Dari kaca mata Islam, apa makna istilah Murtad dan Mualaf?
Ada hal mendasar yang membedakan antara mualaf dan murtadin. Mualaf adalah orang yang sudah tersadar dari kesalahan dalam memahami agama lamanya lalu berupaya ingin memperbaiki diri dan menerima kebenaran islam dengan sepenuh hati.
Lalu murtadin adalah orang yang dengan sadar ingin meninggalkan islam sebagai agamanya, lalu mencari pembenaran atas semua penolakan perintah agama yang melekat pada dirinya, lalu ia mencari agama baru.
Tapi perbedaan motivasi yang menjadi dasar perpindahan diantara keduanya adalah pendidikan dan intelektual. Niat keduanya ingin berubah sangat dipengarui oleh tingkat pendidikan dan pengetahuannya, semakin tinggi pendidikan seseorang, maka nalar, logika dan rasio menjadi lebih mudah menerima kebenaran. Sementara pada tingkat pendidikan rendah terutama pendidikan agama, semakin rendah ilmunya maka semakin rendah pemahamanya pada agama sangat mudah membuat seseorang tergoda pada bujuk rayu materi sehingga ia cenderung mudah diajak keluar dari islam. Salah satunya karena ia tidak mau membaca dan berpikir tentang kekuasaan ALlah. Mereka hanya sibuk dengan dunia, sehingga hatinya gelap dan jauh dari tuntunan agama.
Penjelasannya akan diuraikan oleh Ustadzah Irene Handono, seorang mualaf kristiani yang sudah berhijrah mengenai fenomena yang sedang marak di masyarakat saat ini, tentang gerakan murtadin dan mualaf. Ada banyak mualaf berdatangan tetapi juga tidak sedikit yang menyatakan diri keluar dari islam, atau yang bisa disebut murtad. Ada apa dengan masyarakat kita, mengapa mereka mengambil jalan berlawanan arah seperti ini. Bagaimana cara kita mensikapinya? Berikut ini penjelasannya.
Ada hal mendasar yang membedakan antara mualaf dan murtadin. Mualaf adalah orang yang sudah tersadar dari kesalahan dalam memahami agama lamanya lalu berupaya ingin memperbaiki diri dan menerima kebenaran islam dengan sepenuh hati.
Lalu murtadin adalah orang yang dengan sadar ingin meninggalkan islam sebagai agamanya, lalu mencari pembenaran atas semua penolakan perintah agama yang melekat pada dirinya, lalu ia mencari agama baru.
Tapi perbedaan motivasi yang menjadi dasar perpindahan diantara keduanya adalah pendidikan dan intelektual. Niat keduanya ingin berubah sangat dipengarui oleh tingkat pendidikan dan pengetahuannya, semakin tinggi pendidikan seseorang, maka nalar, logika dan rasio menjadi lebih mudah menerima kebenaran. Sementara pada tingkat pendidikan rendah terutama pendidikan agama, semakin rendah ilmunya maka semakin rendah pemahamanya pada agama sangat mudah membuat seseorang tergoda pada bujuk rayu materi sehingga ia cenderung mudah diajak keluar dari islam. Salah satunya karena ia tidak mau membaca dan berpikir tentang kekuasaan ALlah. Mereka hanya sibuk dengan dunia, sehingga hatinya gelap dan jauh dari tuntunan agama.
Penjelasannya akan diuraikan oleh Ustadzah Irene Handono, seorang mualaf kristiani yang sudah berhijrah mengenai fenomena yang sedang marak di masyarakat saat ini, tentang gerakan murtadin dan mualaf. Ada banyak mualaf berdatangan tetapi juga tidak sedikit yang menyatakan diri keluar dari islam, atau yang bisa disebut murtad. Ada apa dengan masyarakat kita, mengapa mereka mengambil jalan berlawanan arah seperti ini. Bagaimana cara kita mensikapinya? Berikut ini penjelasannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar