Acara reuni Akbar 212 di Monas mengundang banyak perhatian publik, terutama media massa dalam dan luar negeri. Media mainstream yang selama ini sangat jelas berpihak pada penguasa, di moment ini mereka menampakkan dirinya dengan sangat vulgar mengangkat berita mencari-cari kesalaan dan sisi negatif acara 212, membolak-balikkan fakta sesuai kehendak dan kepentingan mereka. Dan mereka tidak malu-malu berusaha memojokkan peserta aksi dengan melihat dari sudut pandang berbeda untuk membuat citra buruk islam lebih menonjol.
Tapi sayangnya, media ini gagal mencari kelemahan umat islam, aksi ini berlangsung damai dan tertib, cuaca sejuk, kebersihan juga terjaga. Upaya mereka hanya sia-sia ingin menjelek-jelekkan peserta aksi 212. Karena mereka akan senang bukan main jika mendapati satu saja keadaan dimana umat islam melakukan kesalahan selama aksi berlangsung. Tapi karena Allah yang menjaga kita dari tangan jahat musuh islam yang ingin mengotori acara besar ini. Semua itu tidak terjadi. Lalu siapa sajakah para pemilik media nasional yang secara terang-terangan memojokkan umat islam dalam aksi reuni 212 kemarin?
1. Metrotv.com dan Media Indonesia
Mengangkat tema yang cukup bernada sindiran keras kepada umat muslim, bahwa aksi 212 adalah bagian dari perayaan intoleransi. Mereka bicara bahwa umat islam sedang merayakan kemenangan intoleransi di monas, dengan tajuk "Meneladani Toleransi Sang Nabi". Berikut ini cuplikan videonya:
2. CNN Indonesia
Media asal Amerika ini juga mengangkat tema serupa, bahkan lebih beragam, mereka mengangkat cerita tentang masyarakat yang cemas dengan kondisi keamanan selama aksi, atau juga mengangkat berita tentang acara ini adalah bagian dari balas budi Anies Baswedan selama masa kampanye. Walaupun sama sekali tidak menunjukkan rasa simpati, media ini sangat jelas ingin mencari celah kesalahan umat muslim.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20171204090414-32-259922/reuni-212-dan-beban-utang-politik-anies-baswedan/
3. BBC Indonesia
Media luar asal Inggris ini juga serupa, mereka mengangkat tajuk tentang kondisi pimpinan Ormas FPI yang sedang bermasalah hukum tapi tidak bisa menghadiri acara 212. BBC menyorot dari sisi strukttur organisasi ormas yang ikut serta acara aksi, menurut mereka acara ini sangat tidak layak diikuti oleh khalayak ramai.
http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-42191751
4. Tribune dan Tirto.com
Media online Tribune/Okezone yang satu payung dengan MNC group milik Harry Tanoe ini menyoroti tentang jumlah peserta aksi yang mereka anggap melebih-lebihkan, pihak panitia mengklaim acara ini diikuti oleh 7 juta jiwa, tapi Pihak Tribune dan Tirto menyanggah dengan menyatakan bahwa peserta aksi hanya di 30 ribu orang. Dengan kondisi penuh sesak seperti itu, siapa yang bisa memastikan jumlah keseluruhan, yang pasti jakarta lumpuh sepanjang sabtu pagi hingga siang, masyarakat terus berdatangan tidak bisa dihentikan. Asumsi sederhananya, jika jumlah total penduduk jakarta 10 juta, anggaplah setengahnya muslim dan hadir sudah terkumpul 5 juta, ditambah yang dari daerah, perkiraan sekitar 5-6 juta, tapi apakah jumlah harus jadi persoalan.
http://www.tribunnews.com/nasional/2017/12/03/panitia-klaim-reuni-alumni-212-dihadiri-75-juta-orang-kata-polisi-30-ribu-orang-mana-yang-benar
5. Jawapost.com
Media lokal satu ini mengangkat berita lebih berani lagi, mereka berkata bahwa Habib Rizieq hadir di acara 212, padahal sesungguhnya tidak. Tapi hanya diputarkan pidato yang sudah direkam dan diputar ulang melalui pengeras suara.
Tajuk: Muncul di Aksi Reuni 212, Habib Rizieq Sampaikan Orasi Menggemparkan SABTU, 02 DEC 2017 09:56 | EDITOR : IMAM SOLEHUDIN
https://www.jawapos.com/read/2017/12/02/171986/muncul-di-aksi-reuni-212-habib-rizieq-sampaikan-orasi-menggemparkan
6. Liputan6.com
Media yang satu gruop dengan SCTV ini mengangkat tema tentang organisasi yang menjadi penyandang dana sebenar 4 miliar yang berhasil dikumpulkan panitia aksi 212. Mereka mempermasalahkan banyaknya uang yang terkumpul dan menyangkan penggunaan dana umat tersebut hanya untuk kegiatan 212.
http://news.liputan6.com/read/3182030/reuni-aksi-212-dari-siapa-dana-rp-4-m
7. Tempo.com
Media satu ini menyorot keberadaan musisi Ahmad Dhani yang membenarkan bahwa acara ini memang berkonten politik. Ahmad Dhani tidak menampik bahwa ini adalah gelaran politik umat islam. Atas pernyataannya ini membuat pihak media makin gencar melayangkan pertanyaan kritis apakah gerakan ini akan mengakibatkan masyarakat terbelah. Namun Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon membantah pernyataan Dhani bahwa aksi 212 membelah masyarakat. Menurut dia, aksi bela Islam sudah konstitusional. "Ini kan karena ada pihak tertentu yang melihat Islam sebagai masalah, seolah mau memecah belah," ujar politikus Partai Gerakan Indonesia Raya itu.
https://nasional.tempo.co/read/1038890/ahmad-dhani-mengakui-reuni-212-bermuatan-politik
8. Kompas.com Kalo media yang satu ini lain lagi, mereka lebih suka nyinyir alias menertawakan prosesi 212 yang habis-habisan mereka kuliti acara itu hingga tuntas. Mulai dari siapa saja yang hadir, apa saja isi orasinya, hingga bagaimana peserta aksi membubarkan diri. Kompas tidak mau-malu menunjukkan diri mereka sedang menjelek-jelekan umat islam di halamannya. Bukan hanya melihat pada satu bagian saja, bahkan semua aspek mereka angkat untuk menunjukkan acara ini penuh muatan politik.
http://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/02/11484141/massa-reuni-212-diminta-punguti-sampah-tak-injak-rumput-dan-isi-kotak
Jadi kita sebagai muslim jika sudah mengetahui akan kebusukan mereka ingin menghancurkan imeg islam dengan menggunakan media, tapi untunglah Allah swt tidak membiarkan hal itu terjadi. Maka kini sudah menjadi kewajiban kita untuk memblokir media-media itu dari daftar chanel tontonan kita di rumah atau di media sosial. Jangan biarkan diri anda menjadi salah satu kelinci percobaan mereka dalam rangka memberangus islam. Nanti kita lihat bagaimana kelangsungan nasib media-media ini tanpa islam, mampukah mereka bertahan di jaman serba tidak menentu ini. Allah swt saja tidak mau membiarkan hal itu terjadi, maka kita juga sebagai pengguna jasa jangan ikut-ikutan masuk dalam perangkap mereka karena sekarang dari peristiwa #212 kita bisa melihat dengan sangat jelas mereka ingin menghancurkan islam dengan berbagai cara.
Tapi sayangnya, media ini gagal mencari kelemahan umat islam, aksi ini berlangsung damai dan tertib, cuaca sejuk, kebersihan juga terjaga. Upaya mereka hanya sia-sia ingin menjelek-jelekkan peserta aksi 212. Karena mereka akan senang bukan main jika mendapati satu saja keadaan dimana umat islam melakukan kesalahan selama aksi berlangsung. Tapi karena Allah yang menjaga kita dari tangan jahat musuh islam yang ingin mengotori acara besar ini. Semua itu tidak terjadi. Lalu siapa sajakah para pemilik media nasional yang secara terang-terangan memojokkan umat islam dalam aksi reuni 212 kemarin?
1. Metrotv.com dan Media Indonesia
Mengangkat tema yang cukup bernada sindiran keras kepada umat muslim, bahwa aksi 212 adalah bagian dari perayaan intoleransi. Mereka bicara bahwa umat islam sedang merayakan kemenangan intoleransi di monas, dengan tajuk "Meneladani Toleransi Sang Nabi". Berikut ini cuplikan videonya:
2. CNN Indonesia
Media asal Amerika ini juga mengangkat tema serupa, bahkan lebih beragam, mereka mengangkat cerita tentang masyarakat yang cemas dengan kondisi keamanan selama aksi, atau juga mengangkat berita tentang acara ini adalah bagian dari balas budi Anies Baswedan selama masa kampanye. Walaupun sama sekali tidak menunjukkan rasa simpati, media ini sangat jelas ingin mencari celah kesalahan umat muslim.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20171204090414-32-259922/reuni-212-dan-beban-utang-politik-anies-baswedan/
3. BBC Indonesia
Media luar asal Inggris ini juga serupa, mereka mengangkat tajuk tentang kondisi pimpinan Ormas FPI yang sedang bermasalah hukum tapi tidak bisa menghadiri acara 212. BBC menyorot dari sisi strukttur organisasi ormas yang ikut serta acara aksi, menurut mereka acara ini sangat tidak layak diikuti oleh khalayak ramai.
http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-42191751
4. Tribune dan Tirto.com
Media online Tribune/Okezone yang satu payung dengan MNC group milik Harry Tanoe ini menyoroti tentang jumlah peserta aksi yang mereka anggap melebih-lebihkan, pihak panitia mengklaim acara ini diikuti oleh 7 juta jiwa, tapi Pihak Tribune dan Tirto menyanggah dengan menyatakan bahwa peserta aksi hanya di 30 ribu orang. Dengan kondisi penuh sesak seperti itu, siapa yang bisa memastikan jumlah keseluruhan, yang pasti jakarta lumpuh sepanjang sabtu pagi hingga siang, masyarakat terus berdatangan tidak bisa dihentikan. Asumsi sederhananya, jika jumlah total penduduk jakarta 10 juta, anggaplah setengahnya muslim dan hadir sudah terkumpul 5 juta, ditambah yang dari daerah, perkiraan sekitar 5-6 juta, tapi apakah jumlah harus jadi persoalan.
http://www.tribunnews.com/nasional/2017/12/03/panitia-klaim-reuni-alumni-212-dihadiri-75-juta-orang-kata-polisi-30-ribu-orang-mana-yang-benar
5. Jawapost.com
Media lokal satu ini mengangkat berita lebih berani lagi, mereka berkata bahwa Habib Rizieq hadir di acara 212, padahal sesungguhnya tidak. Tapi hanya diputarkan pidato yang sudah direkam dan diputar ulang melalui pengeras suara.
Tajuk: Muncul di Aksi Reuni 212, Habib Rizieq Sampaikan Orasi Menggemparkan SABTU, 02 DEC 2017 09:56 | EDITOR : IMAM SOLEHUDIN
https://www.jawapos.com/read/2017/12/02/171986/muncul-di-aksi-reuni-212-habib-rizieq-sampaikan-orasi-menggemparkan
6. Liputan6.com
Media yang satu gruop dengan SCTV ini mengangkat tema tentang organisasi yang menjadi penyandang dana sebenar 4 miliar yang berhasil dikumpulkan panitia aksi 212. Mereka mempermasalahkan banyaknya uang yang terkumpul dan menyangkan penggunaan dana umat tersebut hanya untuk kegiatan 212.
http://news.liputan6.com/read/3182030/reuni-aksi-212-dari-siapa-dana-rp-4-m
7. Tempo.com
Media satu ini menyorot keberadaan musisi Ahmad Dhani yang membenarkan bahwa acara ini memang berkonten politik. Ahmad Dhani tidak menampik bahwa ini adalah gelaran politik umat islam. Atas pernyataannya ini membuat pihak media makin gencar melayangkan pertanyaan kritis apakah gerakan ini akan mengakibatkan masyarakat terbelah. Namun Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon membantah pernyataan Dhani bahwa aksi 212 membelah masyarakat. Menurut dia, aksi bela Islam sudah konstitusional. "Ini kan karena ada pihak tertentu yang melihat Islam sebagai masalah, seolah mau memecah belah," ujar politikus Partai Gerakan Indonesia Raya itu.
https://nasional.tempo.co/read/1038890/ahmad-dhani-mengakui-reuni-212-bermuatan-politik
8. Kompas.com Kalo media yang satu ini lain lagi, mereka lebih suka nyinyir alias menertawakan prosesi 212 yang habis-habisan mereka kuliti acara itu hingga tuntas. Mulai dari siapa saja yang hadir, apa saja isi orasinya, hingga bagaimana peserta aksi membubarkan diri. Kompas tidak mau-malu menunjukkan diri mereka sedang menjelek-jelekan umat islam di halamannya. Bukan hanya melihat pada satu bagian saja, bahkan semua aspek mereka angkat untuk menunjukkan acara ini penuh muatan politik.
http://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/02/11484141/massa-reuni-212-diminta-punguti-sampah-tak-injak-rumput-dan-isi-kotak
Jadi kita sebagai muslim jika sudah mengetahui akan kebusukan mereka ingin menghancurkan imeg islam dengan menggunakan media, tapi untunglah Allah swt tidak membiarkan hal itu terjadi. Maka kini sudah menjadi kewajiban kita untuk memblokir media-media itu dari daftar chanel tontonan kita di rumah atau di media sosial. Jangan biarkan diri anda menjadi salah satu kelinci percobaan mereka dalam rangka memberangus islam. Nanti kita lihat bagaimana kelangsungan nasib media-media ini tanpa islam, mampukah mereka bertahan di jaman serba tidak menentu ini. Allah swt saja tidak mau membiarkan hal itu terjadi, maka kita juga sebagai pengguna jasa jangan ikut-ikutan masuk dalam perangkap mereka karena sekarang dari peristiwa #212 kita bisa melihat dengan sangat jelas mereka ingin menghancurkan islam dengan berbagai cara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar