Nabi Isa bin Maryam, dari nama ini, kita sebagai muslim memahami bahwa beliau adalah seorang manusia yang lahir dan diciptakan Allah tanpa adanya proses pembuahan normal dari pertemuan sel sperma ayah dan sel telur ibu. Inilah kebesaran Allah.
Tapi apakah lantas Nabi Isa sah-sah saja dinisbatkan / digelari anak Tuhan ?
Qur'an pun memberi
penjelasan, bahwa ini adalah penciptaan yang mudah bagi Allah, sama halnya Allah menciptakan nabi Adam, tanpa ayah dan tanpa ibu.
Dan Allah berikan gambaran mudah buat manusia, semudah Allah menciptakan lebah pejantan yang lahir dari Ratu Lebah tanpa adanya pembuahan.
Semua lebah pejantan yang lahir di muka bumi terlahir hanya dari seekor induk tanpa peran pejantan. Dan semua itu terbukti bahwa setiap telur lebah yang tidak dirasuki bibit lebah jantan, pasti akan menetas sebagai lebah jantan.
Jadi dengan menggunakan logika nasrani, seharusnya lebah-lebah pejantan itu juga dianggap sebagai anak tuhan (Naudzubillah'i min dzaliik)
Tapi apakah lantas Nabi Isa sah-sah saja dinisbatkan / digelari anak Tuhan ?
Qur'an pun memberi
penjelasan, bahwa ini adalah penciptaan yang mudah bagi Allah, sama halnya Allah menciptakan nabi Adam, tanpa ayah dan tanpa ibu.
Dan Allah berikan gambaran mudah buat manusia, semudah Allah menciptakan lebah pejantan yang lahir dari Ratu Lebah tanpa adanya pembuahan.
Semua lebah pejantan yang lahir di muka bumi terlahir hanya dari seekor induk tanpa peran pejantan. Dan semua itu terbukti bahwa setiap telur lebah yang tidak dirasuki bibit lebah jantan, pasti akan menetas sebagai lebah jantan.
Jadi dengan menggunakan logika nasrani, seharusnya lebah-lebah pejantan itu juga dianggap sebagai anak tuhan (Naudzubillah'i min dzaliik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar