Selasa, 29 Agustus 2017

ASAL NAMA "SARACEN"

Wikipedia, Saracen adalah istilah yang banyak digunakan di kalangan penulis Kristen di Eropa selama Abad Pertengahan . Arti istilah berevolusi selama sejarahnya. Pada abad-abad awal Masehi, Yunani dan tulisan Latin menggunakan istilah ini untuk merujuk kepada orang-orang yang tinggal di daerah gurun di dan dekat provinsi Romawi Arabia Petraea , dan yang secara khusus dibedakan sebagai orang dari orang lain dikenal sebagai orang Arab . [1] [2] Di Eropa selama awal Abad Pertengahan , istilah datang untuk dihubungkan dengan suku-suku Arab juga. [3]
Pada abad ke-12, "Saracen" telah menjadi identik dengan " Muslim " di Latin Pertengahan literatur. Ekspansi tersebut dalam arti istilah mulai abad sebelumnya antara Yunani Bizantium , sebagaimana dibuktikan dalam dokumen dari abad ke-8. [1] [4] [5] Dalam bahasa Barat sebelum abad ke-16, "Saracen" umumnya digunakan untuk merujuk kepada Muslim Arab, dan kata-kata "Muslim" dan "Islam" yang umumnya tidak digunakan (dengan pengecualian terisolasi ). [6]


Medieval penggunaan [ sunting ]

Saracen mendarat di sebuah pantai, 915
Awal selambat-lambatnya awal abad kelima, penulis Kristen mulai menyamakan Saracen dengan orang Arab. Saracen dikaitkan dengan Ismael (keturunan Abraham anak yang lebih tua 's Ismail ) di beberapa helai pemikiran silsilah Yahudi, Kristen, dan Islam. Tulisan-tulisan Jerome (d. 420) adalah versi awal dikenal klaim yang Ismael memilih untuk dipanggil Saracen untuk mengidentifikasi dengan Abraham "bebas" istri Sarah , bukan sebagai Hagar, yang akan disorot hubungan mereka dengan Abraham " wanita budak" Hagar . [12] Klaim ini sangat populer pada Abad Pertengahan, namun berasal lebih dari alegori Paulus dalam surat Perjanjian Baru ke Galatia daripada dari data historis. [ Klarifikasi diperlukan ] Nama "Saracen" tidak asli di antara populasi sehingga dijelaskan tapi diterapkan kepada mereka oleh Yunani-Romawi sejarawan berdasarkan nama tempat Yunani. [13]
Sebagai Abad Pertengahan berkembang, penggunaan istilah di Barat Latin berubah, tapi konotasinya tetap negatif, terkait dengan penentang Kristen, dan definisi yang tepat tidak jelas. [14] Dalam sebuah karya polemik abad ke-8, John dari Damaskus mengkritik Saracen sebagai pengikut nabi palsu dan "cikal bakal [s] untuk Antikristus." [15]

Jadi Saracen di masa lalu diartikan sebagai kelompok orang kristen yang melakukan perlawanan dan membuat gerakan penolakan terhadap keberadaan orang-orang arab di wilayah perbatasan eropa, dengan cara memutarbalikkan fakta dan memporakporandakan struktur tatanan sosial yang ada di masyarakat arab non arab saat itu, mereka bekerja membuat banyak tulisan yang menolak bersatunya dua kelompok masyarakat yang berbeda agama, sehingga keduanya saling berseteru dan tidak mau membaur, terutama umat islam kristiani dan yahudi yang kala itu sejak awal sudah ada sejak nenek moyang mereka. Mereka menginginkan dibuatkannya pembatas yang jelas antara beda keyakinan, beda perlakuan dari masing-masing kelompok. Misi mereka adalah menolak segala bentuk pembauran umat beragama, percampuran dalam satu tatanan sosial harus dikotak-kotak dan diberi garis pembatas yang jelas.

Hal ini dibenarkan oleh Menkominfo;

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai, kelompok Saracen tak cukup disebut sebagai penyebar hoaks semata.
Menurut Rudy, Saracen layak disebut sebagai penyebar kebencian dan pengadu domba.
Oleh karena itu, menurut dia, wajar jika polisi menjeratnya dengan berbagai pasal selain hoaks, tetapi juga pasal terkait SARA dan sebagainya.
Rudi mengatakan, penilaiannya ini berdasarkan konstruksi konten berita yang disebarkan oleh Saracen kepada publik di dunia maya.

“Memberikan berita palsu seolah menyerang suatu kelompok dan mengadu dengan kelompok lain. Jadi ini bukan sekadar hoaks,” ujar Rudi dalam acara Satu Meja yang ditayangkan Kompas TV, Senin (28/8/2017) malam.

Jadi bukan karena motif ekonomi semata, memang ada unsur kesengajaan dan tujuan memecah belah bangsa. Ada organisasinya, struktur pengurusnya, dan dana dan modalnya. Kelompok ini terorganisir rapi dan tersembunyi, mereka sudah ada sejak jaman romawi dan berevolusi mengikuti perkembangan jaman, cara kerja mereka sama persis dengan leluhurnya, menyebarkan kebencian dan permusuhan di masyaraka agar selalu berkelahi dan bertentangan, mereka bersembunyi di balik ketiak pemilik modal raksasa untuk menciptakan permusuhan dan kegaduhan. Setiap penyataan yang disiarkan kelompok ini akan banyak mengandung unsur ambigu dan ketidakjelasan, semakin diulang semakin tidak singkron dan mengarah pada upaya menyelamatkan diri. Atau dengan kata lain Saracen ini adalah salah satu perkumpulan rahasia yang bersembunyi dibalik ketiak pemilik modal untuk tujuan memecah belah persatuan bangsa.


Wartawan Senior BBC: SARACEN, Label Negatif Untuk Memojokkan Umat ISLAM

Berita Islam 24H - Ada postingan yang ditulis atas nama “Suara Netizen”, tertanggal 23 Agustus 2018, yang menjelaskan tentang keberadaan dari so-called “perangkap intelijen” yang bertugas untuk menjaring akun-akun medsos yang dianggap antipemerintah. Tujuannya, kata penulis, untuk membungkam akun-akun yang mengeritik pemerintah.

Positngan itu berjudul “Ketakutan Baru Itu Bernama SARACEN”. Baru di akhir tulisan diketahui bahwa kata ini adalah akronim dari “Sandi Rahasia untuk Cipta Pengendalian”. Serba tak jelas, apakah memang diakronimkan seperti itu ataukah dibuat dengan mengada-ada.

Tidak disebutkan siapa yang menciptakan akronim ini. Tidak jelas juga apakah “Saracen” memang pekerjaan intelijen.

Tetapi, dari mana pun dan atas gagasan siapa pun munculnya “Saracen”, saya menganjurkan agar cepat-cepat menghentikan pemakaian kata ini. Kalau Anda yang menginisiasi penggunaan istilah itu sudah paham definisi aslinya, berarti Anda sangat ceroboh. Bisa terbaca niat buruk Anda. Anda sengaja melakukan “profiling” terhadap umat Islam. Dengan memperkenalkan kata itu, baik sebagai akronim maupun sebagai terminologi, sesungguhnya Anda bermaksud memojokkan umat Islam.

Berarti Anda sedang memberikan label negatif terhadap kaum muslimin. Anda sangat dengki. Anda sangat jahat. Siapa pun Anda.

Mengapa saya katakan begitu? Mari simak definisi Saracen.

Menurut kamus bahasa Inggris, Oxford Dictionary, “Saracen” adalah sebutan pada masa Perang Salib untuk “orang Arab atau orang Islam”. Di Wikipedia berbahasa Inggris, gambaran yang sangat jelek tentang “Saracen” lebih gamblang lagi. Di dalam lieratur Abad Pertengahan, “Saracen” dipakai untuk menggambarkan “kaum muslimin” yang berkulit gelap, sedangkang orang yang berkulit agak cerah disebut “Kristen”. Dari sini, “Saracen” jelas bermakna rasis.

Di kamus Oxford itu, ada banyak contoh penggunaan kata “Saracen” dalam kalimat-kalimat yang menunjukkan permusuhan antara kaum Kristen dan kaum Muslimin pada masa Perang Salib. Kalau Anda, penggagas akronim “Saracen” ini dan sudah membaca kutipan-kutipan yang menggunakan kata yang kental SARA itu, pastilah Anda tidak akan memunculkannya di tengah situasi sosial-politik, khususnya sospol dunia maya, yang kurang baik di Indonesia saat ini.

Ini beberapa kutipan di Oxford Dictionary: “The banner of the Knights Templar fluttered over the burning plains of the Holy Land 800 years ago as Crusaders clashed with the Saracens.” Atau, contoh lainnya seperti ini: “It was only after the final expulsion of the Saracens in about 1000 C.E., that people returned to living on the coast.”

Kedua contoh kalimat itu menggambarkan “Saracen” sebagai “kaum Muslimin”. Menggambarkan situasi Perang Salib. Memang Anda bisa berkilah bahwa kedua contoh di atas adalah fakta sejarah. Betul sekali. Memang tidak masalah dari sudut pandang akademik. Tetapi, pada saat ini, kata maupun akronim “Saracen” tidak sedang diseminarkan di kampus. Ia sedang beredar di medsos. Dan, Anda tahu bagaimana medsos meramaikan situasi di NKRI yang sama-sama kita sayangi dan kita jaga itu.

Coba kita jawab pertanyaan ini: kemaslahatan apa yang akan Anda dapat dari penggunaan akronim “Saracen” itu, jika dimaksudkan sebagai operasi intelijen dalam membungkam akun-akun yang bertentangan dengan pemerintah atau mengeritik pemerintah?

Tidak ada, bukan? Malahan, setelah definisi “Saracen” dari kamus-kamus dan Wikipedia sekarang ini terjelaskan, Anda (si penggagas dan pengguna akronim itu) bahkan tampak (1) sengaja melecehkan “kaum Muslimin” (Saracen); dan (2) ingin mengadu-domba umat Islam dan umat Kristen, khususnya.

Apa dasar untuk mengatakan begitu? Kalau betul “Saracen” adalah bagian dari operasi intelijen untuk membungkam akun-akun antipemerintah (yang unofficially dikonotasikan sebagai akun milik umat Islam), maka tidak ada tafsiran lain dari penggunaan akronim ini kecuali untuk merujuk pada “kaum Muslimin”. Jadi, penggunaan kata atau akronim “Saracen” bertujuan untuk memojokkan umat Islam.

Saran saya adalah kalau pun Anda (penggagas dan pemakai akronim “Saracen”) ingin gagah-gahahan dalam menyingkat nama operasi intelijen Anda, sebaiknyalah segera buat akronim lain. Karena, dari titik mana pun Anda tengok, maka “Saracen” yang dipanjangkan menjadi “Sandi Rahasia untuk Cipta Pengendalian” sangat “obvious” (nyata) dimaksudkan sebagai operasi anti-kaum Muslimin, c.q. anti-akun medsos kaum Muslimin.

Kalau Anda (penggagas dan pengguna akronim “Saracen”) merasa punya tugas untuk memberantas akun-akun yang Anda anggap tidak boleh eksis, silakan saja. Buat saja akronim atau singkatan lain. Dengan menggunakan “Saracen”, tidak terelakkan kesan bahwa sedang berlangsung pengejaran terhadap akun medsos milik umat Islam di Indonesia. Bahkan tidak berlebihan disebut sebagai "cyber persecution" (persekusi dumay) terhadap kaum Musimin pengguna medsos.

Penggunaan akronim ini hanya akan memperkeras saling tak percaya, saling curiga, antara kaum Muslimin dan umat agama lain. Sangat berbahaya. Mari kita semuanya, baik kaum Muslimin maupun saudara-saudara kita umat agama lain, uatamnya umat Kristen, beramai-ramai memprotes penggunaan akronim “Saracen”. Akronim yang sarat dengan nuansa SARA, pelecehan, dan adu domba.

PESAN: pertama, mohon Anda baca dulu definisi “Saracen” di Wikipedia (Indonesia atau Inggris) atau sumber lain; kedua, sebarluaskan sebanyak mungkin tulisan ini.

Minggu, 27 Agustus 2017

BENARKAH KOMUNIS SDH MENGUASAI NEGERI INI

Gembor-gembor tentang adanya gerakan bawah tanah akan kembali bangkitnya kekuatan komunis PKI di negeri ini,
nampaknya isu ini bukan isapan jempol belaka. Di kutip dari tulisan suaranews.com yang juga sama-sama merasakan keprihatinan dan penuh kesadaran memperhatikan perkembangan keadaan yang berkembang. Walau sudah ditolak mentah-mentah dan disanggah habis-habisan oleh banyak pihak terkait, tapi kondisi lapangan tidak menujukkan hal yang sama. Berikut ini kami sajikan kepada anda bagaimana cara kerja nya dan sudah sampai mana rencana mereka berwujud nyata. Selamat menyimak....

Membongkar... Benarkah Terjadi Kebangkitan Komunis Indonesia Dalam Lingkaran Jokowi?

Menguatnya faksi komunis di internal PDIP & rencana besar mereka kuasai RI. Bahaya komunisme atau paham komunis tidak boleh dianggap enteng, jagan diremehkan. Komunis tidak pernah mati. Mereka hanya tiarap sementara.

Komunisme sempat "mati suri" pasca runtuhnya uni sovyet dan komunisme eropa timur. Tapi komunisme china makin kuat & bermetamorfosis. Komunisme Indonesia sama saja. Tidak pernah mati. Mereka kini bangkit kembali, menguat, menyusup kemana-mana, termasuk ke PDIP dan Pilpres.

Kebangkitan kembali komunisme Indonesia sedang terjadi. Mereka siap-siap merebut kekuasaan tanpa disadari rakyat Indonesia. Apa buktinya? Bukti 1. kebangkitan komunisme Indonesia, dapat disaksikan dgn banyaknya acara-acara dan kegiatan-kegiatan yang secara terbuka mengusung isu komunisme.


Budiman Sujatmiko, Rieke "Oneng" Pitaloka, Ribka Tjiptaning, Adian Napitupulu dll, gencar bikin acara-acara usung dan sosialisasikan komunisme. Celakanya, banyak aktifis, tokoh-tokoh, politisi-politisi, akademisi, bahkan ulama, tanpa sadar ikut terlibat dan membantu gerakan komunis ini. Mereka sadar atau tanpa sadar mendukung bangkitnya komunis Indonesia yang membonceng isu HAM, demokrasi, hak-hak buruh, anti SARA dst.

Komunis Indonesia mendapat angin hidup kembali ketika Presiden Gus Dur intensif kampanyekan pencabutan TAP MPR Pelarangan Komunisme /PKI. Ditambah lagi sikap dan pandangan keliru banyak Tokoh Indonesia, yang menyamakan larangan terdhadap komunisme sebagai pelanggaran HAM & demokrasi.


Komunisme yang agung-agungkan ateisme, selalu benturkan agama vs negara, raih kekuasaan melalui cara-cara kekerasan = anti Pancasila dan anti agama. Paham komunis era pasca kemerdekaan beda degan komunisme era pra kemerdekaan, dimana saat itu tokoh-tokoh komunis banyak yang kuat agamanya.

Paska kemerdekaan, menguatnya komunisme Soviet dan China, komunis "hijau" sudah lenyap. Yang dominan adalah komunis merah. Musuh Pancasila. Pada 1945 - 1965 komunis menyusup ke TNI, berkuasa di Birokrasi, dominan politik, berpengaruh terhadap Presiden dan meraih simpati rakyat.

Kini, komunisme Indonesia mendapat dukungan dari sejumlah jendral purnawirawan, eksis di politik, dan mulai meraih simpati rakyat. Sejumlah jendral purn binaan atau kader LB Moerdani memanfaatkan tokoh-tokoh komunis Indonesia untuk mewujudkan rencana mereka = hancurkan Islam
Upaya hancurkan Islam adalah bagian dari rencana menguasai Indonesia. Karena Islam adalah kekuatan riel di Indonesia, bersama TNI/Polri.

Anda dapat lihat bagaimana maraknya sentimen anti islam dilancarkan melalui konspirasi global, agen-agennya AWaS, kader-kader Moerdani & komunis. Lihat bagaimana oknum-oknum KPK ditunggangi mereka untuk menghancurkan simbol-simbol islam melalui kasus-kasus korupsi yang melibatkan tokoh partai islam.

Anda lihat bgmn media-media massa dimanfaatkan utk membonsai tokoh-tokoh islam dan mengorbitkan tokoh-tokoh sekuler sebagai IKON di tengah-tengah masyarakat. Anda lihat bagamana media massa sangat gencar mengeksploitasi aib para ulama, ustad dan tokoh islam, baik yg riel atau pun jadi-jadian. Karena Indonesia sekarang anut demokrasi liberal dimana kekuasaan harus diraih melalui partai politik, aktifis-aktifis komunis ramai-ramai masuk partai.

Partai yang paling mengakomodir para tokoh-tokoh komunis ini adalah PDIP. Karena romantisme sejarah atau pun karena pertimbangan praktis. Tokoh-tokoh eks PRD, FORKOT dan ormas-ormas lain berpaham kiri, sosialis utopis, komunis, ramai-ramai masuk PDIP. Sekarang mereka mau kuasai PDIP.

Faksi komunis di PDIP semakin menguat ketika PDIP bekerjasama dengan Partai Komunis China (PKC). PDIP mengirim kader-kadernya belajar ke PKC. Sedikitnya tiga kali atau 3 gelombang pengiriman kader-kader PDIP belajar PKC China. Disana mereka belajar & merevitalisasi ideologi komunis.

Ini delegasi ketiga >> 15 Kader PDIP studi di Partai Komunis China | http://t.co/ANM5lrOxHd http://t.co/QcIRr3YZ2X lewat @merdekadotcom

Sebentar lagi PDIP akan dirikan sekolah Partai. Sebagai follow up hasil studi di Partai Komunis China. Waspadalah http://t.co/YoSy63UsKw

Kerjasama PDIP dan Partai Komunis China ini sudah terjalin serius sejak 2011 lalu http://t.co/ptjuaEwN4y
Kebangkitan Komunisme Indonesia dapat dicermati dari statement politisi senior PDIP alumnus Partai Komunis China Eva K Sundari akhir-akhir ini.

Eva K Sundari berani serukan:

1. "kader PDIP wajib awasi & inteli kutbah Shalat Jumat"
2. "Situs Islam lebih bahaya daripada situs porno"

Kita tunggu, apakah Eva K Sundari cs berani serukan :

"Islam agama paling berbahaya di Indonesia"
"Umat Islam Indonesia = teroris"

Budiman Sudjatmiko minggu lalu terbang ke Timor Leste temui tokoh partai komunis Fretilin Mari Alkatiri minta dukungan untuk capres Jokowi. Ribuan warga Giriroto Ngemplak Boyolali, Napak Tilas beri dukungan capres Jokowi. Giriroto Boyolali Basis PKI http://t.co/1iv6TNGWSa

Boyolali adalah Basis Terbesar dan Terkuat PKI tahun 60an. Disanalah Pemuda Rakyat, Gerwani, BTI, Girwis, dan ormas-ormas sayap PKI dilatih. Boyolali pusat pengasingan Pasukan Tentara Rakyat dari Batalion Pasopati, yang berontak dan perangi TNI - Pemerintah pasca rasionalisasi
Segitiga Klaten - Solo - Boyolali adalah daerah Basis PKI terkuat dan terbesar di Indonesia. Pusat gerakan komunis. Kini bangkit kembali. Tokoh sesepuh komunis Boyolali, bernama Mbah Pardi pensiunan polisi, kini aktif kembali membina kader-kader muda PKI.

Celakanya, para satgas PDIP Solo dibentuk dan diberi pembekalan pemantapan ideologi oleh Mbah Pardi cs ini. Waspadalah !! Bahkan tanpa diketahui rakyat dan aparat, Partai Komunis Indonesia (PKI) Boyolali pun sudah dirikan dan dilantik http://t.co/1pcmcH68Dx

PKI nyamar jadi komunitas spiritualis jawa yang menyebut dirinya Komunitas Gondosuli (KG). Mereka rutin rapat-rapat gelap sebarkan komunisme. Hasil pengamatan kami, komunitas Gondosuli ini adalah bagian dari faksi komunis aliran sovyet yang bergerilya di bawah tanah/klandestain.

Komunitas Gondosuli jadi kader inti PKI, mereka menyebar kemana-mana: jadi ketua tim sar merapi, jadi kuncen, jadi politisi PDIP dst. Para sesepuh PKI lainnya menyebar dan membaur di sekitar Kota Solo di daerah Joglo Kadipiro, Pajang dst. Di Kota Klaten juga membaur.

Tokoh2 PKI ini berkumpul rutin setiap peringatan G30SPKI, berziarah di lokasi pembantaian PKI dulu, Jembatan Bacem, di selatan Kota Solo.

Bagaimana kekuatan PKI di Kota Solo SEKARANG ini? Mari kita ungkap dan bongkar tuntas.

Kebangkitan PKI Solo terkait dengan lengsernya Walikota Solo Slamet Suryanto, yang didukung faksi komunis di PDIP Solo. Tokoh / Kader PDIP yang terkuat menggantikan Slamet Suryanto dan ikut Pilwakot adalah FX Rudyatmo. Namun terbentur agama. Rudy Katolik.

Jika dipaksakan maju sebagai Calon walikota, Rudy pasti kalah. Maka dicarilah figur lain untuk jadi calon walikota. Ditemukanlah Joko Widodo. Siapa yang usulkan nama Joko Widodo pertama kali? Namanya Heru, anggota BIN Jateng, kakak Bupati Boyolali Seno Samudro.

Siapa kepala BIN saat itu? Namanya Jend Purn Hendropriyono. Apa hubungannya?
Maka direstuilah Jokowi dan FX Rudyatmo oleh PDIP Solo terutama oleh Faksi Komunis untuk maju di Pilwalkot Solo thn 2005 lalu. faksi komunis di PDIP Solo itu nyaru / nyamar jadi Faksi Katolik di PDIP Solo. Sudah jadi rahasia umum di Solo.

Siapa ketua Timsesnya? Namanya Michael BIMO Putranto yg adalah "Presiden Pasopati" BIMO PUTRANTO anak Slamet Suryanto eks walikota Solo. Jadi tertawa sendiri ingat Jokowi bilang ke rakyat "Saya Ga Kenal Bimo Putranto. Banyak yang ngaku-ngaku dekat sama saya.

Bimo Putranto orang yang sangat berjasa besar pada Jokowi, dia ditugaskan bapaknya (eks walikota Solo) untuk minta restu ke Heru & Seno. Di samping menjabat Presiden Pasopati, Bimo juga Ketua “Jong Indonesia “ Solo. Grup Preman yang menjadi kaki tangan Walikota Solo.

Jadi, ketika menjabat Walikota Solo, Jokowi sebenarnya hanya jongos Heru, Seno, Slamet Suryanto, Bimo cs Faksi Komunis di PDIP. Walikota Solo Defacto ya FX Rudy Rudiatmo. Jokowi hanya boneka mereka dan tugasnya blusukan kemana-mana, sekalian membangun pencitraan semu.

Rudy di dukung seorang preman tua Pur Wisanggeni, dulu pemilik perjudian besar di Solo Barat yaitu judi capjikia wisanggeni. Selain itu, Jokowi dan Rudy juga didukung penuh eks ormas komunis cina solo : Hoo Hap organisasi persaudaraan rahasia etnis china. Pastinya rakyat Solo ga tahu ormas “Hop Hap” Karena ini organisasi cina rahasia, klandestain. Kalau PMS kenal ga ? Tahu ga ?

PMS : Perkumpulan Masyarakat Surakarta. Pasti warga Solo tahu PMS ini. Tapi tahu ga ?
PMS adalah kamuflase Hop Hap ! Jadi, PETA KEKUATAN KOMUNIS Di SOLO menyebar di PDIP dan ormas-ormas kamuflase - nya. Sudahkah anda jadi komunis hari ini ?


Jadi kalau kita ingat lagi dengan apa yang diteriakkan Habib Riziek tentang adanya logo PKI di uang kerja 100 ribuan baru, maka bisa jadi itu memang benar adanya. Silahkan anda perhatikan lagi dan cermati dengan teliti logo tersebut. Pastilah pemberian logo itu punya maksud terselubung dan ada artinya, dalam hal ini secara tidak sadar kita sudah menafikan apa yang diteriakkan sang Habib, bahwa semua itu adalah benar.




catatan:
Artikel aslinya kini sudah diband dari sumber awalnya, sudah hilang dari peredaran karena dianggap sangat berbahaya. Tapi tulisan ini sudah dibagikan berulang kali ke berbagai sumber lain yang tidak bisa muncul ke permukaan.

http://www.suaranews.com/2014/06/membongkar-benarkah-terjadi-kebangkitan.html?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook

sumber lain:

http://pedulifakta.blogspot.co.id/2014/06/kebangkitan-komunis-indonesia-dalam.html


Sabtu, 26 Agustus 2017

Saracen dan Sejenisnya Ancaman Serius Dunia Siber

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari menilai terbongkarnya kelompok sindikat penebar ujaran kebencian dan SARA di media sosial bernama Saracen harus diwaspadai sebagai ancaman serius dunia siber. Menurut Abdul Kharis, tertangkapnya Saracen bukan berarti membuat semua pihak merasa tenang dan kemudian bersuka cita. Sebab, kelompok Saracen ditengarai tidak hanya menyerang satu agama saja tetapi menyerang berbagai pihak. Bahkan termasuk pemerintah dengan teknik adu domba yang sistematis. "Ini harus dianggap sebagai salah satu ancaman saiber yang serius," ujar Abdul Kharis dalam keterangan persnya kepada wartawan pada Jumat (25/8). Ia mengungkap, merujuk data di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk pengaduan konten negatif terkait SARA dan kebencian menduduki urutan ketiga yakni 165 pengaduan setelah pengaduan pengaduan pornografi sebanyak 774.409 dan radikalisme 199 pengaduan. Sebagai gambaran, ia mengatakan sepanjang 2016 hingga 2017, terdapat 3.252 konten negatif di Twitter yang dilaporkan ke Kemkominfo.

Adapun pada Google dan Youtube, terdapat 1.204 konten negatif yang dilaporkan Kominfo selama setahun dari 2016 lalu hingga 2017. "Fenomena yang terjadi harus dipahami seperti gunung es, artinya angka-angka tersebut adalah yang muncul di permukaan. Yang tak terlihat tentu lebih mengerikan lagi. Saya yakin masih banyak kelompok-kelompok seperti Saracen yang belum tersentuh, apalagi menjelang Pilkada 2018 dan Pemiu 2019," ujar Abdul Kharis .

Anggota DPR dari Fraksi PKS itu menilai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki dua sisi yang saling bertolak belakang. Meski memberikan manfaat positif yang dapat membantu dan memajukan kehidupan manusia, di sisi lain, ia juga memberikan dampak negatif yang justru akan merusaknya. Namun yang dilakukan kelompok Saracen selaku pelaku penyebar konten SARA dan hoax merupakan tindakan penggunaan kecanggihan TIK yang bersifat negatif, yang membawa dampak negatif berupa potensi munculnya konflik SARA. Apalagi negara Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras dan antar golongan.

"Tindakan kelompok Saracen berpotensi mengancam keutuhan NKRI dan tatanan kehidupan masyarakat yang mengusung Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu mereka harus diberantas dengan tegas sampai ke aktor intelektual yang ada di belakangnya." katanya. la melanjutkan, apalagi Komisi I DPR RI memiliki komitmen agar masyarakat terlindungi dari konten negatif termasuk di dalamnya konten penyebar SARA. Karenanya Komisi I DPR RI kerap meminta agar Pemerintah untuk menindak tegas penyebar konten negatif sekaligus meningkatan literasi media terkait bahaya penayangan konten negatif.

Tak hanya itu, Komisi I DPR RI juga menghimbau kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap konten baik yang tersaji di media masa maupun media sosial. "Berita yang tersaji harus difilter dengan sebaik mungkin dengan melakukan cek dan kroscek dari berbagai sumber dan fakta yang ada. Termasuk agar tidak terpancing melakukan stigmatisasi dan menggeneralisir bahwa aksi kelompok Saracen ini terkait dengan sikap politik ummat Islam", ujar Abdul Kharis. http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/17/08/25/ov7t4v384-saracen-dan-sejenisnya-ancaman-serius-dunia-siber

Rabu, 23 Agustus 2017

7 POLA ORANG MENGHADAP MAUT

"Sebaik-baiknya kesibukan manusia selama di dunia adalah mempersiapkan datangnya kematian"

Kalau saja setiap orang tau takdir kematiannya seperti apa, maka mereka pasti akan mempersiapkannya dengan baik. Mengetahui cara terbaik apa dan bekal terbaik apa yang harus disiapkan menjelang kedatangannya, tetapi sayangnya untuk hal yang satu ini, sifatnya amat sangat rahasia.

Sebab adakalanya orang menjalani saja apa yang terjadi pada dirinya dan ia tidak mempedulikan bagaimana akhir dari babak kehidupan di dunia ini, apakah itu Husnul Khotimah ataukah Su'ul Khotimah (akhir yang buruk). Dari berbagai macam kejadian yang dialami banyak orang, kejadian yang terjadi sehari-hari dapatlah disimpulkan bahwa mulai dari yang muda hingga yang tua, jika kita cermati ada beberapa pola yang dikelompokkan berdasarkan usia, kondisi kesehatan, dan amal sholeh dan ilmu memiliki karakteristik berbeda. Karena jika mengacu pada empat unsur tersebut, maka terbagilah 7 pola kematian yang umumnya menghampiri manusia dalam berbagai kemungkinan alasan dan penyebab.

1. Anak/remaja wafat di usia belia (0-15 tahun);
Kematian mendadak bisa jadi dikarenakan kelak ia akan menjadi penolong bagi kedua orang tuanya, karena anak usia seperti itu masih dianggap suci dan jauh dari dosa dan kesalahan, atau karena kehidupan akirat menjadi jauh lebih baik baginya dibanding dunia.


2. Anak muda, banyak amal shaleh, banyak ilmu (20-35 tahun);
bisa jadi karena sudah memiliki banyak amal yang cukup baginya perbekalan di akherat, dan berbagai ibadah dikerjakan selama di dunia, jika lama di dunia di khawatirkan akan terjerumus dalam lembah dosa, maka pilihan kematian di usia muda jadi lebih baik untuknya.

3. Dewasa, Panjang umur, sakit-sakitan, banyak/kurang amal, kurang ilmu;
Orang yang wafat dalam keadaan umur panjang tetapi ia juga mengidap penyakit berat dan selama masa kesakitannya itu ia banyak melakukan amal ibadah; artinya bisa jadi sakitnya itu untuk mengurangi dosa-dosanya di masa lampau, dan amal ibadahnya untuk menaikkan derajatnya ke tempat yang tinggi, dan itu karena ia ridho kepada Allah dan Allah swt pun ridho kepadanya, rasa sakitnya itu kelak akan digantikan dengan kenikmatan syurga.

4. Dewasa, Panjang umur, sedikit amal/ilmu;
Orang dewasa yang wafat dalam keadaan umurnya panjang tetapi amal ibadahnya sangat sedikit dan ilmunya sangat minim. Bisa jadi itu dalam rangka untuk memberikannya kesempatan memperbaiki diri menjadi lebih baik, waktu yang panjang disediakan untuknya banyak koreksi diri, hingga pada akhirnya baru yang berhijrah di akhir hayat. Orang ini sudah diberikan banyak kesempatan, tetapi ia tidak menggunakan kesempatan itu dengan baik maka ia akan tetap membawa bekal ke akhirat walaupun hanya segenggam tanah.

5. Dewasa, Panjang umur, sehat jasmani dan banyak amal/ilmu;
Wafatnya oran berilmu dan beramal di usia senja bisa jadi ia adalah orang yang amanah, banyak ilmu yang dimiliki dan harus diamalkan kepada orang banyak sehingga bisa menjadi pembuka pintu hijrah bagi manusia lain, maka hak hidupnya panjang umur dan kesehatan yang prima sangat dibutuhkan bagi mereka yang tidak kenal lelah menuntut ilmu dan mengamalkannya. Orang ini akan masuk dalam golongan orang terpuji dan derajatnya tinggi di sisi-Nya dan inilah sebaik-baiknya orang kembali. Walau ada juga yang usianya tidak panjang, tetapi bisa dikatakan bekalnya sudah cukup.

6. Panjang Umur, sehat jasmani dan Hidup bergelimang harta, belum tobat, amal/ilmu sedikit;
Wafatnya orang ini bisa jadi karena selama hidup sudah berada di jalan sesat, tidak ada upaya ingin mempersiapkan kehidupan setelah mati, maka ia dibiarkan berlama-lama dalam kesesatan, hingga tidak ada satu bekalpun bisa dibawa ke akhirat, hidupnya dibiarkan lama di dunia untuk menjadi pecut bagi kaum muslim lain, ia dipertahankan hidup lama untuk menjadi pemecut semangat kaum muslim lain agar menjadi taat kepada Allah, dan inilah seburuk-buruknya orang kembali.

7. Mualaf, Dewasa dan belia, minim amal/ilmu:
Wafatnya mualaf dalam keadaan islam walau minim ilmu dan amal maka mereka berhak atas syurga, karena imannya yang sedikit tetap akan membawanya ke syurga abadi.

Ke-7 pola ini tidak berlaku untuk orang sengaja memilih mati bunuh diri, over dosis narkoba, dan jenis kematian disengaja lain. Untuk yang wafat disebabkan oleh kecelakaan, maka ia masuk dalam golongan orang yang diselamatkan dari api neraka, sementara orang yang wafat karena korban pembunuhan juga akan mendapat keringan di akhirat. Maka seperti itulah kurang lebih kondisi wafatnya anak adam di akhir hayatnya, ada banyak yang tau dan sudah mempersiapkan ada juga yang pura-pura tidak tahu, masa bodoh, bahkan menolak. Dan semua itu sebenarnya kita bisa memilih ingin berakhir dalam keadaan seperti apakan akhir hayat kita kelak. Sudah ada banyak contoh dan kejadian, tingga menentukan mau yang mana.

Selasa, 22 Agustus 2017

KEMBALINYA KEJAYAAN ISLAM DAN BANGKITNYA EKONOMI UMAT

Ramai-ramai orang bicara kembalinya masa kejayaan islam, ada banyak gerakan di masyarakat yang mulai melirik bisnis syariah dan tanpa riba bagi segenap umat muslim di tanah air. Timbulnya kesadaran dan semangat ingin meninggalkan sistem pendanaan ribawi yang sudah ada tercetus sejak mencuatnya aksi 212 beberapa waktu lalu. Timbul kesamaan visi umat yang melihat kesalahan sistem pendanaan selama ini menggunakan asas bunga dan riba dinilai lebih banyak keburukan dan maksiatnya dibanding mudaratnya bagi umat muslim sendiri. Sebagimana kita ketahui bahwa hukum riba sangat di larang dalam islam, tetapi mengapa hal itu dibiarkan. Kenapa umat muslim justru merasa nikmat menggunakan sistem riba sementara hukum syariah ada dan bisa diterapkan karena umat muslim saat ini tidak dalam keadaan tertekan atau keadaan perang.

Faktanya sistem konvensional memang layaknya duri dalam daging sudah merambah ke berbagai sektor dan bahkan sudah mendarah daging dalam tubuh kita. Ada semacam ketidakpercayaan diri ketika disodorkan mekanisme sistem syariah dan tetap memilih sistem riba, walaupun tahu sistem riba akan banyak mencelakakan dan merugikan. Semua ini disebabkan karena umat sendiri yang tidak mau berubah dan bekerja keras menolak sistem perbankan dan keuangan umum lalu menukarnya dengan sistem syariah, karena banyak alasan. Yang paling umum adalah karena kenyamanan berinvestasi yang ditawarkan sistem perbankan konvensional lebih terjamin keamanannya jika dibanding sistem bagi hasil yang diterapkan bank syariah. Sistem bank syariah dianggap masih kecil permodalannya, sedikit peminatnya, kurang lengkap fasilitas pendukungnya dan tingkat bagi hasil yang dirasa kurang menguntungkan.

Lalu kenapa harusnya kita percaya diri bahwa umat bisa menuju puncak kejayaan jika semua mau bersatu? Lihat saja bagaimana hebatnya semangat umat ini dalam hal gotong royong, ukhuah dan kebersamaan, berapa sebenarnya potensi ekonomi yang bisa digerakkan oleh umat dalam skala kecil dan menengah, beberapa kejadian yang mencuat belakangan ini bisa kita ambil kesimpulan bahwa besarnya potensi dana yang terkumpul dari dana masyarakat terutama umat muslim membuka mata kita bahwa harusnya ini bisa menjadi modal awal yang cukup bikin ngeri perbankan konvensional jika saja umat beralih kepada sistem perbankan syariah. Berikut ini kami urikan rinciannya:

1. Kasus Gusti Kanjeng, Taat Pribadi, siapa yang menyangka hanya dengan modal iming-iming pat gulipat di tangan kosong, sang kanjeng bisa mengumpulkan uang ratusan hingga triliunan rupiah dari umat yang dengan sukarela menyetorkan dana pribadinya untuk digandakan. Ini artinya umat ini memiliki banyak sekali uang di kantong mereka sehingga mereka merasa perlu memperbanyak lagi walau dengan cara yang tidak wajar dan walaupun akhirnya dana mereka tidak bisa kembali. Tapi setidaknya ada rasa optimis mereka menanamkan uangnya kepada perorangan walau tidak ada jaminan uang kembali, itu artinya sebenarnya mereka percaya dan yakin ada mekanisme yang dapat melipatgandakan harta walau dengan cara ghaib sekalipun.

2. Kasus Koperasi Pandawa, berapa banyak dana yang terkumpul dari sekedar kegiatan koperasi beriming-iming bunga 10 persen per bulan, ada ribuan anggotanya yang sudah menyetorkan uang dan sudah menerima keuntungan tetapi uang pokok mereka tidak kembali. Disinyalir sang pemilik pandawa sudah mengantongi uang dengan berbagai aset yang sudah dikumpulkan. Disini kita juga melihat bagaimana masyarakat sangat tergiur dengan imbalan 10 % yang ditawarkan pemilik usaha, walau juga sama tidak ada jaminan uang kembali dan mereka sadar telah memasukkan uangnya untuk dikembangbiakkan dengan cara tidak halal (riba), tetapi satu hal adalah bahwa mereka percaya dengan janji sang pemilik Pandawa dan mereka sudah siap dengan konsekuensinya.

3. Kasus First Travel, dari total 56 ribu jamaah yang batal diberangkatkan, disinyalir uang yang terkumpul dari hasil penipuan berkedok perjalanan umroh ini triliun rupiah, ini bukan jumlah uang sedikit. Uang ini digelapkan dan disalurkan ke hal-hal yang tidak jelas penggunaannya bahkan dipakai untuk kepentingan pribadi sang pemilik. Berapa banyak umat yang tertipu dengan iming-iming paket harga murah dan mereka menganggap harga miring itu tidak akan merugikan mereka dan tetap merasa yakin mereka akan diberangkatkan, walaupun sang pemilik kini sudah berada di dalam penjara. Miris sekali melihat perilaku umat saat ini, mereka terlalu yakin pada hal-hal fiktif yang disodorkan para penipu.

Dari tiga kasus ini dapat kita simpulkan bahwa sesungguhnya kebanyakan umat muslim dinegeri ini terlalu mudah diperdaya oleh iming-iming penipu berkedok agama. Umat kita terlalu mudah dikelabui dan dijanjikan banyak hal bisa jadi karena selama ini mendapatkan uang dengan sistem riba dan akhirnya uang yang mereka dapatkan pun lenyap dalam sekejap mata akibat pola pokir ribawi dan mencari keuntungan sebesar-besarnya dalam waktu secepat-cepatnya dari cara-cara tidak wajar yang disodorkan para penipu pencari kekayaan dan kesenangan duniawi. Kejahatan terjadi karena ada kesempatan

Padahal dalam agama yang mereka anut dan di yakini Islam, sudah tertera sangat jelas bahwa bagi siapa saja yang ingin beruntung maka sebaiknya ia melakukan perdagangan dan jual beli dengan Allah swt dengan cara yang baik. Lakukanlah transaksi yang benar, berbuat baik akan diganjar 10 kali keebaikan. Bayaran yang Allah tawarkan bukan dalam kerangka kesepakatan kerja majikan-buruh, karena biasanya buruh digaji lebih kecil daripada jerih payahnya. Yang Allah tawarkan dalam al-Qur`an adalah kerangka kesepakatan bisnis, berupa pinjam-meminjam dengan bunga pinjaman yang berlipat ganda serta jual-beli dengan nilai tukar yang sangat tidak sebanding; ibarat meminjam seekor nyamuk lalu mengembalikan dalam bentuk seekor kuda atau membeli seekor lalat dengan bayaran seekor unta. Berikut ini transaksi pinjam meminjam yang Allah tawarkan:

إِن تُقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً يُضَاعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ شَكُورٌ حَلِيمٌ

“Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipatgandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.“
(QS: At-Taghabun [64]:17).

Dan hal transaksi seperti inilah yang sebaiknya dilakukan oleh banyak umat muslim, menyalurkan hartanya yang berlebih untuk berjuan di jalan Allah swt. Harta yang ada di dunia ini diberikan Allah swt bukan untuk digunakan berfoya-foya dan bermegah-megah, melainkan untuk ditransfer ke akhirat dalam bentuk amal shalih.

LALU BAGAIMANA CARA MEMBANGKITKAN EKONOMI UMAT?

Lakukanlah perdagangan dengan tidak menggunakan hukum riba melainkan hukum syariah. Sebagaimana yang terjadi belakangan ini diberbagai daerah dibentuknya Koperasi Syariah Amanah Muttaqien Pekayon dan Dewan Keluarga Masjid (DKM) dan Mushola Pekayon, mereka mengoperasikan 212 Mart yakni mini market Islami besutan Koperasi Syariah 212 (KS 212). Mini market 212 ini didirikan oleh 180 anggota Koperasi Syariah Amanah Muttaqien Pekayon, ada sekitar 12 orang yang menjadi konsorsium membeli Indomaret seharga Rp 1,1 miliar. Semangat seperti ini harus didukung dan dikembangkan, jangan lagi kita menunggu campur tangan penguasa di dalamnya, gerakkan sendiri oleh umat untuk umat.

Ini adalah salah satu cara untuk mengembalikan kejayaan umat yang kini sudah seharusnya lepas dari jerat bunga dan riba. Harus sudah dimulai dari umat sendiri, kesadaran untuk mengambil alih kendali ekonomi di tangan muslim, jangan lagi mau dijajah oleh kaum kapitalis yang menjerat setiap nasabahnya untuk terus berhutang hingga tidak tersisa sedikitpun harta mereka kecuali iman yang sedikit. Tolonglah saudara kita yang kesusahan, bantulah mereka keluar dari masalah ekonomi yang sudah sangat kronis ini. Jangan lagi bicara suku, kelompok dan keuntungan materi, bicaralah kesamaan visi, kejayaan islam, kemenangan akhir. Bahkan Rasulullah saw saja sudah menjadi pengusaha di usia belia, ia melakukan perdagangan di berbagai penjuru wilayah menawarkan barang dagangannya dengan santun dan lemah lembut. Kenapa kita tidak bisa melakukan hal yang sama seperti halnya rasulullah saw contohkan. Masih banyak yang harus dibenahi di negara ini, yang dibutuhkan hanya keberanian dan keyakinan bahwa Allah swt akan selalu ada bersama kita.

source
http://www.berita.islamedia.id/2017/08/212-mart-berhasil-ambil-minimarket-indomaret-di-bekasi.html

Senin, 21 Agustus 2017

SOSOK ASLI "DEWA ZEUS" DALAM ISLAM

Kalau Nonton Film-film kolosal Holywood yang bersetingg masa lalu, sering kali kita menyaksikan kehadiran Dewa-Dewi sebagai sosok yang di agungkan dan diberi gelar sempurna di hadapan para pengikutnya dan rakyatnya, sebut saja Film, Thor, Herkules, Zina, Wonder Woman, dan sebagainya. Segala kekuatan dan kekuasaan sang dewa dewi ditunjukkan bagaikan sang dewa ini setara dengan Tuhan yang jadi sesembahan manusia di masa lalu. Zeus ditampilkan sebagai raja yang berkuasa dan memiiki anak dan istri sebagaimana manusia pada umumnya, tetapi mereka menempati singgasana di awan sana dan mengendalikan perputaran bumi dan langit. Walau dalam kisah disebutkan perannya sebagai dewa, tetapi kekuasaannya melebihi kemampuan manusia super atau setara dengan Tuhan.

Sebagian orang menganggap ini hanya tokoh buatan dan dongeng dan tidak ada di dunia nyata, tetapi sebagian lainnya beranggapan bahwa ini bukan sekedar mitos, karena ada jejak sejarah dan peninggalanya di beberapa negara yaitu Italia. Lalu siapa sebenarnya sosok asli para dewa-dewi ini dalam kaca mata islam? Benarkah ada segolongan manusia yang hidup dan berkembang biak di atas pegunungan Olympus dan mereka diberikan kekuatan mengendalikan alam semesta ini? Berikut ini kami uraikan yang sebenarnya...

SEPENGGEAL SKANDAL RAJA ZEUS

Zeus adalah raja para dewa dalam mitologi Yunani Dalam Theogonia karya Hesiodos, Zeus disebut sebagai "Ayah para Dewa dan manusia". Zeus tinggal di Gunung Olimpus. Zeus adalah dewa langit dan petir. Simbolnya adalah petir, elang, banteng, dan pohon ek. Zeus sering digambarkan oleh seniman Yunani dalam posisi berdiri dengan tangan memegang petir atau duduk di tahtanya. Zeus juga dikenal di Romawi Kuno dan India kuno. Dalam bahasa Latin disebut Iopiter sedangkan dalam bahasa Sansekerta disebut Dyaus-pita. Zeus adalah anak dari Kronos dan Rea, dan merupakan yang termuda di antara saudara-saudaranya. Zeus menikah dengan adik perempuannya, Hera yang menjadi dewi penikahan. Zeus terkenal karena hubungannya dengan banyak wanita dan memiliki banyak anak. Anak-anaknya antara lain Athena, Apollo dan Artemis, Hermes, Ares, Hebe, Hefaistos, Persefon, Dionisos, Perseus, Herakles, Helene, Minos, dan Mousai.

Zeus juga berhubungan dengan Leto tidak lama setelah menikah dengan Hera. Ada banyak anak yang di hasilkan Zeus dari hubungan gelapnya bersama banyak wanita, dan anak-anak itulah yang kini mengisi bumi di benua amerika, eropa, berkulit putih, tinggi, hidung mancung, mata biru dan berperawakan besar dan gagah. Zeus inilah nenek moyang mereka, mereka adalah hasil perkawinan dewa dan manusia.
Zeus membagi dunia menjadi tiga dan membagi dunia-dunia tersebut dengan kedua saudaranya, Poseidon yang menjadi dewa penguasa lautan, dan Hades yang menjadi dewa penguasa dunia bawah (alam kematian).

DEFINISI ARTI KATA


Wikipedia, Iblis (Arab: إبليس‎, iblīs) adalah julukan nenek moyang bangsa jin[1][2][3] yang memiliki nama asli Azazil, ia makhluk pertama yang membangkang perintah Allah swt untuk bersujud didepan Adam dan tokoh ini dikenal dalam ajaran agama samawi.

Setelah iblis membangkang dan tidak mau melaksanakan perintah Allah swt yaitu bersujud kepada nabi Adam bersama-sama malaikat, lalu allah swt mengusir sekaligus mengeluarkanya iblis dari syurga, Sesungguhnya sebelum iblis dikeluarkan dari syurga iblis mengajukan permintaan kepada Allah swt agar dia dan semua keturunanya diberikan umur yang panjang (tidak mati) sampai datangnya hari kiamat (pada tiupan pertama tanda permulaan hari kiamat). Dan akhirnya ia diberikan tangguh.

Dalam hadits Shahih Muslim, dikatakan bahwa Iblis sekarang berada ditengah lautan (air)[5][6] yang dikelilingi oleh beberapa ular. Dari sanalah ia mengendalikan seluruh aktivitas penyesatan terhadap umat manusia. Markas besar iblis berada di tengah-tengah samudera, mereka memilih lautan karena luasnya yang mencapai tiga perempat dari luas bumi. Iblis membangunnya kerajaannya di laut dengan tujuan untuk menandingi Arasy (singgasana) Allah yang berada di atas air di langit ke tujuh. Dalam mithologi Yunani, Iblis ini mewaakili dewa Osiris.

Jin merupakan salah satu makhluk Allah yang diciptakan dari api. Jin ini merupakan makhluk gaib yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia tapi bisa menampakkan diri dalam berbagai wujud pada manusia.

AGAMA KAUM PAGAN


Kepercayaan pagan mempercayai bahwa Dewa-dewa tinggal di gunung dan lautan. Dewa-dewa itu sebenarnya adalah bangsa Jin. Karena pengetahuan Islam percaya bahwa ada banyak Jin tinggal di gunung-gunung yang tinggi dan juga lautan.

Dalam kepercayaan Yunani dikenal Dewa Zeus yang tinggal di gunung Olympus dan juga Dewa Posaidon yang tinggal di lautan. Mereka itu sebenarnya adalah golongan Jin. Ayah Zeus yaitu Cronos merupakan bagian dari kelompok Iblis Azazil, yaitu kelompok bangsa jin yang terusir dari Syurga, mereka memilih menempati bumi sebagai tempat tinggalnya karena mereka yang ditugaskan sang pemimpin untuk menyesatkan manusia terutama para keturunan Nabi Adam as. Para mahluk halus yang merupakan jelmaan iblis ini menjelma menjadi sosok dewa dan dewi yang memiliki kekuatan super dan bisa berubah wujud sesuka hati mereka.

Jin disebutkan dapat merubah bentuknya menjadi berbagai macam bentuk dan mereka dapat menipu manusia menjadi Dewa dan dewi. Jin membutuhkan makan, tidur dan juga dapat berkembang biak. Jin juga dapat masuk ke berbagai benda seperti ke berhala dan benda-benda keramat lainnya. Jin juga dapat merasuki manusia. Jin memiliki kemampuan untuk mendatangkan kekayaan karena mereka memiliki pengetahuan untuk menambang berbagai logam mulia di dalam bumi bahkan bangsa Jin memiliki kemampuan untuk terbang ke langit untuk mencuri rahasia langit sehingga mereka dapat meramal masa depan.

Jin ada yang baik yang suka menolong manusia tapi ada juga yang jahat. Salah satu ciri Jin adalah kesukaan mereka terhadap asap kemenyan atau asap dupa. Jika ada dewa yang menyukai hal tersebut mungkin adalah dewa itu sebenarnya adalah Jin yang merubah dirinya menjadi sosok yang disenangi manusia, halus, lembut dan perkasa. Sebagaimana para dewa yang disembah penganut agama pagan Hindu dan Budha di China dan india atau Agama Majusi penyembah api yang di anut penduduk Mesir dan atau Agama Sinto yang dianut penduduk Jepang. Kesemua agama itu mempercayai kekuasaan banyak dewa dan dewi. Konsep kepercayaan agama pagan ini bertumpu pada kekuasaan yang tersebar para dewa. Ada dewa angin, Api, Air, Cuaca dan sebagainya. Bahkan ada yang percaya bahwa tubuh mereka bisa dimasuki dewa padahal sebenarnya mereka dirasuki oleh Jin. Kepercayaan pagan ini berkembang sejalan dengan kebutuhan para pemeluknya, .

Banyak sifat Jin lainnya yang dapat kita ketahui sehingga apabila kita menemui dewa yang memiliki sifat serupa dengan Jin maka kita bisa yakin bahwa dewa itu sebenarnya adalah bangsa Jin yang menyamar
menjadi dewa. Syetan dan Iblis juga merupakan golongan Jin yang sering menipu manusia agar menyembah mereka. Jin ini akan mengabulkan apa saja keinginan pengikutnya, selama jin ini selalu dipuja dan disembah, dibuatkan kuil dan tempat memuja, maka jin ini akan mengabulkan permintaan penyembahnya sesuai harapan sang pengharap dan sang pemuja.

Jadi jika kita simpulkan disini adalah bahwa para pembuat film kolosal holywood ini ingin mengajak penontonya mengenal sosok Tuhan yang mereka sembah atau memperkuat lagi konsep ketuhanan dibawah kendali banyak dewa sebagaimana yang sudah mereka yakini selama ini. Tapi dalam islam konsep banyak dewa/tuhan ini tidak ada, Islam hanya mengenal satu Tuhan dan satu utusan. Dan jika ditelusuri garis keturunan para dewa ini, mereka adalah satu garus keturunan dengan iblis Azazil yang membangkang perintah Allah swt lalu di usir dari syurga dan ia mendapat penangguhan hingga datang hari kiamat. Atau dengan kata lain, para pemilik modal dan pembuat film ini, mereka adalah para penganut agama pagan yang dalam sejarah mytologynya mereka mewujudkan Tokoh Zeus yang dimaksud itu sebenarnya adalah Iblis Laknatullah yang kelak di akhir jaman akan dibangkitkan kembali dan ia sebenarnya adalah Ad Dajjal. Sang Nabi palsu/mesiah yang akan menjelma menjadi juru selamat, padahal sesungguhnya ia adalah pembawa kehancuran.

Inilah tujuan yang ingin disampaikan berbagai tayangan bergenre kolosal dan settingan masa lalu, mereka ingin mengajak semua orang untuk menerima tuhan dan pemimpin penganut agama pagan, Sang Dewa Agung Zeus beserta kroninya, yang diagung agungkan, dan dipuja puji karena kebijaksanaannya. Zeus inilah nenek moyang mereka, mereka (bangsa barat) adalah hasil perkawinan bangsa jin dan manusia. Dan nenek moyangnya ini kelak di akhir jaman akan dibangkitkan. Raja-raja pembangkang ini akan kembali dibangkitkan untuk membantu sang Dajjal berkuasa. Agama pagan yang ditampilkan dalam film berdana besar ini untuk mengajak masyarakat umum mengenal siapa itu Tuhan versi barat, itulah para dewa dan dewi dari mytologi Yunani Kuno.

Senin, 14 Agustus 2017

"DAYA BELI MENJERIT" KARENA UMAT DITEKAN

Akhir-akhir ini, ramai berita paniknya tim ekonomi Jokowi diserang berbagai media dengan isu melemahnya kondisi ekonomi karena turunnya daya beli masyarakat. Semua ahli ekonomi bicara penurunan daya beli pasar, ekonomi yang menunjukkan trend penurunan ini disebabkan karena daya beli masyarakat melemah. Berbagai teori ekonomi digulirkan untuk mengatasi masalah ini, tapi tidak membawa perubahan. Semua isu miring ini berujung pada polemik bahwa tim ekonomi jokowi tidak mampu mengatasi masalah ini dengan cepat. Jika kondisi ini terus berlanjut, bisa berpengaruh pada citra pemerintahan. Pemerintah Jokowi dianggap tidak bisa mengendalikan situasi dan menenangkan rakyatnya, sehingga semua itu berimbas pada tingkat kepercayaan masyarakat.

Semua pakar berasumsi bahwa ekonomi yang cenderung turun atau stagnan saat ini disebabkan karena tidak adanya kemampuan ekonomi masyarakat membelanjakan uangnya sebagaimana sebelumnya. Selain itu, para pengusaha skala besar, pengusaha ritel dan menengah juga membenarkan pernyataan itu, hasil penjualan barang konsumsi periode ini mengalami penurunan di banding tahun-tahun sebelumnya. Mereka mengeluhkan adanya perubahan pola konsumsi masyakat yang cenderung lebih memilih menahan minat belanjanya dialihkan pada menabung di bank atau menginvestasikan ke instrumen lain.

Benarkah anggapan itu? benarkan masyarakat tidak punya kemampuan finansial sehingga mengakibatkan kondisi ekonomi kita terhenti? Apa yang sedang terjadi dengan masyarakat kita? kenapa mereka memilih diam dan bersikap menunggu?

Para ekonom memang membaca trend ini dari berbagai hasil laporan keuangan, jurnal dan data statistik yang menunjukkan banyaknya penurunan income di berbagai sektor dan pasar saham karena data menunjukkan rendahnya daya beli masyarakat. Terlihat dalam laporan keuangan bahwa adanya kecenderungan masyarakat memilih mencari alternatif berbeda dari sebelumnya. Masyarakat cenderung bersikap menunggu dan tidak mengambil resiko untuk membelanjakan uangnya sebagaimana biasanya. Mereka lebih memilih ingin melihat situasi ke depan, apa saja kebijakan yang akan diterapkan dan bagaimana pasar merespon kebijakan itu. Tapi dibalik semua itu, ada banyak hal yang tidak dibaca oleh para ahli ekonomi ini, bahwa semua ini berkaitan dengan sentimen politik yang tidak stabil di negara ini, mempengaruhi cara pandang masyarakat kepada pemimpinnya dan mempengaruhi kondisi ekonomi secara keseluruhan.

SEMUA DIMULAI DARI KASUS AHOK

Semua kondisi ini dimulai ketika kasus penistaan agama oleh Ir. BAsuki Cahaya Purnama alias Ahok bergulir. Masyarakat melihat sikap keberpihakan pemerintah yang sangat kental banyak mengintervensi kasus hukum Ahok di meja hijau. Mulai dari sikap pemerintah yang tidak menangkap dan menahan, membiarkannya tetap menjabat, hingga menggelar pengadilan secara tertutup dan sebagainya. Walau pada akhirnya Ahok diputus bersalah dan diganjar 2 tahun penjara. Tapi hal ini tidak menyurutkan animo masyarakat yang beranggapan bahwa pemerintah tidak berpihak pada mayoritas muslim, sentimen negatif ini yang terbangun di masyarakat kita. DItambah lagi ketika pemerintah baru-baru ini mengeluarkan perpu anti ormas, yang melarang organisasi masyarakat berbasis islam dilarang beroperasi karena dianggap bertentangan dengan ideologi bangsa. Bertambahlah stigma negatif terhadap pemerintah berimbas pada sektor ekonomi.

Pengamat politik Network for South East Asian Studies (NSEAS) Muchtar Effendi Harahap menegaskan, upaya Joko Widodo (Jokowi) mendekati umat Islam agar memperoleh suara pada Pilpres 2019 mendatag tidak akan efektif. Pasalnya, saat ini sudah terbentuk persepsi dan sikap politik umat Islam terhadap negatif. Apalagi dengan sikap Jokowi yang seperti tidak melindungi umat Islam.

"Beliau (Jokowi) dinilai bersikap anti umat Islam. Hal ini semakin dipercaya setelah Jokowi menerbitkan Perppu Ormas dan membubarkan tanpa pengadilan Ormas Islam Hitzbut Tahrir Indonesia (HTI),"
kata Muchtar Effendi Harahap kepada Harian Terbit, Selasa (1/8/2017).

Padahal ekonomi bangsa ini terdiri dari pengusaha muslim dalam jumlah besar populasinya diberbagai daerah, mereka menguasai berbagai sektor ekonomi lokal yang jumlahnya sangat besar, memiliki banyak pengaruh dimasyarakat dan memiliki sikap yang tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah belakangan ini. Para pengusaha muslim ini mengamati kebijakan pemerintah yang senantiasa beseberangan dengan kepentingan umat muslim. Para pengusaha ini menganggap penting kejelasan sikap pemerintah dalam perpolitikan negara, apakah pemerintah berada di pihak muslim atau berada di pihak lain. Ketidak jelasan ini yang sedang ditunggu kebanyakan umat muslim, dan hingga kini kita belum melihat adanya titik terang.

Walaupun diawal, disebutkan bahwa ekonomi bangsa ini dipengaruhi oleh cukong, konglomerat dan pengusaha taipan, tetapi semua itu tidak ada artinya jika mayoritas umat muslim tidak mendukung kebijakan pemerintah. Tidak bisa dipungkiri, di negeri ini Ada 80 persen umat muslim yang menguasai ekonomi. Lalu berapa besar ekonomi yang didorong kelompok taipan jika dibandingkan ekonomi yang dibangkitkan umat muslim secara keseluruhan. Jika para pemilik modal muslim mengajak pengikutnya untuk tidak memberikan angin segar kepada pemerintah untuk menyambut gembira berbagai kebijakan yang digulirkan, maka tetap saja ekonomi jalan ditempat, tidak ada pertumbuhan.


Suka atau tidak pemerintah harusnya bisa melihat bahwa ekonomi bangsa ini hanya bisa digerakkan oleh rasa persatuan dan kesatuan umat muslim, nyatanya kebanyakan uang memang dipegang oleh umat muslim dalam banyak bentuk. Angka ini bisa ditelusuri dari meningkatkan jumlah uang mengendap di bank dalam bentuk tabungan masyarakat menengah yang nilainya mencapai Rp. 500 triliun. Ini artinya sebenarnya masyarakat tidak terjadi penurunan daya beli tetapi Masyarakat memilih menahan diri untuk tidak membelanjakan uangnya, karena ingin melihat situasi yang berkembang.

Kondisi ini juga bisa kita lihat ketika Hari Raya Idul Fitri lalu, trend pertumbuhan ekonomi di masa lebaran tidak mampu mendongkrat angka pertumbuhan. Di tahun lalu 2016, trend seperti sama sekali tidak terjadi, pertumbuhan bisa tumbuh karena terjadi pergerakan uang diberbagai daerah oleh muslim yang merayakan lebaran, terjadi perputaran ekonomi besar-besaran. Tapi di tahun 2017, sejak kondisi politik semakin memanas dan menunjukkan ketidakjelasan keberpihakan pemerintah, trendnya makin menujukkan penurunan. Semakin pemerintah menekan gerak umat muslim dengan kebijakannya, maka ekonomi akan makin tertekan. Kita lihat saja bagaimana pemerintah belakangan ini semakin sering menunjukan sikap arogan dan berseberangan dengan umat muslim dan ini semakin trend ekonomi menurun. misalnya beredar isu bahwa pemerintah akan membubarkan FPI (Front pembela Islam) dalam waktu dekat. Isu ini makin memunculkan kemarahan masyarakat dengan sikap makin menolak arogansi serta menamakan pemerintah jokowi bertangan besi dan disejajarkan dengan rezim diktator.

Masyarkat makin antipati lagi sejak beredarnya isu meningkatnya hutang negara. Sejak beredarnya berita meningkatnya utang luar negeri ini, makin buruk citra pemerintah Jokowi dan ini mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat kepada situasi ekonomi dan politik. Semakin gencarnya pemberlakukan pajak dan pemotongan subsidi rakyat kecil, atau yang baru ini, penggunaan dana haji untuk investasi. Ditambah lagi ketidakmampuan pemerintah mengatasi berbagai stok kebutuhan domestik seperti harus mengimpor garam dari negara tetangga Australia. Pemerintah dianggap tidak mampu menjaga stabilitas ekonomi karena kerja para pembantunya juga kurang menujukkan hasil signifikan. Pemerintah dianggap gagal memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Semua ini juga disebabkan karena pemerintah tidak peka terhadap kondisi yang ada dimasyarakat. Dan nampkanya pemerintah kini tidak menyadari bahwa pergerakan umat saat ini tidak bisa didikte sebagaimana yang terjadi di masa lalu. Kini masyarakat punya media penyeimbang yang bisa mengajarkan mereka bagaimana harus bersikap karena mereka punya media sosial yang bisa menentukan sikap mereka ingin dibawa kemana. Lihatlah bagaimana besarnya peran media sosial dalam kehidupan mereka sehari-hari, itulah yang tidak bisa dikendalikan pemerintah yang ingin menguasai bangsa ini. Media sosial sudah menjadi nara sumber mereka dalam bersikap dan berperilaku, bahkan banyak negara adidayapun tidak berdaya menghadapi komponen yang satu ini.

Masyarakat saat ini benar-benar ingin menujukkan peran sertanya dalam perpolitikan. Maskayarakat walaupun mereka tidak diikutsertakan dalam pengambilan keputusan, tetapi mereka melihat ketidakberpihakan penguasa pada kepentingan mereka, maka mereka bisa bereaksi terhadap kondisi ekonomi makro. Hanya sedikit saja perubahan sikap dan cara berpikir, bisa memutarbalikkan angka pertumbuhan ekoomi, apalagi jika sampai mereka memblokade secara masif, seperti yang trend baru yang terjadi belakangan ini, tumbuhnya gerakan ekonomi oleh mantan gerakan aksi damai 212. Ketika muslim memilih jalan menahan diri, maka pemerintah akan tertekan.

Para pengikut aksi damai 212 belakangan ini menyuarakan akan menggerakkan ekonomi umat islam dengan mendirikan berbagai lembaga keuangan syariah dan anti riba yang akan disebarkan ke berbagai daerah di luar jawa. Mulai dari mendirikan bank, koperasi, mini market, sekolah, lembaga simpan pinjam dan sebagainya yang berbasis syariah. Walau banyak pihak yang meragukan keberhasilannya, tetapi sebaiknya jangan ada yang merasa tidak percaya bahwa jika ini ternyata berhasil, maka pemerintah akan kewalahan dengan keadaan ini. Karena sekali lagi harus kita sadari bahwa saat ini pelaku ekonomi yang paling besar adalah umat muslim dan rasa persatuan ukhuah mereka jangan diragukan lagi. Bukan hanya akan meningkatkan perekonomian, bahkan gerakan ini bisa membentuk pemerintahan baru di negara ini yaitu negara khilafah yang dikomandani oleh para pengusaha muslim. Jangaan anggap remeh, jika seluruh umat muslim sudah bersatu, jangankan hanya masalah ekonomi, seluruh bidangpun akan bergerak maju.

Maka dari itu, pemerintah harus memiliki sikap yang jelas terhadap umat yang jumlahnya ratusan juta jiwa ini. Apakah pemerintah ingin berada didalam satu barisan atau berada di luar barisan, yang pasti saat ini umat sudah menentukan pilihan mereka, bahwa umat ingin dipimpin oleh pemimpin yang melindungi kepentingan mereka, jika tidak maka di pemilihan presiden berikutnya, silahkan untuk tidak mencalonkan diri lagi, karena sudah diputuskan pemerintah saat ini tidak mau satu barisan dengan umat. Maka umat akan memberikan kesempatan pada kandidat lain yang satu visi. Jadi saat ini adalah waktu yang tepat bagi pemerintahan jokowi untuk mengkoreksi diri dan menentukan sikap, dipihak mana mereka ingin berdiri.

DIMANAKAH JIWA ORANG YG SEDANG TIDUR?

Secara parapsikologis, seperti dijelaskan dalam Al Quran, orang tidur dan orang mati adalah dua fenomena yang sama. Yaitu dimana ruh terpisah dari jasad. Bedanya, pada orang tidur, ruh dengan kekuasaan Allah bisa kembali kepada jasad saat orang itu terjaga.

Sedangkan pada orang mati, tidak. Sebagaimana Allah Swt Berfirman : "Allah memegang jiwa ketika ia mati dan jiwa yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia menahan jiwa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir" (QS. Az-zumar : 42)

Ayat itu merupakan penjelasan, mengapa setiap orang yang bermimpi sadar dan ingat bahwa ia telah bermimpi. Ia bisa mengingat mimpinya, padahal saat bermimpi ia sedang tidur. Al Quran surat Az Zumar ayat 42 ini juga menjadi penjelasan atas orang yang mengalami koma. Secara fisik, orang yang koma tak ada bedanya dengan orang mati. Tapi ia tak dapat dinyatakan mati, karena secara psikis ada suatu kesadaran yang masih hidup.

"Allah memegang jiwa ketika ia mati dan jiwa yang belum mati di waktu ia tidur; maka Dia menahan jiwa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan." Ayat ini menjadi dalil bahwa jiwa-jiwa itu berkumpul di al- Malaul a'la, sebagaimana hal itu diterangkan di dalam sebuah hadits marfu' yang diriwayatkan oleh Ibnu Mundah dan yang lainnya, demikian pula diriwayatkan dalam Bukhari & Muslim dari Abu Hurairah:

Rasulullah Saw bersabda : "Apabila salah seorang di antara kamu hendak tidur maka kibaskanlah bagian dalam selimutnya karena dia tidak mengetahui apa yang ada di balik itu. Kemudian berdoalah, 'Dengan nama-Mu, ya Tuhanku, aku letakkan lambungku dan dengan nama-Mu aku angkat lambungku. Jika Engkau menahan jiwaku maka kasihanilah dia dan jika Engkau melepaskannya maka jagalah ia dengan penjagaan yang Engkau lakukan terbadap hamba-hamba-Mu yang saleh".

Sebagian ulama salaf mengatakan ketika menafsirkan ayat ini, "Akan dipegang ruh-ruh orang-orang yang sudah mati, bila mereka mati, dan ruh-ruh orang-orang yang masih hidup bila mereka tidur sehingga akan saling mengenal sesuai dengan kehendak Allah untuk saling mengenal. "Maka Dia menahan jiwa yang telah Dia tetapkan kematiannya," Yaitu jiwa yang telah mati.

"Dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan," yaitu sampai batas waktu yang masih tersisa. Dan Ibnu Abbas mengatakan, "Jiwa-jiwa yang sudah mati ditahan dan jiwa-jiwa yang masih hidup dikembalikan lagi." "Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir." (Sumber : Tafsir Ibnu Katsir)

Disalin dari : http://www.bacaanmadani.com/2016/05/dimanakah-jiwa-orang-yang-sedang-tidur.html Terima kasih sudah berkunjung.

Jumat, 11 Agustus 2017

OMG,GEN MILENIALS GAK BISA NABUNG DAN PUNYA RUMAH?

Menabung adalah kegiatan menyisihkan pendapatan/uang saku di tempat yang aman dengan jumlah tergantung kemampuan kita, untuk keperluan mendesak, untuk tujuan tertentu dan untuk keperluan dimasa depan. Menabung bertujuan untuk melatih kita lebih bijak dalam menggunakan uang.

Menurut hasil studi terbaru, muda-mudi usia di bawah 35 tahun masa kini, atau yang disebut generasi milenial, adalah orang-orang yang tidak bisa menabung. Studi yang dilakukan oleh Moody’s Analytics itu menunjukkan tingkat menabung orang-orang usia tersebut menurun hingga negatif 2%. Artinya, mereka menghabiskan lebih banyak uang dari yang mereka hasilkan.

Seperti dilansir dari situs CNN.com pada Jumat (31/7/2015), kelompok generasi ini adalah yang satu-satunya memiliki tingkat tabungan negatif. Sebagai perbandingan, pekerja dengan usia antara 35 sampai 44 tahun memiliki tingkat tabungan positif, yaitu 3%. Atau dengan kata lain generasi ini adalah generasi miskin secara finansial.

Lalu kenapa dikatakan Gen Milenial tidak bisa menabung? karena konsep menabung atau menyisihkan sebagian uang kurang tertanam dalam diri mereka, mereka cenderung suka meng-gampangkan segala urusan, suka menganggap remeh hal-hal kecil, sehingga menabung dianggap sesuatu yang menyulitkan. Menabung bisa menghambat aktivitas mereka mengeksplorasi diri. Karena bagaimanapun, untuk mengetahui minat seseorang dibutuhkan banyak uji coba dan eksperimen sehingga butuh banyak biaya untuk mendapatkan hasil terbaik.

Sehingga timbul dalam benak mereka, bahwa kesulitan atau keterbatasan adalah sesuatu yang menghambat dan menghalangi, dan menabung adalah bagian dari keterbatasan. Menabungg bisa menghambat ruang gerak. Tapi bukan berarti mereka tidak punya keinginan untuk memiliki tabungan, hanya saja penghasilan mereka terbatas dan sudah terlanjur habis untuk berbagai keperluan eksistensi diri tadi.

Faktanya semakin maju jaman, semakin banyak juga yang ditawarkan dan semakin banyak yang harus dibeli, mulai dari aksesoris gadget, pernak-pernik rumah tangga, keinginan liburan, rekreasi, makan di restoran, dan sebagainya. Dunia ini semakin hari semakin banyak menawarkan hal-hal yang belum pernah dicoba dan sebagian generasi milenial merasa perlu untuk mencoba hal-hal baru. Kembali lagi ke konsep awal, mencari jati diri. Dalam hal ini, biaya yang harus mereka sisihkan pun tidak sedikit.

Ada sebagian juga yang mengaggap menabung sama dengan membatasi ruang lingkup, keinginan, hasrat, gengsi, dan sebagainya, sementara aktivitas mereka menuntut banyak ketersediaan dana. Pergi keluar rumah sudah pasti akan mengeluarkan banyak biaya, ini itu yang tidak perlu, terpaksa dibeli karena tuntutan eksistensi. Pakaian, gadget, makan, kendaraan, penampilan, perawatan dan sebagainya, dimana seseorang baru merasakan diri mereka percaya diri jika sudah memiliki berbagai fasilitas penunjang yang boleh dikatakan canggih. Maka budget yang harus mereka siapkanpun lumayan banyak, bahkan ada yang sampai membobol tabungan.

Belum lagi tagihan yang harus dibayar, telefon, listrik, pulsa/kuota handphone, pajak penghasilan, kartu kredit, cicilan kendaraan, sekolah anak, sewa rumah/apartemen dan sebagainya yang mau tidak mau harus dibayar mengingat itu semua berkaitan langsung dengan kehidupan ke depan. Total biaya yang harus mereka keluarkan untuk membayar semua ini kadang sudah menghabiskan sebagian penghasilan mereka dalam sebulan. Belum lagi keperluan makan sehari-hari yang variasinyapun sangat banyak dan harganya lumayan mahal. Jadi bagaimana caranya mereka bisa menabung sementara ongkos biaya hidup saat ini memang sudah selangit.

Bukan tidak ada keinginan, hanya saja terkadang kebanyakan anak milenial tidak bisa menolak berbagai tawaran yang ada dihadapannya, dengan berbagai potongan harga dan hal-hal menarik lainnya. Belum lagi promo yang ditawakan toko online, ini adalah sesuatu yang sulit ditolak. Kadang mereka menanggap perlu membeli sesuatu yang tidak terlalu penting, karena ada banyak kemungkinan suatu saat akan digunakan. Atau mereka perlu menambah frekwensi jalan-jalan karena merasa frustasi dengan rutinitas sehari-hari. Atau hal-hal lain yang sebenarnya tidak terlalu perlu tetapi menjadi penting jika melihat dari sisi lain.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Bankrate.com menyebutkan kalau generasi milenial kini menjadi korban. Mereka menghabiskan uang makan lebih besar di luar rumah. Apalagi dengan populernya layanan pesanan online sehingga membuat pemesanan makanan lebih mudah dari sebelumnya. Survei itu juga menyebutkan kalau 29 persen generasi milenial membeli kopi setidaknya tiga kali setiap minggu. Sisanya 51 persen pergi ke bar seminggu sekali, dan 54 persen makan di luar setidaknya tiga kali seminggu dan lebih.

Jadi sebenarnya tidak ada hal berlebihan yang dihadapi generasi milenial, karena sebenarnya mereka hanya mengikuti perkembangan jaman dan menikmati apa yang ditawarkan dunia kepada mereka. Hanya saja titik kesalahan mereka adalah mereka tidak bisa menentukan skala prioritas dan tidak bisa menahan godaan belanja dan gaya hidup serta kondisi perekonomian yang makin lama yang makin sempit tidak sesuai perkembangan jaman ini yang menjadi penghambat mereka yang ingin berkembang. Menabung adalah salah satu cara untuk mengembangkan diri di masa depan, hal itu tidak bisa dilakukan karena dana yang ada terbatas.

Jadi sebenarnya ini bukan semata-mata karena anak milenial tidak mau menabung, tetapi karena mereka kadang tidak bisa menentukan skala prioritas dalam urusan belanja dan masa depan. Mereka faham bahwa dengan menabung bisa menyelamatkan ekonomi di masa sulit, tetapi apa boleh buat merekapun harus tetap eksis untuk menjalani hidup hari ini. Mereka harus mengeluarkan banyak biaya untuk bayar ini itu, sementara penghasilan mereka tidak naik-naik. Dilema dialami kebanyakan orang yang tidak bisa berbuat apa-apa dengan kondisi saat ini dan akhirnya pasrah saja pada keadaan.

Survey yang dilakukan banyak lembaga itu memang benar adanya, tetapi kitapun sebaiknya tidak menampik fakta bahwa sektor ekonomi yang tidak menunjukkan peningkatan juga bisa menjadi penyebab semakin sulitnya orang mempersiapkan masa depan mereka. Saat ini menabung sudah bisa dibilang menjadi aktivitas yang sulit dilakukan, disamping karena kebanyakan orang tidak punya penghasilan tetap, penghasilan terbatas, atau penghasilan yang terus menurun.

Menabung walau bagaimanapun kerasnya orang berusaha, tetap saja pada akhirnya mereka tidak berdaya ketika berhadapan dengan situasi pilihan sulit. Menabung bukan tidak bisa dilakukan oleh kaum milenial, mereka pastilah berusaha sekuat tenaga bagaimana caranya agar tetap bisa memiliki cadangan uang di kas mereka, tetapi ada banyak hal yang tidak bisa dihindari dalam kurun waktu ke depan. Masih ada banyak kemungkinan tidak terduga yang juga harus mereka pertimbangkan. Keadaan darurat dan tidak terduga kadang mengganggu niat menabung.

Lalu bagaimana cara mengatasi kesulitan yang dialami generasi milenial ini? Bagaimana caranya agar mereka terbiasa menabung.

Mau tidak mau setiap orang harus menyisikan penghasilannya secara tegas, terapkan sikap hidup yang keras, bagaimanapun caranya harus ada uang yang bisa disimpan. SIkap keras ini terutama dalam hal kemampuan menentukan skala prioritas yang paling utama. Biasakan menentukan kebutuhan yang paling darurat dan penting, sementara kebutuhan yang sifatnya komplementer atau hiburan dikurangi. Komplementer misalnya suatu barang yang masih bisa dipakai tetapi rusak sebaiknya diperbaiki, jangan membeli yang baru. Kebutuhan hiburan misalnya makan di restoran, jika sebelumnya seminggu sekali, maka mulai terapkan sebulan sekali. DAn sebagainya, dengan cara mulai melihat sesuatu dari fungsinya daripada penampilannya, melihat sesuatu dari kegunaannya bukan gengsinya. Cara melihat suatu kebutuhan mulai dipersempit menjadi sesuatu yang banyak manfaat dan kegunaan. Dengan begitu akan terbiasa hidup cukup dan tidak berlebih-lebihan menilai sesuatu. Camkan dalam diri bahwa uang yang ditabung jauh lebih bermanfaat daripada dibelanjakan untuk barang yang tidak perlu. Masa depan anak-anak jauh lebih penting dibanding menunjukkan gengsi. Perlahan-lahan sikap hidup seperti ini akan menjadikan kita pribadi yang hemat, teliti, dan cermat.

Karena pada prinsipnya, semua orang sukses di kehidupan saat ini pun mereka memulainya dengan sikap hidup prihatin dan cermat. Mereka semua sangat teliti menggunakan uang dan tidak mudah terbawa pengaruh pergaulan dan gaya hidup. Contohnya saja sang pendiri Facebook, Marck Zukerberg, milioner ini memulai karirnya dari seorang mahasiswa sederhana dan kini walau hartanya triliunan ia tetap menerapkan hidup hemat bersama istrinya. Masih tinggal di rumah kecil mungil dan menggunakan kendaraan tua. Gaya pakaiannyapun tidak layaknya milioner menggunakan jas dan sepatu merk, ia tetap seperti anak muda pada umumnya, menggunakan T-shirt dan kemeja serta sepatu kets trendi. Dan lihatlah bagaimana orang memperlakukannya dengan hormat dan respek. Yang terpenting bagi Marck bukanlah penampilan, tetapi apa yang ada dalam otak dan kemampuannyalah yang paling utama. Bahkan dengan harta yang melimpahnya itupun sama sekali tidak ingin dimanfaatkan untuk kepentingannya pribadi, melainkan ia ingin menanamkan uangnya itu untuk mengembangkan ilmu dan teknologi lebih maju lagi.

Lalu hal sederhana apa yang dilakukan Marck Zukerberg hingga ia bisa mancapai puncak sukses?

Marc mengungkapkan bahwa selama hidupnya ia tidak pernah berfokus pada hasil akhir, melainkan ia hanya berkonsentrasi pada proses menuju sukses; ia terus belajar, mengembangkan kemampuan, terus eksplorasi ilmu dan terus saja mendalami keahliannya. Ia tidak terlalu terpengaruh pada pergaulan, barang mewah, kesenangan dan sebagainya, yang dipedulikannya adalah ilmu dan pengetahuan. Ia hanya tertarik pada ilmu dan tidak pernah berhenti belajar. Dasar pemikiran mementingkan dan menghargai proses belajar ini yang mengantarkan pada puncak kesuksesan. Walau berkali-kali gagal, tetapi kegagalannya itu yang mendorongnya menuju puncak.

Nah gaya hidup seperti inilah yang harusnya ditiru anak milenials saat ini jika mereka ingin berhasil dan sukses di masa depan, utamakan belajar daripada tergoda hasil akhir. Gaya hidup sederhana dan cermat yang dibutuhkan untuk membangun generasi pintar dan mumpuni dimasa depan. Pandai mengatur kehidupan termasuk didalamnya mengatur kemampuan dan keinginan untuk mengembangkan kemampuan dalam dirinya lebih besar dan lebih maju lagi dalam berpikir dan berinovasi. Kecerdasan itu yang dihargai orang dibanding kemewahan gaya dan penampilan semata, kecerdasan itu yang menjadikan orang sangat dihargai dan dihormati.


Rabu, 09 Agustus 2017

INI BARU BETUL, ERDOGAN SIAPKAN GENERASI FAHAM AGAMA DAN HARAPAN UMAT

Yang disiapkan pemimpin islam skala dunia ini bukan bom atom, rudal balistik, atau nuklir, yang disiapkan Erdogan untuk menghadapi musuh-musuh islam di akhir jaman nanti adalah para penegak dan pembela agama Allah swt. Para pengamal Al Quran, Hadist dan Sunnah yang akan berada di barisan paling depan menjaga akidah umat dan mengawal agama Allah swt, inilah yang betul. Bukan hal sebaliknya yang terjadi di negeri ini, para pengamal agama dihalangi berdakwah, dibubarkan paksa oleh aparat. Berikut cuplikan artikelnya..

dakwatuna.com Istanbul. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, dirinya bertekad akan mencetak generasi yang mengenal agamanya, budaya dan sejarah bangsanya. “Mereka akan menjadi harapan bagi umat Islam dan semua yang terzalimi,” tegasnya, seperti dikutip lama elshaab.org.
Pernyataan ini disampaikan Erdogan usai shalat Jumat beberapa hari lalu di masjid Yildiz Hamidia, Istanbul.

Ia kemudian menambahkan, “Tugas untuk membentuk generasi mendatang tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja, tapi juga menjadi tugas bersama yang membutuhkan kesungguhan dari para orang tua.”
Dalam kesempatan itu Erdogan juga menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada pihak-pihak yang turut membantu renovasi masjid Yildiz Hamidia. Masjid ini sendiri baru saja selesai dari proses renovasi. (msy/dakwatuna)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2017/08/08/88226/erdogan-siapkan-generasi-yang-paham-agama-dan-menjadi-harapan-umat/#ixzz4pGMPRYQH
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

TRUMP; 6 BULAN JABAT CIPTAKAN 1 JUTA LAP.KERJA, KALO 3 TAHUN?

Presiden terpilih Amerika Donald Trump, walaupun diawal mendapatkan banyak penolakan dari warganya, tetapi ekonomi tumbuh pesat, puncaknya tercipta 1 juta lapangan kerja yang bisa diserap diberbagai bidang. Trump yang terkenal kontroversi dalam berbagai ucapannya memiliki prestasi cukup baik dalam hal memberi keyakinan publik bahwa ia bisa meyakinan para investor, konglomerat pendukungnya untuk menanamkan modalnya dan menciptakan lapangan kerja bagi warganya. Berbanding terbalik dengan yang terjadi di negara ini, walau diawal Jokowi sudah menjanjikan akan menciptakan 10 juta lapangan kerja, 3 tahun berlalu tanpa terasa angka yang dijanjikan itu justru berbanding terbalik dan menunjukkan trend tingkat pengangguran yang semakin tinggi dibanding jumlah serapan lapangan kerja. Hitungan sederhananya gini, klo 6 bulan 1 juta, nah kalo 3 tahun jabat harusnya berapa lapangan kerja ya? Silahkan hitung sendiri, dan berikut cuplikan artikelnya...

NEW YORK, KOMPAS.com - Perekonomian AS menambah 209.000 lapangan kerja baru pada bulan Juli 2017. Angka tersebut dipandang kuat dan melampaui perkiraan para ekonom.

Mengutip CNN Money, Senin (7/8/2017), angka pengangguran di AS juga turun ke 4,3 persen atau mencapai ke titik terendah dalam 16 tahun. Pasca-resesi Besar tahun 2009 silam, angka pengangguran AS mencapai 10 persen.

"Ekonomi berjalan dengan cukup baik," ujar Cathy Barrera, kepala penasihat ekonomi di situs lowongan pekerjaan ZipRecruiter.

AS telah menambah 1,07 juta lapangan pekerjaan baru selama enam bulan kepemimpinan Presiden Donald Trump. Tentu saja, Trump tidak sepenuhnya sosok di balik serapan tenaga kerja yang solid tersebut.

Sektor restoran dan bar menambah 53.000 tenaga kerja baru, sementara sektor layanan kesehatan menambah 39.000 tenaga kerja baru. Perusahaan-perusahaan manufaktur tercatat menambah 16.000 tenaga kerja baru.

Banyak ekonom berpendapat bahwa AS mendekati kondisi serapan tenaga kerja penuh. Artinya, ke depan angka pengangguran tidak akan turun secara signifikan. Pasar tenaga kerja terus menjadi salah satu kekuatan utama ekonomi AS.

Juli 2017 adalah bulan ke-82 secara berturut-turut pertumbuhan serapan tenaga kerja. Namun, pertumbuhan upah masih cenderung melambat, yakni hanya 2,5 persen pada bulan Juli 2017 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Bank sentral AS Federal Reserve memperkirakan pertumbuhan upah dapat mencapai 3,5 persen.

"Pertanyaan masih timbul terkait apakah kita akan melihat pertumbuhan upah," ujar Chris Gaffney, presiden Everbank World Markets.

Selasa, 08 Agustus 2017

KORAN MALAYSIA: PERPU 2/2017, SEBUT JOKOWI DIKTATOR

Apa kata dunia internasional mengenai keadaan Indonesia saat ini, terutama negara serumpun dan seagama seperti Malaysia. Mereka melihat ada hal yang tidak masuk akal terjadi di negeri ini, sebuah kenyataan pahit yang menyinggung rasa kesamaan beragama tercoreng oleh terbitnya perpu yang mengatur kebebasan bersyerikat dan berkumpul hanya karena perbedaan pandangan dan ideologi bangsa. Kenapa dianggap mengkhawatirkan, karena ini akan mengobarkan semangat yang sama di daerah jiran ini nantinya. Seperti apa bunyi kekhawatiran mereka, berikut ini kami lampirkan tulisan surat kabar yang beredar di sana.

JAKARTA 13 Julai - Pelbagai pihak termasuk Pertubuhan Hak Asasi Ma­nu­sia (HRW) negara ini mengecam keputusan kerajaan Indonesia mengharamkan pertubuhan yang tidak menyokong ideologinya dan menyifatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai diktator.

Pertubuhan Hizbut Tahrir (HTI) yang menyokong penubuhan negara Islam di Indonesia dan ‘bersih’ daripada sebarang kes keganasan, memaklumkan akan mencabar keputusan itu di mahkamah.

“Kami akan mengkaji undang-undang ini dan merancang strategi baharu agar boleh meneruskan aktiviti,” kata jurucakap HTI, Ismail Yusanto kepada portal ABC.

Pertubuhan itu yang diiktiraf oleh kerajaan Australia turut mengecam Jokowi kerana menyenaraikan pertubuhan tersebut sebagai radikal.

“Kami adalah Islam sejati. Jokowi kini telah berubah menjadi presiden diktator,” katanya.

Semalam kerajaan Indonesia mengumumkan ordinan Presi­den baharu yang menyasarkan pertubuhan Islam terutama yang melancarkan bantahan besar-besaran terhadap bekas Gabenor Jakarta, Busuki Tjahaja Purnama atau lebih dikenali sebagai Ahok.

Selain HTI, Barisan Pertahanan Islam (FPI) yang merupakan antara pertubuhan mendesak Ahok dipenjarakan, adalah pertubuhan yang diharamkan.

Pakar analisis dan kumpulan hak asasi manusia bimbang dengan pelaksanaan ordinan itu yang masih belum dikemukakan di Parlimen Indonesia ataupun dicabar di mahkamah.

“Peraturan Pemerintah Peng­ganti Undang-Undang (Perppu) ini merupakan ancaman terhadap demokrasi dan perlembagaan,” kata pakar undang-undang, Irman Sidin.

Katanya, ini merupakan kali pertama kerajaan di bawah pemerintahan Jokowi menguat­kuasakan undang-undang itu sejak kejatuhan bekas diktator Suharto.

Bekas Menteri Kehakiman, Yusril Ihza Mahendra berkata, pelaksanaan Perppu merupakan langkah ke belakang bagi demokrasi di Indonesia.

Penyelidik HRW, Andreas Harsono berkata, kerajaan hanya boleh mengambil tindakan undang-undang terhadap kumpulan yang disyaki melakukan pencabulan undang-undang.

“Mengharamkan sebarang per­tubuhan hanya kerana ideo­logi adalah tindakan drakonian yang menyekat kebebasan pertubuhan dan hak bersuara yang telah diperjuangkan oleh rakyat Indonesia sejak peme­rintahan diktator Suharto,” katanya.

Beberapa pihak lain pula menyifatkan penguatkuasaan undang-undang sebagai strategi menjelang pilihan raya yang dijangka pada 2019.

Artikel Penuh: http://www.utusan.com.my/berita/luar-negara/presiden-jokowi-disifatkan-diktator-1.502559#ixzz4p9ec6wYD
© Utusan Melayu (M) Bhd