Kita semua pasti pernah mendengar kisah dongeng negeri Atlantis, ada sebagian yang menganggap itu hanya khayalan namun ada juga yang meyakini bahwa negeri itu memang pernah ada. Sebagian orang tidak meyakini adanya negeri Atlantis karena kurangnya bukti yang kuat dan memadai untuk mendukung kebenaran keberadaannya. Lalu apa kata Al Quran mengenai hal ini? Sebuah ramalan menyebutkan bahwa negeri Atlantis akan kembali muncul ke permukaan di akhir jaman kelak, di dalamnya terdapat manusia-manusia cerdas dengan kemampuan iptek mumpuni dan kadar iman islam yang tinggi. Manusia ini akan berjuang di jalan Allah swt dan sebagaimana ramalan banyak ahli bahwa akan datang pasukan panji hitam dari arah timur, yang disinyalir itu berasal dari semenanjung Asia. Dengan ijin-Nya, sekali lagi Allah swt akan mengijinkan bangsa ini Berjaya untuk menutup akhir jaman.
Ada sebagian berpendapat bahwa orang-orang (kaum kafir) telah mengetahui kebenaran fakta ini bahwa Asia adalah negeri Atlantis yang hilang, namun mereka dengan sengaja menutup kebenaran tersebut, dengan tujuan agar orang Asia tidak berbalik arah menentang kepentingan mereka. Karena bagi mereka (kaum kafir) orang-orang Asia adalah salah satu penghalang terbesar bagi misi-misi besar mereka kelak di akhir jaman. Mereka dengan sengaja menutupi fakta tersebut, agar orang Asia masih tetap setia menjadi tanah jajahan mereka, dan tidak ada satupun yang menjadi pemberontak atas segala asset berharga yang mereka tanam. Sebuah fakta terbesar yang sudah banyak di tutup-tutupi oleh mereka adalah, bahwa bangsa pembukan awal peradaban adalah para pendiri negeri Atlantis yang gagah perkasa dan di penghujung jaman kelak juga akan diakhiri dengan kejayaan keturunan bangsa Atlantis sekali lagi dengan ijin Allah swt.
1001 KISAH KEJAYAAN NEGERI ATLANTIS
Pada mulanya adalah Plato (427-347 SM), seorang filsuf Yunani, yang mencatat cerita soal benua hilang itu dalam dua karyanya, Timaeus dan Critias. Keduanya adalah karya terakhir Plato, yang ditulis pada 347 SM. Dikisahkan di kedua karya itu, Atlantis adalah kota dengan peradaban tinggi dan teknologi sangat maju.
Atlantis, kata Plato, punya kekuatan maritim dahsyat, dan berada di depan “Pilar-pilar Hercules.” Tanahnya subur, rakyatnya makmur. Dia semacam surga di bumi, yang wilayahnya meliputi barat Eropa hingga Afrika. Plato mengatakan, Atlantis hadir sekitar 9.000 tahun sebelum mazhab Solon, atau 9.600 tahun sebelum zaman Plato hidup.
KLAIM BERBAGAI AHLI GEOLOGI; MENUNJUK INDONESIA TEPATNYA
Meski sudah menjadi bahan kontroversi diberbagai media, topic kebenaran negeri Atlantis ini selalu saja menarik untuk diselidiki. Sejumlah karya lahir, dan menunjukkan daerah tertentu diduga bagian dari ‘Kejayaan yang Tenggelam’ itu ada di Indonesia, yang juga masuk dalam daftar spekulasi para peneliti dan peminat mitologi Atlantis. Misalnya, Profesor Arysio Santos dari Brazil. Dia geolog dan fisikawan nuklir. Lalu, ada ahli genetika dari Oxford, Inggris, Profesor Stephen Oppenheimer. Keduanya menduga wilayah Indonesia memendam sisa-sisa ‘Surga Yang Hilang’ itu. Santos menampilkan peta wilayah Indonesia dalam bukunya yang terbit pada 2005, “Atlantis: The Lost Continent Finally Found.” Benua hilang itu kemungkinan berada di sebagian Indonesia dan Laut China Selatan, demikian keyakinan Santos. Dalam karya itu, dia mengklaim telah melakukan riset perbandingan, seperti kondisi wilayah, cuaca, potensi sumber daya alam, gunung berapi, dan pola hidup masyarakat setempat.
Dalam buku itu, dia berhipotesis, wilayah Nusantara dulunya adalah Atlantis. Bagi Santos, indikasi itu antara lain soal luas wilayah. Seperti dikatakan Plato, Atlantis “lebih besar dari gabungan Libya (Afrika Utara) dan Asia (Minor)”. Indonesia, oleh Santos, dianggap cocok dengan karakter geografi itu. Video wawancara Santos di laman YouTube, menampilkan dia tak ragu bahwa Atlantis benar-benar ada, dan bukan sekedar mitos. Santos menjelaskan mengapa selama ini para ilmuwan gagal menemukan Atlantis, dan ragu akan keberadaan kota yang hilang itu. “Karena mereka mencarinya di tempat yang salah. Mereka mencarinya di Laut Atlantis,” kata dia dalam wawancara di YouTube, seperti dimuat laman Hubpages.
Adanya anggapan Atlantis berada di Samudera Atlantis, memang logis. Namun, itu bukan lokasi yang tepat. “Atlantis berada di Lautan Hindia [Indonesia], di belahan lain bumi,” kata dia. Di belahan bumi timur itulah, peradaban bermula. Namun, kata dia, Samudera Hindia atau Laut China Selatan sebagai lokasi Atlantis hanya batasan. “Lebih pastinya di Indonesia,” lanjut Santos. Sebelum zaman es berakhir 30.000 sampai 11.000 tahun lalu, di Indonesia terdapat daratan besar. Saat itu permukaan laut 150 meter lebih rendah dari yang ada saat ini. Di lokasi itulah tempat bermulanya peradaban manusia. Sementara, sisa bumi dari Asia Utara, Eropa, dan Amerika Utara masih diselimuti es.
Pulau-pulau yang tersebar di Indonesia dianggap sebagai puncak gunung, dan dataran tinggi dari suatu benua yang tenggelam akibat naiknya permukaan air laut, dan amblesnya dataran rendah di akhir Masa Es Pleistocene. Itu terjadi sekitar 11.600 tahun lampau. “Itu adalah rentang waktu sama dengan dipaparkan Plato dalam dialog ciptaannya saat menyinggung Atlantis,” tulis Santos pada bagian pendahuluan di bukunya. Berbeda dengan keyakinan para peneliti sebelum atau pada generasi Santos, dia pun optimistis bahwa Indonesia, yang disebut sebagai bekas peninggalan Atlantis, menjadi cikal bakal lahirnya sejumlah peradaban kuno. Para penghuni wilayah yang selamat dari naiknya permukaan air laut dan letusan gunung berapi akhirnya berpencar mencari tempat-tempat baru. Mereka “pindah ke wilayah-wilayah yang kini disebut India, Asia Tenggara, China, Polynesia, Amerika, dan Timur Dekat,” tulis Santos.
Penjelasan serupa juga dikemukakan penulis asal Inggris, Stephen Oppenheimer, dalam buku “Eden in The East: The Drowned Continent of Southeast Asia” (1998). Dia menulis suatu benua yang tenggelam akibat banjir bandang, dan naiknya permukaan air laut sekitar 7.000 hingga 14.000 tahun yang lampau. Wilayah yang tenggelam itu berada di wilayah yang kini disebut sebagai Asia Tenggara. Oppenheimer menyebut benua tenggelam itu sebagai Sundaland. Para penghuni yang selamat saat itu lalu menyebar ke berbagai tempat hingga ke Eropa, membawa budaya dan pola hidup mereka. Itu sebabnya Oppenheimer berasumsi asal-usul ras Euroasia di Eropa bisa ditelusuri di Asia. Oppenheimer pun yakin bahwa para penghuni Sundaland saat itu punya peradaban maju dari wilayah-wilayah lain. “Mereka sudah mengembangkan pola menyambung hidup, dari sekadar berburu binatang menjadi bertani, berkebun, mencari ikan, bahkan perdagangan melintas laut. Semua itu sudah dilakukan sebelum 5.000 tahun yang lampau,” demikian penggalan asumsi dari Oppenheimer. Sejarah selama ini mencatat induk peradaban manusia modern berasal dari Mesir, Mediterania dan Mesopotamia. Tetapi, menurut dia, nenek moyang dari induk peradaban manusia modern berasal dari tanah Melayu yang sering disebut Sundaland, atau Indonesia. Apa buktinya?
“Peradaban agrikultur Indonesia lebih dulu ada dari peradaban agrikultur lain di dunia,” kata Oppenheimer dalam diskusi bedah bukunya di Jakarta, Oktober 2010. Tentu, pendapat ahli genetika dan struktur DNA manusia dari Universitas Oxford itu, memberi paradigma berbeda dari yang ada selama ini bahwa peradaban paling awal berasal dari Barat. Berbeda dengan Santos, Oppenheimer tak langsung menyimpulkan Sundaland adalah Atlantis. Dia sendiri mengakui butuh penelitian lebih lanjut, dan berharap ada kerjasama dengan peneliti di Indonesia, untuk menjelaskan Sundaland adalah Surga yang Tenggelam itu. Tapi, Oppenheimer meyakini Sundaland di wilayah Nusantara itu punya peradaban sangat maju di masanya. Ilmu semu? Pendapat Santos dan Oppenheimer mengenai jejak Atlantis dan Indonesia sebagai bekas pusat peradaban itu di satu sisi mengundang pesona.
Santos menetapkan bahwa pada masa lalu Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Langka, dan Indonesia bagian Barat meliputi Sumatra, Kalimantan, Jawa dan terus ke arah timur. Wilayah Indonesia bagian barat sekarang sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan samudera Pasifik. Argumen Santos tersebut didukung banyak arkeolog Amerika Serikat bahkan mereka meyakini bahwa benua Atlantis adalah sebuah pulau besar bernama Sundaland, suatu wilayah yang kini ditempati Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Sekitar 11.600 tahun silam, benua itu tenggelam diterjang banjir besar seiring berakhirnya zaman es. Wilayah Sundaland (Indonesia bagian Barat dalam buku Santos (2005) Menurut Plato, Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus dan mencairnya Lapisan Es yang pada masa itu sebagian besar benua masih diliputi oleh Lapisan-lapisan Es. Maka sebagian benua tersebut tenggelam. Santos berpendapat bahwa meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan tergambarkan pada wilayah Indonesia (dulu).
ATLANTIS DALAM PERDEBATAN PANJANG
Namun disisi lain, ada banyak ahli yang meragukan kebenaran lokasi Atlantis ada di Indonesia, mereka meyakini lokasi tepatnya adalah di samudera Atlantis dan beberapa lokasi lain yang dianggap sesuai, Pakar geologi dari Universitas Padjajaran, Oki Oktariadi, mengingatkan dugaan lokasi Atlantis bukan hanya ada di Indonesia. Ada banyak wilayah seperti Andalusia, Pulau Kreta, Santorini, Tanjung Spartel, Siprus, Malta, Ponza, Sardinia, Troy, dan lain-lain. “ Bahkan hasil penelitian terbaru oleh Kimura’s (2007) menemukan beberapa monumen batu di bawah perairan Yonaguni, Jepang yang diduga sisa-sisa dari peradaban Atlantis atau Lemuria,” demikian paparan Oktariadi dalam makalahnya yang berjudul “Benarkah Sundaland itu Atlantis yang Hilang?”
KISAH DAN FAKTA DALAM AL QURAN
Membaca penjabaran di atas memang tidak sepenuhnya salah, karena apa yang di sebutkan dalam Al Quran adalah benar adanya, bahwa di jaman dahulu ada beberapa wilayah dengan karakteristik serupa memiliki kemajuan dan peradaban yang tinggi tersebar di beberapa tempat, diantaranya adalah kaum Aad yang ada di di sebelah utara Hadramaut, antara Yaman dan Oman, kaum Tsamud di sebelah selatan Arabia yaitu Gunung Athlab, Madain Shaleh., Kaumnya Nabi Ibrahim, Kaum Nabi Nuh, Penduduk Madyan, dan Kaum Ras-ras adalah negeri-negeri indah yang pernah Berjaya di muka bumi yang lokasi tersebar dibeberapa lokasi berbeda. dan memang benar mereka pernah membangun peradaban yang tinggi, namun semua telah dimusnahkan dengan bencana yang dahsyat mulai dari datangnya jaman es, air bah, gunung meletus dan angin panas sebagaimana firman-Nya berkata:
“Dan bahwasanya Dia telah membinasakan kaum Aad yang pertama.” (QS. An Najm:50
Kaum Aad pertama yang pernah hidup dimuka bumi adalah kaumnya para dewa (Hercules), mereka mendirikan bangun-bangunan tinggi dan megah, diantara mereka memiliki kekuatan dan mampu mencapai langit. Ini adalah kaum pertama yang mampu mencapai peradaban tertinggi di masanya namun disamping itu juga mereka menyebah matahari dan berbuat dosa. Ketamakan dan keserakahan menguasai hati mereka sehingga mereka bersekutu dengan syaitan untuk melakukan makar dan memurtadan massal, meski pada mereka juga Allah sudah menganugerahi kemampuan penglihatan yang tajam (untuk menerima petunjuk dan hidayah) namun mereka tetap berjalan di sisi yang buruk, maka sebelum sampai ke sana Allah sudah terlanjur menimpakan azab-nya kepada mereka. Sebagaimana Al Quran berfirman:
“Dan (juga) kaum Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka, Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam.” (QS. Al Ankabut:38)
Ditahun-tahun berikutnya, pada setiap kaum-kaum ini terjadi beberapa kali regenerasi keturunan setelahnya, yang mana Allah swt juga memusnahkan mereka karena mereka masih melakukan pengingkaran terhadap firman-firman Allah swt yang dibawa rasul-rasul yang datang memberitakan kebenaran kepada mereka.
“dan (Kami binasakan) kaum Aad dan Tsamud dan penduduk Rass dan banyak (lagi) generasi-generasi berikutnya diantara kaum-kaum tersebut. (QS. Al Furqan:38)
Seperti yang terjadi pada Nabi Musa dengan kaum firaun, dan nabi Ibrahim dengan kaum Tsamud. Al quran menceritakan bahwa memang ada banyak generasi-generasi ini dikala itu, namun diantara yang paling mencolok adalah kaum-kaum yang membuat kerusakan di muka bumi adalah kaum Aad dan Tsamud, sisanya mungkin tidak terhitung. Lalu Siapa yang dimaksud kaum Aad, Tsamud, dan kaum Firaun dalam al Quran?
Berikut rangkuman cerita para kaum menurut Al quran: (QS. Al Fajr: 7-13)
“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Aad?
“(yaitu) penduduk iram yang memiliki bangunan-bangunan yang tinggi.
“yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain,”
“dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah,”
“dan kaum Firaun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak)
“yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, lalu mereka banyak membuat kerusakan.”
“karen itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab.”
Al quran menceritakan bahwa mereka adalah golongan manusia super yang mampu melakukan apa saja yang mereka inginkan. Mereka adalah golongan manusia berkekuatan dahsyat yang pernah menguasai bumi. Namun mereka bersekutu dengan syaitan dan ingin menandingi kekuasaan Allah, maka seketika mereka pun dihancurkan.
Kaum Aad Adalah Leluhur Bangsa Ad-lantis (Atlantis)
Beberapa referensi yang mengungkapkan bahwa kaum Aad ini adalah keturunan pertama yang menempati Nusantara (Indonesia) atau di jaman itu lokasi nusantara di beri nama timur laut, mereka adalah golongan bangsa terkuat dan superior di jamannya. Dahulu kala, hampir seluruh daratan adalah satu kesatuan, pulau sumatera, kalimantan dan Malaysia adalah satu daratan yang sama, lalu ketika datang bencana air bah maka daratan menjadi terpisah-pisah sesuai ketinggian gunung dan lembah membentuk pulau-pulau dan daratan baru.
Pemimpin kaum Aad adalah seorang raja besar yang membawa pengaruh besar terhadap peradaban terdahulu, dia disebut 'Shedd Ad Ben Ad' atau 'Shed Ad bin Ad'. Dia penduduk pertama negara Arab yang dikenal dengan sebutan 'Adites' berasal dari nenek moyang mereka yang disebut kaum Ad, cucu Ham.
Adites diperkirakan adalah manusia Atlantis atau 'Ad-lantis'. Menurut Lenormant dan Chevallier dalam bukunya 'Ancient History of the East' disebutkan bahwa mereka telah dipimpin oleh seorang raja dan mereka menjalani kehidupan selama beberapa abad lamanya. Raja Shedad menikahi seribu wanita, memiliki empat ribu anak dan hidup selama 1200 tahun. Setelah kematiannya, anaknya Shadid dan Shedad memerintah berturut-turut di kerajaan Adites di berbagai wilayah dengan system pemerintahan yang mirip dan sama.
MASA KEEMASAN RAJA SHEDAD
Shedad telah membangun sebuah istana yang dihiasi dengan kolam yang luar biasa dan dikelilingi oleh taman yang megah, sebuah istana yang disebut Irem. Istana itu dibangun Shedad dan disebutkan telah meniru keindahan surga di langit. Dengan kata lain, seorang Raja besar dan kuat di zaman kuno, memuja matahari, menaklukkan ras dan sebagai bangsa yang pertama kali menyerbu Arab. Mereka adalah bangsa Ad-lantis, dimana Raja-nya mencoba untuk membuat sebuah istana dan taman Eden dan menandingin keindahan taman surge-Nya.
Adites diingat orang Arab sebagai ras besar dan beradab, digambarkan sebagai laki-laki bertubuh raksasa, kekuatan ras-nya mampu memindahkan blok-blok besar batu. Ras mereka merupakan arsitek dan pembangun yang handal, mengangkat monumen kekuasaan, sehingga orang-orang Arab saat ini masih ada yang menyebut sisa reruntuhan situs sebagai 'Bangunan Adites'.
Besar kekuasaan raja shedad amatlah luas, meliputi hampir seluruh daratan, disamping banyaknya anak keturunannya yang berkuasa di hampir seluruh wilayah, mereka tersebar hampir di seluruh wilayah daratan.
Lalu apa yang menjadi penyebab sehingga mereka dihancurkan oleh Allah sekali pukulan? Ada banyak dosa besar yang mereka lakukan selama pemerintahannya dan itu mengundang amarah Allah atas mereka. Al quran menceritakan bahwa salah satunya adalah karena mereka bersikap sombong dan angkuh dimuka bumi.
“Adapun kaum Aad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alas an yang benar dan berkata: “Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami? Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda kekuatan Kami. (QS. Fussilat :15)
“Kaum Tsamud dan Aad telah mendustakan hari kiamat. (QS. Al Haqqah :4)
“Adapun kaum Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin dan amat kencang.” (QS. Al Haqqah :6)
“Yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk).” (QS. Al Haaqqah : 7)
Bangsa Adites pertama akhirnya punah akibat datangnya jaman es dan mereka mati membeku kemudian pemerintahan diteruskan oleh ras Adite kedua. Adites digambarkan pada monumen Mesir sebagai ras merah, kuil besar mereka adalah piramida Mesir. Bangunan mereka memiliki serambi bertiang dengan kolom berselubung berhiaskan emas atau perak. Pada ornamen dan kerangka pintu diletakkan piring emas dengan batu mulia. Generasi kedua inipun punah, karena disaat itu telah datang Nabi Nuh yang menyerukan agar mereka kembali ke jalan Allah swt, namun mereka menolak bertobat dan akhirnya ditenggelamkan oleh Allah swt ke dasar laut. Sebagian mereka ada yang lolos dari banjir besar Nuh, dimana kemudian pusat kekuasaan selanjutnya berada di Sheba dan bertahan selama seribu tahun.
“Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai setinggi gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu ke dalam bahtera. (QS. Al Haqqah:11)
“agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperlihatkan oleh telinga yang mau mendengar.” (QS. Al Haqqah:12)
Setelah air bah mengering dan menyisakan sisa-sisa puing dimasa kejayaan para pendahulunya, dan yang tersisa dari adalah anak-anak keturunan selanjutnya menyebar ke berbagai wilayah. Terjadi migrasi manusia besar-besaran atau riak-riak difusi budaya dari pusat-pusat peradaban lain, baik yang berpusat di Mesir, eropa, Cina, Afrika maupun India. Dalam kurun empat ribu tahun itu, manusia telah bergerak dari kampung halamannya di padang rumput Afrika Timur ke utara, menyusuri padang rumput purba yang kini dikenal sebagai Afrasia. Padang rumput purba ini membentang dari pegunungan Kenya di selatan, menyusuri Arabia, dan berakhir di pegunungan Ural di utara. Jaman Es tidak mempengaruhi mereka karena kebekuan itu hanya terjadi di bagian paling utara bumi sehingga iklim di daerah tropik-subtropik justru menjadi sangat nyaman. Adanya api membuat banyak masyarakat manusia betah berada di padang rumput Afrasia ini.
Di pusat pemerintahan pada masa pemerintahan generasi ketiga ini datanglah nabi Hud yang juga menyerukan kepada kaum Add untuk meninggalkan berhala dan menyembah Allah swt, namun mereka menolak dan tetap pada pendiriannya, maka pada mereka Allah menghukum mereka dengan mendatangkan angin yang didalamnya mengandung api lalu menghembuskan ke pada kaum Aas selama tujuh hari dan tujuh malam, maka akhirnya merekapun mati bergelimpangan bagaikan ulat.
“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Aad saudara mereka, Nabi Hud, ia berkata: “Hai Kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?” (QS. Al-Araf:65)
“Maka kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka orang-orang beriman.” (QS. Al Araf:72)
Sampai disini dapatlah kita memahami bahwa sangat panjang proses perkembangan bangsa Atlantis, sangat besarnya pengaruh kerajaan Aad Lantis kala itu membuat datangnya murka Allah kepada keum Aad karena mereka masih terus saja mewariskan kesesatan pada keturunan-keturunan selanjutnya. Dan ini juga yang menjadi penyebab adanya sekian banyak kerajaan di muka bumi pada saat itu yang menyembab berhala dan mendirikan bangunan megah, itu karena mereka memang masih merupakan satu keturunan dengan raja shedad.
Sebuah fakta menyebutkan adalah bahwa lokasi tempat Raja Shedad membangun Taman Surga atau Surga Eden adalah di wilayah timur atau tepatnya Indonesia. Karena Wilayah Asia inilah awal mula kehidupan dimulai, karena hanya Asia adalah wilayah yang ada di garis edar matahari dengan suhu hangat sementara wilayah lainnya kala itu masih berupa es beku yang tidak bisa ditinggali mahluk apapun.
Dan hingga kini hanya wilayah timur ini yang memiliki keindahan alam paling sempurna dengan ribuan vegetasi alam yang sangat kaya. Kandungan tanah yang subur karena dikelilingin barisan gunung berapi, paparan sinar matahari yang panjang dan curah hujan sedang. Di tanah sunda ini terdapat ribuan jenis buah yang beraneka rasa dan warna, ini adalah salah satu factor yang menyebabnya wilayah di jadikan taman surga yang mampu menandingi keindahan surga-Nya.
Sebagian besar peneliti percaya bahwa Taman surge itu pernah berdiri di atas tanah Sunda dan dilokasi ini memang terdapat banyak tumbuhan dan hewan yang indah, namun lokasi taman surga ini juga ikut luluh lantak berkali-kali oleh berbagai bencana alam diantaranya rangkaian gunung meletus. Meski pada akhirnya taman surga itu ikut hancur dan tenggelam bersama berbagai bangunan megah di atasnya, maka pada sisa daratan yang masih bisa ditinggali manusia Allah masih memberikan kehidupan di atasnye melalui perantara awan dan angin yang menyiramkan air kehidupan diatasnya dengan ijin-Nya sehingga wilayah itu kembali tumbuh dan bisa ditempati oleh manusia.
Dan hingga kini hanya wilayah timur ini yang memiliki keindahan alam paling sempurna dengan ribuan vegetasi alam yang sangat kaya. Kandungan tanah yang subur karena dikelilingin barisan gunung berapi, paparan sinar matahari yang panjang dan curah hujan sedang. Di tanah sunda ini terdapat ribuan jenis buah yang beraneka rasa dan warna, ini adalah salah satu factor yang menyebabnya wilayah di jadikan taman surga yang mampu menandingi keindahan surga-Nya.
Sebagian besar peneliti percaya bahwa Taman surge itu pernah berdiri di atas tanah Sunda dan dilokasi ini memang terdapat banyak tumbuhan dan hewan yang indah, namun lokasi taman surga ini juga ikut luluh lantak berkali-kali oleh berbagai bencana alam diantaranya rangkaian gunung meletus. Meski pada akhirnya taman surga itu ikut hancur dan tenggelam bersama berbagai bangunan megah di atasnya, maka pada sisa daratan yang masih bisa ditinggali manusia Allah masih memberikan kehidupan di atasnye melalui perantara awan dan angin yang menyiramkan air kehidupan diatasnya dengan ijin-Nya sehingga wilayah itu kembali tumbuh dan bisa ditempati oleh manusia.
“Dan Allah, Dialah yang mengirim angin; lalu dengan angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati (altantis yang sudah punah oleh bencana) lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya (diatas tanah yang pernah ditempati bangsa yang punah oleh azab Allah) dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan. (QS. Fatir :9)
Dengan hujan-Nya allah menghidupkan kembali apa saja yang pernah hidup dan tumbuh diatasnya, kepada tanaman, buah-buahan, hewan ternak dan mahluk lainnya. Dengan kekuasaan-Nya maka hal ini tidaklah mustahil karena Allah swt adalah sang pemberi kehidupan, dengan cara demikianlah Allah swt membuat .
Demikianlah sepenggal kisah Negeri Atlantis yang pernah Berjaya dimasanya, mereka memiliki rekam jejak yang amat panjang dan meliputi wilayah yang amat luas sehingga sekian banyak peristiwa itu dituliskan dalam Al quran semata-mata agar manusia berikutnya mau mengambil pelajaran dan hikmah. Agar manusia bisa terhidar dari berbagai bala bencana yang dilakukan oleh manusia itu sendiri. Bahwa tidak ada yang lebih berkuasa atas sekalian mahluk di muka bumi ini selain Allah swt semata. Pada setiap titik kesombongan dalam hati manusia maka akan menimbulkan murka-Nya jika kita tidak segera bertobat dan berserah diri.
Firman Allah lainnya : “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya”. Al-Isro’ : 16.
“Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi (kekayaan alam, kecerdasan dan kekuatan berlimpah), yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesuadah mereka generasi yang baru. (QS. Al An-am :6)
PINTU GERBANG SUDAH DIBUKA
Seiring berjalannya waktu kelompok keturunan Aad ini masih terus berupaya terus melanjutkan ritual keagamaan mereka yaitu menyembah matahari secara sembunyi-sembunyi, sebagaimana kepercayaan orang mesir kuno yang menganggap bahwa Tuhan mereka adalah sosok manusia yang bersembunyi dibalik pantulan matahari yang ada di pucuk piramida tidak berpucuk. Atau yang dalam al quran disebut dengan Dajjal. Maka akhir jaman kelak, memang Allah membenarkan akan kedatangan pasukan dajjal dan itu juga diiringi dengan kedatangan pasukan panji hitam yang ditengarai akan berasal dari wilayah timur jauh. Jika hal itu memang benar, maka itu adalah wilayah Asia yang sebagaimana diketahui bahwa Sundaland adalah tempat bersemayamnya para dewa ketika masa keemasan Atlantis. Sundaland adalah taman surga yang pernah ada dimuka bumi, dan disanalah tempat dimulainya peradaban manusia, dan maka di sana pula lah akan di akhirinya peradaban manusia.
Jika Allah mengijinkan, maka ini adalah momentum paling tepat untuk berbenah diri menghadapi suatu masa yang sudah menjadi takdir umat islam di Asia untuk menjadi suatu kaum yang sudah dinanti banyak orang untuk berbuat lebih besar. Menjelang hari akhir kelak, maka allah akan memberikan petunjuk untuk meneguhkan keyakinan iman dan taqwa menghadapi serangan berbagai bentuk fitnah yang akan ditujukan kepada kita karena golongan ini (kaum Add) tidak pernah berhenti menjatuhkan harga diri kita . Mereka ingin memfitnah kita sebagai bangsa teroris yang sangat mengancam ketenangan mereka, tragedy ini adalah konspirasi besar mereka demi menjatuhkan harga diri bangsa di mata dunia. Dan mereka juga ingin menumbuhkan rasa permusuhan diantara umat muslim yang ada di Asia ini.
Lihatlah, sekali lagi kita tidak berdaya melawan tirani di negeri kita sendiri, mengapa bangsa kita saat ini menjadi bangsa yang lemah? Tidak serupa dengan leluhurnya yang memiliki kecerdasan dan kekuatan berlimpah. Mungkin ini adalah akibat dari sekian banyaknya degradasi mental dampak berbagai bencana alam yang melunturkan berbagai sifat terbaik kemanusiaan dari pendahulunya. Itu juga yang menjadi penyebab struktur tubuh manusia di nusantara lebih kecil jika dibanding manusia di benua lainnya, karena manusia di jawa adalah manusia yang pertama kali hidup di muka bumi dan mereka yang paling banyak merasakan bencana alam berkali-kali diatasnya, sehingga postur tubuh mereka mengalami penyusutan beberapa inchi dari ada pada umumnya.
Lihatlah, sekali lagi kita tidak berdaya melawan tirani di negeri kita sendiri, mengapa bangsa kita saat ini menjadi bangsa yang lemah? Tidak serupa dengan leluhurnya yang memiliki kecerdasan dan kekuatan berlimpah. Mungkin ini adalah akibat dari sekian banyaknya degradasi mental dampak berbagai bencana alam yang melunturkan berbagai sifat terbaik kemanusiaan dari pendahulunya. Itu juga yang menjadi penyebab struktur tubuh manusia di nusantara lebih kecil jika dibanding manusia di benua lainnya, karena manusia di jawa adalah manusia yang pertama kali hidup di muka bumi dan mereka yang paling banyak merasakan bencana alam berkali-kali diatasnya, sehingga postur tubuh mereka mengalami penyusutan beberapa inchi dari ada pada umumnya.
Tapi bagi Allah swt sekali lagi ini bukanlah halangan dan tantangan berarti, jika Allah menghendaki kebaikan pada suatu kaum, maka apapun penghambat dan halangannya pasti itu tidak akan ada artinya. Bahkan diatas tanah yang sudah berkali-kali mengalami kehancuranpun Allah mampu mendatangkan kehidupan kembali, demikian halnya dengan hasil ciptaannya manusia. Jika Allah menghendaki maka pada hati setiap anak manusia Allah bisa menanamkan iman yang kuat dengan keyakinan yang tidak tergoyahkan. Kemampuan penglihatan yang tajam sebelumnya pernah diberikan kepada bangsa Atlantis, dimana dengan kemampuannya ini mereka bisa menembus langit. Dan lihatlah pada anak-anak kita, generasi millennium yang lahir di awal tahun 2000, umumnya mereka adalah anak-anak cerdas dengan tingkat IQ diatas rata-rata.
Mereka adalah generasi-generasi pilihan yang sengaja dihadirkan di akhir jaman untuk menjadi penutup peradaban dunia. Mereka memiliki kemampuan ekstra yang tidak dimiliki manusia pada umumnya dan mereka juga ditakdirkan akan menjadi pemimpin-pemimpin umat islam yang sudah terlalu jauh menyimpang dan ditangan mereka nasib kita ditentukan. Saat ini anak-anak itu masih berusia belasan tahun, dan jika mereka sudah mencapai kedewasaan dan kematangan dalam berpikir, maka itu menjadi awal pembuka datangnya berbagai perang akhir jaman yang berhadapan dua kekuatan yang memiliki kekuatan yang seimbang. Dua kekuatan yang berasal dari Allah swt di pihak mereka maka Allah swt akan selalu mendatangkan kemenangan, di sisi kekuatan jahat maka mereka akan senantiasa menerima kerugian.
Lalu seperti apa keadaan Atlantis yang akan dimaksud akan kembali muncul ke permukaan?
Beberapa waktu belakangan ini anda mungkin sudah mendengar kuliah umum yang disampaikan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, bahwa kelak di akhir jaman seluruh sumber daya alam bumi ini akan habisa dan makin menipis serta makin banyak orang yang berkelahi demi mendapatkan berbagai sumber daya alam Negara-negara yang masih memilikinya. Dan salah satu Negara dengan sumber daya alam paling besar ada di garis khatulistiwa adalah Indonesia, Indonesia memiliki segudang sumber daya alam melimpah yang mana Indonesia sama sekali tidak punya ketergantungan pada Negara lain, karena Indonesia bisa menghasilkan sendiri berbagai sumber daya yang dibutuhkan masyarakatnya.
Sementara Negara-negara yang berada jauh dari garis khatulistiwa, benua afrika, amerika dan eropa akan mulai kesulitan mencari sumber daya dan mereka harus membayar dengan harga yang sangat tinggi. Disaat semakin banyak Negara maju yang kelaparan dan berubah menjadi negara miskin, Indonesia tampil dengan kekayaan alam melimpah dan rakyat yang sejahtera dan pertumbuhan ekonominya terus maju. Inilah wujud negeri Atlantis yang akan dihadirkan Allah di akhir jaman, seperti inilah wujud Negeri dongeng yang pernah Berjaya di awal kehadirannya, kembali akan mengulang sejarah muncul ke permukaan menjadi Negara paling disegani di masa akan datang. Karena sebuah fakta bahwa Indonesia adalah Negara yang dimasa lalunya pernah Berjaya dan memiliki sumber daya melimpah dan memiliki teknologi paling maju di masa itu. Kembali Indonesia akan menjadi negeri penutup akhir jaman yang akan menjadi primadona dan sumber kehidupan seluruh mahluk di muka bumi. wallahu alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar