Kalau anda menyimak beberapa surat kabar belakangan ini menyoroti pernikahan beda bangsa dan budaya yang sedang dijalani Bayu Kumbara dan Jennifer Brocklehurst, kisah keduanya sudah dimuat berbagai laman karena dianggap sangat mengharukan, mengundang decak kagum serta membuat iri banyak orang. Bagaimana bisa seorang bule cantik pintar asal Inggris jatuh cinta pada seorang Pemuda yang hidupnya sangat sederhana. Bagaimana mungkin seorang warga Asli Britania Raya bisa berjodoh dengan seorang Bayu hanya karena mereka sedang melakukan perjalanan. Ini pasti ada yang salah. Dan kita semua pasti tidak memahami fenomena rahasia Jodoh yang seperti apa yang sedang mereka jalani, Adakah jawabannya? Benarkah hal ini semata-mata hanya rahasia Tuhan dan manusia tidak akan tahu apa isi rahasia tersebut. Jika anda menyimak lebih jelas lagi, maka sesungguhnya ada penjelasan sederhana dibalik peristiwa ini, benar sekali, tidak ada rahasia sama sekali dalam hal jodoh, sebagaimana yang disangkakan manusia selama ini. Tuhan pastilah tidak pernah ingin menyembunyikan apapun dari mahluk ciptaan-Nya, namun yang pasti manusia itu sendiri yang harus mencari tahu apa makna sesungguhnya dari fenomena itu.
Nah, untuk memahami apa makna tersebunyi yang terjadi pada dua mempelai ini, berikut ini akan kami sampaikan dimana titik rahasia Tuhan yang dimaksud. Selamat menyimak dan memahami, semoga anda bisa mengambil pelajaran berharga...
Bayu Kumbara, seorang anak muda yang hidupnya sederhana dan terlihat berpenampilan lusuh ini kelihatan oleh orang pada umumnya adalah pemuda miskin asal pedalaman, tidak berpendidikan, dan masa depan suram. Bahkan mungkin dia sendiri tidak pernah memikirkan apa yang disangkakan orang lain tersebut, karena ia tidak punya waktu untuk memikirkan apa yang ada dibenak orang lain. Ia sudah terlalu sibuk dengan rutinitas sehari-hari dan pekerjaan yang sedang ia tekuni. Tapi dibalik keluguannya itu, satu hal yang tidak kita lihat adalah bahwa pemuda ini adalah seorang lulusan Universitas Negeri terpandang di Sumatera Barat yaitu Universitas Andalas, anda jangan meremehkannya dengan hanya melihat dari penampilannya saja, dibalik itu ia adalah pemuda bertitle sarjana yang ini artinya ia adalah seorang berpendidikan.
Kesibukannya sehari-hari adalah ia menjadi pemandu wisata karena ia bekerja di sebuah Hotel bernama Ricky's Beach Hotel lalu memandu banyak turis yang datang ke tempatnya, dan satu hal lagi yang perlu kita garis bawahi adalah bahwa Bayu ini memiliki kemampuan berbahasa inggris yang baik, sehingg ia bisa berkomunikasi dengan wisatawan tanpa hambatan dan ia juga termasuk orang yang sadar media informasi, makanya ia juga memiliki akun media sosial sama halnya orang kota pada umumnya.
Jennifer Brocklehurst seorang adalah gadis bule asal Bridgwater, Inggris, berparas cantik, berambut pirang dan tentu saja berkulit putih serta berhidung mancung, datang ke Sumatera Utara dalam rangka tugas rangkaian perjalanannya menyusuri Asia Tenggara di LSM tempatnya bekerja. Bayu yang kala itu sedang bertugas menjadi guidnya mendampingi Jennifer berkeliling sumatera barat.
Walau terdapat banyak perbedaan diantara mereka, keduanya nampak sangat menikmati kebersamaan, dan keduanya sama-sama memiliki hobi travelling dan berselancar di laut. Lalu seringnya kebersamaan benih-benih cinta mulai tumbuh dan semakin hari semakin bersemi di hati mereka. Jennifer Brocklehurst jatuh hati dengan kesederhanaan dan kebaikan Bayu. Lalu apa penjelasan dari fenomena ini semua?
Sederhananya adalah seperti ini, seorang Bayu yang terbiasa hidup apa adanya dan pola pikirnya juga sangat sederhana dalam memandang hidup, maka kemanapun ia pergi maka ia akan selalu menampilkan dirinya apa adanya. Segala hal dan sisi kehidupannya bukan menjadi sesuatu yang harus disembunyikan atau sesuatu yang sangat memalukan, ia adalah tipe pemuda jujur dan tidak neko-neko, dan ia mau menerima seluruh sisi kehidupannya dengan lapang dada dan penuh kesadaran diri mau menjalaninya tanpa mengeluh dan tidak pernah berputus asa.
Sementara Jenny adalah seorang gadis pintar dan logis, sebagaimana pola kehidupan barat pada umumnya, mereka sangat terpaku pada angka-angka dan hitungan matematika yang masuk akal atau sesuai logika, namun pada apa yang dihadapinya, ternyata semua itu tidak ada satupun yang berlaku ketika hal itu ditanyakan kepada Bayu. Bagaimana mungkin seorang pemuda bisa menerima begitu saja perlakukan tidak adil yang ditimpakan pada dirinya, sesuatu hal yang berkaitan dengan kesejahteraan, ekonomi dan berbagai pertanyaan muncul di benak Jennifer, namun tidak ada satupun yang masuk logika berpikirnya. Mengapa begini dan mengapa begitu, Lalu ia pun akhirnya menyerah dan beralih tidak lagi menggunakan kaca mata logis, namun menggunakan kaca mata hati. Jennifer memilih melihat situasi ini lebih baik baginya jika ia menggunakan kaca mata hati, karena dengan demikian ia tidak lagi memperyanyakan hal-hal bodoh yang akan membuat Bayu terluka.
Dalam kondisi Bayu yang memang sudah sepenuhnya lebih banyak menampilkan jatidirinya tanpa jeda sedikitpun, atau dengan kondisi ini Bayu juga sudah lebih banyak menggunakan mata hati dalam penamppilannya sehari-hari lalu ketika berhadapan dengan Jenny yang juga sudah menggunakan kaca mata hatinya, maka tanpa mereka sadari rasa sayang itu tumbuh diantara keduanya, mereka merasakan ada ketertarikan, ada rasa bahagia, ada kesamaan visi dan misi, dan ada rasa ingin saling membantu dan tolong menolong. Bukan sekedar ketertarikan secara fisik, namun juga disertai perasaan ingin saling memiliki dan ingin saling membantu satu sama lain.
Jenny memandang dibalik semua ini pastilah ada keajaiban, pasti ini semua karena Bayu sangat yakin dengan kekuasaan Allah swt (maka dari itu Jenny akhirnya menjadi mualaf) dan Jenny juga melihat Bayu ini adalah sosok yang baik dan memiliki potensi lain dalam dirinya, dimana jika itu dikelola dengan baik maka ia bisa membuat Bayu jauh lebih berarti di masa depan. Dan Bayu melihat Jenny ini adalah perempuan cerdas yang akan mampu mendorongnya bergerak maju dan membangkitkan semangat hidupnya jauh lebih baik dari sebelumnya. Ia percaya perempuan ini mau menerima dirinya bukan karena alasan materi, tetapi itu adalah perasaan tulus yang tidak mengharap imbalan. Alasan ini cukup menjadi modal Bayu untuk berjanji pada dirinya akan membahagiakan Jenny kelak. Maka dari itu akhirnya mereka berani memutuskan untuk meresmikan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.
Keduanya sudah melihat ke dalam diri mereka masing-masing, maka dari itu mereka akhirnya saling jatuh hati. Diantara keduanya ini sudah menanggalkan pakainan egois manusia lalu mereka menggunakan pakaian suci kejiwaan, yang didalammnya terkandung berbagai nilai saling tolong-menolong dan saling menghasihi. Tidak ada tujuan lagi diantara keduanya ketika anak cucu Adam sudah memilih menjadi manusia seutuhnya maka Allah swt menjadi saksi diantara keduanya saling berjanji untuk saling tolong menolong dan berbuat baik atas nama Tuhan Pencipta Alam. Sebagaimana Firman Allah swt berikut ini:
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah" (QS Adz Dzariyat:49)
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, ... [QS. At Taubah (9):71].
Lalu bagaimana hati mereka bisa sedemikian mantap menghadapi pernihakahan yang serba kekurangan dana? Dimana kala itu Jennyfer harus menyiapkan dana sebanyak 2500 poundsterling, tetapi ia hanya mampu mendapatan 1000 Pounds Dalam hal ini Allah punya cara sendiri menjawab permasalahan keuangan Bayu dan Jenny, Sebagaimana firman Allah dalam surat An Nuur, 24:32,
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak berkawin dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas Pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui”.
Dan lihatlah apa yang terjadi pada kedua mempelai ini, dalam harap mereka sudah berusaha mencari bantuan dana dari berbagai pihak, meski terbatas, toh akhirnya mereka bisa tetap melangsungkan pernikahan, dan dihadiri orang tua Jenny dan bahkan berita ini sudah menyebar seantero dunia maya dan disampaikan kepada kita tentang bagaimana perjuangan mereka, kisah kesulitan mereka ini yang menjadi hikmah bagi kita semua sehingga kita bisa menjadi saksi telah turunynya Rahmat Allah swt diantara keduanya. Jika perjalanan cinta keduanya sangat mudah, tentulah tidak akan ada kisah yang bisa dibagikan kepada anda dan kita semua. Ya benar, seperti inilah bentuk karunia yang turun kepada keduanya. Dibalik niat suci mereka ingin menjalankan hukum Allah dengan sempurna, maka Allah swt akan menjawab kesulitannya itu dengan cara-Nya.
Dengan demikian, bisa kita simpulkan adalah bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi siapapun ketika manusia sudah menyerahkan segala urusan kepada-Nya. Dan perihal Jodoh itu tidaklah semata-mata rahasia Allah, ketika anak manusia sudah berupaya menanggalkan sifat egois, ketamakan dan kemunafikan lalu memilih menggunakan mata hati dalam pencarian pasangan yang baik, maka kepadanya Allah akan mengarahkannya kepada sosok yang serupa dengannya, dari jenisnya, yang memiliki visi yang sama yaitu yang juga mengunakan mata hatinya, sehingga diantara keduanya timbul rasa kasih dan sayang serta tolong menolong, maka kepada keduanya Allah swt akan menjadikan mereka jodoh sehidup semati, karena diantara keduanya sudah tertanam rasa saling mengasihi karena Allah swt, bukan karena paras cantik dan bukan karena harta benda tetapi semata-mata karena Allah swt semata. Inilah hakikat Jodoh sesungguhnya.
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” [QS. Ar. Ruum (30):21].
Semoga Allah swt memberkati. amin
Nah, untuk memahami apa makna tersebunyi yang terjadi pada dua mempelai ini, berikut ini akan kami sampaikan dimana titik rahasia Tuhan yang dimaksud. Selamat menyimak dan memahami, semoga anda bisa mengambil pelajaran berharga...
Bayu Kumbara, seorang anak muda yang hidupnya sederhana dan terlihat berpenampilan lusuh ini kelihatan oleh orang pada umumnya adalah pemuda miskin asal pedalaman, tidak berpendidikan, dan masa depan suram. Bahkan mungkin dia sendiri tidak pernah memikirkan apa yang disangkakan orang lain tersebut, karena ia tidak punya waktu untuk memikirkan apa yang ada dibenak orang lain. Ia sudah terlalu sibuk dengan rutinitas sehari-hari dan pekerjaan yang sedang ia tekuni. Tapi dibalik keluguannya itu, satu hal yang tidak kita lihat adalah bahwa pemuda ini adalah seorang lulusan Universitas Negeri terpandang di Sumatera Barat yaitu Universitas Andalas, anda jangan meremehkannya dengan hanya melihat dari penampilannya saja, dibalik itu ia adalah pemuda bertitle sarjana yang ini artinya ia adalah seorang berpendidikan.
Kesibukannya sehari-hari adalah ia menjadi pemandu wisata karena ia bekerja di sebuah Hotel bernama Ricky's Beach Hotel lalu memandu banyak turis yang datang ke tempatnya, dan satu hal lagi yang perlu kita garis bawahi adalah bahwa Bayu ini memiliki kemampuan berbahasa inggris yang baik, sehingg ia bisa berkomunikasi dengan wisatawan tanpa hambatan dan ia juga termasuk orang yang sadar media informasi, makanya ia juga memiliki akun media sosial sama halnya orang kota pada umumnya.
Jennifer Brocklehurst seorang adalah gadis bule asal Bridgwater, Inggris, berparas cantik, berambut pirang dan tentu saja berkulit putih serta berhidung mancung, datang ke Sumatera Utara dalam rangka tugas rangkaian perjalanannya menyusuri Asia Tenggara di LSM tempatnya bekerja. Bayu yang kala itu sedang bertugas menjadi guidnya mendampingi Jennifer berkeliling sumatera barat.
Walau terdapat banyak perbedaan diantara mereka, keduanya nampak sangat menikmati kebersamaan, dan keduanya sama-sama memiliki hobi travelling dan berselancar di laut. Lalu seringnya kebersamaan benih-benih cinta mulai tumbuh dan semakin hari semakin bersemi di hati mereka. Jennifer Brocklehurst jatuh hati dengan kesederhanaan dan kebaikan Bayu. Lalu apa penjelasan dari fenomena ini semua?
Sederhananya adalah seperti ini, seorang Bayu yang terbiasa hidup apa adanya dan pola pikirnya juga sangat sederhana dalam memandang hidup, maka kemanapun ia pergi maka ia akan selalu menampilkan dirinya apa adanya. Segala hal dan sisi kehidupannya bukan menjadi sesuatu yang harus disembunyikan atau sesuatu yang sangat memalukan, ia adalah tipe pemuda jujur dan tidak neko-neko, dan ia mau menerima seluruh sisi kehidupannya dengan lapang dada dan penuh kesadaran diri mau menjalaninya tanpa mengeluh dan tidak pernah berputus asa.
Sementara Jenny adalah seorang gadis pintar dan logis, sebagaimana pola kehidupan barat pada umumnya, mereka sangat terpaku pada angka-angka dan hitungan matematika yang masuk akal atau sesuai logika, namun pada apa yang dihadapinya, ternyata semua itu tidak ada satupun yang berlaku ketika hal itu ditanyakan kepada Bayu. Bagaimana mungkin seorang pemuda bisa menerima begitu saja perlakukan tidak adil yang ditimpakan pada dirinya, sesuatu hal yang berkaitan dengan kesejahteraan, ekonomi dan berbagai pertanyaan muncul di benak Jennifer, namun tidak ada satupun yang masuk logika berpikirnya. Mengapa begini dan mengapa begitu, Lalu ia pun akhirnya menyerah dan beralih tidak lagi menggunakan kaca mata logis, namun menggunakan kaca mata hati. Jennifer memilih melihat situasi ini lebih baik baginya jika ia menggunakan kaca mata hati, karena dengan demikian ia tidak lagi memperyanyakan hal-hal bodoh yang akan membuat Bayu terluka.
Dalam kondisi Bayu yang memang sudah sepenuhnya lebih banyak menampilkan jatidirinya tanpa jeda sedikitpun, atau dengan kondisi ini Bayu juga sudah lebih banyak menggunakan mata hati dalam penamppilannya sehari-hari lalu ketika berhadapan dengan Jenny yang juga sudah menggunakan kaca mata hatinya, maka tanpa mereka sadari rasa sayang itu tumbuh diantara keduanya, mereka merasakan ada ketertarikan, ada rasa bahagia, ada kesamaan visi dan misi, dan ada rasa ingin saling membantu dan tolong menolong. Bukan sekedar ketertarikan secara fisik, namun juga disertai perasaan ingin saling memiliki dan ingin saling membantu satu sama lain.
Jenny memandang dibalik semua ini pastilah ada keajaiban, pasti ini semua karena Bayu sangat yakin dengan kekuasaan Allah swt (maka dari itu Jenny akhirnya menjadi mualaf) dan Jenny juga melihat Bayu ini adalah sosok yang baik dan memiliki potensi lain dalam dirinya, dimana jika itu dikelola dengan baik maka ia bisa membuat Bayu jauh lebih berarti di masa depan. Dan Bayu melihat Jenny ini adalah perempuan cerdas yang akan mampu mendorongnya bergerak maju dan membangkitkan semangat hidupnya jauh lebih baik dari sebelumnya. Ia percaya perempuan ini mau menerima dirinya bukan karena alasan materi, tetapi itu adalah perasaan tulus yang tidak mengharap imbalan. Alasan ini cukup menjadi modal Bayu untuk berjanji pada dirinya akan membahagiakan Jenny kelak. Maka dari itu akhirnya mereka berani memutuskan untuk meresmikan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.
Keduanya sudah melihat ke dalam diri mereka masing-masing, maka dari itu mereka akhirnya saling jatuh hati. Diantara keduanya ini sudah menanggalkan pakainan egois manusia lalu mereka menggunakan pakaian suci kejiwaan, yang didalammnya terkandung berbagai nilai saling tolong-menolong dan saling menghasihi. Tidak ada tujuan lagi diantara keduanya ketika anak cucu Adam sudah memilih menjadi manusia seutuhnya maka Allah swt menjadi saksi diantara keduanya saling berjanji untuk saling tolong menolong dan berbuat baik atas nama Tuhan Pencipta Alam. Sebagaimana Firman Allah swt berikut ini:
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah" (QS Adz Dzariyat:49)
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, ... [QS. At Taubah (9):71].
Lalu bagaimana hati mereka bisa sedemikian mantap menghadapi pernihakahan yang serba kekurangan dana? Dimana kala itu Jennyfer harus menyiapkan dana sebanyak 2500 poundsterling, tetapi ia hanya mampu mendapatan 1000 Pounds Dalam hal ini Allah punya cara sendiri menjawab permasalahan keuangan Bayu dan Jenny, Sebagaimana firman Allah dalam surat An Nuur, 24:32,
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak berkawin dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas Pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui”.
Dan lihatlah apa yang terjadi pada kedua mempelai ini, dalam harap mereka sudah berusaha mencari bantuan dana dari berbagai pihak, meski terbatas, toh akhirnya mereka bisa tetap melangsungkan pernikahan, dan dihadiri orang tua Jenny dan bahkan berita ini sudah menyebar seantero dunia maya dan disampaikan kepada kita tentang bagaimana perjuangan mereka, kisah kesulitan mereka ini yang menjadi hikmah bagi kita semua sehingga kita bisa menjadi saksi telah turunynya Rahmat Allah swt diantara keduanya. Jika perjalanan cinta keduanya sangat mudah, tentulah tidak akan ada kisah yang bisa dibagikan kepada anda dan kita semua. Ya benar, seperti inilah bentuk karunia yang turun kepada keduanya. Dibalik niat suci mereka ingin menjalankan hukum Allah dengan sempurna, maka Allah swt akan menjawab kesulitannya itu dengan cara-Nya.
Dengan demikian, bisa kita simpulkan adalah bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi siapapun ketika manusia sudah menyerahkan segala urusan kepada-Nya. Dan perihal Jodoh itu tidaklah semata-mata rahasia Allah, ketika anak manusia sudah berupaya menanggalkan sifat egois, ketamakan dan kemunafikan lalu memilih menggunakan mata hati dalam pencarian pasangan yang baik, maka kepadanya Allah akan mengarahkannya kepada sosok yang serupa dengannya, dari jenisnya, yang memiliki visi yang sama yaitu yang juga mengunakan mata hatinya, sehingga diantara keduanya timbul rasa kasih dan sayang serta tolong menolong, maka kepada keduanya Allah swt akan menjadikan mereka jodoh sehidup semati, karena diantara keduanya sudah tertanam rasa saling mengasihi karena Allah swt, bukan karena paras cantik dan bukan karena harta benda tetapi semata-mata karena Allah swt semata. Inilah hakikat Jodoh sesungguhnya.
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” [QS. Ar. Ruum (30):21].
Semoga Allah swt memberkati. amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar