JIKA anda adalah seorang seniman atau pengusaha yang bergerak diberbagai bidang seni misalnya pelukis, penari, penulis, penyanyi, penyair, dan sebagainya sering kesulitan untuk mendapatkan inspirasi atau ide mengenai karya anda. Atau mungkin anda juga sedang mengalami buntu ide ditengah proses membuat karya anda. Atau anda sedang mencari ide-ide baru yang lebih inovatif. Maukah kami beritahukan dimana tempat paling banyak menghasilkan inspirasi/ide kreatif? Tempat yang paling banyak menghasilkan ide-ide cemerlang dan mempengaruhi hasil karya anda nantinya. Tempat paling mampu membuat imajinasi anda mengeluarkan ide-ide kreatifitas paling spektakuler. Anda tidak akan pernah membayangkan bahwa sebenarnya setiap orang memiliki nilai unik masing-masing dan setiap orang harus menggalinya dengan sungguh-sungguh, disamping juga harus banyak-banyak meminta pertolongan dari Allah selaku penguasa alam semesta.
Dalam hal ini kami tidak akan mengarahkan anda pada tempat-tempat atau lokasi-lokasi yang bersifat public centre, seperti mall, museum, kafe, taman terbuka atau tempat-tempat yang umum didatangi orang ketika mereka ingin mencari hiburan. Lokasinya tidak harus berada di luar negeri, ia ada disekitar kita dan kerap kali bahkan selalu mengharapkan kedatangan kita. Tempat ini sangat istimewa, memiliki nilai sejarah, nilai religi, dan nilai seni yang tinggi. Tempat ini umumnya sangat megah dan memiliki hiasan kaligrafi sangat tinggi nilai arsiteksturnya.
Tapi sebelumnya kita akan menoleh dulu ke belakang, dijaman para nabi dan sahabatnya, apa saja yang mereka lakukan ketika ingin mendapatkan wahyu atau petunjuk dari Allah swt dan dimana biasanya mereka melakukan mediasi (tafakur/bertapa) sehingga dapat memudahkan interaksi antar Tuhan dan mahluk-Nya. Apa yang dilakukan para alim ulama dan orang pintar sehingga mereka mampu menjadi para sejarawan yang sudah berabad-abad mampu menggoreskan tinta emas. Karya-karya mereka tidak pernah ditinggalkan manusia-manusia berikutnya, sebaliknya dijadikan rujukan dan acuan bermanfaat bagi peradaban manusia berikutnya.
GUA yang ada di kaki gunung, benar sekali. Itu adalah tempat bersemayamnya para wali Allah swt dalam mendapatkan wahyu, ilham dan petunjuk. Nabi Muhammad mendapat wahyu pertamanya di Gua Hira. Seperti yang dikatakan Aisyah Radiyallahu Anha dalam shahih muslim;
"...Beliau sering menyendiri. Biasanya beliau menyepi di gua Hira'. Di sana, beliau beribadah beberapa malam, sebelum kembali kepada keluarganya dan mempersiapkan bekal untuk itu. Kemudian beliau pulang ke Khadijah, mengambil bekal lagi untuk beberapa malam. Hal itu terus beliau lakukan sampai tiba-tiba wahyu datang ketika beliau sedang berada di gua Hira'..
Sebuah gua dijadikan pilihan karena kala itu memang belum ada tempat beribadah seperti masjid yang dibangun untuk khusus beribadahnya kaum muslim, maka dari itu Nabi saw. memilih gua-gua sepi dan jauh dari keramaian untuk memudahkannya menyendiri di sana dan menunggu datangnya hidayah dari Allah swt.
Orang-orang dijaman dahulupun tidak memahami mengapa mereka harus pergi ke tempat-tempat sepi untuk mendapatkan petunjuk dan ilmu, mengapa harus didalam gua sebuah bukit/kaki gunung. Mereka mengikuti saja dorongan kata hati. Tapi sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa pada setiap gunung pasti terdapat ruang-ruang be-rongga didalamnya dan kadang juga terdapat sumber mata air yang sejuk. Mereka tidak mengerti apa penyebabnya, namun kali ini atas dasar ilmu pengetahuan, Insya Allah kita akan bisa mengetahui penyebabnya. Tahukah kita bahwa ternyata didalam gua pada sebuah gunung yang sebagian unsure di dalamnya banyak mengandung kapur, ternyata batu kapur mengandung unsure magnetic, yaitu unsure yang mampu menghasilkan energy.
Penelitian yang dilakukan Dr. Calahan menyatakan bahwa bentuk runcing pada puncak gunung dan bukit, termasuk juga pada berbagai monumen sejarah atau piramida modern dipercaya mampu mengumpulkan setiap energi di sekelilingnya untuk menghasilkan energi magnetik sebelum energi-energi itu dibebaskan ke ruang angkasa secara berkelanjutan.
Sebagaimana yang dikemukakan teori Albert Einstein tentang relativitas, bahwa segala sesuatu di alam semesta ini terbuat dari energi. Dan ini juga ditunjang dengan hasil penelitian dari Universitas Colorado Boulder yang baru-baru ini mengumumkan satu temuan baru; bahwa ternyata planet bumi dikelilingi medan energy atau force field tak terlihat. Maka dari itu, tidaklah mengherankan jika dalam sebuah bangunan yang memiliki bentuk simetris dan diatasnya terdapat bentuk runcing, maka didalamnya terdapat banyak energy magnetic berkumpul.
Dan ini juga mungkin yang menyebabkan banyak bangsa-bangsa kuno mendirikan bangunan yang serupa dengan gunung yaitu piramida diberbagai lokasi. Bangunan piramida dengan sengaja dibangun di tengah padang pasir yang tandus di jaman firaun, mungkin itu dilakukan untuk memudahkan para pemuka agama dalam beribadah, karena sebagian kepercayaan kuno mempercayai bahwa didalam sebuah piramida terdapat suatu kekuatan yang dipercaya dapat menjangkau sisi kehidupan lain. Entah apa, hingga kini itupun masih menjadi perdebatan para arkeologis. Faktanya apa yang ada dalam sebuah piramida juga ternyata terdiri dari lorong-lorong dan sebuah ruang kosong, tidak ditemukan tanda-tanda adanya pusat kegiatan. Bangunan Piramida pernah menjadi bagian sejarah Sumeria kuno, Babilonia, Kekaisaran Akadia dan Asyur (Sargon), suku Aztec, Mesir kuno, India kuno dan lain-lain adalah 8.000 tahun lalu, tidakkah itu mengundang pertanyaan bagi kita mengapa mereka bersusah payah mendirikan bangunan yang tidak jelas betul kegunaannya.
Saat ini mampukah kita memahami bahwa hampir sebagian besar bangunan bersejarah yang ditinggalkan para leluhur kita juga berbentuk piramida, atau bangunan berujung runcing, misalnya candi-candi megah di jawa tengah; Borobudur, prambanan, mendut dan sebagainya. Semua bangunan itu memang sengaja didirikan para penguasa pada saat itu, sebagian menganggap itu hanya symbol kekuasaan raja saja, namun ada juga yang menganggap itu adalah bagian dari situs ritual suci para pemeluk kepercayaan kala itu. Lorong-lorong dalam candi dipercaya memiliki makna sebagai saluran yang menghubungkan dengan ruangan kosong yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya energi dan tempat para pemuka agama melakukan ritual didalamnya. Ada banyak spekulasi digulirkan mengenai hal ini, namun tetap saja itu menjadi teka-teki, karena tidak ada bukti yang menunjukkan hal tersebut. Hingga kini orang modern tidak tahu bagaimana cara memanfaatkan berbagai bukti peninggalan sejarah tersebut.
Sementara itu, dalam setiap diri manusia sendiri juga terdiri dari medan energy. Secara ilmilah medan energi pada tubuh manusia ini disebut sebagai bio energy. Sementara para penyembuh baik penyembuh Prana maupun penyembuh Reiki mereka menamakannya sebagai Aura. Medan energi manusia atau aura merupakan kendaraan manusia yang membawa energi. Medan energi manusia merupakan stuktur matrik energi darimana sel-sel tumbuh atau dengan kata lain medan energi terbentuk. Dengan demikian, secara lahiriah sesungguhnya manusia sendiri adalah mahluk yang dapat menerima energy yang ada di sekelilingnya. Hanya saja kemampuan menerima energy ini harus sesuai dengan prasyarat tempat dan cara mengolah energy tersebut. Ada tempat-tempat yang didalamnya merupakan pusat berkumpulnya energy dan harus dilakukan dengan cara yang benar. Jika tidak, maka manusia tidak akan mampu menangkap energy yang bertebaran di alam ini.
Sampai disini kita bisa bersimpulan bahwa kemungkinan orang-orang di jaman dahulu memanfaatkan berbagai bangunan berbentuk piramida untuk berhubungan dengan kekuatan lain di alam semesta ini. Para Nabi menggunakannya untuk berinteraksi dengan Sang Khalik untuk mendapatkan petunjuk, sementara orang-orang yang memeluk keyakinan lain menggunakannya untuk berinteraksi dengan para mahluk ghaib. Atau dengan kata lain, jenis bangunan ini memiliki kekuatan magis yang tidak dipahami orang kebanyakan.
TEMPAT BERKUMPULNYA ENERGI
Salah satu tempat yang dipercaya dapat membantu manusia dalam meningkatkan eksistensi diri adalah Masjid. Masjid dipercaya dapat menjadi tempat datangnya inspirasi dan ide-ide segar bagi kehidupan manusia. Mengapa? Karena Masjid adalah salah satu tempat dan bangunan yang memiliki kesamaan bentuk dan fungsi dengan yang sudah disebutkan sebelumnya dan keberadaannya memang mudah ditemukan disekitar kita. Berada di tengah permukiman dan Masjid adalah rumah suci bagi umat muslim, ia adalah tempat beribadah bagi umat muslim dan tempat bertemu Sang Khalik. Masjid adalah banguan yang design arsitekturnya sangat unik dan menarik serta memiliki nilai religi dan history tinggi.
Masjid adalah tempat suci dan sakral. Kesuciannya telah difirmankan sebagai berikut: “Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah". (QS. Al Jin: 18)
Masjid juga dipercaya telah menjadi sebuah bangunan yang mampu mengumpulkan energy di alam semesta ini. Karena dilihat dari segi bentuk bangunan. Masjid adalah sebuah bangunan dengan ukuran luas bangunan yang persegi simetris, diatasnya juga terdapat kubah besar, di dalamnya terdapat rongga dan di bagian ujungnya terdapat besi runcing, umumnya juga memiliki bangunan menara yang menjulang tinggi dan hamparan lantainya umumnya terbuat dari granit dan marmer (salah satu jenis batuan kapur). Dalam hal ini Kubah besar yang menaungi masjid berfungsi untuk mengampulkan energy, bagian rongga dalamnya adalah tempat menyimpan energi, ujung bagian runcing pada atap kubah adalah antena yang siap menangkap energy dan lantainya adalah magnet yang berfungsi untuk menyerap dan memancarkan energi ke medan magnet lain yang ada di atasnya (dalam hal ini manusia yang bersujud diatasnya).
Sebagaimana hasil penelitian yang dibuat Dr. Calahan tentang bangunan besar berongga itu kemudian didukung oleh pakar listrik, Mary Hardy dan Dean Hardy di Amerika. Dalam eksperimen mereka, sebuah piramida mampu menyerap semua energi (termasuk listrik dari kabel-kabel bawah tanah) untuk dihala ke ruang angkasa dan menjadi satu energi baru yang lebih besar dari sumber asal (listrik), malah mampu mencapai infiniti jika sumber asal itu juga besar kuantitasnya.
Energy ini akan berdaya kekuatan tinggi ketika memasuki waktu-waktu shalat umat islam (terutama di hari jumat dan hari raya), ketika banyak orang berkumpul didalamnya lalu melakukan ibadah shalat, maka secara otomatis medan magnet akan menyerap berbagai energy yang ada di alam ini untuk disalurkan kepada manusia yang ada didalam masjid kemudian menghalaunya ke ruang angkasa.
Anda tahu, bahwa ketika adzan berkumandang, maka itu adalah pertanda yang diberikan kepada seluruh alam (energy) yang ada di alam ini untuk berkumpul di pusat-pusat datangnya suara adzan. Energy ini berkumpul di dalam kubah-kubah masjid lalu dilepaskan ketika orang-orang mendirikan shalat hingga proses shalat selesai. Mungkin inilah sebabnya mengapa Rasulullah mewajibkan kita melaksanakan shalat fardu berjamaah di masjid, karena memang besarnya rahmat yang turun kala shalat didirikan di masjid amatlah besar faedahnya bagi umat islam. Bukan sekedar lipatan pahala, tetapi orang-orang yang melaksanakan shalat berjamaah di masjid akan mendapatkan limpahan rahmat melalui saluran energy yang dipancarkan masjid tersebut. Orang-orang yang mendirikan shalat akan merasakan diri mereka seakan-akan mendapatkan tambahan energy masuk ke dalam dirinya, sehingga ia tidak pernah merasakan takut dan semangat hidupnya bertambah berlipat-lipat sepulang dari masjid.
Ada sebuah aturan diberlakukan oleh tentara Israel di Palestina, bahwa bagi orang (laki-laki) yang berusia di bawah 50 tahun dilarang melakukan shalat Jumat berjamaah di masjid. Anda tahu itu artinya apa? Artinya orang-orang Israel mengetahui bahwa ketika seorang anak muda memasuki masjid secara bersama-sama dalam jumlah besar dihari jumat, maka kepada mereka Allah swt akan menambahkan energy besar sehingga mereka sama sekali tidak merasa takut menghadapi musuh. Hari Jumat adalah hari suci bagi umat muslim, dan pada saat didirikan shalat jumat ditengah siang terik, disaat ini adalah posisi matahari tepat di atas kepala, maka dikala itu Allah menurunkan rahmat-Nya kepada kaum laki-laki berupa energy tambahan agar mereka selalu kuat menghadapi apapun persoalan hidup di depan. Mungkin itulah sebab mengapa laki-laki wajib mendirikan shalat jumat di masjid.
Dalam salah satu hadist sudah disebutkan bahwa pada satu waktu di siang hari jumat, ketika waktu shalat maka diantara waktu itu ada saat-saat dimana doa seorang anak manusia akan dikabulkan. Waktu-waktu tertentu itu sudah ditetapkan oleh Allah dan sudah dipastikan bahwa setiap doa yang dipanjatkan, maka itu akan dikabulkan.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyinggung hari Jumat, kemudian beliau bersabda,
فيه ساعة لا يوافقها عبد مسلم وهو قائم يصلي يسأل الله تعالى شيئا إلا أعطاه إياه
“Di hari Jumat, ada satu waktu, apabila ada seorang muslim melakukan shalat dan dia memohon sesuatu kepada Allah, pasti Allah beri (kabulkan).” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan tangannya untuk menunjukkan bahwa waktu itu hanya sebentar. (HR. Bukhari dan Muslim)
(Baca: "Keistimewaan Hari Jumat bagi Muslim Dunia)
Di alam terbuka dan bebas seperti yang ada saat ini tentunya sangat banyak energy beterbangan di udara, dan nyatanya satu-satunya bangunan yang mampu menangkap energy ini adalah masjid, karena hanya masjid yang memiliki bentuk bangunan besar dan tinggi dengan ujung runcing diatasnya dan rongga ruangan besar didalamnya dan paling banyak di kunjungi manusia pada saat-saat tertentu secara bersamaan.
Mungkin ini juga sebabnya mengapa orang-orang yang berada di dalam masjid dan dengan khusuk beribadah bisa merasakan ketenangan dan kedamainan, umumnya mereka merasakan diri mereka menjadi jauh lebih rileks dan tenang. Bahkan pada sebagian lain, kadang mereka bisa tertidur pulas didalamnya lalu terbangun dalam keadaan segar bugar. Ini adalah salah satu bentuk transfer energy yang secara tidak mereka sadari sedang berlangsung di dalam masjid ketika mereka melakukan ibadah dengan khusuk atau tertidur sekalipun.
Rasulullah saw bersabda,”Allah Ta’ala berfirman : “Sesungguhnya hamba yang paling Aku cintai adalah orang-orang yang saling berkasih-sayang karena Keagungan-Ku dan hati mereka terpaut kepada masjid dan mereka senantiasa memohon ampun di waktu sahur (sebelum subuh). Mereka adalah orang-orang yang apabila Aku ingin menimpakan suatu ‘azab kepada suatu kaum namun Aku urungkan, mengingat keberadaan mereka (di antara kaum tersebut) 5]
CARA MENGELOLA SUMBER ENERGI
Lalu bagaimana cara agar dapat merubah energy itu menjadi kemampuan dan kefahaman, salah satunya caranya adalah dengan berdzikir.
Berdzikir dengan khusuk sebelum melakukan aktivitas , Imam Al-Qusyairi berkata:
“Zikir adalah pancaran kewalian, tower penghubung sinyal, realisasi kehendak, tanda kebenaran di permulaan, petunjuk jalan menuju puncak. Tidak ada ada sesuatu yang lebih dahsyat sesudah zikir. Semua perkara yang terpuji kembali kepada zikir dan semua kebaikan muncul dari zikir.”
Dengan berdzikir maka secara otomatis kita akan menghidupkan berbagai medan energy dalam tubuh untuk siap menerima energy baru. Henrik William Dove dalam penelitiannya pada tahun 1839 pun sudah membuktikan bahwa pikiran sangat terpengaruh pada kata atau suara yang diucapkan. Semakin banyak ucapan dzikir yang dikumandangkan maka akan semakin baik bagi kejiwaan.
Maka dari itu apapun keinginan anak manusia tentang suatu kebaikan dunia dan akhirat, bisa diperoleh manakala ia bersikap khusuk dalam shalat dan berdzikri di dalam masjid. Pada saat itu akan terjadi reload (isi ulang energy postif mengalir ke dalam tubuhnya melalui aliran darah yang ada di otak menuju seluruh organ lainnya). Biasanya orang-orang yang suka mengunjungi masjid, kita bisa merasakan mereka memiliki kekuatan energy dahsyat dalam dirinya, tidak pernah mengeluh dan merasa kesusahan yang amat, sehingga mereka menjadi lebih bersemangat menjalani hidup dan lebih positif thingking. Perhatikanlah wajah orang-orang yang rajin berkunjung ke masjid, terlihat lebih segar dan semangat mereka membara. Ini adalah bagian dari dampak postif yang ditimbulkan telah masuknya energy positif ke dalam tubuh mereka secara continue.
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda, "Barangsiapa yang senantiasa beristighfar niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak ia sangka-sangka." (HR. Abu Daud no. 1518, Ibnu Majah no. 3819, Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra no. 6421 dan Ath-Thabarani dalam Al-Mu'jam Al-Kubra no. 10665)
Lalu apa yang akan diperoleh seorang seniman ketika mereka memasuki masjid dan ingin mencari ide inspirasi baru untuk karyanya. Dengan Izin Allah, percaya atau tidak, ketika seseorang masuk masjid, lalu ia melakukan shalat dan berdzikir dengan khusuk dan kontinue, maka serta merta system jaringan otak menjadi terbuka, jaringan syaraf otak akan melakukan hubungan baru dengan jaringan syaraf baru yang belum pernah digunakan sebelumya, maka dengan ijin Allah swt akan dihasilkan sebuah ide-ide dan konsep baru yang jauh lebih baik dan lebih brilian. Semuanya akan datang atas ijin dan kehendak Allah, manusia harus berusaha sekuat tenaga untuk menggapainya.
HASIL RISET: HUBUNGAN OTAK DAN MEDITASI
Sebuah penelitian medis mengungkapkan adanya serangkaian perubahan dalam tubuh manusia selama ia dalam keadaan berdoa (shalat/dzikir) atau meditasi. Menurut penelitian tersebut, perubahan pertama yang tampak adalah adanya integrasi pikiran sepenuhnya dengan alam semesta setelah lima puluh detik memulai doa (shalat) atau meditasi. Studi yang dilakukan oleh Ramchandran, seorang peneliti Amerika, bersama-sama dengan sekelompok peneliti lainnya menunjukkan bahwa laju pernapasan dan konsumsi oksigen dalam tubuh manusia berkurang selama doa (shalat) dalam kisaran antara 20 dan 30%, di samping resistensi kulit meningkat dan darah tinggi lebih membeku.
Hasil penelitian tersebut melaporkan bahwa sebuah gambar yang ditangkap melalui CT scan menunjukkan adanya aktivitas kerja otak yang sangat menakjubkan selama seseorang itu berdoa (shalat/dzikir). Tercatat bahwa gambar otak seseorang dalam keadaan berdoa (shalat) atau meditasi berbeda dengan gambar (otak) dalam keadaan normal. Aktivitas sel-sel saraf di otak telah berkurang dan terdapat warna mengkilap yang muncul di radiologi.
Ramchandran menegaskan bahwa hasil gambar ini merupakan bukti ilmiah mengenai apa yang yang disebut “spiritual transenden” dan kehadiran Tuhan di dalam otak, yang membawa dampak terhadap seluruh anggota, seperti otot, mata, sendi dan keseimbangan organ-organ tubuh. Ia juga menambahkan bahwa semua anggota tubuh mengirim sinyal ke otak selama seseorang berdoa (shalat) atau meditasi, hal inilah yang menyebabkan aktivitas otak meningkat.
Aktivitas otak yang meningkat akibat munculnya kilatan warna mengkilap (spiritual transenden) itu menunjukkan bahwa aktivitas otak sedang mengalami proses kejut. Anda bisa merasakan ini ketika tubuh anda seketika gemetar dari ujung rambut hingga ujung kaki, yang mana ini menunjukkan telah terjadinya sengatan listrik dalam otak menuju organ tubuh lain, dan dampak dari setruman listrik ini membuat seketika diri kita tersadar/terbangun, padahal sesungguhnya pada saat itu cahaya Allah sedang tersambung dengan diri kita bagaikan kilatan cahaya. Itulah tanda bahwa anda sudah terhubung dan bisa melanjutkan proses berpikir mencari ide dan gagasan tentang karya yang anda inginkan. Jika kesemua organ sudah disingkronisasi maka anda akan mengalami sebuah proses menakjubkan menuju alam besar di semesta raya ini dimana anda akan melihat berbagai fenomena menakjubkan berseliweran di benak anda, meminta untuk segera dituangkan dalam berbagai bentuk karya yang indah.
Sejatinya kajian ini tidak hanya dapat digunakan untuk membantu para pencari inspirasi, namun juga dapat digunakan oleh berbagai orang yang membutuhkan energi ekstra dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Besarnya energi yang dihasilkan seseorang yang gemar ke masjid bisa dimanfaatkan oleh:
1. Olahragawan dan atlit; seorang atlit sepak bola sebelum pergi bertanding memang diwajibkan untuk mempersiapkan diri mengumpulkan banyak tenaga dengan berbagai latihan, salah satu cara paling mudah dan cepat mempersiapkan tenaga lebih cepat dan dalam jumlah besar adalah dengan cara berkunjung ke masjid dan melakukan tafakur, dijamin sepulang dari masjid ia energi yang dimilikinya berlipat-lipat karena ia akan menjadi lebih tenang.
2. Seorang Pelajar; seorang pelajar yang akan menghadapi ujian Akhir (UN) disarankan untuk banyak-banyak latihan pernafasan dan konsentrasi dengan cara melakukan tafakur di masjid, agar selama proses ujian berlangsung ia akan lebih mudah fokus dan sudah tersedia energi yang cukup untuk mengolah data dalam otak.
3. Orang yang sedang sakit; seseorang yang sedang mengalami sakit badan, maka ia akan kehilangan banyak unsur dalam tubunya, maka disarankan padanya juga untuk sering-sering berkunjuung ke masjid untuk menetralkan berbagai ion dalam tubuh dan merilekskan bagian-bagian tubuh yang sakit dan mengembalikan kebugaran tubuhnya menjadi lebih seimbang.
4. Soerang yang depresi; sudah pasti juga harus banyak-banyak datang ke masjid, karena masjid adalah sumber ketenangan bathin yang utama bagi kaum muslimin. Banyak-banyak tafakur dan mengoreksi diri dalam masjid, banyak-banyak mengakui dosa dan kesalahan akan membuah jiwa jauh lebih tenang. Hanya kepada Allah saja tempat setiap jiwa kembali.
Note:
Jika anda ingin mendapatkan hasil maksimal, maka lakukanlah berbagai ibadah dalam masjid dengan ikhlas dan ridho. Lakukan secara continue dan terus-menerus tanpa bosan, insya Allah akan membukakan lagi berbagai pintu rahasia yang kita tidak pernah tahu dan tersembunyi dalam diri kita. Penulis juga selalu melakukan hal yang sama, selalu mencari petunjuk mana kala merasa buntu ide, pergi ke masjid lalu terbukalah cakrawala dan pemahaman, semua hasil tulisan di blog ini bisa menjadi sangat bermakna, itu semata-mata karena Allah meridhoi.
Dalam hal ini kami tidak akan mengarahkan anda pada tempat-tempat atau lokasi-lokasi yang bersifat public centre, seperti mall, museum, kafe, taman terbuka atau tempat-tempat yang umum didatangi orang ketika mereka ingin mencari hiburan. Lokasinya tidak harus berada di luar negeri, ia ada disekitar kita dan kerap kali bahkan selalu mengharapkan kedatangan kita. Tempat ini sangat istimewa, memiliki nilai sejarah, nilai religi, dan nilai seni yang tinggi. Tempat ini umumnya sangat megah dan memiliki hiasan kaligrafi sangat tinggi nilai arsiteksturnya.
Tapi sebelumnya kita akan menoleh dulu ke belakang, dijaman para nabi dan sahabatnya, apa saja yang mereka lakukan ketika ingin mendapatkan wahyu atau petunjuk dari Allah swt dan dimana biasanya mereka melakukan mediasi (tafakur/bertapa) sehingga dapat memudahkan interaksi antar Tuhan dan mahluk-Nya. Apa yang dilakukan para alim ulama dan orang pintar sehingga mereka mampu menjadi para sejarawan yang sudah berabad-abad mampu menggoreskan tinta emas. Karya-karya mereka tidak pernah ditinggalkan manusia-manusia berikutnya, sebaliknya dijadikan rujukan dan acuan bermanfaat bagi peradaban manusia berikutnya.
GUA yang ada di kaki gunung, benar sekali. Itu adalah tempat bersemayamnya para wali Allah swt dalam mendapatkan wahyu, ilham dan petunjuk. Nabi Muhammad mendapat wahyu pertamanya di Gua Hira. Seperti yang dikatakan Aisyah Radiyallahu Anha dalam shahih muslim;
"...Beliau sering menyendiri. Biasanya beliau menyepi di gua Hira'. Di sana, beliau beribadah beberapa malam, sebelum kembali kepada keluarganya dan mempersiapkan bekal untuk itu. Kemudian beliau pulang ke Khadijah, mengambil bekal lagi untuk beberapa malam. Hal itu terus beliau lakukan sampai tiba-tiba wahyu datang ketika beliau sedang berada di gua Hira'..
Sebuah gua dijadikan pilihan karena kala itu memang belum ada tempat beribadah seperti masjid yang dibangun untuk khusus beribadahnya kaum muslim, maka dari itu Nabi saw. memilih gua-gua sepi dan jauh dari keramaian untuk memudahkannya menyendiri di sana dan menunggu datangnya hidayah dari Allah swt.
Orang-orang dijaman dahulupun tidak memahami mengapa mereka harus pergi ke tempat-tempat sepi untuk mendapatkan petunjuk dan ilmu, mengapa harus didalam gua sebuah bukit/kaki gunung. Mereka mengikuti saja dorongan kata hati. Tapi sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa pada setiap gunung pasti terdapat ruang-ruang be-rongga didalamnya dan kadang juga terdapat sumber mata air yang sejuk. Mereka tidak mengerti apa penyebabnya, namun kali ini atas dasar ilmu pengetahuan, Insya Allah kita akan bisa mengetahui penyebabnya. Tahukah kita bahwa ternyata didalam gua pada sebuah gunung yang sebagian unsure di dalamnya banyak mengandung kapur, ternyata batu kapur mengandung unsure magnetic, yaitu unsure yang mampu menghasilkan energy.
Penelitian yang dilakukan Dr. Calahan menyatakan bahwa bentuk runcing pada puncak gunung dan bukit, termasuk juga pada berbagai monumen sejarah atau piramida modern dipercaya mampu mengumpulkan setiap energi di sekelilingnya untuk menghasilkan energi magnetik sebelum energi-energi itu dibebaskan ke ruang angkasa secara berkelanjutan.
Sebagaimana yang dikemukakan teori Albert Einstein tentang relativitas, bahwa segala sesuatu di alam semesta ini terbuat dari energi. Dan ini juga ditunjang dengan hasil penelitian dari Universitas Colorado Boulder yang baru-baru ini mengumumkan satu temuan baru; bahwa ternyata planet bumi dikelilingi medan energy atau force field tak terlihat. Maka dari itu, tidaklah mengherankan jika dalam sebuah bangunan yang memiliki bentuk simetris dan diatasnya terdapat bentuk runcing, maka didalamnya terdapat banyak energy magnetic berkumpul.
Dan ini juga mungkin yang menyebabkan banyak bangsa-bangsa kuno mendirikan bangunan yang serupa dengan gunung yaitu piramida diberbagai lokasi. Bangunan piramida dengan sengaja dibangun di tengah padang pasir yang tandus di jaman firaun, mungkin itu dilakukan untuk memudahkan para pemuka agama dalam beribadah, karena sebagian kepercayaan kuno mempercayai bahwa didalam sebuah piramida terdapat suatu kekuatan yang dipercaya dapat menjangkau sisi kehidupan lain. Entah apa, hingga kini itupun masih menjadi perdebatan para arkeologis. Faktanya apa yang ada dalam sebuah piramida juga ternyata terdiri dari lorong-lorong dan sebuah ruang kosong, tidak ditemukan tanda-tanda adanya pusat kegiatan. Bangunan Piramida pernah menjadi bagian sejarah Sumeria kuno, Babilonia, Kekaisaran Akadia dan Asyur (Sargon), suku Aztec, Mesir kuno, India kuno dan lain-lain adalah 8.000 tahun lalu, tidakkah itu mengundang pertanyaan bagi kita mengapa mereka bersusah payah mendirikan bangunan yang tidak jelas betul kegunaannya.
Saat ini mampukah kita memahami bahwa hampir sebagian besar bangunan bersejarah yang ditinggalkan para leluhur kita juga berbentuk piramida, atau bangunan berujung runcing, misalnya candi-candi megah di jawa tengah; Borobudur, prambanan, mendut dan sebagainya. Semua bangunan itu memang sengaja didirikan para penguasa pada saat itu, sebagian menganggap itu hanya symbol kekuasaan raja saja, namun ada juga yang menganggap itu adalah bagian dari situs ritual suci para pemeluk kepercayaan kala itu. Lorong-lorong dalam candi dipercaya memiliki makna sebagai saluran yang menghubungkan dengan ruangan kosong yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya energi dan tempat para pemuka agama melakukan ritual didalamnya. Ada banyak spekulasi digulirkan mengenai hal ini, namun tetap saja itu menjadi teka-teki, karena tidak ada bukti yang menunjukkan hal tersebut. Hingga kini orang modern tidak tahu bagaimana cara memanfaatkan berbagai bukti peninggalan sejarah tersebut.
Sementara itu, dalam setiap diri manusia sendiri juga terdiri dari medan energy. Secara ilmilah medan energi pada tubuh manusia ini disebut sebagai bio energy. Sementara para penyembuh baik penyembuh Prana maupun penyembuh Reiki mereka menamakannya sebagai Aura. Medan energi manusia atau aura merupakan kendaraan manusia yang membawa energi. Medan energi manusia merupakan stuktur matrik energi darimana sel-sel tumbuh atau dengan kata lain medan energi terbentuk. Dengan demikian, secara lahiriah sesungguhnya manusia sendiri adalah mahluk yang dapat menerima energy yang ada di sekelilingnya. Hanya saja kemampuan menerima energy ini harus sesuai dengan prasyarat tempat dan cara mengolah energy tersebut. Ada tempat-tempat yang didalamnya merupakan pusat berkumpulnya energy dan harus dilakukan dengan cara yang benar. Jika tidak, maka manusia tidak akan mampu menangkap energy yang bertebaran di alam ini.
Sampai disini kita bisa bersimpulan bahwa kemungkinan orang-orang di jaman dahulu memanfaatkan berbagai bangunan berbentuk piramida untuk berhubungan dengan kekuatan lain di alam semesta ini. Para Nabi menggunakannya untuk berinteraksi dengan Sang Khalik untuk mendapatkan petunjuk, sementara orang-orang yang memeluk keyakinan lain menggunakannya untuk berinteraksi dengan para mahluk ghaib. Atau dengan kata lain, jenis bangunan ini memiliki kekuatan magis yang tidak dipahami orang kebanyakan.
TEMPAT BERKUMPULNYA ENERGI
Salah satu tempat yang dipercaya dapat membantu manusia dalam meningkatkan eksistensi diri adalah Masjid. Masjid dipercaya dapat menjadi tempat datangnya inspirasi dan ide-ide segar bagi kehidupan manusia. Mengapa? Karena Masjid adalah salah satu tempat dan bangunan yang memiliki kesamaan bentuk dan fungsi dengan yang sudah disebutkan sebelumnya dan keberadaannya memang mudah ditemukan disekitar kita. Berada di tengah permukiman dan Masjid adalah rumah suci bagi umat muslim, ia adalah tempat beribadah bagi umat muslim dan tempat bertemu Sang Khalik. Masjid adalah banguan yang design arsitekturnya sangat unik dan menarik serta memiliki nilai religi dan history tinggi.
Masjid adalah tempat suci dan sakral. Kesuciannya telah difirmankan sebagai berikut: “Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah". (QS. Al Jin: 18)
Masjid juga dipercaya telah menjadi sebuah bangunan yang mampu mengumpulkan energy di alam semesta ini. Karena dilihat dari segi bentuk bangunan. Masjid adalah sebuah bangunan dengan ukuran luas bangunan yang persegi simetris, diatasnya juga terdapat kubah besar, di dalamnya terdapat rongga dan di bagian ujungnya terdapat besi runcing, umumnya juga memiliki bangunan menara yang menjulang tinggi dan hamparan lantainya umumnya terbuat dari granit dan marmer (salah satu jenis batuan kapur). Dalam hal ini Kubah besar yang menaungi masjid berfungsi untuk mengampulkan energy, bagian rongga dalamnya adalah tempat menyimpan energi, ujung bagian runcing pada atap kubah adalah antena yang siap menangkap energy dan lantainya adalah magnet yang berfungsi untuk menyerap dan memancarkan energi ke medan magnet lain yang ada di atasnya (dalam hal ini manusia yang bersujud diatasnya).
Sebagaimana hasil penelitian yang dibuat Dr. Calahan tentang bangunan besar berongga itu kemudian didukung oleh pakar listrik, Mary Hardy dan Dean Hardy di Amerika. Dalam eksperimen mereka, sebuah piramida mampu menyerap semua energi (termasuk listrik dari kabel-kabel bawah tanah) untuk dihala ke ruang angkasa dan menjadi satu energi baru yang lebih besar dari sumber asal (listrik), malah mampu mencapai infiniti jika sumber asal itu juga besar kuantitasnya.
Energy ini akan berdaya kekuatan tinggi ketika memasuki waktu-waktu shalat umat islam (terutama di hari jumat dan hari raya), ketika banyak orang berkumpul didalamnya lalu melakukan ibadah shalat, maka secara otomatis medan magnet akan menyerap berbagai energy yang ada di alam ini untuk disalurkan kepada manusia yang ada didalam masjid kemudian menghalaunya ke ruang angkasa.
Anda tahu, bahwa ketika adzan berkumandang, maka itu adalah pertanda yang diberikan kepada seluruh alam (energy) yang ada di alam ini untuk berkumpul di pusat-pusat datangnya suara adzan. Energy ini berkumpul di dalam kubah-kubah masjid lalu dilepaskan ketika orang-orang mendirikan shalat hingga proses shalat selesai. Mungkin inilah sebabnya mengapa Rasulullah mewajibkan kita melaksanakan shalat fardu berjamaah di masjid, karena memang besarnya rahmat yang turun kala shalat didirikan di masjid amatlah besar faedahnya bagi umat islam. Bukan sekedar lipatan pahala, tetapi orang-orang yang melaksanakan shalat berjamaah di masjid akan mendapatkan limpahan rahmat melalui saluran energy yang dipancarkan masjid tersebut. Orang-orang yang mendirikan shalat akan merasakan diri mereka seakan-akan mendapatkan tambahan energy masuk ke dalam dirinya, sehingga ia tidak pernah merasakan takut dan semangat hidupnya bertambah berlipat-lipat sepulang dari masjid.
Ada sebuah aturan diberlakukan oleh tentara Israel di Palestina, bahwa bagi orang (laki-laki) yang berusia di bawah 50 tahun dilarang melakukan shalat Jumat berjamaah di masjid. Anda tahu itu artinya apa? Artinya orang-orang Israel mengetahui bahwa ketika seorang anak muda memasuki masjid secara bersama-sama dalam jumlah besar dihari jumat, maka kepada mereka Allah swt akan menambahkan energy besar sehingga mereka sama sekali tidak merasa takut menghadapi musuh. Hari Jumat adalah hari suci bagi umat muslim, dan pada saat didirikan shalat jumat ditengah siang terik, disaat ini adalah posisi matahari tepat di atas kepala, maka dikala itu Allah menurunkan rahmat-Nya kepada kaum laki-laki berupa energy tambahan agar mereka selalu kuat menghadapi apapun persoalan hidup di depan. Mungkin itulah sebab mengapa laki-laki wajib mendirikan shalat jumat di masjid.
Dalam salah satu hadist sudah disebutkan bahwa pada satu waktu di siang hari jumat, ketika waktu shalat maka diantara waktu itu ada saat-saat dimana doa seorang anak manusia akan dikabulkan. Waktu-waktu tertentu itu sudah ditetapkan oleh Allah dan sudah dipastikan bahwa setiap doa yang dipanjatkan, maka itu akan dikabulkan.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyinggung hari Jumat, kemudian beliau bersabda,
فيه ساعة لا يوافقها عبد مسلم وهو قائم يصلي يسأل الله تعالى شيئا إلا أعطاه إياه
“Di hari Jumat, ada satu waktu, apabila ada seorang muslim melakukan shalat dan dia memohon sesuatu kepada Allah, pasti Allah beri (kabulkan).” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan tangannya untuk menunjukkan bahwa waktu itu hanya sebentar. (HR. Bukhari dan Muslim)
(Baca: "Keistimewaan Hari Jumat bagi Muslim Dunia)
Di alam terbuka dan bebas seperti yang ada saat ini tentunya sangat banyak energy beterbangan di udara, dan nyatanya satu-satunya bangunan yang mampu menangkap energy ini adalah masjid, karena hanya masjid yang memiliki bentuk bangunan besar dan tinggi dengan ujung runcing diatasnya dan rongga ruangan besar didalamnya dan paling banyak di kunjungi manusia pada saat-saat tertentu secara bersamaan.
Mungkin ini juga sebabnya mengapa orang-orang yang berada di dalam masjid dan dengan khusuk beribadah bisa merasakan ketenangan dan kedamainan, umumnya mereka merasakan diri mereka menjadi jauh lebih rileks dan tenang. Bahkan pada sebagian lain, kadang mereka bisa tertidur pulas didalamnya lalu terbangun dalam keadaan segar bugar. Ini adalah salah satu bentuk transfer energy yang secara tidak mereka sadari sedang berlangsung di dalam masjid ketika mereka melakukan ibadah dengan khusuk atau tertidur sekalipun.
Rasulullah saw bersabda,”Allah Ta’ala berfirman : “Sesungguhnya hamba yang paling Aku cintai adalah orang-orang yang saling berkasih-sayang karena Keagungan-Ku dan hati mereka terpaut kepada masjid dan mereka senantiasa memohon ampun di waktu sahur (sebelum subuh). Mereka adalah orang-orang yang apabila Aku ingin menimpakan suatu ‘azab kepada suatu kaum namun Aku urungkan, mengingat keberadaan mereka (di antara kaum tersebut) 5]
CARA MENGELOLA SUMBER ENERGI
Lalu bagaimana cara agar dapat merubah energy itu menjadi kemampuan dan kefahaman, salah satunya caranya adalah dengan berdzikir.
Berdzikir dengan khusuk sebelum melakukan aktivitas , Imam Al-Qusyairi berkata:
“Zikir adalah pancaran kewalian, tower penghubung sinyal, realisasi kehendak, tanda kebenaran di permulaan, petunjuk jalan menuju puncak. Tidak ada ada sesuatu yang lebih dahsyat sesudah zikir. Semua perkara yang terpuji kembali kepada zikir dan semua kebaikan muncul dari zikir.”
Dengan berdzikir maka secara otomatis kita akan menghidupkan berbagai medan energy dalam tubuh untuk siap menerima energy baru. Henrik William Dove dalam penelitiannya pada tahun 1839 pun sudah membuktikan bahwa pikiran sangat terpengaruh pada kata atau suara yang diucapkan. Semakin banyak ucapan dzikir yang dikumandangkan maka akan semakin baik bagi kejiwaan.
Maka dari itu apapun keinginan anak manusia tentang suatu kebaikan dunia dan akhirat, bisa diperoleh manakala ia bersikap khusuk dalam shalat dan berdzikri di dalam masjid. Pada saat itu akan terjadi reload (isi ulang energy postif mengalir ke dalam tubuhnya melalui aliran darah yang ada di otak menuju seluruh organ lainnya). Biasanya orang-orang yang suka mengunjungi masjid, kita bisa merasakan mereka memiliki kekuatan energy dahsyat dalam dirinya, tidak pernah mengeluh dan merasa kesusahan yang amat, sehingga mereka menjadi lebih bersemangat menjalani hidup dan lebih positif thingking. Perhatikanlah wajah orang-orang yang rajin berkunjung ke masjid, terlihat lebih segar dan semangat mereka membara. Ini adalah bagian dari dampak postif yang ditimbulkan telah masuknya energy positif ke dalam tubuh mereka secara continue.
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda, "Barangsiapa yang senantiasa beristighfar niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak ia sangka-sangka." (HR. Abu Daud no. 1518, Ibnu Majah no. 3819, Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra no. 6421 dan Ath-Thabarani dalam Al-Mu'jam Al-Kubra no. 10665)
Lalu apa yang akan diperoleh seorang seniman ketika mereka memasuki masjid dan ingin mencari ide inspirasi baru untuk karyanya. Dengan Izin Allah, percaya atau tidak, ketika seseorang masuk masjid, lalu ia melakukan shalat dan berdzikir dengan khusuk dan kontinue, maka serta merta system jaringan otak menjadi terbuka, jaringan syaraf otak akan melakukan hubungan baru dengan jaringan syaraf baru yang belum pernah digunakan sebelumya, maka dengan ijin Allah swt akan dihasilkan sebuah ide-ide dan konsep baru yang jauh lebih baik dan lebih brilian. Semuanya akan datang atas ijin dan kehendak Allah, manusia harus berusaha sekuat tenaga untuk menggapainya.
HASIL RISET: HUBUNGAN OTAK DAN MEDITASI
Sebuah penelitian medis mengungkapkan adanya serangkaian perubahan dalam tubuh manusia selama ia dalam keadaan berdoa (shalat/dzikir) atau meditasi. Menurut penelitian tersebut, perubahan pertama yang tampak adalah adanya integrasi pikiran sepenuhnya dengan alam semesta setelah lima puluh detik memulai doa (shalat) atau meditasi. Studi yang dilakukan oleh Ramchandran, seorang peneliti Amerika, bersama-sama dengan sekelompok peneliti lainnya menunjukkan bahwa laju pernapasan dan konsumsi oksigen dalam tubuh manusia berkurang selama doa (shalat) dalam kisaran antara 20 dan 30%, di samping resistensi kulit meningkat dan darah tinggi lebih membeku.
Hasil penelitian tersebut melaporkan bahwa sebuah gambar yang ditangkap melalui CT scan menunjukkan adanya aktivitas kerja otak yang sangat menakjubkan selama seseorang itu berdoa (shalat/dzikir). Tercatat bahwa gambar otak seseorang dalam keadaan berdoa (shalat) atau meditasi berbeda dengan gambar (otak) dalam keadaan normal. Aktivitas sel-sel saraf di otak telah berkurang dan terdapat warna mengkilap yang muncul di radiologi.
Ramchandran menegaskan bahwa hasil gambar ini merupakan bukti ilmiah mengenai apa yang yang disebut “spiritual transenden” dan kehadiran Tuhan di dalam otak, yang membawa dampak terhadap seluruh anggota, seperti otot, mata, sendi dan keseimbangan organ-organ tubuh. Ia juga menambahkan bahwa semua anggota tubuh mengirim sinyal ke otak selama seseorang berdoa (shalat) atau meditasi, hal inilah yang menyebabkan aktivitas otak meningkat.
Aktivitas otak yang meningkat akibat munculnya kilatan warna mengkilap (spiritual transenden) itu menunjukkan bahwa aktivitas otak sedang mengalami proses kejut. Anda bisa merasakan ini ketika tubuh anda seketika gemetar dari ujung rambut hingga ujung kaki, yang mana ini menunjukkan telah terjadinya sengatan listrik dalam otak menuju organ tubuh lain, dan dampak dari setruman listrik ini membuat seketika diri kita tersadar/terbangun, padahal sesungguhnya pada saat itu cahaya Allah sedang tersambung dengan diri kita bagaikan kilatan cahaya. Itulah tanda bahwa anda sudah terhubung dan bisa melanjutkan proses berpikir mencari ide dan gagasan tentang karya yang anda inginkan. Jika kesemua organ sudah disingkronisasi maka anda akan mengalami sebuah proses menakjubkan menuju alam besar di semesta raya ini dimana anda akan melihat berbagai fenomena menakjubkan berseliweran di benak anda, meminta untuk segera dituangkan dalam berbagai bentuk karya yang indah.
Sejatinya kajian ini tidak hanya dapat digunakan untuk membantu para pencari inspirasi, namun juga dapat digunakan oleh berbagai orang yang membutuhkan energi ekstra dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Besarnya energi yang dihasilkan seseorang yang gemar ke masjid bisa dimanfaatkan oleh:
1. Olahragawan dan atlit; seorang atlit sepak bola sebelum pergi bertanding memang diwajibkan untuk mempersiapkan diri mengumpulkan banyak tenaga dengan berbagai latihan, salah satu cara paling mudah dan cepat mempersiapkan tenaga lebih cepat dan dalam jumlah besar adalah dengan cara berkunjung ke masjid dan melakukan tafakur, dijamin sepulang dari masjid ia energi yang dimilikinya berlipat-lipat karena ia akan menjadi lebih tenang.
2. Seorang Pelajar; seorang pelajar yang akan menghadapi ujian Akhir (UN) disarankan untuk banyak-banyak latihan pernafasan dan konsentrasi dengan cara melakukan tafakur di masjid, agar selama proses ujian berlangsung ia akan lebih mudah fokus dan sudah tersedia energi yang cukup untuk mengolah data dalam otak.
3. Orang yang sedang sakit; seseorang yang sedang mengalami sakit badan, maka ia akan kehilangan banyak unsur dalam tubunya, maka disarankan padanya juga untuk sering-sering berkunjuung ke masjid untuk menetralkan berbagai ion dalam tubuh dan merilekskan bagian-bagian tubuh yang sakit dan mengembalikan kebugaran tubuhnya menjadi lebih seimbang.
4. Soerang yang depresi; sudah pasti juga harus banyak-banyak datang ke masjid, karena masjid adalah sumber ketenangan bathin yang utama bagi kaum muslimin. Banyak-banyak tafakur dan mengoreksi diri dalam masjid, banyak-banyak mengakui dosa dan kesalahan akan membuah jiwa jauh lebih tenang. Hanya kepada Allah saja tempat setiap jiwa kembali.
Note:
Jika anda ingin mendapatkan hasil maksimal, maka lakukanlah berbagai ibadah dalam masjid dengan ikhlas dan ridho. Lakukan secara continue dan terus-menerus tanpa bosan, insya Allah akan membukakan lagi berbagai pintu rahasia yang kita tidak pernah tahu dan tersembunyi dalam diri kita. Penulis juga selalu melakukan hal yang sama, selalu mencari petunjuk mana kala merasa buntu ide, pergi ke masjid lalu terbukalah cakrawala dan pemahaman, semua hasil tulisan di blog ini bisa menjadi sangat bermakna, itu semata-mata karena Allah meridhoi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar