Minggu, 26 Februari 2017

MISI BESAR ARAB SAUDI THD INDONESIA

Beberapa hari lagi kita akan kedatangan tamu agung, Keluarga Raja besar dari Saudi Arabia yaitu Salman bin Abdul Aziz yang akan mengunjungi Indonesia bersama rombongan nya 1 maret bersama 1.500 anggota keluarga kerajaan dan 25 pangerannya. Bukankan ini sebuah petunjuk dan bagian rahmat Allah swt, mendatangkan pertolongan melalui seorang raja yang didaerah kepemimpinannya berdiri 2 rumah suci Allah sebagai kiblatnya seluruh umat muslim dunia, dan datang dalam rangka menjalin silahrurahmi dan liburan. Semoga apa yang melandasi alasan sang raja datang hanyalah semata-mata karena Allah taala.

Seorang raja besar yang ditakuti bangsa kafir dan sangat disegani di dunia islam akan bertandang ke negara kita yang selama ini mereka anggap sekuler. Sekuler karena selama ini mereka selalu menganggap indonesia tidak sepenuhnya menjalankan hukum islam, warga indonesia dinilai termasuk negara liberal dan cenderung banyak menjalankan hukum dunia barat.

Walaupun biasanya sang raja dan keluarga selalu mencari tempat liburan yang memiliki fasilitas super mewah dan berkelas internasional (prancis, turki, amerika dan eropa dsb), pilihan raja dan keluarganya kali ini dinilai beberapa pihak termasuk yang sedikit berbeda dan memiliki pesan khusus terutama bagi keluarga kerajaan dan pangeran, dimana biasanya mereka disuguhkan berbagai keindahan dan kenyamanan super ekslusif, kali ini keluarga kerajaan arab saudi harus bisa menyesuaikan diri dan harus banyak memaklumi berbagai keterbatasan dan kesederhanaan yang ada. Mungkin raja Salman ingin mengajarkan kepada keluarga dan kerbatanya untuk bisa melihat keindahan tidak hanya dari sisi kemewahan, tetapi lihatlah dari bagaimana sikap dan perilaku penduduk setempat menerima kesederhanaan dengan lapang dada. Disamping raja juga ingin meningkatkan hubungan kerjasama dua negara menjadi makin erat, maka dari itu sekarang mereka mau menyempatkan waktu datang ke negara ini.


Ini semua adalah pertanda baik bagi kaum muslim indonesia, maka dari itu kita harus mensyukurinya sebagai bagian telah datangnya karunia dan rahmat Allah kepada rakyat indonesia yang sudah bekerja keras membangun nilai-nilai islam dengan baik (bersabar dan tawakal dgn kasus penistaan baru-baru ini) dan akhirnya islam Indonesia dapat diterima dengan baik karena telah mampu menegakkan islam dengan damai (tidak terpengaruh ajaran ISIS).

Walau pemerintahan indonesia ini masih saja bersikap apatis, risih dan sekuler terhadap kedatangan raja arab, tetapi orang islam indonesia haruslah menyambutnya dengan penuh kegembiraan dan suka cita. Bukan sekedar bahwa yang datang ini adalah seorang raja besar, ini adalah bagian dari petunjuk Allah kepada sang pemimpin dunai islam untuk memberikan perhatian lebih kepada saudaranya yang masih terbelakang.

Semoga hikmah dari kehadiran sang raja di negeri heterogen ini bisa menjadi penyejuk bagi mayoritas umat muslim dan juga menjadi peneguh iman mereka. Serta bisa membuka mata sebagian kaum non muslim (nasrani dan agama lain) bahwa islam tidak identik dengan kemiskinan/melarat, islam tidak identik dengan kehinaan, bahkan islam adalah negara yang paling kaya harta dunia. Jika agama nonmuslim selama ini selalu mengajarkan untuk men-tuhankan harta dunia, maka berbeda apa yang diajarkan islam, bahwa orang islam harus bisa menguasai dunia sebagaimana yang akan ditampakkan penguasa zajirah arab ini. Mereka adalah orang-orang islam dengan kekayaan tidak terbatas dan skala hidup mereka sangat tinggi, tetapi mereka tetap menganggap harta dunia hanyalah media untuk menggapai kemuliaan di akhirat.

Lalu mengapa pemerintah terlihat cuek, tidak sama menanggapinya, sangat beda dengan saat presiden Amerika Serikat atau Bank pemberi hutang ADB dan IMF yang akan datang ke negeri ini. Semua media sekuler membahas habis-habisan, padahal presiden Obama yang kala itu datang ke indonesia tidak membawa apa-apa selain hanya 100 orang rombongan dan bicara hubungan sekedar basa-basi politik. ADB dan IMF yang datang ke negara kitapun tujuannya cuma ingin menghisap darah kita hingga habis karena bunga hutang yang tidak akan bsia dibayar hingga kiamat. Sikap yang ditunjukan pemerintah sangat berbeda, ini sangat disayangkan.

Raja Salman kali ini datang dengan segudang rencana investasi jangka panjang, bernilai jutaan dollar amrik (Rp 97 triliun), tetapi lihatlah reaksi Jokowi dan anteknya (media2 sekuler) datar-datar saja. Kenapa begitu? Mungkin karena justru kedatangnya ini akan makin memperkuat eksistensi islam dinegeri ini, karena Arab saudi akan banyak menanamkan investasinya di bidang pendidikan dan energi.

Pemerintah Indonesia mungkin merasa ini hal biasa, karena dianggap tidak terlalu menguntungkan posisinya, walau secara materil kerajaan arab suadi akan mengucurkan dana jutaan dolar, sementara beberapa waktu lalu prgram amnesti pajak yang diharapkan bisa mendorong pemasukan negara juga tidak terlalu berhasil. Dan kini ada investor kelas dunia akan berkunjung, reaksi islana biasa-biasa saja. Tidak ada pembahasan tentang cakupan daerah mana saja yang akan menjadi sasaran investasi, berapa besar multipliyer effect yang hakan dihasilkan, berapa banyak tenaga krja yang akan terserap, berapa pertumbuhan ekonomi yang akan tercipta dan sebagainya yang itu bisa menunjukkan keseriusan pemerintahan kita menyambut datangnya sumber investasi yang akan menjadi energi pertumbuhan ekonomi kita.

Melihat sikap pemerintah kita seperti ini maka kita sebagai muslim memaklumi saja, karena mungkin itu bukan kiblat mereka pribadi. Maka dari itu umat muslim yang harus menyambutnya dengan senang gembira. Berbahagialah kita karena seorang Raja besar umat muslim dunia akan datang dan ini akan memperkuat eksistensi nilai keislaman di negeri ini. Jangan menilai ini dari sisi materi/uang, tetapi pandanglah ia sebagai bentuk keeratan ukhuah islamiah yang terjalin baik antara pemerintahan arab saudi dengan rakyat indonesia (bukan pemerintahnya ya).

Salah satu pertanda baik lainnya adalah, selain penambahan kuota haji, bahwa setelah kedatangan raja Arab ini akan kembali datang lagi duta-duta dari negara kaya di timur tengah lain seperti; Oman, Bahrain, Quwait, dan lain-lain. untuk menjajaki hubungan baik dengan indonesia dalam rangka investasi ekonomi. Inilah bentuk kasih sayang Allah kepada hambanya yang selama ini teraniaya oleh rezim yang malah memilih banyak bekerjasama dengan negara komunis (china dan tiongkok), negara-negara sekuler dan kapitalis eperti amerika dan eropa.

Kini Allah gerakkan hati-hati umat muslim lainnya yang seiman dan berkecukupan untuk menolong saudaranya yang tertindas. Inilah jawaban Allah atas kegelisahan umat islam indonesia yang selama ini tidak mendapat perlakukan adil dari rezim berkuasa, dan Allah datangkan perwakilan-Nya dibumi untuk menolong hamba-Nya agar tidak berputus asa dari rahmat-Nya. Sebagaimana isi firman-Nya:
“Tidaklah pertolongan itu datang kecuali dari sisi Allah yang Maha Perkasa dan Bijaksana.” (ali ‘Imran : 126 .

Rabu, 22 Februari 2017

PENTINGNYA MEMAHAMI ASMAUL HUSNA

Mengenal Asmaul Husna memiliki urgensi yang besar, sebagai berikut:

1- Mengenal Allah melalui nama dan sifat-Nya merupakan ilmu yang paling mulia dan agung secara mutlak. Karena kemuliaan ilmu terkait dengan kemuliaan yang diketahui. Yang diketahui dalam masalah ini adalah Allah Ta'ala beserta nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya. Menyibukkan diri untuk memahami ilmu ini, mengkajinya secara sempurna merupakan kesibukan untuk meraih sesuatu yang sangat tinggi dan pencapaian seorang hamba dalam masalah ini merupakan pemberian paling mulia. Karena itu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjelaskannya sungguh-sungguh dan karena perhatian beliau yang besar dalam masalah ini, para shahabat tidak berbeda pendapat dalam masalah ini sebagaimana mereka berbeda pendapat dalam masalah hukum.

2- Mengenal Allah akan mendorong kita untuk mencintai dan takut kepada-Nya, berharap serta ikhlas dalam beramal kepada-Nya. Ini merupakan inti kebahagiaan seorang hamba. Tidak ada jalan untuk mengenal Allah selain mengenal nama-nama-Nya yang mulia dan memahami makna yang terkandung di dalamnya.

3- Mengenal Allah Ta'ala melalui nama-nama-Nya yang mulia dapat menambah keimanan. Sebagaiman dikatakan oleh Syekh Abdurrahman bin Sa'dy rahimahullah, "Sesungguhnya iman terhadap nama-nama Allah yang mulia dan memahaminya mengandung macam tauhid yang tiga; Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma wa Sifat. Ketiga macam tauhid ini merupakan ruh keimanan, penyejuk hati, asal dan tujuannya. Semakin bertambah pemahaman seorang hamba terhadap nama-nama dan sifat-sifat Allah, bertambah pula keimanannya dan akan semakin kuat keyakinannya." (At-Tauhdhih wal Bayan Li Syajaratil Iman, oleh As-Sa'dy, hal. 41)

4- Sesungguhnya Allah menciptakan makhluknya agar mereka mengenal-Nya dan menyembah-Nya. Inilah tujuan yang dituntut. Karena, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Qayim rahimahullah, "Kunci dakwah para rasul dan inti risalah mereka adalah mengenal yang disembah melalui nama-nama dan sifat-sifat serta perbuatan-perbuatan-Nya. Karena dengan pengenalan tersebut akan terbangun seluruh tuntutan risalah dari awal hingga akhir." (Ash-Shawa'iq Al-Mursalah Alal Jahmiah wal Mu'atholah, Ibnu Qayim, 1/150-151)

Menyibukkan diri untuk mengenal Allah, adalah menyibukkan dengan sesuatu yang dengan alsan itu makhluk diciptakan. Mengabaikannya dan meninggalkannya adalah bentuk penyelewangan terhadap tujuan penciptaannya. Akan tetapi yang dimaksud iman bukan sekedar mengucapknnya saja tanpa mengenal Allah, karena hakikat iman kepada Allah adalah pengenalan seorang hamba kepada Tuhannya yang dia imani dan mengerahkan segala kemampuannya untuk mengenal Allah melalui nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Seberapa besar dia mengenal Tuhannya, sebesar itu pula akan bertambah imannya.

5- Mengetahui nama-nama Allah yang mulia merupakan landasan ilmu atas segala sesuatu yang diketahui. Sebagaimana perkataan Ibnu Qayim rahimahullah, "Sesungguhnya ilmu terhadap nama-nama Allah yang mulia merupakan pokok ilmu atas segala sesuatu yang diketahui. Karena segala sesuatu yang diketahui selain-Nya, apakah dia merupakan ciptaan-Nya atau merupakan perintah-Nya, apakah ilmu terhadap apa yang Dia ciptakan atau ilmu terhadap apa yang Dia syariatakn. Sumber penciptaan dan perintah adalah nama-nama Allah yang mulia. Keduan terkait satu sama lain sesuai kandungan yang terdapat di dalamnya. Ihsha (mengenal, beriman dan menjalankan) terhadap Asmaul Husan merupakan asal penghitungan atas segala sesuatu yang diketahui. Karena semua yang diketahui terkait dengannya." .

Bada'iul Fawaid, Ibnu Qayim, 1/163, dari Kitab "Asmaullahil Husna, hal. 806

Selasa, 21 Februari 2017

ANGKA 23% GOLPUT ANCAM PILKADA DKI II

Kita dibuat bingung dengan hasil pilkada DKI baru-baru ini, perolehan suara kubu Ahok termasuk tinggi untuk ukuran orang yang sudah melecehkan agama. Tetap berada di posisi teratas, Ahok memimpin di angka 43% sementara saingannya Anies-Sandi hanya terpaut sedikit 40%. Angka ini Sangat mengherankan, meski sudah berstatus terdakwa atas dakwaan penistaan Agama, Ahok masih tetap menjadi pilihan mayoritas warga jakarta. Kondisi ini sangat mencengankan dan sekaligus mengherankan banyak pihak.

Karena menurut rilis data KPU, jumlah orang yang golput juga tinggi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI sudah menuntaskan real count Pilkada DKI Jakarta 2017. Sebanyak 5.563.418 atau 77,1 persen dari total pemilih 7.218.272 orang menggunakan hak suaranya. Sisanya, 1.654.854 pemilih atau sekitar 22,9 persen tidak menggunakan hak pilihnya alias golput. Jumlah warga sebanyak ini 23% dengan sengaja tidak menggunakan hak pilihnya, merupakan sebuah pertanyaan besar, apa alasan mereka tidak mau mengggunakan Hak pilihnya. Padahal berbagai ormas islam seperti PBNU, Muhamadyah dan MUI juga sudah sangat jelas sikap keagamaannya terhadap kasus Ahok. Pada saat pemungutan suara juga ada banyak warga yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena kehabisan surat suara.

Pasca pemungutan suara juga terjadi saling tuding perebutan suara yang oleh kedua kubu Ahok dan Anies yang mengklaim mendapat limpahan suara dari pasangan Agus-Silvi, padahal suara Agus-Silvi hanya berkisar 17%,(936.376 suara) sementara suara orang yang golput jauh lebih besar 23% (1.657.435 suara) ini dibiarkan saja. Ada apa gerangan? mengapa banyak masyarakat yang tidak ambil bagian dalam pesta demokrasi lima tahunan ini. Ini adalah moment langka dan seharusnya bisa dijadikan jalan untuk melakukan perubahan.

Disamsumsikan jika total suara yang diperoleh kubu AHok kebanyakan berasal dari dukungan partai politik gemuk yang siap memenangkan AHok jadi gubernur DKI, diantaranya; PDI-P, Golkar, Nasdem dan Hanura. Serta sejumlah anggota dewan di parlemen, ditambah dengan pendukung yang seetnis dan seagama, komunitas teman ahok, pendukung fanatik dan sebagainya. Jumlah itu memang sangat wajar diperoleh ahok, karena suara itu murni memang orang-orang yang tanpa kompromi masih menginginkan ahok menjabat. Nah masalahnya, sekian banyaknya orang yang memilih golput ini juga akan menjadi persoalan besar jika hingga pencoblosan di putaran kedua nanti mereka masih tetap tidak mau menggunakan hak pilihnya. Suara mereka bisa dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan politik. point inilah yang akan kami bahas kali ini, bagaimana caranya agar orang-orang yang sebelumnya golput agar mau berpartisipasi dalam pilkada nanti, untuk mengurangi potensi kecurangan dan manipulasi data.

PENDUKUNG FANATIK AHOK

Selain para pendukung setia AHok diatas, ada juga sekelompok orang yang selalu tampil dibarisan depan, sekumpulan ibu-ibu berkerudung/hijab membawa spanduk terang-terangan menyatakan diri mereka memberi dukungan pada petahana Ahok-Djarot. Baik itu mereka tunjukkan di posko pemenangan, mereka juga kerap tampil disaat sidang Ahok di depan pengadilan. Mereka datang lalu mengelu-elukan dan memuji-muji sang idola dengan bangganya menyatakan diri memberi dukungan dan suaranya untuk pasangan ini. Memang benar itu adalah hak masing-masing orang, tapi apakah harussejelas itu mereka menampakkan diri sebagai bagian dari kelompok yang sudah menistakan agama mereka sendiri. Berikut data hasil pooling 2 lembaga survey tentang peran pemilih muslim;

Merujuk pada data survei, jelas sekali dukungan umat Islam ke Ahok sangat kuat. Berdasarkan data Lingkaran Survei Indonesia (LSI), 27,7 persen pemilih Islam memilih Ahok. Sedangkan Anies hanya dipilih 22,8 persen dan Agus cuma 20,6 persen pemilih muslim. Masih ada 28,9 persen pemilih muslim yang belum mengambil keputusan. Data Populi juga mirip. Ahok didukung pemilih muslim. Ia meraih 42,5 persen. Sedangkan Anies dan Agus masing-masing kebagian 25,3 persen dan 16,8 persen.

Data ini sangat mengherankan dan memalukan umat muslim secara umum, mereka tahu Ahok membuat kesalahan, tetapi bersikap seolah-olah Ahok itu orang suci yang bisa dimaafkan dan diberi kesempatan. Padahal sikap ahok yang anti islam ini sudah berlangsung sejak lama, dalam beberapa kesempatan ahok selalu menggunakan isu agama untuk mendorong elektabilitas dirinya. Nah, jika ini adalah kali pertama, mungkin boleh saja kita berharap ia tidak akan mengulangi kesalahan lagi, tetapi ini sudah jadi kebiasaan, maka tidak menutup kemungkinan kelak ahok akan melakukan kesalahan lagi.

Apakah alasannya semata-mata karena mereka sudah merasa puas dengan hasil kerja sang petahana, sampai harus menolak perintah agama (sangat jelas disebutkan dalam surat Al Maidah 51 (yang dinistakan ahok) yaitu larangan memilih calon dari kalangan non muslim). Mereka tidak pedulikan itu, lalu tetap pada pendiriannya memilih pemimpin nonmuslim, karena alasan materi dan duniawi. Apakah eksistensi Ahok jauh lebih penting dari perintah Allah swt. Kondisi ini sangat jelas tergambar pada jiwa warga jakarta yang memegang KTP DKI, walau mereka menjadi dilematis dalam memilih pemimpin, kebanyakan mereka memilih Ahok karena alasan logis dan materialis, yaitu menginginkan perubahan dan perbaikan yang sangat nyata. Dan menurut mereka hal itu hanya bisa dicapai oleh seorang Ahok.

Kita semua muslim juga memahami jika faktanya memang ada orang nonmuslim bisa membawa perbaikan, ada juga calon dari kalangan non muslim yang berakhlak baik dan jujur, tetapi jika calon non muslim itu berlaku tidak adil dan suka menghina agama orang mayoritas yang dipimpinnya, akhlaknya buruk, apakah dia masih layak dijadikan pemimpin? Islam tidak melarang seorang non muslim memimpin, tetapi tentulah harus dengan cara yang baik dan saling menghormati keyakinan orang lain.

GOLONGAN GOLPUT MANIA

Selain para pendukung setia AHok diatas, ada juga sekelompok orang yang selalu tampil dibarisan depan, sekumpulan ibu-ibu berkerudung/hijab membawa spanduk terang-terangan menyatakan diri mereka memberi dukungan pada petahana Ahok-Djarot. Baik itu mereka tunjukkan di posko pemenangan, mereka juga kerap tampil disaat sidang Ahok di depan pengadilan. Mereka datang lalu mengelu-elukan dan memuji-muji sang idola dengan bangga. Memang benar itu adalah hak masing-masing orang, tapi apakah harus sejelas itu mereka menampakkan diri sebagai bagian dari kelompok yang sudah menistakan agama mereka sendiri. Berikut data hasil pooling 2 lembaga survey tentang peran pemilih muslim;

Merujuk pada data survei, jelas sekali dukungan umat Islam ke Ahok sangat kuat. Berdasarkan data Lingkaran Survei Indonesia (LSI), 27,7 persen pemilih Islam memilih Ahok. Sedangkan Anies hanya dipilih 22,8 persen dan Agus cuma 20,6 persen pemilih muslim. Masih ada 28,9 persen pemilih muslim yang belum mengambil keputusan. Data Populi juga mirip. Ahok didukung pemilih muslim. Ia meraih 42,5 persen. Sedangkan Anies dan Agus masing-masing kebagian 25,3 persen dan 16,8 persen.

Data ini sangat mengherankan dan memalukan umat muslim secara umum, mereka tahu Ahok membuat kesalahan, tetapi bersikap seolah-olah Ahok itu orang suci yang bisa dimaafkan dan diberi kesempatan. Padahal sikap ahok yang anti islam ini sudah berlangsung sejak lama, dalam beberapa kesempatan ahok selalu menggunakan isu agama untuk mendorong elektabilitas dirinya. Nah, jika ini adalah kali pertama, mungkin boleh saja kita berharap ia tidak akan mengulangi kesalahan lagi, tetapi ini sudah jadi kebiasaan, maka tidak menutup kemungkinan kelak ahok akan melakukan kesalahan lagi.

Apakah alasannya semata-mata karena mereka sudah merasa puas dengan hasil kerja sang petahana, sampai harus menolak perintah agama (sangat jelas disebutkan dalam surat Al Maidah 51 (yang dinistakan ahok) yaitu larangan memilih calon dari kalangan non muslim). Mereka tidak pedulikan itu, lalu tetap pada pendiriannya memilih pemimpin nonmuslim, karena alasan materi dan duniawi. Apakah eksistensi petahana jauh lebih penting dari perintah Allah swt.

Kondisi ini sangat jelas tergambar pada jiwa warga jakarta yang memegang KTP DKI, walau mereka menjadi dilematis dalam memilih pemimpin, kebanyakan mereka memilih Ahok karena alasan logis dan materialis, yaitu menginginkan perubahan dan perbaikan yang sangat nyata. Dan menurut mereka hal itu hanya bisa dicapai oleh seorang Ahok. Kita semua muslim juga memahami jika faktanya memang ada orang nonmuslim bisa membawa perbaikan, ada juga calon dari kalangan non muslim yang berakhlak baik dan jujur, tetapi jika calon non muslim itu berlaku tidak adil dan suka menghina agama orang mayoritas yang dipimpinnya, akhlaknya buruk, apakah dia masih layak dijadikan pemimpin? Islam tidak melarang seorang non muslim memimpin, tetapi tentulah harus dengan cara yang baik dan saling menghormati keyakinan orang lain.

MENJUAL AGAMA DEMI KEMAJUAN, MAKA TUNGGULAH DATANGNYA KETENTUAN-NYA


Bagi para pendukung ahok yang muslim, apakah mereka tidak mengerti bahwa ketika umat muslim salah dalam memilih pemimpin, hal itu bisa mendatangkan murka Allah. Bukan sekedar banjir dan air bah yang menggulung, bahkan seluruh hasil kerja sang petahana bisa berubah jadi air dalam sekejap mata. Karena jika Allah tidak ridho umat muslim di wilayah penduduk terpadat DKI ini dipimpin oleh seorang anti islam. Ketika umat muslim sudah tahu suatu tetapi mereka tetap bersikeras memilih pemimpin itu karena alasan materi, maka tunggulah datangnya azab. Semua hasil pembangunan yang diupayakan petahana akan hilang tergerus banjir , dan bahkan rumah-rumah penduduk juga akan hanyut terbawa air. Hal seperti itu hanyalah perkara sepele bagi Allah swt.

Kondisi banjir ini sudah dirasakan warga Jakarta pertanggal 21 februari lalu, hujan semalaman yang mengguyur jabodetabek membuat jakarta lumpuh, ada banyak genangan air dimana-mana, mobil2 hanyut, rumah warga yang terendam. Bisa jadi ini adalah sebuah peringatan kepada warga jakarta yang beberapa lalu telah memilih, maka banjir yang didatangkan Allah belum ada apa-apanya jika dibanding dahsyatnya bencana besar sudah dijanjikan. Ini adalah peringatan awal yang harusnya bisa menjadi pembelajaran, bahwa persoalan memilih pemimpin bukan sekedar pilih-pilih buah manggis, ini memiliki konsekuensi panjang dan berdampak luas.

Sebaiknya kita jangan mencoba menafikan apa-apa yang sudah menjadi ketentuan-Nya, karena kita sudah pasti tidak akan sanggup menahan beratnya siksa. Berikut bentuk teguran dan ancaman Allah bagi siapa saja yang meragukan kebenaran-Nya:

ANCAMAN PERTAMA, Allah akan menghentikan memberikan pertolongan-Nya kepada kita. Ini dijelaskan oleh Allah dalam surat Ali Imran ayat 28 berikut;

“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali (pemimpin/pelindung) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka (maksudnya, jika keadaan kaum muslimin masih minoritas). Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).” (QS. Ali Imran (3):28)

ANCAMAN KEDUA; Jika kita salah memilih pemimpin, hal itu akan menjadi alasan bagi Allah untuk segera menurunkan azab-Nya yang sangat dahsyat. musibah tsunami, gempa bumi, banjir, longsor, luapan lumpur sebagian isi perut bumi yang terjadi di Porong dan Sidoarjo, angin putting beliung, kecelakaan-kecelakaan pesawat, kapal tenggelam, wabah penyakit dan lain-lainnya, yang terus berulang dan silih berganti. Allah menjelaskan hal ini dalam firman-Nya di bawah ini.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir (=> komunis, yahudi, nasrani, kaum munafik) menjadi wali (pemimpinmu) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?”
(QS. An-Nisa’ [4]: 144)

ANCAMAN KETIGA, Jika kita salah memilih pemimpin, yakni akan menjadi alasan bagi Allah untuk mengalahkan dan menghinakan kita sebagai suatu kaum atau bangsa yang di dalamnya terdapat banyak kaum muslimin. yakni kehidupan bangsa yang menjadi hina, karena merajalelanya kasus korupsi, kasus suap, perzinahan, narkoba, kejahatan pembajakan hak cipta dan kejahatan intelektual dan penyelewengan lainnya.

“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil (menjadikan) orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong (pemimpin) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan hanya kepunyaan Allah.” (QS.An-Nisa’ [4]: 138-139)

Golongan Putih (GOLPUT)

Bagi umat muslim yang memilih golput, tahukah anda bahwa anda harusnya bisa menentukan sikap politik dengan cara yang baik melalui pemilu langsung. Walau dalam hati anda kecewa pada penguasa, aspirasi anda tidak bisa disalurkan, ada banyak kekecewaan, setidaknya berbuatlah untuk kebaikan agama anda.

Jadikanlah agama sebagai alasan bagi anda untuk melawan tirani penguasa. Jika dengan penuh kesadaran anda mau bergegas menyampaikan hak pilih anda karena anda ingin memenangkan agama Allah swt, maka usaha anda ini akan dihitung sebagai pahala orang yang berjihad yaitu Syahid. Yaitu orang yang berjuang di jalan Allah swt dengan landasan keimanan. Besar ganjaran bagi orang islam yang mati berjuang di medan perang, termasuk orang-orang yang berperang menegakkan agama Allah dengan jalan damai. Jadikan moment ini bagian dari jalan syahid yang akan dicatatkan oleh malaikat sebagai catatan amal yang kelak akan menyelamatkan kita dari siksa api neraka. Berikut penjelasan Firman-Nya:

“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepada kamu : Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah kamu merasa berat dan ingin tinggal ditempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? padahal kenikmatan hidup di dunia (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah akan menyiksa dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. At Taubah: 38-39)

PENYAKIT KAUM TERSESAT DAN WABAH KEMUNAFIKAN


Dan tahukah anda bahwa sangat jelasnya sikap saudara kita yang menampakkan diri mereka mendukung Ahok ini sangat amat disayangkan, karena sesungguhnya mereka sudah masuk dalam golongan orang munafik. Yaitu golongan orang yang sangat dibenci Allah, golongan orang yang berdusta dan menolak perintah dan ajaran agama. Mereka mengerti dan mengetahui perintah agama tetapi mereka berpaling dan menolak perintah itu untuk kepentingan dirinya pribadi atau golongan/kelompok. Apa bukti nyatanya bahwa orang-orang ini masuk dalam golongan munafik? Bagaimanapun semua orang islam yang mendirikan shalat lima waktu tetapi mereka tetap mendukung Ahok, maka ia sudah masuk dalam golongan munafik.

Perhatian inti bacaan shalat yang dibaca orang-orang munafik ini dalam sehari- semalam mereka melafazkan perjanjian dan sumpah yang sangat terang, menyatakan diri mereka bersaksi dan bersumpah bahwa mereka hanya akan tunduk dan patuh pada perintah Allah dan rasul-Nya, tetapi pada kenyataannya mereka berkhianat.

Doa Iftittah, dibaca diawal permulaan Shalat;
artinya:"....Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, karena itu aku rela diperintah dan aku ini adalah seorang muslim.

Surat Al Fatihah:4 ;
artinya; "....Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan."

Bacaan Tasyahud awal:
artinya:.....Ya Allah, aku bersumpah dan berjanji bahwa tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Engkau, aku bersumpah dan berjanji bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Engkau."

Bacaan Duduk antara dua sujud:
artinya;...."Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihinilah aku dan cukupkanlah segala kekuranganku dan angkatlah derajatku dan berilah rezeki kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan berilah aku kesejahteraan dan berilah ampunan kepadaku.

Sangat jelas sekali, dalam sehari orang-orang ini sudah berulang-ulang mengucapkan ikrar dan janji kepada Allah akan mematuhi segala perintah dan menjauhi larangannya dan hanya meminta pertolongan kepada Allah bukan kepada yang lain termasuk AHok, tetapi pada pelaksanaannya orang-orang ini berkhianat/berdusta. Mereka secara jelas dan tanpa rasa malu menampakkan diri memilih Ahok menjadi pemimpinnya untuk mengharap kesejahteraan dan kemakmuran. Seperti inilah sikap para orang-orang munafik dan tanpa sadar mereka sudah keluar dari islam, karena apa yang diucapkan tidak sesuai dengan perbuatan yang ditampilkan. Orang-orang ini termasuk orang yang merugi dan kelak di hari akhir mereka akan mendapatkan ganjaran yang setimpal.

Beberapa ulama dan Al quran juga sudah menjelaskan bahwa tempat yang paling pantas bagi kaum munafik adalah keraknya neraka, yaitu orang-orang itu akan diletakkan di lapisan paling bawah neraka, dengan bentuk siksaan yang belum pernah diperkirakan dan tidak pernah ada yang tahu jenis siksaan keras seperti apa yang akan diberikan Allah kepada mereka.

"Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka." (QS. An Nisa’:145)

"(waktu itu) sudah sangat jelas,yakni(siksa) Allah yang belum pernah mereka perkirakan".
(QS.Az Zumar:47)

DILEMA DITENGAH MASYARAKAT

Dalam hal ini kita juga memahami, pada sebagian warga jakarta yang sudah merasakan perubahan, mereka mengalami situasi dilema dalam dirinya, untuk lebih memilih mengikuti perintah agama atau mengikuti keinginan pribadi. Yang pada sebagian orang beranggapan bahwa calon lain selain Ahok masih diragukan kemampuannya dalam memimpin Jakarta. Ada banyak warga jakarta yang akhirnya memilih Ahok dengan alasan jauh lebih mampu memberikan perubahan. Calon lain yang masih baru dianggap akan membutuhkan waktu yang lama dalam memenuhi pencapaian karena mereka harus melakukan banyak penyesuaian.

Tapi harusnya sebagai seorang muslim yang baik, kita harus selalu memegang teguh satu prinsip hidup, yaitu satu kata satu perbuatan. Jangan sampai ada dualisme dalam diri yang akhirnya mengakibatkan kita dimasukkan dalam golongan kaum munafik. Jangan sampai umat muslim tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang salah, karena ada garis pembatas yang amat jelas diantara keduanya. Sebagaimana kandungan firman-Nya berikut ini:

“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi suatu bangsa, maka dijadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang bijaksana, dan dijadikan ulama-ulama mereka yang menangani hukum dan peradilan. Juga Allah jadikan harta benda di tangan orang-orang yang dermawan. Tetapi jika Allah menghendaki kehancuran bagi suatu negeri, maka Dia jadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang berakhlak rendah. Dijadikannya orang-orang yang dungu (fasik) yang menangani hukum dan peradilan, dan harta benda berada di tangan orang-orang yang bakhil”
(HR. Ad-Dailami)

Maka dari itu, mulai dari sekarang mulailah kita membiasakan diri untuk tidak terlalu banyak mengharapkan datangnya perubahan dan perbaikan dari manusia (pemimpin), tetapi banyak-banyaklah kita berupaya memperbaiki iman dan akidah kita sendiri, banyak-banyaklah kita memperbaiki diri sehingga dengan upaya kita itu bisa mendatangkan rahmat dan ridho-Nya sehingga Allah berkenan dan dengan kuasa-Nya Allah akan mendatangkan perubahan dan perbaikan dengan cara-Nya dan dengan kuasa-Nya. Perubahan yang tidak pernah terpikirkan oleh manusia pada umumnya.

Ada banyak contoh nyata yang sudah terbukti kebenarannya, negara-negara maju di timur tengah dengan kekayaan alam melimpah dan rakyatnya hidup sejahtera, seperti Uni Emirat Arab, Quwait, Turki, Qatar, Sudan, Oman, Bahrain dan lain-lain adalah contoh negara-negara mayoritas muslim yang sudah melewati tahapan demokrasi ini dengan baik. Semua itu terjadi semata-mata karena telah turunnya rahmat Allah swt kepada mereka. Dan kini mereka sudah menjadikan Seluruh kebaikan dan kemakmuran yang paling utama adalah yang datangnya dari Allah jauh lebih utama dibanding kemakmuran yang didatangkan oleh manusia. Manusia punya keterbatasan sementara Allah Maha berkuasa atas segala sesuatu.

Salah satu bukti nyata telah turunnya rahmat Allah adalah akan terjadi beberapa waktu dekat ini yaitu akan datangnya seorang Raja dari Saudi Arabia yaitu King Salman Abdulah bin Abdul Aziz yang akan mengunjungi Indonesia bersama 1.500 anggota kerajaan dan seluruh jajaran pangerannya. Bukankan ini sebuah petunjuk dan bagian rahmat Allah swt, yaitu mendatangkan pertolongan dari seorang seorang raja yang didaerah kepemimpinannya berdiri rumah suci Allah sebagai kiblatnya seluruh umat muslim dunia, bukankah ini sesuatu yang mukzijat.

Maka dari itu, Kepada seluruh umat muslim (termasuk yang sudah golput) kami menganjurkan untuk berjuang (datang ke TPS), menangkahlah pesta demokrasi ini untuk memenangkan agama Allah, bukan untuk memenangkan kelompok tertentu. Lakukanlah perjuangan ini semata-mata karena mengharap ridho Allah. Serahkah seluruh urusan kepada-Nya. Yang harus dilakukan berikutnya adalah yakin pada janji Allah, bahwa dengan perjuangan anda ini akan membawa umat kepada kemenangan, karena sebuah keyakinan akan memudahkan datangnya pertolongan Allah dan menolak datangnya musibah/bala. Sebagaimana isi friman-Nya berikut ini:

"Jika Allah menolong kamu, maka tidak orang ada yang bisa mengalahkanmu; jika Allah membiarkanmu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah yang dapat menolongmu (selain) Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal."
(QS. Ali Imran:160)


Senin, 20 Februari 2017

BEDANY HOAX DENGAN AHOK

Definisi Hoax menurut wikipedia adalah : "HOAX atau sebuah pemberitaan palsu adalah usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut palsu."

AHOK adalah pejabat DKI yang melakukan pemberitaan palsu (terkait Al Maidah 51) kepada penduduk kepulauan seribu untuk menipu atau mengakali pendengarnya untuk mempercayai sesuatu (keyakinan), padahal sang pengarang berita itu tahu bahwa berita itu palsu."

Jadi kesimpulannya, antara Ahok dan Hoax memiliki konten yang sama-yaitu orang yang berusaha mengakali dan membodohi orang yang ditemuinya untuk memberitahu suatu informasi palsu yang akan menguntungkan dirinya dan kelompoknya. Jadi jangan percaya pada AHok dan juga berita Hoax.

Jumat, 17 Februari 2017

PENGERTIAN INFAQ

Infaq adalah pengeluaran sukalrela yang di lakukan seseorang, setiap kali ia memperoleh rizki, sebanyak yang ia kehendakinya. Menurut bahasa infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan harta untuk kepentingan sesuatu.

Sedangangkan menurut islilah syari’at, infaq adalah mengeluarkan sebagian harta yang diperintahkan dalam islam. Infaq berbeda dengan zakat,infaq tidak mengenal nisab atau jumlah harta yang ditentukan secara hukum. Infaq tidak harus diberikan kepada mustahik tertentu, melainkan kepada siapapun misalnya orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, atau orong-orang yang sedang dalam perjalanan. Dalil naqli yang mendasadri infaq sebagaimana firman allah dalam al-qur’an (al-imran:4 )

Adapun urgensi infaq bagi seorang muslim antara lain:

• Infaq merupakan bagian dari keimanan dari seorang muslim

• Orang yang enggan berinfaq adalah orang yang menjatuhkan diri dalam kebinasaan.

• Di dalam ibadah terkandung hikmah dan mamfaat besar.hikmah dan mamfaat infaq adalah sebagai realisasi iman kepada allah, merupakan sumber dana bagi pembangunan sarana maupun prasarana yang dibutuhkan ummat islam, menolong dan membantu kaum duafa.

Perbedaan antara zakat da infaq adalah. Zakat hukumnya wajib sedangkan infaq hukumnya sunnah, zakat ditentukan nisabnya sedangkan infaq tidak memiliki batas, zakat ditentukan siapa saja yang berhak menerimanya sedangkan infaq boleh diberikan kepada siapa saja.

Infaq ada yang wajib ada juga yang sunah. Infaq yang wajib diantaranya zakat, kafarat, nazar, dan lain-lain. Infaq sunah diantaranya, infaq kepada para fakir miskin, sesama muslim, infaq bencana alam, infaq kemanusiaan, dan lain-lain. Terkait dengan infaq Rasulullah bersabda dalm hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim ada malaikat yang senantiasa berdoa setiap pagi dan sore: “Ya Allah berilah orang yang berinfaq, gantinya. Dan berkata yang lain: “Ya Allah yang menahan infaq, kehancuran”.

Selasa, 14 Februari 2017

DONALD TRUMP BUKAN THE AMERICAN DREAM

Sudah jadi hal lumrah jika seorang presiden atau pemimpin manapun mengumbar janji kepada konstituennya. Itu memang bagian dari teknik menarik perhatian dan simpati public agar mau memilih dan memberikan dukungan. Tapi apa jadinya jika janji-janji manis yang disampaikan itu dianggap terlalu manis hingga nalar dan logikapun tidak mampu menampik dan menolaknya. APa jadinya jika janji itu sangat indah namun dalam perjalannya tidak mudah dalam mewujudkannya.

Donald Trump, presiden terpilih amerika serikat ke 45 baru saja dilantik dan ia datang ke masyarakat amerika bagaikan Santa Klaus yang ada di dongeng hari raya natal. Donald Trump dengan bangganya datang dengan sekarung bingkisan natal ada di pundaknya dan ia bicara bahwa ia siap membagikan kado natal kepada semua warganya tanpa kecuali. Dalam waktu dekat ia akan memberikan pekerjaan, rumah, pelayanan kesehatan, hiburan, dan sebagainya. Dimana masyarakat amerika seolah sedang berada dalam mimpi dan sedang dibacakan dongeng kehidupan yang semua isinya keindahan. Santa kalus ini juga menjanjikan berbagai kekisruhan dan kekacauan akan dilenyapkan dari muka bumi amerika, dan ia akan merubahnya menjadi ketenangan dalam sekejap mata.

Kini sang santa Klaus sedang berupaya keras mengajak pengusaha otomotif untuk membangun pabrik didalam negeri agar masyarakat amerika bisa bekerja dan memiliki penghasilan. Diminggu-minggu pertamanya Trump telah melakukan banyak upaya untuk mengembalikan kejayaan amerika, sebagaimana yang pernah mereka dapatkan beberapa waktu lalu. Namun, pertanyaannya mampukah hal itu dilakukan? mengingat selama ini masyarakat amerika sudah terbiasa hidup instan, gaya hidup hedonis, maunya dilayani dan segala sesuatunya serba cepat. Masyarakat amerika yang ada saat ini bukan pekerja keras sebagaimana yang pernah ada sebelumnya, mereka terbiasa hidup manja dan cenderung malas berusaha.

Orang amerika terbiasa dilayani dan gaya hidup mereka berada diatas rata-rata kebanyakan orang hidup dinegara lain yang terbiasa sederhana harus merombak seluruh standar hidup warga amerika sama dengan merubah seluruh gaya hidup warganya yang terbiasa hidup enak dengan fasilitas ekslusif menjadi lebih keras. Merubah seluruh tatanan hidup artinya harus mau memulai dari dari awal, merubah pola dan gaya hidup kebanyakan warga yang punya ketergantungan tinggi terhadap teknologi. Apakah ini hal mudah? pastilah sangat sulit.

Mampukah Trump mengajak warganya untuk kembali hidup prihatin, sederhana, kerja keras, banting tulang, dan kembali menata ulang kehidupan mereka menjadi lebih keras. Maukah warganya diajak kembali memasuki masa-masa sulit dan bekerja sama saling bahu-bahu untuk mewujudkan mimpi mereka, sementara orang amerika sudah terbiasa hidup individualistis dan materialistis. Kehidupan serba cepat yang sudah mendarah daging harus diganti dengan sikap pekerja keras. Nampaknya ini bukan perkara mudah, seorang Trump yang punya mimpi besar terhadap amerika, akan menghadapi banyak perlawanan dari warganya sendiri, karena sudah pasti warga amerika tidak mudah diajak berkompromi untuk mau merubah gaya hidup yang sudah menjadi bagian kesenangan mereka, dan mereka akan menentang dan menolak keras kebijakan Trump di awal-awal masa sulit peralihan ekonomi amerika yang tadinya terbuka menjadi tertutup.

Ekonomi amerika yang sebelumnya sangat liberal, bisa menerima apa saja masuk ke dalam lingkungan mereka, kini setelah Trump terpilih, maka itu semua akan dikurangi atau bahkan hilang sama sekali. Yang mana akhirnya Trump akan dianggap tidak berpihak pada kepentingan warganya, sebaliknya terlalu mengekang dan membatasi berbagai nilai kebebasan yang sudah mereka anut selama ini. Ini adalah cobaan paling berat bagi warga amerika, karena sebagai mana kita semua tahu, tidaklah mudah merubah suatu tatanan hidup masyarakat jika masyarakatnya sendiri tidak siap dengan perubahan. Sementara kini jaman sudah berubah, persaingan sudah menjadi lebih ketat dan hidup juga sudah menjadi semakin keras.

Orang amerika yang terbiasa hidup enak, tidak akan mau diajak meninggalkan kebiasaan hidup hedonisnya jika mereka menganggap Trump bisa memberikan apa yang mereka inginkan sebagaimana yang dilakukan seorang Santa Klaus, mau memberikan kado apa saja tanpa mereka harus berusaha dan bekerja keras. Donald Trump juga akan mengalami kesulitan dan kesusahan dalam upayanya mewujudkan janji-janji manisnya, karena ia tidak mampu menghadapi penolakan warganya. Karena warganya juga mengharap terjadinya perubahan semata-mata datang langsung dari tangan baja Trump, warganya berharap Trump bisa menjadi sinterklas yang bisa menyulap semua perubahan dalam sekejap mata, tanpa warganya harus bersusah payah merubah gaya hidupnya.

Diawal Trump mungkin bisa berakting sebagai santa Klaus, berwajah manis dan menebarkan seyum dimana-mana, tetapi ia tidak akan mampu menghadapi penolakan warganya yang memintanya untuk ini dan itu. Akan terjadi lebih banyak penolakan di masa-masa berikut pemerintahan Trump, karena warga amerika bukanlah orang yang sabar dan bisa menunggu terlalu lama datangnya perubahan dan perbaikan ekonomi. Warga amerika akan terus-menerus menodongnya dengan pertanyaan kapan ekonomi membaik, dan kapan Trump akan mewujudkan janjinya. Jika itu tidak bisa dipenuhi dalam kurun waktu satu tahun pertama, posisi Donald Trump bisa terancam dan ia bisa dimakzulkan karena dianggap tidak bisa memenuhi janjinya.

Inilah fakta nyata tentang mimpi orang amerika yang selalu mereka idam-idamkan, memiliki seorang pemimpin yang membawa perubahan dalam waktu singkat sebagaimana yang sering mereka saksikan di drama televisi ataupun dongeng sebelum tidur atau sama persis dengan dongeng anak di hari natal, yaitu hadirnya sosok Santa Klaus yang memberi semua yang mereka inginkan. Tapi kenyataannya memperbaiki sistem ekonomi negara besar bukan perkara mudah tidak seperti membalikkan telapak tangan, itu membutuhkan proses panjang dan terus-menerus, juga dukungan penuh dari warganya. Tidak banyak negara yang mampu memperbaiki sistem perekonomiannya dengan cara cepat dan instan, kebanyakan yang terjadi justru kegagalan dan kekecewaan warganya yang tidak kunjung menunjukkan hasil karena yang dirasakan justru terus-terusan upaya pengurangan dan pembatasan di sana-sini, sebagaimana yang terjadi belakangan ini. Pemerintah Trump menghentikan bantuan sosial bernama "Obamacare" dan ini mengakibatkan banyak tenaga medis di amerika merasa kecewa dan menyayangkan apa yng dilakukan Trump ini justru memperburuk kondisi yang ada.

Ditambah lagi upaya pembatasan jumlah imigran yang mendapatkan perlawanan dari warga amerika, di jalan-jalan sering terjadi demonstrasi massa dan kondisi ini membuat kondisi iklim investasi terganggu. Para pelancong dan turis tidak lagi bisa merasakan kondisi amerika yang tenang karena surat kabar nasional juga kerap memberitakan hal-hal kurang harmonis dan ketegangan antar pendukung. Kondisi seperti ini akan terus berlangsung lama, dan akhirnya akan membuat warga amerika jenuh dengan hasil yang tidak kunjung nampakmembuat perubahan, yang terjadi justru sebaliknya, kondisi menjadi makin buruk dan pada akhirnya pemerintahan Trump harus berakhir sebelum habis masa bhaktinya. Kemungkinan Trump akan digulingkan dengan cara yang kurang elok, dianggap telah gagal maka Trump harus menyerahkan kekuasaannya pada parlemen amerika yang super kejam. Donald Trump bukanlah salah satu bagian mimpi besar amerika, sebaliknya ia justru akan menjadi mimpi buruk sejarah amerika.

Selasa, 07 Februari 2017

HUKUM ITIKAF DAN DALIL ANJURANNYA

Pertama: I'tikaf dianjurkan berdasarkan Al-Qur’an, Sunah dan Ijmak. Dari Kitab adalah firman-Nya Ta’ala :

هِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ (سورة البقرة: 125)

“Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud". (QS. Al-Baqarah: 125)

Dan firman lainnya, “Janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid.” (QS. Al-Baqarah: 187). Sementara dalam sunah, banyak hadits diantaranya adalah hadits Aisyah radhiallahu anha:

كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ (رواه البخاري، رقم 2026 ومسلم، 1172)

“Biasanya (Nabi sallallahu’alaihi wa sallam) beri'tikaf pada sepuluh malam akhir Ramadan sampai Allah wafatkan. Kemudian istri-istrinya beri'tikaf setelah itu.” (HR. Bukhari, no. 2026 dan Muslim, no. 1172)

Sementara ijmak, telah dinukil bukan hanya seorang ulama tentang ijmak (consensus) dianjurkannya beri'tikaf. Seperti An-Nawawi, Ibnu Qudamah, Syaikhul Islam dan lainnya. Silahkan lihat Al-Majmu, 4/404. Al-Mughni, 4/456 dan Syarh Al-Umdah, 2/711.

Syeikh Ibnu Baz rahimahullah dalam ‘Majmu’ Fatawa, 15/437 berkata, “Tidak diragukan lagi bahwa I'tikaf di masjid merupakan salah satu kebaikan. Di bulan Ramadan itu lebih utama dibandingkan di selain Ramadan. Dan ia dianjurkan di bulan Ramadan dan lainnya.” Selesai dengan ringkasan.

Kedua: Hukum beri'tikaf.

Asal dalam beri'tikaf adalah sunnah bukan wajib. Kecuali kalau dia bernazar, maka menjadi wajib. Berdasarkan sabda Nabi sallallahua’ali wa sallam:

مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيعَ اللَّهَ فَلْيُطِعْهُ ، وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَهُ فَلا يَعْصِهِ (رواه البخاري، 6696)

“Barangsiapa yang bernazar untuk ketaatan kepada Allah, maka dia harus mentaati-Nya. Dan barangsiapa yang bernazar bermaksiat kepada Allah, maka jangan berbuat maksiat.” (HR. Bukhari, no. 6696)

Dan karena Umar radhiallahu anhu berkata, “Wahai Rasulallah, sesungguhnya sewaktu jahiliyah saya bernazar untuk beri'tikaf semalam di Masjidil Haram, maka beliau bersabda, “Tunaikan nazarmu.” (HR. Bukhari, no. 6697)

Ibnu Al-Munzir dalam kitab Al-Ijma' hal. 53 mengatakan, “Mereka (para ulama) berijmak bahwa i'tikaf adalah sunah dan tidak diwajibkan kepada manusia. Kecuali kalau seseorang mewajibkan dirinya dengan nazar, maka menjadi wajib atasnya.”

Silahkan lihat kitab ‘Fiqh Al-I'tikaf’ karangan DR. Khalid Al-Musyaiqih, hal. 31.

SBY HANYA INGIN "DIPERHATIKAN"

Belakangan ini media disibukkan lagi dengan berbagai berita lapor-melapor terkait kasus Ahok yang melibatkan isu percakapan Ketua MUI dan mantan Presiden SBY. Bapak SBY yang disinggung namanya merasa keberatan disangkut pautkan karena disinyalir pihak kuasa Hukum Ahok telah melakukan penyadapan ilegal terhadap dirinya. Mantan orang nomor satu di negeri ini bahkan berencana akan menggelar hak angket di DPR terkait adanya upaya pihak tertentu yang ingin memata-matai dirinya. Pihak SBY berkesimpulan bahwa yang melakukan ini adalah badan intelegen negara yang berada di bawah kekuasaan pemerintahan yang sedang mengawasi gerak-geriknya.

Sehingga mereka merasa perlu untuk memanggil seluruh jajaran pemerintahan memberikan klarifikasi tentang hal ini di DPR. Menanggapi hal ini Polri dan BIN sudah mengklarifikasi bahwa keduanya tidak melakukan tindak penyadapan yang dituduhkan tersebut. Upaya SBY mengenai hak angket ini dianggap sebagian pengamat sebagai bagian dari upaya Impichment atau ingin melengserkan pemerintahan yang sah, karena dalam jumpa pers SBY sempat menyinggung skandal watergate yang pernah terjadi di amerika serikat yaitu upaya penyadapan yang dilakukan presiden Dixon terhadap lawan politiknya. Lalu apakah benar dalam hal ini SBY juga sedang berupaya menjatuhkan pemerintahan Jokowi?

Entah bagaimana kisah kelanjutannya, mungkin kurang mendapat dukungan atau bagaimana, selang beberapa hari berlalu, datanglah berita yang memberitakan bahwa rumah pribadi sang mantan presiden digeruduk sekelompok mahasiswa yang meminta dirinya untuk ditangkap dan diadili. SBY kembali mengungkapkan perasaannya di media sosial (tweeter), sebagaimana yang biasa beliau lakukan (curhat), mengenai bergitu cemasnya beliau mendapatkan teror dikediaman pribadiya sendiri, dengan tujuan ingin menangkap dan memproses dirinya entah dengan maksud dan tujuan apa. SBY menunjukkan rasa marah dan geram dengan tindakan orang-orang ini dan menyampaikan kekesalahannya kepada bapak Presiden Joko WIdodo dalam cuitannya tersebut.

Ditengah berbagai situasi yang serba kacau seperti ini, entah mengapa sang mantan presiden ini tidak bisa mengendailkan dirinya untuk bersikap legowo dan santun dalam menggunakan media sosial (jangan lagi menambah gaduh) karena semua pihak sedang menggalakkan gerakan sadar Hoax. Tidak bisa mengurangi intensitasnya untuk bersama-sama mengurangi ketegangan, apalagi sekarang sudah memasuki masa tenang Pilkada. SBY malah menggunakan masa tenang ini untuk membuat statement negatif yang dianggap tidak perlu di media. Nampaknya kebiasaan lama masih menjadi hobi yang sulit dikurangi, yaitu pencitraan. Seorang negarawan yang sangat mencintai dunia pencitraan untuk mengangkat pamor dan derajatnya dimata publik, agar selalu dikagumi dan disegani lawan poliitiknya, itu masih dilakukan dengan cara dan metode yang sama, padahal jaman sudah berubah dan waktupun sudah tidak sama lagi.

Dari jaman dulu, siapa yang gak tau kiprah sang mantan presiden super lebay ini, apa saja dijadikan alat buat "pencitraan". Apapun yang berkaitan dengan dirinya maka itu harus berbau pencitraan.

Jika anda masih ingat dimasa kepemimpinannya, ada begitu banyak masalah dan persoalan bangsa melilit bangsa ini, semua orang sibuk membahas kasus BLBI, Bank Century, pembuhan Munir, kriminalisasi KPK (kasus Cicak lawan Buaya), Kasus pembunuhan Direktur PT. Rajawali Putra Banjaran versus ketua KPK Antasari Ashar, Penangkapan Bendahara Umum Partai Demorkrat Nazarudin dan lain sebagainya. Dimana peran SBY kla itu? benar sekali, SBY sibuk dengan aktivitas rekaman album, beliau sibuk membuat lagu dan menyanyi-nyanyi di istananya, atau kerap kali beliau lebih memilih berpergian ke luar negeri dalam rangka konggres dan konferensi internasional KTT non Blok, APEC dan sebagainya. Permasalahan ekonomi cukup diselesaikan dengan BLT alias bagi-bagi uang tunai ke rakyat kecil. SBY tidak merasa perlu merespon kegaduhan yang terjadi saat itu, ia merasa sudah cukup dengan apa yang dilakukan jajaran bawahannya, lalu bersikap cuek bahkan tidak peduli. Yang dipikirkannya hanyalah pencitraan di dunia internasional. Tapi lihatlah bagaimana reaktifnya ia menanggapi kasus-kasus belakanga ini terutama kasus Ahok, seakan tidak ada hari tanpa cuitan, SBY rajin mengkritik pemerintahan Jokowi dari A sampai Z.

Kalo SBY sadar dengan sesadar-sadarnya bahwa ia sekarang sudah bukan presiden lagi harusnya SBY tidak perlu melakukan tindakan represif seperti itu. Harusnya seorang yang pernah menjadi simbol negara dimasa lalu bercermin dan banyak mengkoreksi diri. Jangan-jangan segala kesalahan dan kekurangan yang ada saat ini, juga ada andil didalamnya selama SBY berkuasa, dirasa masih banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dengan sikap rendah hati ia mengakui kesalahan tersebut dan membantu kinerja pemerintah dalam memberi masukan dan saran yang sifatnya membangun agar semua kekurangan itu bisa diperbaiki dan dikoreksi. Jika saja SBY bisa bersikap legowo dan ksatria, tanpa ia merasa perlu bertindak memaksakan diri membentuk citra diri bertindak sebagai korban yang harus dikasihani. Melihat sikap legowo sang mantan presiden, pastilah rakyat juga akan kagum dan bersimpati dan mendukung tindakannya tersebut. Pastilah rakyat akan makin hormat dan kagum dengan sikap negawaran sejati yang lebih mengutamakan sikap rendah hati dan menghormati konstitusi.

Sayang, sungguh sayang, hal itu tidak terjadi, dalam kasus penyadapan kali ini SBY bertindak sebagai sasaran dan target, ia menggunakan moment ini untuk membentuk citra dirinya, agar orang kasian dan berpikir SBY sedang dikriminalisasi dan dimakzulkan, lah yg dilecehkan langsung di persidangan Ahok (sang Kyai Ma'ruf Amin, Ketua MUI) aja bersikap tenang dan sudah memaafkann (inilah sikap negarawan sejati). Ini yang baru dikaitkan, kayak kambing kebakaran jenggot, heboh seantero jagat...Berkicau dan menghujat pemerintah telah mematai dirinya dsb. Padahal sistem pengamanan mantan presiden SBY ini paling canggih dan maksimal, pengawalnya saja berjumlah 30 orang. Coba saja anda bayangkan, pastilah SBY hidup dalam keamanan super ketat (semua itu dibiayai negara lho).

Lalu apa yang sedang terjadi pada SBY? Kalo kata para ahli jiwa, SBY mungkin sudah terjangkit yang namanya "Post power Syndrome" alias gagap hilang kekuasaan, dia masih mikir negara ini miliknya pribadi mungkin, makanya dikit-dikit cuit kritik, dikit-dikit protes, tidak bisa menerima kenyataan. Tidak ada satupun hal yang bisa memuaskan dirinya selama ia tidak dilibatkan langsung didalamnya, ia akan bicara semua yang dilakukan pemerintah itu salah, semuanya kurang dan buruk.
dalam hal ini, Ada beberapa asumsi yang menjadi alasan tindakan SBY yang kontroversial belakangan ini, berikut uraiannya;
Mungkin karena Presiden Jokowi tidak pernah membuka komunikasi dengan SBY, sebagaimana mesranya Jokowi dengan Prabowo dan tokoh-tokoh lain, alias SBY tidak pernah disambangi Oleh Jokowi sebagai juniornya dalam hal saling bertukar pikiran atau saling berdialog mengenai masalah bangsa ini. Mungkin saja aksi SBY di media sosial ini sebagai bagian dari kekecewaan SBY yang merasa dirinya tidak pernah dianggap oleh Jokowi sebagai orangyang pernah memimpin negara ini.

Atau bisa juga aksi SBY ini sebabkan karena ada banyak kasus masa lalu yang sedang dibongkar aparat Hukum terkait banyaknya proyek mangkrak di masa kepemimpinan SBY seperti kasus Wisma Hambalang, kini dibuka lagi dan akan disidangkan, bisa jadi ini yang membuat SBY khawatir lalu bertindak reaktif kepada pemerintahan Jokowi.

Atau bisa juga ini sebagai akibat keputusan SBY yang sudah mengorbankan karier cemerlang militer anaknya AHY untuk memenuhi ambisi pribadi politiknya jadi DKI-1, ya seperti itulah sikap yang akan ditujukkan seorang ayah politisi yang memasang tumbal anaknya. Tidak bisa dihindari konflik ini akan terus berlanjut.

Atau sebab lainnya, ini adalah bagian dari cara mencari perhatian, karena orang yang pernah berkuasa di masa lalu dan mendapat banyak sanjungan cenderung merasa diri mereka tidak dipedulikan lagi, tidak diperlukan lagi dan tidak diterima lagi oleh masyarakat. Maka dari itu ia merasa perlu menampkakan diri diberbagai media dengan caranya sendiri mengartikulasi kesenangan rakyat memandang dirinya dari sisi kontroversi yang cukup bis membuat orang tersadar bahwa ia sebenarnya sedang mencari perhatian. Ini adalah beberapa kemungkinan saja, mungkin masih ada alasan lain yang kita tidak tahu apa, itu hanya SBY yang tahu.

Maka dari itu, harusnya semua orang tau porsi dan perannya masing-masing dalam kehidupan ini. Sebagai mantan presiden harusnya SBY bisa bersikap legowo, bijaksana dan rendah hati dalam bersikap dan bertutur kata. Mengutamakan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi, pastilah rakyat juga masih merindukan seorang negarawan yang bisa mengayomi, menjadi penengah diantara pihak-pihak yang berkonflik, menjadi panutan dan menjadi penunjuk arah bagi seluruh lapisan masyarakat yang menginginkan kehidupan berbangsa jadi lebih baik.

Lihatlah bagaimana sikap yang ditunjukkan mantan-mantan sebelumnya, BJ. HAbibie dan Ibu Megawati Soekarnoputri. Sekarang keduanya juga sudah mantan tetapi bisa menunjukkan sikap dewasa dan anggun dalam berkomunikasi. Jika semua mantan seperti itu kan menjadi elok dilihat, tidak berlebihan dan tetap santan dalam mengutarakan pendapat dan pikiran. Rakyatpun respek pada mereka karena walaupun juga pernah memerintah dan tidak bisa memberikan yang terbaik, tetapi sikap yang ditunjukkan saat ini sudah cukup menujukkan kedewasaan dan sikap negarawan sejati.

Maka dari itu, Pak SBY jika masih bisa dikurangi, mbok ya cobalah bersikap baik pada diri sendiri, jangan terlalu suka memaksakan kehendak, tidak baik untuk kesehatan. Orang dengan tingkat emosi selalu tinggi dimasa-masa seperti ini bisa mengakibatkan timbulnya banyak penyakit mematikan. Misalnya darah tinggi, stroke, serangan jantung, ELzaimer dan sebagainya. Sayang sekali jika masa pensiun bapak dihabiskan untuk berkonflik dengan orang banyak. Energi bapak dan energi bangsa ini habis terserap pada hal-hal negatif. Lagi pula, sudah waktunya bapak banyak beristirahat dan memberi kesempatan pada yang masih muda untuk melanjutkan perjuangan dan pembangunan di negeri ini. Biarkan semuanya berjalan dan berporses sesuai porsinya, tidak perlu bapak kendalikan dan hardik lagi, doakan saja semoga bangsa ini bisa menjadi bangsa yang maju dan sejahtera sebagaimana cita-cita kita semua. amin

Minggu, 05 Februari 2017

PIHAK ASING SIBUK MENGADU DOMBA ELEMEN BANGSA

KOMPAS.com —Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan tidak benar bila ada anggota Komando Strategi Angkatan Darat yang memukuli Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab pada Selasa (22/11/2016) malam.

Gatot mengatakan, begitu membaca kabar tersebut melalui aplikasi WhatsApp, ia memerintahkan intelijen untuk mencari kebenaran informasi tersebut.

Setelah ditelusuri, Gatot menyatakan kabar berantai tersebut tidak benar alias hoax. Dia menegaskan bahwa kabar tersebut berasal dari luar Indonesia.

"Ternyata hoax tersebut asalnya dari Australia dan Amerika," kata Gatot saat ditemui seusai Seminar Nasional Peningkatan Ketahanan Bangsa untuk Menjaga Keutuhan NKRI di Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Rabu (23/11/2016).

Gatot menambahkan, banyak pihak yang berupaya mengganggu kondusivitas keamanan di Indonesia untuk tujuan tertentu.

"Semakin nyata bahwa tangan-tangan luar ikut bermain," kata dia.

Gatot meminta semua warga Indonesia bersama-sama menjaga negara dan mematuhi aturan. "Jangan sok-sokan jadi pahlawan," kata Gatot.

Sebelumnya, santer terdengar berita Hoax lainnya bahwa Panglima TNI akan mengkudeta Istana dan mengambil alih pemerintahan Joko Widodo. Atau beredarnya berita ada upaya penggantian Panglima TNI Gatot Nurmantyo dikalangan TNI. Setelah ditelusuri, ternyata semua berita ini hoax dan tidak mengandung unsur kebenaran. Ternyata ada kepentingan asing yang bermain disana, ada pihak Australia dan Amerika yang sedang bermain dibelakang ini semua. Inti dari semua berita hoax ini adalah pihak asing merasa gerah dan geram terhadap tindak tanduk Panglima TNI kita ini, mereka nampaknya merasa terganggu dengan sikap yang ditunjukkan Panglima TNI.

Entah itu disebabkan karena sang panglima orang yang punya integritas dan jiwa nasionalis tinggi, atau karena panglima kita ini orang yang tidak mau diajak kerjasama. Kerjasama dalam hal menggerogoti potensi bangsa. Pihak asing ini membuat berita kosong bukan sekedar main tebak jari. Apa yang mereka lakukan ini terbukti sudah mampu memecah belah banyak pihak sebelumnya, mulai dari isu politik hingga agama. Semuanya misi itu telah berhasil memprovokasi semua elemen bangsa hingga akhirnya tercerai berai dan berujung pada isu kudeta dan pengambil alihan kekuasan oleh negara-negara sekutu. Walau akhirnya semua berita hoax itu bisa ditepis.

Mungkin cara-cara seperti ini dianggap cukup berhasil diterapkan diberbagai negara-negara mayoritas muslim lainnya seperti Sudan, irak, Suriah yang saat ini sedang pecah perang di Allepo, kuwait dan sebagainya. Cara-cara menghembuskan isu berbau makar dan pengambil alihan kekuasaan dianggap bisa memicu ketegangan di masyarakat yang pada akhirnya bisa membuat gonjang ganjing makin meluas. Pihak asing ini sama sekali tidak mau melewati kesempatan emas ketika ada satu moment berharga terjadi di negeri ini, mereka masuk dengan segumpal cara dan upaya memperkeruh suasana.

Lalu, kenapa Australia selalu menjadi dalang yang berada di balik semua ini? Singapura juga tidak ada bedanya, kedua negara ini sering nampak ikut campur urusan dalam negeri negara kita walau itu hanya sepintas. Dua negara maju ini punya kepentingan apa atas indonesia? mungkin benar jika itu semata-mata karena di dekat Singapura ada Blok Mahakam dan di dekat Australia ada Blok Masela, keduanya memiliki sumber daya gas alam dan minyak bumi sangat besar. Jika kedua negara ini memang menginginkan kekacauan terjadi di negara ini dan akhirnya mereka bisa mengambil alih kedua sumber daya energi tersebut, maka mereka harus bekerja keras mengacaukan stabilitas negara ini dengan berbagai cara.

Kita sebagai warga negara yang menjadi penghuni dan pemilik negeri ini, bagaimanapun caranya berusaha agar tidak mudah terprovokasi pihak-pihak tersebut yang sengaja ingin mengambil keuntungan dari kelengahan kita mengawasi dan menjaga negeri ini. Bukan senjata tajam dan senjata pemusnah masal yang harus kita siapkan dalam rangka menghadapi tekanan global saat ini, yang paling dibutuhkan adalah kemampuan mengendalikan diri dan mengedepankan persatuan dalam keberagaman yang makin kompleks ke depannya.

Masalah stabilitas dan keamanan negara bukan sekedar wewenang pihak keamanan (TNI dan Polri), seluruh warga negara juga harus ikut andil menjaga keamanan dan ketenangan kehidupan bermasyarakat. Tidak mudah terprovokasi, tidak mudah terintimidasi dan tercerai berai hanya karena pemberitaan miring yang tidak jelas asal usul dan tujuannya. Pihak asing sedang menunggu moment berharga untuk bisa mengacaukan keamaan dalam negeri sehingga ketika masyarakat dan pihak keamanan lengah, mereka bisa mencuri sebagian sumber daya kita atau mereka bisa menyelundupkan berbagai barang terlarang seperti narkoba atau pengungsi ilegal ke wilayah perbatasan yang tidak dijaga ketat oleh aparat.


Sebagaimana peristiwa yang terjadi baru-baru ini, pembunuhan berencana terhadap saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Nam di Bandara Kuala Lumpur Malaysia. Salah satu pelaku yang terlibat didalamnya tercantum seorang TKI asal Serang Banten bernama Siti Aisyah yang diduga menjadi kaki tangan kelompok tertentu untuk memfitnah keterlibatan Indonesia dalam upaya pembunuhan pewaris tahta negara komunis tersebut. Jika hal ini dibiarkan saja maka bisa menimbulkan ketegangan antara negara asia, dan bisa memicu konflik. Siapa yang tidak tahu Korea Utara adalah salah satu negara dengan kekuatan militer paling ditakuti banyak negara-negara dunia, bahkan termasuk amerika, tidak ada satupun negara yang mau berurusan dengan Korea Utara, bahkan negara tetangganya sendiri Korea Selatan yang hingga kini masih berkonflik juga sangat berhati-hati. Adanya upaya pihak asing ingin melibatkan Indonesia dalam tragedi berdarah ini bisa jadi merupakan upaya intelegen asing juga ingin mengacaukan keamanan dalam negeri Indonesia. Karena pihak Malaysia dinyatakan tidak kooperatif dalam melakukan penyelidikan. Kondisi seperti inilah yang sedang mereka tunggu dan berusaha ciptakan, agar tercipta instabilitas dan konflik antar negara asia terutama .



Sabtu, 04 Februari 2017

SIFAT KERAS HATI

Maka apakah orang-orang yang dibukakan oleh Allâh hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Rabb-nya (sama dengan orang yang hatinya keras)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang hatinya keras untuk mengingat Allâh. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata [az-Zumar/39:22] HINANYA HATI YANG KERAS
أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

RINGKASAN TAFSIR[1]

“Maka apakah orang-orang yang dibukakan oleh Allâh hatinya untuk (menerima) agama Islam”, yaitu dengan dipermudah untuk mengenal-Nya, bertauhid kepada-Nya, taat akan perintah-Nya dan menjadi bertambah semangat untuk mengerjakan ajaran Islam. Dan ini adalah pertanda yang baik bagi seseorang.

“Lalu ia mendapat cahaya dari Rabb-nya”, yaitu cahaya kebenaran yang membuat hatinya bertambah yakin. Apakah mereka itu sama dengan orang yang hatinya keras? Tentu saja tidak sama.

“Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang hatinya keras untuk mengingat Allâh”, yaitu mereka yang hatinya tidak lunak ketika diingatkan akan Allâh, tidak khusyû’, tidak paham, tidak sadar dan selalu membangkang.

“Mereka itu dalam kesesatan yang nyata” yang akan mengantarkan mereka kepada kebinasaan.

HATI MEMILIKI SIFAT

Setiap manusia memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat tersebut pun bisa berubah-ubah setiap waktu. Begitu pula hati, dia pun memiliki sifat. Hati bisa menjadi sehat dan juga bisa menjadi sakit. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allâh penyakitnya …. [al-Baqarah/2:10]

Hati juga bisa menjadi lunak dan juga bisa menjadi sekeras batu. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً

Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi [al-Baqarah/2:74]

Begitu pula hati bisa mengkilap, bersinar dan bisa juga menjadi hitam kelam sebagaimana diterangkan di beberapa hadits Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Oleh karena itu, sebisa mungkin seorang Muslim memperhatikan kondisi hatinya setiap saat, jangan sampai menjadi hati yang keras atau mulai mengeras sehingga nantinya akan menjadi keras dan sulit menerima kebenaran. Na’ûdzu billâhi min dzâlik.

Sumber: https://almanhaj.or.id/3625-hinanya-hati-yang-keras.html

Jumat, 03 Februari 2017

LAGI, AHOK LECEHKAN ULAMA

Yang ditakutkan kebanyakan umat muslim akhirnya terjadi juga, islam kembali di hina oleh orang yang sama. Dari awal ahok itu memang sudah seharusnya dimasukkan dalam penjara, supaya apa? supaya dia tidak mengulangi perbuatannya, dan terbukti akibat tidak dipenjara ahok kembali menghina ulama, sama dengan kasus sebelumnya di pulau seribu (kasus QS. Al Maidah 51), disitu ahok bicara ulama itu pembohong, (...jangan mau dibohongi pake Al maidah 51). Dan kali ini di muka sidang dia juga tidak sungkan-sungkan bilang didepan orangnya (Kyai Ma'ruf Amin Ketua MUI) bahwa sang kyai adalah seorang pembohong, bohong tentang adanya pembicaraan dengan mantan presiden SBY, didorong-dorong juga sama pengacaranya dengan gaya koboinya, mencerca, mengulang-ulang pertanyaan untuk membuat sang Kyai mengakui kebenaran yang menurut mereka sedang disembunyikan sang Kyai, dikiranya pengadilan itu milik mbah buyutnya kali, bisa bicara seenaknya aja, tanpa bukti dan keterangan yang jelas, pengacara memaksa sang kyai membuka mulut agar terpancing pertanyaan dan membenarkan hal itu.

Dan juga sudah seharusnya pengadilan ahok ini digelar secara terbuka, supaya yang namanya pengacara juga tau mereka sedang diawasi dan tidak bisa bertindak seenak perutnya begitu, disaat itu terkesan justru yang menjadi penyebab masalah adalah sang Kyai, sebab sudah mengeluarkan fatwa yang membuat umat marah lalu menyerang dirinya, padahal sudah jelas yang sedang disidangkan dan jadi terdakwa adalah si AHok yang jadi biang keladi semua ini. Dan faktanya di beberapa sidang sebelumnya rupanya Ahok juga sudah melaporkan beberapa orang saksi kasusnnya ke polisi karena telah memberikan kesaksian palsu dibawah sumpah, dan nampaknya Ahok juga ingin mencari kesempatan untuk membuat Ketua MUi ini bernasib sama, maka dari itu mereka berani bertanya dengan pertanyaan menjebak dan akhirnya bisa mempidanakan Ketua MUI karena telah bersaksi palsu di bawah sumpah.

Dan sudah sangat jelas bahwa MUI mengeluarkan fatwa tidak perlu menunggu perintah SBY, Prabowo, Megawati atau siapapun itu, bahkan malaikat sekalipun, karena yang namanya fatwa itu dikeluarkan karena hasil kesepakatan dan kesimpulan empat komisi yang menaungi MUI . Fatwa dikeluarkan bukan karena selera siapa dan kepetingan siapa? Itu murni karena kebutuhan umat. Dalam hal ini, pihak ahok juga sudah menertawakan apa yang dikerjakan MUI salama ini, bahwa sebuah fatwa dikeluarkan adalah karena ada pesanan dan kepentingan politik tertentu.

Lagi pula, jika memang ada pertemuan, memang apa salahnya klo SBY berkunjung dan berbicara sebagai dua tokoh yang sama-sama khawatir dengan kondisi bangsa, apa yang salah disitu? Apakah
salah jika SBY memberi masukan dan apakah semua masukan sang mantan presiden harus di utamakan? kembali lagi fatwa dikeluarkan karena hasil kerja tim, bukan hasil pesanan.

Presiden Jokowi juga melakukan banyak pertemuan dengan banyak tokoh kala itu, tidak ada yang mempermasalahkan. Kuasa hokum pihak AHok ini memang sudah keterlaluan, mereka sudah melewati batas, mereka sudah habis akal dan mencari jalan berbagai cara untuk menjatuhkan dan menjebak ketua MUI agar mau mengakui perbuatan yang mereka asumsikan sendiri lalu mengancam akan mempidanakan sang Kyai karena telah bersaksi palsu di bawah sumpah.

Benar-benar salah kaprah orang-orang ini memahami nilai-nilai kebenaran di muka pengadilan, yang tadinya umat islam berharap bisa mendapatkan keadilan dan bisa mengungkapkan kebenaran dengan cara adil dan bermartabat, yang terjadi malah dagelan dan penghinaan tingkat lanjut yang sengaja diciptakan untuk mencari peluang keluar dari jerat hukum dan mencari kambing hitam baru. Cara-cara kejipun dilancarkan demi tercapainya tujuan membebaskan ahok dari dakwaan, karena kecilnya peluang ahok dimuka hukum dan banyaknya kepentingan bercokol disana.

Pada banyak kasus, setiap orang atau kelompok yang sudah menghina islam, ketika terdesak, mereka akan menggunakan isu pancasila dan persatuan, tapi klo orang islam lengah dan melonggar, balik lagi mereka bikin ulah dan pura-pura minta maaf, ya nanti begitu lagi, nginjak2 islam lagi...Jadi yang tidak mengamalkan sila-sila pancasila itu siapa? siapa yang paling dirugikan disini? Apakah ini tujuan didengung-dengungkannya rasa persatuan dan kesatuan. Jika kondisi seperti ini terus, orang islam yang selalu dijadikan sasaran isu intoleransi, maka tidak heran jika pada akhirnya kita berkesimpulan bahwa Pancasila dipakai untuk menjadi alat berlindung bagi kaum minoritas yang baik sengaja atau tidak sengaja melecehkan umat muslim. Kembali lagi, dalam setiap konflik yang diciptakan kaum minoritas, kaum muslim akan menjadi korban yang harus mengalah.

Bagi mereka, terlalu mudah bicara maaf dan sangat mudah mengulanginya lagi, tidak mengerti bahwa tujuan utama maaf adalah tidak mengulangi kesalahan, tapi sayangnya bukan itu tujuan kalimat maaf yang mereka lontarkan, melainkan hanya untuk meredam kemarahan umat sejenak, lalu mencari kesempatan mengulangi lagi. itulah tabiat asli orang-orang macam ini, senangnya bersembunyi dibalik punggung pancasila, tapi tujuan mereka tetap dilaksanakan hingga babak akhir, jalan apapun ditempuh, mencari sedikit kesempatan meskipun itu hanya sekecil lubang jarum.

Dalam kasus pelecehan ulama kali ini yang dilakukan pihak terpidana Ahok, tidak bisa dibiarkan, harus diselidiki apa motif dan tujuan pertanyaan pepesan kosong itu. karena ternyata pengacara Ahok tidak bisa menujukkan bbukti percakaan yang dimaksud. Kuasa hukum ahok harus mempertanggung jawabkan perbuatannya melecehkan ulama di depan maajelis hakim.