Sabtu, 30 April 2016

KISAH PERTOBATAN SANG JUTAWAN TRANSGENDER

Safiuddin Ilias. Jutawan muda asal Malaysia ini tengah mencuri perhatian publik. Bukan karena harta melimpah dari usaha kosmetiknya, tapi karena keputusannya untuk ‘berhijrah’, meninggalkan identitas sebagai seorang waria dan kembali menjadi laki-laki sejati. (dikutip dari laman dream.co.id)

Ya, semula Safiuddin adalah seorang waria. Pria yang berdandan dan berperilaku seperti wanita. Dia bahkan melakukan operasi, seperti melakukan implan payudara, agar mirip dengan wanita. Tapi beberapa waktu lalu, dia memutuskan untuk bertobat. Membuang semua `atribut kewanitaan`. Termasuk implan payudara yang dia pasang dulu.

Setelah menulis kisah hijrah yang mengharukan ke Facebook, kini pemuda 22 tahun dan sudah meraih sukses di usia 19 tahun itu menuturkan kisah pertobatan yang mengharukan itu. Semua ini berawal ketika ia masih menjadi waria, ada banyak orang yang mencemooh dan menghakiminya meski tak sedikit yang tetap mau menerimanya. Saat itu pula dia mencari konsep hidayah untuk berhijrah.

“Akhirnya saya faham, bahwa hidayah ialah kemauan untuk berubah. Apabila kita berubah menuju kebaikan, itulah hidayah,” kata dia.
“Saya ingin memperbaiki diri dan berdakwah,” tutur Saifuddin.

Safiuddin mengaku sengaja mengunggah tulisan itu ke Facebook. Dia ingin kisah itu menjadi pelajaran bagi siapa saja. Tiada maksud menyinggung hati siapapun.

“Bila kamu asyik menyebut tentang hal dunia, maka itu karena ada dunia di dalam hatimu. Bila kamu asyik menyebut tentang hal akhirat, maka ada Allah SWT di hati kamu.” ujar Safiuddin.
(Dalam beberapa tulisannya Saifulldin menyebutkan bahwa ia bertekad ingin menebus seluruh kesalahannya di masa lalu dan ingin membelanjakan seluruh kekayaannya untuk berdakwah dan menegakkan Dinul Islam).

Pelajaran Berharga dari Kisah ini adalah bahwa sebenarnya para kaum transgender ini memiliki sisi kehidupan yang lembut, hati mereka sangat halus dan sangat mudah tersentuh, itu yang mengakibatkan mereka salah mengerti, bahwa mereka menganggap diri mereka seorang wanita, sesungguhnya tidak, karena itu sebenarnya karena Allah adalah Dzat yang maha membolak-balikkan hati manusia.

Hadist Riwayat Muslim yang menyatakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya kalbu-kalbu keturunan Adam berada di antara dua jari dari jari-jari Allah laksana satu hati, Allah membolak-balikannya sesuai kehendakNya.”

Di akhir jaman, kebanyakan manusia yang bertaqwa adalah manusia yang memiliki hati yang halus dan lembut, bukan lagi manusia yang berhati baja sebagaimana yang pernah ada di jaman para nabi, dimana mereka tanpa ragu turun ke medan perang menghunus senjata dan menyerahkan nyawa kepada Allah tanpa rasa takut sedikitpun. Manusia yang akan berperang melawan kejahatan hawa nafsu di akhir jaman kelak adalah manusia yang berhati yang lembut mudah tersentuh, dan mudah menerima. Mereka lebih banyak menggunakan rasa kemanusiaan jika dibanding kekuatan fisik. Karena di dalam hati yang lembut ini terdapat keikhlasan dan kesabaran, yang akan memudahkan orang menerima hidayah (petunjuk). Di dalam hati yang lembut ini Allah menancapkan keyakinan dan ketaqwaan seorang muslim berakhlak mulia.

Dijaman rasulullah, Islam pernah berjaya ditangan para pengikutnya yang berhati SINGA dan diakhir jaman kelak Islam akan kembali berjaya di tangan para pengikutnya yang berhati EMAS. Ya seperti itulah ciri dan cara Allah membolak-balikkan hati manusia. Sebagimana beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa, “Ya Allah, Dzat yang membolak-balikan hati, palingkanlah hati-hati kami kepada ketaatanMu.”

Seandainya saja kaum transgender ini tahu, betapa istimewanya mereka dihadirkan dimuka bumi ini dalam rangka menumbuhkana rasa kasih sayang diantara umat sehingga tegaklah Dinul Islam dalam kesejukan, ketenangan dan kedamaian bagi sesama. Tidak ada kekerasan, tidak ada perpecahan dan sangat kuatnya rasa persaudaraan yang akan mengantarkan kita semua pada keselamatan. Jika mereka menyadarinya maka mereka tidak akan menyia-nyiakan waktunya untuk segera berhjrah.

Jumat, 22 April 2016

PERSIAPKAN BEKAL AKHIRATMU DARI SEKARANG

Perjalanan kehidupan anak Adam sangatlah panjang, sudah mencapai ribuan tahun, sementara usia mereka hidup tidak lebih dari 70 tahun. Dan untuk mencapai masa akhir jaman ini, entah dibutuhkan berapa ribu tahun lagi. Sementara setiap orang diwajibkan untuk mempersiapkan perbekalan menuju alam akhir sebanyak-banyaknya, namun jika dalam kurun masa hidupnya ia tidak mampu mempersiapkan perbekalan karena waktu yang dilalui lebih banyak disibukkan untuk urusan dunia, maka sisa usianya tidak akan cukup untuk mempersiapkan perbekalan.

Dalam kitab Nashaihul ‘Ibaad karya Imam Nawai Al-Batani, Rasulullah saw pernah bersabda kepada Abu Dzar Al-ghifari ra : “Wahai Abu Dzar perbaikilah perahumu, karena lautan itu sangat dalam. Carilah perbekalan yang lengkap, karena perjalanan itu sangat jauh. Kurangilah beban (dosa), karena rintangan itu amatlah sulit untuk diatasi. Dan ikhlaslah dalam beramal karena yang menilai baik dan buruk adalah dzat yang maha melihat”.


Jika seorang mukmin sudah wafat dan meninggalkan dunia fana ini, terdapat 3 amalan saja yang masih diterima Allah sebagai pengganti jika sudah meninggalkan dunia ini sebelum datang hari akhir. Amalan-amalan tersebut akan terus mengalirkan pahala pada pelakunya sebagai bagian dari bekal yang kekal untuk menjalani kehidupan yang nyata di kampong akherat, yaitu adalah:

1. AMAL JARIYAH

Amal jariyyah menurut bahasa ialah perbuatan yang baik. Menurut istilah ulama syara’ amal jariyyah juga di sebut sebagai wakaf yaitu menahan sesuatu yang bolah dimanfaatkan bagi tujuan kemaslahatan umat serta kekal zatnya sebagai ( taqarrub) pendekatan diri terhadap Allah. Hukum melakukannya adalah sunat.
Firman Allah Ta’ala yang berbunyi :

لن تنالوا البر حتى تنفقوا مما تحبون وما تنفقوا من شيء فإن الله به عليم
Yang kira-kira bermaksud :
"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya." (Surah Ali ‘Imran, ayat 92)

Amal jariyah merupakan amalan yang terpuji disisi Allah antaranya ialah membangun masjid, surau/mushola atau pesantren/sekolah, mewakafkan kitab-kitab bermanfaat kepada masjid, membangun irigasi dan lain-lain semua yang berkaitan dengan kepentingan agama Allah swt. Perkara ini ada disebutkan dalam hadith, riwayat Ibn Majah bahawa Rasulullah SAW bersabda yang kira-kira bermaksud:

"Sesungguhnya amal dan kebaikan yang terus mengiringi seseorang ketika meninggal dunia adalah ilmu yang bermanfaat, anak yang dididik agar menjadi orang shaleh, mewakafkan Al-Quran, masjid, membangun tempat penginapan bagi para musafir, membuat irigasi, dan bersedekah."
(HR Ibn Majah).

Pahala dari jenis amalan ini akan terus mengalir kepada si empunya amal hingga datangnya hari kiamat, besarnya pahala diperkirakan sangat besar, karena didalamnya ada orang banyak yang bisa menikmati kemudahan mengenal Allah dan rasul-Nya, mengenal agama dan seluruh ajaran-Nya. Jika hari kiamat datang 1000 tahun lagi, maka selama masa menunggu itu si fulan sudah mengumpulkan bekal yang amat besar bagi kehidupan akhiratnya.

2. ILMU YANG MANFAAT

Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam telah bersabda:
Maksudnya: "Sesiapa yang melalui jalan ke arah menuntut ilmu maka Allah mudahkan untuknya jalan ke syurga." (Hadith Riwayat Muslim)

Yang dimaksud ilmu bermanfaat adalah ilmu yang memiliki nilai keberlanjutan di masa depan. Tujuan setiap orang menuntut ilmu jangan hanya untuk mempebaiki kehidupan materinya, namun juga hendaknya diniatkan agar ilmu tersebut bermanfaat bagi kejayaan agama Allah swt di muka bumi. Banyak orang menuntut ilmu namun hanya menggunakannya untuk mencari materi di dunia, mereka tidak menggali ilmu Allah di muka bumi ini untuk diberikan pembelajaran bagi generasi berikutnya dan untuk saling menguatkan iman dan taqwa kepada Sang Khalik. Karena sesungguhnya hakikatnya ilmu itu adalah milik Allah swt saja, tidak ada seorangpun yang punya hak mengklaim bahwa dirinya adalah sang pemilik ilmu. Kepada mereka yang berilmu dan menyembunyikannya adalah termasuk daripada orang-orang yang rugi. Karena mereka cuma mendapat kepuasan diri sendiri dan pahalanya hanya sebatas didunia saja.

Hadith Riwayat Abu Daud dan at-Tirmidzi ada mengatakan bahawa Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:
"Sesiapa yang ditanya tentang ilmu lalu dia menyembunyikannya akan diikat mulutnya (meletakkan kekang di mulutnya seperti kuda) dengan kekang dari api neraka pada Hari Kiamat.)"

Maka dari itu setiap orang yang belajar dan menuntut ilmu, merupakan kewajiban bagi mereka untuk memanfaatkan ilmu tersebut dan mengajarkannya kepada orang lain yang sehingga ilmu itu akan berkembang terus dan semakin banyak manfaat yang diambil oleh generasi selanjutnya dan diantara mereka bisa saling mengingatkan dan menguatkan iman dna taqwa kepada Allah swt.

Seandainya anda mempelajari ilmu akidah, lalu anda menyebarkannya kepada banyak orang, lalu ada banyak orang yang merasa tertolong dengan usaha anda tersebut, lalu ia mengamalkan dan menjadikannya acuan dalam kehidupannya sehingga ia bisa selamat secara akidah dan keduniannya, maka anda sebagai orang yang sudah mengajarkan ilmu kepada orang tersebut juga akan menerima pahala yang terus mengalir, karena anda telah menolong orang tersebut dari kehancuran dan selamat dari siksa. Atas usaha orang tersebut mengamalkan ilmu yang anda berikan, maka anda juga akan menerima pahala yang mana jika ilmu itu terus dikembangkan, maka anda akan juga terus menerima pahala yang terus mengalir ke rekening akherat anda.

Sebagaimana yang dilakukan para guru dan pengajar yang bekerja ikhlas tanpa pamrih hanya ingin mencari ridha dari-Nya. Di sebabkan nilai keikhlasan amalan seseorang dalam mengajarkan ilmu mereka inilah, Allah mengangkat derajat para ilmuan dikalangan para sahabat dan ulama dan menjanjikan pahala yang besar semasa kita hidup ataupun setelah wafat.

3. DOA ANAK SHOLEH


Anak merupakan amanah Allah swt yang amat bernilai kepada kita untuk melahirkan generasi baru yang kuat dan memiliki ketangguhan iman dan taqwa di masa depan. Anak-anak sholeh ini hanya akan benar-benar terwujud ditangan orang tua yang amanah dan tawakal kepada-Nya. Sebuah hadist menjelaskan tentang tata cara mendidik anak sholeh;

“Berilah pendidikan anak-anakmu atas tiga macam; mengasihi nabi, mengasihi ahli rumahnya dan mempelajari Al Quran, maka sesungguhnya orang-orang yang hafal Al Quran berada dalam naungan Allah, pada hari yang tiada naungan selain naungan Allah swt beserta nabi-Nya dan sahabat-sahabat Nabi.” (HR Dailami dari Ali).

Mendidik anak dengan ajaran agama yang baik dan benar, akan menghasilkan anak yang soleh, baik budi pekerti dan agamanya bukan saja menjadi harapan bangsa dan masyarakat Islam malah kepentingannya kembali kepada orang tuanya itu sendiri kelak. Anak-anak sholeh ini adalah harapan masa depan umat muslim yang paling utama, mereka ibaratnya benteng yang tangguh dan kuat tidak tergoyahkan oleh hantaman dan godaan dunia. Anak sholeh ini memiliki keyakinan dan pendirian yang kuat imannya. Usaha besar orang tua untuk mendidik anak menjadi anak sholeh akan menjadi jalan kemudahan baginya menuju syurga, disamping anak-anak ini juga akan bisa menyelamatkan orang tuanya dari siksa api neraka dan doa-doa yang dikirimkannya akan menjadi bekal bagi kehidupannya di kampung akherat kelak. Anak sholeh ini juga akan menjadi ujung tombak tegaknya kebenaran Al Islam di muka bumi.

Maka dari itu saudaraku, segera bergegas mempersiapkan bekal yang abadi, sebelum tutup usia dan semua usaha anda tidak ada artinya lagi di hadapan Allah swt. Tiga macam perbekalan inilah yang akan bisa menyelamatkan kita dari penyesalan di padang ma’syar kelak. Tiga macam bekal inilah yang akan menolong kita kelak di timbangan amal kebaikan dan menyelamatkan kita dari kehinaan.

Senin, 18 April 2016

Hidayah Menyambut, Gadis Tionghoa ini Mengucap Syahadat

Yang Mei Siu alias Diana, gadis manis tionghoa ini akhirnya menyebut dua kalimat syahadat setelah mendengar Adzan di tengah malam. Padahal, gadis kelahiran Palembang, 26 Juli1996 ini sangat anti dan begitu benci dengan Islam.

Diana yang awalnya memeluk Khatolik ini pun mengisahkan tentang perjalannan menemukan hidayah tepatnya saat mengenal mama angkat yang merupakan tetangganya tak jauh dari rumah. Karena kedekatan itulah, ia banyak belajar tentang Islam.

"Padahal saya ini dulu sangat anti dengan Islam. Selalu menganggap orang Muslim itu kejam, teroris, dan kalau ada tindak kejahatan pasti pelakunya orang Islam," ujarnya.

Namun kebencian itu kikis setalah Irene Susanti Shaleh, sang mama angkat mengenalinya secara perlahan tentang Islam. Diana pun mulai tertarik belajar dan membandingkan Alquran dan Alkitab.

"Dari sanalah saya tahu, Islam itu memiliki tuhan yang satu, bukan tiga. Saat melakukan ibadah seperti sholat pun harus bersuci dahulu. Disanalah letak keindahannya menurut saya," ujar mahasiswi Fakultas Bisnis dan Akutansi jurusan Ekonomi semester 2 universitas Khatolik Musi Charitas ini.

Dalam kurun waktu 3 bulan mempelajari Islam dan Alquran, Diana pun mulai ikut melakukan Shalat dan belajar Iqra. Dalam masa belajar itulah, ia pernah suatu hari tidur dan mendengar suara azdan.

"Waktu itu tepat pukul 00.00, saya heran, itu azdan apa. Sementara waktu shubuh belum. Saat saya tanya sama momy (panggilan ke mama angkat-red), katanya ia tak mendengar suara apapun," ungkap wanita yang hobi memasak ini.

Suara Adzan tersebut membuatnya merinding, sekaligus penasaran. Keanehan lain datang lagi saat ia tertidur dan bermimpi.

Dalam mimpinya, ia didatangi seberkas cahaya, lantas suara berat seorang laki-laki berkata 'nak, lakukanlah shalat Tahajjud'. Ia pun lantas kembali melaporkan kepada mama angkat.

"Momy bilang itulah hidayah, dan aku merupakan salah satu orang yang beruntung bisa mendapatkan hidayah tersebut," jelasnya.

Awal Juni pun ia bersama teman satu kampusnya berinisiatif mendatangi masjid Muhammad Cheng Ho Jakabaring dan menanyakan bagaimana menjadi mualaf.

Petugas masjid lantas mengarahkannya untuk datang dan mengambil formulir di sekretariat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumsel.

"Setelah mengisi formulir, saya disuruh datang pada hari Kamis tanggal 4 Juni kemarin selepas Ashar ke masjid Cheng Ho. Dan Alhamdulillah, saya langsung mengucapkan syahadat. Ibarat terlahir kembali, saya lega dan sangat bersyukur," ungkapnya.

Kebahagiaannya tak cukup sampai disini. Istri ketua PITI juga memberikannya nama baru yakni Siti Fatimah.

Kabar masuknya Diana ke agama Islam pun langsung beredar ke kalangan kampus. Bahkan Pastur kampusnya pun sampai menghubunginya.

"Saya ditanya, apakah yakin masuk Islam? saya hanya menjawab iya dengan mantap. Dan Pastur berpesan, tetap saja harus lancar kuliah dan menerima keputusan saya," ujarnya.

Dan tahun ini pun, Diana mulai menjalankan puasa untuk pertama kali. Bahkan dari awal sampai hari ini, Diana hanya batal sebanyak tiga kali. Ia pun mengaku meski hanya di sekitar komplek, ia sudah mulai mengenakan Jilbab.

"Alhamdulillah bertemu Ramadhan, dan bisa pakai jilbab. Ini merupakan pengalaman pertama dan sangat indah bagi saya," ungkapnya.

sumber:tribunews.com

Kamis, 14 April 2016

Disalib Dan Disiksa, Tuhan Seperti Tak Punya Kuasa! Mantan Direktur NATO Akhirnya Masuk Islam

Namanya Wilfried Hoffman. Ia dilahirkan dalam keluarga Katholik Jerman pada 3 Juli 1931. Hoffman meraih gelar Doktor di bagian ilmu hukum serta yurisprodensi dari Kampus Munich, Jerman th. 1957. Pada th. 1983-1987, ia ditunjuk jadi direktur informasi NATO di Brussels.

Jerman begitu mengenal Hoffman, karena setelah bertugas di NATO, ia diangkat jadi diplomat (duta besar) Jerman untuk Aljazair th. 1987 serta dubes di Maroko th. 1990-1994. Karena itu, Jerman jadi gempar saat itu juga waktu Hoffman menerbitkan buku yang berjudul Der Islam als Alternative (Islam sebagai Alternatif).

Jerman terperanjat, ternyata salah satu putra terbaiknya sudah memeluk Islam. Hoffman sesungguhnya sudah masuk Islam mulai sejak lama, jauh sebelum bukunya dipublikasikan pada 1992. Ia masuk Islam bahkan juga sebelumnya bertugas ke Aljazair serta Maroko.
Bagaimana ia memperoleh hidayah? Waktu itu, Hoffman begitu prihatin pada dunia barat yang mulai kehilangan moral. Agama yang dahulu diyakininya dirasakannya tidak mampu mengobati rasa kekecewaan serta keprihatinannya akan keadaan itu.
Hoffman juga mempunyai sejumlah pertanyaan teologi yang belum terjawab, terutama mengenai dosa warisan. Ia juga tak puas dengan jawaban mengapa tuhan memiliki anak serta harus pasrah disiksa hingga mati di kayu salib.

“Ini menunjukkan kalau Tuhan tidak punya kuasa, ” tegasnya.

Hoffman bahkan juga pernah “meragukan” kehadiran Tuhan. Ia lalu melakukan analisis pada karya-karya filsuf seperti Wittgenstein, Pascal, Swinburn, serta Kant, sampai pada akhirnya ia dengan yakin menemukan kalau Tuhan itu ada. Bila Tuhan itu ada, bagaimana manusia berkomunikasi dengan-Nya?

Hoffman menemukan, jawabannya yaitu wahyu. Jadi ia pun membandingkan beragam “wahyu” yang ada. Setelah memperbandingkan kitab suci Yahudi, Kristen dan Islam itulah Hoffman merasakan Islam-lah yang secara tegas menampik dosa warisan. Ia juga mendapati, dalam Islam seseorang langsung berdoa pada Allah, bukanlah lewat perantara atau tuhan-tuhan lainnya.

“Seorang Muslim hidup didunia tanpa pendeta dan tanpa ada hierarki keagamaan ; saat berdoa, ia tak berdoa melalui Yesus, Maria, atau orang-orang suci, namun langsung pada Allah, ”kata Hoffman.
Tauhid yang murni didalam Islam itulah yang pada akhirnya membuat Hoffman memeluk Islam. Apa yang diyakininya makin kuat saat ia bertugas di Aljazair dan melihat begitu umat Islam Aljazair begitu sabar, kuat serta tabah hadapi beragam jenis ujian serta cobaan dari umat lain. Begitu bertolak belakang dengan kepribadian orang-orang Barat yang rapuh.

"Saya melihat kesabaran serta ketahanan beberapa orang Aljazair dalam hadapi penderitaan berlebihan, mereka begitu disiplin serta menggerakkan puasa selama bln. Ramadhan, rasa yakin diri mereka begitu tinggi akan kemenangan yang bakal dicapai. Saya begitu salut serta bangga dengan sikap mereka, " katanya.

Saat keislamannya di ketahui umum pasca terbitnya buku Der Islam als Alternative, media massa serta masyarakat Jerman serentak mencerca serta menuntut Hoffman.

Media massa sebesar Del Spigel juga ikut mencercanya. Bahkan juga pada kesempatan berbeda, tv Jerman men-shooting Hoffman waktu ia tengah melakukan shalat diatas Sajadahnya, di kantor Duta Besar Jerman di Maroko, sembari dikomentari oleh sang reporter : "Apakah logis bila Jerman beralih jadi Negara Islam yang tunduk pada hukum Tuhan? "

Hoffman tersenyum mendengar komentar sang reporter. " Bila saya sudah sukses menyampaikan suatu hal, jadi suatu hal itu yaitu satu kenyataan yang pedih. " Berarti, lelaki yang memberi namanya dengan “Murad” (yang di cari) ini, memahami kalau keislamannya bakal bikin warga Jerman geram. Tetapi ia sadar, segela suatu hal mesti ia hadapi apa pun resikonya.

Untuk Murad Wilfried Hoffman, demikian nama komplitnya sesudah jadi Muslim, Islam yaitu agama yang rasional serta maju.


1). Katakanlah : Dia-lah Allâh, Yang Maha Esa

2). Allâh adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu

3). Dia tidak ada beranak dan tidak pula diperanakkan

4). Dan tak ada seseorangpun yang setara dengan Dia.
(Qs Al Ikhlas)


"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allâh kecuali yang benar. Sebenarnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allâh dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya pada Maryam, serta (dengan tiupan) roh dari-Nya. Jadi berimanlah anda pada Allâh serta rasul-rasul-Nya serta janganlah anda mengatakan : " (Tuhan itu) tiga ", berhentilah (dari perkataan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allâh Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allâh dari mempunyai anak, semua yang di langit serta di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allâh jadi Pemelihara. " (QS 4 : 171)


Ketua Pengarah NATO dari Jerman yg telah mengambil keputusan bijak memeluk Islam yang baginya yaitu jawaban kenapa moral barat semakin sesat. (muslimahblogspot).

Selasa, 12 April 2016

HIDUP INI TIDAK LEBIH DARI "PERJALANAN MIMPI"

Anda mungkin pernah mendengar selentingan bahwa hidup ini hanya sementara, bahwa hidup hanya persinggahan, hidup adalah singkat dan sebagainya. Lain halnya dengan para hukama (ahli himah), yang ilmunya sudah sangat luas memandang kehidupan, maka bagi mereka hidup di dunia ini tidak lebih dari sekedar perjalanan mimpi, mimpi yang bersifat sementara yang harus dijalani. Jiwa manusia sedang mengembara di alam dunia mimpi, mereka diberi kesempatan untuk mengambil perbekalan di dunia agar ketika terbangun dari mimpi panjangnya di alam akhirat nanti ia sudah siap dengan membawa berbagai kebutuhan yang diperlukan, karena sudah memiliki bekal yang cukup untuk membangun kehidupan abadi di kampung akhirat.

Sementara Perkataan para Hukama bicara tentang perjalan hidup anak manusia hanyalah mimpi; "Celakalah para budak-budak dunia yang mengejar keindahannya. Dunia laksana perjalanan mimpi; kejernihannya adala keruh, senangnya membahayakan, keselamatan merupakan tipuan, terangnya adalah kegelapan,...kenikmatan adalah penyesalan dan penemuannya merupakan ketiadaan. Dunia tidak akan mampu menyembuhkan dari segala kesulitan, maka lepaskanlah dia, jangan pandang keindahannya, sebab dia merupakan kenikmatan yang menyimpan siksa. Dan berbuatlah kamu demi perkampungan akherat, yaitu perkampungan yang terjamin tanpa ada kematian dan ketuaan.

Definisi Mimpin sendiri oleh para ahli diartikan dengan pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya selama tidur (kondisi badan non aktif),[1] terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep).

Bedanya perjalanan mimpi hidup manusia ini dibatasi oleh waktu (usia), bersifat sementara, bisa terbangun dari mimpi kapan saja yang Allah inginkan, boleh menggunakan berbagai fasilitas di dunia ini tetapi tidak boleh diambil/dimiliki, tidak ada satupun benda dunia yang bisa di bawa ke luar alam mimpi, kecuali yang sudah berbentuk amal kebaikan. Manusia bermimpi ia berjalan dimuka bumi seakan sedang berada dalam suatu tempat yang indah (dunia yang fana), sebagaimana layaknya mimpi, semua kejadian dalam mimpi terlihat sangat jelas dan nyata, tetapi kita tidak punya kuasa atas perjalanan waktu yang terus berjalan maju, setiap mimpi akan terekam dalam ingatan hingga kita terbangun nanti (di padang ma'syar). Semua tindakan itu harus dipertanggung jawabkan, jika selama perjalan mimpi itu kita banyak berbuat kebaikan maka ketika terbangun kita akan merasa senang sebaliknya jika selama perjalanan mimpi banyak melakukan dosa/maksiat, maka setelah terbangun dari mimpi kelak kita akan menyesalinya dan berharap itu tidak pernah terjadi.

Dalam perjalanan mimpi di dunia ini kita bisa merasakan berbagai kenikmatan; makanan enak, mengobrol, mengendarai kendaraan, dan menempati rumah bagus, tetapi semua itu hanya bersifat fatamorgana, tidak bisa dikuasai sepenuhnya, bisa hilang dan sirna kapan saja dan bisa berpindah tangan kepada siapa saja. Apa saja yang dilakukan memang terasa nikmat, namun semua kenikmatan itu tidak bisa digenggam dan tidak bisa dikuasai, kenikmatan itu tidak memberi kebaikan apapun bagi si pemimpi, selain makin membuat jauh untuk makin masuk kedalam lagi (lupa diri).

Lalu mengapa Allah selalu mengingatkan kita untuk menapaki jalan yang lurus dan yang diridhoi? karena kepada siapa saja yang sudah tersesat dalam mimpinya maka Allah berusaha menyadarkan mereka agar mereka tidak terperosok ke dalam lubang yang dalam, atau agar kita tidak tersesat terlalu jauh dalam kehancuran, karena semua ini hanyalah mimpi…."wahai manusia, sadarlah kalian," maka dari itu Allah selalu membimbing kita agar kita segera sadar akan kesalahan lalu cepat-cepat bertobat dan berbenah diri dan mempersiapkan perbekalan menuju alam akhirat. Sebagaimana firman ALlah berikut ini:

اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ

“(Ya Allah). Tunjukilah kami jalan yang lurus (shiratal mustaqim), yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat “
(Al Fatihah:6-7).

Maka dari itu Allah amat membenci orang yang menyerah dengan hidupnya, yaitu orang-orang yang bunuh diri dengan sengaja mengakhiri hidupnya sebelum datang ketetapan atas dirinya. Karena mereka telah berputus asa dari rahmat Allah swt, mereka memaksakan diri bangun dari mimpi sementara keadaan mereka masih berlumuran dosa. Mereka tidak mau mendengarkan panggilan menuju jalan kebenaran dan ketakwaan, memilih jalan hawa nafsunya untuk mengakhiri hidup ini sebelum sempat bertobat dan mempersiapkan diri.

Ibnu Abbas ra. Pernah berkata; "Sungguh Allah menjadikan dunia menjadi tiga bagian; sebagian untuk orang mukmmin, sebagian untuk orang munafik, dan sebagian untuk orang kafir. Orang mukmin jelas digunakan untuk mempersiapkan bekal akhirat, orang munafik dipakai untuk berhias/mempercantik diri dan orang kafir dipakai untuk bersenang-senang."

Lihatlah apa yang dilakukan para pecinta dunia, mereka menjalani kehidupan mimpinya dengan terus membangun mimpi diatas mimpi. Tidak ada hari bagi mereka selain terus berlari mengejar mimpi-mimpi kosong. Semakin mereka berada dipuncak mimpi, pandangan mereka semakin kabur dan buram, tidak ada apapun yang mereka temukan di sana kecuali kehampaan dan kekosongan, mereka seakan tersadar bahwa mereka sedang menjalani sebuah perjalanan mimpi yang panjang. Lalu terhentak sejenak karena terbentur pada sesuatu yang amat keras. Lalu mereka akhirnya sadar bahwa semua yang mereka kerjakan hanya kesia-siaan.

Lihatlah apa yang dilakukan para pembenci dunia (orang mu'min dan sholeh), mereka menjalani kehidupan mimpinya ala kadarnya saja, mengambil untuk keperluan hidup secukupnya saja dan mempersiapkan diri mengumpulkan sebanyak-banyaknya perbekalan untuk dibawa ke alam akhirat. Tidak banyak yang mereka ambil di dunia ini, selain apa yang cukup untuk dimakan dan apa yang layak dipakai dibadan, tidak melebihi kadar kemampuannya. Mereka memilih menahan diri dan bersabar dalam kesempitan dan kemiskinan, mereka memilih menahan beratnya beban kekuasaan dan jabatan, serta memilih menjauh ditengah lautan manusia yang mabuk dunia (zuhud). Dan sesungguhnya hanya orang-orang yang sadar dengan perjalanan mimpinya untuk menuju alam akhirat saja yang akan selamat melewati masa-masa paling sulit peralihan alam mimpi menuju alam kahirat yaitu pedihnya kematian.

Diriwayatkan; "Dunia adalah tidur akherat adalah bangun; diantara keduanya ada kematian. Sementara kita semua saat ini sedang berada dalam mimpi-mimpi kosong. Barang siapa yang melihat berdasarkan hawa nafsunya tentu akan kebingungan ketika bangun kelak karena tidak menyangka bahwa alam akhirat itu nyata"

Semua orang harus dan wajib melewati kematian yang menyakitkan jika ingin menuju perkampungan akherat yang abadi, hanya saja sebelum menuju ke sana anda harus tahu benar password (kata kuncinya) ketika di tanya para malaikat di dalam alam kubur kelak, jika ternyata anda tidak bisa menjawab pasword dengan benar, maka malanglah nasib mulai dari dalam kubur hingga hari dibangkitkan tidak akan selamat. Tapi jika anda bisa menjawab password dengan benar, maka selamatlah anda menuju alam perkampungan akhirat. Maka dari itu apa yang membuat seseorang bisa menjawab password dengan benar di alam kubur kelak adalah selama hidup didunia pastikan anda sudah mengenal Allah swt, mengenal Nabi Muhammad saw, belajarlah dan amalkan semua aturan dan jauhi semua larangannya. Pastikan anda sudah memiliki cukup banyak perbekalan, lalu berserah dirilah kepada-Nya.

Saat ini kita sedang dalam perjalan mimpi yang melelahkan, tidak ada akhir dari semua ini kecuali kondisi dimana kita akan terbangun dan mendapati banyak kesalahan dan perbuatan yang pernah kita lakukan di dunia lalu tidak akan pernah bisa diperbaiki lagi, karena kita tidak akan bisa mengulang kembali mimpi yang telah pergi. Maka dari itu wahai saudaraku, tahan diri kalian dari berbagai godaan sebagaimana yang sering terjadi dalam mimpi kita ketika terlelap, jauhkan sifat tamak dan serakah pada dunia, ambilah apa saja yang hak dan tinggalkan yang bukan hak (haram). Siapkan banyak perbekalan menuju alam akhirat (jangan ada yang tertinggal) menuju kampung akherat yang merupakan kehidupan kita yang paling nyata, kehidupan yang tidak ada keraguan didalamnya, disanalah kita semua akan kembali.

Sebagaimana istilah yang sering kalian sampaikan, :Hari ini dunia nyata dan akhirat hanya cerita dan Esok Akhirat nyata dan dunia yang jadi cerita. Ya seperti inilah hidup kita sesungguhnya.

Yahya bin Mu'adz menulis kata-kata hikmah; "Hendaklah pandanganmu ke dunia dipergunakan untuk mengambil pelajaran, kemauan usahamu sendiri merupakan keterpaksaan, dan kemauanmu mencari bekal akhirat adalah sesuatu yang harus dipercepat."

Kamis, 07 April 2016

HAKIKATNYA ZUHUD (MENJAUH DARI NIKMAT DUNIA)


Ibnu Athaillah as-Sakandari mengatakan bahwa pekerjaan atau amal perbuatan yang muncul dari orang yang zahid (ahli zuhud) itu tidaklah sedikit nilainya. Dengan artian walaupun secara kasat mata perbuatan mereka sedikit, namun oleh Allah amal ibadah tersebut dianggap besar dan agung. Ini dikarenakan amal tersebut muncul dari seseorang yang di hatinya tidak bergantung dengan harta dunia, ia hanya mengharap ridho Allah bukan mengharap belas kasih manusia. Bahkan Ibnu Mas`ud pernah meriwayatkan bahwa “dua rakaat yang dilakukan oleh orang alim yang zuhud lebih utama dari ibadahnya orang yang mujtahid yang ahli ibadah selamanya”[1].

Melakukan Zuhud atau meninggalkan dunia di jaman seperti ini bukan berarti kita harus meninggalkan pekerjaan, tidak mau mencari nafkah atau tidak mau berusaha, sebagaimana yang banyak disangkakan orang selama ini. Ada anggapan bahwa seorang yang Zuhud adalah ketika ia meninggalkan seluruh aktifitas kehidupan dunianya demi untuk hanya beribadah kepada Allah swt. Umumnya orang berpikiran bahwa dengan cara ini, dimana ia hanya melakukan ibadah dan amalan seharian lalu meninggalkan kewajibannya mencari nafkah untuk keluarga dianggap adalah jalan Zuhud yang benar sesuai tuntutan rasulullah. Ternyata itu anggapan yang salah besar. Dalam firman-Nya Allah mewajibkan pada umat-Nya untuk mencari penghidupan.

“Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.”(An-Naba’: 11)

Seorang muslim yang taat diperintahkan oleh Allah untuk mencari harta yang halal, mengambil apa yang menjadi haknya dan menolak harta yang bukan menjadi haknya. Bersusah payah mencari rizki halal yang barokah amat sangat sulit dijaman seperti sekarang ini. Dimana segala urusan halal dan haram sudah bercampur aduk dan membaur jadi satu; ada harta hasil riba, uang hasil money laundering (pencucian uang hasil korupsi), uang hasil maksiat kejahatan dan sebagainya. Maka dalam keadaan payah seperti inilah nilai Zuhud seseorang akan bernilai. Seseorang harus mengetahui bagaimana uang itu didapat apakah dengan cara yang halal atau haram, lalu ia memisahkan dan langsung membersihkannya dari kotoran dunia dengan cara bersedekah lalu sisanya barulah ia berikan untuk makan anak dan keluarganya, maka zuhud yang seperti inilah yang diutamakan.

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.”
(Al-Ma’idah: 88)

Malahan menurut Rasulullah, orang yang payah dalam mencari nafkah yang halal untuk diberikan pada keluarganya, bekerja keras dan kurang tidur demi mencari nafkah yang barokah, baginya akan beroleh pahala yang bisa menghapus dosa-dosanya. Rasulullah juga menyatakan bahwa ada dosa-dosa yang tidak bisa dihapus dengan apapun, kecuali dengan kesusahan dan kepayahan mencari nafkah halal.

Barang siapa yang Zuhud (menjauhi) terhadap dunia dan menghentikan angan-angannya, maka Allah memberikan ilmu padanya tanpa belajar dan memberikan hidayah padanya tanpa ditunjukkan.

Ingatlah akan datang satu kaum yang tidak mampu menegakkan kekuasaan kecuali dengan cara membunuh dan sewenang-wenang (menarik pajak), tidak akan kaya kecuali dengan jalan sombong dan kikir dan tidak akan merasakan cinta kecuali dengan hawa nafsu.

Ingatlah... barang siapa yang berjumpa dengan jenis kaum itu, kemudian bersabar dalam kemiskinannya, dimana sebenarnya ia mampu untuk menjadi kaya, sabar dalam kehinaan padahal ia mampu untuk menjadi mulia (dimata manusia); ia tidak menginginkan itu kecuali hanya Ridho Allah taala saja, maka Allah akan menganugerahkan padanya sebanyak kebajikan 50 orang yang shodiq padanya.


OBAT PENAWAR PENYAKIT DUNIA

Ketika Nabi SAW mikraj, Allah SWT berfirman kepada Nabi SAW, "Ya Muhammad. Jika kau ingin paling warak, zuhudlah akan dunia dan cintailah Akhirat." Nabi SAW berkata, "Tuhanku, bagaimana aku zuhud akan dunia?" Allah berfirman, "Ambillah dunia sebagai makanan, minuman dan pakaian. Jangan kau ambil untuk esok dan selalulah berzikir pada-Ku." Nabi SAW berkata, "Ya Tuhan, bagaimana aku berzikir pada-Mu?" Allah berfirman, "Dengan menjauhkan diri daripada manusia. Jadikan solat sebagai tidurmu dan lapar sebagai makananmu." Rasulullah SAW bersabda, "Zuhud akan dunia meringankan hati dan badan. Dan menyintainya memperbanyak kedudukan dan keprihatinan. Suka dunia adalah sumber segala kesalahan. Dan zuhud akan dia adalah sumber segala kebaikan dan ketaatan."

Pengertian Zuhud

Mengenai arti zuhud sendiri, sangat banyak ulama yang mendefinisikan dengan definisi yang beragam[2]. Abu Sulaiman ad-Daroni mendefinisikan, zuhud adalah : meninggalkan setiap sesuatu yang menyebabkan kita lalai terhadap Allah. Menurut Syaikh Sa`id Romdhon al-Buthi zuhud adalah berpaling dari setiap sesuatu selain Allah[3].

Namun dalam kitab monumental Ihya` Ulumiddin, karya Imam al-Ghazali dinyatakan, diantara beberapa definisi zuhud tersebut bisa disimpulkan bahwa, zuhud adalah membenci sesuatu yang merupakan kenikmatan nafsu[4]. Sehingga pengertian zuhud bukanlah orang yang tidak punya harta, melainkan hati dan pikirannya tidak bergantung dengan harta sama sekali, walaupun kelihatannya dia adalah orang yang bergelimang harta. Seperti yang telah diteladankan oleh Sayyidina Utsman bin Affan Ra.

Jadi Definisi Zuhud atau meninggalkan dunia yang sesungguhnya di jaman modern ini adalah meninggalkan yang haram dan hanya berusaha mencari rizki yang halal. Karena sesungguhnya di dunia ini ada banyak macam harta dari berbagai macam sumber, dan yang diwajibkan bagi seorang muslim untuk menggapainya adalah rizki yang halal. Pisahkan berbagai pekerjaan dan usaha yang mengarah pada tindakan dan perilaku tidak halal, jauhkan tindakan curang dan manipulasi, jauhi riba, luruskan niat, bersihkan harta dengan banyak bersedekah, makan hanya secukupnya saja, berpakaian sepantasnya saja, siapkan perbekalan untuk ke alam akhirat dan bertawakalah kepada ALlah swt dan mohon petunjuk dari-Nya.

Definisi Zuhud yang benar juga adalah berpasrah diri sepenuhnya kepada ketentuan Allah swt saja, jika segala upaya sudah dilakukan dan ternyata rizki halal yang diterimanya hanya sedikit, maka diwajibkan kepada mereka untuk berserah diri kepada Allah. Dengan menyerahkan seluruh urusan kepada Allah maka diri kita tidak akan merasakan kesedihan dan ketakutan.

Firman Allah swt: "Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang."

Berpasrah diri juga harus dilakukan oleh orang-orang yang ditangan mereka sedang menggenggam kekuasaan dan jabatan, didalam kekayaan dan kekuasaannya terdapat fitnah. Dan jika ia bisa melakukan Zuhud pada kekuasaannya itu dengan cara ia tidak menjadi serakah dan tamak pada kekuasaan dan tidak menggunakan pengaruh jabatannya untuk mencari kekayaan lebih banyak lagi, selain ia hanya mengambil apa yang menjadi hak dan sesuai kebutuhannya saja, maka ia juga termasuk dalam golongan orang yang Zuhud.

Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Kami mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(( مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ

“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“[1].

Hadits yang mulia ini menunjukkan keutamaan cinta kepada akhirat dan zuhud dalam kehidupan dunia, serta celaan dan ancaman besar bagi orang yang terlalu berambisi mengejar harta benda duniawi[2].

Orang Zuhud bukan sekedar yang mengasingkan diri ketika dunia berpaling darinya, melainkan zuhud sejati adalah justru ia mengasingkan diri ketika dunia menghadap kepadanya, lalu ia memilih berpaling dari dunia. Ketika kekuasaan ada ditangannya maka ia tidak menyalahgunakan kewenangannya itu untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya, melainkan digunakan untuk menolong agama Allah dan menjadikannya jalan menuju ketaqwaan.

Ibnu Qayim Rahimahullah berkata: "Zuhud bukanlah engkau melepaskan Dunia dari tanganmu, sementara ia ada di hatimu, akan tetapi Zuhud itu adalah Engkau melepaskan dunia dari hatimu, sementara dunia itu ada di genggaman tanganmu."

Yahya bin Mu'adz menulis kata-kata hikmah; "Hendaklah pandanganmu ke dunia dipergunakan untuk mengambil pelajaran, kemauan usahamu sendiri merupakan keterpaksaan, dan kemauanmu mencari bekal akhirat adalah sesuatu yang harus dipercepat."

Nabi saw. bersabda: "Dunia adalah rumah bagi yang tidak punya rumah, tempat bagi yang tidak berharta, tempat pusatnya orang tidak berakal, tempat bagi yang tidak berilmu, tempat bagi yang tidak mengerti agama, dan karena dunia sehingga ada banyak orang yang tidak memiliki keyakinan.

Nabi muhammad saw bersabda:

"Takutlah pada masalah dunia, sebab dunia mampu menyihir dibanding ahli sihir Harut dan Marut."

Melalui Hasan ra. dia menceritakan bahwa ketika nabi menemui para sahabatnya beliau bersabda: "Apakah ada yang ingin dibutakan oleh Allah sampai tidak bisa melihat? Ketahuilah, sesungguhnya siapapun yang mencintai dunia dan panjang angan-angan, jelas Allah akan membutakan mata hatinya sesuai ukuran cinta duniawian-nya.

Nabi saw. juga bersabda; "Dan barang siapa yang mencintai dunia, Allah tidak akan menolongnya dalam urusan apapun. Selain itu Allah akan menempatkan empat macam hal dalam hatinya;
1. Selamanya dirundung kesusahan (gelisah)
2. Sibuk menghitung tiada berhenti
3. Selamanya fakir (selalu butuh dan butuh)
4. Khayalannya tidak pernah habis (panjang angan-angan)

Imbalan bagi orang-orang yang zuhud semasa hidupnya di akhirat nanti;

"Diriwayatkan suatu hari Nabi Isa as. merasa berat atas turunnya hujan, kilat dan petir, lalu ia cepat-cepat mencari perlindungan, dan ia menemukan kemah yang cukup lumayan jauh, setelah sampai disana ternyata didalamnya ada seorang wanita, terpaksa lalu ia pergi. Lalu ia menemukan sebuah gua, sesampai disana ternyata gua dihuni seekor harimau. Lalu ia meletakkan tangannya dan berdoa; "Ya ALlah Engkau memiliki banyak tempat berlindung, namun engkau tidak menghendaki itu menjadi tempat berlindung."

Kemudian Allah menurunkan wahyu: "Tempat berlindungmu adalah Rahmat-Ku. Kelak AKU akan menikahkanmu dengan 100 bidadari, AKU menciptakan mereka dengan Kekuasaan-Ku dan aku akan mengadakan pesta selama 4.000 tahun, dimana seharinya selama umur dunia, dan AKU akan memerintahkan seseorang untuk mengumumkan; "Dimana para Ahli ZUHUD di dunia, maka datanglah ke pesta pernikahan Nabi Isa bin Maryam sebagai orang yang Zuhud di dunia."

Senin, 04 April 2016

LAKNAT HARTA DUNIA DAN PENGIKUTNYA

KISAH DIBALIK HINANYA HARTA DUNIA


Banyak ayat-ayat Al Quran menerengkan tentang tercelanya isi dunia dan jenis macamnya. Sungguh Al Quran sudah memuat ayat tentang tercelanya dunia dan seruan agar manusia berpaling dari dunia dan menuju akherat. Bahkan hanya inilah tujuan para Nabi menyampaikan misi, dimana mereka diutus hanya untuk urusan ini. Jadi tidak lagi butuh ayat-ayat Al Quran sebab semuanya sudah sangat jelas dan nyata.

Nabi saw. pernah bersabda: "Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir."

Nabis saw. juga bersabda: "Dunia dan isinya sangat dilaknati kecuali sesuatau yang dipergunakan dijalan Allah swt."

Abu Musa Al Asy'ari berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang mencintai dunia tentu akan menyingkirkan akheratnya, dan barang siapa mencintai akherat tentu akan mengesampingkan dunianya. Maka utamakanlah urusan akherat (abadi) daripada yang binasa (dunia).

Nabi Isa as. berkata: "Di hati seorang mukmin tidak akan pernah bisa bersatu antara cinta dunia dan akherat sebagaimana sulitnya berkumpul air dan api dalam tabung.


Zaid Bin Arqom berkata:"Kami bersama sahabat Abu Bakar ra. dia memanggil dan minta minum, dan diambilkan segelas air dan madu. Tatkala ia mendekatkan minuman itu ke mulutnya, ia menangis, para sahabat pun ikut menangis, dia terus menangis sampai tidak ada yang mampu menanyainya. Sesaat kemudian dia mengusap matanya,
lalu sahabat berkata; "Wahai Khalifah Rasul, apa yang menyebabkan kamu menangis seperti itu!"
Dia menjawab: "Pernah aku bersama rasulullah, beliau sedang mendorong-dorong sesuatu dari dirinya, padahal aku tidak dapat melihat apapun ada padanya.
Akupun bertanya pada beliau; "Ya rasulullah, apakah yang tuan dorong dari diri tuan!"
Beliau saw menjawab: "Dia adalah dunia, dia diwujudkan dihadapanku, akupun berkata kepadanya; menyingkirlah engkau dari hadapanku.

Dia (dunia) kemudian berkata: "Sekarang engkau bisa lepas dariku, maka kelak sesudahmu ada yang tidak bisa lepas dariku.

Musa bin Yasar berkata bahwa Nabi saw pernah bersabda; "Sesungguhnya tidak menciptakan mahluk yang paling dibenci kecuali dunia. Bahkan sejak diciptakan, Allah tidak pernah memandangnya." Nabi saw. bersabda: "Posisi dunia tergantung antara langit dan bumi, dan sejak diciptakan Allah tidak pernah memandangnya."

(Definisi dunia yg dimaksud adalah segala keindahan dan kemewahan yang dihasilkan dari upaya manusia menggali nilai tertinggi didalamnya misalnya adalah emas, perhiasan, makanan lezat, mobil mewah dan mahluk-mahluk ciptaan Allah; tumbuhan, hewan, bulan, bintang, matahari dan sebagainya.

KUTUKAN NIKMAT DUNIA


Daud bin Hilal berkata: Dalam Mashaf Ibrahim bertuliskan:"Hai dunia, amat hina dirimu dipandangan orang-orang yang berbuat baik (sholeh), kamu berpura-pura dan terus berhias. Dan sesungguhnya AKU telah menancapkan rasa benci kepadamu serta menolaknya. Tak pernah aku menciptakan yang lebih hina daripada kamu, dimana setiap urusanmu menuju kehancuran. AKU telah memutuskan pada hari aku menciptakan kamu bahwa kamu tidak akan langgeng untuk seseorang, dan merekapun tidak akan langgeng untuk kamu sekalipun mereka pelit dan tamak terhadapmu."

Dan Dunia akan berkata pada hari kiamat;"Wahai Tuhanku, hari ini jadikanlah aku serendah-rendahnya mahluk diantara kekasih-kekasih-Mu."

Lalu Allah berfirman: "Diamlah wahai barang yang tidak memiliki apa-apa. Sungguh Aku tidak merelakan mereka (menusia) menempatimu, lalu adakah aku merelakan kamu hari ini untuk mereka!"

Diriwayatkan; sesungguhnya Nabi saw pernah berdiri di dekat tempat sampah, beliau saw lalu bersabda: "Mari kita lihat dunia." Kemudian mengambil pakaian usang dan rusak di dalam bak sampah itu, dan beberapa tulang yang hancur.
Beliau saw. bersabda: "Inilah dunia, sebagai lambang bahwa perhiasan dunia akan hancur seperti pakaian ini, dan tubuh-tubuh yang engkau lihat akan hancur seperti tulang-tulang ini.

Dalam haidst lain Abu Hurairah ra. berkata bahwa rasulullan saw bersabda: "Hai Abu Hurairah, maukah engkau aku perlihatkan dunia dan isinya!"
AKu menjawab, "Mau ya rasulullah."
Maka beliau mengajak tanganku berjalan ke pinggir jurang, semua jurang-jurang yang ada di kota Madinah. Dan salah satu jurang dijadikan tempat sampah kepala-kepala manusia, kotoran, pakaian usang dan tulang-tulang.

Kemudian beliau bersabda: "Wahai Abu Hurairah, kepala-kepala ini pernah rakus sama halnya kerakusanmu, berandai-andai seperti angan-anganmu, namun pada suatu hari ia akan menjadi tulang tanpa kulit dan menjadi abu. Yang ini adalah kotoran dari berbagai makanan lezat, darimana dia tidak pernah dipertimbangkan unsur halal dan haramnya, makanan itu dimasukkan ke dalam perut lalu saling berdesakan. Demikian juga pakaian-pakaian mereka, akan dihempaskan ke tempat kotor ini. Juga tulang ini, berasal dari bintang-binatang yang mereka tumpangi untuk mengelilingi kota. Maka barang siapa yang menangisi dunia, maka sebaiknya ia menangis."

Lanjut Abu Hurairah ra. : "Kamipun terpaku sampai tangisan kami semakin keras."

Nabi saw bersabda: "Kelak engkau akan lalai dengan memperbanyak harta dunia."

Anak cucu Nabi Adam as berkata: "Hartaku!, hartaku!, hartaku!" Tiada bagian hartamu kecuali apa yang engkau makan; apa yang engkau gunakan yang sesungguhnya akan rusak, atau yang engkau sedekahkan untuk engkau abadikan.

Nabi saw. bersabda; "Sungguh dunia adalah sesuatu yang manis dan hijau dan Allah menciptakan manusia adalah agar kamu dapat menguasainya dan menaklukkannya, dan DIA selalu memicing (memejamkan mata) bagaimana kamu memperlakukan dunia. Sesungguhnya Bani Israil adalah bangsa yang telah diberhasilkan urusan dunianya, dan mereka berhamburan dengan gemerlap perhiasan, wanita, wangi-wangian dan kemewahan.

Dan sesungguhnya Allah menciptakan keindahan dunia adalah agar manusia dapat menguasai dan mengendalikannya untuk kebaikan agama Allah di muka bumi dan untuk dijadikan bekal menuju perkampungan akherat, bukan sebaliknya yang kita dapati kebanyakan manusia dikendalikan hawa nafsunya sehingga dapat dikuasai dunia untuk berbuat keji dan mungkar kepada-Nya. Sungguh manusia sudah berada di jalan yang sesat dan dimurkai.

Nabi saw bersabda:"Sungguh mengherankan bagi mereka yang percaya akan adanya perkampungan abadi (akherat), tetapi dia sendiri mengusahakan (bekerja) demi perkampungan yang penuh tipu daya (dunia)."

(Disarikan dari kitab monumental Ihya` Ulumiddin, karya Imam al-Ghazali)