Kamis, 31 Januari 2013

Air Tawar dan Asin yang Terpisah di Lautan


PERNAHKAH Anda berenang di pinggir laut? Sungguh indah, bukan? Tapi tahukah rahasia laut dan samudera? Cobalah baca dan renungkan firman Allah berikut ini:

Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (QS Al-Furqan : 53)

Kita sudah ketahui bersama bahwa segala sesuatu di alam jagat raya ini memiliki keistimewaan dan ciri khas, bukan hanya terbatas pada makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Laut dan samudera luas yang terhampar di depan mata kita juga memiliki ciri khas dan sifat yang berbeda.

Para ahli kelautan mengatakan: sifat lautan yang saling bertemu tetapi tidak bercampur satu sama lain karena adanya gaya fisika yang dinamakan “tegangan permukaan”, yaitu air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan itulah yang mencegah lautan bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka. (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing, s. 92-93.)

Para oceanographer telah menemukan bahwa ada perbedaan tertentu antara sampel air yang diambil dari berbagai lautan oleh ekspedisi ilmiah kelautan Inggris.

Dalam pelayaran Voyager tahun 1873 diketahui bahwa massa air laut ternyata berbeda dalam komposisinya. Perbedaan itu terletak pada tingkat keasinan air laut, kepekatan, temperatur, dan jenis organismenya. Data tersebut didapatkan dari 362 stasiun oceanography yang tersebar di seluruh dunia. Laporan dari ekspedisi Voyager tersebut berisi 29.500 halaman, yang terbagi dalam 50 jilid dan dikumpulkan selama 23 tahun. Ekspedisi ini merupakan salah satu ekspedisi eksplorasi ilmiah terbesar yang pernah dilakukan manusia. Ekspedisi ini juga menunjukkan betapa sedikitnya yang diketahui manusia mengenai lautan.

Ilmu pengetahuan modern telah menemukan bahwa di tempat di mana dua lautan
bertemu, ada dinding pemisah antar dua air laut tersebut. Dinding pemisah itu membagi dua lautan sehingga masing masing lautan tetap stabil dengan tingkat keasinan, suhu, dan kepekatannya masing masing. Contohnya, laut Mediterania adalah lautan yang suhunya hangat, asin, dan tingkat kepekatannya lebih rendah dibanding air dari samudera Atlantik. Ketika air dari Laut Mediterania memasuki Samudera Atlantik melalui Selat Gibraltar, air ini masuk hingga ratusan kilometer jauhnya pada kedalaman sekitar 1000 M, namun tetap pada suhu, kepekatan, dan tingkat keasinannya sendiri yang berbeda dari karakteristik yang dimiliki oleh air dari Samudera Atlantik.

Sebuah studi lapangan juga pernah dilakukan di teluk Oman dan di beberapa teluk di Arab. Dari sampel air laut tersebut ditemukan adanya perbedaan yang mengindikasikan kebenaran temuan sebelumnya.

Oceanographer terkenal dari Perancis, J.Costeau menyatakan:


“Kami mempelajari beberapa pernyataan dari para oceanographer sebelumnya mengenai penghalang antara dua lautan, kami melakukan penyelidikan pada Laut Mediterania. Kami menemukan bahwa lautan tersebut memiliki tingkat keasinannya sendiri, dan tingkat kepekatan, serta flora dan fauna yang berbeda dengan air dari lautan Atlantik. Kemudian, kami meneliti Laut Atlantik dan menemukan bahwa lautan ini memiliki tingkat keasinan dan kepekatan serta flora dan faunanya sendiri yang berbeda dari Laut Mediterania. Dan kami kemudian meneliti titik pertemuan kedua lautan tersebut di Selat Gibraltar, kami mengharapkan akan menemukan tingkat keasinan dan kepekatan yang menyatu antara dua air lautan tersebut, tapi kami menemukan bahwa ternyata, masing masing air lautan tersebut masih memiliki tingkat karakteristiknya masing masing, seolah ada dinding yang membatasi mereka. Hal ini mengejutkan kami, penghalang ini mencegah dua lautan bercampur. Hal yang sama juga terjadi pada Teluk Bab El Mandab di Aden yang merupakan pertemuan dengan Laut Merah.

Menurut kesimpulan kami, hasil penelitian para oceanographer terdahulu ternyata benar. Laut yang memilki karakteristik tertentu memiliki dinding pembatas (barrier) yang mencegah bercampurnya air dari dari dua karakteristik yang berbeda tersebut.

Sisi menarik dari hal ini adalah bahwa pada masa ketika manusia tidak memiliki pengetahuan apapun mengenai fisika, tegangan permukaan, atau pun ilmu kelautan, hal ini telah dinyatakan dalam Al-Qur’an sejak 14 abad yang lalu.
Diposkan oleh Muhammad Ismail

Senin, 28 Januari 2013

Kekhawatiran Barat Terhadap Era Mujahidin Baru Awal Abad 21

Aliran pejuang asing ke Suriah, banjir senjata di seluruh Afrika Utara, perang di Mali dan serangan teror menandakan kembalinya islam jihadis di negara yang terguncang “Musim Semi Arab”, uraian dari analis barat .

Kombinasi faktor tersebut , menyusul menurunnya aktifitas Al-Qaeda dan afiliasinya dari pemberontakan Musim Semi Arab, telah menyebabkan intervensi militer Perancis melawan Islamis di Mali dan melumpuhkan penyanderaan di sebuah pabrik gas gurun di Aljazair.


Menlu AS Hillary Clinton, tampil di depan Kongres pada hari Rabu atas serangan September di konsulat Amerika di kota Benghazi Libya, memperingatkan peta geopolitik baru di dunia Arab dan Afrika Utara.

“Kita tidak bisa mundur sekarang. Ketika kehadiran Amerika tiada, terutama dari lingkungan yang tidak stabil, ada konsekuensi. Ekstremisme akan berakar, kepentingan kita menderita, dan keamanan kami di rumah terancam, “katanya.

Clinton juga menyoroti “ketidakstabilan di Mali,” mengatakan itu “Mereka telah menciptakan tempat yang aman untuk memperluas teroris dan untuk memperluas pengaruh mereka dan plot serangan lebih lanjut dari jenis yang kita lihat minggu lalu di Aljazair.”

Rusia melangkah lebih jauh, intervensi militer Barat di Libya adalah akar penyebab ketidakamanan.

“Aksi terorisme telah menjadi kejadian hampir setiap hari, aliran senjata berada di luar kendali, pejuang asing yang menyusup,” Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pekan ini.

“Kesan adalah bahwa Mali merupakan konsekuensi dari dampak Libya dan penyanderaan di Aljazair adalah sinyal yang sangat mengkhawatirkan,” katanya.

Meskipun dukungan mereka terhadap pejuang oposisi melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad, di satu sisi negara-negara Barat juga mulai menyuarakan kekhawatiran atas masuknya ratusan jika tidak ribuan pejuang asing terlibat ke medan perang Suriah. (Dz-Al arabiya)

Sabtu, 26 Januari 2013

Muslim Turki Cekal Produk Mainan Star Wars


MASYARAKAT Turki yang tinggal di Austria menganggap produsen mainan lego model Star Wars menyinggung perasaan mereka, dan menganggapnya sebagai perlakuan rasis. Ungkapan ini muncul dikarenakan bangunan mainan lego ini menyerupai masjid bersejarah di Istanbul, Hagia Sophia.

“Lego apa yang merekomendasikan para orang tua sebagai hadiah Natal? Jawabannya adalah rasisme murni,” tutur Komunitas Budaya Turki Austria dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh The Huffington Post pada hari Kamis (24/1/2013).

Kelompok ini mengacu pada mainan yang baru dirilis, Jabba the Hutt set.
Mainan raksasa yang
menyerupai Jabba; istana penjahat di film Star Wars, persis dengan masjid dan menara bersejarah Hagia Sophia yang terkenal di Istanbul. Diduga sang produsen berusaha menghubungkan kejahatan dengan tempat-tempat ibadah Muslim.

Dalam situsnya kelompok di Austria telah memasang foto kotak mainan dan perbandingan dengan gambar masjid asli.

Mereka juga mengeluhkan muazin yang digambarkan sebagai “penjahat dengan kapak dan senapan angin.” Sementara senapan mesin disimpan dalam menara.

“Kami berharap lebih banyak empati dan tanggung jawab dari produsen mainan yang telah menghasilkan mainan dan mengharapkan untuk membuat model yang baik untuk pembelajaran.”

Masyarakat meminta produsen Lego terkait untuk meminta maaf karena telah melakukan penghinaan terhadap agama dan budaya.

Mereka menambahkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap produsen Lego. Dan mendesak orang tua “untuk tidak membeli mainan perang atau mainan yang berunsur diskriminasi”. [islampos]

Kamis, 24 Januari 2013

Berlindung Dari Roket Palestina, Israel Gunakan Pohon. Bukti Ramalan Rasulullah?



Militer Israel tidak hanya menggunakan teknologi canggih seperti sitem anti rudal Iron Dome untuk menghadapi serangan roket dari Jalur Gaza. Mereka pun menggunakan cara yang lebih tradisional seperti menanam pohon.

Pohon-pohon yang ditanam di sekitar perbatasan Israel dengan Jalur Gaza untuk menghadapi serangan roket dari Jalur Gaza. Dengan itu diharapkan serangan roket para militan akan menjadi tidak akurat.

“Dengan cara ini warga Israel yang tinggal disekitar Gaza dapat lebih terlindungi dan di sisi lain dapat juga menikmati pemandangan hijau,” ujar salah satu pejabat militer Israel, Brigjen Elkabetz, seperti dikutip Israel National News, Jumat (25/1/2013).


Militer Israel sendiri menyatakan saat ini warga di sekitar perbatasan dapat hidup lebih aman sejak diadakannya gencatan senjata dengan Hamas. Gencatan
senjata tersebut dicapai setelah Israel menggempur wilayah Jalur Gaza dalam operasi militer yang diberi nama “Pillar of Defence” (Pilar Pertahanan) November lalu.

Metode pertahanan dengan menanam pohon sebenarnya memiliki sejarah panjang di Israel. Pada saat awal-awal berdirinya negara Zionis tersebut, Israel menanam banyak pohon di wilayahnya untuk menghalangi tentara pasukan Arab yang berperang dengannya.

Ramalan Rasulullah

Rasulullah saw 14 abad yang lalu pernah meramalkan dalam hadits Bukhari dan Muslim kisah berlindungnya kaum Yahudi pada pohon Ghorqod pada peperangan melawan muslim. Teks hadits itu berbunyi: “Tidak akan terjadi kiamat sehingga muslimin memerangi yahudi. Mereka diperangi oleh muslimin sehingga orang yahudi bersembunyi dibalik batu dan pohon. Batu dan pohon itu berkata: Wahai muslim, wahai hamba Allah, Ini dia yahudi berada dibelakangku, kemarilah dan bunuhlah dia. Melainkan pohon Ghorqod. Sesungguhnya ia adalah daripada pohon Yahudi”

Israel pun sudah sejak lama menggalakkan penanaman pohon Ghorqod berdalih reboisasi. Inikah tanda kebenaran ramalan Rasulullah? Allahua'lam bish-showab. Hadits-hadits ramalan memang banyak bermuatan kiasan. Yang jelas, Rasulullah tidak berkata berdasar hawa nafsunya.(islamedia)

Rabu, 23 Januari 2013

Rupamu, Ketika Hari Kebangkitan, Babi atau Monyet?


ALLAH SWT berfirman, “Suatu hari ketika sangkakala ditiup maka kalian berbondong-bondong” (QS 78: 18)
Muadz bin Jabal ra berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang tafsiran ayat diatas. Beliau menjawab, “Wahai Muadz, engkau menanyakan tentang tema yg sangat penting”. Air mata Nabi mengalir dikedua pipinya, kemudian Nabi melanjutkan: “Umatku akan dibangkitkan dalam sepuluh kelompok berbeda pada hari kiamat nanti”


Yaitu : Sebagian dari mereka akan dibangkitkan seperti monyet, sebagian yg lain seperti babi, sebagian dibangkitkan dalam keadaan berjalan dengan kepalanya, sebagian lagi akan dibangkitkan dlm keadaan buta dan tersesat, sebagian mereka dibangkitkan tuli dan bisu tidak mengetahui apa-apa, sebagian lagi dibangkitkan dengan mengunyah lidah mereka dan nanah mengalir melalui mulutnya sehingga mengganggu org yg ada didekatnya, sebagian
mereka dibangkitkan dengan tangan dan kaki yg buntung, sebagian mereka dibangkitkan tergantung pada cabang pohon yg terbakar, dan sebagian lagi akan dibangkitkan dengan memakai pakaian dari lelehan timah hitam yg melumat tubuh mereka.

Lalu beliau menjelaskan sepuluh kategori itu :
“Mereka yg dibangkitkan seperti monyet adalah pembawa cerita dan mata-mata, yg muncul seperti babi adalah para penerima suap dan pendapatan tidak halal, mereka yg berjalan terbalik adalah orang yg melakukan riba, mereka yg buta adalah para hakim dan petugas yg menindas masyarakat, orang yg bisu dan tuli adalah mereka yg egois dan ambisius, mereka yg dibangkitkan dengan tangan dan kaki buntung adalah orang yg menyakiti dan mengganggu tetangganya, mereka yg digantung pada cabang pohon yg terbakar adalah orang yg menyebarkan fitnah dan pertentangan dikalangan masyarakat untuk kepentingan raja dan penguasa, mereka yg baunya lebih busuk dari bangkai adalah org yg menjerumuskan dirinya dlm hawa nafsu tanpa mau mengeluarkan bagian Tuhan dari kekayaan mereka, dan mereka yg berpakaian dari lelehan timah hitam adalah orang yg takabur, dan berbangga diri”

Na'udzubillahimindzalik , Semoga bermanfaat ...

Superman, Samiri, Sion; Simbol Kekuatan Besar Bangsa Yahudi



ANDA pasti familiar dengan simbol ‘S’ gambar diatas. Simbol dari tokoh fiksi bernama Superman ini begitu populer di seantero dunia, tidak terkecuali Indonesia. Dari film Superhero tersebut, tahukah Anda jika dibalik simbol dan film tersebut tersimpan ide cemerlang tentang kejayaan kaum Yahudi sebagai “Manusia Pilihan Tuhan” dan manusia lainnya tidaklah sempurna?

Jerry Siegel dan Joe Shuster, dua orang keturunan Yahudi dibalik pembuat tokoh Superman, dengan cerdas membingkai ide ini secara halus dalam gaya penyajian yang enak dinikmati oleh siapa saja.


Simbol huruf “S” pada gambar di atas banyak memiliki arti. Tetapi yang lebih dekat maknanya adalah SION dan SAMIRI. Untuk Sion, semua orang tahu kalau ini adalah bukit yang ingin dikuasai semata oleh Yahudi dalam gerakan Zionis. Dan gerakan ini berasal dari nama Sion.


S = Samiri
Samiri, adalah tokoh sempalan dari Bani Israel yang menentang misi Nabi Musa. Samiri inilah yang menjadi awal ide pemberontak tauhid dan menyimpan ilmu sihir besar yang hingga kini masih dijaga oleh sebagian Yahudi sebagai ilmu rahasia bernama Kabbalah. Dan nama Samiri ini pula diduga sebagai nama panggilan lain untuk tanah Amerika Serikat yang dikuasai secara ekonomis dan politik oleh Yahudi. Dan nama lain dari Amerika Serikat adalah Uncle Sam yang mana kata SAm adalah singkatan dari SAMiri.

Apakah analisa sederhana tentang ideologi zionis dalam Superman ini bualan? Mungkin bagi Anda yang sudah begitu senang dengan dunia fiksi ini adalah bualan belaka. Tetapi jika Anda secara cermat memperhatikan nama dari asli dari Superman yaitu KAL-El, maka Anda akan terkejut bahwa nama tersebut sangat ber-Yahudi sekali.

Menurut bahasa Ibrani, bahasa yang digunakan oleh Yahudi, kata EL berarti Tuhan (God). Dan nama EL selalu berkaitan dengan Tuhan, oleh karena itu ada beberapa nama menggunakan akhiran EL yaitu Israel, Samuel dan Michael.

Setelah penulis mengecek arti KAL
dalam kamus online di Babilon tidak terdapat arti spesifik dari kata ini.Hanya saja setelah dicek dari beberapa kaitan nama ini, KAL artinya ke dalam bahasa Inggris adalah nama sayuran yaitu kubis dengan ciri khasnya yaitu daunnya yang keriting melengkung. Ini tepat sekali dengan ciri khas dari Superman ketika berubah dari Clark Kent ke Superman dengan perubahan pada kacamata dan bentuk rambutnya. Superman tidak menggunakan kacamata dan bentuk rambut khas: rambut melengkung berbentuk huruf S. Perhatikan perbedaanya di gambar berikut ini:



Menurut ideologi zionis yang bersumber pada Talmud (baca juga artikle penulis tentang Talmud ini di seri Yahudi: Berawal di Mesir Berakhir Di Palestina), bangsa Yahudi adalah manusia pilihan Tuhan yang sepantasnya hanya merekalah yang menguasai dunia ini. Sebagai manusia pilihan, mereka memiliki hal-hal khusus yang tidak dimiliki oleh bangsa lain.
Ideologi ini dibungkus secara baik dalam komik Superman. Yahudi memang perkasa dalam sosok Superman dan ideologi Zion terus terusung dalam huruf S yang mencolok.

Sampai di sini mungkin Anda masih tidak percaya apa yang penulis sampaikan. Tetapi fakta telah berbicara secara lancar dalam film dan komik tersebut serta sejarah yang sedang kita jalani ini.

Komik Superman tetaplah dibungkus untuk konsumsi komersial maka dibuatlah cerita berseri yang cukup panjang, tetapi dibalik itu tersimpan agenda besar dari Yahudi: Merekalah yang dibutuhkan ole manusia non Yahudi untuk menyelamatkan dunia ini dan bukan bangsa lain.

Minggu, 20 Januari 2013

MANFAAT LUAR BIASA LALAT


Semua kita pasti tahu, apa itu lalat! Ya, ia seekor makhluk Allah subhanahu wata’aala yang dikenal suka hinggap di tempat-tempat yang jorok dan banyak membawa penyakit/kuman. Sekalipun begitu, ia ada disebutkan di dalam al-Qur`an dan juga hadits nabawi. Lantas, apa keistimewaannya, sehingga Allah subhanahu wata’aala menyebut dan menyinggungnya? Adakah hikmah di balik itu? Bagaimana kedudukannya di dalam hadits nabi shallallahu ‘alahi wasallam? Adakah pernyataan ilmiah yang menunjukkan keistimewaannya? Melalui halaman yang singkat ini, Insya Allah subhanahu wata’aala kita akan menyinggung secara ringkas tema-tema tersebut.
Lalat di Dalam al-Qur`an

Lalat yang di dalam bahasa Arabnya, “adz-Dzubab” disinggung dalam satu ayat, yaitu ayat 73, surah al-Hajj. Allah subhanahu wata’aala berfirman, artinya, “Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun. Walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.” (QS.al-Hajj: 73)

Dalam ayat ini terdapat seruan agar bertauhid kepada Allah subhanahu wata’aala dan kecaman terhadap kesyirikan dan orang-orang Musyrik. Sebagaimana dinyatakan Ibn Katsir rahimahullah dalam ayat ini Allah subhanahu wata’aala mengingatkan betapa hina-dinanya berhala-berhala itu dan betapa piciknya akal para penyembahnya.

Apa yang disembah orang-orang jahil dan musyrik itu diberi perumpamaan dengan sesuatu yang hina, yaitu seekor lalat. Bahwa sekalipun semua sesembahan mereka yang berupa berhala-berhala dan patung-patung itu berkumpul untuk menciptakan seekor lalat saja, benda-benda mati itu tidak akan pernah mampu melakukannya. Padahal apalah arti seekor lalat; makhluk yang sangat hina dan jorok. Bahkan, jangankan menciptakan, bila ada seekor lalat merampas sesuatu dari tubuhnya, berhala-berhala itu tak mampu untuk melindungi diri sendiri. Jadi alangkah lemah dan hinanya berhala-berhala itu, bilamana seekor lalat yang dikenal lemah dan jorok justeru lebih kuat darinya. Karena itu, keduanya sama-sama lemah, baik lalat maupun berhala-berhala itu.

Syaikh Abu Bakar al-Jaza`iri mengatakan, “Dibuatnya permisalan dengan seekor lalat itu merupakan sesuatu yang baik dalam bahasa Arab, karena dapat lebih mendekatkan kepada pemahaman.”

Allah subhanahu wata’aala menyebutkan sesuatu di dalam al-Qur`an bukan asal sebut. Pasti ada nilai lebih dari apa yang disebutkan itu. Contohnya, Allah subhanahu wata’aala banyak bersumpah dengan makhluk ciptaan-Nya seperti matahari, waktu Dhuha, dan seterusnya. Itu semua karena apa yang dijadikan objek sumpah itu memiliki nilai lebih di sisi Allah subhanahu wata’aala. Dan terbukti secara ilmiah kemanfaatannya bagi alam semesta ini, tak terkecuali penyebutan seekor lalat.

Lalat di Dalam Hadits Nabi shallallahu ‘alahi wasallam

Bilamana di dalam al-Qur`an hanya disebutkan dalam satu ayat saja, maka di dalam hadits nabi shallallahu ‘alahi wasallam penyebutannya lebih banyak. Salah satunya, terkait dengan adanya ‘dualisme’ dalam diri lalat itu. Artinya, di satu sisi pada dirinya itu terdapat racun, namun di sisi yang lain justru sebagai penawarnya alias pada kedua sayapnya.

Di antara hadits-hadits itu adalah sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda, “Jika lalat terjatuh di minuman salah seorang di antara kamu, maka benamkanlah ia, kemudian lepaskanlah (buanglah), karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap yang lainnya terdapat obat (penawar).” (HR. al-Bukhari)

Hadits mengenai hal ini cukup banyak dan dipaparkan dengan redaksi yang hampir mirip.

Sepintas, hadits ini bagi kelompok yang berlebihan dalam mengkultuskan akal, seperti kelompok Mu’tazilah dan para Orientalis, hadits ini dianggap irrasional (tidak masuk akal). Sebab menurut akal mereka, bagaimana mungkin dapat diterima kenyataan bahwa lalat yang menjijikkan itu memiliki penyakit (racun) sekaligus obat (penawar). Apalagi bila ia terjatuh pada minuman, maka harus dibenamkan semua badannya agar minuman tersebut dapat dikonsumsi lagi dan tidak membahayakan. Sungguh menjijikkan. !!

Tetapi realitasnya, hadits tersebut dari sisi kualitasnya adalah hadits yang shahih. Karena itu, tidak ada tempat dan alasan untuk menolaknya, sebab yang mengucapkannya adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wasallam yang tidak mengatakan sesuatu kecuali berdasarkan wahyu Allah subhanahu wata’aala (QS. an-Najm:3).

Bagi orang beriman, bilamana telah terbukti secara valid dan kuat keshahihan kualitas suatu hadits, maka terlebih dulu ia harus meyakini kebenarannya, terlepas apakah ada hikmah di balik itu ataukah tidak! Hadits ini termasuk mukjizat Nabi shallallahu ‘alahi wasallam dari sisi ilmiah. Lalu, apakah memang terbukti secara ilmiah demikian.?

Pernyataan Ilmiah Tentang Lalat

Seiring dengan perkembangan zaman dan majunya dunia ilmu pengetahuan, tampak jelaslah kebenaran hadits Nabi shallallahu ‘alahi wasallam tentang lalat. Dalam hal ini, dunia kedokteran berhasil membuktikan keilmiahan ucapan Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam itu.

Prof.DR.Amin Ridha menjelaskan beberapa poin tentang kenyataan tersebut, di antaranya, “… Ketiga, tidak benar kalau dikatakan
bahwa dunia kedokteran belum pernah mengadakan pengobatan suatu penyakit dengan menggunakan lalat. Lalat pernah digunakan sebagai obat bagi penyakit borok menahun dan paru (Frambosia Tropica), yang terjadi pada 30 tahun pertama abad ke-20, sebelum struktur kimia sulfa ditemukan.

Untuk keperluan itu, lalat dipelihara secara khusus. Penemuan membuktikan bahwa lalat mengandung virus pembunuh kuman (bakterial). Dari penelitian itu ditemukan, bahwa lalat di samping membawa kuman-kuman penyakit, ia juga membawa bakterial yang membunuh kuman-kuman. Penelitian ini terhenti karena di saat yang bersamaan, ditemukan struktur kimia sulfa.

Keempat, Hadits tentang lalat menginformasikan adanya sejenis racun pada lalat. Kenyataan ini baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern dua abad belakangan. Sebelumnya, bisa jadi orang tidak mempercayai kebenaran hadits tentang lalat ini. Jika sudah ditemukan bahwa lalat selain membawa penyakit, ia juga mengandung bakterial pembunuh kuman, maka ada beberapa hal yang perlu diketahui:

Tidak benar, kuman yang dibawa lalat berbahaya dan menyebabkan berbagai penyakit.

Tidak benar, banyaknya kuman yang dibawa oleh lalat cukup untuk menimbulkan penyakit bagi orang yang menelan kuman itu.

Tidak benar, tubuh manusia dapat terhindar sama sekali dari semua kuman berbahaya. Kalau seandainya begitu, justeru itulah yang sangat berbahaya bagi manusia. Sebab jika tubuh manusia berulang-ulang kemasukan kuman yang berbahaya dalam jumlah sedikit, maka kuman akan menjadi daya tahan terhadap kuman-kuman sejenisnya. Hadits tersebut memberikan informasi penting adanya kuman pada lalat, yang berlawanan dengan racun yang dibawanya. Ini membuktikan bahwa bakteri, virus dan kuman sejenisnya saling berperang dan saling mematikan; yang satu membunuh yang lain dengan jalan mengeluarkan zat beracun. Zat beracun ini yang kemudian digunakan sebagai bahan pengobatan yang lazim disebut antibiotika, seperti: Penicilin dan Cloromicitin. Dan ini bukan saja ada pada lalat, hampir semua binatang berbisa ternyata bisanya itu malah menjadi penyembuh, jika dijadikan sebagai obat. Segala sesuatu yang belum ditemukan dan belum diteliti oleh ilmu pengetahuan jangan diramalkan. Tetapi penelitian harus dilakukan selengkap dan sesempurna mungkin dan tidak boleh dihentikan. Oleh karena itu, merupakan tindakan yang salah jika tergesa-gesa menilai ketidakrasionalan hadits tentang lalat ini tanpa bukti dari hasil penelitian ilmiah modern.”

Perlu diketahui, lalat hinggap pada barang-barang yang dipenuhi kuman-kuman, yang dapat menim-bulkan berbagai macam penyakit. Sebagian kuman itu berpindah ke organ tubuh lalat, dan sebagian lainnya dimakan. Dari kuman-kuman ini terbentuk unsur toxine di dalam tubuhnya, yang menurut istilah medis disebut antibakteria. Dialah yang bertugas membunuh berbagai kuman penyakit. Kuman-kuman penyakit ini tidak mungkin bertahan hidup atau mempengaruhi tubuh manusia, selagi masih ada antibakteria, khususnya pada salah satu sayap lalat.

Karenanya, ia mampu mengarahkan bakteri ke arahnya, maka jika ada lalat yang jatuh pada makanan atau minuman, lalu kuman yang menempel pada sebagian organ tubuhnya berpindah ke makanan atau minuman, maka antibakteria yang juga dibawa lalat pada salah satu sayapnya akan bekerja membunuh kuman. Bila di sana ada penyakit, maka obatnya juga tidak akan jauh dari penyakit itu. Maka lalat tersebut dapat dibenamkan secara keseluruhan, baru kemudian dibuang. Hal ini sudah cukup untuk membunuh kuman yang dibawa lalat dan akan merusak kerja kuman tersebut. Selain itu, lalat bisa menyuburkan pembenihan kuman beberapa penyakit. Setelah beberapa saat kuman itu pun mati dan pengaruhnya tidak tampak. Kemudian dalam lalat itu terbentuk unsur yang membunuh kuman-kuman yang dinamakan anti-bakteria. Apabila inti lalat diletakkan pada larutan yang bersih, maka akan diketahui empat macam kuman yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, namun ada pula empat macam unsur yang mampu membunuh empat macam kuman itu, wallahu a’lam.

***

(Sumber: a. Tafsir Ibn Katsir, b. Aysar at-Tafasir karya Abu Bakar al-Jaza`iri, c. Majalah at-Tauhid,Vol. V, 1977; Musykilat al-Ahadits an-Nabawiyyah karya Abdullah Ibn Al Najdi al-Qushaimi [sasak].

MANFAAT LUAR BIASA LALAT YANG DICIPTAKAN ALLAH SWT

Selain mikroba atau cacing, ternyata ada hewan lain yang dapat mengurai limbah rumah tangga. Ini penting untuk mengurangi sampah bumi.

Sekelompok peneliti Universitas Alicante, Spanyol, mengadakan proyek penelitian yang membuktikan larva lalat dapat mengurai tinja hewan dan manusia. Artinya, larva lalat bermanfaat mengurangi jumlah limbah biologis di muka bumi ini.

Kelompok peneliti riset terapan ini meneliti manfaat serangga dalam kehidupan sehari-hari. Dipimpin oleh Profesor Santos Rojo dan bekerja sama dengan perusahaan Flysoil SL, mereka bersama-sama mengembangbiakkan lalat Hermetia illucens untuk industri.

Lalat ini aslinya berasal dari wilayah tropis, tapi telah masuk ke kawasan Mediterania sejak 1960. Larva lalat ini mampu memakan dan mengurai berbagai material organik.

Mereka meneliti kotoran hewan dari kebun binatang selama dua tahun di lokasi proyek percontohan di Terra Natura Benidorm. Dari proyek itu ditemukan bahwa larva lalat mampu mengurai 90% tinja hewan, sedangkan 10% sisanya dapat diubah menjadi pupuk kompos.

Proyek ini terbagi menjadi dua kegiatan utama, yakni tempat pengembangbiakan dan penetasan larva, dan satu lagi adalah lokasi tempat larva bekerja mengurai tinja.

Di tempat ini, sebanyak 20 juta larva dapat mengurai satu ton tinja per hari. Ini menunjukkan cara tersebut jauh lebih efektif ketimbang teknik komposting yang menggunakan cacing.

Rabu, 16 Januari 2013

Mantan Pemuja Setan Memaparkan Secara Rinci Rencana Spiritual Illuminati


Tujuan akhir dari Para Pemuja Setan adalah untuk menguasai roh-roh jahat (menurut kami Jin jahat alias Setan-Pent.) yang menyamar dan berkedok sebagai makhluk yang baik hati. Menurut mantan Illuminati, mereka melaksanakannya dengan melakukan ritual, dimensi portal dan pengorbanan darah segar untuk membuat hal tersebut terjadi.
Marcos menulis:
"Mengapa para elit menghabiskan waktu selama ratusan tahun dalam mempelajari ritual, gematria, numerologi, dll. Mengapa beberapa di antara mereka menghabiskan seluruh waktu dalam hidupnya hanya untuk mempelajari omong kosong ini?? Apabila yang dilakukannya tidak menghasilkan karya sama sekali, tentu mereka akan bosan dan lebih baik menghabiskan jutaan uangnya di Monaco untuk berjudi.


Banyak saksi mengatakan bahwa roh-roh itu benar adanya. Saya secara pribadi mengenal orang-orang yang telah melihat dan bahkan berbicara kepada mereka. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang bersahaja (misalnya seorang insinyur perangkat lunak).
Kita hidup di dunia di mana ada orang-orang yang menyembah Tembok di mana air membentuk gambar Maria atau bersulang dengan wajah Yesus.
Aku ingin tahu apa yang akan terjadi jika penampakan roh menjadi hal yang biasa. Orang akan memerlukan penjelasan lain selain dari yang diberikan oleh media, tentang alien yang baik hati.
[Editor's Note: I reserve judgement and present this information for discussion. I don't agree that meditation and opening of chakras are demonic. I'd like to hear from anyone who can shine more light on the subject matter of this article.]
Tema yang sering muncul di TV dan film adalah merupakan konsep portal yang mengirimkan penjelajah dari satu dimensi atau alam semesta kepada dimensi dan alam semesta yang lain.
Misalnya, "Stargate" konsep ini disajikan sebagaimana Alien dan kenaikan roh.
Bahkan Smurfs menunggu penyelarasan langit tertentu dalam rangka untuk membuka portal ke dunia kita.
Sebuah buku, Rastros do Oculto, penulis dari Brasil, Daniel Mastral, dapat menjelaskan tema ini secara berulang-ulang di media.
stargate-portal
Mastral mantan seorang Pemuja Setan yang berperingkat tinggi, dilatih secara khusus untuk memimpin kelompok mereka di Brasil, namun membelot malah ia berpaling kepada Kristus dan menjadi Evangelis.
Dalam bukunya ia menyatakan bahwa okultisme, sihir dan Setanisme berusaha keras membuka portal dan melakukan komunikasi dengan malaikat jahat yang terusir atau setan.
Pengetahuan esoteris masa lalu yang diturunkan oleh setan dihimpun dalam bentuk ritual, dalam rangka untuk membuka portal dan menjauhkan orang dari Tuhan, memastikan kutukan mereka. Penderitaan seperti sudah menjadi sahabat.
Penulis menjelaskan kepada kita bahwa di zaman Mesir Kuno, Setan berjanji untuk beraliansi dengan beberapa orang. Orang-orang ini menjadi anggota Mystery School yang dikenal dengan nama Persaudaraan "Anak-anak dari neraka - the "Children of the Fire".
Menurut Mastral, ada dua macam portal: portal ke tubuh manusia dan portal ke Bumi.
Portal ke Badan Manusia
Portal ke tubuh manusia memungkinkan setan untuk berinteraksi dan mengendalikan manusia.
Ritual yang paling mendasar adalah channeling (penyaluran), di mana medium memungkinkan berbicara dengan roh melalui mulutnya, memberikan nasihat dan perintah.
Berkorban dengan darah segar, dengan perantaraan simbol, musik, obat-obatan dan melakukan meditasi khusus memungkinkan setan yang berilmu tinggi memberi kemampuan spiritual lebih kepada orang-orang yang melakukannya, daripada kepada mereka yang melakukannya secara biasa-biasa saja.
Kemampuan tersebut berupa penipuan Penyembah Setan klasik seperti ramalan, telepati (pesan sebenarnya disampaikan oleh setan), menciptakan api, telekinesis dll. Padahal kemampuan tersebut bukan tambahan yang diberikan kepada orang-perorang, sebenarnya perbuatan tersebut dilakukan oleh setan, namun nampak terlihat seperti orang tersebut telah "bertambah ilmunya".
Banyak doktrin chakra dan semangat kesadaran kundalini (demonisasi total), yang sebenarnya adalah membuka portal tubuh manusia untuk dimasuki setan.
Bagi pengikut yang lebih maju ilmunya, roh mereka dapat meninggalkan tubuhnya dan melakukan proyeksi astral, di mana roh manusia bergerak diluar badan kasarnya, sementara tubuh mereka terbaring seolah sedang beristirahat.
Dalam kondisi seperti ini, mereka juga dapat mengunjungi dan berinteraksi dengan roh-roh jahat.
Secara keseluruhan tingkatan dalam Pemuja Setan tergantung kepada kekuatan dan tingkat setan yang "bertempat tinggal" di dalam badan seseorang yang bertindak sebagai pelindungnya.
Biasanya orang yang memiliki hubungan keturunan keluarga dengan Pemuja Setan akan memiliki kekuatan yang luar biasa pada dirinya. Setan yang berilmu tinggi memang bisa menciptakan penyakit dan membuat celaka, dan perkelahian biasanya sering terjadi di antara para Pengikut Setan.
Untungnya, mereka tidak bisa mencelakai orang Kristen sejati (tentunya Mukmin sejati-Pent), yang mendapatkan perlindungan dari Roh Kudus (perlindungan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Islam-Pent) dan para malaikatNya.
Portal ke Bumi
Portal ke Bumi lebih rumit lagi. Menurut Mastral, realitasnya terdiri dari sembilan dimensi yang tumpang tindih dalam ruang, akan tetapi dipisahkan dalam praktek.
portal-earth
Dia memberi kita metafora lift. Roh dari dimensi yang lebih tinggi bisa turun ke bawah, tapi tidak ada yang bisa naik.
Kita hidup dalam dimensi keempat. Di bawah kita ada beberapa setan kuat yang telah dipenjarakan oleh Tuhan sebagai penghakiman. Lucifer adalah roh jahat yang hanya mengunjungi tingkat kesembilan dan yang tertinggi.
Beberapa portal bersifat sementara dan beberapa yang paling penting bersifat permanen. Portal sementara tergantung pada waktunya dan keselarasan khusus dari dimensi, dan pengetahuan ini berada di luar ilmu atau persepsi kita.
Itulah sebabnya para Pemuja Setan terobsesi dengan numerologi, gematria dan astrologi, karena ilmu-ilmu ini merupakan alat yang digunakan untuk bisa melakukan kalkulasi yang akan dilakukan dalam rangka mendapatkan manfaat dari portal untuk menghubungi roh tingkat tinggi.
Perlunya Berkorban Dengan Darah Segar
Roh-roh jahat tidak bisa mewujud di tengah-tengah Fifth Avenue. Mereka membutuhkan energi yang kuat yang dibuat dalam ritual darah segar agar terwujud. Tapi setelah ritual berakhir, mereka harus pergi. Kontak yang lebih stabil hanya dapat dilakukan melalui portal.
Portal permanen adalah tujuan utama Pemuja Setan (mereka ingin disebut sebagai anak-anak dari Lucifer).
Menurut Mastral, ada 90 portal, 72 telah dibuka dalam pergantian abad. Sembilan lagi telah dibuka pada tahun 2006 dan sisa 9 portal yang terakhir akan dibuka pada tahun 2013. Kondisi yang tepat untuk membuka portal ini hanya diketahui oleh beberapa orang penyihir yang berperingkat tertinggi.
Kita bisa menduga bahwa mereka perlu energi cenayang dan membutuhkan banyak manusia untuk dikorbankan. Sebuah kehormatan besar yang diberikan kepada setan untuk dapat melewati salah satu portal dan memenuhi kekuatan iblis di "rumah gambut" mereka. Dalam proses ini, ada pergeseran temporal, semenit di Bumi berarti sejam di lapisan lain (seperti yang terjadi dalam penculikan "alien").
Pembukaan portal yang telah kita lihat sejak tahun 1950 yang merupakan sebab-sebab termanifestasinya roh dalam banyak bentuk seperti UFO, bola cahaya dan penampakan, yang kadang-kadang terjadi di siang bolong.
Harapan Setan adalah dengan dibukanya portal terakhir, setan kuat dari dimensi yang lebih rendah akan dapat datang ke bumi dan akhirnya berinteraksi dengan manusia. Mereka tidak akan menampilkan diri sebagai setan, akan tetapi sebagai alien baik hati dan roh yang tersusun dalam bentuk cahaya.
Hibrida dan DNA
Mastral memberitahukan kepada kita bahwa beberapa manusia memang diberdayakan oleh perubahan dalam DNA mereka. Hal ini dapat terjadi dengan tiga cara: roh setan seksual (incubus dan succubus) dapat membawa air mani antara manusia, setan yang menguasai pria bisa membuahi seorang wanita, atau walau sangat jarang terjadi, pasangan dapat melewati portal dan berhubungan seks di dimensi lain.
Dalam semua kasus, energi yang lebih tinggi dapat mempengaruhi DNA janin dengan cara membuatnya lebih mudah bagi individu untuk berinteraksi dengan roh dan menjadi saluran bagi kekuatan batin yang lebih kuat.
Orang normal tidak akan dapat bertahan sepenuhnya ketika dikuasai oleh setan tingkat tinggi, tubuhnya akan mati, dan itulah mengapa sebabnya channeler selalu kelelahan setelah melakukan "sesi" kontak dengan roh.
Tujuannya para Pemuja Setan adalah untuk pada akhirnya menyempurnakan manusia yang dapat bertahan sepenuhnya dari setan yang sangat tinggi, yang memperlihatkan kekuatannya yang tidak pernah terlihat di muka Bumi. Mungkin orang seperti sudah ada saat ini, dan dia akan menjadi antikristus.
Kesimpulan
Penjelasan Mastral ini cocok dengan apa yang kita ketahui tentang Satanism and Mystery Schools. Bahkan jika Anda tidak percaya terhadap realitas spiritual aneh ini, Anda harus sangat prihatin karena para elit globalis melakukannya, dan mereka membutuhkan darah segar manusia untuk melaksanakan rencana-rencana mereka.
Kita hidup di era Externalization of the Hierarchy dari Alice Bailey, ketika rahasia-rahasia okultisme yang sudah berabad-abad terungkap. Orang-orang jahat tahu bahwa kita mengetahui apa yang mereka lakukan, dan kita harus segera memperhitungkan perang secara terbuka.
Namun, hal ini bukanlah merupakan perang fisik, tapi merupakan peperangan spiritual: di pihak kita ada Tuhan dan para malaikat-Nya yang kudus untuk melindungi kita. Mastral sendiri memutuskan untuk meninggalkan Kelompok Pemuja Setannyai ketika ia mengetahui bahwa faktanya setan tidak bisa menyentuh orang-orang Kristen.
Setan tahu bahwa dia akan dikalahkan, dan setan ingin mengambil sebanyak-banyaknya manusia untuk berada dipihaknya, manusia-manusia yang mengikutinya ditipu dengan janji-jani kemenangan melawan Tuhan.
Pada akhirnya, kita harus ingat kata-kata Yesus: "Akulah jalan [...] tidak seorangpun datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku". Tuhan telah memberi kita "portal" ke dimensi yang lebih tinggi dan evolusi yang sempurna, melalui pengorbanan Anak-Nya. (Bagi umat Islam hanya bisa dilakukan dengan melaksanakan ajaran Islam secara kaffah a.l. melalui shalat khusyu dan secara rutin membaca, merenungkan dan memahami al-Qur'an kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari-Pent)
Untunglah, tidak ada ritual, pengorbanan atau perbudakan dari pihak kita yang diperlukan. Itulah rahasia Setan yang mereka tidak ingin kita ketahuinya.
Source

Henry Makow Ph.D

Senin, 14 Januari 2013

Sejarah Di Balik 1 Hari = 24 Jam dan Kalender Masehi


Tahun 2013 Masehi mulai dimasuki, syukurlah tanpa kendala dan tanpa melalui kiamat yang diramalkan suku Maya. Waktu terus berjalan dan tidak ada satu orang pun mampu menghentikan waktu, karena waktu memang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Sulit dibayangkan bagaimana kehidupan tanpa patokan waktu yang jelas. Bila sedang banyak pekerjaan, tentu kita berharap satu hari berjalan lebih dari 24 jam, tapi bila sedang tidak banyak pekerjaan rasanya waktu berjalan lambat, dari menit ke menit berikutnya terasa sewindu. Siapa sih yang membuat satu hari hanya 24 jam, kenapa tidak lebih menjadi 36 jam misalnya ??? Satu minggu juga kenapa 7 hari dan satu bulan itu 28, 29, 30 atau 31 hari ???


Setelah membaca sejarah kalender …. wooooowww ternyata, memang panjang sekali perjalanan sejarah kalender atau perwaktuan itu. Penentuan waktu ternyata hasil asimilasi pengaruh berbagai bangsa dan berbagai zaman. Bukan kita saja yang hidup di zaman modern, yang merasakan betapa besarnya arti waktu tapi sudah sejak zaman batu, orang membutuhkan patokan waktu, terutama untuk memulai pertanian atau aktifitas kehidupan di zaman itu. Konon stone henge dekat Salisbury di desa Wiltshire Inggris yang dibangun 5000 tahun y.l., diperkirakan oleh beberapa ahli sejarah patokan waktu manusia pada zamannya.
13576328541846550720
Stone Henge (dok. http://www.english-heritage.org.uk)

Bagaimana dengan penentuan satu minggu itu terdiri dari 7 hari, satu hari itu 24 jam kemudian satu jam itu 60 menit ??? Bila kita tengok ke belakang penentuan ini memiliki sejarah panjang. Konon bisa ditelusuri balik sampai ke zaman Mesir kuno dan Mesopotamia, owww zaman baheula banget ….
Sejarah Pembagian Hari dalam 24 Jam
Konon bangsa Mesir kuno, sudah dari dulu membagi malam misalnya berdasarkan kerja 12 bintang, bagi mereka bila bintang tertentu memperlihatkan diri, maka tahulah mereka bahwa satu jam telah berlalu. Maka kemudian, walaupun di siang hari bintang-bintang tidak terlihat, namun orang-orang Mesir kuno ini memutuskan untuk membagi siang hari juga menjadi 12 bagian. Kemudian bagaimana dari satu jam menjadi 60 menit, konon dipengaruhi oleh kebesaran peradaban tinggi bangsa Babilonia, yang memperhitungkan angka selalu dalam 60.
Sejarah Pembagian Satu Minggu dalam 7 Hari
Demikian juga dengan pembagian satu minggu menjadi 7 hari dan asal namanya, dikabarkan berasal dari bangsa Babilonia, yang mengurut hari berdasarkan nama-nama dewa planet, yang terlihat yakni matahari, bulan, saturnus, yupiter, mars, venus dan merkurius.
Kemudian di zaman antik, nama-nama ini diambil alih oleh bangsa Yunani dan Romawi bahkan juga oleh India (bahasa Sansekerta) dan Jepang. Berbeda dari bahasa Itali, Perancis dan Spanyol yang masih setia mempertahankan nama-nama hari seperti ketika diambil alih dari bangsa Babilonia, bahasa Jerman dan bahasa Indonesia tidak mempertahankan nama-nama itu. Dalam bahasa Indonesia selain untuk Minggu dan Sabtu, Senin sampai Jumat berasal dari bahasa Arab.
Kata Senin dari Isnain berarti dua, kata Selasa berarti tsalasah yang artinya tiga, kata Rabu berarti ar rab’ah artinya empat, kata Kamis atau khamis berarti lima dan kata Jumat diambil dari Jumu’ah yang berarti ramai. Sedangkan Minggu, dalam bahasa Melayu lama, kata ini dieja sebagai Dominggu. Baru sekitar akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20, kata ini dieja sebagai Minggu. Sedang Sabtu konon diambil dari bahasa Ibrani, sabbat yang berarti “dia berhenti”.
Tidak ada petunjuk apakah 7 hari dalam seminggu pernah terputus pemakaiannya atau berubah karena adanya reformasi perkalenderan, bila demikian halnya berarti siklus hari dalam seminggu ini tidak berubah sejak zaman nabi Musa (kurang lebih 1300 sebelum Masehi).
Sejarah Pembagian Hari dalam Setahun
Sekarang bagaimana dengan tahun ?? Satu tahun terdiri dari 52 minggu. Kalender yang banyak berlaku sekarang ini adalah kalender dengan sistem gregorianis. Sistem kalender ini menurut asal muasalnya ada 4 jenis :

berdasarkan perhitungan jalannya matahari, misalnya kalender Gregorianis dll

berdasarkan perjalanan bulan, misalnya kalender Islam dan untuk perhitungan paskah dll

berdasarkan matahari dan bulan, misalnya kalender yahudi, kalender Cina dll

berdasarkan sistem lain, misalnya siklus Tzolkin dari kalender Maya, kalender Pawukon atau Wuku di Bali, kalender Wetonan dll


Sistem Gregorianis yang berdasarkan jalannya matahari ini menggantikan kalender Yulianis dan Romawi. Kalender Romawi ini terdiri dari 10 bulan saja dan bulan pertamanya adalah bulan Maret, karena Mars adalah dewa paling penting di zaman Romawi, karena itu tidak heran September bulan sembilan berasal dari bahasa Latin atau bahasa Itali sette yang artinya 7, Oktober dari kata delapan dalam bahasa Itali otto dan November dari kata sembilan, bahasa Itali nove. Namun ketika kalender ini digunakan ….. musim dingin akhirnya jatuh di musim gugur, karena itu pada tahun 46 sebelum Masehi terjadi kekacauan waktu sehingga Yulius Cesar mereformasi kalender yang kemudian dikenal dengan nama kalender Yulianis dan dipakai selama hampir 1600 tahun kemudian.
Kalender Yulianis lalu akhirnya digantikan juga oleh Kalender Gregorianis yang berlaku sampai sekarang karena tahun matahari lebih pendek 11 menit dan 14 detik setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan dalam waktu 128 tahun, satu tahun menjadi berkurang satu hari dan tahun 1580 setelah hampir 1600 tahun digunakan, menjadi berkurang 10 hari. Untuk itu, perhitungan hari Paskah menjadi masalah, singkat kata Paus Gregor XIII akhirnya memberlakukan Kalender Gregorianis dengan menambahkan setiap 4 tahun sekali, 1 hari di bulan Februari, yang kita kenal sekarang dengan tahun kabisat. (ACJP)


Referensi
http://www.english-heritage.org.uk/
http://rcswww.urz.tu-dresden.de/~goessing/geschichte_kalender.htm
http://de.wikipedia.org/wiki/Kalendersysteme
Cahaya H

Kamis, 10 Januari 2013

Ilmu Sihir dan Pembawanya

“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, T


iadalah baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al Baqoroh : 102)
KISAH dan penyebutan nama Harut Marut dalam Al-Quran, hanya disebutkan satu kali, yaitu dalam surat al-Baqarah ayat 102. Bahkan, penyebutan kisahnya pun sangat pendek, tidak panjang juga tidak detail.


Terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Dan perbedaan ini erat kaitan dengan penafsiran maksud dari kata ‘malakain’ (dua malaikat).

Pendapat pertama, Harut dan Marut adalah dua nama kabilah jin yang mengajarkan sihir. Dengan demikian kata Harut dan Marut merupakan badal dari kata ‘asy-syayâthîn’ (setan-setan). Pendapat ini adalah dinisbahkan oleh Ibnu Katsir kepada pendapatnya Ibnu Hazm, hanya saja Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan pendapat ini adalah pendapat yang sangat aneh dan asing.

Lalu jika Harut dan Marut merupakan badal dari kata ‘asy-syayâthîn’, lalu siapakah yang dimaksud dengan ‘malakain’ dalam ayat tersebut? Menurut pendapat ini, kata ‘malakain’ dimaksudkan adalah Jibril dan Mikail. Hal ini mengingat orang-orang Yahudi mengatakan bahwa Allah telah menurunkan Jibril dan Mikail untuk mengajarkan sihir, lalu Allah menolak anggapan tersebut, dengan mengatakan: “Sulaiman tidak kufur (tidak mengajarkan sihir), juga demikian dengan Jibril dan Mikail. Akan tetapi yang kufur itu adalah setan-setan, di mana merekalah yang mengajarkan sihir kepada manusia di daerah Babil, yaitu melalui Harut dan Marut”.

Demikian penggambaran Imam al-Qurthubi dalam al-Jâmi’ li Ahkâmil Qur’an-nya, ketika menggambarkan penafsiran pendapat pertama. Hanya saja, pendapat ini, sebagaimana dikatakan Ibnu Katsir adalah pendapat yang sangat aneh dan asing (aghrab jiddan).

Pendapat kedua mengatakan, Harut dan Marut adalah manusia jahat yang mengajarkan sihir di daerah Babil, dan Babil adalah sebuah daerah di Irak atau di Kufah. Pendapat ini diutarakan oleh Imam Ibnu Jarir at-Thabari dalam tafsirnya Jâmiul Bayân fi Ta’wîl Al-Quran, ketika menjelaskan beberapa pendapat seputar maksud Harut dan Marut. Namun demikian, di akhir pemaparan Imam at-Thabari melemahkan pendapat ini.

Jika yang dimaksudkan dengan Harut dan Marut adalah manusia biasa, lalu siapa yang dimaksud dengan ‘malakain’?

Sebagaimana pendapat pertama, pendapat ini mengatakan bahwa ‘malakain’ maksudnya adalah Jibril dan Mikail. Ini untuk menolak anggapan orang Yahudi saat itu yang mengatakan bahwa Nabi Sulaiman bin Daud bukan seorang Nabi akan tetapi seorang tukang sihir, yang mana sihirnya itu diajarkan melalui Jibril dan Mikail. Allah kemudian membantah anggapan demikian dengan mengatakan bahwa Jibril dan Mikail tidak mengajarkan sihir sedikitpun, sehingga dengan demikian Nabi Sulaiman terbebas dari tuduhan tersebut. Kelebihan yang dimiliki Nabi Sulaiman, bukanlah hasil dari sihir akan tetapi mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi-Nya.

Pendapat ketiga, mengatakan Harut dan Marut adalah orang shaleh dan sangat baik yang tinggal di Babil. Karena kesalehannya, orang-orang memuliakan dan menganggapnya seperti malaikat. Dengan demikian, kata ‘malakain’ dalam ayat di atas merupakan bentuk isti’arah atau majaz dari dua sosok manusia saleh yang bernama Harut dan Marut. Karenanya, kata Harut dan Marut merupakan badal dari kata ‘malakain’ hanya dalam pengertian majaz bukan pengertian sebenarnya sebagai malaikat.

Harut dan Marut, menurut pendapat ini, dapat mengetahui sihir dan bahkan keduanya yang meletakkan dasar-dasar ilmu sihir di negeri Babil, Irak. Keduanya orang baik dan tidak kufur dengan sihirnya itu, hanya saja orang-orang setelahnya yang menggunakan ilmu sihir tersebut untuk hal-hal tidak baik sehingga mereka menjadi kufur. Demikian pemaparan Thahir bin Asyur dalam at-Tahrir wat Tanwir-nya, ketika menjelaskan ayat 102 dari surat al-Baqarah.

Harut dan Marut, lanjut Ibnu Asyur, adalah dua nama suku Kaldan. Kata Harut merupakan nama Arab dari bahasa Kaldan, Hârûkâ, yang merupakan nama bulan sebagai symbol perempuan bagi suku Kandan. Sedangkan Marut merupakan nama Arab dari kata Mârûdâkh, yang merupakan nama bintang bagi suku Kaldan, sebagai simbol laki-laki.

Baik Hârûkâ maupun Mârûdâkh keduanya merupakan di antara bintang yang disucikan dan disembah oleh suku Kandan. Dan penyandaran kedua nama ini kepada nama bintang, adalah karena keyakinan mereka bahwa setiap orang saleh ketika sudah meninggal dunia, ia akan naik ke langit dan berubah dalam bentuk bintang atau benda langit lainnya. Dengan demikian, Harut dan Marut adalah dua orang saleh yang namanya kemudian diabadikan sebagai nama bintang sembahan suku Kaldan. Demikian pemaparan Ibnu Asyur dalam tafsirnya.

Sebagian ulama membacanya bukan ‘malakain’, akan tetapi ‘malikain’ (dengan membaca kasrah huruf lam-nya
yang berarti dua raja). Di antara ulama yang membaca dengan ‘malikain’ ini, dinisbahkan oleh Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya, kepada pendapatnya ibnu Abbas, Ibn Abza, ad-Dhahhâk dan al-Hasan al-Bashri. Dan yang dimaksud dengan dua raja ini adalah Nabi Daud dan Nabi Sulaiman. Hanya saja, bacaan ini adalah bacaan yang syadzdzah (ganjil), dan dilemahkan oleh Ibnul Araby.

Pendapat keempat, Harut dan Marut adalah malaikat yang diturunkan oleh Allah sebagai ujian dan cobaan bagi manusia saat itu. Keduanya mengajarkan sihir, dengan maksud agar orang-orang dapat membedakan mana sihir dan mana mukjizat. Hal ini penting mengingat sihir di daerah Babil saat itu sudah sangat membudaya dan membesar, sehingga mereka tidak dapat lagi membedakan antara mukjizat dan sihir. Mereka menganggap para nabi yang diutus bukan sebagai nabi akan tetapi tukang sihir. Allah lalu menurunkan dua malaikat, Harut dan Marut sebagai ujian bagi manusia saat itu. Mereka yang beriman akan tetap kokoh dengan keimanannya, dan mereka yang tidak beriman akan teperdaya dengan sihir tersebut.

Pendapat ini mengatakan, bahwa kata Harut dan Marut merupakan badal dari kata ‘malakain’, yang berarti dua malaikat dalam pengertian sebenarnya. Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, pendapat ini merupakan pendapat Jumhur ulama salaf, termasuk juga pendapat sebagian besar mufassirin, baik yang dahulu maupun yang belakangan.

Lalu jika ditanyakan, kalau seandainya Harut dan Marut itu adalah malaikat, bagaimana mungkin dia mengajarkan sihir yang jelas-jelas sangat dilarang?

Imam at-Thabari menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan: “Sesungguhnya Allahlah yang telah menurunkan kebaikan dan kejahatan semuanya. Dan Allah juga menjelaskan akibat dari semua itu kepada hamba-hamba-Nya. Allah kemudian mewahyukan kepada para utusan-Nya untuk mengajarkan kepada makhluk-Nya mana yang halal dan mana yang haram bagi mereka. Hal ini seperti zina, mencuri dan seluruh perbuatan maksiat lainnya yang diperkenalkan kepada manusia serta melarang manusia melakukannya. Dan Sihir juga termasuk salah satu dari makna dimaksud, yang disampaikan dan dilarang untuk menggunakannya”.

Imam at-Thabari kemudian menukil pendapat yang mengatakan: “Mereka juga berpendapat: “Mengetahui ilmu sihir itu tidak berdosa, sebagaimana tidak berdosanya seseorang yang mengetahui cara membuat minuman keras, memahat patung. Letak dosa itu manakala ia mengamalkannya dan mempraktikkannya”. Demikian di antara pemaparan Imam at-Thabari mengokohkan pendapat keempat ini.

Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya menguatkan pendapat tersebut dengan mengatakan bahwa Harut dan Marut merupakan dua malaikat yang diturunkan menjelaskan bahaya sihir sebagai ujian dan fitnah bagi manusia. Dan bagi Allah, lanjut al-Qurthubi, sangat berhak untuk menguji hamba-Nya menurut kehendak-Nya, sebagaimana Dia telah menguji dengan sangat Thalut. Karena itu, kedua malaikat itu berkata: “kami adalah fitnah maksudnya ujian dari Allah, kami mengabarkan bahwa sihir itu adalah perbuatan kufur. Jika kamu mengikuti nasihat kami, niscaya akan selamat, dan jika kamu tidak mengikuti kami, niscaya kamu celaka dan binasa”.

Dalam kesempatan lain, Imam al-Qurthubi mengatakan bahwa Harut dan Marut itu diturunkan untuk mengajarkan kepada manusia larangan melakukan sihir. Keduanya mengatakan: “Janganlah kalian melakukan ini, jangan melakukan itu”, dan seterusnya.

Syaikh Thanthawi, rahimahullah, Syaikhul Azhar sebelumnya, dalam tafsirnya at-Tafsîr al-Wasîth menuturkan: “Jumhur mufassirin berpendapat bahwa kedua malaikat itu adalah dalam pengertian sebenarnya malaikat. Keduanya diturunkan oleh Allah untuk mengajarkan sihir kepada manusia sebagai ujian dan cobaan. Hal ini untuk menolak anggapan tukang sihir saat itu yang mengatakan bahwa para nabi itu dusta, juga mereka memengaruhi dan mengajak orang-orang saat itu untuk menyembah selain Allah. Kemudian Allah mengutus dua malaikat yang bernama Harut dan Marut.

Hanya saja, keduanya tidak mengajarkan sihir kepada siapa pun kecuali keduanya menasihati dengan mengatakan bahwa apa yang diajarkannya itu adalah bentuk sihir yang tujuannya sebagai ujian, untuk memisahkan mana yang mengikuti kemaksiatan sehingga ia sesat dibuatnya, dan mana yang meninggalkan kemaksiatan sehingga ia berada dalam petunjuk dan cahaya dari Allah. Di samping itu juga untuk menampakkan perbedaan yang nyata antara mukjizat dengan sihir”.

Kemudian perlu disampaikan juga, riwayat-riwayat yang berkaitan dengan kisah Harut dan Marut ini sangat banyak. Riwayat-riwayat dimaksud datang bukan dari Rasulullah saw, akan tetapi dari para tabi’in, seperti Mujahid, Hasan Bashri, Qatadah dan lainnya. Tidak ada riwayat yang sahih yang langsung menyambung kepada Rasulullah saw.

Ada satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya yang bersambung kepada Rasulullah saw, hanya saja riwayatnya lemah, karena di dalamnya ada rawi bernama Musa bin Jubair, yang oleh para ulama hadis seperti Imam al-Haitsami dalam Majmauz Zawâid dinilai sebagai rawi daif. Terlebih, menurut para ulama, riwayat-riwayat seputar kisah Harut dan Marut yang banyak disebutkan dalam kitab-kitab tafsir seperti dalam Tafsir at-Thabari adalah berita-berita Israiliyyat yang tertolak.

Mengakhiri pembicaraan Harut Marut ini, ada perkataan Ibnu Katsir dalam tafsirnya ketika menafsirkan surat al-Baqarah ayat 102 di atas. Ibnu Katsir mengatakan: “Kisah Harut dan Marut banyak diriwayatkan kisahnya dari sekelompok tabi’in seperti Mujahid, as-Suddy, al-Hasan al-Bashri, Qatadah, Abul ‘Âliyyah, az-Zuhry, ar-Rabi’ bin Anas, Muqatil, Ibnu Hayyan dan yang lainnya. Demikian juga, kisahnya banyak diceritakan oleh para mufassir, baik yang terdahulu ataupun yang belakangan. Kesimpulannya, semua kisah secara teperincinya merupakan kisah-kisah Bani Israil, karena tidak ada satu pun hadis Marfu’ yang sahih yang bersambung sanadnya kepada Rasulullah saw yang menceritakan akan hal itu. Sedangkan Al-Quran menceritakan kisahnya secara global, tanpa penjelasan yang panjang. Karena itu, kami mengimani apa yang ada dalam Al-Quran menurut kehendak Allah, dan hanya Allah yang lebih mengetahui hakikat sebenarnya. [islampos]

Ada 700 Bakteri Penting dalam ASI yang Membuatnya Tak Tergantikan

Meski punya teknologi, manusia tidak akan pernah bisa menciptakan sesuatu yang persis dengan ciptaan alam. Air Susu Ibu (ASI) misalnya, selamanya tak akan tergantikan oleh susu formula karena ada 700 jenis bakteri penting di dalamnya.

Jumlah spesies bakteri dalam ASI yang diungkap oleh para peneliti di Spanyol ini lebih banyak dari angka yang diperkirakan sebelumnya. Meski demikian, komposisi dan fungsi dari kelompok bakteri yang disebut microbiome ini belum diketahui pasti.
"Ini adalah penelitian pertama yang mengungkap keberagaman melalui teknik psyrosquencing (semacam pemeriksaan DNA) terhadap sampel kolostrum maupun ASI," kata Maria Carmen dari Institute of Agrochemistry and Food Technology (IATA-CSIC) dan Alex Mira dari Higher Public Health Research Centre (CSISP-GVA) yang melakukan penelitian itu seperti dikutip dari Indiavision, Senin (7/1/2013).


Kolostrum merupakan cairan pertama yang keluar dari puting susu saat seorang ibu habis melahirkan. Dalam beberapa sampel, jenis bakteri yang teramati bisa mencapai 700 jenis termasuk Weissella, Leuconostoc, Staphylococcus, Streptococcus dan Lactococcus.

Menurut para peneliti, komposisi dan jumlah bakteri dalam ASI dipengaruhi oleh beberapa hal termasuk di antaranya adalah berat badan si ibu. Makin gemuk si ibu saat hamil dan melahirkan, maka jumlah spesies bakterinya cenderung lebih sedikit.

Teknik persalinan juga berpengaruh. Bila si ibu melahirkan secara normal lewat vagina, maka jenis bakteri dalam ASI cenderung lebih banyak dibandingkan caesar. Namun pada caesar yang tidak direncanakan atau intrapartum maka komposisinya sama seperti saat melahirkan normal.

Sayangnya para ilmuwan belum bisa mengungkap apa fungsi dari sekian banyak jenis mikroba dalam ASI. Belum diketahui secara pasti apakah ratusan spesies bakteri itu berperan dalam sistem metabolisme atau pembentukan daya tahan tubuh si bayi.

PERINTAH BAGI PARA IBU UNTUK MENYUSUI ANAKNYA DALAM AL-QUR'AN

Alloh ‘azza wa jalla berfirman :

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَلِكَ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آَتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka
tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” [QS al-Baqoroh : 233]

PEMBERIAN ASI SECARA SEMPURNA SAMPAI DISAPIH MERUPAKAN JASA KEDUA ORANG TUA

Alloh ta’ala berfirman :

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, danmenyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.“ [QS Luqman : 14]

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Wahai Robb-ku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.” [QS al-Ahqof : 15]
Dan juga firman Alloh :

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan” [QS al-Baqoroh : 233]

DIBOLEHKANNYA MENCARI IBU SUSUAN UNTUK MEMBERIKAN ASI KEPADA BAYI

وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آَتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

“Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” [QS al-Baqoroh : 233]

أَسْكِنُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ سَكَنْتُمْ مِنْ وُجْدِكُمْ وَلَا تُضَارُّوهُنَّ لِتُضَيِّقُوا عَلَيْهِنَّ وَإِنْ كُنَّ أُولَاتِ حَمْلٍ فَأَنْفِقُوا عَلَيْهِنَّ حَتَّى يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ فَإِنْ أَرْضَعْنَ لَكُمْ فَآَتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ وَأْتَمِرُوا بَيْنَكُمْ بِمَعْرُوفٍ وَإِنْ تَعَاسَرْتُمْ فَسَتُرْضِعُ لَهُ أُخْرَى

“Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah dicerai) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.“[QS ath-Tholaq : 6]

oleh: Uyung Pramudiarja

Rabu, 09 Januari 2013

KABBALA (SIHIR), BAGIAN DARI PERILAKU YAHUDI

Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allooh سبحانه وتعالى, Setelah kita mengkaji tentang “Asal-Usul Yahudi” dari mulai zaman Nabi Ibrohim عليه السلام hingga Nabi Sulaiman عليه السلام, maka berikut ini akan kita bahas sekelumit dari apa yang menjadi kegiatan dan menjadi keyakinan ataupun perbuatan dari kaum Yahudi; yang tidaklah mustahil bahwa sayap kegiatannya serta gerakannya telah mulai menyusup kedalam kehidupan kaum Muslimin di Indonesia. Disampaikannya materi ini adalah dengan harapan agar kaum Muslimin Ahlus Sunnah Wal Jamaa’ah, khususnya di Indonesia ini waspada dan hendaknya kita senantiasa bermohon kepada Allooh سبحانه وتعالى agar Allooh سبحانه وتعالى menjauhkan kita dari perkara-perkara yang jahat ini, yang dapat mendatangkan murka-Nya, baik di dunia maupun di Akherat nanti. Termasuk yang harus kita ketahui tentang Yahudi adalah bagian dari kelanjutan, kekeliruan bahkan kesalahan fatal dari apa yang diyakini oleh orang-orang Yahudi Bani Isro’iil tersebut sesudah masa Nabi Sulaiman عليه السلام. Pada kajian sebelum ini (silakan baca kembali “Asal-Usul Yahudi Bagian-4: Nabi Daawud, Nabi Sulaiman dan Bani Isro’iil” pada Blog ini), bahwa syaithoon dengan sedemikian halus dan liciknya meng-imla’-kan (memerintahkan) agar rajah-rajah, mantera-mantera sihir itu ditulis lalu diletakkan dibawah tempat ibadah Nabi Sulaiman عليه السلام. 

Dan setelah Nabi Sulaimanعليه السلام wafat, maka syaithoon (dengan menyerupakan diri sebagai manusia) lalu memberitahukan, membujuk dan mengajak agar orang-orang Yahudi Bani Isro’iil menggali serta mencari apa yang dipendam dibawah kursi Nabi Sulaiman عليه السلام. Setelah digali, maka ditemukanlah tulisan-tulisan sihir yang asal mulanya ditulis oleh Aashif bin Barkhiya atas perintah syaithoon, dan yang kemudian disebut sebagai Kabbala ini. 

Seperti telah disampaikan juga pada pertemuan kita sebelumnya bahwa Kabbala merupakan bibit dari sihir, mistik (okultisme) dan mitos yang berkembang di kalangan Yahudi bahkan hingga hari ini. Bila anda membuka berbagai situs internet, maka dapat anda temukan bahwa telah didirikan pula lembaga pendidikan yang khusus mempelajari dan mendalami masalah sihir yakni Universitas Kabbala (The Kabbalah University) dimana kader-kader didikannya yang berjumlah ribuan orang itu telah tersebar di 72 negara. Bukankah bisa jadi 1 atau 2 orang lulusannya ada di Indonesia?! Jadi, sihir bukanlah perkara yang sepele, karena sihir ini diajarkan secara turun-temurun di kalangan Yahudi Bani Isro’iil, yang mana mereka itu telah menyimpang dari seruan tauhiid para Nabi utusan Allooh سبحانه وتعالى.

 Adapun teknologi internet dengan mudahnya dapat diakses melalui Handphone yang masuk kedalam saku-saku baju kita, maka tidaklah mustahil bila ajaran sesat ini telah sampai dan berkembang serta “virus”-nya menulari kaum Muslimin di Indonesia. Oleh karena itu, perlu kiranya kita meng-imunisasi, terutama diri sendiri dan keluarga kita, agar pemahaman sesat ini (–yang bisa jadi oleh kaum Muslimin yang awam serta jaahil / tidak paham dalam perkara ‘Aqiidah dianggapnya hanyalah sebagai perkara biasa, bukan merupakan sesuatu yang berbahaya bagi dien-nya, bukan merupakan kesesatan, serta bukan merupakan bagian dari kemusyrikan –); kemudian mulai menyusup dan sedikit demi sedikit menjadi bagian dari gaya hidupnya. Na’uudzu billaahi min dzaalik. 

Yahui dan Paganisme Paganisme adalah Berhala, pemahaman yang menganggap bahwa suatu benda adalah jelmaan Tuhan. Paganisme berasal dari Mesir Kuno. Tetapi pada umumnya di berbagai pelosok dunia, berhala menjadi sesembahan. Yang menjadi sorotan kita dalam bahasan kali ini, adalah bahwa Yahudi Bani Isro’iil telah terpengaruh dengan kebudayaan tempat tinggal mereka ketika mereka itu sekian abad berada di Mesir. Sehingga generasi demi generasi Bani Isro’iil pun menjadi terwarnai, terpengaruh dan pada akhirnya menganut Paganisme, serta meninggalkan ajaran Tauhiid. Pertama, perhatikanlah firman Allooh سبحانه وتعالى dalam QS. Al A’roof (7) ayat 138-140 berikut ini: وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتَوْاْ عَلَى قَوْمٍ يَعْكُفُونَ عَلَى أَصْنَامٍ لَّهُمْ قَالُواْ يَا مُوسَى اجْعَل لَّنَا إِلَـهاً كَمَا لَهُمْ آلِهَةٌ قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ ﴿١٣٨﴾ إِنَّ هَـؤُلاء مُتَبَّرٌ مَّا هُمْ فِيهِ وَبَاطِلٌ مَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ ﴿١٣٩﴾ قَالَ أَغَيْرَ اللّهِ أَبْغِيكُمْ إِلَـهاً وَهُوَ فَضَّلَكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ ﴿١٤٠﴾ Artinya: (138) Dan Kami seberangkan Bani Isro’iil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani Isro’iil berkata: “Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)”. Musa menjawab: “Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang bodoh”. (139) Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang selalu mereka kerjakan. (140) Musa menjawab: “Patutkah aku mencari tuhan untuk kamu yang selain daripada Allooh, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala ummat. Pelajaran yang dapat diambil dari QS. Al A’roof (7) ayat 138 diatas adalah bahwa Bani Isro’iil berlaku tidak santun kepada Nabi-nya. Terhadap Nabi Musa عليه السلام, mereka memanggilnya hanya dengan sebutan, “Hai Musa”. Padahal Nabi Musa عليه السلام adalah Nabi utusan Allooh سبحانه وتعالى. Seorang Nabi dan pemimpin bagi mereka, namun mereka tidak memanggilnya dengan cara yang santun. Pelajaran kedua dari ayat ini, adalah bahwa menurut Nabi Musa عليه السلام, orang Yahudi Bani Isro’iil itu adalah kaum yang jaahil (bodoh). 

Demikianlah hal ini disebutkan secara jelas di dalam Al Qur’an, dan tidaklah bisa ditutup-tutupi. Jadi setibanya di seberang lautan (setelah Bani Isro’iil diselamatkan dari penindasan Fir’aun di Mesir), maka mereka sampai di suatu tempat yang penduduknya menyembah Berhala. Lalu Bani Isro’iil pun teringat kembali akan kebiasaan di Mesir dimana penyembahan Berhala marak dilakukan disana. Bani Isro’iil pun meminta kepada Nabi Musa agar mereka juga dibuatkan Berhala untuk disembah. Mereka meminta agar Allooh سبحانه وتعالى dijelmakan kedalam bentuk berhala. 

Hal ini menunjukkan kejaahilan (kebodohan) mereka. Seharusnya Bani Isro’iil itu tahu untuk bersyukur kepada Allooh سبحانه وتعالى yang telah menyelamatkan mereka dari penindasan Fir’aun. Allooh سبحانه وتعالى pula lah yang telah mengutus Nabi Musa عليه السلام untuk membimbing Bani Isro’iil agar mereka menjadi manusia yang bermartabat. Namun nyatanya, orang-orang Yahudi Bani Isro’iil itu justru mencari tuhan selain Allooh سبحانه وتعالى dan meminta dibuatkan Berhala. Padahal Allooh سبحانه وتعالى itu sungguh tidaklah sama dengan Berhala. Maka didalam QS. Al A’roof (7) ayat 140, Nabi Musa عليه السلام pun berkata kepada Bani Isro’iil, “Patutkah aku mencari tuhan untuk kamu selain daripada Allooh, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala ummat.” Oleh karena itu, janganlah merasa heran bila orang-orang Yahudi itu dari zaman dahulu sampai zaman sekarang ini, mereka selalu berusaha untuk mengaktualisasikan tuhan dalam wujud materi. Maka tidaklah heran pula bila orang-orang Yahudi itu ingin mengatualisasikan tuhannya dalam bentuk Kabbala. Kedua, ketika Nabi Musa عليه السلام sedang berada di Bukit Tursina (dataran tinggi Sinai), keinginan orang-orang Yahudi Bani Isro’iil untuk menjadikan Berhala sebagai tuhan yang disembah itu mereka wujudkan, yaitu dalam bentuk Al ‘Ijlu (patung anak lembu). 

Hal ini dijelaskan didalam QS. Thoohaa (20) ayat 80-91 berikut ini: يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ قَدْ أَنجَيْنَاكُم مِّنْ عَدُوِّكُمْ وَوَاعَدْنَاكُمْ جَانِبَ الطُّورِ الْأَيْمَنَ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى ﴿٨٠﴾ كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلَا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي وَمَن يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَى ﴿٨١﴾ وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحاً ثُمَّ اهْتَدَى ﴿٨٢﴾ وَمَا أَعْجَلَكَ عَن قَوْمِكَ يَا مُوسَى ﴿٨٣﴾ قَالَ هُمْ أُولَاء عَلَى أَثَرِي وَعَجِلْتُ إِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضَى ﴿٨٤﴾ قَالَ فَإِنَّا قَدْ فَتَنَّا قَوْمَكَ مِن بَعْدِكَ وَأَضَلَّهُمُ السَّامِرِيُّ ﴿٨٥﴾ فَرَجَعَ مُوسَى إِلَى قَوْمِهِ غَضْبَانَ أَسِفاً قَالَ يَا قَوْمِ أَلَمْ يَعِدْكُمْ رَبُّكُمْ وَعْداً حَسَناً أَفَطَالَ عَلَيْكُمُ الْعَهْدُ أَمْ أَرَدتُّمْ أَن يَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبٌ مِّن رَّبِّكُمْ فَأَخْلَفْتُم مَّوْعِدِي ﴿٨٦﴾ قَالُوا مَا أَخْلَفْنَا مَوْعِدَكَ بِمَلْكِنَا وَلَكِنَّا حُمِّلْنَا أَوْزَاراً مِّن زِينَةِ الْقَوْمِ فَقَذَفْنَاهَا فَكَذَلِكَ أَلْقَى السَّامِرِيُّ ﴿٨٧﴾ فَأَخْرَجَ لَهُمْ عِجْلاً جَسَداً لَهُ خُوَارٌ فَقَالُوا هَذَا إِلَهُكُمْ وَإِلَهُ مُوسَى فَنَسِيَ ﴿٨٨﴾ أَفَلَا يَرَوْنَ أَلَّا يَرْجِعُ إِلَيْهِمْ قَوْلاً وَلَا يَمْلِكُ لَهُمْ ضَرّاً وَلَا نَفْعاً ﴿٨٩﴾ وَلَقَدْ قَالَ لَهُمْ هَارُونُ مِن قَبْلُ يَا قَوْمِ إِنَّمَا فُتِنتُم بِهِ وَإِنَّ رَبَّكُمُ الرَّحْمَنُ فَاتَّبِعُونِي وَأَطِيعُوا أَمْرِي ﴿٩٠﴾ قَالُوا لَن نَّبْرَحَ عَلَيْهِ عَاكِفِينَ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَيْنَا مُوسَى ﴿٩١﴾ Artinya: (80) Hai Bani Isro’iil, sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu sekalian dari musuhmu, dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan kamu sekalian (untuk munajat) di sebelah kanan gunung itu dan Kami telah menurunkan kepada kamu sekalian manna dan salwa. (81) Makanlah di antara rizqi yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. 
Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia. (82) Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal shoolih, kemudian tetap di jalan yang benar. (83) Mengapa kamu datang lebih cepat daripada kaummu, hai Musa? (84) Berkata Musa: “Itulah mereka sedang menyusuli aku dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Robb-ku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)”. (85) Allooh berfirman: “Maka sesungguhnya kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri. (86) Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. Berkata Musa: “Hai kaumku, bukankah Robb-mu telah menjanjikan kepadamu suatu janji yang baik? Maka apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagimu atau kamu menghendaki agar kemurkaan dari Robb-mu menimpamu, lalu kamu melanggar perjanjianmu dengan aku?” (87) Mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu, maka kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya”, (88) kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara, maka mereka berkata: “Inilah tuhanmu dan tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa”. (89) Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan? (90) Dan sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: “Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu itu dan sesungguhnya Robb-mu ialah (Allooh) Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan ta`atilah perintahku”. (91) Mereka menjawab: “Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa kembali kepada kami.” 

Dari ayat-ayat diatas dapatlah diambil pelajaran bahwa orang-orang Yahudi Bani Isro’iil memaksakan kehendak mereka untuk menyembah Berhala. Mereka bahkan berkata kepada Harun, “Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini….” Jadi meskipun telah disampaikan dakwah Tauhiid kepada mereka, namun orang-orang Yahudi Bani Isro’iil tetap berkeras untuk menyembah tuhannya sendiri dari benda yang tidak bisa mendatangkan manfaat ataupun mudhorot, yang berupa berhala patung anak lembu. Ketiga, ketika orang-orang Yahudi Bani Isro’iil diperintahkan untuk membela diri dan berperang, maka mereka bersikap enggan, bahkan mereka berkata dengan adab yang buruk kepada Nabi Musa عليه السلام, “Hai Musa… pergilah kamu bersama Robb-mu, dan berperanglah kamu berdua. Sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja

.” Perhatikanlah betapa hal ini diberitakan oleh Allooh سبحانه وتعالى dalam QS. Al Maa’idah (5) ayat 20-26 sebagai berikut: وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ اذْكُرُواْ نِعْمَةَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَعَلَ فِيكُمْ أَنبِيَاء وَجَعَلَكُم مُّلُوكاً وَآتَاكُم مَّا لَمْ يُؤْتِ أَحَداً مِّن الْعَالَمِينَ ﴿٢٠﴾ يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الأَرْضَ المُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللّهُ لَكُمْ وَلاَ تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُمْ فَتَنقَلِبُوا خَاسِرِينَ ﴿٢١﴾ قَالُوا يَا مُوسَى إِنَّ فِيهَا قَوْماً جَبَّارِينَ وَإِنَّا لَن نَّدْخُلَهَا حَتَّىَ يَخْرُجُواْ مِنْهَا فَإِن يَخْرُجُواْ مِنْهَا فَإِنَّا دَاخِلُونَ ﴿٢٢﴾ قَالَ رَجُلاَنِ مِنَ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَنْعَمَ اللّهُ عَلَيْهِمَا ادْخُلُواْ عَلَيْهِمُ الْبَابَ فَإِذَا دَخَلْتُمُوهُ فَإِنَّكُمْ غَالِبُونَ وَعَلَى اللّهِ فَتَوَكَّلُواْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ﴿٢٣﴾ قَالُواْ يَا مُوسَى إِنَّا لَن نَّدْخُلَهَا أَبَداً مَّا دَامُواْ فِيهَا فَاذْهَبْ أَنتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلا إِنَّا هَاهُنَا قَاعِدُونَ ﴿٢٤﴾ قَالَ رَبِّ إِنِّي لا أَمْلِكُ إِلاَّ نَفْسِي وَأَخِي فَافْرُقْ بَيْنَنَا 
 وَبَيْنَ الْقَوْمِ الْفَاسِقِينَ ﴿٢٥﴾ قَالَ فَإِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيْهِمْ أَرْبَعِينَ سَنَةً يَتِيهُونَ فِي الأَرْضِ فَلاَ تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْفَاسِقِينَ ﴿٢٦﴾ Artinya: 

(20) Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, ingatlah ni`mat Allooh atasmu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun di antara umat-umat yang lain”. (21) Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allooh bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. (22) Mereka berkata: “Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar daripadanya. Jika mereka keluar daripadanya, pasti kami akan memasukinya.” (23) Berkatalah dua orang di antara orang-orang yang takut (kepada Allooh) yang Allooh telah memberi ni`mat atas keduanya: “Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allooh hendaknya kamu bertawakkul, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (24) Mereka berkata: “Hai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Robb-mu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.” (25) Berkata Musa: “Ya Robb-ku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasiq itu” (26) Allooh berfirman: “(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. 

Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasiq itu.” Demikianlah tabi’at orang-orang Yahudi Bani Isro’iil. Jangankan diatur oleh manusia biasa, bahkan diatur oleh Nabi-nya sendiri pun mereka itu membangkang. Oleh karena itu janganlah merasa heran apabila orang-orang Yahudi Bani Isro’iil sampai zaman sekarang itu adalah orang-orang yang pembangkang (terhadap Allooh سبحانه وتعالى). Keempat, perhatikanlah firman Allooh سبحانه وتعالى dalam QS. An Nisaa’ (4) ayat 153: يَسْأَلُكَ أَهْلُ الْكِتَابِ أَن تُنَزِّلَ عَلَيْهِمْ كِتَاباً مِّنَ السَّمَاءِ فَقَدْ سَأَلُواْ مُوسَى أَكْبَرَ مِن ذَلِكَ فَقَالُواْ أَرِنَا اللّهِ جَهْرَةً فَأَخَذَتْهُمُ الصَّاعِقَةُ بِظُلْمِهِمْ ثُمَّ اتَّخَذُواْ الْعِجْلَ مِن بَعْدِ مَا جَاءتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ فَعَفَوْنَا عَن ذَلِكَ وَآتَيْنَا مُوسَى سُلْطَاناً مُّبِيناً Artinya: “Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata: “Perlihatkanlah Allooh kepada kami dengan nyata”. Maka mereka disambar petir karena kedzolimannya, dan mereka menyembah anak sapi, sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami ma`afkan (mereka) dari yang demikian.

 Dan telah Kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata.” Juga firman Allooh سبحانه وتعالى dalam QS. Al Baqoroh (2) ayat 54-55 berikut ini: وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوبُواْ إِلَى بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ عِندَ بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ ﴿٥٤﴾ وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَى لَن نُّؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ ﴿٥٥﴾ Artinya: (54) Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah mendzolimi dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sebagai sesembahanmu), maka bertaubatlah kepada Robb Pencipta-mu dan bunuhlah dirimu*]. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Robb Pencipta-mu; maka Allooh akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (55) Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: “Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allooh dengan terang**]”, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya***].” *] 

“Membunuh dirimu”, ada yang mengartikan: Orang-orang yang tidak menyembah patung anak lembu itu membunuh orang yang menyembahnya. Ada pula yang mengartikan: Orang-orang yang menyembah patung anak lembu itu saling bunuh-membunuh. Dan ada pula yang mengartikan: Mereka disuruh membunuh diri mereka masing-masing untuk bertaubat. **] Maksudnya adalah melihat Allooh سبحانه وتعالى dengan mata kepala secara nyata. ***] Karena permintaan semacam ini menunjukkan keingkaran dan ketakaburan mereka, oleh karena itu mereka disambar halilintar sebagai adzab dari Allooh سبحانه وتعالى. Dari QS. Al Baqoroh (2) ayat 55 diatas, jelaslah bahwa orang-orang Yahudi Bani Isro’iil lagi-lagi meminta agar Allooh سبحانه وتعالى dapat dilihat secara indera-mata atau secara materi. Oleh karena itu, tidaklah heran apabila orang-orang Yahudi hingga zaman sekarang pun ingin menjelmakan tuhannya dalam bentuk Kabbala, karena sejak zaman dahulu tabi’at mereka adalah seperti itu didalam sejarahnya. 

Kelima, perhatikanlah firman Allah سبحانه وتعالى dalam QS. Al Maa’idah (5) ayat 64: وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُواْ بِمَا قَالُواْ بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيراً مِّنْهُم مَّا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ طُغْيَاناً وَكُفْراً وَأَلْقَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاء إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ كُلَّمَا أَوْقَدُواْ نَاراً لِّلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا اللّهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الأَرْضِ فَسَاداً وَاللّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ Artinya: “Orang-orang Yahudi berkata: “Tangan Allooh terbelenggu”, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dila`nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allooh terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Robb-mu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan diantara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allooh memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allooh tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.” 

Dalam ayat diatas ini dapatlah diambil pelajaran bahwa orang-orang Yahudi Bani Isro’iil itu selalu menyalakan api peperangan, dan senantiasa membuat berbagai kerusakan dan kehancuran di muka bumi. Oleh karena itu hendaknya kaum Muslimin waspada atas berbagai kerusakan yang disebarkan oleh orang-orang Yahudi; bahkan di zaman sekarang ini adalah dalam bentuk berbagai tayangan yang tidak patut di berbagai media massa seperti televisi, film-film di bioskop-bioskop, internet, game-game, playstation ataupun dalam bentuk penyebaran trend mode-mode pakaian yang terbuka aurotnya dan sebagainya. Kerusakan demi kerusakan yang mereka ciptakan tersebut insya Allooh akan kita bahas dalam kajian tersendiri nantinya. Keenam, perhatikanlah firman Allooh سبحانه وتعالى dalam QS. Al Baqoroh (2) ayat 79: فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَـذَا مِنْ عِندِ اللّهِ لِيَشْتَرُواْ بِهِ ثَمَناً قَلِيلاً فَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا يَكْسِبُونَ Artinya: “Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: “Ini dari Allooh”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.” Rabbi-Rabbi (Pendeta-Pendeta) Yahudi melakukan meditasi, lalu mereka menulis Kitab yang mereka sebut sebagai “Zuhaar” (Cahaya), dimana Kitab itu menurut mereka adalah penjelas bagaimana caranya agar seseorang dapat sampai kepada tingkat ma’rifat. Padahal Kitab itu adalah tulisan tangan mereka sendiri, namun mereka katakan, “Ini dari Allooh”, yang demikian itu adalah kedustaan belaka yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sedikit. 

 Ketujuh, perhatikanlah firman Allooh سبحانه وتعالى dalam QS. Al Baqoroh (2) ayat 111: وَقَالُواْ لَن يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلاَّ مَن كَانَ هُوداً أَوْ نَصَارَى تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ قُلْ هَاتُواْ بُرْهَانَكُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ Artinya: “Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani”. Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar“. Orang-orang Yahudi Bani Isro’iil mengklaim bahwa hanya merekalah yang akan masuk kedalam surga. Namun dalam ayat diatas, Allooh سبحانه وتعالى membantah klaim mereka tersebut dengan menyatakan bahwa, “Itu adalah angan-angan kosong mereka belaka.” Sejarah pun membuktikan bahwa sejak zaman Nabi Ibrohim عليه السلام hingga Nabi ‘Isa عليه السلام diturunkan begitu banyak Nabi-Nabi di kalangan Bani Isro’iil, namun orang-orang Bani Isro’iil tidak menjadi lebih baik keimanannya, bahkan mereka menjadi semakin memburuk hingga sampai dengan membunuhi Nabi-Nabi mereka sendiri. 

Ada fase-fase yang dilalui oleh orang-orang Yahudi, yaitu fase dimana mereka berasal dari para Qodhi; dimana bumi disekitar Palestina dibagi menjadi 12 wilayah. Setiap wilayah kabilah dipimpin oleh seorang pemimpin dari keturunan Nabi Ya’qub عليه السلام; dan ini berlangsung sekitar 4 abad lamanya. Pemimpin mereka yang terakhir adalah Samuel dari keturunan Bunyamin. Masa kedua adalah masa raja-raja, dimana diantaranya kita kenal antara lain adalah Thalut (Saul), Nabi Daawud عليه السلام dan Nabi Sulaiman عليه السلام. Masa demi masa ini dijelaskan didalam Kitab “Diroosaat Fii Al Adyaan Al Yahudiyyah Wan Nashroniyyah” yang ditulis oleh Dr. Sa’uud bin ‘Abdil ‘Aziiz Al Kholaf. Kaitan erat antara Yahudi-Paganisme dan Kabbala Kabbala berasal dari bahasa Ibrani “Qabbala” yang berarti menerima, maksudnya adalah menerima doktrin okultisme (sihir) secara rahasia. Sebagaimana telah kita bahas diatas bahwa orang-orang Yahudi sejak zaman dahulu selalu ingin menjelmakan tuhannya dalam bentuk berhala (materi), sehingga apabila dipelajari lebih lanjut maka Kabbala pun ternyata merupakan upaya mereka untuk mewujudkan hal tersebut. Oleh karena itu Kabbala sebagaimana diuraikan oleh orang Barat sendiri yakni Lance S. Owens dalam tulisannya yang berjudul “Joseph Smith and Kabbalah: The Occult Connection”, ia menulis sebagai berikut: “Pengalaman Kabbalistik menimbulkan beberapa pemahaman tentang Tuhan, yang kebanyakan menyimpang dari pandangan ortodoks. Prinsip paling inti dari kepercayaan Bani Isro’iil adalah persaksian bahwa “Tuhan kami satu”. 

Tetapi Kabbalah menyatakan bahwa sementara Tuhan ada dalam bentuk tertinggi sebagai suatu keesaan yang sepenuhnya tak terlukiskan — Kabbalah menamainya Ein Sof, yang tak berhingga — singularitas yang tak terpahami ini perlu menjelma menjadi banyak sekali bentuk ketuhanan: suatu pluralitas dari banyak Tuhan. Inilah yang oleh para pengikut Kabbalah dinamai Sefiroth, berbagai bejana atau wajah Tuhan. Para pengikut Kabbalah mencurahkan banyak meditasi dan spekulasi kepada misteri bagaimana Tuhan turun dari keesaan yang tak terpahami kepada pluralitas. Sudah tentu, citra Tuhan berwajah banyak ini memberi ruang untuk tuduhan sebagai politeistik, sebuah serangan yang dibantah para pengikut Kabbalah dengan penuh semangat, walau tak pernah sepenuhnya berhasil. Tidak hanya Tuhan itu plural dalam teosofi Kabbalistik, tetapi sejak pemunculan pertamanya yang halus dari keesaan yang tak terpahami, Tuhan telah memiliki dwi bentuk sebagai Lelaki dan Perempuan; sebentuk Ayah dan Ibu supernatural, Hokhmah dan Binah, merupakan bentuk-bentuk pemunculan Tuhan yang pertama. Para pengikut Kabbalah menggunakan metafor seksual yang terang-terangan untuk menjelaskan bagaimana persetubuhan dari Hokhmah dan Binah menghasilkan ciptaan yang lebih jauh.” (Lance S. Owens, Joseph Smith and Kabbalah: The Occult Connection, Dialogue: A Journal of Mormon Thought, Vol. 27, No. 3, Fall 1994, hal. 117-194) Jadi Tuhan itu oleh orang-orang Yahudi dijelmakan kedalam bentuk banyak berhala, yang dikatakan mereka sebagai berbagai bejana atau wajah Tuhan. Sedangkan proses penciptaan menurut ajaran Kabbala pun adalah jauh berbeda dari yang diberitakan di dalam Taurat. Penciptaan menurut Kabbala berkaitan erat dengan gagasan Mesir Kuno tentang keberadaan kekal dari materi.

 Oleh karena itu proses penciptaan didalam ajaran Kabbala adalah dimulai dengan munculnya benda-benda yang disebut Sephirot yang artinya lingkaran-lingkaran atau orbit-orbit yang bersifat material maupun spiritual. Benda tersebut berjumlah 32. Sepuluh (10) yang pertama merepresentasikan massa bintang-bintang di angkasa. Demikian ini adalah sebagaimana diutarakan oleh seorang Freemason berkebangsaan Turki yakni Murat Ozgen Aifer dalam bukunya “Masonluk Nedir ve Nasildir? (What is Freemasonry?)” sebagai berikut: “Jelaslah bahwa Kabbalah disusun bertahun-tahun sebelum keberadaan Taurat. Bagian paling penting dari Kabbalah adalah sebuah teori tentang pembentukan alam semesta. Teori ini sangat berbeda dengan kisah penciptaan yang diterima oleh agama-agama ketuhanan. Menurut Kabbalah, pada awal penciptaan, muncullah benda-benda yang disebut Sefiroth, artinya “lingkaran-lingkaran” atau “orbit-orbit”,yang mengandung baik sifat material maupun spiritual. Benda-benda ini berjumlah 32. Sepuluh yang pertama merepresentasikan massa bintang-bintang di angkasa. Keistimewaan Kabbalah ini menunjukkan bahwa ia berhubungan erat dengan sistem kepercayaan astrologis kuno…. Jadi, Kabbalah jauh dari agama Yahudi dan berhubungan erat dengan agama-agama kuno yang misterius dari Timur.” (Murat Ozgen Ayfer, Masonluk Nedir ve Nasildir? (What is Freemasonry?), Istanbul, 1992, hal. 298-299) Sefiroth: Pohon Kehidupan Kabbala (Kabbalah Tree of Life) Tuhan dalam pandangan kaum Kabbalis Yahudi adalah memiliki keesaan yang tidak bisa dilukiskan oleh mereka, yang mereka sebut sebagai Ein Sof. Oleh karena itu mereka kemudian mewujudkannya dalam materi “banyak bentuk tuhan” yang dimanifestasikan dalam sepuluh aspek Sephirot (Sefiroth). Kesepuluh aspek Sephirot (Sefiroth) tersebut yakni: Kether Elyon : Mahkota tertinggi Chochmah : Kebijaksanaan Binah : Memahami Chesed / Daath : Cinta / Pengampunan Din / Gewurah (Geburah) : Kekuasaan / Keputusan Tiphareth (Tiferet) : Kasih Sayang Netzach / Netsakh : Keabadian / Kemenangan Hod : Keagungan Jesod : Fondasi Malchuth : Kerajaan (Sekhinah) Perhatikanlah betapa orang-orang Yahudi dengan ajaran Kabbala-nya ini, telah menyimpang jauh dari seruan dakwah Tauhiid para Nabi mereka. Karena mereka tidak percaya bahwa Allooh سبحانه وتعالى adalah Pencipta seluruh alam semesta ini. Bintang-bintang dan semua benda-benda di langit, manusia dan seluruh makhluk itu pada hakekatnya adalah ciptaan Allooh سبحانه وتعالى. Allooh سبحانه وتعالى berfirman dalam QS Asy Syuuro (42) ayat 11: فَاطِرُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً وَمِنَ الْأَنْعَامِ أَزْوَاجاً يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ Artinya: “(Allooh) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” Juga firman-Nya dalam QS. Al An’aam (6) ayat 95-99: إِنَّ اللّهَ فَالِقُ الْحَبِّ وَالنَّوَى يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَمُخْرِجُ الْمَيِّتِ مِنَ الْحَيِّ ذَلِكُمُ اللّهُ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ ﴿٩٥﴾ فَالِقُ الإِصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَناً وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَاناً ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ ﴿٩٦﴾ وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ النُّجُومَ لِتَهْتَدُواْ بِهَا فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ قَدْ فَصَّلْنَا الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ ﴿٩٧﴾ وَهُوَ الَّذِيَ أَنشَأَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ فَمُسْتَقَرٌّ وَمُسْتَوْدَعٌ قَدْ فَصَّلْنَا الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَفْقَهُونَ ﴿٩٨﴾ وَهُوَ الَّذِيَ أَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِراً نُّخْرِجُ مِنْهُ حَبّاً مُّتَرَاكِباً وَمِنَ النَّخْلِ مِن طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِّنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهاً وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ انظُرُواْ إِلِى ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ إِنَّ فِي ذَلِكُمْ لآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ ﴿٩٩﴾ Artinya: (95) Sesungguhnya Allooh menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allooh, maka mengapa kamu masih berpaling? (96) Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allooh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (97) Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui. (98) Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui. (99) Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan,maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau,Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur,dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa.Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya.Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allooh) bagi orang-orang yang beriman.” Lalu Allooh سبحانه وتعالى berfirman dalam QS. Al An’aam (6) ayat 102-103 bahwa: ذَلِكُمُ اللّهُ رَبُّكُمْ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ ﴿١٠٢﴾ لاَّ تُدْرِكُهُ الأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ ﴿١٠٣﴾ Artinya: (102) (Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allooh Robb-mu; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. (103) Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” Allooh سبحانه وتعالى lah Pencipta segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, kemudian dalam QS. Al An’aam (6) ayat 103 diatas, Allooh سبحانه وتعالى menegaskan bahwa Allooh سبحانه وتعالى itu tidak dapat dicapai dengan penglihatan mata manusia. Namun orang-orang Yahudi dengan ajaran Kabbala-nya berkeras untuk menjadikan agar tuhan itu dapat dilihat oleh indera mata mereka. Bahkan akibat pengaruh dari paganisme Mesir Kuno yang meyakini bahwa materi itu selalu ada, dan menolak bahwa materi itu diciptakan oleh Allooh سبحانه وتعالى dari ketiadaan, maka dalam ajaran Kabbala ini pun mereka menyatakan bahwa manusia itu tidak diciptakan oleh Allooh سبحانه وتعالى, tetapi manusia itu lah yang bertanggungjawab untuk mengatur keberadaan mereka sendiri. Hal ini adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Lance S. Owens dalam tulisannya “Joseph Smith and Kabbalah: The Occult Connection” sebagai berikut: “Citra Tuhan yang kompleks… juga dilukiskan oleh Kabbalah memiliki sebuah bentuk yang uniter, antropomorfik. Menurut sebuah resensi Kabbalistik, Tuhan adalah Adam Kadmon: Manusia purba atau bentuk pola dasar pertama manusia. Manusia berbagi dengan Tuhan, baik kilauan cahaya ketuhanan yang hakiki dan tak diciptakan, juga bentuk yang organik dan kompleks. Persamaan aneh tentang Adam sebagai Tuhan didukung oleh sebuah sandi Kabbalah: nilai numeris dari nama Adam dan Jehovah dalam bahasa Ibrani (Tetragrammaton, Yod he vavhe) adalah sama-sama 45. Jadi, dalam penafsiran Kabbalah, Jehovah sama dengan Adam: Adam adalah Tuhan. Dengan penegasan ini datanglah pernyataan bahwa semua manusia dalam perwujudan tertinggi menyerupai Tuhan.” (Lance S. Owens, Joseph Smith and Kabbalah: The Occult Connection, Dialogue: A Journal of MormonThought, Vol. 27, No. 3, Fall 1994, hal. 117-194) Apabila diteliti lebih lanjut, maka ajaran Kabbala ini pada dasarnya adalah mengarahkan manusia kepada materialisme dan humanisme sekuler. Didalam ajaran Kabbala, Iblis disebut sebagai Lucifer (Cahaya atau Pencerahan). Hal ini berkaitan dengan kepercayaan mereka bahwa kekuasaan itu berasal dari cahaya, api dan matahari yang merupakan perlambang Iblis. Menurut David Livingstone (seorang sejarawan asal Kanada yang masuk Islam pada tahun 1992), ia menulis sebuah buku berjudul “Surrendering Islam”, dimana didalamnya ia menjelaskan bahwa tuhan dari Kabbala itu adalah Lucifer. Kabbala itu didasari oleh mitologi pagan kuno yang bermula dari kisah seorang dewa imajinatif yang menciptakan alam semesta, dan dewa perampas Lucifer yang kemudian mengalahkannya. Lucifer itu datang untuk menggantikannya memerintah alam semesta. Lucifer adalah keturunan dewa – dewi. Tetapi anak dewa ini juga mengawini ibunya sendiri. Anak dewa ini diidentifikasikan dengan Matahari sementara sang dewi dikenal dengan planet Venus, bintang yang pertama kali terlihat saat matahari terbit. “Pada dasarnya, dewa dan dewi itu dipandang sebagai dua aspek dari dewa tunggal.” Livingstone menulis, “Dengan demikian, nama lain untuk syaithoon adalah “Prince of the Dawn (Pangeran Fajar)” atau “Son of the Dawn (Anak Fajar)”.” Disinilah hikmahnya mengapa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم menjadikan waktu ketika matahari terbit dan terbenam adalah waktu terlarang untuk melakukan sholat, karena pada saat itu adalah matahari berada diantara kedua tanduk syaithoon. Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 3009, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar رضي الله عنهما, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda: إذا طلع حاجب الشمس فدعوا الصلاة حتى تبرز وإذا غاب حاجب الشمس فدعوا الصلاة حتى تغيب ولا تحينوا بصلاتكم طلوع الشمس ولا غروبها فإنها تطلع بين قرني شيطان أو الشيطان Artinya: “Jika terbit penutup matahari maka tinggalkanlah sholat sehingga matahari tampak jelas, dan jika terbenam tepi matahari maka tinggalkanlah sholat sehingga matahari tenggelam seluruhnya. Dan janganlah kalian sholat pada saat terbit matahari atau terbenam, sebab matahari itu terbit diantara dua tanduk syaithoon.” Lucifer, dilambangkan sebagai kejahatan, dikenal sebagai “Dewa yang sekarat” karena setiap musim dingin ia meninggal dan turun ke neraka dimana disana ia memerintah roh-roh orang mati. Kabbalisme adalah pemuja seks yang terikat dengan siklus musim. Hal ini berkaitan dengan perkawinan inses dewa dan dewi dalam rangka untuk menentukan kesuburan. Lucifer menuntut pengorbanan nyawa manusia. Ia harus diredakan kemarahannya untuk mencegah kejahatannya dan langsung melawan musuhnya. Pengorbanan yang paling jahat adalah pembantaian terhadap anak-anak. David Livingstone menjelaskan: “(Pengorbanan anak ini) menjadi dasar pemuja setan ini seperti yang disembah di zaman dahulu di seluruh dunia. Ritus-ritus kematian dan kebangkitan meniru seperti apa yang dialami dewa (Lucifer). Peserta ritual meminum minuman keras dan tarian diiringi musik untuk mencapai keadaan ekstasi, atau kerasukan Jin (syaithoon) dimana mereka percaya bahwa mereka dapat mencapai kemampuan supranatural seperti merubah wujud (transformasi), kepandaian meramal (clairvoyance) dan kekuatan sihir lainnya. Dalam keadaan ini, mereka akan menyembelih seorang anak dan memakan daging serta meminum darahnya dengan tujuan agar supaya dewa bisa ber-reinkarnasi kedalam tubuh mereka.” Seorang pembelot Illuminati bernama Svali, memberikan kesaksian bahwa praktek-praktek pengorbanan anak-anak masih terus berlangsung hingga hari ini: Illuminati adalah sebuah kelompok yang mempunyai kepercayaan terhadap “Pencerahan-Enlightement”. Yaitu faham Luciferian, mereka mengajarkan kepada para pengikutnya bahwa akar ajarannya adalah berasal dari kepercayaan mistik di zaman kuno semasa Babilonia, Mesir, dan Celtic Druidisme. Mereka mengambil apa yang “terbaik” menurut anggapannya dari praktek-praktek yang mendasari setiap ajaran tersebut, kemudian menggabungkan semuanya kedalam sebuah disiplin sihir yang betul-betul kuat. Banyak kelompok pemujaan ditingkat lokal memuja dewa-dewa masa lampau seperti “El”, “Baal”, dan “Ashtarte”, seperti juga “Isis dan Osiris” dan “Set”. “…. Saya (Svali) sungguh-sungguh mengetahui bahwa mereka ini mengajarkan dan mempraktekkan ajaran syaithoon yang jahat.” (http://www.savethemales.ca) David Livingstone mengatakan bahwa ritual ini biasanya termasuk pesta pora seks dimana dalam “Pernikahan Kudus” itu seorang imam dan pendeta berkedok dewa dan dewi; mereka kerasukan Jin dan melakukan hubungan seks dimana anak yang dilahirkannya akan menjadi “anak dewa” yang kemudian akan memerintah sebagai raja. Kemudian Livingstone mengatakan bahwa hal ini merupakan ritual dasar pemuja syaithoon yang sekarang mendominasi dunia: “Ini adalah kepercayaan rahasia yang sering disebut sebagai okultisme. Para pendukungnya telah memajukan rencana syaithoon untuk menciptakan Tatanan Dunia Baru (New World Order), dan penghapusan agama Islam..” (“Surrendering Islam”, hal. 11-13) Betapa rusaknya ajaran Kabbala ini, karena sebagaimana dijelaskan oleh Livingstone maka seks (perzinaan, phedofilia, inses) dalam Kabbala itu digunakan untuk menurunkan martabat manusia dan menjadikan manusia seperti syaithoon. Dan ujung-ujungnya adalah mereka ingin menghapuskan Islam dari muka bumi serta membentuk suatu Tatanan Dunia Baru (New World Order) dibawah kekuasaan kelompok Illuminati dan mempercepat kedatangan Al Masiih Ad Dajjaal. Kabbala adalah Doktrin Mistik Rahasia Yahudi dan Freemasonry Menurut Kabbala, yang merupakan doktrin mistik rahasia orang-orang Yahudi dan organisasi Freemasonry, “Kejahatan dan bencana (adalah) faktor-faktor endemik dalam proses penciptaan. Tanpa kejahatan tidak mungkin ada yang baik, tanpa kerusakan, penciptaan tidak dapat terjadi …” – (Kabbalah: An Introduction to Jewish Mysticism, by Byron L. Sherwin, p. 72 72.) Demikianlah pernyataan yang datang sendiri dari orang-orang Yahudi penganut ajaran Kabbala. Artinya, semua kekisruhan yang ada di bumi ini, kekacauan, peperangan dan segala kerusakan itu memang sengaja diciptakan oleh mereka, agar terlahir apa yang mereka sebut sebagai Era Baru, yakni suatu Tatanan Dunia Baru (New World Order) yang dipimpin oleh mereka. Oleh karena itu motto dari kelompok Illuminati adalah “Order out of Chaos (Orde Kekacauan)”. Orang-orang Yahudi itu adalah perusak, hal ini pun adalah sebagaimana yang mereka katakan sendiri didalam buku “You Gentiles” halaman 155, yang ditulis oleh Maurice Samuel pada tahun 1924 sebagai berikut: “Dalam segala hal, kami adalah perusak – bahkan dalam instrumen kehancuran yang kita kemudian mengubahnya menjadi suatu bentuk bantuan… [contoh kasus perang di Iraq—pent.] Kami orang Yahudi adalah perusak, yang akan tetap menjadi perusak untuk selama-lamanya. Tidak ada yang akan anda bisa lakukan dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan kita. Kita selamanya akan merusak karena kita menginginkan dunia untuk diri kita sendiri..” Juga perhatikalah apa yang dikatakan oleh Marcus Ravage (penulis biografi Yahudi Rothschild) pada tahun 1928, dalam esainya yang berjudul “The Real Case Against the Jews” sebagai berikut: “Anda belum mulai menghargai kedalaman sebenarnya dari kesalahan kita. Kami adalah penyusup. Kami adalah pengganggu. Kami adalah perusak prinsip-prinsip, korup, subversif . Kami telah mengambil alam dunia anda, cita-cita anda, takdir anda, dan bermain-main malapetaka dengan mereka. Kami berada dibalik peperangan, bukan hanya perang-perang besar yang terakhir, akan tetapi hampir di semua peperangan anda, bukan hanya revolusi Rusia akan tetapi di setiap revolusi besar lainnya dalam sejarah anda. Kami telah membawa perpecahan dan kebingungan serta frustrasi dalam kehidupan pribadi dan publik dunia. Kami masih terus akan melakukannya. Tidak seorang pun dapat memberitahu berapa lama lagi kami akan terus melakukannya.”- (The Century Magazine, January 1928, Vol. 115, No. 3, p. 346-350.) Itulah berbagai pernyataan yang datang dari pihak mereka sendiri orang-orang Yahudi. Oleh karena itu, bisa jadi maraknya pelecehan terhadap Islam di Indonesia dan di berbagai belahan dunia ini adalah hasil kerja dari kaki-tangan Zionis yang berusaha untuk menghancurkan Islam. Ciri-ciri dari gerakan mereka adalah menebarkan propaganda mengenai pergerakan universal, sekulerisme, pluralisme, dan sebagainya. Disamping itu tidak mustahil mereka pun menebarkan berbagai cara untuk melecehkan ajaran Islam melalui “tangan-tangan” mereka yang lain seperti gerakan sufisme, kebatinan, kejawen dan lain-lain. Waspadai Kebangkitan Ordo Illuminati dan Ajaran Kabbala Yahudi di Indonesia Bahkan saat ini di Indonesia telah disinyalir adanya berbagai usaha untuk menghidupkan ajaran Kabbala, sihir (okultisme), serta ajaran Teosofi dengan berbagai organisasinya yakni Freemasonry Indonesia dan Ordo Illuminati Indonesia (Illuminati Order of Indonesia atau Indonesian Thelemic Order of The Illuminati), yang milisnya bernamakan Mayapada Prana, yang berisi ajakan untuk menjadi anggota mereka yang mereka sebut dengan istilah “Persaudaraan Pencerahan” beserta paket tawaran mereka untuk mempelajari Sihir (Magic, Witchcraft, Sorcery), Kabbala, Berhala (Paganism), Setanisme (Satanism), Tarot, Liberal (Free Thinker), Teosofi, Religion & Beliefs, New Age Movement, Meditasi dan Spiritualitas. Berhati-hatilah wahai kaum Muslimin, karena milis tersebut adalah mengajarkan kesesatan dan kekufuran. Hendaknya setiap Muslim memiliki daya tangkal atau “imunisasi” diri yang kuat terhadap ajaran yang jelas-jelas sesat tersebut. Dikhawatirkan terutama generasi muda kaum Muslimin yang tidak tahu apa-apa, belajar Islam-nya pun belum seberapa, membaca Al Qur’an-nya pun belum benar, sumber Hadits yang shohiih pun belum diketahuinya, global struktur dienul Islam-nya pun belum lah paham; lalu mereka membaca tentang ajakan milis tersebut, kemudian terpukau oleh gaya bahasanya yang tampak memikat, maka bisa saja mereka bergabung kedalamnya. Beberapa waktu lalu, juga diberitakan di media massa bahwa di tanah air kita ini (Indonesia) bahkan telah dibangun sebuah monumen Menorah Yahudi terbesar di seluruh dunia, yakni di Minahasa, Sulawesi Utara. Menorah (yang merupakan lambang suci peribadatan Yahudi) itu dibangun monumennya di kota Menado setinggi 62 kaki. Bendera-bendera Israel terlihat di pelataran ojek dekat tugu menorah raksasa itu. Langit-langit Menorah berbentuk Bintang Daawud yang sangat besar. Dan menyedihkannya menorah itu dibangun dengan dana dari kas Pemerintah Daerah setempat sebesar 150.000 dolar Amerika ! Na’uudzu billaahi min dzaalik. Wahai kaum Muslimin, kita harus bersegera — sebelum terlambat — untuk meng-imunisasi terutama diri dan keluarga kita agar istiqomah diatas Al Islaam dan tidak tergiur dengan berbagai “hura-hura” yang marak dipropagandakan oleh musuh-musuh Allooh سبحانه وتعالى. TANYA JAWAB Pertanyaan: Diatas dijelaskan bahwa salah satu musuh Islam yang dengan gencar dan licik serta didukung oleh segala fasilitas adalah Yahudi. Tetapi ada pula informasi lain bahwa kita ummat Islam dikepung oleh musuh lain yakni dari kelompok Syi’ah yang juga sudah beberapa lama masuk ke Indonesia. Meskipun gerakan mereka masih belum begitu nyata, karena mereka sangat pandai ber-Taqiyyah (berpura-pura) sebagai Islam. Maka bagaimanakah membedakan kedua musuh itu, ataukah ada kerjasama antara Yahudi dan Syi’ah? Jawaban: Benar sekali pertanyaan dan pernyataan anda. Dan itu penting sekali untuk kita sadari dan kita ketahui, yaitu bahwa gerakan Syi’ah di Indonesia sudah mulai “unjuk gigi”. Sudah diberitakan oleh media massa bahwa Syi’ah di Indonesia menyatakan adanya sekitar 8.000 personil mereka melakukan upacara 10 ‘Asyuuro (10 Muharrom), yaitu peringatan terbunuhnya Husein di Karbala. Dan peringatan mereka itu diadakan di daerah Halim di Jakarta. Benar pula apa yang ditanyakan diatas, dan hal ini menunjukkan bahwa tugas kita ini bertumpuk-tumpuk. Tidak hanya menghadapi Yahudi, juga menghadapi Syi’ah. Oleh karena itu sangatlah penting untuk disadari bahwa kita ini hendaknya mengupayakan bagaimana caranya untuk memantapkan ‘aqiidah Ahlus Sunnah Wal Jamaa’ah, sehingga kita ini tetap istiqomah dalam ber-‘aqidah. Dengan demikian akan menjadi kuat melawan berbagai “virus” apa pun yang berbahaya bagi keimanan kita. 

Mudah-mudahan Allooh سبحانه وتعالى memberikan ketahanan pada diri kita. Benar, memang Syi’ah ini bukan lagi sekedar menggejala, melainkan ia sudah menyusup ke berbagai wilayah, baik melalui kampus-kampus perguruan tinggi, melalui majelis-majelis ta’lim, melalui bea-siswa, melalui bantuan-bantuan materi dan pada saat ini juga sedang dikader di kota Qum (Iran) sebanyak 6.000 orang dari Indonesia. Kelak, bila mereka pulang ke Indonesia dari pengkaderan itu, maka akan semakin menjadi seperti apa keadaan kaum Muslimin di Indonesia ini? Sebagai bukti, berikut ini lihatlah video youtube berjudul “SYIAH MEMBANTU AMERIKA menyerang AFGHANISTAN PROOF” dengan kode http atau URL-nya adalah: http://www.youtube.com/watch?v=UeUZkEkpomk Ternyata Taliban di Afghanistan menjadi habis punah dibunuhi oleh serdadu Amerika itu adalah atas hasil kerjasama antara Syi’ah Iran dengan Amerika. Demikian pula di Iraq dan di Yaman, yang membunuhi Ahlus Sunnah Wal Jamaa’ah adalah kaum Syi’ah. Juga di Turki sudah mulai menghangat pertikaian di Parlemen dan Kementrian (Eksekutifnya) antara Ahlus Sunnah dan Syi’ah. Itulah yang harus kita waspadai. 

Bahkan di Indonesia pun, Fatwa dari MUI sudah jelas-jelas menyatakan bahwa Syi’ah itu adalah sesat dan dilarang di tanah air kita ini. Tetapi fakta di lapangannya, Syi’ah ini tetap saja menjalar dan bertambah banyak kaum Muslimin yang terjerat olehnya. Dengan tantangan yang semakin banyak ini, semestinya kaum Muslimin sadar bahwa hendaknya mereka itu bersatu ! Janganlah mudah bermusuh-musuhan hanya karena persoalan Furuu’ (Cabang) yang sebenarnya bukan tergolong bersifat perbedaan ‘Aqiidah. Hendaknya kita mengumpulkan energi, berusaha memperkokoh dan memperkuat barisan kaum Muslimin. Mudah-mudahan dengan pengajian ini, kita berusaha agar bagaimana iman kita ini menjadi kokoh, lalu ilmu dien kita pun bertambah sehingga Ukhuwwah Islamiyyah pun diharapkan menjadi lebih erat dan pada akhirnya dienul Islam dapat tetap tegak di muka bumi ini. Pertanyaan: Diatas dijelaskan bahwa Yahudi Bani Isro’iil adalah kaum yang bodoh. Sementara itu kita lihat bahwa di dunia ini mereka diakui sebagai orang yang cerdas-cerdas. Bagaimana yang dimaksud “bodoh” dalam ayat yang dijelaskan tadi? 

 Di sepanjang jalan MT. Haryono, Jakarta, banyak terlihat pot-pot bunga yang berlambang Bintang Segi Enam (Bintang Daawud), apakah itu juga termasuk bagian dari gerakan Yahudi (Zionis)? Jawaban: 1. Yang dimaksud “Jaahil (bodoh)” dalam ayat yang sudah kita bahas tadi itu adalah “bodoh dalam perkara ‘Aqiidah”. Ketika seseorang itu tidak paham tentang perkara dien (agama), maka ia tidak tahu mana jalan yang lurus menuju Allooh سبحانه وتعالى sehingga sepandai-pandai apapun ia dalam perkara duniawinya, setinggi-tinggi apapun ia dalam titel akademiknya, tetap saja ia “jaahil (bodoh)” dalam perkara ‘Aqiidah terhadap Allooh سبحانه وتعالى. Jadi yang dimaksud dengan “Bodoh” atau “Cerdas” itu bukan perkara IQ saja, bukan sekedar urusan ilmu pengetahuan duniawi dan teknologi saja, dan bukan pula berkaitan dengan perkara peradaban saja; melainkan yang terpenting daripada itu adalah untuk perkara Kehidupan Setelah Mati. Apabila seseorang tidak tahu bahwa ia diciptakan di dunia ini untuk menyembah Allooh سبحانه وتعالى serta mentauhidkan-Nya, maka berarti ia “bodoh” dalam mengetahui dengan cara apa ia bisa selamat menuju Allooh سبحانه وتعالى untuk kehidupannya yang tidak hanya di dunia ini saja tetapi juga untuk kehidupannya di akherat nanti. Jadi seorang yang “bodoh” dalam ayat diatas adalah seorang yang menolak jalan Allooh سبحانه وتعالى. 

Walaupun secara IQ ia tergolong jenius sekalipun. Fir’aun yang mengaku dirinya paling tinggi, bahkan mengaku dirinya sebagai tuhan sekalipun, namun karena ia tidak mengakui jalan Allooh سبحانه وتعالى, maka perhatikanlah betapa ia dihinakan oleh Allooh سبحانه وتعالى dengan ditenggelamkan ke dasar lautan yang dalamnya tidak kurang dari 900 meter. 2. Tentang Bintang Daawud (The Star of David) yang terlihat di tempat-tempat tertentu di Jakarta ini, maka memang benar bahwa itu adalah salah satu dakwah Yahudi. Maka kaum Muslimin pun harus jeli. Jangan asal melihat suatu simbol dari sisi artistik (seni)-nya saja. Karena perlu diketahui bahwa Bintang Enam (Bintang Daawud) dan Bintang Lima (Pentagram) adalah simbol Yahudi dan simbol setanisme. Bintang Enam (Bintang Daawud) sebagai simbol Yahudi dan Bintang Lima Pentagram simbol setanisme Ironisnya UIN (Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati) Bandung, logonya menyerupai Bintang Enam (Bintang Daawud) dan juga Bintang Lima Pentagram. Juga terminal airport di Iran (negara Syi’ah) pun bersimbolkan Bintang Daawud. Semua itu adalah berkaitan dengan program Yahudi (Zionis). Foto satelit yang diambil dari Google Earth ini menampakkan Terminal Airport Iran yang ternyata bersimbolkan Bintang Daawud Alhamdulillah, kiranya cukup sekian dulu bahasan kita kali ini, mudah-mudahan bermanfaat. Kita akhiri dengan Do’a Kafaratul Majlis : سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته Senin malam, 2 Shofar 1433 H - 26 Desember 2011M. Ustadz Achmad Rofi’i, Lc.M.Mpd
http://yasirmaster.blogspot.com