Islamedia - TV Iran menayangkan cuplikan video sebuah pesawat pengintai tak berawak AS yang disebut Teheran jatuh sekitar 225km dari perbatasan Afghanistan.
Tayangan itu menggambarkan petugas Iran tengah memeriksa pesawat siluman RQ-170 Sentinel yang terlihat dalam keadaan tidak rusak.
Pejabat AS sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka telah kehilangan sebuah pesawat tak berawak, dengan menyatakan pesawat itu mengalami kegagalan terbang.
Bagaimanapun, Iran mengatakan pihaknya lah yang telah melakukan pembajakan secara elektronik dan menyetir pesawat tersebut untuk mendarat.
Wartawan BBC melaporkan, dengan kondisi pesawat Sentinel yang masih dalam keadaan lengkap, tampaknya mendukung klaim Iran tersebut.
TV Press Iran melaporkan bahwa pasukan Iran yang tergabung dalam ”unit perang elektronik” mendaratkan pesawat tak berawak pada tanggal 4 Desember saat terbang di atas kota Kashmar.
Brigjen Amir-Ali Hajizadeh, kepala unit udara ‘Garda Revolusi’ Iran mengatakan kepada media Iran bahwa pesawat itu ”jatuh ke dalam perangkap” unit ”yang kemudian berhasil untuk mendaratkannya dengan kerusakan minimum”.
Dia mengatakan Iran ”sangat peduli atas informasi teknologi yang tak ternilai,” yang bisa didapat dari pesawat.
Nato sebelumnya mengatakan bahwa ada sebuah pesawat tak berawak yang tengah dalam misi terbang di kawasan barat Afghanistan akhir pekan sebelumnya yang kehilangan kontrol.
Pejabat Pentagon mengatakan mereka khawatir tentang kemungkinan Iran bisa mendapatkan informasi tentang teknologi pesawat tersebut.
Media Iran Kamis (08/12) mengatakan bahwa kementerian luar negeri telah memanggil utusan Swiss untuk menunjukan ”protes keras atas invasi sebuah pesawat mata-mata AS ke dalam kawasan udara Iran”.
Washington tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Iran dan urusan AS di Iran selama ini dilakukan melalui kedutaan Swiss di Teheran.
Sebuah pernyataan dari kementerian meminta agar ada penjelasan secepatnya dan meminta kompensasi dari Washington.
Sebuah laporan di harian New York Times menyatakan pesawat ”siluman” itu merupakan bagian dari program pemetaan AS atas dugaan situs nuklir Iran.
Selama ini AS dan sekutunya menuduh Iran secara rahasia membangun senjata nuklir – sesuatu yang dibantah Teheran.
Sebuah laporan terbaru dari lembaga pengawas nuklir PBB mengatakan Iran telah melakukan serangkaian tes ”yang terkait dengan pembangunan sebuah peralatan nuklir”.
Washington dan Israel mengancam kemungkinan aksi militer terhadap fasilitas nuklir Iran jika sanksi dan jalur diplomasi gagal ditempuh.
Iran sendiri berjanji akan meresponnya dengan menyerang Israel dan kepentingan AS di kawasan.[bbc/im]
Tayangan itu menggambarkan petugas Iran tengah memeriksa pesawat siluman RQ-170 Sentinel yang terlihat dalam keadaan tidak rusak.
Pejabat AS sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka telah kehilangan sebuah pesawat tak berawak, dengan menyatakan pesawat itu mengalami kegagalan terbang.
Bagaimanapun, Iran mengatakan pihaknya lah yang telah melakukan pembajakan secara elektronik dan menyetir pesawat tersebut untuk mendarat.
Wartawan BBC melaporkan, dengan kondisi pesawat Sentinel yang masih dalam keadaan lengkap, tampaknya mendukung klaim Iran tersebut.
TV Press Iran melaporkan bahwa pasukan Iran yang tergabung dalam ”unit perang elektronik” mendaratkan pesawat tak berawak pada tanggal 4 Desember saat terbang di atas kota Kashmar.
Brigjen Amir-Ali Hajizadeh, kepala unit udara ‘Garda Revolusi’ Iran mengatakan kepada media Iran bahwa pesawat itu ”jatuh ke dalam perangkap” unit ”yang kemudian berhasil untuk mendaratkannya dengan kerusakan minimum”.
Dia mengatakan Iran ”sangat peduli atas informasi teknologi yang tak ternilai,” yang bisa didapat dari pesawat.
Nato sebelumnya mengatakan bahwa ada sebuah pesawat tak berawak yang tengah dalam misi terbang di kawasan barat Afghanistan akhir pekan sebelumnya yang kehilangan kontrol.
Pejabat Pentagon mengatakan mereka khawatir tentang kemungkinan Iran bisa mendapatkan informasi tentang teknologi pesawat tersebut.
Media Iran Kamis (08/12) mengatakan bahwa kementerian luar negeri telah memanggil utusan Swiss untuk menunjukan ”protes keras atas invasi sebuah pesawat mata-mata AS ke dalam kawasan udara Iran”.
Washington tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Iran dan urusan AS di Iran selama ini dilakukan melalui kedutaan Swiss di Teheran.
Sebuah pernyataan dari kementerian meminta agar ada penjelasan secepatnya dan meminta kompensasi dari Washington.
Sebuah laporan di harian New York Times menyatakan pesawat ”siluman” itu merupakan bagian dari program pemetaan AS atas dugaan situs nuklir Iran.
Selama ini AS dan sekutunya menuduh Iran secara rahasia membangun senjata nuklir – sesuatu yang dibantah Teheran.
Sebuah laporan terbaru dari lembaga pengawas nuklir PBB mengatakan Iran telah melakukan serangkaian tes ”yang terkait dengan pembangunan sebuah peralatan nuklir”.
Washington dan Israel mengancam kemungkinan aksi militer terhadap fasilitas nuklir Iran jika sanksi dan jalur diplomasi gagal ditempuh.
Iran sendiri berjanji akan meresponnya dengan menyerang Israel dan kepentingan AS di kawasan.[bbc/im]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar