Hadits Nabi saw tentang kondisi manusia; "Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sehingga ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya, tentang masa mudanya, digunakan untuk apa, tentang hartanya, dari mana diperoleh dan kemana dihabiskan, dan tentang ilmunya, apa yang dilakukan dengan ilmunya itu." (HR. Tirmidzi).

Senin, 15 Februari 2016

Apa Itu Lauhul Mahfuz Dan Apa Maknanya

Penafsiran para ulama besar seperti Ibnu Katsir atau Tobari atau lainnya terkait firman Allah : فِي لَوْحٍ مَحْفُوظٍ (سورة البروج: 22) “Dalam Lauhul Mahfuz.” (QS Al-Buruj: 22) Alhamdulillah

Lauh Mahfuzh (Arab: لَوْحٍ مَحْفُوظٍ) adalah kitab tempat Allah menuliskan segala seluruh skenario/ catatan kejadian di alam semesta. Lauh Mahfuzh disebut di dalam Al-Qur'an sebanyak 13 kali diantaranya adalah dalam surah Az-Zukhruf 43: 4, Qaf 50: 4, An-Naml 27: 75 dan lainnya.

1. Ibnu Mandzur mengatakan, “Lauh’ adalah alas lebar terbuat dari papan kayu. Azhari mengatakan, “Lauh adalah papan dari papan kayu. Dan papan kalau ditulis di dalamnya dinamakan ‘Lauh’. Dan ‘Lauhul Mahfudzz” sebagaimana terdapat dalam Al-Quran “Dalam Qur’an (yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.” Maksudnya adalah Al-Quran yang tersimpan atas kehendak Allah.

Tulang yang pipih lebar juga disebut ‘Lauh’. Kata jamaknya adalah ‘Alwah’ dan ‘Alawih’ jam’ul Jam’. (Lisanul Arab, 2/584).

2. Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.” Maksudnya (bahwa Al-Quran) di tempat tertinggi dan terjaga dari adanya penambahan, pengurangan, penyelewengan dan penggantian. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/497, 498)

3. Ibnu Qoyim rahimahullah mengatakan, “Ungkapan (Mahfudz/terjaga) kebanyakan ahli qiroat membacanya dengan jar sebagai sifat untuk lauh. Di dalamnya ada isyarat bahwa syetan tidak akan mungkin masuk di dalamnya karena tempatnya terjaga agar (tidak) sampai kesana. Maka dia terjaga dari tindakan syetan baik untuk menambah atau mengurangi. Maka (Allah subhanahu) mensifati bahwa ia terjaga dalam firman-Nya إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ (سورة الحجر: 9)

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr: 9)


Maka Allah subhanahu menjaga tempatnya. Menjaga dari tambahan, pengurangan dan penggantian. Menjaga maknanya dari penyelewengan sebagaimana menjaga lafaznya dari penggantian. Dan Dia menetapakn siapa yang menjaga hurufnya dari tambahan dan pengurangan dan menjaga maknanya dari penyelewengan dan perubahan.” (At-Tibyan Fi Aqsamil Qur’an, hal. 62)

4. Sedangkan apa yang ada dalam sebagian kitab Tafsir bahwa Lauhul Mahfud itu adalah dahi Isrofil atau dia adalah makhluk terbuat dari zambrut hijau, atau selain dari itu. Itu semua tidak ada ketetapannya. Perkara ini termasuk perkara gaib yang tidak dapat diyakini kecuali bersumber dari yang memberikan wahyu kepadanya.

Wallahu a’lam . https://islamqa.info/id/7002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN

Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...

Popular Post