jika ada selokan yang mampet dan turun tangan untuk membersihkannya sendiri, menyetir sendiri mobilnya ke kantor dan bekerja hingga dini hari sekedar untuk memastikan bahwa Teheran dapat mejadi lebih nyaman untuk ditinggali. “Saya bangga bisa menyapu jalanan di Teheran.” Katanya tanpa berusaha untuk tampil sok sederhana.

Di belahan dunia lain sosoknya mungkin dapat dijadikan reality show atau bahkan aliran kepercayaan baru. Sejak hari pertama menjabat ia langsung mengadakan kebijakan yang bersifat tidak populer seperti memisahkan lift bagi laki-laki dan perempuan (ini tentu menarik hati para wanita di Teheran), menggandakan pinjaman lunak bagi pasangan muda yang hendak menikah dari 6 juta rial menjadi 12 juta rial, pembagian sup gratis bagi orang miskin setiap pekan, dan menjadikan rumah dinas walikota sebagai museum publik! Ia sendiri memilih tinggal di rumah pribadinya di kawasan Narmak yang miskin yang hanya berukuran luas 170 m persegi.

Ia bahkan melarang pemberian sajian pisang bagi tamu walikota mengingat pisang merupakan
buah yang sangat mahal dan bisa berharga 6000 rupiah per bijinya. Ia juga menunjukkan dirinya sebagai pekerja keras yang sengaja memperpanjang jam kerjanya dari pagi hingga menjelang maghrib agar dapat menerima warga kota yang ingin mengadu.

Namun salah satu keberhasilannya yang dirasakan oleh warga kota Teheran adalah spesialisasinya sebagai seorang doktor dibidang manajemen transportasi dan lalu lintas perkotaan. Sekedar untuk diketahui, kemacetan kota Teheran begitu parahnya sehingga saya pernah dikirimi salah satu foto lelucon dari berbagai belahan dunia dengan judul “Only in _Equot; . salah satunya dari Teheran dengan judul “Only in Teheran” dengan foto kemacetan lalu lintasnya yang bisa bikin penduduk Jakarta menertawakan kemacetan lalu lintas di kotanya.

Mengagumkan, secara dramatis ia berhasil menekan tingkat kemacetan di Teheran dengan sebuah manuver tajam. Dicopotnya lampu-lampu di perempatan jalan besar dan mengubahnya menjadi jalur putar balik yang sangat efektif.

Setelah menjabat dua tahun sebagai walikota Teheran ia masuk dalam finalis pemilihan walikota terbaik dunia World Mayor 2005 dari 550 walikota yang masuk nominasi. Hanya sembilan yang dari Asia, termasuk Ahmadinejad.

Tapi itu baru awal cerita. Pada tanggal 24 Juni 2005 ia menjadi bahan pembicaraan seluruh dunia karena berhasil menjadi presiden Iran setelah mengkanvaskan ulama-cum-mlliter Ali Hashemi Rafsanjani dalam pemilihan umum. Bagaimana mungkin padahal pada awal kampanye namanya bahkan tidak masuk hitungan karena yang maju adalah para tokoh yang memiliki hampir segalanya dibandingkan dengannya?

Dalam jajak pendapat awal kampanye dari delapan calon presiden yang bersaing, Ali Akbar Hasyemi Rafsanjani, Ali Larijani, Ahmadinejad, Mehdi Karrubi, Mohammed Bhager Galibaf,
Mohsen Meharalizadeh, Mohsen Rezai, dan Mostafa Min, popularitas Ahmadinejad paling buncit.

Pada masa kampanye, ketika para kontestan mengorek sakunya dalam-dalam untuk menarik perhatian massa, Ahmadinejad bahkan tidak sanggup untuk mencetak foto-foto dan atributnya sebagai calon presiden. Sebagai walikota ia menyumbangkan semua gajinya dan hidup dengan gajinya sebagai dosen. Ia tidak mampu untuk mengeluarkan uang sepeser pun untuk kampanye! Sebaliknya ia justru menghantam para calon presiden yang menggunakan dana ratusan milyar untuk berkampanye atau yang bagi-bagi uang untuk menarik simpati rakyat.

Pada pemilu putaran pertama keanehan terjadi, Nama Ahmadinejad menyodok ke tempat ketiga. Di atasnya dua dedengkot politik yang jauh lebih senior di atasnya, Akbar Hashemi Rafsanjani dan Mahdi Karrubi. Rafsanjani tetap menjadi favorit untuk memenangi pemilu ini mengingat reputasi dan tangguhnya mesin politiknya.

Tapi rakyat Iran yang cenderung cerdas dan memiliki kesadaran punya rencana dan harapan lain, Ahmadinejad memenangi pemilu dengan 61 % sedangkan Rafsanjani hanya 35%. Logika real politik dibikin jungkir balik olehnya. Dan bukan tidak mungkin jika ada campur tangan Allah swt didalamnya.

Ahmadinejad memang penuh dengan kontroversi. Ia presiden yang tidak berasal dari mullah yang selama puluhan tahun telah mendominasi hampir semua pos kekuasaan di Iran, status quo yang sangat dominan. Ia juga bukan berasal dari elit yang dekat dengan kekuasaan, tidak memiliki track-record sebagai politisi, dan hanya memiliki modal asketisme, yang untuk standar Iran pun sudah menyolok.

Ia seorang revolusioner sejati sebagaimana halnya dengan Imam Khomeini dengan kedahsyatan aura yang berbeda. Jika Imam Khomeini tampil mistis dan sufistis, Ahmadinejad justru tampil sangat merakyat, mudah dijangkau siapapun, mudah dipahami dan diteladani. Ia adalah sosok Khomeini yang jauh lebih mudah untuk dipahami dan diteladani. Ia adalah figur idola dalam kehidupan nyata.

Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid2 di Teheran dan menggantikannya dengan karpet sederhana biasa yang mudah dibersihkan.

Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan sederhana biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.

Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya. Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri2 nya untuk datang kepadanya dan menteri2 tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan2 darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri2nya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri2 tsb berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.


Langkah pertamanya saat menjadi presiden adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu2nya uang masuk adalah uang gaji bulanannya. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.

Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimiliki seorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan. Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.

Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas sederhana yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.

Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.

Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri2 nya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sudah dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri menterinya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara2 seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal2 spt itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya menjadi suatu acara sederhana yang biasa saja.

Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden?

Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal2nya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran Wifaq, foto2 yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk amerika.
Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka. Bahkan ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet sederhana biasa saja.

Baru-baru ini dia baru saja mempunyai Hajatan Besar Yaitu Menikahkan Puteranya. Tapi pernikahan putra Presiden ini hanya layaknya pernikahan kaum Buruh. sebegitu sederhana kah Sang Presiden di Negara kaya minyak Iran?

Seorang ‘satria piningit’ yang mewujud dalam sosok nyata.Sebagaimana mentornya, ia tidak terpengaruh oleh kekuasaan. Kekuasaan seolah tidak menyentuh karakter-karakter terdalamnya. Ia seolah memiliki ‘kepribadian ganda’, di satu sisi ia bisa bertarung keras untuk merebut dan mengelola kekuasaan, dan di sisi lain ia bertarung sama kerasnya menolak segenap pengaruh kekuasaan agar tidak mempengaruhi batinnya.

Tidak bisa tidak, dengan karakter yang demikian kompleks itu seorang revolusioner macam Ahmadinejad memang ditakdirkan untuk membuat banyak kejutan dan drama pada dunia. Ia memangkas semua biaya dan fasilitas kedinasan yang tidak sinkron terutama dengan urusan pribadi.

Dalam pandangannya, untuk mewujudkan masyarakat Islam yang maju dan sejahtera, pejabat negara haruslah memiliki standar hidup yang sama dengan rakyat kebanyakan., mencerminkan kehidupan nyata dari masyarakatnya, dan tidak hidup di menara gading.

Ia menetapkan PPN baru bagi orang-orang kaya dan mengunakan dananya untuk membangun perumahan bagi rakyat miskin. Ia membawa ‘uang minyak ke piring-piring orang miskin’ dengan mengalokasikan 1,3 milyar dollar untuk program bantuan bagi kalangan muda untuk menikah, memulai usaha baru, dan membeli rumah.

Meski mengagumi Imam Khomeini dan hidup asketis tidak berarti ia konservatif. Ia bahkan tampil moderat. Meski telah terpilih menjadi presiden ia sama sekali tidak mengubah penampilannya. Ia tetap tampil bersahaja dan jauh dari pamor kepresidenan. Pada salah satu acara dengan kalangan mahasiswa salah satu peserta menanyakan penampilannya yang tidak menunjukkan tampang presiden tersebut.

Dengan lugas ia menjawab,:”Tapi saya punya tampang pelayan. Dan saya hanya ingin menjadi pelayan rakyat.”

Air mata saya mengalir membaca ini. Subhanallah! Alangkah rendah hatinya pemimpin satu ini. Tak salah jika ia dicintai oleh bagitu banyak mahluk Tuhan di seluruh muka bumi.

Saya tidak ingin menulis lebih panjang tentang tokoh satu ini. Saya menganjurkan setiap orang untuk membeli buku biografinya dan membacanya sendiri dan menikmatinya sebagaimana saya menikmatinya. Belikan satu buku untuk anak Anda dan biarkan ia mengenal satu tokoh besar dunia yang masih hidup dan mudah-mudahan kelak dapat mengikuti jejaknya. Saya hanya ingin menutup tulisan ini dengan pendapatnya mengapa ia bersikeras agar Iran memiliki teknologi nuklir. Katanya,:

”Jika nuklir ini dinilai jelek dan kami tidak boleh menguasai dan memilikinya mengapa kalian sebagai negara adikuasa boleh memilikinya? Sebaliknya, jika teknonuklir ini baik untuk kalian, mengapa kami tidak boleh juga memakainya?” Suatu argumen sederhana yang bahkan tidak mampu dijawab oleh negara-negara Barat. Itu sebabnya Bush tidak bersedia bahkan terlihat gentar meladeninya dalam suatu tantangan debat di PBB.

Siapakah sosok Mahmud Ahmadinejjad yang berhasil membuat dunia terpesona. Dan kami mengira tidak ada satupun karakter dan kebiasaan kaum Yahudi atau Teroris yang melekat padanya. Sayang sekali hingga detik ini kami belum berhasil mengetahui nama asli dari bapak kandungnya. Mungkinkah beliau adalah seseorang yang ditunggu dunia di akhir zaman ???

“Telah bersabda Rasulullah SAW, "Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya. (HR. Muslim dan Ahmad)

"Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku (Muhammad, Ahmad, Mahmud), dan nama bapaknya seperti nama bapakku (Abdullah). Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun. (HR. Thabrani) ”

Jika itu benar, maka akhir dunia kini tinggal menunggu waktu, karena kemunculannya (imam Mahdi) adalah tanda penghubung antara kiamat sughra dan kiamat kubra. Wallahu A'lam Bisshawab

Diposting oleh Yasirmaster

Selasa, 29 November 2011

Jemputlah Rizeki Allah dengan Cara yang Dibenarkan

Oleh: Ali Akbar Bin Agil

MAKANAN yang halal adalah makanan yang diperbolehkan oleh syariat untuk kita konsumsi. Makanan yang halal juga makanan yang diperoleh dengan cara yang baik dan halal pula. Bekerja mencari sesuap nasi dan karunia rezeki merupakan kewajiban tiap insan dalam kehidupan di dunia.

Sayangnya, tidak setiap orang meyakini bahwa jatah rezekinya di dunia ini telah disediakan oleh Allah. Akibatnya, karena gelap mata, ia melakukan segala cara untuk memperoleh beberapa lembar rupiah lewat cara yang tak terpuji seperti mencuri, merampok, melakukan korupsi, dan sebagainya.

Padahal, telah jelas larangan dalam al-Qur`an perihal mengonsumsi makanan yang diperoleh dengan cara illegal dan tak bertanggungjawab seperti di atas.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَأْكُلُواْ أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلاَّ أَن تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ وَلاَ تَقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيماً

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.”
(QS. An-Nisa`: 29).

Ketika seseorang memasukkan makanan dari jalan yang haram, masuk ke dalam aliran darah, lalu menjadi daging, maka potensi berbuat kebaikan menjadi meredup, semangat berbuat kebajikan menjadi susut, memiliki kans besar menjadi penghuni neraka, dan kelak ia akan menghadapi persidangan hisab dengan sangat berat.

Ibnu Ruslan dalam kitab Zubad-nya mengatakan yang artinya: “Ketaatan yang bersumber dari makanan yang haram seperti sebuah bangunan yang dibangun di atas ombak.”

Sebaliknya, manakala seseorang menjaga mutu dan kualitas makanan yang akan ia konsumsi, mengetatkan perhatiannya dalam hal apa yang boleh dan tidak masuk ke dalam perutnya dan keluarga yang menjadi tanggungannya, ia akan memperoleh manfaat buah dari ikhtiyarnya menjaga makanan dan minuman yang masuk.

Setidaknya, ada lima buah manfaat dalam makan makanan yang halal.

Pertama, seseorang yang mengonsumsi makanan halal akan mudah bangkit guna melakukan ketaatan dan ibadah.

Disebutkan dalam sebuah atsar yang berbunyi, “Barangsiapa yang memakan makanan yang halal, anggota tubuhnya akan mudah melakukan ketaatan dalam keadaan suka atau tidak suka. Dan barangsiapa yang memakan makanan yang haram, suka atau tidak anggota tubuhnya akan melakukan kemaksiatan.”

Ketaatan maupun kemaksiatan berbanding lurus dengan makanan dan minuman. Hasilnya terlihat jelas. Memakan makanan yang halal, diperoleh dengan jalan yang halal, menjadikan ketaatan mudah dilakasanakan. Berbeda dengan itu, memasukkan makanan yang haram, membuat tubuh sangat mudah pula menyimpang dari jalan kebenaran.

Habib Abdullah bin Husain bin Thahir pernah mengatakan, “

Memakan makanan yang halal adalah sumber kebaikan yang besar. Dampak suatu ibadah tidak dapat muncul kecuali jika asupan makanannya adalah baik dan tidak bercampur dengan syubhat.”

Kedua, doa orang yang mengonsumsi makanan yang halal mudah dikabulkan oleh Allah. Dalam suatu kesempatan, Sa`ad bin Abi Waqqash meminta kepada Rasulullah SAW agar berdoa kepada Allah, minta dijadikan sebagai orang yang doanya mudah dikabulkan oleh-Nya. Lalu, Rasul SAW berkata kepada Sa`ad, “Perbaiki makanan yang engkau makan niscaya engkau menjadi orang yang doanya mudah dikabulkan.” (HR. Thabrani)

Ketiga, keturunan orang yang menjaga mutu makanan yang dikonsumsi dapat melahirkan keturunan yang shalih-shalihah. Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam bukunya al Ghun yah, mengatakan, “Bila telah tampak tanda kehamilan pada diri seorang perempuan hendaklah suaminya betul-betul menjaga kebersihan makanannnya dari hal yang haram atau syubhat agar anak itu tidak ada jalan bagi setan untuk masuk dalam penciptaannya.”

Lebih lanjut, dikatakan oleh Al-Jailani, “Yang paling baik adalah menjaga makanan sejak ketika menikah, agar selalu dalam kebaikan sehingga keluarga dan anaknya dapat selamat dari pengaruh setan di dunia dan selamat dari hukuman di akhirat, bersamaan dengan itu, akan lahir anak yang shalih, berbakti kepada kedua orangtuanya, dan taat kepada Tuhannya, dimana semuanya itu dapat diraih dengan menjaga kebersihan makanan.”

Dikisahkan, ada seorang mantan budak kurus yang dimerdekakan oleh tuannya. Namanya Mubarak. Setelah merdeka, dia bekerja pada seorang pemiliki kebun sebagai buruh. Suatu hari, sang tuan mengunjungi kebunnya bersama dengan beberapa sahabatnya. Dipanggillah Mubarak, “Petikkan kami beberapa buah delima yang manis.” Bergegaslah Mubarak melaksanakan perintah sang tuan. Dia memetik beberapa buah delima, diserahkannya kepada sang majikan. Ketika majikannya mencicipi delima yang dipetik Mubarak, tak satupun ada yang manis. Semuanya masam. “Apa kamu tak bisa membedakan delima yang manis dan yang masam?,” tanya sang majikan dengan nada marah.

Mubarak menjawab, “Demi Allah Tuan, saya tidak pernah mencicipi satu buah pun. Bukankah Anda hanya memerintahkan saya menjaga dan tak pernah mengizinkan saya mencicipinya? Sehingga saya tak pernah tahu, mana delima yang asam dan manis.” Sang tuan merasa kaget dan tak percaya, bertahun-tahun bekerja di kebun itu, tapi Mubarak tak pernah makan satu buah pun.

Singkat cerita, selang beberapa hari, sang tuan datang menemui Mubarak untuk dinikahkan dengan putrinya, “Aku tidak mendapati laki-laki yang lebih bertakwa kepada Allah melebihi dirimu. Maka aku akan menikahkan putriku denganmu.” Dari rumah tangga yang dibina Mubarak atas dasar ketakwaan tersebut, lahirlah keturunan yang shalih yang di kemudian hari menjadi seorang ulama besar, ahli hadits, pejuang yang pemberani, seorang kaya yang dermawan, yaitu Abdullah Ibnu Mubarak.

Keempat, hati menjadi terang dan penuh hikmah. Diriwayatkan, “Barangsiapa makan makanan yang halal selama empat puluh hari, Allah sinari hatinya dan mengalirkan sumber-sumber hikmah dari hati dan lidahnya.”

Kelima, makanan yang halal dapat menjadi obat penyembuh bagi penyakit yang diderita. Salah seorang Tabi`in bernama Yunus bin Ubaid mempunyai pengalaman menjadi makanan yang halal sebagai obat. Ketika ia memperoleh satu dirham dari jalan yang halal, ia menggunakan uang tersebut untuk membeli gandum. Gandum tersebut digiling. Setelah selesai masak, ia berkeliling di sekitar tempat tinggalnya, menawarkan bantuan pengobatan bagi orang-orang sakit yang sudah tidak dapat diobati oleh dokter. Caranya, ia suapkan gandum tersebut kepada ‘pasiennya.’ Kata Yunus, “Orang tersebut dapat sembuh pada waktunya.”

Dalam pengalaman yang berbeda, Imam Syafi`i yang bertandang ke kediaman muridnya, Imam Ahmad, mendapat protes dari putri Imam Ahmad. “Tidakkah Ayah perhatikan saat kita makan malam bersama setelah Isya, dia makan begitu banyak?”

Imam Ahmad yang mendapat pertanyaan tersebut, menemui Imam Syafi‘i untuk memastikan kebenaran cerita sang putri. Kata Imam Syafi`i, “Putrimu benar tapi kenyataannya tidak seperti yang dia lihat. Aku makan banyak karena tahu makananmu halal dan kau orang baik, dermawan. Makanan halal yang disajikan orang dermawan akan menjadi obat. Waktu itu aku banyak makan bukan untuk mengenyangkan diri, melainkan agar aku sehat.”

Marilah sahabat-sahabat semua, kita bekerja menjemput rezeki Allah dengan cara-cara yang dapat dibenarkan, cara yang halal, jangan risau dengan rezeki kita, karena telah ada jatah yang pasti dari Allah. Jangan kita menghinakan diri sendiri dengan melakukan pekerjaan haram, memasukkan yang haram ke dalam perut, karena semua itu akan ada pertanggunganjawab di sisi Allah.*

Penulis staf pengajar di Ponpes. Darut Tauhid, Malang- Jawa timur

Senin, 28 November 2011

Hati-hati Terhadap "Gerakan Satanisme Modern"

Satanism
Gerakan Satanisme ternyata sudah ada sejak jaman dulu. Ia sudha muncul sejak adanya tahap sejarah dan kebudayaan dari Mesir Kuno sampai Yunani kuno, mulai abad pertengahan sampai hari ini. Di antara abad ke-14 dan ke-16, para tukang sihir dan orang yang menolak agama sama-sama memuja setan.

Setelah tahun 1880-an, di Perancis, Inggris, Jerman, dan sekaligus di negara lain di eropa dan Amerika, Satanisme diatur dalam organisasi dan tersebar di mana saja. Penyembahan setan ini terus berlanjut sejak abad ke-19, mula-mula sebagai Satanisme Traditional lalu menjadi aliran-aliran sesat skala kecil pecahannya.

Ritual kejam yang dilakukan tukang-tukan sihir dan orang-orang tak berTuhan, mengorbanan anak dan juga orang dewasa kepada setan, perayaan misa hitam, dan perayaan satanisme tradisional lainnya telah diwariskan diam-diam secara turun temurun.



Lambang satanisme tradisional terpenting adalah dewa Romawi kuno, Bapomet. Bapomet telah menjadi lambang pemujaan tertinggi bangi orang-orang yang memuja setan. Para ahli sejarah yang menyusuri sosok berkepala kambing ini menemukan petunjuk penting tentang kegiatan satanis. Lambang satanis terpenting kedua adalah Pentagram, yaitu bintang bersegi lima di dalam lingkaran.
Meskipun para penyembah setan telah diketahui selama bertahun-tahun, tak seorang pun yang mengakui secara terbuka bahwa mereka adalah penganut Satanisme. Satanisme pertama kali muncul dalam gerakan teratur dan rapi adalah di tahun 1960-an di Amerika Serikat. Organisasi ini pertama kali terbentuk pada tanggal 31 April 1966 di California, dengan pendirinya yaitu Anton szandor LaVey yang juga menyatakan dirinya sebagai panglima tertinggi.

Ciri penganut satanisme di jaman modern ini sangat jelas. Mereka semuanya tidak mengakui adanya Tuhan dan semua mahluk gaib. Mereka mencintau semua yang duniawi dan yang berbau materialistis. Mereka hanya mempercayai kebendaan belaka. Oleh karena itu kaum ini juga walaupun menamakan dirinya “Satanis” atau Satanic, tapi mereka tidak mengakui bahwa setan itu ada!
Meskipun disebut penyembah setan, namun mereka tidak mengakui adanya setan. Setan dalam bentuk roh, atau pun wujud tidak mereka yakini. Mereka hanya menganggap dan meyakini setan sebagai suatu simbol atau lambang semata. Lambang permusuhan terhadap agama yang eksis, dan simbol kekerasan hati para pengikut satanisme tersebut.

Satanisme, boleh juga dikata sebagai suatu “agama atau kepercayaan” yang meniadakan Tuhan. Tak mengenal adanya Tuhan. Mereka tidak percaya adanya Allah, malaikat, surga, neraka, iblis, setan, roh jahat, roh baik, roh halus, peri, atau mahluk gaib apapun. Mungkin mereka merasa, diri merkalah setan itu yang sesungguhnya, bukan sesuatu di luar diri mereka.
Satanis bersifat Atheis, Otodeis: Kami menyembah diri kami sendiri…..

Satanisme adalah materialistis….
Satanisme mementingkan kebendaan…..

Satanisme adalah lawan dari agama….
Singkatnya, aliran ini adalah bersifaat kebendaan dan tak mengenal Tuhan. Sudah tersebar sejak abad ke-19.

Hati-hatilah menghadapi aliran ini di abad modern saat ini.
Michitra Adhikarsa

Referensi Kedua soal Kiamat 2012 Ditemukan, Mungkinkah?

Situs Comalcalco di Meksiko.
Di tempat ini, para ilmuwan National Institute of Antropology and History menemukan prasasti yang menjadi referensi tentang terjadinya kiamat pada 2012.
Para ilmuwan di Meksiko kembali menemukan prasasti Suku Maya yang memperkuat ramalan akan terjadinya kiamat pada 2012.

Para ilmuwan pernah menemukan prasasti Suku Maya di situs Tortuguero di teluk Tabasco yang sempat menggegerkan dunia karena prasasti itu berisi ramalan terjadinya kiamat pada 2012. Hari kiamat yang berdasarkan interpretasi beberapa kalangan tertera di prasasti itu terkait dengan Bolon Yokte, dewa misterius Suku Maya yang dihubungkan dengan perang dan penciptaan.

Selama ini, prasasti dari Tortuguero merupakan satu-satunya rujukan tentang kiamat 2012. Namun kini, National Institute of Antropology and History di Meksiko mengumumkan bahwa sebenarnya ada satu lagi prasasti yang diperkirakan merujuk pada kiamat 2012. Prasasti itu ditemukan beberapa tahun lalu di situs Comalcalco, sebelah barat Tabasco.

Tak seperti prasasti lainnya, Prasasti Comalcalco berbahan bata merah sehingga disebut Bata Comalcalco. Prasasti itu telah menjadi perbincangan di kalangan ilmuwan akhir-akhir ini. Ada ilmuwan yang mengatakan bahwa teks pada prasasti itu merujuk hari kiamat pada tanggal 21 Desember 2012. Namun, ada pula yang mengatakan 23 Desember 2012. Masih belum jelas.

David Stuart, pakar epigrafi Universitas Texas di Austin, mengatakan, prasasti itu memuat kalender lingkaran, kombinasi posisi hari dan bulan yang berulang tiap 52 tahun. Tanggal yang tertera di prasasti terkait dengan akhir Baktun (periode tiap 394 tahun) ke-13. Angka 13 ialah angka keramat dalam pandangan Suku Maya.

Akhir Baktun ke-13, jika interpretasinya benar, akan jatuh pada 21 Desember 2012, yang boleh jadi merupakan akhir dunia. Namun, Stuart mengatakan bahwa interpretasi itu bisa saja salah. Tanggal yang dimaksud mungkin sudah terjadi pada masa lalu, merujuk kejadian besar di era klasik.

"Tidak ada alasan bahwa itu tidak bisa merujuk tanggal di masa lalu, mendeskripsikan peristiwa di masa klasik. Di samping itu, huruf ketiga pada prasasti sepertinya merujuk pada kata kerja huli, 'Dia datang'. Tak ada penanda masa depan, yang dalam pikiran saya, berarti bahwa tanggal di Comalcalco lebih berupa sejarah daripada masa depan," jelas Stuart, Jumat (25/11/2011).

Apakah benar akan ada kiamat pada 2012? Jawabnya, tak ada yang tahu. Tapi National Institute of Antropology and History telah lama menyatakan bahwa kiamat 2012 yang dikaitkan dengan Suku Maya adalah interpretasi yang kurang tepat. Suku Maya memandang dunia sebagai sebuah siklus, berawal dan berakhir secara berkala, bukan seperti pandangan awam bahwa dunia nantinya akan benar-benar berakhir.

Relik 'Tengkorak Kristal' Suku Maya Terbukti Nyata

Relik ‘tengkorak kristal’ peradaban Amerika kuno ini sebelumnya dinyatakan palsu. Namun kini bukti menunjukkan, ‘tengkorak kristal’ ini merupakan hal nyata.

Tak hanya itu, para ahli yakin, relik yang terkubur bersama pemiliknya antara 250-600 ini diduga kuat merupakan replika ‘pelindung tangan’ yang dipakai saat suku Maya bermain permainan serupa squash. Perbedaan nyatanya, pihak kalah akan menjadi persembahan.

Menurut kurator museum Justin Jennings, tengkorak ini diberikan pada museumnya pada awal 1970-an. Tengkorak ini terbuat dari batu kapur yang bisa digunakan bangsa ini mengukuri ukiran Maya di kota Palenque.

Di ukuran sebenarnya, tengkorak ini seukuran tengkorak kera, bukan manusia dengan delapan gigi yang terbuat dari kerang dan satu gigi hitam dari besi.

Menurut Jennings seperti dikutip DM, tengkorak ini diduga kuat merupakan simbol pertahanan selama permainan tersebut.

Tengkorak ini merupakan bagian pameran seni Maya di Museum of Toronto di Kanada.

Mata Horus = Dajjal Bermata Satu (Antikristus)

Gereja Mata Horus
Rasulullah berdiri di hadapan manusia menyanjung Allah dgn sanjungan yg merupakan hak-Nya kemudian menyebut Dajjal (Nasrani=Antikristus) dan berkata: “Aku memperingatkan, tidaklah ada seorang nabi kecuali pasti akan memperingatkan kaumnya tentang Dajjal.

Nuh ‘alaihissalam telah memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada kalian satu ucapan yg belum disampaikan para nabi kepada kaumnya. Ketahuilah dia itu buta sebelah adapun Allah swt(Tuhanmu) tidaklah demikian.”

All seeing eye, istilah ini berarti “mata yang melihat semua,” yaitu sebuah mata (mata Iblis) yang melihat segala sesuatu terutama untuk melihat dan mengontrol semua manusia di dunia ini. Iblis suka meniru apa yang Allah kerjakan dan all seeing eye juga adalah tiruan Iblis yang diambil dari lambang supreme being-nya bangsa Israel.

Mata Horus Plan


Namun agak berbeda sedikit dimana mata yang sebelumnya ada dua (sepasang) sekarang menjadi satu mata saja. Ke-Maha Melihatan Allah swt dan kepercayaan bangsa Israel bahwa mereka adalah simbol mata Allah yang dirupakan dan ditiru oleh Iblis. Sebab dajjal hendak membuat dirinya menjadi “maha melihat” dengan membuat sistem kontrol global pada dunia ini.

Kontrol atas bangsa-bangsa
Saat ini kita dapat melihat bagaimana Iblis sudah mengontrol hampir seluruh aspek kehidupan manusia, kita akan sangat terkejut jika menyadari bagaimana dajjal telah menguasai dunia ini melalui organisasi Illuminatinya. Media-media yang setiap hari kita lihat, badan-badan keuangan, perbankan, dunia politik, pemerintahan, pendidikan, arsitektur, dll.

Semuanya sudah dimasuki oleh kaki tangan Iblis. Mereka adalah orang-orang berpengaruh yang memiliki kekuasaan dan dana yang tidak terbatas. Kenyataan all seeing eye sedang berlangsung dan menuju kesempurnaan sampai kelak setiap manusia ini berada DIBAWAH PENGAWASAN Iblis.
Mata Horus Di Sebuah Gereja Katolik
Waktunya sudah dekat Dari semua yang telah diuraikan, kita sekarang mengetahui bahwa kita sekarang berada di penghujung akhir jaman, kita dapat memperhatikan bagaimana segala persiapan kemunculan dajjal sudah dipersiapkan, dan tulisan ini adalah untuk pengetahuan dan pengertian dalam rangka mempersiapkan umat manusia agar “mengenali” semua rencana Iblis di akhir jaman ini.
Sehingga kita tidak terjerumus ke dalam sistem dunia yang menuju kehancuran. Iblis bekerja secara terselubung, hampir seluruh produk yang kita pakai adalah produk mereka, semua media yang kita lihat adalah dibawah kendali mereka yang menanamkan nilai-nilai zaman baru kepada dunia. Lalu apa yang harus kita lakukan ? apakah kita menolak menggunakan produk-produk dunia ini ?

Tidak tentunya, semua ini mengajarkan kita untuk mengerti dan berhati-hati bahwa kedatangan penggenapan nubuat sudah dekat, dan itu berarti kemunculan dajjal sudah dekat pula. Iblis dan kaki tangannya sangat aktif dan sibuk hari-hari ini, mereka sedang merencanakan sebuah “kerajaan” agar dajjal dapat bertahta sebagai rajanya. jadi jika kita tidak keluar dari sistem dunia, maka kita akan masuk dalam rencana mereka.

Siapa yang Berada di Balik Wikileaks?


Oleh: Michel Chossudovsky

"Dengan menarik sebuah tuas sederhana yang mengontrol aliran uang, para bankir Dunia dapat membuat atau menghancurkan ekonomi seluruh dunia. Dengan mengontrol siaran pers strategi ekonomi yang membentuk tren nasional, elite kekuasaan tidak hanya dapat memperketat cengkeraman terhadap struktur ekonomi bangsa ini, namun mereka dapat memperluas kontrolnya ke seluruh dunia. Mereka yang memiliki kekuasaan kontrol seperti ini logis menginginkan untuk tetap berada di belakang layar, tidak terlihat oleh orang-orang biasa ... " (Aldous Huxley)

Wikleaks didukung sebagai sebuah terobosan dalam perjuangan melawan disinformasi media dan kebohongan pemerintah Amerika Serikat.

Tidak diragukan lagi, dokumen yang dirilis merupakan sebuah bank data penting dan berharga. Dokumen telah digunakan oleh para peneliti kritis sejak awal proyek Wikileaks. Pengungkapan Wikileaks sebelumnya telah difokuskan kepada kejahatan perang Amerika Serikat di Afghanistan (Juli 2010) serta masalah yang berkaitan dengan kebebasan sipil dan "militerisasi Tanah Air" (lihat Tom Burghardt, Militarizing the "Homeland" in Response to the Economic and Political Crisis, Global Research, October 11, 2008)

Pada bulan Oktober 2010, WikiLeaks melaporkan telah merilis sekitar 400.000 dokumen-dokumen rahasia perang Irak yang meliput peristiwa antara tahun 2004-2009 (Tom Burghardt, The WikiLeaks Release: U.S. Complicity and Cover-Up of Iraq Torture Exposed,, Global Research, 24 Oktober 2010). Pengungkapan dokumen ini yang dimuat dalam the Wikileaks Iraq War Logs memberikan "bukti lebih lanjut mengenai peran Pentagon dalam penyiksaan sistematis terhadap rakyat Irak yang dilakukan oleh Amerika Serikat – pasca didudukannya - rezim Saddam." (Ibid)

Organisasi-organisai Progresif telah memuji upaya-upaya yang dilakukan Wikileaks. Situs kami juga Global Research telah menyediakan liputan yang luas dari proyek Wikileaks ini.

Kebocoran yang digembar-gemborkan sebagai kemenangan yang tidak terhingga terhadap sensor korporasi media.

Akan tetapi ternyata lebih dari sekedar yang dapat dilihat oleh mata.

Bahkan sebelum proyek diluncurkan, media utama/mainstream telah melakukan kontak dengan Wikileaks.

Ada juga laporan dari pertukaran email yang telah diterbitkan Wikileaks, pada awal proyek dalam bulan Januari 2007, menghubungi dan meminta nasihat kepada Freedom House termasuk undangan kepada Freedom House untuk berpartisipasi dalam dewan penasehat Wikileaks. Freedom House adalah organisasi watchdog yang berbasis di Washington yang mendukung perluasan kebebasan di seluruh dunia".

"Kami sedang mencari satu atau dari dua anggota dewan penasehat awal dari FH [Freedom House] yang mungkin memberikan saran berikut:

1. Kebutuhan FH sebagai pengguna dari bocoran-bocoran yang membongkar kejahatan politik dan bisnis.
2. Kebutuhan akan sumber-sumber bocoran sebagaimana yang dialami oleh FH
3. Rekomendasikan FH kepada anggota-anggota dewan lainnya.
4. Saran umum mengenai pendanaan, berkoalisi [sic] pengembangan dan desentralisasi operasi serta kerangka politik. (Wikileaks Leak email exchanges, January 2007).

Wikilekas juga melakukan negosiasi dengan beberapa yayasan perusahaan dengan maksud untuk mengamankan dana. (Wikileaks Leak pertukaran e-mail, Januari 2007]

Yang terpenting dari jaringan keuangan WikiLeaks adalah Wau Holland Foundation, Jerman. ... "Yang terdaftar sebagai sebuah perpustakaan di Australia, terdaftar sebagai yayasan di Perancis, terdaftar sebagai surat kabar di Swedia," kata Mr Assange. WikiLeaks memiliki dua buah organisasi amal bebas pajak di Amerika Serikat, yang dikenal dengan 501C3, yang "bertindak sebagai sebuah front" untuk situs, katanya. Dia menolak untuk memberikan nama-nama mereka, dengan mengatakan mereka bisa "kehilangan sebagian uang hibah karena sensitivitas politik."

Mr Assange mengatakan WikiLeaks memperoleh kira-kira setengah uangnya dari sumbangan ala kadarnya melalui situs internetnya, dan setengah lainnya dari "kontak pribadi," termasuk " beberapa jutaan dari orang-orang yang mendatanginya (WikiLeaks Keeps Funding Secret, WSJ.com, August 23, 2010)

Pada awal tahun 2007, Wikileaks mengakui bahwa proyek tersebut telah "didanai oleh para pembangkang Cina, ahli matematika yang mendirikan perusahaan teknologi, dari Amerika Serikat, Taiwan, Eropa, Australia dan Afrika Selatan .... [dewan penasehatnya] mencakup perwakilan dari komunitas pengungsi orang-orang Rusia dan Tibet, menurut laporan seorang mantan analis intelijen dan kriptografer. " (Wikileaks Leak pertukaran email, Januari 2007).

Wikileaks merumuskan pesan dalam situsnya sebagai berikut: "[Wikileaks merupakan] versi Wikipedia yang tidak disensor yang mengetengahkan sejumlah besar dokumen yang tidak bisa dilacak mengenai bocoran dan analisisa. Kepentingan utama kami adalah mengungkap rezim penindas di Asia, mantan blok Soviet, Sub-Sahara Afrika dan Timur Tengah. Tapi kami juga berharap untuk dapat membantu Barat yang ingin mengungkapkan perilaku yang tidak etis dalam pemerintahan dan perusahaan-perusahaan mereka, " CBC News - Website wants to take whistleblowing online, 11 January 2007, penekanan ditambahkan).

Pesan ini telah ditegaskan oleh Julian Assange dalam sebuah wawancara dengan the New Yorker dalam bulan Juni 2010:

"Target utama kami adalah rezim yang sangat menindas di Cina, Rusia dan Eurasia Tengah, tapi kami juga berharap untuk membantu mereka di Barat yang ingin mengungkapkan perilaku ilegal atau tidak bermoral pemerintah dan perusahaan-perusahaan mereka sendiri. (Dikutip dari WikiLeaks and Julian Paul Assange : The New Yorker, 7 Juni 2010, penekanan ditambahkan)

Assange juga mengisyaratkan bahwa dengan "mengekspos rahasia-rahasia tersebut" dapat berpotensi menurunkan kredibilitas banyak pemerintahan yang mengendalikan realitas - termasuk pemerintah Amerika Serikat ." (Ibid)

Sejak awal, fokus geopolitik Wikileaks adalah terhadap "rezim yang menindas" di Eurasia dan Timur Tengah yang "menarik" untuk elit Amerika, dan tampaknya cocok dengan tujuan kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Selain itu, komposisi dari tim Wikileaks (termasuk para pembangkang Cina), belum lagi metodologi dalam "mengekspos rahasia" pemerintah asing, yang selaras dengan praktek operasi rahasia Amerika Serikat (dan didukung oleh Freedom House) diarahkan untuk memicu "perubahan rezim" serta mendorong" revolusi rakyat "di berbagai bagian Dunia.

Peran Korporasi Media: Peran Sentral the New York Times

Wikileaks bukanlah merupakan media alternatif dengan inisiatif yang khas. The New York Times, Guardian dan Der Spiegel secara langsung terlibat dalam melakukan editing dan penseleksian dokumen bocoran dokumen. The Economist London juga memainkan peran penting.

Sementara proyek dan editornya, Julian Assange mengungkapkan komitmen dan kepeduliannya terhadap kebenaran dalam media, baru-baru ini Wikileaks merilis kawat kawat rahasia kedutaan besar yang telah dengan hati-hati "diedit" terlebih dahulu oleh media utama/mainstream dalam hubungannya dengan pemerintah Amerika Serikat. (Lihat Wawancara dengan David E. Sanger, Fresh Air, PBS, 8 Desember 2010)

Kolaborasi antara Wikileaks dengan media utama/mainstream yang dipilih bukanlah merupakan sebuah kebetulan, akan tetapi hal itu merupakan bagian dari perjanjian antara beberapa surat kabar besar Eropa dan Amerika Serikat dengan editor Wikileaks, Julian Assange.

Pertanyaan pentingnya adalah siapa yang mengontrol dan mengawasi pemilihan, penyebaran serta pengeditan dokumen yang dirilis ke publik secara lebih luas?

Apakah tujuan-tujuan kebijakan luar negeri Amerika Serikat sedang dilakukan melalui proses revisi?

Apakah Wikileaks bagian dari kebangkitan opini publik, dalam perang melawan kebohongan dan rekayasa yang muncul setiap hari di media cetak dan di jaringan TV?

Jika demikian, bagaimana melancarkan perjuangan melawan disinformasi media ini sambil melakukan partisipasi dan kolaborasi dengan arsitek-arsitek perusahaan disinformasi media?

Wikileaks telah meminta arsitek disinformasi media untuk melawan disinformasi: Prosedur ganjil dan tidak sesuai.

Korporasi media Amerika dan lebih khusus lagi The New York Times merupakan bagian integral dari lembaga ekonomi dengan hubungan ke Wall Street, Washington think tank dan Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR).

Selain itu, korporasi media Amerika Serikat telah mengembangkan hubungan yang sudah berlangsung lama dengan aparat intelijen Amerika Serikat, seperti beberapa waktu lalu dalam "Operation Mocking Bird", sebuah inisiatif yang berasal dari Proyek Khusus Kantor CIA (OSP), yang didirikan pada awal tahun 1950-an.

Bahkan sebelum proyek Wikileaks dimulai, media utama/mainstream itu telah terlibat. Sebuah peran ditetapkan dan disepakati untuk korporasi media tidak hanya dalam merilis, akan tetapi juga dalam pemilihan dan pengeditan bocoran berita. Dalam sebuah ironi yang pahit, "profesional media", menggunakan kata-kata Julian Assange dalam sebuah wawancara dengan The Economist, sejak dari awal menjadi mitra dalam proyek Wikileaks.

Selain itu, wartawan kunci dengan mata rantai kepada kebijakan luar negeri Amerika Serikat – lembaga intelijen keamanan nasional telah bekerja sama secara erat dengan Wikileaks dalam mendistribusikan dan penyebaran bocoran dokumen.

Dalam sebuah ironi yang pahit, Wikileaks mitra The New York Times, yang secara konsisten mempromosikan disinformasi media, sekarang sedang dituduh melakukan konspirasi. Untuk apa? Untuk mengungkapkan kebenaran? Atau untuk memanipulasi kebenaran? Dalam kata-kata Senator Joseph L. Lieberman:

"Tentu saya yakin bahwa WikiLleaks telah melanggar Undang-Undang Spionase, tapi bagaimana dengan organisasi berita - termasuk The Times - yang menerima dan mendistribusikannya" kata Mr Lieberman, dan ia menambahkan: "Bagi saya, The New York Times telah melakukan sedikitnya sebuah tindakan buruk, apakah mereka telah melakukan kejahatan, saya pikir perlu dilakukan penyelidikan dengan sangat intensif oleh Departemen Kehakiman (WikiLeaks Prosecution Studied by Justice Department - NYTimes.com, 7 December 2010)

Peran yang dilakukan oleh The New York Times untuk melakukan "pengeditan" jelas diakui oleh David E Sanger, Kepala koresponden NYT Washington:

"Kami memeriksa kawat-kawat rahasia dengan berhati-hati untuk mencoba meredaksi materi yang kami pikir bisa merusak individu atau melemahkan operasi yang sedang berlangsung. Dan bahkan kami mengambil langkah-langkah yang sangat tidak biasa dengan menunjukkan 100 atau lebih kawat rahasia, atau kami menulis surat kepada pemerintah Amerika Serikat dan meminta saran kepada mereka jika memiliki redaksi tambahan. " (Lihat PBS Interview; The Redacting and Selection of Wikileaks documents by the Corporate Media, PBS interview on "Fresh Air" with Terry Gross: 8 December 2010, penekanan ditambahkan).

Sanger kemudian mengatakan dalam wawancaranya:

"Ini merupakan tanggungjawab jurnalisme Amerika, kembali kepada pendirian negara ini, untuk menarik diri dan mencoba menghadapi hari dengan isu-isu paling sulit dan melakukannya secara independen dari pemerintah." (Ibid)

"Lakukan secara independen dari pemerintah" sementara pada saat yang sama "meminta kepada mereka [pemerintah Amerika Serikat] jika mereka memiliki redaksi tambahan untuk direkomendasikan"?

David E. Sanger tidak dapat digambarkan sebagai model wartawan independen. Dia adalah anggota Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR) dan the Aspen Institute's Strategy Group yang sekelompok dengan orang-orang seperti Madeleine K. Albright, Condoleeza Rice, mantan Menteri Pertahanan William Perry, mantan kepala CIA, John Deutch, presiden Bank Dunia, Robert. B. Zoellick dan Philip Zelikow, mantan direktur eksekutif Komisi 9 / 11, termasuk juga tokoh-tokoh terkemuka lainnya. (Lihat juga F. William Engdahl, Wikileaks: A Big Dangerous US Government Con Job, Global Research, 10 Desember 2010).

Perlu dicatat bahwa beberapa orang wartawan Amerika dan anggota-anggota Dewan Hubungan Luar Negeri telah mewawancarai Wikileaks, termasuk Richard Stengel dari Majalah Time (November 30, 2010) dan dari The New Yorker, Raffi Khatchadurian. (WikiLeaks and Julian Paul Assange : The New Yorker, June 11, 2007)

Secara historis, The New York Times dalam jangka waktu lama telah melayani kepentingan keluarga Rockefeller. Pada waktu The New York Times dipimpin oleh Arthur Sulzberger Jr, yang juga sebagai anggota Dewan Hubungan Luar Negeri, putra Arthur, Ochs Sulzberger dan cucunya Hays Sulzberger menjabat sebagai Pengelola Yayasan Rockefeller. Ethan Bronner, editor luar negeri The New York Times serta Thomas Friedman juga anggota Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR). (Membership Roster - Council on Foreign Relations)

Sementara Rockefeller juga memiliki pancang penting sebagai pemegang saham beberapa korporasi media Amerika Serikat.

Kedutaan Besar dan Kawat Rahasia Departemen Luar Negeri

Seharusnya tidak mengejutkan bahwa David E. Sanger dan rekan-rekannya di NYT memusatkan perhatian mereka kepada penyebaran kawat rahasia Wikileaks yang sangat "selektif", dengan memfokuskan pada bidang yang akan mendukung kepentingan kebijakan luar negeri Amerika Serikat: program nuklir Iran, Korea Utara, Arab Saudi dan Pakistan yang mendukung Al Qaeda, Cina hubungannya dengan Korea Utara, dll. Dokumen-dokumen kawat rahasia yang dirilis kemudian digunakan sebagai sumber bahan artikel dan komentar dalam koran NYT.

Kawat-kawat rahasia Kedutaan Besar dan Departemen Luar Negeri yang dirilis oleh Wikileaks telah diredaksi dan disaring. Mereka menggunakannya untuk tujuan propaganda. Dokumen-dokumen tersebut bukan merupakan sebuah kesatuan lengkap dan berkesinambungan dari sebuah memorandum.

Dari daftar kawat rahasia yang dipilih, kebocoran dokumen digunakan untuk membenarkan agenda kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Sebuah contoh adalah yang diduga sebagai program senjata nuklir Iran, yang merupakan sasaran sejumlah memo Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, serta dukungan Arab Saudi terhadap terorisme Islam.

Program Nuklir Iran

Bocoran kawat rahasia digunakan untuk memberi masukan dalam melakukan kampanye disinformasi mengenai senjata pemusnah massal Iran. Sementara bocoran kawat rahasia yang digembar-gemborkan sebagai "bukti" bahwa Iran merupakan ancaman, namun tidak disebutkan kebohongan dan rekayasa korporasi media mengenai dugaan program senjata nuklir Iran, juga tidak disebutkan oleh mereka di dalam kawat rahasia yang dibocorkan.

Bocoran yang mereka salurkan ke dalam mata rantai korporat berita, diedit dan disunting oleh the New York Times, tidak dipungkiri lagi melayani kepentingan yang lebih luas dari kebijakan luar negeri Amerika Serikat, termasuk persiapan perang AS-NATO-Israel yang diarahkan terhadap Iran.

Sehubungan dengan "bocoran intelijen" yang mencakup dugaan program senjata nuklir Iran, David E. Sanger telah memainkan peran penting. Pada bulan November 2005, The New York Times menerbitkan sebuah laporan yang ditulis bersama oleh David E. Sanger dan William J. Broad berjudul "Relying on Computer, U.S. Seeks to Prove Iran's Nuclear Aims".

Artikel ini mengacu kepada dokumen misterius dari komputer laptop Iran yang dicuri, termasuk "sebuah gambar misil re-entry vehicle*" yang konon bisa menampung senjata nuklir yang diproduksi Iran:

"Pada pertengahan Juli, pejabat senior intelijen Amerika memanggil pemimpin lembaga inspeksi atom internasional ke lantai paling atas gedung pencakar langit yang menghadap ke Danube di Wina, kemudian meyingkapkan isi komputer laptop curian dari Iran.

Orang Amerika mengadakan konferensi dengan menayangkan lebih dari seribuan halaman simulasi dan sejumlah percobaan yang sumbernya berasal dari komputer laptop Iran, mereka menjelaskan dengan menunjukkan upaya-upaya yang dilakukan Iran dalam waktu yang lama untuk merancang sebuah hulu ledak nuklir, demikian menurut setengah lusin orang Eropa dan Amerika peserta rapat.

Walaupun dokumen-dokumen tersebut, sejak dari awal diakui oleh orang Amerika, bahwa Iran tidak terbukti memiliki bom atom. Meskipun Iran bersikeras bahwa program nuklirnya adalah untuk tujuan damai, Namun mereka tetap menyajikan dokumen-dokumen tersebut sebagai bukti kuat, bahwa Iran berusaha untuk mengembangkan hulu ledak padat yang dimuat di atas rudal Shahab, yang bisa menjangkau Israel dan negara-negara lain di Timur Tengah. "( William J. Broad dan David E. Sanger Relying on Computer, U.S. Seeks to Prove Iran's Nuclear Aims - New York Times, November 13, 2005, emphasis added)

"Dokumen-dokumen rahasia" ini yang kemudian disampaikan oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat ke Badan Energi Atom Internasional IAEA, dengan maksud untuk menunjukkan bahwa Iran melakukan pengembanan program senjata nuklir. Mereka juga menggunakannya sebagai alasan untuk melaksanakan modus sanksi ekonomi yang diarahkan terhadap Iran, yang disetujui oleh Dewan Keamanan PBB.

Sementara keaslian "dokumen-dokumen rahasia" ini dipertanyakan, sebuah artikel yang baru-baru ini ditulis oleh wartawan investigasi Gareth Porter mengkonfirmasi dengan tegas bahwa dokumen laptop yang misterius itu adalah palsu. (Lihat Gareth Porter, Exclusive Report: Evidence of Iran Nuclear Weapons Program May Be Fraudulent, Global Research, 18 November, 2010).

Gambar-gambar yang dimuat dalam dokumen-dokumen yang dibocorkan oleh William J. Broad dan David E. Sanger tidak menyinggung rudal Shahab, akan tetapi sistem rudal yang sudah usang Korea Utara yang dinonaktifkan oleh Iran pada pertengahan 1990-an. Gambar-gambar yang disajikan oleh pejabat Departmen Luar Negeri Amerika Serikat tergolong ke dalam "Hulu Ledak Rudal yang Salah"

Pada bulan Juli 2005, ... Robert Joseph, Wakil Menlu Amerika Serikat urusan pengawasan senjata dan keamanan internasional, membuat presentasi formal yang diklaim sebagai dokumen-dokumen program senjata nuklir Iran kepada pejabat terkemuka IAEA di Wina. Joseph terinsprasi mengutip dari dokumen-dokumen di layar, memberi perhatian khusus pada rangkaian gambar teknik atau "skema" yang menampilkan 18 cara yang berbeda dalam menyesuaikan sebuah muatan yang tidak dikenal ke dalam kendaraan re-entry atau "hulu ledak" rudal balistik jarak menengah Iran, yaitu Shahab-3. Ketika analis IAEA diizinkan untuk memempelajari dokumen, mereka menemukan bahwa skema-skema tersebut berdasarkan atas sebuah kendaraan re-entry, si penganalisa mengetahuinya bahwa hal tersebut telah ditinggalkan oleh militer Iran dalam rangka mendukung desain baru yang lebih ditingkatkan. Hulu ledak yang ditampilkan dalam skema berbentuk "topi bodoh" bentuk asli rudal Korea Utara, No Dong, yang Iran telah memperolehnya pada pertengahan tahun 1990-an. ... Dokumen laptop yang menggambarkan kendaraan re-entry yang salah sedang dirancang ulang. ... (Gareth Porter, op cit, penekanan ditambahkan)

David E, Sanger, yang rajin bekerja dengan Wikileaks di bawah slogan kebenaran dan transparansi juga berperan dalam "bocoran" the New York Times yang digambarkan oleh Gareth Porter sebagai intelijen palsu. (Ibid)

Sementara isu intelijen palsu ini yang diterima hampir tidak ada liputan media, ia langsung membatalkan pernyataan Washington mengenai dugaan senjata nuklir Iran. Hal ini juga menyangkut masalah legitimasi sanksi yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB terhadap Iran.

Selain itu, merupakan sebuah ironi yang pahit, NYT meredaksi ulang secara selektif kawat rahasia kedutaan besar bocoran Wikileaks, yang bermanfaat tidak hanya untuk melayani pengabaian isu sentral dari intelijen palsu, akan tetapi juga untuk memperkuatnya, melalui disinformasi media, Washington mengklaim bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir. Salah satu contoh adalah artikel yang ditulis berama David E. Sanger pada November 2010 yang mengutip kawat rahasia Wikileaks sebagai sumber rujukannya.

"Iran memperoleh 19 rudal dari Korea Utara, menurut kawat rahasia [Wikileaks] tanggal 24 Februari tahun ini .... (WikiLeaks Archive — Iran Armed by North Korea - NYTimes.com, 28 November 2010).

Dikatakan rudal ini memiliki "kemampuan untuk menyerang ibukota-ibukota di Eropa Barat atau dengan mudah mencapai Moskow, dan pejabat Amerika memperingatkan bahwa gerak maju mereka dapat mempercepat pembangunan rudal balistik antar benua Iran." (Ibid, penekanan ditambahkan).

Wikilekas, Iran dan Dunia Arab

Kawat rahasia yang dirilis oleh WikiLeaks juga digunakan untuk menciptakan perpecahan antara Iran di satu pihak dan Arab Saudi beserta negara-negara Teluk di pihak lain.

"Setelah WikiLeaks mengklaim bahwa negara-negara Arab tertentu prihatin tentang program nuklir Iran dan mendesak Amerika Serikat untuk mengambil tindakan [militer] untuk mencegah Iran, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton mengambil keuntungan dari masalah ini dengan mengatakan bahwa kawat rahasia yang dirilis menunjukkan kekhawatiran Amerika Serikat tentang program nuklir Iran dan berbagi dengan komunitas internasional. " Tehran Times : WikiLeaks promoting Iranophobia,, 5 Desember 2010)

Media Barat telah menggunakan kesempatan ini dengan menambahkan kutipan memorandum Departemen Luar Negeri yang dirilis oleh Wikleaks, dengan maksud untuk membenarkan bahwa Iran sebagai ancaman bagi keamanan global, serta mendorong perpecahan antara Iran dengan dunia Arab.

“Perang Global Melawan Terorisme”

Kebocoran yang dikutip oleh media Barat mengungkapkan dukungan dari negara-negara Teluk dan Arab Saudi kepada beberapa organisasi teroris Islam, sebuah fakta yang dikenal dan dokumentasinya cukup berlimpah.

Namun apa yang tidak disebutkan dalam laporan tersebut, padahal penting untuk memahami mengenai "Perang Global Melawan Terorisme", dimana sebenarnya secara historis intelijen Amerika Serikat telah menyalurkan dukungannya kepada organisasi-organisasi teroris melalui Pakistan dan Arab Saudi. (Lihat Chossudovsky Michel, "Perang Melawan Terorisme" Amerika, Global Research, Montreal, 2005). Ini adalah operasi intelijen rahasia yang disponsori Amerika Serikat dengan menggunakan intelijen Saudi dan Pakistan sebagai perantaranya.

Dalam hal ini, penggunaan dokumen Wikleaks oleh media cenderung mempertahankan ilusi bahwa CIA tidak ada hubungannya dengan jaringan teror dan bahwa Arab Saudi dan negara-negara Teluk yang telah "menyediakan bagian terbesar dana" antara lain untuk Al Qaeda, Taliban, Lashkar-e-Taiba, padahal pembiayaan ini dilakukan melalui penghubung dengan melakukan konsultasi dengan rekan intelijen mereka di Amerika Serikat:

"Informasi ini terungkap dalam seri terakhir dokumen yang dirilis oleh Wikileaks pada hari Minggu. Dalam komunikenya kedutaan besar Amerika Serikat di Arab Saudi dan negara-negara Teluk kepada Departemen Luar Negeri, menjelaskan sebuah keadaan di mana para donor swasta yang kaya, sering secara terbuka dan dengan boros mendukung kelompok yang sama dimana Arab Saudi mengklaim harus berjuang" ( Wikileaks: Saudis, Gulf States Big Funders of Terror Groups - Defense/Middle East - Israel News - Israel National News)

Demikian pula kaitannya dengan Pakistan

Kawat rahasia yang diperoleh WikiLeaks dan tersedia untuk sejumlah organisasi berita, membuat jelas bahwa di balik kepastian kebohongan publik, terdapat perselisihan mendalam [antara Amerika Serikat dan Pakistan] menyangkut tujuan-tujuan strategis mengenai isu-isu seperti dukungan Pakistan terhadap Taliban Afghanistan dan menerima Al Qaeda ,..." (Wary Dance With Pakistan in Nuclear World, The New York Times December 1, 2010)

Sifat laporan ini berfungsi untuk memberikan legitimasi terhadap serangan pesawat drone Amerika Serikat terhadap target yang diduga teroris di wilayah Pakistan.

Korporasi Media menggunakan dan meberikan interpretasi terhadap kawat rahasia Wikileaks berfungsi untuk membenarkan dua mitos yang terkait:

1. Iran memiliki program senjata nuklir dan merupakan ancaman bagi keamanan global.
2. Arab Saudi dan Pakistan adalah negara sponsor Al Qaeda. Mereka memberikan dana kepada organisasi teroris Islam yang berniat menyerang Amerika Serikat dan sekutu-sekutu NATO-nya.

CIA dan Korporasi Media

Hubungan CIA dengan media Amerika Serikat cukup banyak didokumentasikan. The New York Times terus melakukan hubungan dekat tidak hanya dengan intelijen Amerika Serikat, akan tetapi juga dengan Pentagon dan baru-baru ini dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri.

"Operation Mocking Bird" merupakan inisiatif CIA dari Kantor Proyek Khusus (Office of Special Projects - OSP), yang didirikan pada awal tahun 1950-an. Tujuannya adalah untuk memberikan pengaruh kepada Amerika Serikat serta media asing. Dari tahun 1950-an, anggota media Amerika Serikat yang secara rutin didaftar oleh CIA.

Hubungan kerja diam-diam CIA dengan media Amerika Serikat dijelaskan dalam artikel Carl Bernstein pada majalah the Rolling Stone tahun 1977 berjudul The CIA and the Media:

"Lebih dari 400 orang wartawan Amerika yang [dengan] diam-diam melakukan tugasnya untuk Central Intelligence Agency, sesuai dokumen pada berkas di markas besar CIA [1950-1977]. Beberapa orang wartawan yang berhubungan dengan CIA melakukannya secara diam-diam. Beberapa orang dengan terang-terangan ... Para wartawan berbagi notebook mereka dengan CIA. Editor berbagi bersama staf mereka. Beberapa orang wartawan pemenang Hadiah Pulitzer, ... Umumnya kurang terpuji:.. koresponden asing yang merupakan asosiasi CIA membantu pekerjaan mereka. ...;

Di antara eksekutif yang mendukung kerjasama dengan CIA adalah Williarn Paley dari Columbia Broadcasting System, Henry Luce dari Tirne Inc, Arthur Hays Sulzberger dari New York Times, Barry Bingham Sr dari LouisviIle Courier Journal, dan James Copley dari Copley News Service. Organisasi-organisasi lain yang bekerja sama dengan CIA termasuk American Broadcasting Company, the National Broadcasting Company, Associated Press, United Press International, Reuters, Hearst Newspapers, Scripps Howard, majalah Newsweek, the Mutual Broadcasting System, Miami Herald dan the old Saturday Evening Post serta New York Herald‑Tribune. (The CIA and the Media by Carl Bernstein)

Bernstein menyatakan, dalam hal ini, bahwa "CIA menggunakan media berita Amerika jauh lebih luas daripada Badan-badan resmi lainnya telah diketahui secara umum atau dalam sesi tertutup dengan anggota Kongres" (ibid).

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan CIA ke media menjadi semakin kompleks dan canggih. Kita berhadapan dengan jaringan raksasa propaganda yang melibatkan sejumlah instansi pemerintah.

Media disinformasi telah dilembagakan. Kebohongan dan rekayasa menjadi semakin terang-terangan jika dibandingkan dengan tahun 1970-an. Media Amerika Serikat telah menjadi corong kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Disinformasi secara rutin "ditanamkan" oleh agen CIA di ruang berita harian utama, majalah dan saluran TV: "Sejumlah wartawan yang berhubungan baik menyediakannya secara eksklusif, yang diliput oleh beberapa sumber-sumber berita utama/mainstream, dimana parameter perdebatan diatur dan "realitas resmi" didedikasikan untuk mensuplai informasi pamirsa yang berada di strata bawah dalam rangkaian berita "(Chaim Kupferberg, The Propaganda Preparation of 9/11, Global Research, September 19, 2002)..

Sejak tahun 2001, media Amerika Serikat telah mengambil peran baru dalam mendukung "Perang Global Melawan Terorisme" (GWOT) dan membuat kamuflase kejahatan perang yang disponsori Amerika Serikat. Segera sesudah serangan 9/11, Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld mendirikan the Office of Strategic Influence (OSI), atau "Kantor disinformasi", label yang merupakan kritikan: "Departemen Pertahanan mengatakan mereka perlu melakukan hal ini, dan mereka benar-benar melakukannya dengan menanamkan cerita palsu di luar negeri - sebagai upaya untuk mempengaruhi opini publik di seluruh dunia“ (Interview with Steve Adubato, Fox News, 26 December 2002, see also Michel Chossudovsky, War Propaganda, Global Research, January 3, 2003).

Korporasi media dewasa ini adalah alat propaganda perang, yang menimbulkan pertanyaan: mengapa NYT tiba-tiba meningkatkan pemberitaan mengenai transparansi dan kebenaran di media dengan membantu Wikileaks "menyebarkan isi beritanya", dan bahwa orang-orang di seluruh Dunia tidak akan berhenti walau sesaatpun mempertanyakan mengenai dasar hubungan yang aneh ini.

Di permukaan, tidak membuktikan bahwa Wikileaks merupakan operasi rahasia CIA. Namun, mengingat hubungan korporat media yang terpadu dan terstruktur untuk intelijen Amerika Serikat, belum lagi keterkaitan wartawan secara individu kepada lembaga keamanan militer-nasional, isu PsyOp yang disponsori CIA tentu harus dibenahi.

Bertemunya Wikileaks dan Kelompok Korporasi

Wikileaks dan The Economist juga telah masuk ke dalam hubungan yang tampaknya kontradiktif. Pendiri dan editor Wikileaks Julian Assange telah diberi The Economist Award New Media pada tahun 2008.

The Economist memiliki hubungan dekat dengan elit keuangan Inggris. Ini adalah sebuah korporasi outlet berita, yang dengan pengaruhnya, mendukung keterlibatan Inggris dalam perang Irak. Menunjukkan dukungannya kepada keluarga Rothschild. Sir Evelyn Robert Adrian de Rothschild adalah ketua The Economist 1972-1989. Istrinya Lynn Forester de Rothschild saat ini duduk pada dewan pengurus The Economist's. Keluarga Rothschild juga memiliki kepentingan sebagai pemegang saham yang cukup besar di The Economist.

Pertanyaan yang lebih jauh adalah mengapa Julian Assange menerima dukungan dari korporasi berita terkemuka Inggris yang secara konsisten telah terlibat dalam disinformasi media?

Apakah kita tidak berurusan dengan kasus "perbedaan pendapat yang direkayasa", dimana proses dukungan dan pemberian penghargaan terhadap usaha-usaha yang dilakukan oleh Wikileaks, menjadi sebuah cara untuk mengendalikan dan memanipulasi proyek Wikileaks, sementara pada saat yang sama ditanamkan ke media utama/mainstream.

Juga layak untuk menyebutkan huungan penting lainnya. Pengacara Julian Assange, Mark Stephens dari Finers Stephens Innocent (FSI), sebuah firma hukum elit utama London, kebetulan menjadi penasihat hukum Rothschild Waddesdon Trust. Sementara hal ini tidak membuktikan apapun, meskipun demikian tetap harus dilakukan pemeriksaan dalam konteks yang lebih luas terhadap kelompok korporasi yang mendukung Wikileaks: seperti NYT, CFR, The Economist, Time Magazine, Forbes, Finers Stephens Innocent (FSI), dll.

Merekayasa Perbedaan Pendapat

Wikileaks memiliki keistimewaan yang sangat diperlukan dalam proses " rekayasa perbedaan pendapat". Berusaha untuk mengekspos kebohongan pemerintah. Wikileaks telah merilis informasi penting tentang kejahatan perang Amerika Serikat. Tapi begitu proyek dicetak oleh media berita utama/mainstream, informasi itu digunakan sebagai alat media disinformasi.

"Ini adalah merupakan kepentingan para elite perusahaan untuk menerima perbedaan pendapat dan protes sebagai bentuk dari sistem karena mereka tidak mengancam tatanan sosial yang didirikan. Tujuannya bukan untuk menindas perbedaan pendapat, akan tetapi sebaliknya, untuk menggagas dan membentuk gerakan protes, untuk menetapkan batas luar dari perbedaan pendapat. Dalam rangka mempertahankan legitimasi mereka, para elit ekonomi mendukung secara terbatas dan mengendalikan bentuk oposisi ... Namun agar efektif, proses "perekayasaan perbedaan pendapat " harus diatur dan dipantau secara hati-hati oleh mereka yang menjadi sasaran gerakan protes "(Lihat Michel Chossudovsky," "Manufacturing Dissent": the Anti-globalization Movement is Funded by the Corporate Elites, September 2010)

Apakah pemeriksaan proyek Wikileaks ini juga menunjukkan mekanisme propaganda Tata Baru Dunia, terutama terkait dengan agenda militer yang telah semakin canggih.

Dari fakta-fakta tentang kejahatan perang AS-NATO tidak lagi mengandalkan kepada penindasan langsung. Juga tidak mengharuskan reputasi pejabat pemerintah di tingkat tertinggi, termasuk Menteri Luar Negeri untuk dilindungi. Politisi Tata Dunia Baru - New World Order dalam pengertian "sekali pakai". Mereka dapat diganti. Apa yang harus dilindungi dan dipertahankan adalah kepentingan elit ekonomi, yang mengendalikan aparat politik dari balik layar.

Dalam kasus Wikileaks, fakta-fakta yang dimuat dalam sebuah bank data; banyak memuat fakta-fakta, terutama yang berkaitan dengan pemerintah asing yang melayani kepentingan kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Di sisi lain, faktanya cenderung untuk mendiskreditkan pemerintah Amerika Serikat. Dalam informasi keuangan, data yang dirilis mengenai bank tertentu melalui Wikileaks, adalah merupakan hasil hasutan lembaga keuangan saingannya, yang secara potensial dapat digunakan untuk memicu runtuhnya atau bangkrutnya lembaga keuangan yang ditargetkan.

Semua fakta-fakta Wiki secara selektif dihapus, kemudian data-data yang sudah diseleksi tersebut "dianalisis" dan diinterpretasikan oleh media yang melayani elit ekonomi.

Sementara berbagai potongan informasi yang terkandung dalam bank data Wikileaks dapat diakses, masyarakat biasanya tidak akan mengalami kesulitan untuk merujuk informasi dan mengamatinya melalui bank data Wikileaks. Publik akan membaca informasi yang sudah dipilihkan dan diinterpretasi yang disajikan dalam outlet berita utama.

Sebuah gambaran informasi parsial dan bias disajikan. Versi yang sudah diredaksi ulang diterima oleh opini publik yang mendasarkan kepada apa yang digembar-gemborkan sebagai "sumber informasi yang dapat dipercaya", padahal apa yang disajikan dalam halaman surat kabar utama dan di jaringan TV adalah informasi yang sudah dengan hati-hati dibuat berbelit-belit dan disimpangkan dari kebenaran.

Bentuk perdebatan kritis dan "transparansi" yang terbatas ditolerir, sambil menekankan kepada publik yang luas untuk menerima premis dasar kebijakan luar negeri Amerika Serikat, termasuk "Perang Global Melawan Terorisme". Mengenai segmen besar gerakan anti-perang Amerika Serikat, tampaknya strategi ini telah berhasil: "Kami menentang perang, tetapi kami mendukung 'perang melawan terorisme'".

Apakah ini berarti bahwa kebenaran di media hanya dapat dicapai dengan membongkar alat propagandanya - yaitu dengan melanggar legitimasi perusahaan media yang menopang kepentingan yang luas dari elit ekonomi serta rancangan global militer Amerika.

Pada gilirannya, kita harus memastikan bahwa kampanye melawan Wikileaks di Amerika Serikat, dengan mendasarkan kepada aturan the 1917 Espionage Act, tidak akan digunakan sebagai alat melancarkan kampanye untuk mengontrol internet. Dalam hal ini, kita juga harus berdiri teguh dalam mencegah penuntutan Julian Assange di Amerika Serikat.

Note: Perubahan kecil ditambahkan dalam tulisan ini pada tanggal 14 Desember 2010.

*] bagian dari sebuah rudal balistik yang membawa hulu ledak nuklir dan kembali memasuki atmosfer bumi.

Diterjemahkan oleh : akhirzaman.info

Sumber: www.globalresearch.ca

Minggu, 27 November 2011

Nabi Adam, dari JANNAH singgah di SUMATERA ?

Ketika Nabi Adam dan isterinya, melanggar aturan ALLAH, maka dikeluarkanlah keduanya dari Jannah. Ada banyak pendapat tentang dimana tempat Nabi Adam dan isterinya turun.

Seorang ilmuwan Belanda Van K. Razanhover berpendapat bahwa Adam diturunkan di sebuah daratan yang dikenal dengan nama Yetch. Yetch merupakan sebuah daratan yang luas, yang kemudian tenggelam, dan menyisakan daratan yang kita kenal sekarang, sebagai negeri Belanda.

Menurut Razanhover, keturunan Adam pada awalnya adalah makhluk-makhluk raksasa, kemudian pada perkembangannya menjadi kerdil seperti sekarang ini. Dan kehidupan manusia menurutnya, sudah dimulai sejak jutaan tahun yang silam.

Pendapat Razanhover mengenai awal kehidupan umat manusia, nampaknya sejalan dengan pendapat Dr. Musthafa Mahmud, di dalam bukunya ”Bacaan Masa Depan”, beliau berpendapat bahwa ”Umur manusia di muka bumi lebih dari satu juta tahun,barangkali sepuluh juta tahun”.

Sementara itu, seorang penulis Irlandia, Lars F. Hoglund, berpendapat bahwa tempat turunnya Adam tidak lain adalah di wilayah Skandinavia (Finlandia, Island, Swedia, Denmark dan Norwegia). (sumber : Buku ”Para Penghuni Bumi Sebelum Kita”, karangan Muhammad Isa Dawud).

Berdasarkan riwayat dari Ibnu Abi Hatim, yang diterimanya dari Abdullah bin Umar, menyatakan bahwa Adam turun ke dunia di Bukit Shafa, sedangkan Hawa turun di Bukit Marwah. Akan tetapi, riwayat dari Ibnu Abi Hatim ini terdapat versi lain, yang menyatakan bahwa tempat turunnya Nabi Adam di Bumi, berada di antara negeri Makkah dengan Thaif.

Di sisi lain, menurut riwayat Ibnu Asakir yang diperoleh dari Ibnu Abbas, menyatakan bahwa Nabi Adam turun di Hindustan dan Hawa turun di Jeddah. Dimana makna Jeddah berasal dari kata Jiddah, yang berarti nenek perempuan.
Syaikh Yusuf Tajul Khalwati berpendapat, Nabi Adam turun di Pulau Serendib. Beliau ketika itu menduga, Pulau Serendib adalah Pulau Ceylon (Sri Langka). (sumber : Tafsir Al Azhar, Juzu’ I, tulisan Buya HAMKA)

Tetapi berdasar penelitian, kata Serendib adalah bahasa Sanskerta yang ditulis dalam bahasa Arab, aslinya berasal dari kata Swarna Dwipa atau Sumatera, yang merupakan sebagian dari kawasan Keping Sunda (Sunda Plat).

WaLlahu a’lamu bishshawab

Catatan :

Meskipun ada kemungkinan Nabi Adam turun di Pulau Sumatera, namun awal perkampungan umat manusia bermula dari dataran Bakkah. Di dataran inilah, Nabi Adam dan Isterinya mulai membangun peradaban umat manusia.Bakkah adalah nama kuno untuk daerah Makkah dan sekitarnya. Disanalah mula-mula tempat peribadatan didirikan (QS.3:96), dan Bakkah (Makkah) disebut juga Ummul Qura atau Ibu Negeri (QS.42:7).Di sekitar Bakkah (Makkah), yakni Arafah, dinamai ‘tempat membanjirnya manusia (tempat bertolaknya orang-orang banyak)‘, dikarenakan berasal dari tempat inilah, manusia kemudian ‘membanjiri‘ pelosok bumi.
Sebagaimana firman-Nya…


”… afiidhuu min haitsu afaadha n-naas…”
yang bermakna

”… membanjirlah kamu dari tempat membanjirnya manusia…” (QS. Al Baqarah (2) ayat 199)

Diposting oleh Yasirmaster

Sabtu, 26 November 2011

Memories Politik Hijrah Rasulullah SAW dan Sisi Komplotan Perampok


Google imej ; jejak-jejak kaki di padang pasir mengisyarahkan perjalanan panjang menempuh kebenaran

Tidak banyak umat Islam mengetahui detail hijrah Rasulullah Saw sampai pada tindak politik tragis antara umat Islam, Rasulullah Saw, kaum kafir dari suku Quraisy, dan masyarakat Makkah umumnya. Banyak sekali detail kisah yang berkaitan dengan nasib keluarga, suami istri yang belum masuk Islam atau salah satu yang masuk Islam. Pada nurani mereka (yang belum masuk Islam) sesungguhnya mengetahui kebenaran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw, adalah agama yang haq, dan berhala yang mereka sembah mutlak salah.

Hanya saja mereka terlanjur gengsi atau malu dengan tokoh-tokoh kafir jika ikut bersama barisan Rasulullah Saw. Rasa gengsi masyarakat Makkah menerima Islam memuncak ketika ada anjuran terselubung Rasulullah Saw untuk hijrah ke Madinah (Yatsrib), dan bagi yang belum muslim, mereka berani menentang tokoh-tokoh Kafir. Apalagi dimulai dengan perjanjian Aqobah (suku terbesar Madinah AUZ dan Khazraj, siap menerima kedatangan IUslam) terlaksana dibukit Aqobah, membuat kaum kafir Makkah merinding. Dan masyarakat nonmuslim Makkah pun berani menentang tokoh-tokoh kafir.

Rasulullah Saw memerintah umat Islam hijrah ke Madinah secara sembunyi-sembunyi, malam hari, dan tidak melalui jalan semestinya. Dan dilakukan dengan cara bertahap agar tidak diketahui oleh tokoh-tokoh kafir.

Bagi masyarakat Makkah merupakan masalah besar. Ada keluarga yang belum masuk Islam, sementara jika istri yang sudah masuk Islam secara sembunyi-sembunyi, dia juga ikut hijrah. Jika diketahui suaminya, ia langsung di kurung dan disiksa habis-habisan. Dan yang belum diketahui masih banyak lagi. Termasuk melebar urusan keluarga (bani), jika ada keluarganya yang masuk Islam dan ikut hijrah, maka tidak sedikit cacian dan siksaan. Dan tidak sedikit juga keluarga kafir (yang sudah masuk islam secara sembunyi) yang ikut hijrah. Hal ini menyisahkan permasalahan-permasalahan baru di kalangan umat Islam Madinah dan masyarakat yang masih kafir di Makkah.

Permasalahan ini kian kuat ketika Nabi Saw dan umat Islam di Madinah sudah 6 tahun. Mereka rindu dengan tanah air. Nabi Muhammad Saw dan umat Islam pun ingin haji ke Makkah. Sejarah ini sangat panjang. Dan intinya Nabi Muhammad dan Umat Islam tidak boleh naik haji tahun ini karena terikat dengan perjanjian.[1] Diantara isi perjanjian (Hudaibiyah) yang lain; 10 tahun tidak boleh ada gencatan senjata. Dalam kurun waktu perjanjian ini, jika ada orang kafir ke Madinah dan masuk Islam tanpa seizin keluarganya, maka orang itu wajib dikembalikan ke keluarganya. Tidak boleh masuk islam. Dan jika ada umat Islam yang kembali ke Makkah (murtad), maka pihak kafir tidak wajib mengembalikan kepada Muhammad Saw. Walaupun berat sebelah, Nabi Muhammad Saw tetap menerima perjanjian ini.

Dalam hitung-hitungan sosial politik dan sosial kemasyarakatan, maka masyarakat Makkah sudah bisa memprediksi bahwa kaum Quraisy Makkah sudah lemah, dan umat Islam di Madinah semakin kuat. Maka tidak sedikit masyarakat Makkah yang non Muslim diam-diam pergi (hijrah) ke Madinah.

Karena sesuai perjanjian —pada jeda perjanjian ini— masuk Islam tanpa seizin wali atau keluarga akan ditolak, maka Nabi Muhammad Saw (menghormati ikrar Hudaibiyah itu), dan mengembalikan orang itu ke Makkah.

Dari sini muncul kesenjangan sosial dan makar yang dilakukan oleh masyarakat. Sebagian masyarakat Makkah kembali ke Makkah, dan sebagian lagi ada yang tidak mau kembali ke Makkah. Mereka tetap masuk Islam dan tidak mau kembali ke Makkah. Dan sebagian dari mereka juga ada yang kritis dan mengecam kedua-duanya. Masyarakat ini tidak mau kembali ke Makkah demi mempertahankan Islam, dan ada yang kecewa terhadap Islam dan pihak kafir. Mereka berada di suatu tempat antara Mekkah dan Madinah. Mereka mengacau. Kehidupan mereka rusak karena kecewa dengan sikap perjanjian itu. Gerombolan ini melakukan perampokan, pencurian, dan menjadi pengganggu jalan bagi para pedagang yang melintas ke wilayah Syam. Mereka tetap berpegang teguh terhadap agama Islam, namun kekecewaan terhadap sikap politis ini lahir vandalism-vandalism Islam baru yang berniat merusak tanpa membedakan orang kafir atau umat islam.

Mereka menjadi perampok atas akibat sikap politik yang kurang adil terhadap masyarakat.

Akan tetapi Allah membuka pintu Rahmat-Nya. Perjanjian kiranya 10 tahun, namun baru setahun pihak kafir Quraisy melanggar perjanjian Hudaibiyah. Sekutu mereka menyerang sekutu umat Islam. Maka tahun ke depannya umat Islam langsung berbondong-bondong ke Makkah menaklukkan kota Makkah (Fathul Makkah) tanpa peperangan atau tanpa syarat lainnya. Termasuk komplotan perampok yang kurang jelas itu, dada mereka kembali muslim, dan ikut bergabung dengan umat Islam pergi ke Makkah menaklukkan kota Makkah tanpa peperangan. Tidak ada darah dan pedang ! Dan masyarakat Makkah menutup pintu dan berbondong-bondong masuk Islam.
Wallahu a’lam bish shawwwab !

[1] ) Namanya perjanjian Hudaibiyah. Kisah ini sangat panjang; mulai dari proses hijrah yang dimulai dari pihak rakyat, dan menyusul Nabi Muhammad didampingi Abu Bakar setelah kota Makkah sepi dari kaum Muslim. Bersembunyi di Gua Tsur dan dikejar Suroqoh, sampai di Quba dan mendirikan masjid pertama kali, Ali menyusul, dan kemudian sampai di Madinah. Adanya piagam Madinah, dan setelah 6 tahun di Madinah muncul rasa rindu kembali ke tanah air. Namun niat itu terhalang oleh kecurigaan masyaralat Makkah. Orang kafir sudah takut. Bahkan ada ketegangan antara kaum muslim dan kafir di Hudaibiyah, sampai-sampai ada baiatur ridlwan (Ikrar kesetiaan sampai tetes darah terakhir) karena terdengar usman dibunuh oleh kaum kafir.
Dan masih banyak lagi detail-detail kisah yang miris yang dialami oleh umat Islam menghadapi kesombongan orang-orang kafir. (Bisa dilihat dari Karya Haikal yang mengupas “Sejarah Hidup Muhammad.” Adapun tentang komplotan perampok diambil dari kitab aslinya yang lain.)

Fatih

Diposting oleh Yasirmaster

Jumat, 25 November 2011

Krakatau Menyingkap Rahasia Awal Kehidupan

Gunung Anak Krakatau lahir kembali dari kedalaman 180 meter, pascaerupsi tahun 1883, dan terus bertambah tinggi hingga saat ini, Perairan Selat Sunda, Rabu (17/8/2011). Gunung di tengah Perairan Selat Sunda di antara Pulau Jawa dan Sumatera ini menarik untuk dicermati, tak hanya dari atas, tapi juga dari bawah permukaan air tempat ia berada.
15 Agustus 2011. Langit cerah tanpa awan. Matahari terasa dekat, teriknya memanggang. Puncak Anak Krakatau menyemburkan asap tipis, delapan puluh meter dari jangkauan. Batuan lepas berguguran saat diinjak dan udara bertuba menyesakkan napas.

Sejauh mata memandang di ketinggian itu hanyalah batuan runcing, pasir, abu, dan bom—batuan pijar yang setelah mendingin tampak seperti gumpalan lumpur berwarna hitam legam tetapi sangat keras dan pejal. Bom yang saat dilontarkan bersuhu lebih dari 600 derajat celsius itu menciptakan lubang-lubang di dalam tanah, sebagian menghanguskan tanaman. Suhu pada permukaan tanah tercatat mencapai 45 derajat celsius.

Semakin ke atas menuju puncak, daratan tertutup lapisan putih kekuningan berbau belerang. Di balik lapisan putih itu, bumi seperti bergolak, panasnya menguar dan menyengat kulit. Pada kedalaman setengah meter bisa mencapai 60 derajat celsius.

Kondisi lingkungan yang ekstrem membatasi perkembangan vegetasi hanya pada zona di bawah 200 meter dari permukaan laut (mdpl). Cemara laut (Casuarina equisetifolia) hanya bertahan di pesisir pantai. Di beberapa bagian terdapat tegakan campuran waru laut (Hibiscus tiliaceus), mara (Macaranga tanarius), dan beringinan (Ficus fulva dan Ficus septica).

"Sebelum letusan Oktober-November 2010, di kawasan ini masih banyak paku-pakuan. Bahkan cemara juga sudah mulai tumbuh. Semua tersapu habis sekarang," kata Tukirin Partomihardjo (59). Selama 30 tahun, profesor botani dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu meneliti suksesi ekologis di Krakatau. Dia mendata spesies yang datang dan hilang di Krakatau.

Menurut Tukirin, tak diragukan lagi, Anak Krakatau yang kerap meletus menyebabkan kehidupan muskil hadir di zona 200 mdpl hingga ke puncaknya di ketinggian sekitar 286 mdpl. Suasana "kekosongan" itu mengingatkan pada catatan Rogier DM Verbeek, geolog Belanda, yang datang ke Krakatau pada 11 Oktober 1883 atau enam minggu setelah letusan hebat mengguncang pada 27 Agustus 1883. "Permukaan tanah asli terkubur lapisan abu dan batu apung. Daerah ini masih sedemikian panasnya, sehingga beberapa pemikul barang yang bertelanjang kaki terus berjingkat-jingkat seperti menari."

Verbeek menjadi orang pertama di Rakata, kepingan pulau yang tersisa setelah Krakatau meletus. Pulau Krakatau yang semula tersusun dari tiga puncak, yaitu Danan (450 mdpl), Perbuatan (120 mdpl), dan Rakata (822 mdpl), kemudian runtuh ke dalam laut. Hanya tersisa setengah tubuh Rakata yang berbentuk bulan sabit menghadap kaldera yang tersembunyi di kedalaman 180 meter di bawah permukaan laut. Sedangkan Pulau Sertung dan Panjang, sisa kaldera tua sebelum letusan 1883 yang berada di lingkar luar Pulau Krakatau semakin bertambah luas dan tinggi karena tertimbun abu dan batu apung sampai ketebalan lebih dari 50 meter.

Pada waktu itu, daratan Rakata masih terlalu panas. Verbeek menyaksikan air hujan yang berubah menjadi uap saat menyentuh lantai pulau yang panas. Aliran lumpur mengucur dari tebing yang dilapisi lava. Ia tak melihat tanda-tanda kehadiran makhluk hidup di sana.

Sertung dan Panjang juga tak menyisakan kehidupan, selain tonggak-tonggak kayu mati yang hangus terbakar. Gambaran tentang hutan lebat dalam sketsa John Webber, anggota tim ekspedisi Kapten James Cook yang menyinggahi Krakatau dan pulau-pulau di sekelilingnya sebelum 1883, sama sekali tak terlihat jejaknya. Verbeek pun berkesimpulan, seluruh kehidupan di pulau itu pasti telah musnah.

Pendapat itu kemudian didukung sejumlah ahli botani, seperti Melchior Treub, Direktur Kebun Raya Bogor (1880-1909) sehingga memunculkan konsep tentang area kosong (clean slate) atau tabula rasa. Treub (1888) meyakini, seluruh kehidupan di kawasan Krakatau musnah karena abu vulkanik yang sangat panas dan batu apung menutup kawasan ini dari pantai sampai titik tertinggi hingga ketebalan 80 meter.

Namun, pendapat lain dikemukakan Cornelis Andreis Backer, anak buah Treub. Pada tahun 1908, dia mengunjungi Krakatau dan berpendapat bahwa terdapat akar, benih, dan organisme tanah yang mungkin bertahan dalam lubang yang terlindung di beberapa tempat di bagian selatan Rakata. Pendapat ini dibuatnya setelah dia melihat adanya batang kayu besar yang masih segar di bawah timbunan batu apung. Di lereng agak tinggi di bagian selatan, dia juga menemukan abu tidak terlalu tebal menutupi. Dia berpendapat bahwa musim hujan pada bulan September dan Oktober 1883 mungkin menyebabkan bertahannya kehidupan.

Tukirin menolak pendapat Backer. "Batang kayu yang ditemukan Backer bukan dari Rakata, tetapi dibawa gelombang laut beberapa tahun setelah letusan, lalu tertimbun longsoran batu apung," katanya.

Tukirin semakin yakin bahwa letusan Krakatau pada 1883 telah menciptakan tabula rasa setelah dia menemukan tonggak kayu menjadi arang, yang tersingkap di tebing pantai Rakata. "Arang kayu itu tertimbun batu apung dan pasir hingga kedalaman lebih dari 20 meter meter. Tidak mungkin ada kehidupan bertahan di bawah timbunan sedalam itu," katanya.

Hilangnya seluruh kehidupan setelah letusan 1883 atau adanya beberapa kehidupan yang bertahan masih menjadi perdebatan dengan bukti dan alasan masing-masing. "Kontroversi ini menjadi begitu mapan sehingga ia sudah lama diberi nama the Krakatoa (Krakatau) problem," tulis Simon Winchester (2003).

Namun, bagaimana pun kerasnya perdebatan, setiap ahli botani tetap saja tergelitik untuk mengetahui bagaimana kehidupan mengisi Krakatau pasca-letusan besar itu? Kapan, siapa atau apa, yang pertama kali datang dan mengolonisasi tabula rasa—atau setidaknya nyaris seperti tabula rasa itu?

Kamis, 24 November 2011

Tafakur, Cara Efektif Pelihara Iman!

SETIAP hari bahkan mungkin sepanjang tahun kita diperhadapkan dengan beragam kesulitan, cobaan, penderitaan, yang boleh jadi cukup melelahkan hati dan pikiran. Kondisi yang tidak saja mengundang emosi tapi juga memancing diri untuk membenci bahkan mungkin memusuhi.

Di sinilah akal sehat kita dipertaruhkan. Sebab keunggulan manusia itu terletak pada kemampuannya berpikir. Bagi yang jarang bertafakur (merenungkan hikmah) atas kejadian yang menimpa itu, maka ia akan memilih sikap berkeluh kesah, minder, pesimis, atau selalu menyalahkan keadaan yang justru mengakibatkan pudarnya cahaya iman.

Tetapi bagi yang mau mentafakuri-nya, maka ia akan mendapatkan pencerahan yang baik, sehingga bukan saja kenikmatan yang menyenangkan yang bisa membuatnya tersenyum, musibah pun tak mampu membuatnya menangis. Bahkan musibah justru menjadikannya semakin dekat kepada Allah SWT.

Mukmin yang selalu bertafakur, ialah orang yang memahami maksud baik Allah atas setiap peristiwa dan kejadian yang dialaminya. Dan, keyakinan dalam hatinya justru terus-menerus bertambah kokoh bahwa tidak mungkin Allah akan berubah menjadi Maha Pembenci, sebab Dia adalah Maha Penyayang.

Tafakkur tidak sama dengan bersemedi atau tepekur (istilah Jawa). Apalagi jika dilakukan tanpa ada ajaran Islam.

Tafakur adalah perenungan untuk memikirkan, membesarkan dan mentadaburi tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

Dari Nabi SAW., bahwa pada suatu hari ia keluar menuju suatu kaum. Mereka sedang bertafakur. Maka Nabi SAW bertanya, “Apa yang kamu sedang kerjakan sehingga kamu tidak berbicara?” Mereka menjawab, “Kami sedang memikirkan ciptaan Allah SWT.” Selanjutnya Nabi SAW bersabda, “Kalau begitu, maka lakukanlah. Berpikirlah tentang ciptaan Allah, tetapi janganlah kamu memikirkan tentang-Nya. Sesungguhnya di barat ini ada bumi yang putih cahayanya perjalanan matahari empat puluh hari. Di dalamnya terdapat makhluk dari makhluk-makhluk Allah. Mereka tidak pernah mendurhakai Allah sekejap mata pun. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, lalu di mana setan terhadap mereka? Beliau bersabda, “Mereka tidak tahu setan diciptakan atau tidak.” Mereka berkata, “Bagaimana dengan anak Adam?” Beliau bersabda, “Mereka tidak tahu Adam diciptakan atau tidak.”

Lebih jelas, al-Quran mengatakan;

لَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّار
ِ

Artinya: “...dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.” (QS. Ali Imran (3): 191)

Kesimpulannya, dalam hal yang tidak menyenangkan pun dirinya bisa melihat dengan haqqul yakin, bahwa Allah sangat mencintai hamba-Nya.

Bertafakur berarti berpikir dengan akal sehat untuk menemukan hikmah (kebijaksanaan) dalam setiap peristiwa yang dihadapi, dialami ataupun dirasakan. Dengan cara demikian, maka kita akan mengerti secara jelas sikap terbaik apa yang harus kita berikan atas peristiwa yang terjadi.

Pada saat yang sama kita harus mampu menghubungkan peristiwa yang terjadi dengan konsep keimanan kepada Allah SWT. Inilah yang disebut dengan dzikir, sehingga kita senantiasa bersyukur atas segala nikmat dan bersabar atas segala musibah.

Sebagai contoh berikut penulis kutipkan satu kasus bagaimana bertafakur, dari buku Bahan Renungan Qalbu, karya Ir. Permadi Alibasyah tentang musibah.

Bila dipikir dengan akal, musibah itu pasti hal yang buruk. Kemudian tak satu pun manusia yang mau apalagi ingin mendapat musibah. Bahkan musibah itu identik dengan apes atau sial. Musibah juga hasil kejahatan orang lain pada kita. Boleh jadi musibah juga karena kecerobohan kita saja.

Cara berpikir seperti di atas, akan menghasilkan output yang buruk. Wajar orang yang mengalami musibah menjadi stres. Oleh karena itu dia perlu dikasihani karena kemalangan yang menimpanya. Maka lain kali buatlah perhitungan yang matang supaya tidak tertimpa musibah.

Akan sangat berbeda hasilnya jika proses berfikir seorang mukmin diiringi proses dzikir. Kita harus selalu ingat bahwa Allah Maha Pengasih Maha Penyayang. Allah tidak akan pernah berbuat dzalim, malah Ia Maha Adil. Allah Maha Pandai, Maha Pengatur lagi Maha Suci. Allah selalu mendengar doa hamba-hamba-Nya.

Maka musibah dengan proses fikir dan dzikir akan menghasilkan semakin kuatnya keyakinan seorang mukmin pada kekuasaan Allah SWT.

Tidak wajar bila kita stress saat mengalami musibah, bukankah musibah itu adalah realisasi dari permohonan kita, ihdinash shirata al-mustaqim?

Hakikat dari musibah ialah Allah ingin kita mendapat hikmah. Betapa banyak kenikmatan yang didapat di antara taring-taring bencana.

Bila awan tak menangis, mana mungkin taman akan tersenyum. Musibah adalah tanda cinta Allah pada kita. Dia telah memberikan peluang kepada kita untuk meningkatkan ketaqwaan, dan bukankah manusia yang paling tinggi derajatanya adalah orang yang paling taqwa?

Belajar Dari Nabi Yusuf

Sebelum menjadi nabi, Yusuf adalah anak, remaja, bahkan pemuda yang hidup dalam kubangan masalah, derita bahkan kesengsaraan. Belum cukup usia baligh beliau sudah harus dibuang ke dalam sumur oleh saudaranya sendiri. Kita bisa bayangkan, bagaimana hancurnya perasaan seorang Yusuf belia kala itu.

Namun karena Yusuf sempat mendapat pelajaran dari sang ayah, Nabi Ayyub, bahwa dirinya akan mendapat kemuliaan besar dalam hidupnya yang tergambar dalam mimpi yang sempat dialaminya, ia mampu menghadapi derita yang berat itu dengan optimisme.
Keimanannya pun mengantarkan pada satu keyakinan besar bahwa derita yang dialaminya adalah anak tangga pertama yang harus dilalui untuk menuju kemuliaan yang pernah dimimpikannya.

Beberapa waktu lamanya, Yusuf juga sempat difitnah bahkan masuk penjara karena tuduhan palsu sang majikan atasnya. Yusuf pun tidak gusar bahkan sebaliknya, ia semakin yakin bahwa hal itu adalah tangga kesekian yang dapat mengantarkannya kepada kemuliaan yang pernah dimimpikannya.

Yusuf selalu berhasil menetralisir jiwa dan emosinya pada kondisi seimbang. Bahkan ketika penjara akan menjadi tempat hidupnya, ia justru lebih memilih penjara daripada menuruti keinginan majikan yang dapat mengundang kemurkaan Allalh SWT.

Al-Qur’an menjelaskan hal tersebut dengan gamblang. Yusuf berkata:

قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلاَّ تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ الْجَاهِلِينَ

"Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh."(QS. Yusuf: 33).

Pada saat yang sama Yusuf terus-menerus memperbaiki diri, sembari senantiasa bertafakkur, berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT, hingga akhirnya ia dinobatkan sebagai perdana menteri Mesir.

Yusuf semakin dewasa, berwibawa bahkan mulia justru karena ditempa oleh beragam kesulitan, fitnah dan pengasingan. Hal ini terlihat saat beliau menerima amanah sebagai perdana menteri. Dengan kekuatan dan kekuasaan yang dimilikinya ia sama sekali tak berniat melampiaskan balas dendam terhadap saudara-saudaranya sendiri yang telah melemparkannya ke dalam sumur tatkala ia masih kecil.

Nabi Yusuf justru mengundang mereka tinggal bersama, memaafkan mereka dan bahagia bisa berbuat baik terhadap mereka yang pernah membenci dan memusuhinya. Subhanallah.

Jadi, marilah kita biasakan diri untuk bertafakkur dengan sepenuh hati. Temukanlah hikmah agung atas setiap masalah, musibah, kesulitan, penderitaan yang kita alami. Sebab tidak mungkin apa yang ada dalam kehidupan ini hadir tanpa maksud baik dari Allah SWT.

Bukankah setiap kesuksesan itu harus dibayar dengan kelelahan, kepayahan, bahkan penderitaan?

Ingat, kecelakaan tidak hanya terjadi di jalanan yang becek atau rusak. Bahkan maut seringkali mengintai justru di jalan mulus, lancar, dan bebas hambatan! Jadi, bertafakkurlah! Wallahu a’lam.*/Imam Nawawi

Red: Cholis Akbar