RMOL. Media Survei Nasional (Median) mengeluarkan hasil survei terbaru, Senin (2/10). Dalam temuannya, publik paling merasakan tekanan ekonomi yang kian menghimpit di rezim Presiden Joko Widodo.
Median memberikan dua pertanyaan kepada reaponden, yakni apakah permasalahan utama yang dirasakan oleh publik saat ini, dan hal apakah yang dirasakan menjadi hal utama pemicu stres.
Hasilnya, sebanyak 83 persen publik menjawab agar pemerintah segera menyelesaikan persoalan penting yang harus diprioritaskan, dan hampir separuhnya yakni 43 persen merupakan tekanan ekonomi. Ada 25 masalah yang mendapat respon publik. Persoalan penting yang harus diprioritaskan di urutan pertama adalah, ekonomi susah (kemiskinan) 16.6 persen.
"Lalu ada, harga kebutuhan pokok serta biaya listrik mahal 16.0 persen, lowongan pekerjaan susah 9.8 persen, dan persoalan korupsi yang semakin merajalela 9.1 persen," jelas Direktur Eksekutif Median, Rico marbun di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Dari 83 persen itu menunjukan tingginya kesulitan keuangan serta biaya hidup yang kian mencekik, sehingga menjadi pemicu stres.
"Sebesar 64,5 persen publik mengaku stres dengan kondisi saat ini di saat mahalnya harga kebutuhan pokok serta tingginya harga listrik," jelasnya.
Median melakukan survei pada 14-22 September 2017 terhadap 1.000 responden di seluruh Indonesia yang masuk ke dalam kategori pemilih. Survei menggunakan metode sampling dipilih secara random dengan multistage random sampling, dengan margin of eror sebesar kurang lebih 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. [rus]
http://politik.rmol.co/read/2017/10/02/309429/Tekanan-Ekonomi-Paling-Dirasakan-Di-Rezim-Jokowi-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar