WASHINGTON--Raja Arab Saudi, Raja Abdullah, telah berulang kali mendesak Amerika Serikat untuk menyerang program nuklir Iran. Informasi ini disampaikan Wikileaks merdasar data diplomatik AS yang bocok ke publik. Selain Iran, Abdullah juga menyarankan perlakuan yang sam ke Cina atas serangan maya (cyberattack) negeri itu yang diarahkan pada Amerika Serikat.
Lebih dari 250 ribu dokumen, yang diberikan kepada lima kelompok media. The New York Times (NYT) menyatakan apa yang dikemukakan WikiLeaks memberikan titik terang mengenai pandangan para pemimpin asing. Juga, informasi yang sensitif terhadap terorisme dan proliferasi nuklir yang diajukan oleh diplomat Amerika Serikat. Dalam harian Guardian Inggris -- yang juga menerima kiriman dokumen dari Wikileaks -- Raja Abdullah dilaporkan telah "sering mendesak AS untuk menyerang Iran demi mengakhiri program senjata nuklirnya."
"Potong kepala ular itu," Duta Besar Saudi untuk Washington, Adel al-Jubeir, mengutip ucapan Raja. Hal itu, katanya, diungkapkan dalam pertemuan Abdullah dengan Jenderal David Petraeus pada bulan April 2008.
NYT menyatakan dokumen yang bocor, sebagian besar merupakan data tiga tahun terakhir, juga mengungkapkan tuduhan Amerika bahwa Politbiro Cina mengarahkan sebuah penyusupan ke sistem komputer Google. Hal ini merupakan bagian dari kampanye terkoordinasi lebih luas untuk sabotase komputer yang dilakukan oleh koperasi pemerintah Cina, pakar keamanan swasta, dan penjahat internet.
Surat kabar itu juga mengatakan tersebut dalam dokumen itu bahwa donor Saudi juga menjadi pemasok dana kelompok Sunni militan seperti Al Qaeda. Dalam dokumen itu juga disebut Qatar yang telah "bermurah hati" kepada militer AS selama bertahun-tahun, adalahnegara terburuk di kawasan itu dalam hal kontra-terorisme.
Sejumlah nama disebut dalam dokumen itu, mulai dari anggota Senat urusan luar negeri, pimpinan militer, aktivis HAM, hingga wartawan, dengan peringatan "Please Protect" atau "Strictly Protect".
Gedung Putih mengutuk pelepasan dokumen itu dengan mengatakan hal itu bisa membahayakan kehidupan orang-orang yang hidup di bawah "rezim yang menindas". Selain itu, juga "sangat berdampak" bagi kepentingan kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.
"Supaya jelas - pengungkapan tersebut beresiko bagi para diplomat kami, profesional intelijen, dan orang di seluruh dunia yang mempromosikan demokrasi dan pemerintahan yang terbuka," kata juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs.
"Dengan merilis dokumen dicuri dan diklasifikasikan, WikiLeaks telah menempatkan risiko tidak hanya bagi hak asasi manusia, tetapi juga kehidupan dan pekerjaan orang-orang ini," katanya.
Red: Siwi Tri Puji B, REPUBLIKA.CO.ID,
Senin, 29 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri yang Diunggulkan
MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN
Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...
Popular Post
-
Beberapa tahun belakangan, banyak sekali bermunculan ustadz dan penceramah baru di Indonesia. Patut disyukuri dengan banyaknya penceramah d...
-
Belakangan ini beredar kabar besar di bidang politik, sebuah iklan reklame bernada sindiran kepada Partai berlambang kepala Banteng PDIP,...
-
Ramai gonjang-ganjing politik di berbagai media, sudah tahukah anda partai mana saja yang masuk golongan partai non islam dan pendukung kaf...
-
Ada pun makrifat itu rahsianya ialah mengenal Zat Allah dan Zat Rasulullah,oleh kerana itulah makrifat dimulakan:- 1. Makrifat diri yang...
-
Pergolakan sosial sejak awal 2011 di Afrika Utara dan Timur Tengah memberi banyak inspirasi kepada dunia, tak terkecuali umat Islam. Kejadia...
-
Ilmuwan berhasil memecahkan misteri kemampuan navigasi penyu yang mampu menjangkau ribuan mil menuju pantai hanya untuk menetas. Bagaimana c...
-
Nabi saw pernah ditanya mengenai surga, Friman ALlah SWT: "Dan tempat-tempat tinggal yang indah di surga Aden (QS. 9:72). Maka sabda Na...
-
Gaza, itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km persegi. Berada di Palestina Selatan, “terjepit” di antara tanah yang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar