Hidayatullah.com--Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad, Rabu (9/11), telah menyatakan tekad bahwa Iran akan terus melanjutkan program nuklirnya, meskipun negaranya menghadapi tekanan.
Melalui televisi Iran, Ahmadinejad mengatakan bahwa negaranya tidak akan mundur satu langkah pun dari program nuklirnya, meski ia menghadapi tekanan.
Ia juga menegaskan, sebagaimana dilaporkan Aljazeera, bahwa Iran tidak perlu membuat bom atom, namun berdasarkan kepada standar moral kemanusiaan yang tidak dimiliki oleh Barat.
Ahmadinejad juga menambahkan, Barat tidak akan mendapatkan apa pun dari serangan terhadap Iran. Bahkan ia balik bertanya, "Mengapa mereka mau merusak martabat lembaga hanya karena tuduhan palsu Amerika." Pertanyaan ini ia tujukan untuk anggota Badan Energi Atom (IAEA).
Komentar Admadinejad ini keluar sehari setelah IAEA mengeluarkan laporannya yang menunjukkan bukti bahwa Iran telah melakukan kegiatan pengembangan senjata nuklir.
Namun tampaknya Israel yang merupakan negara pertama antinuklir Iran di Timur Tengah hanya "diam" dengan laporan IAEA tersebut. Dari beberapa sumber melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan menteri kabinetnya untuk tidak membuat pernyataan apa pun tentang laporan IAEA itu.*
Rep: Ahmad Sadzali
Melalui televisi Iran, Ahmadinejad mengatakan bahwa negaranya tidak akan mundur satu langkah pun dari program nuklirnya, meski ia menghadapi tekanan.
Ia juga menegaskan, sebagaimana dilaporkan Aljazeera, bahwa Iran tidak perlu membuat bom atom, namun berdasarkan kepada standar moral kemanusiaan yang tidak dimiliki oleh Barat.
Ahmadinejad juga menambahkan, Barat tidak akan mendapatkan apa pun dari serangan terhadap Iran. Bahkan ia balik bertanya, "Mengapa mereka mau merusak martabat lembaga hanya karena tuduhan palsu Amerika." Pertanyaan ini ia tujukan untuk anggota Badan Energi Atom (IAEA).
Komentar Admadinejad ini keluar sehari setelah IAEA mengeluarkan laporannya yang menunjukkan bukti bahwa Iran telah melakukan kegiatan pengembangan senjata nuklir.
Namun tampaknya Israel yang merupakan negara pertama antinuklir Iran di Timur Tengah hanya "diam" dengan laporan IAEA tersebut. Dari beberapa sumber melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan menteri kabinetnya untuk tidak membuat pernyataan apa pun tentang laporan IAEA itu.*
Rep: Ahmad Sadzali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar