Petugas memutuskan menyuntik mati paus-paus yang masih hidup agar tak semakin menderita
VIVAnews - Lebih dari 60 paus pilot (pilot whales) terdampar di pantai terpencil Selandia Baru. Demikian pernyataan petugas konservasi setempat, Rabu, 16 November 2011.
Seperti dikutip dari news24.com, temuan itu bermula dari laporan turis yang melihat 61 paus tersebut terdampar di Farewell Split, bagian selatan kepulauan setempat.
John Mason, manajer lokal dari Departemen Konservasi Selandia Baru, menyatakan, sebagian besar paus tersebut ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Harapan, paus-paus yang masih hidup bisa kembali ke laut memanfaatkan ombak-ombak tinggi pun pupus, karena paus itu kembali terseret ke pantai.
Mason mengatakan, saat petugas mendekat, sekitar 18 paus masih dalam kondisi hidup setelah tiga hari terdampar. Namun, petugas memutuskan menyuntik mati paus-paus itu agar tak semakin menderita. "Ini kondisi terburuk dan staf kami sama sekali tak menikmati pekerjaan ini," ucapnya.
Paus dengan panjang sekitar enam meter tersebut merupakan spesies paling umum yang hidup di perairan Selandia Baru. Hampir setiap dua atau tiga tahun sekali, terjadi fenomena serupa, yakni terdamparnya paus secara massal. Para ilmuwan sendiri tidak yakin dengan pemicunya.
• VIVAnews
VIVAnews - Lebih dari 60 paus pilot (pilot whales) terdampar di pantai terpencil Selandia Baru. Demikian pernyataan petugas konservasi setempat, Rabu, 16 November 2011.
Seperti dikutip dari news24.com, temuan itu bermula dari laporan turis yang melihat 61 paus tersebut terdampar di Farewell Split, bagian selatan kepulauan setempat.
John Mason, manajer lokal dari Departemen Konservasi Selandia Baru, menyatakan, sebagian besar paus tersebut ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Harapan, paus-paus yang masih hidup bisa kembali ke laut memanfaatkan ombak-ombak tinggi pun pupus, karena paus itu kembali terseret ke pantai.
Mason mengatakan, saat petugas mendekat, sekitar 18 paus masih dalam kondisi hidup setelah tiga hari terdampar. Namun, petugas memutuskan menyuntik mati paus-paus itu agar tak semakin menderita. "Ini kondisi terburuk dan staf kami sama sekali tak menikmati pekerjaan ini," ucapnya.
Paus dengan panjang sekitar enam meter tersebut merupakan spesies paling umum yang hidup di perairan Selandia Baru. Hampir setiap dua atau tiga tahun sekali, terjadi fenomena serupa, yakni terdamparnya paus secara massal. Para ilmuwan sendiri tidak yakin dengan pemicunya.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar