Kamis, 27 April 2017

TIGA PERUMPAMAAN CARA TURUNNYA HIDAYAH

Ada sebuah perumpamaan berkenaan dengan cara manusia dalam mendapat hidayah. Dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Musa al-Asy’ari. Apa ucapan atau hadist dari nabi Muhammad saw yang disampaikan oleh Abu Musa al-Asy’ari? Rasulullah saw bersabda;

“matsaluma baatsaniyallahu bihi minal huda wal ilmi kamatsalin ghaisin ashoba ardha faka nat minha thaifatun thayyibatun qabilatil ma faanbatatil kal awal usbal katsir wakanat minha ajadib amsakatil ma fanafaanallahubihannas fasyaribu minha wasyaqau wazarau wa ashoba thaifatan minha ukhra wahiya ki innama hiyaki an lam tumsiku ma an wala tumbitu kalaa”

Ini hadis yang perlu untuk direnungkan, karena di dalam hadis ini Rasulullah memberikan kita perumpamaan dari segala sesuatu yang setiap hari kita lihat. Apa kata beliau? Sesungguhnya perumpamaan dari hidayah dan ilmu yang diberikan oleh Allah swt kepadaku adalah ibarat hujan yang turun ke bumi. Kalau hujan turun maka ada di antara bagian bumi yang subur tanahnya, tanah yang baik, tanah yang siap menerima curahan hujan tersebut. Tanah yang subur mampu menyerap air hujan, dan tidak lama ia menumbuhkan rumput-rumput dan tumbuh-tumbuhan. Tanah yang tidak subur dan gersang, maka ia akan sulit menyerap air.

Ada juga tanah yang tidak subur tetapi bisa menyimpan air di atas permukaannnya. Seperti embung atau kolam, ia tidak langsung menyerap air tapi mampu menyimpan air tersebut. Sehingga dengan sebab air yang dipelihara oleh tanah tersebut bisa digunakan untuk minum, dan bisa untuk mengairi tanaman.

Ketiga, ada juga tanah yang sekalipun setiap hari diguyur oleh hujan, tapi tidak bisa menyimpan maupun memelihara air, sehingga air mengalir. Tanah apa itu? Tanah yang luar biasa tandus. Tidak bisa menyerap ataupun memelihara air di atasnya. Sehingga air tersebut mengalir terus tidak ada manfaatnya. Itu tanah yang tandus, batu karang, atau batu-batu yang keras, atau pasir-pasir, atau puncak gunung, bagaimana pun banyak curah hujan turun tidak bisa disimpan, mengalir terus. Nah itu permisalan kata rasulullah, ibarat manusia ketika menerima hidayah dari Allah.

Jadi, manusia itu ada tiga macam kata rasulullah saw; nabi Muhammad saw diutus untuk membawa dua hal; yaitu al-huda dan ilmu, al-huda maknanya petunjuk, cahaya penerang di dalam hati kita. Petunjuk itu berada di dalam hati, itu yang pertama dibawa oleh nabi Muhammad saw. Kedua, yang dibawa oleh nabi Muhammad saw adalah ilmu. Nah, jadi yang dibawa oleh Rasulullah saw adalah sesuatu yang menerangi hati kita yaitu iman,dan sesuatu yang menerangi akal pikiran kita, yaitu ilmu pengetahuan. Jadi, inilah dua hal yang harus kita cari, hidayah dan ilmu pengetahuan.

Di dalam hadis ini yang disebut pertama oleh Rasulullah adalah al-huda, artinya petunjuk, iman. Kemudian,yang kedua disebut adalah ilmu pengetahuan. Apa maknanya? Iman atau petunjuk harus lebih dahulu sebelum ada ilmu pengetahuan, harus iman yang lebih dahulu, karena ia yang paling menentukan. Karena banyak dalam kehidupan dunia orang yang memiliki ilmu yang luar biasa tetapi karena tidak diberikan hidayah oleh Allah, ilmunya menjadi tidak bermanfaat.

Jadi, Agama itu ibarat hujan kata rasulullah saw. Hujan menghidupkan bumi tempat manusia, agama turun dari atas, dari Allah swt. Agama mengandung kesucian dan kebersihan, tidak ajaran agama kita yang jelek-jelek. Kita diperintah untuk membersihkan badan kita, diminta kita membersihkan hati kita, rumah kita, semuanya itu bersih, bersih, bersih, itulah ajaran agama. Demikian pula air hujan mengandung air yang bersih.

Kemudian kata ulama, hidayah itu turun untuk semua manusia, tidak ada yang dipilih-pilih. Demikian pula hujan ketika turun di suatu tempat, ia tidak milih-milih.

Agama islam diibaratkan seperti hujan yang turun ke atas bumi, ada tiga macam manusia di dalam menghadapi cahaya agama; sama seperti bumi yang menghadapi hujan yang turun. Pertama adalah manusia yang sanggup untuk menerima cahaya agama; dia pelajari agama, belajar mengaji, dirikan shalat, ikut berpuasa, suka silaturrahim, suka menuntut ilmu, kemudian sesudah dia punya ilmu, dia ajarkan kepada saudara-saudarnya, itu ibarat tanah yang subur ketika hujan turun dia menyerap air hujan kemudian ia tumbuhkan tumbuh-tumbuhan diatasnya dan memberi manfaat kepada sesama, itu ibarat manusia yang mau menuntut ilmu, kemudian sesudah memiliki ilmu dia mengajarkannya.

Kedua, kata Rasulullah saw, ada juga macam tanah yang tidak bisa menyerap air tetapi ia bisa menahan, nah tanah tersebut ada yang besar dan kecil, ada yang disebut danau, laut, kolam. inilah manusia yang kedua, ia tidak bisa menyerap air, tetapi bisa menahan air, sehingga bisa bermanfaat bagi orang lain. Ini orang yang bermanfaat bagi orang lain, memerintah orang kepada kebaikan tetapi ia sendiri tidak mengerjakannnya.

Kemudian ada tanah yang keras, yang air tidak bisa diserap, atau seperti batu yang tidak bisa menyerap air seperti puncak gunung, itulah model manusia ketiga, walapun sering turun hujan deras, tapi tidak ada air yang bisa diserap, terbuang sia-sia, ibarat orang dikasih tahu dan ajar tetap tidak ada manfaatnya, masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.

Dari hadis tersebut Rasulullah menyebutkan itulah permasalahan atau perumpamaan orang yang memiliki ilmu sekalipun mengaji sedikit, tapi kemudian itu dimanfaatkan untuk orang lain. Itulah orang-orang yang benar mulia di sisi Allah swt.

Tentunya, Rasulullah menyampaikan hadis tersebut, artinya memperingatkan kita, membuatkan kita perumpamaan yaitu untuk menjadi bahan kita untuk bermuhasabah, yaitu untuk introspeksi diri. Jadi kita harus bermanfaat untuk diri kita dan untuk orang lain. Jangan seperti lilin yang membakar dirinya, itulah perempuan orang berilmu yang tidak mengamalkan dirinya.

Kemudian ada orang yang keras hatinya seperti batu, kalau kita merasa hati kita keras maka mari kita lembutkan dengan banyak-banyak berdzikir, beristigfar, dan bertaubat kepada Allah.

sumber:http://suaranw.com/berita-743-tiga-perumpamaan-manusia-dalam-menghadapi-hidayah.html

Rabu, 26 April 2017

Apa yang Terjadi Saat Seseorang Mati Suri?

Studi baru yang dilakukan oleh peneliti Belgia mengungkap gambaran dan kronologis yang biasa terjadi pada seseorang yang mengalami mati suri. Tidak semua orang dapat mengalami mati suri. Berdiri di ambang kehidupan dan kematian merupakan suatu pengalaman yang tiada duanya bagi seseorang. Seringkali, mati suri berkiatan dengan perasaan damai, cahaya terang, dan jiwa yang terputus dari raga.

Sebuah studi baru mengenai kronologi mati suri mendapati bahwa tidak semua orang mengalami urutan langkah-langkah yang sama, yang dapat membantu menyingkirkan hubungan kompleks antara neurologi dan budaya di ambang hidupnya. Studi yang dilakukan oleh peneliti Belgia ini didasarkan pada 154 tanggapan survei responden dan narasi yang dikumpulkan melalui International Association for Near-Death Studies and the Coma Science Group. Responden dipilih menggunakan skala Greyson NDE, sebuah metrik yang dikembangkan oleh Bruce Greyson—psikolog AS. Skala ini dirancang untuk memberikan struktur dan konsistensi dalam mengevaluasi pengalaman yang diingat oleh pasien saat mengalami perhentian jantung.

Istilah Near Death Experience (NDE) atau mati suri muncul pada tahun 1975 ketika psikolog bernama Raymond Moody menggunakannya untuk menggambarkan apa yang disebut dengan ‘menengok dunia lain’. Artikel terkait: Otak Pasien Ini Tetap Aktif 10 Menit Setelah Meninggal Kini, cerita mati suri hampir bersifat klise. Cahaya terang, terowongan, dan emosi positif sudah menjadi hal yang biasa didengar mengenai pengalaman mati suri. Tahapan ini pun dianggap sebagai gambaran singkat dari kehidupan setelah kematian. Mempelajari fenomena ini begitu menarik sekaligus rumit. Hal itu disebabkan karena sulitnya memisahkan bias budaya dari proses neurologis dan tantangan etika dalam mencatat data fisiologis pada saat kritis.

Yang lebih buruk lagi, bidang penelitian ini nyaris berkaitan dengan penelitian ‘abal-abal’ yang sering muncul. Sehingga, sulit untuk mengetahui di mana kinerja otak akan berakhir dan pseudosains—tipuan yang dianggap ilmiah—dimulai. Dari keseluruhan studi mengenai mati suri, sekitar 4-15% penduduk dunia telah mengalami pengalaman tersebut. Bahkan, beberapa dari mereka melaporkan bahwa ‘pengalaman di akhirat’ itu tidak harus melalui mati suri. Menurut mereka, hal ini lebih berkaitan dengan respons neurologis terhadap stres daripada kematian itu sendiri. Sesungguhnya, ini bukanlah penelitian pertama mengenai mati suri. Sebelumnya, sebuah studi oleh ahli saraf, Sam Parnia, menemukan tujuh kategori ingatan selama NDE. Sedangkan dalam studi yang baru, peneliti mengungkap pengamatan spesifik yang diingat oleh para responden dan mencatat kronologi mati suri tersebut. Penelitian ini pun dipublikasikan di Frontiers in Human Neuroscience.

“Tujuan penelitian kami adalah untuk menyelidiki distribusi frekuensi dari keistimewaan ini, baik secara global maupun narasi, serta urutan temporalitas yang paling sering dilaporkan dari keistimewaan pengalaman yang berbeda,” kata Charlotte Martial, peneliti dari University of Liège. Dari seluruh responden, 80% merasakan kedamaian, 69% melihat cahaya yang terang, dan 64% menemui ‘sosok’ lain. Hanya 5% yang merasakan ‘berpikir cepat’ dan 4% menggambarkan apa yang disebut sebagai penglihatan prekognitif—penglihatan masa depan. Dari segi kronologi, 22% responden mengaku telah mengalami pemisahan roh dari tubuh, diikuti dengan menyusuri terowongan, melihat cahaya terang, dan merasakan kedamaian. Sepertiga dari mereka mengalami sensasi pemisahan roh dan akhirnya kembali lagi ke tubuh. “Ini menunjukkan bahwa mati suri tampaknya diawali oleh pemisahan roh dari tubuh, dan berakhir ketika roh kembali ke dalam tubuh,” ucap Martial. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam penelitian semacam ini. Responden dipilih berdasarkan kemauan mereka sendiri. Responden yang kurang nyaman menceritakan pengalamannya tidak dilibatkan dalam survei ini.

Selain itu, semua responden menggunakan Bahasa Prancis. Itu berarti, sulit mengetahui seberapa besar pengaruh latar belakang budaya terhadap pengalaman mereka. Jika penelitian seperti ini direplikasi secara luas di populasi lain, hal itu dapat membantu menyoroti aspek fenomena mati suri yang biasa terjadi di sekitar kita. “Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi perbedaan dan tingkat pengalaman responden yang berkaitan dengan harapan dan latar belakang budaya mereka. Mekanisme neurofisiologis yang mendasari pengalaman mati suri juga perlu untuk diselidiki,” jelas Martial. (Citra Anastasia. Sumber: Science Alert) http://nationalgeographic.co.id/berita/2017/08/apa-yang-terjadi-saat-seseorang-mati-suri

Jumat, 21 April 2017

KEADAAN BUMI 3 TAHUN SEBELUM MUNCULNYA DAJJAL

Ketika Dajjal akan muncul, jumlah kaum muslimin diseluruh dunia amatlah banyak dan semakin bertambah kuat. Hal ini bisa kita lihat di sebagian wilayah benua eropa, afrika, india, asia dan amerika, dimana semakin tingginya animo masyarakat ingin memeluk islam. Islam sudah menjadi berita gembira yang ingin dimakmurkan di seluruh penjuru negeri dan semua umat selalu ingin mengagungkan kebesarannya di manapun mereka berada.

Namun mendekati keluarnya Dajjal, kaum muslimin ditimpa bala’ yang amat berat. Hujan tidak kunjung turun, Tanaman pun tidak tumbuh. Para pengikut dajjal pun tidak tinggal diam, mereka dengan sengaja menciptakan keresahan dan ketakutan, dengan berbagai motif dan cara memperkenalkan ajaran agama baru bernama agama ad dajjal. menghalau setiap gerak dan upaya umat muslim ingin menggemakan suara takbir. Menghancurkan setiap cahaya keyakinan muslim dengan berbagai fitnah dan perpecahan. Iman muslim diuji dengan sebenar-benarnya ujian dan cobaan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,

وَإِنَّ قَبْلَ خُرُوجِ الدَّجَّالِ ثَلاَثَ سَنَوَاتٍ شِدَادٍ يُصِيبُ النَّاسَ فِيهَا جُوعٌ شَدِيدٌ يَأْمُرُ اللَّهُ السَّمَاءَ فِى السَّنَةِ الأُولَى أَنْ تَحْبِسَ ثُلُثَ مَطَرِهَا وَيَأْمُرُ الأَرْضَ فَتَحْبِسُ ثُلُثَ نَبَاتِهَا ثُمَّ يَأْمُرُ السَّمَاءَ فِى السَّنَةِ الثَّانِيَةِ فَتَحْبِسُ ثُلُثَىْ مَطَرِهَا وَيَأْمُرُ الأَرْضَ فَتَحْبِسُ ثُلُثَىْ نَبَاتِهَا ثُمَّ يَأْمُرُ اللَّهُ السَّمَاءَ فِى السَّنَةِ الثَّالِثَةِ فَتَحْبِسُ مَطَرَهَا كُلَّهُ فَلاَ تَقْطُرُ قَطْرَةٌ وَيَأْمُرُ الأَرْضَ فَتَحْبِسُ نَبَاتَهَا كُلَّهُ فَلاَ تُنْبِتُ خَضْرَاءَ فَلاَ تَبْقَى ذَاتُ ظِلْفٍ إِلاَّ هَلَكَتْ إِلاَّ مَا شَاءَ اللَّهُ ». قِيلَ فَمَا يُعِيشُ النَّاسَ فِى ذَلِكَ الزَّمَانِ قَالَ «

التَّهْلِيلُ وَالتَّكْبِيرُ وَالتَّسْبِيحُ وَالتَّحْمِيدُ وَيُجْرَى ذَلِكَ عَلَيْهِمْ مَجْرَى الطَّعَامِ
“Sesungguhnya tiga tahun sebelum munculnya Dajjal, adalah waktu yang sangat sulit, di mana manusia
akan ditimpa kekurangan bahan makanan dan kelaparan yang amat sangat, Allah akan memerintahkan kepada langit pada tahun pertama untuk menahan sepertiga dari hujannya, dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan sepertiga dari tanaman-tanamannya.$"


Dan pada tahun kedua Allah akan memerintahkan kepada langit untuk menahan dua pertiga dari hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan dua pertiga dari tumbuh-tumbuhannya. Kemudian di tahun yang ketiga, Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujannya, maka ia tidak meneteskan setetes air pun dan Allah memerintahkan kepada bumi untuk menahan semua tanaman-tanamannya, maka setelah itu tidak dijumpai satu tanaman hijau yang tumbuh dan semua binatang yang berkuku akan mati, kecuali yang tidak dikehendaki oleh Allah." Kemudian para sahabat bertanya, "Dengan apakah manusia akan hidup pada saat itu?" Beliau menjawab, "Tahlil, takbir dan tahmid akan sama artinya bagi mereka dengan makanan."

Ditengah segala kekurangan dan kekecauan dunia tersebut datanglah ad dajjal menawarkan surganya, ia bukan hanya mampu mendatangkan hujan bahkan bisa menghidupkan kembali orang yang sudah wafat.

“…Dia datang kepada satu kaum lalu mendakwahi mereka. Merekapun beriman kepadanya, menerima dakwahnya. Maka Dajjal memerintahkan langit untuk hujan dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, maka turunlah hujan dan tumbuhlah tanaman….” (HR. Muslim no. 2937)

Dajjal berkata (kepada pengikutnya): ‘Apa pendapat kalian jika aku bunuh dia dan aku hidupkan kembali apakah kalian masih ragu kepadaku?’ Mereka berkata: ‘Tidak.’ Maka Dajjal membunuhnya dan menghidupkannya kembali….” (HR. Muslim no. 2938)

Disinilah umat muslim kembali lagi diuji keimanannya untuk lebih mengetahui lagi mana yang mampu bertahan dari bujuk rayu dajjal dan mana yang mau menukarkan imannya dengan surganya dajjal.

“Dajjal datang dan dia diharamkan untuk masuk ke kota Madinah, maka dia berakhir di daerah yang tanahnya bergaram yang berada di sekitar Madinah. Maka keluarlah kepadanya seorang yang paling baik dan dia berkata: ‘Aku bersaksi bahwa kamu adalah Dajjal yang telah diceritakan oleh Rasulullah.’ Lalu Dajjal berkata (kepada pengikutnya): ‘Bagaimana jika aku membunuh orang ini kemudian menghidupkannya, apakah kalian masih tetap ragu tentang urusanku?’ Mereka berkata: ‘Tidak.’ Dia pun membunuhnya kemudian menghidupkannya. Orang yang baik itu berkata setelah dihidupkan: ‘Demi Allah, aku semakin yakin tentang dirimu.’ Rasulullah berkata: ‘Lalu Dajjal ingin membunuhnya lagi namun dia tidak sanggup melakukannya’.”

Orang tersebut tidaklah mampu dibunuh lagi oleh sang dajjal untuk kedua kalinya, karena iman dan keyakinannya kepada Allah Ta'ala, maka Allah tidak mengijinkan hal itu terjadi.

Adapun keadaan dunia pada saat ini sudah berada pada kondisi sangat jelasnya tingkat keimanan setiap orang, bagi yang imannya setengah-setengah, maka dengan mudah dia akan terjerumus dalam tipu daya dajjal lalu mengikuti setiap langkah sang dajjal, namun jika kondisi iman seorang muslim sejati, maka ia akan makin menguatkan imamnya dan makin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dari ‘Uqbah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata tentang Dajjal:

“Sungguh Dajjal akan keluar dan bersamanya ada air dan api. Apa yang dilihat manusia air sebenarnya adalah api yang membakar. Apa yang dilihat manusia api sesungguhnya adalah air minum dingin yang segar. Barangsiapa di antara kalian yang mendapatinya hendaknya memilih yang dilihatnya api, karena itu adalah air segar yang baik.” (HR. Muslim no. 2935)



Sumber : http://anehcuy.blogspot.com/2012/11/keadaan-bumi-3-tahun-sebelum-munculnya.html#ixzz2LDIfIwsE

Kamis, 20 April 2017

KHITAN, CARA DAN HUKUMNYA

Ibnu Qoyyim rahimahullah telah menulis kitab yang sangat bagus terkait dengan hukum bayi lahir yang dinamakan ‘Tuhfatul Maudud Fi Ahkami Al-Maulud’ dalam kitab ini ditulis bab khusus berbicara tentang khitan dan hukumnya. Ini ringkasannya disertai tambahan dari para ahli ilmu lainnya.

1. Makna Khitan

Ibnu Qoyyim mengatakan, “Khitan adalah nama dari prilaku orang yang sunat. Ia adalah masdar (kata benda) seperti kata ‘Nizal dan Qital’ dinamakan juga tempat berkhitan. Maka ada hadits, “Ketika bertemu dua khitan (kemaluan maksudnya jima’), maka dia harus mandi.” Kalau untuk wanita dinamakan ‘Khifdhon’. Dikatakan ‘Khotantu algulam khitanan dan Khofidhtul jariyah khifdhon (anak kecil laki-laki dikhitan dan anak kecil perempuan disunat). Bagi lelaki juga dinamakan ‘I’dzaran’ sementara orang yang ghoiru ma’dhur dinamakan ‘Aglaf dan Aqlaf (belum berkhitan). ‘Tuhfatul Maulud (1/152).

2. Khitan adalah sunnahnya Nabi Ibrohim dan para nabi setelahnya.

Telah diriwayatkan Bukhori, (6298) dan Muslim, (2370) dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

اخْتَتَنَ إِبْرَاهِيمُ عليه السلام بَعْدَ ثَمَانِينَ سَنَةً ، وَاخْتَتَنَ بِالْقَدُومِ .

“Ibrohim alaihis salam berkhitan setelah berumur delapan puluh tahun dan berkhitan dengan kapak.”

Kata ‘Al-Qodum’ adalah alat tukang kayu, (pendapat lain) dikatakan ia adalah tempat di Syam.

Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, “Yang kuat, maksud dalam hadits adalah alat (kapak). Telah diriwayatkan oleh Abu Ya’la dari jalam Ali bin Rabah berkata, “Ibrohim diperintahkan untuk berkhitan. Maka beliau berkhitan dengan kapak, sehingga merasakan kesakitan. Maka Allah mewahyukan kepadanya agar dipercepat sebelum diperintahkan kepadanya. Dan beliau mengatakan, “Wahai Tuhanku, saya tidak suka mengakhirkan perintahMu.”

Ibnu Qoyyim berkata, “Khitan termasuk perangai yang Allah Subhanahu ujikan kepada Ibrohim kekasih-Nya, dan beliau melaksanakan dan menyempurnakan sehingga dia dijadian sebagai Imam untuk seluruh manusia. Telah diriwayatkan bahwa beliau yang pertama kali berkhitan seperti yang telah disebutkan. Yang ada dalam shoheh, Ibrohim berkhitan ketika berumur delapan puluh tahun.

Dan khitan berlanjut pada para rasul dan para pengikutnya. Sampai Masih (Isa) juga berkhitan. Dan orang Kresten mengakui akan hal itu tidak menolaknya. Sebagaimana mereka juga mengakui keharaman daging babi. “Tuhfatul Al-Maudud, hal. 158-159.

Dari sini, maka para ulama’ rahimahumullah berbeda pendapat tentang hukum khitan.

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Pendapat yang terdekat adalah ia adalah wajib bagi lelaki dan sunnah bagi para wanita. Sisi pembeda diantara keduanya adalah. Bagi lelaki ada kebaikan yang akan kembali dari syarat diantara syarat-syarat shalat yaitu bersuci. Karena kulit (kulup) ini masih ada, kalau air seni itu keluar dari lubang kulup (masih) tetap ada dan terkumpul. Sehingga menjadi sebab adanya pembengkakan setiap kali bergerak, atau sulit keluarnya air seni dan hal itu menjadikan najis.

Sementara bagi wanita, faedah yang paling maksimal adalah mengurangi syahwatnya. Dan ini untuk kesempurnaan bukan menghilangkan sakit. “As-Syarkhu Al-Mumti’ (1/133, 134).

Ini adalah madzhab Imam Ahmad rahimahullah. Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan dalam ‘Al-Mugni (1/15): “Sementara khitan itu wajib bagi lelaki. Dan suatu kehormatan bagi para wanita. Tidak wajib baginya.”

3. Tempatnya

Ibnu Qoyyib rahimahullah mengatakan, “Abu Barokat mengatakan dalam kitabnya ‘Al-Ghoyah’: “Pada khitan lelaki diambil kulit kulupnya. Kalau sekiranya mengambil lebih banyak (kulitnya) tidak mengapa. Dianjurkan ketika mengkhitan anak wanita agar tidak seluruhnya. Diceritakan dari Umar beliau mengatakan untuk wanita yang dikhitan, “Biarkan sedikit (dagingnya) ketika mengkhitan. Al-Khollal mengatakan dalam kitab ‘Jami’ disebutkan apa yang dipotong dalam berkhitan, saya diberitahu Muhammad bin Husain bahwa Fadl bin Ziyad memberitahukan kepada mereka dan mengatakan, “Ahmad ditanya, “Berapa (batasan) dalam berkhitan? Beliau menjawab, “Sampai kelihatan ujung kemaluannya.” Kata ‘الحشفة " adalah ujung kemaluan, sebagaimana yang disebutkan dalam lisanul arab, (9/47).

Ibnu Sobbag mengatakan dalam ‘As-Syamil’: “Yang wajib bagi lelaki adalah memotong kulit yang ada di kulup sampai kelihatan semuanya. Sementara wanita, dipotong daging seperti jambul ayam jantan di bagian atas kemaluan diantara dua katup, kalau dipotong, maka akan tetap (masih ada) aslinya seperti bijian.

Nawawi rahimahullah mengatakan, “Yang kuat dan terkenal bahwa harus memotong semua (kulit) yang menutupi kulupnya.” Selesai ‘Al-Majmu’ (1/351).

Al-Juwaini mengatakan, “Batasan yang tepat bagi para wanita, apa yang sesuai dengan penamaannya. Beliau berkata, “Dalam hadits ada yang menunjukkan perintah untuk menyedikitkan (dalam memotong). Berkata, “Potong sedikit dan jangan dipotong semuanya. Maksudnya biarkan tempat yang agak menonjol. ‘Tuhfatul Maudud, (190-192).

Kesimpulannya bahwa dalam mengkhitan lelaki adalah memotong semua kulit yang menutupi kulup. Dalam mengkhitan wanita, memotong bagian dari kulit yang seperti jambul ayam jantan yang ada di atas kemaluan.

4. Hikmah diperintahkan berkhitan

Sementara bagi lelaki, karena tidak memungkinkan bersuci dari kencing kecuali dengan berkhitan. Karena sisa air seni berkumpul di bawah kulit (kemaluan), maka tidak aman ketika keluar, sehingga pakaian dan badannya menjadi najis. Oleh karena itu biasanya Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhuma sangat ketat terkait dengan masalah khitan. Imam Ahmad mengatakan, “Dahulu Ibnu Umar sangat ketat dalam masalah ini. Diriwayatkan darinya, dia tidak diperbolehkan berhaji dan shalat. Maksudnya kalau dia belum berkhitan. Selesai ‘Al-Mgni, (1/115).

Sementara hikmah khitan bagi wanita, agar seimbang syahwatnya sehingga menjadi pertengahan. Syekhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah ditanya tentang wanita, apakah dia dikhitan atau tidak?

Maka beliau menjawab, “Alhamdulillah, ya dikhitan. Dan khitannya adalah memotong kulit atas seperti jambul ayam jantan. Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda bagi wanita yang dikhitan:

(أشمي ولا تنهكي ، فإنه أبهى للوجه ، وأحظى لها عند الزوج)

“Potonglah sedikit dan jangan dipotong semuanya, karena ia lebih memancarkan diwajah dan lebih nikmat bagi suaminya.”

Maksudnya jangan berlebih-lebihan dalam memotong. Hal itu karena maksud khitan bagi lelaki adalah membersihkan najis yang tertahan di kulup. Sementara maksud dari khitan wanita adalah agar menyeimbangkan syahwatnya. Karena kalau dia belum dikhitan, maka kuat syahwatnya. Sehingga dikatakan kepada wanita yang belum berkhitan, “Wahai wanita yang belum dikhitan, sesungguhnya wanita yang belum dikhitan itu lebih sering mencari lelaki. Oleh karena itu, didapati kefakhisan (kerusakan) pada wanita Tartar dan wanita kulit sawo (asing) lebih banyak dibandingkan dengan wanita muslimah. Kalau terlalu berlebihan ketika menghkhitannya, maka syahwatnya melemah, sehingga tidak sempurna keinginan suami. Kalau dipotong tidak berlebihan, maka didapatkan keinginannya (syahwatnya) secara seimbang. Wallahu’alam.

Majmu’ Al-Fatawa, (21/114).

5. Diperbolehkan membayar uang kepada tukang khitan.

Ibnu Qudamah mengatakan, “Diperbolehkan menyewa untuk berkhitan dan berobat. Kami tidak dapati perbedaan akan hal itu. Karena ia adalah pekerjaan yang dibutuhkan dan diizinkan oleh agama. Maka diperbolehkan menyewanya sebagaimana pekerjaan mubah lainnya. ‘Al-Mugni, (5/314).

Selasa, 18 April 2017

MENGENAL ARSY-NYA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT menyebut dalam berbagai ayat jika ia bersemayan di atas Arsy. Allah SWT berfirman, "Sungguh Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. (QS al-A'raf [7]: 54) Lalu bagaimanakah sifat Arsy itu? Dalam buku Ensiklopedi Islam Jilid I, dijelaskan arsy/ bisa diartikan sebagai takhta atau singgasana Tuhan. Hal ini berdasarkan kata dasar dalam bahasa Arab arsya, yang berarti bagunan, singgasana, istana, atau takhta. Arsy dengan pengertian tersebut banyak disebutkan dalam Alquran, seperti dalam surah at-Taubah ayat 129, surah Yunus ayat 3, surah al-Mu'minun ayat 86 dan 87, serta surah an-Naml ayat 26. Arsy, menurut paham Ahlussunah waljamaah, adalah makhluk Allah yang tertinggi berupa singgasana seperti kubah yang memiliki tiang-tiang yang dipikul dan dikelilingi oleh para malaikat. Allah Ta'ala berfirman dalam Alquran, 

"Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka." (QS al-Haaqah [69]:17) Dalam Tafsir ad-Durr al-Mansur fi Tafsir bi al-Maksur, Jalaluddin as-Suyuti menyebutkan, ada hadis yang diriwayatkan Ibnu Abi Khatim dari Wahhab bin Munabbih. 

Hadis tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan arsy dan kursi (kedudukan) dari cahaya-Nya. Arsy itu melekat pada kursi. Para malaikat berada di tengah-tengah kursi. Di sekeliling arsy itu terdapat empat sungai, yaitu sungai yang berisikan cahaya berkilauan, sungai yang berisikan api menyala kemerahan, sungai yang berisikan salju putih berkilauan, dan sungai yang berisikan air. Di setiap sungai tersebut para malaikat berdiri sambil membaca tasbih, yang berarti Mahasuci Allah. Di arsy terdapat lisan atau bahasa sebanyak lisan makhluk seluruhnya. Setiap lisan bertasbih kepada Allah dengan bahasanya. Abu as-Syaikh meriwayatkan hadis dari asy-Sya'bi. Rasulullah Saw bersabda, "Arsy itu terbuat dari batu permata (yakut) merah. Satu malaikat di antara malaikat memandang arsy dan keagungannya." jelas potongan hadis tersebut. Penjelasan tentang arsy yang demikian, juga dipertegas dengan hadis yang diriwayatkan Abu asy-Syaikh dari Hammad. Rasulullah bersabda, "Allah menciptakan arsy dari permata zamrud hijau dan diciptakan baginya tiang penopang dari batu permata (yakut) merah. Di Arsy terdapat seribu bahasa (lisan). Di bumi diciptakan seribu umat. 

Setiap umat bertasbih kepada Allah dengan bahasa arsy." Terkait ukuran singgasana Tuhan tersebut, tidak akan ada yang mengetahuinya kecuali Allah sendiri. Hal ini diriwayatkan Ibnu Abi Khatim dari Ibnu Abbas. Ibnu Abbas mengatakan, "Tidak akan ada yang mampu mengetahui berapa ukuran arsy kecuali yang menciptakannya. Langit dibandingkan dengan arsy ibarat kubah di atas padang sahara nan luas," katanya. Sementara, di dalam tafsir al-Manar, ketika menafsirkan surah at-Taubah ayat 129 disebutkan bahwa arsy adalah pusat pengendalian segala persoalan makhluk Allah. Hal ini sesuai dengan bunyi surah Yunus ayat 3 yang artinya, "...kemudian Dia bersemayam di atas arsy (singgasana) untuk mengatur segala urusan." 

 Para imam ahli tafsir menjelaskan bahwa Arsy adalah suatu tempat yang memiliki materi dan fisik, bukan suatu ungkapan kiasan saja. Hal ini dijelaskan secara panjang oleh Imam al-Baihaqi seperti berikut ini. "Dan pendapat para ahli tafsir tentang al-Arsy adalah singgasana, dan dia adalah fisik yang berbentuk, yang telah diciptakan Allah. Dan Dia perintahkan para malaikat untuk memikulnya dan beribadah dengan mengagungkan dan bertawaf kepadanya, sebagaimana Dia menciptakan satu rumah di bumi dan memerintahkan bani Adam untuk bertawaf kepadanya dan menghadap kepadanya ketika shalat. Dan pendapat-pendapat mereka itu ada dalil penunjukannya yang jelas dalam ayat-ayat dan hadis-hadis serta atsar-atsar (perkataan yang datang dari para sahabat yang disandarkan pada Nabi)." Sesungguhnya Allah menguasai segala ciptaan-Nya, mengaturnya, dan menjaganya. Allah SWT lebih mulia dari segala makhluk yang ada. Allah lebih besar dari segala makhluk-makhluk tersebut.

Namun, yang jelas ciptaan atau makhluk Allah yang paling besar dibanding seluruh makhluk ciptaan-Nya yang lain adalah arsy, sebagaimana firman Allah yang artinya, "Allah, tiada Tuhan yang disembah kecuali Dia, Rabb yang mempunyai arsy yang besar."( QS an-Naml [27]: 26) Demikianlah sekelumit penggambaran tentang singgasana Allah yang sekaligus ciptaan-Nya yang paling besar. Masih banyak ayat dan hadis yang mengurai tentang arsy. Namun, tidak ada yang tahu bentuk sejati dari arsy. Sebagai umat Islam, kita hanya harus mengimani sesuai dengan keterangan dari Allah dan Rasul-Nya tersebut, tanpa menolaknya dan mengilustrasikan atau mengandai-andaikannya.

Senin, 17 April 2017

HARTA KARUN DI PULAU MENTAWAI TERANCAM RAIB

PADANG--MICOM: Penemuan kapal kuno berisi harta karun oleh nelayan tripang seminggu lalu di perairan Pulau Sandiang, Pagai Selatan menimbulkan pertanyaan, siapa yang bertanggung jawab menjaga harta karun tersebut?

Ketika dikonfirmasi dua hari yang lalu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumatra Barat Yosmeri mengatakan telah memerintahkan DKP Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk segera ke lokasi penemuan dan melakukan penjagaan terhadap aset negara tersebut. Namun, Kepala DKP Kabupaten Kepulauan Mentawai Edi Sukarni, saat dihubungi via telepon, Rabu (15/12), mengatakan belum bisa menjaga kapal kuno berisi harta karun itu karena tidak ada biaya prasarana untuk pergi ke lokasi.

"Kebutuhan biaya operasional tersebut mencakup bahan bakar minyak, rangsum untuk petugas DKP Kabupaten Mentawai, dan sewa kapal yang memadai," ujarnya.

Belum adanya lembaga yang melakukan penjagaan hingga hari ini, amat disesalkan oleh Sejarawan Universitas Andalas Prof Gusti Asnan saat dihubungi via telepon, Jumat (18/12).

Ia mengatakan, benda-benda kuno yang ada dalam bangkai kapal sepanjang 20 meter itu, sangat riskan diambil oleh masyarakat setempat dan mafia jaringan perdagangan benda-benda kuno.

Gusti mengatakan, seharusnya bukan DKP yang bertanggung jawab dalam penjagaan kapal itu, tapi Direktorat Peninggalan Bawah Air Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI.

"Penjagaan hingga pengangkatan harus bersinergi tiga kementerian, yakni Kementerian Pertahanan dan Keamanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata," terang penulis buku 'Dunia Maritim Pantai Barat Sumatera' ini. (YH/OL-8)

Senin, 10 April 2017

ISLAM DAN MASA DEPAN DUNIA

DISITEGRASI DAN ANCAMAN KEHANCURAN ISLAM

Dalam lawatannya ke Indonesia, Raja Salman Bin Abdul Azis berpesan ingin mengembangkan ajaran islam moderat yang ada di Indonesia untuk di pelajari di negaranya. Yaitu ajaran Islam yang rahamatan lil alamin. Hal ini membuat terkejut banyak pihak. Karena sebagaimana kita semua tahu bahwa Arab Saudi adalah pusatnya ajaran islam dan disanalah awal mula tumbuhnya islam. Tetapi mengapa raja Saudi sendiri menginginkan dipelajarinya Islam nusantara yang mungkin bagi sebagian orang masih memiliki banyak kekurangan disana-sini. Sementara penguasa Arab Saudi di Negara itu sebagian besar masyarakatnya berpendidikan tinggi dan mereka kebanyakan lulusan perguruan tinggi eropa dan amerika yang ternama (Oxford, Harvard dll), apakah pola pikir mereka dianggap masih belum cukup moderat jika dibanding Islam yang dianut kebanyakan orang Indonesia. Sekilas saja jika kita bandingkan dalam hal ilmu pengetahuan, sudah pasti bangsa arab ini memiliki cara pandang yang sangat modern jika dibanding kebanyakan orang Indonesia. Tetapi pastilah disini adalah hal-hal yang tidak bisa dijelaskan secara matematis dan hitungan angka, pastilah ada sesuatu yang unik dari keberadaan Islam Indonesia yang tidak dimiliki orang islam pada umumnya.


ISLAM MODERAT YANG RAHAMATAN LIL ALAMIN

Apa yang terjadi di belahan dunia sana, ketika Islam berkembang pesat dan ada sekelompok orang yang merasa khawatir dengan lonjakan jumlah penduduk islam ini, mereka berupaya mencari cara untuk menghambat pertumbuhannya dengan cara menyebarkan isu sesat dan menyimpang tentang Islam, hingga membentuk gerombolan orang siap mati yang berjuang atas nama Islam. Upaya-upaya in terus dilakukan, tetapi sayangnya jumlah penduduk muslim bukan berkurang, sebaliknya malah semakin besar. Upaya lain pun gencar dilakukan, yaitu dengan memecah belah elemen suatu bangsa hingga mereka bertikai satu sama lain hanya karena perbedaan mazhab dan aliran, dan nampaknya upaya ini membuahkan hasil signifikan, yaitu kini banyak Negara-negara islam di timur tengah berkonflik dan saling berhadapan. Mereka terpecah belah dan tercerai berai mengatasnamakan islam di dalamnya. Disatu sisi keberadaan islam diterima di kalangan barat dan banyak yang masuk islam, disisi lain umat islam sendiri bertikai dan mengakibatkan banyak jatuh korban dan kehilangan nyawa. Jumlah penduduk muslim dalam satu waktu terjadi penambahan sekaligus pengurangan signifikan.

Lalu apa yang sebenarnya terjadi dengan Islam yang ada di Timur Tengah sana? Mengapa mereka tidak bisa bersatu dan mempertahankan identitas dirinya sebagai satu kesatuan, padahal ajaran yang mereka anut adalah murni syariat islam. Mengapa mereka menjadi manusia yang mudah dipecah belah dan di kotak-kotak lalu tercerai berai dalam lingkungan mereka sendiri. Negara-negara islam yang ada di timur tengah sana kini sedang mengalami banyak pertikaian dan konflik; antara Arab Saudi dengan Iran, antara Arab Saudi dengan Uni Emirat Arab, antara Turki dengan Belanda, antara Turki dengan Rusia. Semua Negara mayoritas muslim ini sedang memperebutkan identitas diri yang tidak bisa mereka tegakkan diatas lahan mereka sendiri, karena persoalan terbesar yang datang berasal dari dalam diri mereka sendiri, yaitu pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak disertai dengan kesadaran rasa bersatu (nasionalis).

SEJARAH PANJANG PROPAGANDA DI INDONESIA


Bangsa Indonesia ini memiliki sejarah panjang mengenai upaya berbagai pihak ingin memecah belah bangsa ini yaitu ketika masa penjajahan portugis dan belanda. Bagaimana hebatnya upaya colonial melakukan politik devide et empera, yaitu memecah belah bangsa ini menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil untuk kemudian dikuasi, dikendalikan lalu di jajah dan diambil sumber kekayaan alamnya. Pelajaran sejarah ini ternyata mampu membuat bangsa ini mengambil pelajaran berharga, betapa bahayanya politik memecah belah ini bagi kelangsungan hidup bangsa. Jika tidak dilakukan pencegahan sedari awal terutama dalam hal landasan dasar Negara, pada bagian paling mendasar kehidupan berbangsa ini harus diletakkan pondasi kuat dan kokoh sehingga upaya memecah belah tidak akan terulang kembali, dan itulah sebabnya pentingnya semua pihak memahami hakikatnya pancasila, disanalah semua awal mula berdiri bangsa ini. Pancasila lah yang telah mempersatukan bangsa ini dalam satu ikatan satu nusa, satu bahasa, dan satu bangsa.

TIMUR TENGAH DAN KEKACAUAN AKHIR ZAMAN


Negara timur yang saat ini sudah terkotak-kotak dan menuju kehancuran sudah diambang mata, apa yang tidak mereka miliki adalah apa yang kita punya saat ini, yaitu rasa persatuan dan kesatuan. Mereka mungkin bisa menghasilkan income per kapita paling tinggi di dunia dengan sumber minyak mentahnya, mereka bisa mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia, tetapi ketika berhadapan dengan isu disintegrasi bangsa (perpecahan), ketika berhadapan dengan upaya memecah belah, mereka tidak punya formula selain berupaya meningkatkan terus-menerus pendapatannya, yang mana ketika ekonomi globalpun sedang lesu (mengalami penurunan), mereka tidak akan bisa terus berpura-pura tenang, padahal sesungguhnya seluruh rakyatnya gelisah dan sedang berada dibawah ancaman besar yaitu disintegrasi. Dalam tekanan ekonomi global, kebanyakan rakyat tidak mampu bertahan karena mereka sudah sepenuhnya bergantung pada kebijakan penguasa yang diharapkan mampu memberikan jalan keluar. Tetapi jika landasan utama Negara tersebut hanya bertumpu pada pertumbuhan ekonomi dan tidak memiliki modal pentingnya rasa persatuan, maka tekanan itu akan dirasakan semakin berat dan tidak bisa membendung berbagai ketidakpuasan dan ketegangan antar umat.

Ketika ancaman perpecahan ini sudah menggurita dan merasuki alam bawah sadar kebanyakan orang, maka tidak ada cara lain yang bisa dilakukan penguasa selain menerapkan system pemerintahan tangan besi yaitu pemerintahan dictator dan otoriter untuk mengendalikan pergerakan massa agar tidak keluar jalur dan tidak membahayakan eksistensi pemerintahan. Dihadapkan pada situasi aspirasi masyarakat yang tidak bisa dibendung dengan kekuatan milier, maka lama kelamaan kondisi ini akan memperburuk situasi keamanan dan mengancam stabilitas Negara. Negara dan pemimpin berkuasa akan mudah digoyang dengan berbagai isu dan ancaman, dalam keadaan tidak menentu ini sangat mudah menggulingkan pemerintahan berkuasa dan inilah yang sedang berkecamuk di Negara-negara penuh konflik ini, mereka tidak bisa lagi mengendalikan jumah penduduk yang makin banyak, ditambah lagi campur tangan asing yang ingin mengambil keuntungan situasi gawat ini semakin memperburuk otoritas keamanan suatu bangsa.

HUKUM SYARIAT ISLAM DAN ISU PERPECAHAN

Apa yang tidak dimengerti tentang inti ajaran islam sebagian umat muslim di berbagai belahan dunia mayoritas Negara muslim adalah adalah bahwa sesungguhnya Allah swt mengemas hukum syariat yang tertera dalam Al Quran, bersifat luas dan fleksibel, bisa mengikuti berbagai perubahan zaman. Ajaran islam bisa digunakan pada berbagai situasi dan kondisi, sesuai apa kebutuhan umat pada masa itu. Ajaran islam bisa di pakai untuk kepentingan keadaan darurat perang, kondisi damai dan ada juga yang bisa digunakan untuk kepentingan menjaga perdamaian. Semua tertera dengan sangat jelas di Al quran.

Yang dilakukan oleh kebanyakan Negara muslim di timur tengah adalah, mereka menggunakan semua hokum syariat dan ketentuan Allah itu pada semua kondisi. Mulai dari hokum rajam, cambuk, gantung, jihad, riba, poligami dan sebagainya. Semua itu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak peduli apakah kondisi saat itu sedang dalam keadaan damai atau perang. Semua hokum syariat diterapkan dalam berbagai keadaan, tidak ada yang tidak dipakai, semua diterapkan sesuai dengan apa yang disebutkan dalam Al Quran. Sebagaimana yang terjadi di Arab Saudi, mereka menegakkan hokum islam dengan sangat keras di wilayahnya, dalam perjalannnya memang arab Saudi bisa menjadi Negara yang kaya dan makmur, tetapi ketika berhadapan dengan upaya musuh islam memecah belah, mereka kini dalam kondisi terancam disintegrasi bangsa. Hokum dengan aliran Whabi disana kini tengah diperdebatkan karena sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan jaman.

Misalnya mengenai hokum hak perempuan, kebanyakan perempuan di arab Saudi terkekang oleh hukum yang melarang mereka melakukan banyak aktivitas, seperti misalnya perempuan tidak memiliki hak konstitusi di muka hukum, mereka tidak memiliki hak dalam pemilu. Penerapan hokum islam yang terlalu tegas dianggap sebagai wujud lain pemerintahan yang otoriter dan suka membelenggu hak warganya. Ketika tidak bisa dicarikan solusi dan jalan keluarnya, maka tumbuhlah bibit-bibit kebencian dan permusuhan di masyarakat yang akan berujung pada perpecahan.

Sebagai contoh, penerapan hokum poligami, hokum poligami sesungguhnya cocok digunakan ketika dalam keadaan perang, yaitu ketika ada kebanyakan janda-janda dan yatim yang harus kehilangan imam dalam keluarganya, adanya poligami di maksudkan agar para janda ini mendapatkan perlindungan dan menjamin hak-hak kehidupan mereka. Dan ketika hokum poligami digunakan di masa damai atau bukan keadaan perang, lihatlah apa yang terjadi, para laki-laki berduit banyak menggunakan dalih hokum poligami ini untuk menikahi anak dibawah umur, alias ABG usia 15 tahun. Memiliki istri lebih dari satu hanya karena alas an mencari kesenangan dunia belaka, bukan karena ingin mendekatkan diri kepada Allah swt. Poligami dijadikan alasan untuk memuaskan hawa nafsu birahi para pemilik uang dan kekuasaan.

Atau contoh lainnya, hokum jihad, hokum ini juga sangat cocok digunakan ketika Negara dalam keadaan perang, yaitu perang melawan thagut (musuh islam), dengan tujuan agar umat muslim tidak merasa gentar menghadapi musuh di medan perang. Jihad yang sebenar-benarnya menyerahkan jiwa dan raga demi mempertahankan akidah. Ketika hokum jihad dipakai dalam keadaan damai dan tidak perang, lihatlah apa yang terjadi, mengatasnamakan islam mereka membunuh saudaranya sendiri yang berbeda faham dan aliran. Bukannya mengharumkan kebesaran islam, sebaliknya malah mencoreng islam.

Kondisi inilah yang dimanfaatkan musuh-musuh islam, bahwa dengan menerapkan semua inti ajaran islam dalam situasi apapun, islam akan sangat mudah dihancurkan. Islam akan mudah di provokasi, dengan dasar ajarannya sendiri. Islam akan mudah dipecah belah dan diadu domba antar sesama, karena menerapkan seluruh syariat islam dalam berbagai kondisi bisa menciptakan konflik dan menyulut kebencian antar sesama. Padahal tidak seperti itu tujuan Allah menurunkan AL quran, manusia yang mengimani Al quran harusnya bisa membedakan dan memilah-milah, tidak mengadopsi semua hokum-hukum itu pada semua situasi, tetapi juga harus mempertimbangkan kondisi dan keadaan yang sedang berlaku. Mementingkan keberlangsungan tumbuh kembang nilai islam disesuaikan dengan kebutuhan jaman, sehingga umat islam bisa terus berkembang dan menggali terus nilai-nilai kehidupan di masa depan.

HUKUM ISLAM YANG SEJUK DAN DAMAI


Harusnya dalam keadaan perdamaian dan tidak ada peperangan, hokum yang di gunakan adalah hokum islam yang damai dan menyejukkan. Al quran sudah menyebutkan ada 200 ayat yang bicara kedamaian dan kondisi aman, ayat-ayat ini bisa digunakan untuk mencari jalan keluar sebuah permasalahan, tidak semua harus diakhiri dengan kematian dan pembunuhan. Berikut ini adalah salah satu contoh ayat yang bicara kedamaian dan mengajak semua pihak untuk mengutamakan damai daripada peperangan.

"Sesungguhnya Allah swt. menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebaikan dan memberi kepada kaum kerabat ; dan melarang dari perbuatan keji, dan hal yang tidak disenangi, dan memberontak. Dia memberi kamu nasihat supaya kamu mengambil pelajaran."
(Q.S. 16:91)

"Dan orang-orang yang berjuang untuk Kami, sesungguhnya Kami akan memberi petunjuk kepada mereka pada jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah swt. beserta orang- orang yang berbuat kebaikan. (Q.S. 29:70)

"Dan tidaklah sama kebaikan dan keburukan. Tolaklah keburukan itu dengan cara yang sebaik-baiknya, maka tiba-tiba ia, yang di antara engkau dan dirinya ada permusuhan, akan menjadi seperti seorang sahabat yang setia. Dan, tiada yang dianugerahi taufik itu selain orang-orang yang sabar, dan tiada yang dianugerahi taufik itu selain orang yang mempunyai bagian besar dalam kebaikan. (Q.S. 41: 35-36)

Dan jika Negara dalam keadaan peperangan, maka gunakanlah hokum syariat islam yang keras (islam garis keras) di terapkan dengan sekuat-kuatnya terhadap musuh-musuh islam. Orang islam harus menggigit kuat-kuat apa yang diperintahkan Al Quran dan berusaha sekuat tenaga mempertahankan iman dengan sekuat-kuatnya iman. Terapkan hokum islam yang mengedepankan akidah islam tanpa merasa ragu apalagi takut, hokum Allah sudah pasti tegak dan islam bisa dipastikan menang melawan musuh.

Dimasa pemerintahan rasulullah dan sahabat, situasi peperangan ini pernah banyak dimenangkan oleh kaum muslim, karena umat berhasil menegakkan islam dengan keyakinan penuh dalam dada mereka bagaikan harimau lapar di medan perang. Tidak ada umat islam yang mudah tertipu oleh tipu daya musuh, karena sedemikian kuatnya keyakinan dan iman mereka sehingga tidak mudah digoyahkan oleh godaan apapun.

Nah ketika di masa kemerdekaan dan perdamaian era modern ini, nampaknya mulai banyak orang muslim yang lengah dan terbuai kenikmatan dunia. Walau mereka sudah menegakkan hokum syariat dalam kehidupan sehari-harinya tetapi mereka tidak mampu menahan godaan dunia yang datang. Kenikmatan dunia membuat mereka lupa dan terlena dalam kesenangan memabukkan, sikap seperti ini lama kelamaan makin melunturkan nilai-nilai islam itu sendiri dan akhirnya mereka juga menolak apa yang ditetapkan dan memilih jalan lain untuk mempertahankan kenikmatan dunia. Contohnya, Hokum poligami diterapkan di masa modern bukannya memperindah islam sebaliknya menjadikan islam difitnah karena dianggap suka mengekspoitasi kaum hawa. Disisi lain, hukum larangan memakan riba tidak diterapkan di masa damai, yang terjadi banyak umat yang terjebak dalam uang haram dan korupsi menghalalkan berbagai cara. Padahal dimasa damai justru hokum larangan memakan riba yang harus diutamakan, agar tidak membiarkan meluasnya penyebaran uang haram yang bisa merusak iman dan akidah umat islam.

Perlu juga sama-sama kita ingat, bahwa hokum syariat yang tertera di dalam AL quran, seluruhnya dihasilkan di masa pemerintahan rasulullah nabi kita Muhammad saw. Semua isinya mencakup kondisi dan keadaan pada masa itu yaitu keadaan damai ataupun perang. Bahwa dimasa pemerintahan rasulullah, sang Nabi saw telah mengalami dua periode jaman secara bersamaan, yaitu keadaan damai dan keadaan peperangan. Maka dari itu semua isi kandungan AL quran bisa dipelajari dan diamalkan dalam berbagai situasi dan kondisi, tetapi bukan berarti semua hokum tersebut harus diterapkan sekaligus tidak memperhatikan masa yang berlaku. Umat harus bisa membedakan mana hokum yang harus digunakan di masa perang atau di masa damai, keduanya memiliki konteks berbeda tetapi memiliki satu tujuan yaitu memakmurkan islam dari berbagai sisi kehidupan. Mendahulukan kepentingan umat dan mensyiarkan islam disesuaikan dengan perkembangan jaman.

PERANG DI ERA PERDAMAIAN YANG FATAMORGANA

Menurut anda, apa alasan musuh-musuh islam membiarkan umat muslim saat ini berada dalam situasi damai? Membiarkan islam tumbuh berkembang dalam ketenanngan, dan tidak menyatakan perang secara terang-terangan, padahal di masa lalu, mereka tahu persis bahwa mereka pernah dihancurkan oleh dinasti kekaisaran islam, dalam perang Badar, perang Uhud, perang salib, perang di masa Dinasti Ottoman misalnya, mereka pernah hancur karena dominasi kekuatan islam di masa peperangan. Tidak ada yang meragukan kehandalan pasukan islam, mereka tahu persis bahwa islam sangat kuat dan keras menerapkan hukumnya hingga tidak akan mengalami kekalahan sedikitpun atas peristiwa besar yang pernah mereka alami. Kondisi perang sama sekali tidak menguntungkan bagi kaum kafir, melainkan mereka akan makin terpojok dan lemah.

Kondisi yang terjadi saat ini adalah momentum mereka kembali ingin menghancurkan islam, yaitu dengan memanfaatkan kondisi damai dan ketenangan. Kondisi damai ini adalah bagian dari upaya mereka menciptakan perang yang tidak terlihat kasat mata yaitu dengan cara menghancurkan nilai-nilai keislaman itu sendiri dengan cara memecah belah mashab dan aliran yang berasal dari dalam diri umat sendiri. Mulai dari menyebarkan virus-virus tumbuh suburnya berbagai macam aliran, misalnya syiah, wahabi, takfiri, islam sekuler dan sebagainya. Disamping juga menumbuh suburkan faham feminism, LGBT, narkoba, seks bebas dikalangan muda dan sebagainya.

Itu adalah bagian dari taktik berperang kaum kafir dalam mengahancurkan islam. Musuh-musuh islam ingin membuat orang islam itu sendiri yang merusak agamanya dengan tangannya sendiri, dengan dipicu oleh berbagai provokasi pihak asing. Dan faktanya cara ini dinilai cukup sukses dan membuahkan hasil, lihatlah apa yang terjadi di Suriah, Mesir, Bosnia, palestina, iran, irak, dan Negara-negara timur mayoritas islam di sana saat ini sudah memasuki tahap peleburan dan pemusnahan secara massal. Mereka bukan hanya sudah terkotak-kotak bahkan saat ini sudah memasuki tahap pemusnahan massal alias akan dibumi hanguskan dengan cara keji.

Bagaimana kejamnya cara mereka memusnahkan umat islam dengan senjata kimia dan biologis dengan alasan yang tidak masuk akal. Tanah kelahirannya di ambil paksa, sumber energinya dikuasai dan penduduknya diungsikan ke Negara lain, bukan sekedar untuk ditampung, mereka juga disana akan dihinakan oleh penguasa setempat. Dijadikan alat untuk memfitnah islam dengan serangkaian terror. Bukankan ini sebuah fakta yang mengerikan, bagaimana islam hingga saat ini sudah digunakan sebagai alat untuk menghancurkan islam itu sendiri dengan cara dan taktik musuh, memanfaatkan keadaan tenang sebagai alasan dilancarkannya sebuah serangan terhadap warga sipil tidak berdosa. Inilah yang diinginkan para musuh islam sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu, islam akan membunuh dirinya sendiri dengan tangannya sendiri. Musuh islam tidak perlu susah payah menghadapi mereka di medan perang, cukup menyulutkan isu kebencian dan permusuhan maka terjadilah apa bisa menghancurkan islam dengan mudah yaitu perang saudara.

HUKUM SYARIAT ISLAM YANG WARNA-WARNI

Kondisi ini juga tidak berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, ada saja pihak yang ingin mendirikan Negara islam dengan penerapan hokum syariat islam garis keras didalamnya dengan alasan pemerintah yang berkuasa terlalu korup. Mulai dari DII/TII, hingga jaringan teroris internasional yang diekspor oleh Negara tetangga kita Malaysia dan Filipina, mereka ingin memposisikan islam di negeri kita ini sebagai islam garis keras. Karena penduduk mayoritas di negeri ini adalah islam, islam yang warna-warni, jadi dianggap jauh lebih mudah memecah belah bangsa ini karena sudah bercampur baur dengan berbagai etnis, budaya dan tradisi setempat. Islam di nusantara ini dianggap juga mudah dikendalikan dan ditaklukkan karena umatnya tidak melaksanakan ajaran islam dengan keras sebagaimana yang ada di Negara timur sana. Kondisi ini dianggap akan jauh memudahkan upaya musuh islam dalam menghancurkan akidah islam nusantara, karena pemerintahannya pun tidak membenarkan penerapan hokum islam dalam kehidupan berbangsa. Pemerintahnya pun menerapkan system peradilannya banyak mengadopsi hokum Negara Belanda, yaitu hokum yang ditinggalkan penjajahan colonial atau hokum yang menyesuaikan dengan kebutuhan umum.

Maka dari itu, tidak mengherankan jika yang kita lihat adalah pemerintahan dan rakyatnya berjalan masing-masing. Islam nusantara dipaksa menerapkan hokum colonial dalam kehidupannya karena tidak ada pilihan lain, sebab penguasanya tidak membenarkan hokum islam dijadikan landasan hokum Negara. Dalam hal ini Allah swt mengetahui betul bagaimana sulitnya pergerakan islam di Indonesia, karena secara akidah mereka bebas menjalankan kewajiban beribadah tetapi dalam penerapan hokum islam, mereka dipaksa menggunakan system ad dajjal seperti system keuangan riba. Yang sama sekali tidak menguntungkan umat islam secara keseluruhan. Orang islam di Indonesia boleh bebas beribadah tetapi mereka juga memakan uang riba dalam kehidupan kesehariannya. Padahal dampak penerapan riba bisa merusak moral dan mental bangsa ini. Riba bisa mencuci otak bangsa menjadi bangsa yang bengis dan tega membunuh saudaranya sendiri demi kesenangan dunia, melalui korupsi. Riba bisa menggiring penggunanya untuk menghalalkan segala cara dalam mencari rizki. Tidak mau tunduk kepada perintah dan larangan Allah swt. riba bisa membuat penggunanya memiliki jiwa yang keras dan sulit menerima hikmah, jiwanya terhalang oleh kotoran dunia.

SKENARIO MEMECAH BELAH UMAT

Ini adalah salah satu scenario musuh islam untuk memecah belah umat di tengah perbedaan dan keragaman suku dan etnis, islam terus diganggu dengan berbagai macam provokasi dan intimidasi, walau jumlah penduduk muslim tergolong banyak, tetapi mereka tidak memiliki kemampuan melawan dan menolak tiran yang ditujukan kepada umat kebanyakan. Walau islam adalah warga mayoritas tetapi tidak selamanya hokum berpihak pada kepentingan orang islam, pada beberapa kasus umat terpaksa harus menerima kekalahan dengan cara mengedepankan ukhuah islamiah daripada terjadi perpecahan. Walau pada banyak kasus, musuh islam kerap menyulut kegaduhan, dan ketika umat menuntut keadilan, mereka tidak mendapatkannya melainkan harus bersikap mengalah dan menahan diri agar tidak terjadi bentrokan. Nilai-nilai toleransi beragama yang dianut bangsa ini masih banyak ketimpangan, sebagai kelompok mayoritas, islam yang kerap di hina oleh segelintir minoritas, tidak bisa berbuat banyak untuk membela agamanya, karena sekali lagi dalih bahwa Negara ini bukan Negara agama kembali dimunculkan ke public, sehingga kondisi umat islam pada umumnya selalu berada di bawah tekanan. Baik itu tekanan dari public maupun tekanan internasional.

DIBALIK PUJIAN TOLERANSI UMAT BERAGAMA

Masyarakat Islam di Indonesia yang dipandang oleh dunia internasional sangat menjunjung tinggi nilai toleransi, dipuji dan disanjung-sanjung sesungguhnya itu adalah bagian dari proses pembantukan jati diri yang lebih mengedepankan nilai persatuan bangsa. Tidak ada alasan lain, bagi seorang muslim dinegeri ini untuk menuntut banyak pada setiap peristiwa besar yang mencabik-cabik ajaran islam selain umat harus banyak menahan diri dan bersabar. Ketika agama di jadikan komoditas politik, diperdebatkan di ruang public, dipertentangkan dan sebagainya, dimana sebenarnya dibalik semua itu adalah kenyataan bahwa sebenarnya masyarakat kita tidaklah mengerti hakikatnya ilmu agama itu sendiri. Masyarakat hanya mengadopsi nilai-nilai islam hanya secara garis besar, mereka tidak memahami isi dan maksud dari semua perintah dan petunjuk agama yang paling esensial.

Ujung dari semua ini adalah masyarakat jadi mudah diadu domba dan digiring pada sebuah kepentingan yang mengatasnamakan agama. Mereka membenarkan semua dalil yang digunakan penguasa yang tanpa sadar ingin mengambil keuntungan dari ketidak tahuan orang awam, bahwa sebenarnya mereka telah menjadi sapi perah dan alat untuk memudahkan terwujudnya kepentingan segelintir orang. Kondisi ini yang sering menjadi dilemma di masyarakat, disatu sisi harus mempertahankan akidah disisi lain harus mengedepankan persatuan.

ISLAM MODERAT YANG RAHMATAN LIL ALAMIN

Atas dasar keadaan ini, maka dari itu, umat muslim Indonesia tidak bisa menampakkan diri mereka terlalu kasat mata di hadapan public, mereka memilih menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas keagamaan yang bersifat spiritual movement. Sebuah kegiatan keagamaan yang bersifat perbaikan ke dalam diri, memperbaiki kualitas ibadah, memberikan pencerahan kepada sesame, membantu kekurangan orang lain, mendonasikan berbagai keperluan umat dan sebagainya yang mana kegiatan keagamaan ini lebih bersifat intern atau berorientasi ke dalam perbaikan iman dan taqwa bagi umat. Atas kesabaran dan ketekunaannya ini, kini umat islam di Indonesia bertransformasi menjadi umat yang bisa menjaga tolerasi antar umat beragama, bisa menjaga kerukunan antar sesame, bisa menunjukkan diri sebagai jiwa-jiwa damai yang cinta ketenangan dan perdamaian dibanding permusuhan dan konflik. Umat islam Indonesia kini mendapat julukan manusia beriman yang sangat berjiwa besar dan mengutamakan persatuan walau sebenarnya semua itu bukanlah perkara mudah. Inilah bagian dari proses pencarian jati diri yang mana dalam keadaan damai seperti ini, kebanyakan umatpun lebih banyak mengamalkan hokum syariat islam yang damai. Hokum islam yang lebih mengedepankan kebaikan, kedamaian, ukhuah islamiah, dan kerukunan. Dan inilah yang dinamakan Islam yang rahmatan lil alamin, islam yang menjadi rahmat bagi semua.

Tidak ada lagi sifat iri, dengki, hasut dan amarah, semua permasalahan bisa diselesaikan dengan meminta petunjuk dari orang yang mengerti agama. Orang islam dalam hal ini benar-benar dituntut kemampuannya menahan diri dan sepenuhnya menyerahkan segala urusan kepada Sang Pencipta Alam Semesta, Allah Swt. Bagi umat, hanya Allah swt sajalah tempat bersandar paling utama, tempat sebaik-baiknya semua perkara dikembalikan, bukan pemimpin apalagi penguasa. Dan atas dasar kesadaran inilah Allah swt meridhoi dan merahmati perjuangan islam nusantara dalam menjaga nama baik islam. Umat telah dengan segala daya upaya memperjuangkan ajaran islam tetapi dalam perjalanannya islam di Indonesia ditakdirkan untuk menjadi islam yang modern atau islam moderat, yang bisa menerima perbedaan dan menerima kekurangan bukan karena islam lebih rendah/lemah tetapi karena menatap bahwa islam adalah agama yang cinta damai dan islam adalah agama yang sejuk. Islam nusantara bukan islam garis keras yang selalu harus menghunus pedang jika terjadi perbedaan, islam nusantara adalah islam yang bisa bicara atas dasar kepentingan banyak orang.

Kondisi iman umat muslim di Indonesia ini lebih banyak kepada upaya mendidik diri menjadi pribadi yang kuat dan tangguh menghadapi berbagai guncangan dan cobaan. Tidak semua orang bisa menerima keadaan ketika harus berhadapan dengan situasai yang sama sekali tidak memberikan peluang membela kebenaran. Orang islam walaupun terbiasa dengan keadaan tekanan dan penderitaan, tetapi bukanlah pribadi yang lemah dan mudah menyerah pada keadaan. Musuh-musuh islampun bingung dengan keadaan muslim nusantara saat ini, mengapa bisa berbagai kondisi miskin dan melarat seperti ini masih bisa menyebut dan menggemakan asma Allah swt dalam tidurnya. Sesuatu yang menurut mereka tidak habis pikir, mengapa kondisi umat islam nusantara ini bukannya semakin terpuruk sebaliknya semakin bersinar dan menyilaukan mata dunia internasional. Ternyata kemiskinan sama sekalii tidak bisa mematikan iman, justru sebaliknya kemiskinan membuat iman semakin bersinar terang. Semakin besar keyakinan dan ketaqwaan umat kepada hokum Allah swt, semakin dekat dengan rahmat-Nya.

INDONESIA DAN MASA DEPAN DUNIA

Adapun bentuk pujian bangsa-bangsa barat (inggris, belanda) terhadap toleransi umat beragama di negeri ini ketika mereka berkunjung adalah salah satu bentuk tanda Tanya besar, mengapa islam di Indonesia ini dalam keadaan miskin justru bisa berkembang bagaikan jamur di musim hujan. Mereka mempertanyakan apa yang menjadi rahasia semua ini dan bagaimana cara agar bisa membendung pertumbuhannya. Jika memang ada cara yang bisa dipakai untuk membatasi pertumbuhan penduduk muslim, maka lakukanlah apa saja untuk menahan laju pertumbuhan penduduk muslim yang tidak bisa dibatasi ini. Musuh islam memandang suatu hari nanti Indonesia akan menjadi ancaman besar, karena mayoritas penduduknya adalah muslim dan terbesar di dunia. Suatu hari nanti Indonesia akan menjadi salah satu Negara islam terkuat yang tidak bisa dianggap sebelah mata. Jika saat ini mereka bisa mengurangi populasi muslim di timur tengah, maka di masa depan mereka pasti tidak akan mampu mengurangi populasi penduduk muslim nusantara karena jumlahnya sudah berlipat=lipat jika disbanding jumlah penduduk muslim timur tengah.

Dimasa depan, hanya akan tersisa beberapa Negara besar dengan tingkat integritas tinggi yang akan bertahan ditengah semakin langkanya bahan baku mineral dan energi. Hanya tersisa beberapa Negara dengan tingkat kemandirian energi terbaik yang bisa menjalani masa-masa akhir menjelang akhir jaman. Kelangkaan sumber daya energi, jumlah populasi penduduk yang harus terus disuplay, ancaman disintegrasi, ancaman perubahan iklim global, ancaman perang nuklir dan berbagai ancaman lain yang siap menelan sebuah bangsa dalam sekejap. Dan Negara-negara dengan tingkat kemandirian energi dan kesiapan menghadapi ancaman masa depan adalah; Amerika Serikat, Korea Utara dan Korea Selatan, China, Rusia, Israel, Jepang, Australia dan beberapa Negara besar lain semoga saja Indonesia bisa masuk dalam hitungan. Hanya Negara-negara yang saat ini bisa melalui beratnya masa sulit akibat pelemahan ekonomi global yang akan bisa memasuki babak akhir percaturan ekonomi dunia.

Salah satu contoh benua yang sudah hilang dan lenyap dari bumi ini dan sudah tidak pernah disebutkan lagi di kancah internasional adalah Afrika, benua afrika bagaikan belahan dunia yang sudah lenyap dari permukaan bumi. Tidak ada lagi pihak yang memperebutkan dan memperbincangkan benua ini (Somalia dan Uganda), karena dimasa lalu ia pernah menjadi salah satu benua yang paling sibuk dengan konflik dan kecamuk perang saudara. Jika yang terjadi di saat ini adalah konflik sedang berkecamuk di timur tengah, maka bisa jadi kelak timur tengah juga akan menjadi salah satu benua yang hilang dari permukaan bumi. Ia akan dilupakan masyarakat dunia karena pernah menjadi sentra kekacauan dan perebutan kekuasaan, pusat perang saudara dan perebutan energi, dan kini afrika hanya tinggal padang rumput tandus dan gersang dan dihuni oleh penduduk kelaparan karena tidak ada sumber kehidupan di sana.

Indonesia di masa depan akan menjadi pusat perebutan kekuasaan dan energi masa depan, karena kekayaan alamnya dan dan posisi strategisnya di lintasi garis katulistiwa yang menjadikannya sumber kehidupan hayati, di masa depan indonesia akan menjadi salah satu sentra perebutan oleh bangsa-bangsa besar berkuasa. Maka dari itu, sudahkah kita sadar bahwa setelah usai konflik perang di timur tengah, pusat konflik berikutnya akan pindah ke Negara kita? The next area konflik yang akan dimulai dari perebutan batas laut china selatan, akan memulai babak awal ketegangan di negeri tercinta ini. Saat ini garis batas Laut China selatan sudah diklaim oleh beberapa negara karena disana ada Blok Natuna yang kaya sumber energi. Pulau Natuna saat ini dijaga ketat oleh aparat keamanan, karena jika kondisi negara dalam keadaan gawat, atau terjadi huru-hara, maka pulau ini yang akan menjadi gerbang pintu masuk pihak asing menguasai negara.

Inilah gambaran masa depan dunia, indonesialah yang akan menjadi babak penutup dimulainya perang dunia ketiga yang berbasis nulklir. Indonesialah bangsa terakhir yang akan menjaga benteng pertahanan islam, sebagai salah satu negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia akan menjadi pusat perebutan kekuatan ekonomi dunia ditengah kecamuk ancaman perang senjata pemusnah masal berbasis nuklir dan kimia. sudah siapkah kita semua? Menyiapkan generasi akan datang yang kuat dan tangguh mampu berhadapan dengan musuh islam yang paling nyata yaitu keganasan perang?

SEKILAS TENTANG BID'AH

Pengertian bid’ah

1. Bid’ah adalah —-> sesuatu perbuatan yang baru dalam agama Islam yang bertentangan dengan syareat, dan diniatkan untuk beribadah kepada Allah .

2. Bid’ah semuanya sesat, sebagaimana tersebut dalam hadits :

( كل بدعة ضلالة)

3. Adapun yang membagi bid’ah menjadi : bid’ah sayyiah dan bid’ah hasanah dan berdalil dengan perkataan Umar r.a , ketika menghidupkan kembali sholat terawih berjama’ah : ( نعم البدعة هذه ) adalah tidak benar, karena yg. dimaksud Umar ra adalah bid’ah secara bahasa. Selain itu sholat terawih secara berjama’ah pada bulan Ramadhon pernah dikerjakan oleh Rosulullah saw, kemudian beliau meninggalkannya, karena merasa kawatir sholat tersebut akan menjadi suatu kewajiban. Sholat terawih dengan berjama’ah tersebut tidak dihidupkan juga ada pada zaman Abu Bakar As- Siddiq r.a.

Adapun hadist : من سن سنة حسنة كان له أجرها وأجر من عمل بها

Sunnah hasanah disini artinya bukan bid’ah hasanah, karena menurut sebab wurud hadits ini “sunnah hasanah” adalah shodaqoh, dan shodaqah bukanlah perbuatan bid’ah..

4. Sebagian ulama ( seperti Izuddin bin Abdus Salam dan Qorofi ) telah membagi bid’ah menjadi lima ( bid’ah wajib, sunah, makruh, haram dan mubah). Pembagian ini kurang tepat, paling tidak, ditinjau dari dua alasan :

Pembagian bid’ah semacam ini belum pernah dilakukan oleh ulama sebelumnya. Selain itu terlihat kontradiksi menyolok di dalam pembagian tersebut secara. Kelima istilah tersebut sudah dibahas secara panjang lebar di dalam ilmu ushul fiqh, dan istilah-istilah tersebut tidak sesuai dengan defenisi bid’ah itu sendiri.

5. Perbedaan antar Ahlu Suffah dengan tasawuf ( bid’ah sufiyah ) :

Ahlu Suffah adalah para muhajirin yang diusir dari kampung halamannya, yaitu Mekkah, karena tidak mampu kerja dan tidak mendapatkan tempat tinggal, Rosulullah saw mengijinkan mereka untuk tinggal di serambi masjid Nabawi. Adapun orang-orang sufi, mereka tinggal di pojok-pojok masjid secara sengaja dan sadar, karena mereka berkeyakinan bahwa bentuk peribadtan seperti itu adalah ajaran Islam yang mulia, padahal latar belakang dari dua kasus tersebut sangatlah berbeda.

Bid’ah Idhofiyah :

Bid’ah Idhofiyah —–> suatu bentuk peribadatan baru, yang mempunyai dua sisi ; sisi yangberlandasakan dalil syar’I, dan sisi yang tidak ada landasannya dari syareat.Bisa juga diartikan —> suatu peribadatan yang mempunyai landasan syar’I secara umum,akan tetapi tata cara pelaksanaannya dibuat sendiri dengan menyakini bahwa tata cara tersebut berasal dari syare’at. Diantara contoh bid’ah idhofiyah adalah :

Puasa Ngebleng ( puasa terus menerus tanpa berbuka )

Sholat malam tanpa istirahat dan tidur.

Sabtu, 08 April 2017

ILMUWAN KEMBANGKAN CARA UBAH AIR LAUT JADI AIR MINUM

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Satu proses yang dapat membantu jutaan orang mengubah air laut menjadi air minum diumumkan pekan ini oleh bebeapa ilmuwan di Manchester. Bahan yang mengagumkan, graphene, berada pada inti proses baru tersebut.

Graphene adalah konduktor panas terbaik yang ada saat ini. Graphene adalah material paling tipis di dunia, namun paling kuat, lebih kuat dari baja, dan tentu saja, lebih ringan. Beberapa ilmuwan di universitas di Manchester telah mengembangkan membran yang berlandaskan graphene dan mampu menyaring garam biasa.

Penelitian baru mereka memperlihatkan potensi dunia nyata untuk menyediakan air minum yang bersih buat jutaan orang yang berjuang memperoleh akses ke sumber air bersih yang memadai. Temuan baru itu di University of Manchester disiarkan pada Senin (3/4) di jurnal Nature Nanotechnology.

Seorang juru bicara di universitas tersebut mengatakan hingga 2025, PBB memperkirakan 14 persen penduduk dunia akan menghadapi kelangkaan air. "Teknologi ini memiliki potensi untuk merevolusionerkan penyaringan air di seluruh dunia, terutama di negara yang tak bisa memperoleh instalasi desalinasi dengan ukuran besar," kata para peneliti tersebut.

"Sistem membran graphene-oxide diharapkan dapat dibuat dalam ukurang yang lebih kecil sehingga teknologi ini bisa diakses oleh negara yang mungkin tak memiliki prasarana keuangan guna mendanai instalasi besar tanpa mengorbankan air bersih yang diproduksi."

Membran graphene-oxide yang dikembangkan di National Graphene Institute di Manchester sudah memperlihatkan potensi penyaringan partikel nano, molekul organik, dan bahkan garam besar. Namun, semua itu tak bisa digunakan untuk menyaring garam biasa yang digunakan dalam teknologi desalinasi, membuat air laut jadi tawar dengan memisahkan garam dari air, yang memerlukan penyaringan yang bahkan lebih kecil.

Penelitian sebelumnya di universitas itu mendapati jika dicelupkan ke dalam air, membran graphen-oxide menjadi agak gembung dan garam yang lebih kecil mengalir melewati membran tersebut bersama dengan air, tapi molekul atau ion yang lebih besar terhalang.

Kelompok yang berpusat di Manchester tersebut sekarang telah lebih mengembangkan membran graphene itu dan menemukan strategis guna menghindari penggelembungan membran ketika terpapar air. Ukuran pori-pori pada membran tersebut dapat secara tepat dikendalikan sehingga benda itu bisa menyaring garam biasa dari air garam dan membuatnya aman untuk diminum.

Juru bicara universitas tersebut menambahkan, "Sementara dampak dari perubahan iklim terus mengurangi pasokan air di kota modern, negara modern yang kaya juga menanam modal pada teknologi desalinasi. Ketika garam biasa larut di dalam air, garam itu selalu membentuk 'tempurung' molekul air di sekeliling molekul garam. Ini memungkinkan pembuluh halus membran graphene-oxide menghalangi garam mengalir bersama dengan air. Molekul air bisa melewati penghalang membran dan mengalir dengan cepat --yang idel bagi penerapan membran ini pada desalinasi."

Profesor Rahul Nair dari University of Manchester mengatakan, "Realisasi membran yang terukur dengan ukuran pori-pori yang seragam sebesar atom adalah langkah maju yang penting dan akan membuka kemungkinan baru bagi peningkatan efisiensi teknologi desalinasi."

ASAP DUKHON MENERJANG IDLIB, SURIAH, 70 TEWAS

IDLIB, KOMPAS.com – Senjata kimia digunakan secara luas dalam perang saudara di Suriah. Dalam serangan terbaru, 70 orang tewas di Idlib, wilayah yang berbatasan dengan Turki.

Informasi itu disampaikan Menteri Kehakiman Turki, Bekir Bozdag, sebagaimana dilaporkan media Inggris, Metro, Kamis (6/4/2017) ini.

Bozdag mengatakan, hasil otopsi sangat jelas menujukkan ada jejak senjata kimia pada para korban. Senjata beracun digunakan dalam serangan di kota Khan Sheikhoun, Provinsi Idlib, Suriah barat laut.

Tiga puluh dua korban yang terpapar zat beracun dibawa Turki, namun tiga orang akhirnya tewas. Menurut Turki, serangan itu secara luas diyakini telah dilancarkan oleh militer loyalis Presiden Suriah Bashar al-Assad. Namun, Damaskus menolak mentah-mentah tudingan itu.

Bagaimana pun, Rusia, sekutu dekat Assad, mengatakan, kelompok pemerontak Suriah layak dipersalahkan dalam serangan yang terjadi di kota Khan Sheikhoun itu.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuding rezim pemerintah Assad telah pergi “melewati garis batas” karena menggunakan gas beracun dalam menyerang warga sipil.

Di antara para korban tewas, t erdapat 20 anak-anak. Terkait dengan perkembangan di Idlib, Trump mengatakan, sikapnya terhadap Suriah dan Assad telah berubah.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Kroasia, Vecernji List, Assad tetap berpegang pada sikapnya yang tegas bahwa "kami tidak punya pilihan lain kecuali (mencapai) kemenangan".

Assad mengatakan, "Jika kami tidak memenangkan perang ini, itu berarti bahwa Suriah akan hilang dari peta.”

Menurut Assad, pemerintahnya tidak memiliki punya pilihan lain dalam menghadapi perang saudar yang telah berkecamuk selama enam tahun ini, kecuali bertahan untuk mencapai kemenangan.

Perancis telah berusaha untuk mendorong Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengeluarkan resolusi yang bertujuan mengecam serangan dengan senjata kimia di Suriah.

Menlu Perancis, Jean-Marc Ayrault, Kamis (6/4/2017), mengatakan, Perancis akan berusaha untuk menjamu para sekutunya agar mendukung resolusi tersebut, meski ada tekanan Rusia.

Nikki Haley, Duta AS di PBB, memperingatkan, AS dan sekutu bisa dipaksa untuk bertindak menghadapi kekerasan dengan senjata kimia terhadap warga sipil di Suriah.

Senin, 03 April 2017

BULLYING DALAM PANDANGAN ISLAM

Bullying ? Saat ini siapa yang tak kenal dengan Bullying. Bullying ini bukan lagi hal sepele. Sebuah penelitian di Inggris mendapati bahwa lebih dari 40 persen remaja bunuh diri yang dilaporkan di media nasional berkaitan dengan bullying sebagai salah satu penyebabnya.

Bullying merupakan suatu bentuk perilaku agresif yang diwujudkan dengan perlakuan secara tidak sopan dan penggunaan kekerasan atau paksaan untuk mempengaruhi orang lain, yang dilakukan secara berulang atau berpotensi untuk terulang, dan melibatkan ketidakseimbangan kekuatan.

Apa yang bisa kamu lakukan kalau di-bully? Jangan bereaksi. ”Para pem-bully ingin tahu apakah mereka sudah berhasil bikin kita jadi benci sama diri sendiri,”

Jangan membalas. Pembalasan memperburuk masalah, bukan menyelesaikannya. Jangan dekati masalah. Sebisa mungkin, hindari para pem-bully dan situasi di mana bullying bisa timbul. Coba berikan tanggapan yang tak terduga.

Gunakan humor. Misalnya, jika si pem-bully bilang kamu kelebihan berat badan, kamu bisa mengangkat bahu dan berkata, ”Yaa, nanti deh aku kurusin dikit!” Pergi dari situ. ”Diam membuktikan kita dewasa dan lebih kuat dari orang yang mem-bully kita,”

Berupayalah untuk percaya diri. Beri tahu seseorang. Menurut sebuah survei, lebih dari setengah korban bullying di Internet tidak melaporkannya, mungkin karena malu (khususnya anak laki-laki) atau takut dibalas. Tetapi ingat, kalau kita tetap bungkam, para pem-bully akan makin menjadi-jadi. Kalau kita buka mulut, itu bisa menjadi langkah pertama untuk menghentikan mimpi buruk itu.

Pandangan Islam Tentang Bullying. Dalam Islam sangat melarang keras dan sangat tidak menganjurkan prilaku merendahkan orang lain. Hal ini sebagai mana penjelasan dalam sebuah firman Allah swt dalam surat Al-Hujurat ayat 11:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (Q.S. Al-Hujurat: 11)