Ketika gema bola piala dunia terjadi, seluruh mata rakyat dunia akan tertuju ke satu tempat. Yaitu, tempat di mana diselenggarakannya pertandingan tersebut diadakan. Segala persoalan yang sedang mendera, tak dihiraukan lagi. Meskipun itu adalah persoalan yang sebenarnya sangat penting bagi bangsa tersebut. Piala dunia telah dapat membius ribuan pasang mata dari aktivitasnya sehari-hari. Bagi umat Islam ini adalah masalah besar. Karena telah mengalihkan hal yang semestinya dilakukan oleh umat ini, yakni berdakwah dan aktivitas ibadah lainnya, tidak hanya salat, puasa, baca Alquran, dll. Umat telah terperdaya dan masuk ke dalam perangkap yang menjadi agenda kaum Globalis atau lebih dikenal dengan kaum Zionis, yaitu para pewaris ajaran setan Kabbalah.
Hari Minggu tanggal 13 bulan Juni 2010, Serambi Indonesia sempat menurunkan komentarnya di rubrik Panteue berjudul “‘Tuhan’ Bola”. Dan, di kalimat terakhirnya tertulis, yang kurang lebih, rakyat barat telah menuhankan sepak bola. Dan, hal ini bukanlah hanya sekadar perumpaan, namun, memang nyata adanya.
"Penganut Agama “Maradona”
Hal ini pertama sekali bisa kita lihat di Argentina. Para penggemar Diego Maradona, sampai-sampai sangking kagumnya sama pelatih timnas Argentina ini, mereka telah membangun sebuah gereja tempat memuja Maradona laksana tuhan yang sesungguhnya. Nama gereja itu adalah Iglesia Maradonaniana yang didirikan pada tanggal 30 Oktober (tanggal lahir Maradona) 1998. Seperti halnya ajaran agama lainnya, penganut agama Maradona ini sendiri memiliki kitab sucinya sendiri. Yaitu, buku biografi Maradona dan sepuluh perintah “tuhan” Maradona, yang salah satu poinnya berisi perintah untuk mencantumkan nama Diego pada nama anak mereka, yang menganut ajaran ini. Selain itu Iglesia Maradoniana juga memiliki sistem penanggalan sendiri yang dimulai tahun 1960, ketika sang legenda lahir. Bahkan nomor punggung Maradona yang sering disebut Diego 10’s disulap jadi D10S (baca: Dios), atau jika di dalam bahasa Spanyol berarti Tuhan (Media Umat, 4 Juni 2010).
Penganut Agama “Maradona”
Logo MU, Simbolisme Mata Satu dan Simbol Rupa Syaithan
Tak hanya sampai disitu juga, dari segi simbol kita bisa melihat, jika begitu banyak simbol setan tertampang di klub-klub bola Eropa. Sebut saja, Manchester United yang berlogo mata satu atau “All Seing-Eye,” seperti yang terdapat di belakang pecahan uang satu dolar Amerika Serikat (AS) dan sebutan MU sebagai “The Red Devil,” Setan Merah. Sebutan ini juga sering dialamatkan kepada Dajjal si pendusta. Lalu, klub ini juga sempat dimiliki oleh Rupert Murdoch, raja media Yahudi yang menjalankan agenda kaum Globalis. Lalu Chelsea yang juga dimiliki oleh Yahudi tulen asal Rusia, Roman Abramovich. Dan yang uniknya, kedua logo klub ini juga mencantumkan logo setan.
Logo MU, Simbolisme Mata Satu
Piala dunia sendiri dimulai setiap tanggal 11 Juni sampai 11 Juli. Nah, di dunia numerology dan Kabbalah, angka 11 memiliki arti tersendiri, yakni mengandung arti yang istimewa. Sehingga tidak mengherankan jika Anton Svandor La Vey, seorang pemuja setan (Satanis) yang mendirikan Gereja Setan di AS mengambil angka 11 ini sebagai jumlah bagi 11 Pasal Setan di Bumi yang ia buat sebagai hukum bagi para penganut ajaran setan di seluruh dunia. Bulan Juni dan Juli sendiri jika diangkakan menjadi 6 dan 7. Jika ditambahkan maka akan diperoleh jumlah 13. Lagi-lagi angka yang diitimewakan di dalam dunia Kabbalah. Meskipun ada juga yang mengatakan jika angka 13 adalah angka sial, karena angka ini adalah yang dipakai di dalam dunia pemujaan terhadap setan. Dan ketika pelaksanaan pertama kali piala dunia, secara kebetulan negara-negara yang mengikuti ajang olahraga ini berjumlah 13 negara. Yaitu, AS, Perancis, Rumania, Belgia, Yugoslavia, Argentina, Chile, Meksiko, Brazil, Bolivia, Uruguay, Peru dan Paraguay. Dan, lagi-lagi secara “kebetulan” piala dunia yang pertama ini dimulai pada tanggal 13. Hmmm…. aneh bukan?
Selain itu, pertandingan bola ini pada dasarnya tidak lain dan tidak bukan adalah bukan hanya sekedar sebagai permainan dan hiburan saja. Ini sebenarnya adalah benar-benar sebuah ritual. Seperti yang pernah dijelaskan oleh website Isourcecom dan stasiun berita ABC yang meneliti asal mula pertandingan bola, yang ternyata telah dipraktekkan oleh bangsa Pagan penyembah matahari, bangsa Maya.
Di dunia modern, bola telah menjadi kepuasan batin sendiri oleh kaum kapitalis dan materialis global, para pemuja materi. Bagaimana ajang pertandingan bola ini disulap menjadi ajang mencari duit, yang seringkali menggunakan cara-cara kotor. Contoh kasus saja, piala dunia 2010 ini saja. Mereka telah berhasil mematikan sektor perekonomian rakyat Afrika Selatan. Jika ingin mendapatkan keuntungan secara finansial mereka juga harus mengikuti seluruh syarat yang diajukan oleh FIFA, dan keuntungan yang Afrika Selatan peroleh sangatlah sedikit. Sehingga wajar jika di dalam salah satu media disana menurunkan headline berjudul “Welcome to Republic of FIFA.” Judul ini menggambarkan rasa frustasi warga Afrika Selatan yang merasa badan sepakbola dunia itu terlalu memegang kendali atas apapun yang berkaitan dengan FIFA. Asal diketahui saja, keterlibatan Afrika Selatan menjadi tuan rumah piala dunia ini tidak lebih dari rencana dan lobi Zionis Yahudi ke FIFA.
Di sisi politis, ajang piala dunia ini telah menjadi alat sistematis bagi para Globalis di dalam melumpuhkan rasa persaudaraan (Ukhuwah Islamiyah) umat Islam di dunia, dengan cara membangun fanatisme kebangsaan yang akan terus digalakkan dengan ajang-ajang bola dunia lainnya agar ikatan nasionalisme ini tetap turus tumbuh, karena ia bersifat temporal. Dan hal ini sesuai dengan isi butir-butir rencana busuk Rothschild, bankir Yahudi Talmudian yang ingin menguasai dunia, pada tahun 1773 di Jerman. Salah satu butir konspirasinya berbunyi: “Konspirasi akan membakar semangat rakyat hingga ke tingkat isteria. Saat itu rakyat akan menghancurkan apa saja yang kita mau, termasuk hukum dan agama. Kita akan mudah menghapus nama Tuhan dan susila dari kehidupan.”
Dan, untuk menutup tulisan ini, kita sebagai umat Islam wajib memehami betul pesan yang disampaikan oleh Imam As-Syathibi berikut ini: “Hiburan, permainan dan bersantai adalah mubah atau boleh asal tidak terdapat suatu perkara yang terlarang. Namun demikian, perbuatan tersebut tercela dan tidak disukai oleh para ulama. Bahkan mereka tidak menyukai seorang lelaki yang dipandang tidak berusaha untuk memperbaiki kehidupannya di dunia dan tempat kembalinya di akhirat kelak, karena ia telah menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang tidak mendatangkan suatu hasil (yang bisa didapatkan, pen.) duniawi atau ukhrawi.” Wallahu a’lam bisshawab.
Sumber: Media Umat, Suara-islam.com, Bilderberg.org, Yahudi Menggenggam Dunia
Selasa, 18 Januari 2011
PIALA DUNIA DAN RENCANA BUSUK KABBALAH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri yang Diunggulkan
MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN
Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...
Popular Post
-
Ada berapa banyak perusahaan milik Yahudi yang ada di Indonesia? mungkin anda adalah salah satu penggemar beratnya dan mungkin juga ta...
-
Panduan shalat kali ini berisi bimbingan Cara Shalat yang Khusuk, yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. B...
-
Hidayatullahcom MUHASABAH secara sedehana bisa dipahami sama dengan intropeksi, yaitu seseorang bertanya kepada dirinya sendiri tentang per...
-
Sudah saatnya kita menyadari bagaimana cara kerja syetan meracuni pikiran kita, bagaimana mereka mengendalikan hidup kita. Dari yang tadiny...
-
Keluarnya Bangsa Ya'juj-Ma'juj Artikel terkait: Keluarnya Ya'Juz dan Ma'Juz (1) Munculnya Dajjal (1) Kabut Asap/Dabbah sebel...
-
VIVAnews - Pengunduran diri Hosni Mubarak sebagai Presiden Mesir tidak hanya disambut sukacita para demonstran di Kairo dan beberapa kota di...
-
Ini bukan cerita bualan alias “hoaks”. Dalam sebuah lukisan, sosok Bunda Maria sang Perawan Suci dalam agama Kristiani memang begitu angg...
-
mohon maaf saya memposting ini bukan bermaksud membicarakan tentang agama lain. Kata "Lucifer" digunakan oleh Jerome di abad ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar