Rabu, 27 September 2017

PUNCAK KEBERKAHAN ILMU

Segala puji bagi Allah, salawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Rasulullah. Amma ba’du.

Seorang penuntut ilmu, tentu tidak menginginkan ilmunya hilang begitu saja tanpa bekas. Terlebih lagi, jika yang hilang itu adalah keberkahan ilmunya. Alias ilmu yang dipelajarinya tidak menambah dekat dengan Allah ta’ala, namun justru sebaliknya, wal ‘iyadzu billah…

Tidak sedikit, kita jumpai para penuntut ilmu syar’i yang berusaha untuk mengkaji kitab para ulama, bahkan bermajelis dengan para ulama dalam rangka menyerap ilmu dan arahan mereka. Tentu saja, perkara ini adalah sesuatu yang sangat-sangat harus kita syukuri. Karena dengan kokohnya ilmu dalam diri setiap pribadi muslim, niscaya agamanya akan tertopang landasan yang kuat. Sering kita dengar, ucapan yang sangat populer dari seorang Imam, Amirul Mukminin dalam bidang hadits, Muhammad bin Isma’il al-Bukhari rahimahullah di dalam Kitab Shahihnya yang menegaskan, “Ilmu sebelum ucapan dan perbuatan.”

Begitu pula, perkataan Imam Ahlus Sunnah di masanya Ahmad bin Hanbal rahimahullahyang sangat terkenal, “Umat manusia sangat membutuhkan ilmu jauh lebih banyak daripada kebutuhan mereka terhadap makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman dibutuhkan dalam sehari cukup sekali atau dua kali. Adapun ilmu, maka ia dibutuhkan sebanyak hembusan nafas.” (lihat al-’Ilmu, fadhluhu wa syarafuhu, tahqiq Syaikh Ali al-Halabi hafizhahullah).

Akan tetapi, tatkala ilmu yang dikaji, dihafalkan, dan didalami itu tidak sampai meresap serta tertancap kuat ke dalam lubuk hati, maka justru musibah dan bencana yang ditemui. Tidakkah kita ingat ungkapan emas para ulama salaf yang menyatakan, “Orang-orang yang rusak di antara ahli ilmu kita, maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan Yahudi. Dan orang-orang yang rusak di antara ahli ibadah kita, maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan Nasrani.” (lihat Syarh Ba’dhu Fawa’id min Surah al-Fatihaholeh Fadhilatusy Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah). Apa yang mereka katakan adalah kenyataan yang amat sering kita jumpai. Itu bukanlah dongeng atau cerita fiksi.

Saudaraku, semoga Allah menjaga diriku dan dirimu… Masih tersimpan dalam ingatan kita, doa yang sepanjang hari kita panjatkan kepada Allah, “Ya Allah, tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang Engkau berikan nikmat atas mereka, dan bukan jalannya orang-orang yang dimurkai (Yahudi) dan bukan pula orang-orang yang sesat (Nasrani).” Inilah doa yang sangat ringkas namun penuh dengan arti. Bahkan, Syaikhul Islam Abul Abbas al-Harrani rahimahullah pun menyebutnya sebagai doa yang paling bermanfaat, mengingat kandungannya yang sangat dalam dan berguna bagi setiap pribadi. Kaum Yahudi dimurkai karena mereka berilmu namun tidak beramal. Adapun kaum Nasrani tersesat karena mereka beramal tanpa landasan ilmu. Maka, orang yang berada di atas jalan yang lurus adalah yang memadukan antara ilmu dan amalan.

Dari sinilah, kita mengetahui, bahwa hakekat keilmuan seseorang tidak diukur dengan banyaknya hafalan yang dia miliki, banyaknya buku yang telah dia beli, banyaknya kaset ceramah yang telah dia koleksi, banyaknya ustadz atau bahkan ulama yang telah dia kenali, tidak juga deretan titel akademis yang dibanggakan kesana-kemari. Kita masih ingat, ucapan sahabat Nabi yang mulia, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu wa ardhahu, “Bukanlah ilmu itu diukur dengan banyaknya riwayat. Akan tetapi pokok dari ilmu adalah khas-yah/rasa takut -kepada Allah-.” (lihat al-Fawa’id karya Ibnul Qayyimrahimahullah).

Oleh sebab itulah, kita dapati para ulama salaf sangat keras dalam berjuang menggapai keikhlasan dan menaklukkan hawa nafsu serta ambisi-ambisi duniawi. Diriwayatkan dari Sufyan ats-Tsauri rahimahullah, beliau berkata, “Tidaklah aku menyembuhkan sesuatu yang lebih berat daripada niatku.” (lihat Hilyah Thalib al-’Ilm oleh Syaikh Bakr Abu Zaidrahimahullahu rahmatan wasi’ah). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya setiap amal itu dinilai berdasarkan niatnya. Dan setiap orang hanya akan meraih balasan sebatas apa yang dia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya [tulus] karena Allah dan Rasul-Nya niscaya hijrahnya itu akan sampai kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena [perkara] dunia yang ingin dia gapai atau perempuan yang ingin dia nikahi, itu artinya hijrahnya akan dibalas sebatas apa yang dia inginkan saja.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ikhlas, bukanlah ucapan yang terlontar di lidah, huruf yang tertulis dalam catatan, banyaknya harta yang telah kita sumbangkan untuk kebaikan, lamanya waktu kita berdakwah, atau penampilan fisik yang tampak oleh mata. Ikhlas adalah ‘permata’ yang tersimpan di dalam hati seorang mukmin yang merendahkan hati dan jiwa-raganya kepada Rabb penguasa alam semesta. Inilah kunci keselamatan dan keberhasilan yang akan menjadi sebab terbukanya gerbang ketentraman dan hidayah dari Allah ta’ala. Allahta’ala berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kezaliman (syirik), maka mereka itulah orang-orang yang akan memperoleh keamanan dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan hidayah.” (QS. al-An’am: 82). Allah berfirman (yang artinya), “Pada hari [kiamat] tidak lagi berguna harta dan keturunan, kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat.” (QS. asy-Syu’ara’: 88-89). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, tidak juga harta kalian. Akan tetapi yang dipandang adalah hati dan amal kalian.” (HR. Muslim). Sementara kita semua mengetahui, bahwa tanpa keikhlasan tak ada amal yang akan diterima, Allahul musta’an.

Kita juga masih ingat, nasehat emas Ahli Hadits kontemporer yang sangat terkenal Syaikh al-Albani rahimahullah di dalam kitab-kitabnya supaya kita tidak menjadi orang yang memburu popularitas. Beliau mengutip ungkapan para ulama kita terdahulu, Hubbuzh zhuhur yaqtha’uzh zhuhur, “Menyukai ‘ketinggian’ akan mematahkan punggung.”Maknanya, gila popularitas akan menyebabkan kebinasaan, kurang lebih demikian… Allah berfirman (yang artinya), “Berikanlah peringatan, sesungguhnya peringatan itu akan berguna bagi orang-orang yang beriman.” (QS. adz-Dzariyat: 55).

Ikhlas -wahai saudaraku- … adalah rahasia kesuksesan dakwah nabi dan rasul serta para pendahulu kita yang salih. Berapapun jumlah orang yang tunduk mengikuti seruan mereka, mereka tetap dinilai berhasil dan telah menunaikan tugasnya dengan baik. Mereka tidak dikatakan gagal, meskipun ayahnya sendiri produsen berhala, meskipun anaknya sendiri menolak perintah Rabbnya, meskipun pamannya sendiri tidak mau masuk Islam yang diserukannya, meskipun tidak ada pengikutnya kecuali satu atau dua saja, bahkan ada nabi yang tidak punya pengikut sama sekali…! Mereka, adalah suatu kaum yang mendapatkan pujian dan keutamaan dari Allah karena keikhlasan dan ketaatan mereka kepada Rabbnya, karena ilmu dan amalan yang mereka miliki. Allah ta’alaberfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul, maka mereka itulah yang akan bersama dengan kaum yang mendapatkan kenikmatan dari Allah, yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada’ dan orang-orang salih. Mereka itulah sebaik-baik teman.” (QS. an-Nisaa’: 69)

Kalau kita memang ikhlas -wahai saudaraku- niscaya kita akan merasa senang apabila saudara kita mendapatkan hidayah, entah itu melalui tangan kita atau tangan orang lain… Kalau kita memang ikhlas -wahai saudaraku- maka amalan sekecil apapun tidak akan pernah kita sepelekan! Ibnu Mubarak rahimahullah mengingatkan, “Betapa banyak amalan kecil yang menjadi besar karena niat. Dan betapa banyak amalan besar menjadi kecil gara-gara niat.” (Jami’ al-’Ulum wal Hikam oleh Ibnu Rajab). Semoga Allah memberikan karunia keikhlasan kepada kita...



Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel Muslim.Or.Id

Minggu, 24 September 2017

KENAPA INDONESIA INGIN DIKOMUNISKAN?

Sebelum menjawab pertanyaan diatas, ada baiknya kita mengerti dulu apa itu komunis dan bagaimana cara kerjanya? Selama beberapa waktu lamanya PKI atau partai Komunis pernah digunakan sebagai alat kekuasaan penguasa. PKI pernah digunakan sebagai alat kekuasaan penguasa Orde Lama, masa pemerintahan Presiden SOekarno, juga akhirnya dipakai penguasa Orde baru masa pemerintahan Presiden Soeharto. Kedua penguasa ini menggunakan PKI sebagai alat pengukuhan kekuasaan. PKi dipakai untuk melanggengkan kekuasaan pemerintahan yang sedang berkuasa. Tapi kenapa PKI yang dipakai sebagai alat? Pertama, karena pemerintah berkuasa tidak mau mengotori tangannya sendiri atau menorehkan tinta hitam di dalam buku sejarah perjalanan bangsa ini, maka dari itu dibutuhkan sebuah organisasi yang bisa dikendalikan dan dijadikan kambing hitam untuk ditulis dalam sejarah bahwa yang bertanggung jawab atas semua tragedi dimasa lalu adalah kelompok separatis ini, bukan penguasa. Kedua, PKI terkenal kejam dan sadis dalam menghadapi lawan politiknya, mereka mau melakukan apa saja asal tujuannya tercapai. Dalam pemerintahan orde lama, pada periode 1945 hingga 1965, PKI digunakan untuk menghalangi dominasi ulama dan santri yang dianggap terlalu kuat mewarnai perpolitikan masa itu, maka dari itu banyak diantara ulama besar masa itu menjadi sasaran kebengisan PKI, termasuk juga pada akhirnya tujuh jenderal yang menjadi puncak rencana pemberontakan tidak bisa dihindari lagi menjadi sasaran kebengisan kelompok ini. Karena dianggap tidak bisa diajak bekerjasama dan terlalu membahayakan eksistensi penguasa saat itu, maka mereka harus menjadi tumbal. Ada banyak versi beredar tentang siapa yang sebenarnya menjadi dalang atas semua tragedi ini, dari sisi mantan presiden Soekarno, mereka menunjuk Presiden Soeharto yang harus bertanggung jawab karena dianggap sebagai dalang yang menginginkan terjadinya kudeta politik dengan pengambil alihan kekuasaan melalui Supersemar (Surat Perintah sebelas maret 1966). Dari sisi orde baru, Menunjuk presiden Soekarno yang bertanggung jawab karena membiarkan faham komunis ini berkembang dan merambah segala aspek. Keduanya sama-sama tidak mau disalahkan sama-sama menolak sebagai orang yang bertanggung jawab atas tragedi kemanusiaan itu. Dan parahnya sampai dengan saat ini belum bisa dipastikan siapa pihak yang paling bertanggung jawab, keduanya saling melempar tuduhan.
Setelah Tragedi 30.S. Dimasa pemerintahan Soeharto, PKI tanpa sadar bisa dipakai sebagai alat untuk menakut-nakuti masyarakat, membuat masyarakat terus mengenang tragedi dan menimbulkan trauma panjang yang tidak akan pernah bisa dilupakan, karena pemerintah Orde baru juga membuatkan film dokumenter tentang peristiwa di tanggal 30 september 1965 yang penuh kejadian tragis dan adegan keji. Disisi lain, Pemerintah Soeharto juga melakukan kejahatan kemanusiaan dengan cara menculik aktivis yang vokal, atau memenjarakan para pejuang kemanusiaan. Pemerintah Soeharto beralasan bahwa segala bentuk pembangkangan akan menumbuhkan sikap antipati kepada pemerintah dan bisa menumbuhkan kembali semangat komunis di negeri ini. Selama 32 tahun berkuasa, pemerintah terus mengingatkan masyarakat tentang bahaya laten faham komunis jika sampai mereka kembali bangkit lagi. Mantan Presiden Soeharo mengisaratkan agar jangan sampai bangsa ini kembali berurusan dengan komunis, karena itu sangat berbahaya. walaupun disisi lain Presiden Soeharto juga menggunakan isu itu untuk melanggengkan eksistensinya sebagai penguasa. Ia memanfaatkan kekuasaannya untuk memperkaya diri dan melapangkan sayapnya ke berbagai bidang, mendirikan berbagai usaha atas nama pribadi dan keluarga. Doktrin Bahaya faham PKI dipakai untuk melanggengkan kekuasaannya di bumi pertiwi ini, sehingga tidak ada yang berani mengganggu kekuatan politiknya di parlemen dan dunia internasional. Maka dari itu, ideologi komunisme ini sangat berbahaya jika mereka hidup kembali, ia bisa dijadikan alat politik. Bahkan sudah resmi dilarang pun tetap mengandung unsur bahaya, karena ia bisa digunakan oleh siapa saja yang punya kepentingan. Kenapa Penguasa suka menggunakan PKI sebagai alat kekuasaan, karena PKI tidak punya ideologi yang jelas, puncak utama ideologi mereka adalah menolak keberadaan Tuhan dan kedua, adalah materialistik/uang. Segala cara harus dilakukan untuk mencapai kejayaan dengan cara menguras segala sumber daya untuk kepentingan memperluas pengaruhnya mengkampanyekan faham komunis ke seluruh wilayah. Itulah sebabnya Mantan Wakil Presiden orde baru Try Soetrisno menyatakan istilah rekonsiliasi atau perdamaian tidak bisa ditujukan kepada pengkhianat Eks Partai Komunis Indonesia (PKI). "PKI tidak bisa direkonsiliasi," Katanya dalam acara silahturahmi purnawirawan Panglima Tentara Indonesia di Jakarta, 22 September 2017. Kata beliau lagi ketika ditanyakan Gus Dur mengenai kemungkinan pencabutan TAP MPRS 25/1966. "Saya katakan resikonya besar kalau di cabut," ucapnya lagi.
Lalu kenapa sekarang partai pendukung pemerintah ingin menggunakan PKI kembali? Karena dimasa lalu mereka memang punya hubungan erat, dan kedua, karena dengan slogan partai komunis ini (PKI), pemerintah bisa menjalin hubungan dengan negara-negara komunis paling besar di dunia yaitu RRC, Vietnam, Kuba dan Rusia. Walau kata beberapa pakar di berbagai negara komunis, faham ini sudah mati dan sudah tidak ada lagi, tapi faktanya di semua negara ini masih ada partai-partai komunis yang terdaftar resmi di negaranya contuhnya PKC (Partai KOmunis China) dan partai KOmunis Vietnam dan Laos. Yang baru beberapa waktu lalu datang berkunjung ke Istana Merdeka menemui Presiden Jokowi, yaitu perwakilan partai komunis Vitenam. Kata siapa faham komunis sudah tidak ada, justru kesemua partai komunis di negara-negara China, Vietnam dan Rusia itu kini juga sedang giat-giatnya berbenah diri dan mengembangkan konsep baru. Mereka juga sedang mendorong agar Indonesia kembali menumbuhkan partai komunis PKI agar bisa saling bekerjasama berbagai bidang, terutama bidang pengelolaan sumber daya. Karena apa, Indonesia sampai saat ini masih menggunakan ideologi yang menurut mereka aneh. Ideologi pancasila, tidak ada yang mengerti kenapa negara dengan sumber daya alam sebesar ini menggunakan ideologi selain komunis, kapiltalis dan khilafah. Ideologi Pancasila yang hanya mengutamakan asas mengormati perbedaan dan saling menghormati, sama sekali tidak peduli dengan sumber daya. Menurut mereka keberadaan Indonesia tidak ada gunanya, jika hanya dilandasi oleh ideologi permisif seperti itu, sampai kapanpun indonesia akan miskin dan terbelakang. Dan menurut mereka, satu-satunya yang paling cocok diterapkan di Indonesia adalah merubah ideologinya menjadi negara komunis. Hanya dengan ideologi komunis, Indonesia bisa mengeruk semua sumber daya alamnya, semua sumur minyak dan gunung emasnya menjadi uang. Indonesia harus menjadi negara komunis terlebih dahul, baru kemudian naik level menjadi negara kapitalis. Sampai dengan hari ini, dimana semua negara sudah mencapai puncak kejayaan ekonomi, indonesia masih menjadi negara berkembang, padahal kekayaan sumber daya alamnya luar biasa. Baru-baru ini saja diketemukan sumber daya terbarukan, Indonesia memiliki potensi energi arus laut sekitar 41 gigawatt yang mampu menghasilkan daya listrik hingga 240.000 megawatt. Sumber energi ini adalah yang terbesar didunia, dan akan mampu menerangi Indonesia dari sabang sampai Merauke. Siapa yang akan menolak kondisi seperti itu, dimana masa depan sumber energi fosil sudah tidak akan cukup lagi, sementara energi arus laut ini tidak akan pernah habis sampai kapanpun. NASIB IDEOLOGI PANCASILA YANG TRAGIS Faktanya, pemerintah berkuasa dibawah kekuasaan Jokowi-Jusuf kalla yang kerap kali mendengung-dengungkan pentingnya menerapkan ideologi pancasila, demokrasi dan lain-lain tetapi juga memiliki tujuan serupa, yaitu ingin memasukkan faham komunis ke dalam struktur ideologi Pancasila. Karena Pancasila bisa ditafsirkan dari berbagai sisi, dari berbagai sudut pandang dan berbagai latar belakang. DIbentuknya UPT-Pancasila yang diketuai Megawati belakangan ini juga akhirnya terbongkar, mereka sedang membahas tentang akan diperbolehkannya faham Atheisme masuk dalam ideologi pancasila, itu artinya kelompok kerja ini sedang berupaya melegalkan komunisme di negeri ini, karena agama komunis adalah atheis alias tidak memeluk agama apapun dan sangat bertentangan dengan bunyi sila Pertama pancasila, dengan cara mengajak semua pihak menafsirkan makna Pancasila dari sudut pandang berbeda.
Lalu kenapa Indonesia ingin dijadikan Negara Komunis? Yaitu tadi, karena kekayaan sumber daya alam negara ini akan menjadi terlalu miris jika sama sekali tidak dimanfaatkan. Sementara negara-negara yang dimasa lalunya pernah menjadi komunis seperti CHina, sudah merasakan dan membuktikan keberhasilannya menerapkan ideologi komunis mampu mengeruk semua sumber daya alamnya dan kini mereka telah beralih menjadi negara kapitalis. Tapi sekarang mereka sedang kesulitan sumber daya karena jumlah penduduk makin bertambah, harus segera dicarikan alternatif lain selain mengandalkan sektor industri. Faham ideologi Komunis mampu mengendalikan berbagai sumber dimasa lalu, mereka mampu menjelajahi isi perut bumi lalu dikelola dengan masif dan terencana, karena orientasi mereka memang hanya materi. Kendala terbesar di indonesia ini jika ingin diubah ideologinya menjadi komunis adalah mereka harus berhadapan terlebih dahulu dengan para penganut muslim yang taat, para ulama dan syuhada serta para tentara dan pimpinan angkatan bersenjata yang muslim yang sudah turun temurun menjaga bangsa ini. Itulah yang jadi sebab tahun 65 semua ulama dan santri jadi sasaran kekejaman PKI. Tapi untunglah Allah swt masih menyelamatkan bangsa ini dari usaha kudeta PKI ini. Beberapa tahun silam usaha kaum syiah yang ingin mengkafirkan dan mengganti ideologi negeri ini dengan faham ISIS juga tidak berhasil, isu ISIS tidak bisa mengguncang dan mengganti ideologi bangsa menjadi radikal, karena indonesia masih bisa menangkal faham ini dengan cara mempererat persatuan. Dan kini Indonesia masih tetap berlandaskan Pancasila dengan pemeluk Islam mayoritas mendominasi kebijakan publik. Walaupun secara umum kondisi ekonomi penduduknya sangat sederhana, tetapi masyarakatnya mampu memainkan peran politiknya di kancah nasional dan internasional. Secara umum suara umat muslim di negeri ini masih bisa menggema ke seantero jagat, jika dibandingka seandainya Indonesia ini dijadikan negara maju dan modern, tetapi peran politik umatnya dimatikan, tidak ada lagi suara islam didalamnya, sebagaimana yang terjadi di berbagai negara eropa yang sebelumnya mayoritas muslim tetapi akibat mereka tidak berdaya dengan kekuasaan tiran, akhirnya menerapkan ideologi kapitalis tetapi penduduk muslimnya musnah alias hilang ditelan bumi. Kali ini isu komunis kembali dihembuskan untuk membangkitkan kenangan masa lalu, tujuannya masih sama ingin mengganti ideologi pancasila menjadi komunis. Atau memasukkan salah satu faham baru dalam pancasila yaitu komunisme selain lima agama yang diakui dinegara ini, atheis akan dimasukkan sebagai tambahan. Dengan demikian pemerintah bisa secara legal melakukan hubungan kerjasama dengan semua negara penganut komunis dunia. Tapi untuk menuju ke sana, mereka membutuhkan banyak upaya salah satu diantaranya adalah menaklukkan para pemuka agama dan petinggi angkatan bersenjata. Kondisi ini menjadi mencekam, karena ketika orang diajak bicara tentang PKI yang terlitas di benaknya adalah pembantaian sadis, maka hal ini akan menjadi makin sulit mewujudkan cita-cita mengganti ideologi karena tidak akan ada yang setuju dengan ide mengganti atau merubah ideologi bangsa selain pancasila. Apalagi trauma itu belum hilang dan belum bisa diobati setelah 50 tahun berlalu. Maka dengan ini, apapun rencana kudeta yang sedang disiapkan partai komunis tidak akan membuahkan hasil, karena kali ini mereka harus berhadapan dengan masyarakat secara luas. Kecil kemungkinan bisa mewujudkan cita-cita mereka menanamkan ideologi komunis dalam pancasila, karena perlawanan massa kali ini akan sangat sengit. MAsyarakat bahkan bukan hanya akan menyerang komunitas pendukung komunis, tetapi juga akan menyerang penyelenggara pemerintahan karena dianggap tidak berpihak kepada rakyat, tetapi lebih berpihak pada komunis. Intinya selama rakyat bersatu, tidak ada satupun kekuatan yang mampu menghadapi solidaritas umat muslim, artinya mereka tidak akan sanggup menghadapi perlawanan rakyat. Isu ini telah menggerus perhatian netizen secara masif, berbagai opini dan nara sumber diunggah ke media sosial dan mereka saling bertukar informasi mengenai eksistensi gerakan PKI ini. Selama pemerintah belum memberikan sikap, maka isu ini akan terus bergulir hingga waktu yang tidak ditentukan. Bahkan bisa membahayakan posisi pemerintah menjelang berbagai kontestasi pemilu di tahun 2018-2019. Jadi kesimpulannya, apapun upaya/bentuk penggulingan kekuasaan atau penggantian ideologi, semua itu bermuara pada tujuan mengeruk kekayaan sumber daya alam kita. Hanya satu tujuan besar mereka, sumber daya alam abadi. Mereka sudah sejak lama menjadikan indonesia sasaran tembak dan pusatnya sumber kekayaan dunia yang masih bersisa berjumlah sangat besar di dunia ini untuk dikuasai. Mereka siap melakukan apa saja untuk mendapatkan porsi yang cukup. Tapi sayangnya, berkali-kali kudeta dilakukan tidak ada satupun yang menunjukkan hasil. Ideologi ISIS dan Komunis tidak akan pernah cocok dengan bangsa ini. Sampai dengan datangnya hari kiamat, Umat muslim harus tetap menjaga semua harta karun dan kekayaan warisan para leluhur ini dengan segenap jiwa dan seluruh tumpah darahnya. Hanya dengan semangat itu Indonesia akan tetap tegak berdiri, dan bisa memainkan perannya sebagai salah satu pasukan pengibar bendera jihad. Bukan sekedar untuk mempertahankan kekayaan alam tetapi mempertahankan martabat dan harga diri sebagai bangsa yang berdaulat.

Rabu, 20 September 2017

AJAK NOBAR, PANGLIMA TNI DIBULLY BERJAMAAH, BERIKUT ISINYA...

GAGAL FAHAM......AJAK NOBAR G30S/PKI, PANGLIMA DIKEROYOK PDIP, DEMOKRAT DAN WATIMPRES, NGERI....INTIMIDASI BERJAMAAH?
Acara debat ILC dengan tema, “PKI, Hantu atau Nyata” tanggal 19 september kemarin sekali lagi bikin geger warga netizen, karena paska acara tersebut, setelah para pakar diacara tersebut mengajak semua pihak untuk berdamai, tiba-tiba pihak istana Watimpres menyerang sikap Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang mengajak masyarakat nonton bareng film G 30S/PKI agar segera menganulir ajakannya, atau Seruan Politisi PDIP yang menuding Panglima telah memanfaatkan posisinya untuk berpolitik. Atau Politisi Demokrat yang mempertanyakan sikap Panglima mengajak orang menonton film gestapu. PDIP memandang Gatot sedang bermain politik dengan mengeluarkan instruksi itu. Apakah sekeji itu maksud seorang panglima TNI yang pernah menjadi bagian sejarah memanfaatkan moment ini untuk berpolitik, apakah pantas politisi pendukung pemerintah PDIP mengeluarkan pernyataan seperti itu? Dimana hati nuraninya terhadap rakyat, bukannya melanjutkan rencana rekonsiliasi, pakar politisi ini malah balik menuding Panglima sebagai biang kerok kekacauan yang terjadi belakangan ini. Berikut Pernyataan Effendi Simbolon: "Sebagai orang politik, (saya kira) adalah ya (muatan politis). Kalau mau nonton, ya nonton aja. Prajurit siap ya, kalau sudah dibuat instruksi ya," ujar anggota Komisi I F-PDIP Effendi Simbolon di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/9/2017). Berikut pernyataan politisi Demokrat Rachland Nashidik menanggapi situasi yang belakangan terjadi. Menurutnya, instruksi itu sama saja menguatkan sikap ekstrem terhadap sikap ekstrem lain. Ujungnya, hanya akan menambah konflik di negeri ini. "Apa sebenarnya yang dimaui Panglima TNI? Menguatkan sikap ekstrem terhadap sikap ekstrem lain? Belum cukupkah bangsa kita dirobek konflik?" tanyanya PENGISI ACARA BAGUS DAN BERBOBOT Padahal dalam acara tersebut sudah sangat jelas dipaparkan oleh Prof. Salim Said bahwa semua fakta yang diungkapkan sang Sutradara Arifin C. Noer semuanya adalah fakta, karena Salim Said mengungkapkan seorang Arifin C. Noer tidak mungkin mau ditekan dalam berkarya dan film G30S/PKI bukanlah film pesanan Orde Baru sebagaimana yang diutarakan Sukmawati Soekarnoputri dalam paparannya. Soekmawati bicara bahwa Film yang dibuat Arifin C.Noer adalah karya yang amburadul, penuh kebohongan dan rekayasa. Padahal Prof. Salim Said sudah menunjukkan fakta bahwa Film itu mengandung isi kebenaran dan tidak mungkin seorang Arifin C. Noer berbohong karena ia adalah orang yang punya integritas, ia adalah orang yang teliti dan cermat. Jadi dengan demikian, ajakan Panglima nonton bareng Film Gestapu sudah benar, karena isinya mengandung kebenaran dan bukan film abal-abal sebagaimana yang dituduhkan Soekmawati Soekarnoputri. Atau bisa juga kita katakan bahwa semua yang disampaikan Soekmawati adalah kebohongan, justru ia yang mengarang cerita dan memutarbalikkan fakta dalam rangka melindungi koleganya yang sedang tersudut. Bagaimanapun Soekmawati adalah anak dari Presiden Soekarno, yang juga merupakan tokoh penting bagi partai pendukung pemerintah saat ini PDIP. Upaya menyerang Panglima TNI di berbagai media nasional yang dilakukan Politisi PDIP dan pegawai Watimpres saat ini sangat amat disayangkan, bukannya berusaha menenangkan massa dengan upaya rekonsiliasi yang sudah disarankan oleh Lemhanas dan Prof Salim Said, masyarakat malah diajak lagi berargumentasi, bahwa apa yang dikatakan Soekmawati adalah fakta kebenaran, padahal, peristiwa sejarah saat ini sangat sulit diungkap kebenarannya karena itu menyangkut kepentingan banyak pihak dan sulitnya pengungkapan akibat para pelakunya sudah wafat. Tuduhan Politisi ini sangat tendensius dan justru memposisikan Panglima sebagai biang kerok kegaduhan yang terjadi belakangan ini, seakan-akan Panglima sedang memainkan peran ganda didalamnya. Tuduhan ini bukannya membuat masyarakat senang, karena ini makin mengukuhkan bahwa nampaknya PKI yang sebenarnya sedang menujukkan batang hidungnya. Sebagaimana cara kerja PKI pada umumnya, mereka sangat rajin membuat tuduhan dan fitnah untuk menyudutkan pihak lawan. Dengan cara itu, mereka bisa menggiring opini public bahwa mereka tidak bersalah, yang salah si anu, dalam hal ini cara kerja PKI disini justru sangat kentara sekali. Jika anda ingin lebih jelas lagi, tonton lagi video ILC yang menampilkan paparan Soekmawati dan Prof. Salim Said, perhatikan gesture tubuh Soekmawati yang selalu menunjukkan gerakan tangan kiri menepis selendangnya (gerak tangan kiri artinya menolak) setiap kali ingin membuat statement rahasia. Atau beberapa kali ia terbatuk dan kesulitan berbicara karena ada yang mengganjal di mulutnya. Ia Nampak sedikit tertekan dan ketakutan salah bicara dan akhirnya mengeluarkan statement berbeda. Itu adalah salah satu ciri dan gaya orang sedang berbohong dan sedang memutar balikkan fakta. Mulut bisa bicara tapi bahasa tubuh tidak bisa bohong. Sementara Prof. Salim said terlihat tenang dan terarah, gesture tubuhnya pun tidak menujukkan perihal mencurigakan. Atas pernyataan Soekmawati ini, nampaknya PDIP bagaikan mendapat angin surga dan mereka merasa berada di atas awan karena mendapat pembelaan Sang anak Proklamator, karena berhasil bicara bahwa dalang semua ini adalah Letjen Soeharto. Soeharto yang harusnya disalahkan bukan PKI, kurang lebih seperti itu. Dalam hal ini, artinya PDIP masih memendam amarah sehingga ia merasa perlu menyerang Panglima TNI dan menuduh Panglima sedang berpolitik. Itu adalah tuduhan yang sangat keji, dan tidak berdasar, bagaimana bisa seorang pimpinan pasukan bersenjata yang menjaga negeri ini dengan sepenuh jiwa difitnah seperti itu, bukankah itu sesuatu yang menunjukkan bahwa jangan-jangan PKI memang ada di dalam tubuh PDIP. Jangan-jangan PDIP memang sedang menyiapk sesuatu untuk ditunjukkan pada bangsa ini. Terlepas dengan apa yang dituduhkan PDIP terhadap rezim Orde baru, mana pihak yang paling benar. Jika memang benar pengkhianatan itu dilakukan oleh rezim Soeharto, maka seharusnya kemarahan itu ditujukan kepada rejim berkuasa orde baru pada saat itu, bukan dilampiaskan pada masyarakat saat ini. Rakyat saat ini tidak tahu apa-apa, dan mereka juga tidak mau terlibat dalam genosida tersebut, rakyat sudah legowo dan menganggap itu adalah bagian masa lalu bangsa ini. Rakyat juga tidak mau menengok ke belakang, sesuatu yang tidak pernah Nampak nyata. Jika orde baru yang berkhianat, toh mereka juga sudah mendapat ganjarannya, dibalas dikudeta di tahun 1998. Itukan sudah setimpal dengan perbuatannya, lalu kenapa kita harus balik lagi menengok ke tahun 1965, itu kan namanya pembodohan. Rakyat sudah move on….bro, ente ke mana aja. Masih perlukah kita berkelahi dan terkotak-kotak lagi, karena tuduhan yang menyerang Panglima ini akan membuat masyarakat jadi terpecah belah. Rakyat menganggap ajakan Panglima ini sesuatu yang wajar dilakukan pimpinan militer karena ia khawatir dengan keselamatan bangsa ini, tidak berlebihan dan bisa dimaklumi. Tapi kenapa tanggapan politisi seperti ini sangat memalukan. Panglima hanya dalam kapasitanya mencegah dan antisipasi. Apa itu salah? Lalu masih perlukah kita menyaksikan lagi kekejian itu terulang di depan mata, lalu sampai kapan kita akan berdamai dengan diri kita sendiri. Sementara hal-hal buta dan seharusnya sudah dilupakan harus korek-korek lagi. Dalam hal ini kami menilai justru memang dalang dari semua kegaduhan ini adalah PDIP, mereka yang memang ingin mengangkat kembali tragedi ini ke permukaan, sehingga mereka mendapat pengakuan, pembelaan dan pembenaran bahwa pihak mereka tidak bersalah, pihak mereka harus dipulihkan nama baiknya. Rakyat harus tahu sisi kebenaran yang sesungguhnya dari sisi berbeda dan sebagainya. Apa itu ada pengaruhnya buat rakyat, atau jangan-jangan sebenarnya mereka sendiri yang sedang mengantisipasi isu ini menyerang mereka di pilkada serentak 2018 nanti. Lelah kita ini di giring kepada opini salig serang terus-menerus seperti ini. Jika memang ingin berdamai, maka mari sama-sama kita lupakan dan mari kita mulai lagi dengan lembaran baru. Sudahi semua polemic sebagaimana saran yang disampaikan Lemhanas pada saat itu. Karena jika tidak, kita semua akan berjalan di tempat, atau kita akan berjalan mundur ke belakang. Tapi Politisi ini nampaknya belum puas dengan hasil diskusi ILC saat itu, makanya masih saja mengajak rakyat berpolemik dan menganggap pihaknya yang benar. Dia masih saja ingin menggoreng isu ini menjadi isu nasional. Ya seperti inilah jadinya, kita akan kembali lagi berjalan mundur ke belakang. Karena anjuran Panglima itu pasti ada maksudnya, tapi PDIP merasa terganggu makanya mereka membuat pernyataan seperti itu. Ya tapi itulah mental tempe politisi kita, beraninya berlindung dibalik penguasa. Tidak berani menerima kenyataan dan berlapang dada, sakit hati itu akan mereka bawa sampai mati dan sampai anak cucu mereka nanti. Maka dari itu, rakyat jangan terpengaruh, jika anda pandai dan cerdas, anda akan melihat kebenaran. Tapi jika anda tidak punya pandangan, sebaiknya diam. Inilah contoh rezim yang....gagal faham.

Selasa, 19 September 2017

REKAMAN SUARA ASLI JENDERAL AH. NASUTION PASKA TRAGEDI G.30.S.PKI

Jenderal AH. Nasution adalah salah satu korban selamat dari tragedi pembantaian 30 septemberr 1965. Rekaman ini dibuat saat melepas korban G30S/PKI pada tanggal 5 Oktober. Dalam rekaman tersebut terungkap bahwa sang jenderal berulang kali berkata bahwa mereka telah difitnah , para jenderal ini sudah berusaha sekuat tenaga mempertahankan NKRI dari berbagai fitnah yang menyerang mereka, ada segelintir orang yang ingin mengubah ideologi bangsa ini tetapi mereka tetap teguh pada pendirian dan sepenuhnya beserah diri kepada Allah swt, tapi akhirnya menjadi korban keganasan pembantaian PKI di tengah malam gelap gulita. Fitnah-fitnah yang ditujukan kepada para jenderal ini tidak mampu menggoyahkan iman mereka, sehingga mereka dianggap sebagai penghianat lalu dimusnahkan dengan cara keji. Inilah musuh Indonesia paling besar dan paling berbahaya selama ini, selama ini mereka sembunyi, tapi kini mereka muncul lagi dengan semangat 45 ingin menunjukkan eksistensi diri. Berikut ini isi pidato sang Jenderal...

Kamis, 14 September 2017

BAGAIMANA CARA PKI BANGKIT LAGI...?

Merebaknya kembali isu PKI dimasyarakat membuat resah berbagai pihak, banyak yang tidak percaya PKI sudah kembali bangkit melalui PDIP. Berkali-kali sang ketua Umum PDIP Megawati membantah isu tersebut, meyakinkan public bahwa PDIP bukan PKI, PDIP tidak ada sangkut paut dengan PKI karena PDIP berlandaskan Pancasila. Coba anda perhatikan kalimat Megawati dengan jelas, secara de akto PDIP memang bukan organisasi PKI karena PKI sudah tamat. Tapi sejarah dimasa lalu mencatat bahwa di awal berdirinya PDIP, terdiri dari lima partai gabungan dan salah satunya adalah PKI. Semua orang faham itu, dan setelah puluhan tahun berlalu atau sampai kapanpun sejarah tidak akan pernah lupa menulis kebenaran itu. Bahwa PKI pernah menjadi bagian penting PDIP dimasa lalu, sampai kapanpun keduanya memang tidak akan bisa dipisahkan. Walaupun kini partai terlarang itu sudah tidak ada, tapi bukan berarti PDIP tidak punya hubungan emosional dengan PKI. Bukan berarti PDIP akan membiarkan PKI musnah dan hilang ditelan bumi, PDIP yang sedang berkuasa kini hanya sedang memberikan keleluasaan eks-PKI yang ada didalam tubuhnya untuk berkembang dan melebarkan sayapnya. PDIP memang bukan PKI, tetapi PDIP memberi peluang, menjadi pelindung, mediator, dan fasilitator eks-PKI untuk kembali bangkit. Untuk kembali tampil ke public untuk menunjukkan jati diri, karena mereka tetap ada dibumi pertiwi ini, anak cucu, kerabat dan keluarga eks PKI itu masih hidup di negeri ini dan mereka juga pernah menjadi bagian sejarah bangsa ini. Mereka ingin kembali bangkit karena mereka sakit hati dan menahan dendam kesumat, karena para leluhur mereka sudah dibantai dan dihabisi oleh rezim Orde Baru. Jadi jelas ya, PDIP itu memang bukan PKI, PDIP hanya membantu PKI kembali eksis di dunia nyata, tidak lagi menjadi hantu yang berkeliaran.
Lalu kenapa PDIP bersimpati pada PKI? Sepanjang sejarah, PDIP selalu jadi kambing hitam politik oleh penguasa terutama Orde Baru, selalu menjadi korban kebengisan penguasa dan selalu dihancurkan gerakannya selalu dipersempit dan dibatasi ruang geraknya. Atas dasar kebencian dan balas dendam masa lalu ini kedua partai ini (PKI dan PDIP) memiliki ikatan emosional yang kuat untuk sama-sama menghapus sejarah masa lalu yang kelam. PDIP memandang PKI yang juga pernah ikut berjuang, memiliki kesamaan visi dan kesamaan nasib di dunia perpolitikan, selalu menjadi korban keberingasan penguasa. Keduaya memiliki hubungan dekat yang tidak bisa dimaknai dengan bahasa sederhana, sangat rumit dan luas. Disamping PDIP juga memanfaatkan pengaruh keberadaan PKI di negeri ini karena hanya PKI yang akan memapu menja penghubung dengan PKC (Partai Komunis China), dan hanya PKI yang bisa dibawa ke Partai terbesar China untuk mendapat dukungan dan pengaruh pemimpin China. Keduanya bekerja saling melengkapi satu sama lain, hubungan yang saling menguntungkan sudah terjalin sejak lama. Mereka berambisi ingin menguasai dan membalaskan dendam masa lalu kepada para generasi penerus yang ada saat ini. Mereka ingin melampiaskan kemarahan dan kebencian yang selama ini terpendam, sehingga mereka bisa menampakkan diri mereka sebagai organisasi legal dinegeri ini, dan itu hanya akan terwujud atas dukungan dan fasilitasi PDIP yang sedang berkuasa ini dan adanya kerja sama politik partai komunis China dan Indonesia. Sebagai contoh, beberapa waktu lalu hal ini sudah dibuktikan dengan adanya kunjungan balasan Partai Komunis China (PKC) ke Istana merdeka menemui Joko Widodo, dalam rangka menjalin kerjasama berbagai bidang. Atau beberapa tahun silam beberapa kader PDIP di kirim ke China untuk mengikuti pelatihan kaderisasi Partai Komunis di China. Bukankah ini pemandangan yang mencurigakan sekaligus mengerikan?
Lalu motif apa yang paling mendasari Megawati mau memfasilitasi pergerakan PKI? Anda masih ingat pada masa megawati menjadi presiden, menggantikan Abdurahman Wahid alias Gusdur dan hanya menjabat selama 2 tahun, melanjutkan sisa jabatan Gusdur. Puncak kebencian Megawati pada negeri ini adalah ketika ia berseteru dengan SOesilo Bambang Yudhoyon0 (SBY) dan ia merasa dipermalukan. Inilah puncak kemarahan Megawati yang sampai kapanpun tidak akan pernah ia terima. Dan atas alasan inilah ia bertekad akan membalas sakit hatinya kepada penguasa yang saat ini sudah berada di posisinya, pihak yang selalu dijadikan bahan tertawaan diparlemen. Jadi jangan bilang PDIP itu partai Komunis, PDIP bukan partai komunis tetapi PDIP memiliki kesamaan nasib dengan partai kamunis, memiliki kesamaan visi, PDIP hanya memfasilitasi, menjembatani, makanya mereka sedang bekerja sama bahu-membahu menghimpun kekuatan untuk membalas dendam kepada orang-orang yang sudah menghancurkan kehidupan mereka di masa lalu. Mereka akan berusaha sekuat tenaga menghancurkan orang-orang yang pernah membuat mereka menderita . Itulah motivasi besar mereka. Dan dibawah kendali Jokowi ini terbuka lebar berbagai kesempatan melampiaskan berbagai kemarahan dan dendam lama, untuk membuat orang-orang dimasa lalu menyebah-nyembah memohon ampun dan memohon dikasihani, sebagaimana yang pernah mereka rasakan di masa lalu.
Jangan asal bicara, Apa buktinya keduanya memiliki kedekatan emosional? Baru-baru ini beredar video pertemuan eks PKI dengan aggota DPR di salah satu rumah makan, salah satu penggagasnya Rieke Dyah Pitaloka, dalam acara tersebut dituliskan acara itu bertajuk “Temu Kangen”. Apa definisi makna temu kangen dalam pertemuan itu menurut anda? Itu artinya dimasa lalu keduanya pernah bersahabat/berkawan dekat, lalu karena kesibukan keduanya, mereka lama tidak bertemu dan merasa rindu lalu mereka mengadakan pertemuan untuk melepaskan kangen/rindu. Bukankah itu bukti bahwa keduanya ada hubungan yang terjalin baik dan ingin selalu merasa dekat dan diterima. Berikut ini cuplikan videonya… Lalu kenapa PKI dan PDIP baru menampakkan diri sekarang? Setelah Sekian lama? Karena sebagaimana prinsip orang-orang bengis seperti ini mereka adalah orang yang gigih pada tujuan, mau bersabar dalam penderitaan menanti datangnya kesempatan emas dan tidak akan mudah berputus asa. Dan saat ini adalah kesempatan terbaik mereka untuk dimanfaatkan melancarkan berbagai serangan dan manufer, bukan sekedar untuk membalaskan dendam, tetapi juga merampas hak hidup rakyat banyak dan merampok semua sumber daya yang ada untuk dilarikan ke lokasi lain untuk dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok mereka. Bukti nyata, sampai dengan saat ini, laporan LHKPN mengenai jumlah kekayaan pribadi Presiden Joko WIdodo sudah mencapai 340 Milliar rupiah, padahal sebelumnya baru berkisar 40 milliar rupiah.
Lalu apa kaitannya Jokowi dengan Semua ini? Ya…jokowi adalah salah satu pioneer yang sudah disiapkan sejak lama, termasuk Ahok sebagai serepnya, ia adalah boneka lucu yang bisa dipasang untuk mengelabui semua orang, untuk mengalihkan perhatian public, untuk mengendalikan kerja parlemen dan untuk memuluskan berbagai rencana besar mereka. Sampai dengan hari ini, belum ada yang bisa memastikan garis keturunan Jokowi, masa lalu Jokowi sangat bersifat rahasia dan disinyalir memiliki hubungan emosional dengan masa lalu partai komunis. Ia pun sadar betul bahwa memang hanya dirinya yang berperilaku lugu dan manis ini yang akan mampu meyakinkan public bahwa ditangannya bangsa ini akan maju dan sejahtera, bangsa ini bisa berkembang, padahal sebenarnya itu hanya taktik menarik simpati publik. Bahwa hanya dirinya yang akan mampu menutupi berbagai kekurangan dan mengatasi berbagai isu negative yang akan menyerang siapapun yang ada dibelakangnya. Tapi dalam struktur partai, status Jokowi hanya lah petugas partai. Itulah prinsip kerja sistem komunis, para pengikut loyalnya harus mau berkorban dan melakukan apapun yang diperintahkan pemimpin tertinggi, tanpa kecuali.
Lalu kenapa pemerintah Jokowi menjalin hubungan baik dengan China dan Tiongkok? Ya kembali lagi ke masa lalu, bahwa hanya dengan Negara sebesar China yang akan bisa melindunginya dari kemungkinan terburuk Jokowi dilengserkan dari kursi singgasana kepresidenan, Jokowi membutuhkan dukungan dana besar untuk antisipasi. Alasan kedua, untuk menguatkan lagi hubungan emosional para penganut paham komunis yang bersembunyi di balik jas merah partai, agar bisa semakin memantapkan tujuan mereka, membangun rasa percaya diri dan menggerakkan kembali perjuangan mereka mendirikan organisasi legal dinegeri ini. Alasan ketiga, dengan bantuan China, seluruh kekayaan alam negeri ini bisa dikuras habis dan dilarikan ke luar negeri, untuk membuat Negara ini miskin dan melarat sehingga anak cucu generasi ini akan ikut merasakan kelaparan sebagaimana yang dirasakan anak cucu eks PKI beberapa puluh tahun belakangan ini. Jadi, anda sebaiknya jangan merasa bangga dipimpin dengan Jokowi, karena sebenarnya apa yang dilakukannya saat ini, semata-mata karena mereka ingin membuat negeri ini melarat dan mati kelaparan. Ya tapi Apa buktinya?
Anda tahu kenapa Jokowi membangun banyak infrastruktur; Jalan, kereta api, pelabuhan, bandara dan ia getol sekali mengawasi pembangunannya? Ya itu….untuk memudahkan terjadinya pergerakan manusia dan sumber daya alam, dibawa kabur keluar dari negeri ini. DIbangunnya ribuan pelabuhan/dermaga diberbagai pulau, itu adalah agar berbagai hasil hutan, kebun, binatang langka bisa segera dibawa keluar negeri, dijual dengan harga tinggi atau dijual di pasar gelap. Atau yang baru-baru ini terjadi, terkuaknya upaya impor 5000 senjata oleh Polri tanpa sepengetahuan TNI yang mengakibatkan gaduh dikalangan elit politik. Ini adalah bagian dari kemudahan akses bagi importir nakal mengirim senjata ilegal dari berbagai pelabuhan dan dermaga kecil, ini hanya contoh kecil. Dibangunnya banyak bandara internasional diberbagai daerah agar kelak warga Negara China bisa datang ke manapun mereka mau dan menetap dimanapun mereka inginkan, mereka bisa keluar masuk Negara ini dengan mudah dan cepat melarikan diri jika terjadi kerusuhan dsb. Dibangunnya tol laut, untuk memudahkan pendistribusian barang-barang yang masuk dari China, atau biasa mereka sebut jalur sutera, ke berbagai daerah dengan cepat dan murah. Jadi semua insfrastruktur itu dibangun hanyalah untuk memudahkan pergerakan aseng dan china dinegeri ini merampok dan memberdayakan apa pun yang ada disini. Dibangunnya jalan tol di kota-kota besar untuk menjadi sumber pendapatan tambahan dari penjualan tiket kereta dan tol dipemukiman padat penduduk akan menghasilkan keuntungan berlipat. China punya kepentingan kepada Indonesia bukan karena Indonesia punya peluang pangsa pasar yang besar, tetapi karena Indonesia masih punya kekayaan alam yang bisa dimanfaatkan untuk memberi makan warga china yang saat ini jumlahnya sudah mencapai satu miliar jiwa. China yang berkolaborasi dengan Amerika juga punya kepentingan strategis disini, dengan dibukanya berbagai jalur aksesibilitas, maka akan memudahkan para suplayer atau pemasok narkoba masuk dan mengirim barang dalam jumlah besar dan membuat bangsa ini terpapar narkoba secara masif. Tragedi penyebaran narkoba jenis mematikan Flaka sudah terjadi belakangan ini, 40 orang menjadi korban dan dilarikan ke rumah sakit sudah dalam keadaan koma dan meninggal dunia. Itulah sebabnya mereka membiarkan komunis menguasai bangsa ini, karena alas an dendam masa lalu yang belum selesai dan masih terus diusahakan berbagai kemungkinan bangsa ini hancur dalam waktu cepat. Bangsa ini harus berakhir tragis dan menyedihkan, rencananya Indonesia harus sudah musnah paling cepat 2025 bersama Pakistan dan Bangladesh. Atau jika tidak hancur, setidaknya Indonesia sudah berubah ideologi menjadi negara komunis dibawah kendali China, sebagaimana yang terjadi dengan Singapura. Dahulu, orang melayu menguasai Singapura, tapi sekarang orang melayu berada diketiak non pribumi. Dan lihat nasib pribumi disana, diinjak-injak oleh non pribumi.
Dalam kaitannya dengan yang terjadi saat ini, kenapa sengaja KPK di lemahkan? Karena hingga saat ini, bagaimanapun buruknya kinerja KPK di mata pansus DPR, dinilai masih banyak kekurangan, tapi KPK masih menjadi lembaga dengan tingkat kepercayaan tertinggi di masyarakat. Dalam hal ini, posisi KPK bisa sangat menghambat kerja penguasa, karena sudah pasti berbagai kegiatan yang berkaitan dengan penguasaan sumber daya akan dijegal oleh KPK jika mereka masih aktif. Ditambah lagi belakangan ini ada banyak kepala daerah yang terjaring operasi Tangkap Tangan KPK, dan sudah diputus bersalah. Bagaimanapun kepala daerah yang diusung partai politik gemuk PDIP saat ini akan menjadi ujung tombak keberhasilan penguasa. China juga sangat menkhawatirkan hal ini, lembaga anti rasuah ini harus lumpuh jika ingin China masuk secara keseluruhan. China ingin memastikan tidak akan ada yang mengganggu investasinya. Jika tidak diantisipasi, KPK akan menjadi batu sandungan besar bagi pemerintahan Jokowi kelak, apalagi memasuki tahun politik, angin kencang tidak akan mampu mereka lawan mana kala lembaga terpercaya di masyarakat ini mampu menunjukkan berbagai aliran dana dalam jumlah besar dipakai untuk menyuap banyak tokoh atau dana asing masuk ke negeri ini untuk mendanai kampanye sang petahana. Makanya KPK harus segera dimandulkan dan diawasi pergerakannya, sehingga mereka lebih leluasa bekerja. Makanya dibentuklan pansus yang sengaja mencari-cari kelemahan lembaga ini, untuk menjatuhkan kredibilitas KPK di mata masyarakat.
Nah, Sekarang anda mengerti ya kenapa Jokowi berhutang jumlah besar dalam kurun waktu2 tahun jabatannya? Kenapa Jokowi ngotot mau menggunakan dana Haji untuk membiayai pembangunan Infrastruktur yang sedang dikerjakannya? Ya… karena mereka gak punya modal untuk membiayai semua proyek itu, mereka membutuhkan dana segar secara cepat dan mudah, tanpa syarat macem-macem, untuk mengejar target pembangunan yang sudah ditetapkan. Dalam hal ini china ingin memastikan keseriusan pemerintah Jokowi dalam menunjukkan bukti bahwa pemerintah bisa mengendalikan dana umat yang dihimpun dari masyarakat benar-benar bisa dikendalikan oleh pemerintah. Sayangnya, MUI pun memberi restu rencana tersebut dan memberikan ijin penggunaan dana haji. Padahal apa untungnya bagi umat jika dana itu dibiarkan masuk kas Negara dan dikelola untuk pembangunan, ketika pembangunan jalan selesai, ramai-ramai imigran China merangsek masuk dan merampas semua hak umat dengan semena-mena. Jalan itu dipakai untuk melancarkan semua rencana mereka menggarong bangsa ini hingga ke akar-akarnya. Orang islam cuma kebagian miskin dan melaratnya, tidak akan bisa ikut menikmati infrstruktur jalan dan jembatan, karena semua itu fasilitas berbayar. Lalu, kemana itu semua jenderal dan ulama besar yang mereka tahu semua ini sedang menggerogoti bangsa ini? Isu PKI sudah meresahkan seperti ini, tetapi sama sekali tidak suaranya, padahal kelak jika PKI sampai hidup kembali, merekalah yang pertama kali digorok leher dan dipancung kepalanya. Kemana mereka semua? Mereka sebagian sedang tertidur pulas, dinina bobokan oleh nyanyian nyiur kelapa nan merdu. Aliran uang sudah masuk ke rekening, dan mereka sudah dijanjikan akan pergi ke bulan dalam waktu dekat. Dengan pesawat canggih dan super mewah. Semua suara miring itu tidak perlu diteriakkan, karena sebagian para ulama sudah di makjulkan dan sebagian jenderal sudah di cuci otak untuk melayani penguasa. Mereka semua sama sekali tidak akan percaya PKI bangkit lagi. Sampai dengan belati menempel di leher mereka.
Lalu kenapa aparat penegak hukum, terutama Polri menjadi tidak punya daya dan kekuatan? Tidak punya gigi alias seperti macan ompong. Bahkan Kapolri Tito Karnavian baru-baru ini menyatakan akan mengajukan pensiun dini. Karena Kapolri benar-benar berada dibawah tekanan penguasa, kapolri tidak berdaya ditugaskan untuk mengawasi pergerakan orang islam di seluruh penjuru wilayah. Kapolri diminta untuk mengawasi berbagai ormas islam yang dikhawatirkan akan menggangu aktivitas partai atau ormas akan melakukan kudeta politik atau yang biasa mereka sebut makar. Makanya pemerintah menerbitkan perpu ormas, untuk mengawasi berbagai pergerakan massa islam. Pemerintah Jokowi mengendalikan penuh peran polisi, untuk menjadi mata-mata mereka dilapangan, mengantisipasi masyarakat berserikat dan berkumpul. Ya itu makanya banyak ulama, penceramah ditangkap karena ceramahkan dianggap akan melakukan makar, mengajak orang melakukan kudeta. Menyinggung sedikit tentang PKI langsung ditangkap, langsung di proses hukum. Ya seperti itu peran polri sekarang, bukan lagi menjadi pengayom masyarakat, tetapi menjadi pasukan pemburu hantu, mengintai orang-orang berkumpul di media sosial untuk melihat pergerakan mereka. Dan baru-baru ini terkuak pertemuan rahasia antara Kapolri, Kepala Bin, Gubernur Papua dan SUmatera selatan di kediaman Kepala Bin Budi Gunawan, mereka berencana melakukan pengamanan pilpres Jokowi 2019. Itu maksudnya apa?
Lalu anda tahu apa alasannya Jokowi juga ngotot pengin Ibu kota Negara dipindahkan keluar Pulau Jawa? Karena Jakarta ini sudah terlalu padat penduduk dan sebagian lahan Jakarta sudah dikuasai Taipan China, James Riady yang menjadi Bos Lippo, ia sudah mengantongi ijin pembangunan kota megapolitan di sekitaran Jakarta, yaitu Cikarang. Yang tadinya rencana itu ingin di wujudkan di wilayah reklamasi pantai utara, tetapi karena ada banyak masalah ijin dan Ahok juga sudah tidak menjabat, rencana itu dialihkan ke wilayah Bekasi Timur, Lippo Cikarang dengan luas lahan 500 hektar dan nilai investasi 500 triliun. Meikarta kelak akan menggantikan fungsi ibukota Negara, atau dengan kata lain jika ibu kota Negara sudah tidak ada di Jakarta lagi, sementara kota megah yang ada di Jakarta ada Meikarta, perbendaharaan katanya yang mirip ini lama kelamaan akan menjadi hal biasa untuk menganggap Meikarta adalah ibu kota Negara sebelumnya Jakarta. Atau dengan kata lain, Meikarta kelak akan menggantikan fungsi kota Jakarta. Dan tanpa sadar nanti kita akan melihat bendera yang banyak dikibarkan di wilayah Meikarta adalah bendera RRC, karena pemilik modalkota Meikarta adalah Taipa China, bukan orang Indonesia.
Lalu kenapa Jokowi bersikap masa bodoh dengan nasib rakyat kecil yang selama pemerintahannya mengalami masa sulit dan penurunan daya beli drastis, ia bersikap ambigu dan cuek walau tau semua kondisi itu? Jawabannya sederhana saja, karena memang itulah tujuan utamanya, membuat makin banyak rakyat menderita di bawah kekuasaannya, semakin banyak rakyat yang susah itu menunjukkan tingkat keberhasilan jokowi memimpin. Semakin banyak yang jatuh miskin dan menderita, semakin baik dan semakin sukses ia di mata para politisi. Karena itu adalah indikator utama, pengaruh kekuasaan telah berhasil membuat bangsa ini terpuruk. Negara internasional yang menjadi sahabat juga bertepuk tangan atas keberhasilan Jokowi ini, karena ini artinya pintu menuju keberhasilan sudah di depan mata, membuat bangsa ini bertekuk lutut dibawak kekuasaan tiran. Coba itu anda lihat bagaimana nasib petani garam, petani Kendeng, nelayan laut dan sebagainya, semuanya mengeluh dan menjerit tapi tidak ada satupun yang digubris, malah kebijakan yang dikeluarkan makin mencekik dan sengsara.
Terus gimana caranya PKI bisa menguasai negara yang penduduknya 250 juta ini? Gak mudah menundukkan penduduk muslim terbesar di dunia. Urusan gampang, caranya dibagi dua, yang golongan menengah atas diberikan fasilitas mewah dan lengkap, kalo perlu disuap dengan uang dan kekuasaan. Golongan miskin, makin dipersempit ruang lingkupnya, lama-kelamaan mereka akan menyerah pada nasib, lalu merencanakan bunuh diri. Orang yang sudah terdesak ekonomi lama-lama akan depresi, lalu mencari jalan keluar dengan minum obat penenang, sebagaimana narkoba jenis PCC yang belakangan ini beredar bebas dipasaran. Obat-obat terlarang ini sengaja diperkenalkan dengan cara tragis menelan korban anak-anak, untuk menjukkan kecepatannya merenggut nyawa seseorang. memusnahkan penduduk ratusan juta bisa dilakukan secara bertahap, perlahan-lahan dan efektif. Narkoba yang paling efektif dan masif, karena tidak ada yang akan disalahkan, itu terjadi atas kehendak pribadi. Lalu anda tahu kenapa Jokowi beli pesawat Sukhoi dari Rusia dengan barter komoditas Kopi? Itu adalah salah satu cara manipulasi keuangan Negara. Itu adalah salah satu bentuk kerjasama politik antar sesame Negara komunis dunia. Kopi adalah salah satu komoditas unggulan yang harga jualnya selangit di pasar internasional, kontrak jual beli ini berlangsung selama 3 tahun dari sekarang. Itu sama artinya kita tidak akan bisa menikmati kopi kita sendiri beberapa tahun lagi, karena seluruh hasil panen Kopi akan dibawa ke Rusia untuk dijadikan alat pembayaran yang sah. Dan jika kondisi seperti ini terus belangsung, lama kelamaan kita tidak akan memiliki lagi hak atas komoditi ini sebagai hasil perkebunan negeri ini, karena sudah dipatenkan di sana.
Jadi gak heran ya kenapa Jokowi mati-matian bangun jalan di tengah hutan kalimantan dan papua, kenapa Menkeu Sri Mulyani masih dipertahankan walaupun sudah terbukti gagal mempertahankan pertumbuhan ekonomi? Karena Sri Mulyani menganut faham neolib tulen, ia juga dekat dengan para bangkir dan lembaga pemberi hutang dunia, peran Sri Mulyani sangat dibutuhkan dalam rangka mengeruk semua sumber pendapatan negara terutama dari sektor pajak. Sri Mulyani dinilai cakap dalam mengolah data dan memanipulasi data keuangan sehingga bisa dibuatkan laporan keuangan yang kelihatan normal dan wajar tanpa pengecualian. Itulah gunanya orang pintar dilingkungan penguasa saat ini, ia dijadikan alat untuk memuluskan berbagai tujuan dan rencana.
Lalu anda tahu kenapa negara kita ini ingin dijadikan negara komunis? mati-matian mereka rela berkorban jiwa dan raga untuk mewujudkan cita-cita itu., tidak peduli sudah berkali-kali dibantai masih terus ingin dibangkitkan lagi. Alasannya karena sumber kekayaan alam negara ini masih sangat banyak dan harus dieksplotasi secara besar-besaran oleh China yang dimasa lalu juga pernah menganut sistem komunis, mereka memang saat ini sudah bukan komunis tapi sudah beralih menjadi sistem kapitalis, karena mereka sudah tidak punya sumber daya lagi, maka untuk bertahan mereka merubah ideologinya menjadi kapitalis, yang ekonomi yang hanya mengandalkan kekuatan pasar. Tapi karena indonesia ini masih perawan, untuk mencapai posisi negara maju, pertama indonesia harus menjadi negara komunis terlebih dahulu, karena hanya dengan sistem komunis semua kekayaan alam ini bisa keluar dari perut bumi, dan jika semua sumber daya alam sudah dieksploitasi, barulah indonesia akan menjadi negara maju, tetapi sebelum mencapai kesana, umat muslim harus disingikirkan dan di rubah ideologinya menjadi komunis terlebih dahulu. Lalu barulah jutaan imigran asal china, para pekerja dan buruh kasar akan masuk dan mengebor isi perut bumi negara kita ini hingga ludes tak bersisa, lalu mereka akan menguasai tanah kita, air kita, gunung dan semuanya lalu mereka akan mendominasi bangsa ini disegala bidang. Kondisi ini sudah terjadi di Singapura dan Malaysia, kini penduduknya adalah keturunan China dan orang muslimnya sudah tidak terdengar lagi kabarnya. Itulah sebabnya mereka membutuhkan komunis berkuasa lagi untuk menghancurkan dominasi mayoritas muslim. Dan maraknya berita pelaporan berbagai pihak yang dikaitkan dengan isu politik, mulai dari ulama, ustad dan penceramah, dilaporkan karena alasan pencemaran nama baik. Beberapa anggota DPR yang vocal juga jadi sorotan media mainstream dan dicap tukang fitnah, lalu dilaporkan ke MKD dengan tuduhan macam-macam. Semua orang yang bicara PDIP itu PKI tidak pegang bukti yang sah, jadi mereka akan rentan menjadi sasaran pelaporan. Ada saja pihak yang mewakili pemerintah melaporkan tuduhan itu ke polisi. Makanya jangan sebut PDIP adalah PKI, gak akan bisa dibuktikan di meja pengadilan. Tapi cukup tahu saja bahwa mereka adalah satu bagian tak terpisahkan. 

Makanya betul, sampai kapanpun PDIP tidak akan mengaku PKI, secara eksplisit mereka tidak akan pernah menampakkan diri sebagai partai komunis, tidak akan memakai atribut PKI, tetapi lihatlah pergerakannya di masyarakat, lihatlah berbagai kebijakan dan arah rencana pembangunannya. Kemana arah tujuannya, dengan siapa mereka berhubungan, bagaimana cara mereka bergerak dan menancapkan tiang pancangnya. Apakah kita masih membutuhkan bukti-bukti lain untuk lebih meyakinkan lagi bahwa apa yang sedang terjadi sekarang ini sudah merupakan bagian dari bukti kongkrit eksistensi mereka sedang menguasai bangsa ini. Sejatinya allah swt menciptakan negeri yang kaya dan Indah ini, berbentuk pulau-pulau dan beranekaragam kekayaannya, bukan untuk bisa dibagi-kepada Negara lain. Indonesia tidak membutuhkan banyak dermaga/bandara untuk membuatnya mandiri. Indonesia bisa menjadi Negara maju dengan kekuatan sumber daya alam yang terkandung didalamnya lalu mengelolanya sendiri untuk kebutuhan dalam negeri. Indonesia tidak butuh siapapun untuk membuatnya besar, Allah swt sudah menyediakan semuanya lengkap disini, cukup untuk mensejahterakan semua penduduknya. Dan seandainya Jokowi sungguh-sungguh ingin memajukan bangsa ini, ia tidak perlu mengundang serigala masuk ke dalam kandang, cukup tunggu diluar atau bahkan mengusir semua serigala yang sudah terlalu banyak merongrong negeri ini. Tapi lihatlah apa yang dilakukan, ia justru menggelar karpet merah dan membiarkan semua serigala masuk lalu mencabik-cabik para penghuninya. Jadi memang ada benarnya juga berbagai isu yang beredar ketika pencalonan Jokosi menjadi presiden di tahun 2014 lalu, banyak yang memberitakan bahwa Jokowi adalah antek Aseng, Jokowi akan menjual negeri ini kepada China, Megawati akan mengendalikan semua kebijakan dan sebagainya, semua isu itu memang mengandung kebenaran. Dan semua itu sudah mulai tampak jelas di depan mata, walau mungkin kita semua bisa mengatakan bahwa semua ini sudah hampir terlambat, tetapi jika ALlah swt menghendaki semoga saja tidak terjadi.

Minggu, 10 September 2017

ISU ROHINGYA "DIGORENG", SIAPA PENIKMATNYA?

Baru-baru ini ramai diperbincangkan ketika Kapolri Tito Karnavian menilai Isu Rohingya di ekpose untuk diolah (digoreng) untuk menjatuhkan pemerintahan Joko widodo. Peran pemerintahan Jokowi menangani isu ini dianggap lemah. "Dari hasil penelitian itu bahwa isu ini lebih banyak dikemas untuk digoreng untuk menyerang pemerintah. Dianggap lemah," ujar Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Tito mengacu pada perangkat lunak analisis opini di platform media Twitter. Dari analisis tersebut, sebagian besar pembahasan mengenai Rohingya yang berkembang, dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo dan pemerintahannya.

"Artinya, isu ini lebih banyak digunakan untuk konsumsi dalam negeri, dalam rangka membakar sentimen masyarakat Islam di Indonesia untuk antipati kepada pemerintah. Ini gaya lama," kata Tito.

"Sekarang ada isu baru yang kira-kira bisa dipakai untuk digoreng-goreng. Ini penelitian ini dari software opinion analysist," kata Tito.

Soal goreng-menggoreng, Benarkah isu Rohingya dimanfaatkan segelintir orang untuk menjatuhkan pemerintahan Jokowi? Berikut ini ulasannya...
_____________________________

Kenapa Kapolri mengeluarkan statement seperti ini, karena menilai reaksi yang ditunjukkan masyarakat terhadap tragedi ini berlebihdan, terlalu dibesar-besarkan, dan terlalu di dramatisir. Sementara lobi politik yang sudah dilakukan Menlu dianggap belum cukup dan ada beberapa pakar yang mengeluarkan statement bahwa diplomasi Indonesia terhadap Pemerintah Myanmar harusnya bisa lebih dari ini, bisa lebih keras. Nah pihak-pihak ini dianggap yang menambah keruh suasana dan keresahan masyarakat, lalu disimpulkanlah bahwa di balik tragedi ini ada yang ingin memancing di air keruh alias ingin mengambil keuntungan politik.

Tapi terlepas dari asumsi itu pada intinya, masyarakat tidak perlu menggunakan isu Rohingya untuk menjatuhkan pemerintah, masyarakat tidak butuh isu kemanusiaan untuk melengserkan pemerintah, masyarakat sudah punya skala penilaian sendiri terkait kinerja pemerintah Jokowi, tenang saja, Kapolri jangan panik dan kebakaran jenggot, merasa isu rohingya dipakai untuk menjatuhkan pemerintah. Masyarakat kita tidak bodoh dan dungu untuk memanfaatkan penderitaan orang untuk kepentingan politik suatu kelompok, isu ini memang sensitif tetapi tidak layak dipakai untuk alasan menari-nari diatas penderintaan orang lain. Pernyataan Kapolri ini justru makin menambah buruk citra pemerintahan Jokowi, dinilai tidak punya empati pada penderitaan orang dan malah menuduh umat islam menunggangi isu ini untuk menyingkirkan pemerintah.

Ditambah lagi, disaat semua orang membutuhkan kepastian dan dukungan pemerintah sebagaimana yang dilakukan Turki, di sini umat islam justru dihalangi dan dihadang ketika ingin menghadiri aksi solidaritas diberbagai daerah. Kenapa aparat kita bisa bertindak seperti ini, bukankan ini tidak ada bedanya tindak militer di Myanmar dengan di sini.

Untuk diketahui, Bagaimanapun keberadaan etnis Rohingnya, mereka sudah memiliki hubungan istimewa tersendiri di hati masyarakat muslim Indonesia. Apapun yang berkaitan dengan Rohingya, walaupun tidak memiliki hubungan sejarah dan kekeluargaan, tetapi Rohingya sudah seperti saudara sendiri. Sudah terjalin hubungan ukhuah diantara muslim Rohingya dan muslim di nusantara, tidak ada yang menapikan hal ini. Masyarakat juga sudah mengapresiasi apa yang dilakukan pemerintah indonesia di sana, tetapi kembali lagi, Berbagai aksi yang dilakukan masyarakat di lapangan adalah salah satu bentuk keprihatinan dan persaudaraan muslim, tidak lebih.

Jika ada yang mengkaitkan dengan kinerja pemerintah, harusnya pemerintah mengevaluasi kebijakannya, jangan-jangan memang belum maksimal dan terkesan bertele-tele. Maka wajar jika ada banyak pakar yang menilai hal itu memang tidak salah, dan jika ada pihak yang memanfaatkan kekurangan pola diplomasi pemerintah ini, harusnya pemerintah meningkatkan dan menunjukkan kinerja diplomasi yang tegas dan optimal. Bukan salah pakar dan ahli jika akhirnya mereka menyimpulkan diplomasi pemerintah Jokowi lemah dan tidak akan merubah keadaan. Dan bukan salah umat jika akhirnya mereka menunjukkan rasa simpatinya dengan melakukan aksi dan demonstrasi karena pemerintah dinilai lamban. Jika ada kelompok yang memanfaatkan isu ini, maka polisi harus buru mereka lalu bawa ke hadapan publik dan tunjukkan bukti dan modus mereka melakukan tindakan itu, setelah itu baru beri kesimpulan, jangan seperti ini, mengeluarkan statement yang melukai hati umat.

Bukannya ikut mendukung, malah balik menyerang umat yang sedang gundah gulana. Tindakan aparat menghalangi gerakan massa ini justru makin memperburuk citra pemerintahan Jokowi yang saat ini sudah banyak mendapat nilai merah di berbagai bidang. Jangan lagi menambah daftar nilai merah baru, dengan melakukan tindak persekusi kepada masyarakat, karena umat muslim tidak suka didikte dan diintimidasi lalu tuduh mau melakukan makar karena alasan kemanusiaan. Sungguh terlalu tuduhan itu, sangat keji dan berlebihan. Apakah polri tidak sadar bahwa mereka selama ini sudah digaji dari keringat rakyat, bukan digaji dari dana partai. Bukankan polisi diamanatkan untuk menjadi pengayom dan pelindung masyarakat, bukan menjadi kaki tangan penguasa.

Untuk diketahui bersama, ini adalah moment kebangkitan kembali, atas tindakan pemerintah yang menolak aksi umat menggelar keprihatinan kemanusiaan etnis Rohingya, nampaknya umat sudah harus dibangunkan kembali dari tidurnya. Beberapa waktu berlalu, setelah berhasil menghadiahkan hukuman penjara kepada pelaku penistaan agama (Basuki Cahaya Purnama/Ahok atas Penistaan Surat Al Maidah 51), umat nampaknya kembali dibangkitkan lagi dari tidurnya untuk kembali bergerak maju mendorong ditegakkannya hukum terhadap pelaku kejahatan kemanusiaan di Myanmar. Umat harus kembali merapatkan barisan dan mendorong pemerintah untuk melakukan aksi kongkrit membela nasib etnis Rohingya. Polri nampaknya tidak sadar bahwa atas ucapannya itu, justru ibarat ia telah membangunkan macan tidur. Dan kali ini, skala perjuangan umat akan jauh lebih besar lagi, skala internasional harus ditempuh untuk mendapatkan keadilan. Atas berbagai rencana ormas yang ingin memberangkatkan relawannya ke Myanmar, semoga Allah swt memberkati dan memudahkan dan melancarkan semua urusan mereka dan betul-betul bisa menyelamatkan umat tertindas di medan perang. Semoga Allah swt menjadikan umat ini umat penyelamat agama Allah swt di akhir jaman. amin


TATA CARA BER"NAZAR"

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian ulama yang berpendapat bahwa nazar merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT, salah satunya karena mereka menggunakan dalil sebagai berikut, "(Yaitu) mata air (dalam surga) yang dari padanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana." (QS al-Insan [76]: 6-7)


Ayat tersebut menunjukkan bahwa salah satu ciri hamba Allah yang diberi keberkahan di surga kelak adalah mereka yang menunaikan nazar. Jika nazar itu dikatakan sesuatu yang makruh, niscaya Allah tidak akan membalas mereka dengan kebaikan di surga. Nazar merupakan sebuah janji yang harus umat Islam tepati karena janji adalah utang yang harus dibayar. Jika tidak bisa dibayar di dunia, tentunya Allah akan membayarnya di akhirat kelak sesuai dengan yang telah mereka perbuat. Sementara, jika seseorang bernazar untuk selain Allah, hukumnya syirik karena nazar hakikatnya ibadah yang hanya diarahkan kepada Allah. Ibadah sendiri memiliki arti luas, yaitu segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah baik perkataan maupun perbuatan yang lahir maupun yang batin, dan nazar termasuk di dalamnya (Al Qoul As-Sadiid, hal 50).

Namun, sebagian ulama seperti Syekh Ibnu Utsaimin melihat hukum nazar adalah makruh. Bahkan, Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah cenderung memandang ke arah pengharamannya. Hal ini didasarkan pada hadis Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda yang artinya, "Janganlah kalian bernazar, sesungguhnya ia tidak bisa memengaruhi takdir. Ia hanya dilakukan oleh orang yang bakhil (kikir)." (HR Bukhari dan Muslim).

Nazar memiliki beberapa prinsip yang harus dipatuhi. Pertama, keinginan nazar harus diucapkan atau dilafalkan, bukan hanya diucapkan dalam hati. Kedua, tujuan nazar harus karena Allah. Ketiga, nazar tidak dibenarkan untuk suatu perbuatan yang dilarang. Keempat, jika orang yang bernazar meninggal sebelum melaksanakannya, nazar harus dilaksanakan oleh keluarganya.

Dalam Alquran Allah berfirman, "Mereka (orang-orang yang baik) menunaikan nazar dan merasa takut akan suatu hari di mana ketika itu azab merata di mana-mana." (QS al-Insan [76]: 7). Dalam ayat tersebut Allah memuji orang-orang yang menunaikan nazar. Hal itu berarti menunjukkan bahwa menunaikan nazar adalah perkara yang disukai Allah, jika hal itu dilaksanakan. Karena itu, Rasululullah SAW bersabda, "Barang siapa yang bernazar untuk melakukan ketaatan maka hendaklah dia laksanakan ketaatan itu kepada-Nya." (HR Bukhari).

Kamis, 07 September 2017

KRISIS ROHINGYA: SUDAH SAATNYA ISLAM BERSATU

ROHINGYA, BABAK BARU KONFLIK UMAT ISLAM
Apa yang dibutuhkan etnis Rohingya saat ini bukanlah makanan, pakaian dan rumah tinggal, yang sangat mereka butuhkan saat ini adalah kepastian Hukum dan hak sebagai warga negara yang sah karena status mereka yang tidak jelas di daerah asal mereka Myanmar. Negara Myanmar tidak mau memberikan status kewarganegaraan dan hak sipil terhadap etnis minoritas ini. Karena Negara Myanmar menganggap etinis ini bukan warga asli Myanmar, melainkan warga keturunan Bangli, dan mereka berencana melakukan penghapusan entis minoritas ini dalam daftar etnis yang di akui negara, Rohingya adalah salah satu etnis yang ilegal. Mereka dianggap sampah dan tidak layak hidup di wilayah Myanmar, karena mereka tidak memiliki kesamaan ciri penduduk asli Myanmar yang berkulit putih dan sebagainya.

Hal ini dibenarkan Utusan Khusus PBB di Myanmar, Yanghee Lee, mengatakan bahwa rezim Myanmar kemungkinan besar sedang berupaya mengusir seluruh etnis rohingya dari wilayah negara mereka. Lee mengungkapkan bahwa pembersihan penuh menjadi tujuan akhir dan penindasan dan kekerasan mengerikan yang dialami etnis rohingya minoritas. Dilansir The Guardian, 14 Maret 2017.

Atas rencana pemerintahan Myanmar ini, sebagian besar etnis rohingya merasa tertekan, karena mau tidak mau mereka harus mencari jalan menyelamatkan diri atau bertahan dengan kondisi seadanya. karena Rohingya, sampai kapanpun akan dijajah atas nama kesewenangan negara berkuasa. Rohingya walau seandainya negara Myanmar melonggarkan aturan atas mereka, konflik akan tetap pecah, karena masyarakatnya sudah mengetahui status ketidakjelasan kewarga-negaraan mereka dan masyarakat juga sudah tahu ada rencana negara ingin menghapus etnis ini dari daftar legal. Sampai kapanpun etnis ini akan menjadi kambing hitam konflik di wilayah asia tenggara.

Maka atas semua kondisi ini, seiring berjalannya waktu terbentuknya gerakan pemberontak dari sisi etnis rohingya, yaitu pasukan ARSA Arakan Rohingya Salvation Army, atau separatis yang menyatakan diri mereka akan melakukan serangan terhadap pos-pos polisi dan markas militer Myanmar di negara bagian Rakhine.Dalam serangan di kota Maungdaw, Buthidaung dan Rathedaung di negara bagian Rakhine utara yang telah diakui oleh Arakan Rohingya Salvation Army, Arsa, telah menewaskan sedikitnya 32 orang, baik dari pihak keamanan maupun dari pemberontak.

KRONOLOGIS TRAGEDI


Serangan milisi Arsa terjadi pada Jumat dini hari, 25 Agustus 2017. Arsa, sebuah kelompok yang sebelumnya dikenal sebagai Harakah al-Yaqin, menyerang sebuah kantor polisi di wilayah Maungdaw di negara bagian Rakhine utara dengan bom rakitan.

Setelah itu, beberapa serangan susulan dilakukan di beberapa wilayah lain di Rakhine. Sedikitnya 24 pos polisi diserang oleh milisi Arsa. Termasuk sebuah serangan terhadap pos polisi di Taung Bazaar pada pukul 3 dini hari oleh sekitar 150 milisi Arsa.

Serangkaian serangan itu, menewaskan 1 tentara, 10 polisi dan 21 milisi pemberontak Rohingya. Meskipun beberapa laporan terpisah menyebutkan bahwa korban tewas melebihi angka resmi tersebut.

Setelah penyerangan tersebut, Arsa mengaku bertanggung jawab melalui unggahan di Twitter yang mengatakan bahwa pihaknya memerangi penganiayaan Rohingya. Dalam unggahan tersebut Arsa juga mencantumkan sebuah pernyataan bahwa aksi itu sebagai tindakan defensif terhadap pasukan keamanan Myanmar di lebih dari 25 lokasi, namun tidak memberikan rincian.

Arsa juga mengatakan bahwa langkah tersebut sebagai balasan atas blokade dua minggu oleh pihak berwenang yang berdampak pada pasokan makanan bagi umat Islam di Kotapraja Rathedaung. Selain adanya peningkatan kekerasan oleh militer di Rathedaung dan Maungdaw terhadap etnis Rohingya. Dalam pernyataan, kelompok tersebut juga berikrar akan melanjutkan perjuangan mereka dengan lebih banyak serangan lainnya.

Pemerintah Myanmar mengevakuasi sedikitnya 4.000 penduduk nonmuslim dan staf pemerintah dari lokasi bentrokan bersenjata antara kelompok pemberontak Rohingya dan pasukan militer Myanmar di barat daya Rakhine. Bersamaan dengan itu, sekitar 2.000 warga muslim Rohingya telah melarikan diri ke arah perbatasan Bangladesh, menghindari pertempuran yang terburuk sejak Oktober tahun lalu.

Menurut Menteri Kesejahteraan Sosial Myanmar Win Myat Aye, pihaknya telah menyiapkan tempat tinggal bagi mereka yang dievakuasi seperti biara Buddha, gedung pemerintah, dan kantor polisi di kota-kota besar di Myanmar.

"Kami bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah setempat untuk menyediakan makanan kepada penduduk," kata Win Myat Aye seperti dikutip dari Reuters, Minggu, 27 Agustus 2017.

Namun dia tidak dapat menjelaskan rencana pemerintah untuk membantu warga Rohingya. "Ini sangat sulit untuk dijelaskan, ini situasi konflik sehingga sangat sulit untuk mengatakan siapa benar atau salah," ujarnya seperti dikutip dari The Irrawaddy, Minggu.

Pertempuran yang berlangsung hingga ke jalan raya di Kota Maungdaw, Rakhine. Suara tembakan senjata dan ledakan membuat penduduk Rakhine panik.

Mengutip The Irrawaddy, penduduk Rakhine, baik itu yang dihuni nonmuslim maupun yang berbaur antara muslim dan nonmuslim berjaga-jaga dengan membawa pisau dan pentungan sebagai alat membela diri.

Banyak warga di sejumlah desa di Rakhine terjebak di area pertempuran yang berlangsung hingga ke jalan raya. Bahkan ditemukan banyak ranjau darat.

"Pertempuran berlanjut sepanjang hari kemarin di jalan raya, ditemukan banyak ranjau darat. Aparat lokal tidak memiliki cukup makanan untuk mereka semua. Harga komoditas beranjak naik hari demi hari," kata seorang jurnalis di Kota Maungdao.

Hingga Minggu, tercatat sudah 98 orang tewas dalam pertempuran yang pecah sejak Jumat, 25 Agustus 2017. Jumlah itu terdiri atas 80 pemberontak Rohingya dan 12 anggota pasukan keamanan.

Serangan tersebut menandai peningkatan dramatis dalam konflik yang terjadi di Rakhine sejak Oktober 2016, ketika terjadi serangan serupa yang menewaskan 9 polisi. Serangan oleh Arsa kemudian memicu operasi militer besar-besaran.

Operasi militer tersebut kemudian mengakibatkan sekitar 87.000 orang Rohingya melarikan diri ke Bangladesh. Perserikatan Bangsa-Bangsa menuduh pasukan keamanan Myanmar melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan termasuk, pembunuhan, pemerkosaan dan pembakaran.

Situasi di negara tersebut memburuk lagi awal bulan ini ketika pasukan keamanan memulai "operasi pembersihan" baru dengan ketegangan yang beralih ke perkampungan Rathetaung, di sini komunitas Buddhis Rakhine dan Rohingya tinggal berdampingan.

sumber:
https://www.kba.one/news/bangladesh-relokasi-pengungsi-rohingya-ke-pulau-terpencil/index.html

Dalam hal ini pemerintah Myanmar tidak mau disalahkan atas terjadinya konflik di Rakhine, padahal semua itu terjadi bermula dari upaya pasukan myanmar memblokade bantuan pangan bagi etnis Rohingya di Rakhine, yang memicu kemarahan pasukan ARSA dan terjadilah baku tembak kedua pasukan militer dan pemberontak lalu pecahlah perang dan jatuhlah korban.

Konflik di sana memang sudah bukan lagi karena agama, tetapi karena politik. Politik yang tidak menginginkan tetap bermukimnya etnis Rohingya di wilayah mereka. Politik yang dikondisikan sengaja ingin memicu konflik diantara keduanya agar bertikai dan tercipta konflik etnis, konflik yang disebabkan akibat perbedaan agama, ras, etnis, dan warna kulit.

LALU BAGAIMANA JALAN KELUARNYA?


Dalam hal ini, setelah ramai diberitakan dan sudah terlanjur timbulnya kemarahan kaum muslim di seluruh dunia terkait konflik yang menewaskan banyak etnis rohingya dan sudah simpang siurnya berita yang beredar. Maka kondisi ini tidak mungkin lagi diperbaiki atau diselesaikan dengan jalan damai. Karena pertikaian ini sudah menimbulkan pertumpahan darah, sudah memicu kebencian antara etnis di rakhine, maka mau tidak mau seluruh etnis Rohingya ini harus segera di ungsikan dari Myanmar secepatnya. Mau tidak mau semua negara mayoritas penduduk muslim dunia terutama Asia harus bersatu dan saling bahu-membahu merelokasi etnis ini dari wilayah konflik ke wilayah aman.

Karena jika tidak, sebut saja ini akan menjadi wilayah pertikaian berikutnya setelah Suriah dan Allepo. Sebut saja konflik itu sedang berusaha dipindahkan dari wilayah timur tengah dengan ISIS biang keladinya, yang saat ini kondisi di sana sudah hancur lebur, akan dipindahkan ke wilayah Asia dan akan berubah tema menjadi konflik Rohingya oleh pemberontak pasukan ARSA. Kemungkinan jika etnis Rohingya dibiarkan tetap bermukim dan menetap disana, wilayah sekitarnya akan terkena dampak dan terpengaruh kondisi ekonomi akan terganggu. Negara-negara Asia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di Asia adalah Indonesia yang akan menjadi negara pertama yang bereaksi keras terhadap konflik ini, akan menjadi negara bulan-bulanan dengan terus berkecamuknya konflik di Rakhine ini, apalagi Malaysia, Bruney, Thailand, Kamboja yang jaraknya sangat dekat. Karena Asia adalah wilayah dengan kondisi masyarakat yang heterogen etnis, suku dan sara, jika dibiarkan akan menyulut konflik baru di wilayah ini.

Faktanya, sampai kapanpun konflik ini akan terus terjadi dan terus menggerogoti kestabilan ekonomi dan sosial negara-negara mayoritas muslim ini. Seterusnya, jika konflik ini tidak bisa dihentikan, maka pasukan perdamaian PBB akan masuk dan mengamil alih keadaan, lalu apa yang terjadi? Wilayah ini akan menjadi sentra perang baru di masa depan. Malaysia yang selama ini bersikap acuh akan bertikai dengan negara tetangganya akibat masalah pengungsi. Demikian juga dengan Thailand dan Bangladesh, termasuk juga Indonesia, negara-negara ini dikemudian hari akan menjadi negara penampung pengungsi dalam jumlah besar.

Sebagaimana konflik yang terjadi di Suriah, negara-negara eropa kini menjadi negara penampung pengungsi perang dan dalam waktu sekejap disulap menjadi negara penampung jutaan orang. Hal ini juga sedang dialami Bangladesh, karena kebetulan wilayah Rakhine berdekatan dengan Bangladesh. Kini Pemerintah Bangladesh kewalahan dan sedang berupaya memindahkan para pengungsi ke pulau terpencil Thengar Char berjarak 2 kilometer dari pulau terdekat, pemerintah Bangladesh beralasan mereka tidak punya cukup sumber daya untuk menampung ribuan pengungsi sementara penduduk mereka sendiri miskin. Tapi sayangnya pulau Thengar Char dianggap tidak layak huni karena sangat rentan terhadap gelombang pasang.

Lalu apa yang dapat dilakukan oleh negara-negara tetangga seperti Indonesia dan Malaysia untuk mengantisipasi hal ini?

Mau tidak mau sekaranglah saat yang tepat bagi semua penduduk muslim dunia untuk bersatu, bahu-membahu mencari jalan keluar bersama-sama memikirkan nasib para pengungsi ini. Negara muslim seperti OKI, Uni Emirat Arab, Negara-negara Teluk, Arab Saudi dan Turki yang juga merupakan negara muslim maju harus turut ikut andil.

Indonesia sebagai negara dengan ribuan pulau harus mulai memikirkan mencari pulau yang layak huni dan bisa dijadikan tempat berteduh dan bercocok tanam. Demikian juga dengan malaysia dan Thailand. Semua negara di sekitar Myanmar harus sudah mulai mencari lahan baru untuk bisa dijadikan tempat mereka tinggal. Inilah saatnya umat islam bersatu, moment inilah yang sedang ditagih Allah swt kepada umat muslim dunia saat ini, Allah swt sudah memberi banyak kepada kita, tetapi kenapa kita tidak mau berbuat baik kepada hamba2 Allah swt yang kelaparan. Inilah moment dimana Allah swt sedang menagih janji kita yang percaya dan yakin dengan ketentuan-Nya. Karena sesungguhnya bumi dan langit ini adalah milik Allah swt, Apa yang kita nikmati saat ini pun semuanya milik Allah swt, dan tidak ada sesuatu pun yang ada di atas muka bumi ini selain itu harus dikembalikan kepada Allah swt, lalu kenapa kalian tidak mau berbuat baik kepada Allah swt. Dalam firman-Nya Allah swt berkata:

"Dan orang-orang yang terdahulu - yang mula-mula (berhijrah dan memberi bantuan) dari orang-orang "Muhajirin" dan "Ansar", dan orang-orang yang menurut (jejak langkah) mereka dengan kebaikan (iman dan taat), Allah rido akan mereka dan mereka pula rido akan Dia, serta Ia menyediakan untuk mereka Syurga-syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; itulah kemenangan yang besar." (At-Taubah, 9:100).

Moment tragedi kemanusiaan ini terjadi di hari Idul Adha, yaitu hari besar umat islam untuk ikhlas berkurban harta terbaik yang dimilikinya untuk dipersembangkan kepada Robb-Nya. Apakah itu hanya sekedar kerbau dan kambing, tidak saudaraku, jika mamang ada hartamu yang paling berharga di dunia ini adalah nyawamu, maka bisa saja Allah swt meminta nyawamu untuk dikurbankan. Tetapi tidak, Allah swt jadikan moment berharga ini bagi etnis rohingya yang menderita di hari berkurban ini sebagai peringatan kepada muslim dunia, bahwa sesungguhnya ia dimintakan keikhlasannya mewakafkan sebagian tanah yang dimilikinya untuk saudaranya yang ketakutan dan kelaparan. Wakafkanlah harta terbaikmu, yaitu segenggam tanah dan air untuk saudaramu yang kesusahan, itulah pesan dari tragedi ini.

Jika saja setiap negara muslim mau mewakafkan sebidang tanahnya untuk saudaranya etnis Rohingya yang tertindas, maka Insya Allah kelak Allah swt akan menggantinya dengan nikmat-Nya yang paling bernilai. Sebidang tanah atau pulau untuk bercocok tanam dan bernelayan, hibahkan peralatan dan perlengkapan hidup agar mereka bisa hidup mandiri, berikan status kewarganegaraan yang resmi, lalu apakah kita akan menjadi miskin dan bangkrut karenanya? Dunia ini milik Allah swt, semua ini milik Allah, kita bahkan tidak punya hak sedikitpun untuk mengklaim bahwa ini milik segelintir orang.

Jangan takut saudaraku, Atas usaha dan keiklasan kita ini Allah swt akan segera menurunkan rahmat-Nya ke muka bumi ini sehingga turunlah masa kejayaan dan kemakmuran. Bahwa kelak dunia ini akan berlaku sekali lagi masa kemakmuran, kedamaian, dan penuh dengan keampunan Tuhan maka itu tergantung dengan keikhlasan kita saat ini. Demi kebangkitan Islam yang kita harapkan, berjuanglah untuk mencari dan menambahkan Iman. Berikrarlah untuk berkorban apa saja untuk iman. Relakan diri untuk terus berbuat dalam perjuangan merebut Iman. Di hari kita dipanggil mengadap Tuhan, di hari itu tiada apa yang melindungi kita melainkan Iman.

Maksud firman Allah Taala, "Kecuali orang-orang yang datang mengadap Allah dengan hati yang selamat sejahtera." (Ash-Shu'ara : 88).

Inilah janji yang benar dari Allah swt, dan kita saat ini sedang di tagih janji dan harus mampu menepati apa yang kita katakan dan apa yang kita perbuat. Bersamaan dengan itu inilah moment berharga bagi semua umat muslim dunia untuk bersatu, merapatkan barisan dan menapaki langkah ke depan menolong saudara yang kesusahan, karena di semenanjung Korea sana, kini sedang berkecamuk konflik senjata pemusnah masal oleh Korea Utara dan sekutunya. Konflik ini juga harusnya bisa menyadarkan kita semua tentang pentingnya arti rasa persaudaraan muslim. Pentingnya menjaga silahturahmi antar umat, karena pintu perang dunia ke tiga pun sudah di depan mata, pintu neraka pertama akan dibuka, hanya tinggal menghitung waktu saja, kapan lagi orang islam bisa bersatu menghadapi perang besar akhir jaman jika kita tidak memulai dari sekarang. Inilah moment berharga bagi kita untuk menolak bala' dan menolak kehancuran, lakukanlah sesuai perintah-Nya, insya ALlah kita semua selamat dari azab-Nya.