Faktanya di malam-malam terakhir ini justru masjid-masjid menjadi lebih lengang dari sebelumnya, karena sebagian jamaah sudah memilih melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman. Karena banyak dari mereka yang memilih H-5 sampai dengan H-3 untuk melakukan perjalanan pulang kampung, yang mana justru dimalam-malam terakhir inilah (malam ke 27) Allah sudah menjanjikan datangnya Malam Mulia. Dan yang kita saksikan adalah justru banyak orang yang meninggalkan ibadah dan memilih berdesak-desakan di terminal bus, stasiun kereta api, dan bandara udara untuk mengejar waktu agar lebih cepat tiba di kampung halaman. Nampaknya sebagian orang memang belum menyadari betapa bermaknanya Malam Mulia ini. Malam yang hanya datang setahun sekali ini dilewatkan begitu saja, sungguh amat rugi kita selama ini.
Memang ada juga yang tidak pulang kampung dan bisa melaksanakan ibadah di malam Lailatul Qadar, tapi menurut beberapa sumber menyebutkan bahwa tahun ini akan terjadi gelombang mudik besar-besaran di DKI Jakarta, akan ada 6,5 juta orang melakukan mudik lebaran secara bersamaan. Ini adalah angka yang fantastis, bukankah seharusnya orang-orang ini juga menyadari bahwa disaat mereka melakukan ritual mudik, maka sebenarnya mereka telah menyia-nyiakan malam Lailatul Qadar?
Lalu apa itu Malam Lailatul Qadar? Mengapa manusia harus mengejar Malam Lailatul Qadar? Apa Rahasia yang terkandung dari Malam Seribu Bulan itu? Adakah ia sebuah misteri yang sudah kita sia-siakan? Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, maka saat ini belum terlambat untuk memahami apa makna tersembunyi dari malam Lailatul Qadar ini.
Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan, Allah Ta'ala menjelaskan bahwa; "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan". (QS. Al Qadar: 3).
Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada malam Lailatul Qadar lebih baik dari saalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat di malam Lailatul Qadar. Lalu seperti apa wujud kemuliaan yang didapatkan seseorang yang mau menjalankan ibadah di malam Lailatur Qadar?
Menurut Quraish Shihab, kata Qadar (قﺩïº) sesuai dengan penggunaannya dalam ayat-ayat Al Qur'an dapat memiliki tiga arti yakni [1]:
1. Malam Turunnya Al Quran
Malam tersebut adalah malam mulia tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Quran. Lailatul Qadar yaitu waktu diturunkannya Alquran, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas berbunyi;
"Allah menurunkan Alquran secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia".
2. Malam Penetapan dan Pengaturan Segala urusan
Penetapan dan pengaturan sehingga Lailat Al-Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Penggunaan Qadar sebagai ketetapan dapat dijumpai pada surat Ad-Dukhan ayat 3-5 :
"Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada suatu malam, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang penuh hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami"
Lailatul Qadar adalah sebuah malam pencatatan takdir tahunan. Allah Ta’ala berfirman bahwa;
"Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah". (QS. Ad Dukhan: 4).
Kepada siapa saja yang berusaha mendekatkan diri kepada ALlah di malam Lailatul Qadar, maka kepada mereka akan ditetapkan berbagai urusan, adapun beberapa urusan yang dimaksud bisa berupa kelapangan atau kesempitan rizki, dengan tujuan untuk meningkatkan harkat, martabat dan derajat manusia tersebut menjadi manusia yang lebih baik iman dan taqwanya di sisi Allah swt.
Penggunaan Qadar untuk melambangkan kelapangan dan kesempitan dapat dijumpai pada surat Ar-Ra'd ayat 26:
"Allah melapangkan rezeki yang dikehendaki dan mempersempit (bagi yang dikehendaki-Nya)."
Pada saat urusan seorang anak manusia ditetapkan, maka naik turunlah malaikat Jibril untuk di catatkanlah beberapa urusan untuk dilaksanakannya di waktu-waktu berikutnya. Lailatul Qadar ditandainya dengan turunnya malaikat. Allah Ta’ala berfirman;
"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril". (QS. Al Qadar: 4).
3. Malam Penuh Ampunan
Lailatul Qadar juga merupakan moment penghapusan dosa oleh Allah yang dijelaskan Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang berbunyi;
"Barangsiapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni". (HR. Bukhari no. 1901).
Jadi Barang siapa yang merindukan Lailatul Qadar setidaknya ia sudha bersungguh-sungguh pada bulan Ramadan, ia juga sudah bersungguh-sungguh dengan hidup dan matinya.
Sudah mengertilah kita sekarang mengapa umat muslim wajib beribadah di malam-malam ganjil bulan ramadhan, karena dikala itu Allah akan menetapkan berbagai urusan kita, sesuai dengan niat dan tekad kita dan juga kemampuan masing-masing orang. Maka dari jika anda memang masih memiliki waktu yang cukup untuk menuntaskan urusan dengan Sang Pencipta di bulan ramadhan ini, maka selesaikanlah, tutuplah amalan ibadah puasa kita dengan sepenuhnya berserah diri kepada Allah swt. Utamakanlah ibadah di malam-malam mulia ini, banyak-banyaklah beribadah dan bermunajat, anda bisa mengatur jadwal keberangkatan mudik di waktu-waktu yang tidak menganggu kekhusukan ibadah anda ini bukan.
Ingat saudaraku, datangnya penetapan malam mulia ini hanya terjadi sekali dalam setahun, sementara anda bisa menjadwalkan keberangkatan anda ke kampung halaman kapan saja, jangan sampai mengabaikan urusan yang satu ini. Jangan sampai catatan hidup kita dibiarkan kosong tanpa satu pun urusan yang menyertai kehidupan kita di waktu ke depan dan jangan sampai Allah tidak berkenan pada hidup kita terutama dengan hal yang berkaitan dengan peningkatan keimanan dan ketaqwaan kita. Karena sungguh kita akan menjadi mahluk yang paling rugi. semoga berkah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar