Baca Juga:
Pasukan Panji Hitam akan datang Jika kita Bersatu
Mari Kenali Ruh dan Jiwa Kita
Anak Indigo: Agen Perubahan Akhir Zaman
Terungkap: Misteri Buah Khuldi
Sosok Harry Poter di Kehidupan Nyata
Pada hakikatnya tugas jin dan manusia adalah sama yaitu beribadah kepada Allah swt. Dalam setiap gerak geriknya senantiasa mengharap keridahaan Allah semata. Pekerjaan jin juga sama dengan manusia. Sementara setan mengajak manusia supaya berbuat jahat. Lalu apakah benar ada manusia yang termasuk satu golongan dengan setan? jawabannya ada, yaitu manusia yang mengajak pada kejahatan maka termasuk dalam setan dari golongan manusia yang mana keduanya saling bahu-membahu dan tolong menolong dalam mengerjakan kebathilan. Dua golongan ini memiliki sifat dan perilaku yang mirip bahkan serupa, karena keduanya memiliki kesamaan sudut pandang yaitu sama-sama ingin mengajak manusia kepada keburukan. Keduanya ingin mencapai tujuan bersama yaitu menyesatkan lebih banyak lagi manusia di muka bumi. Lalu apa saja sifat-sifat dasar yang dimiliki golongan manusia dari golongan syetan ini, berikut ini penjelasannya.
a. Jin
Jin artinya yang tersembunyi atau yang tertutup. Oleh karena itu kita tidak akan bisa melihat kehidupan mereka dengan mata telanjang. Lalu dimanakan jin itu berada? Jin juga berada di alam dunia ini, hanya saja mereka berada ditempat yang kita tidak dapat melihat atau alam ghaib.
"...Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka...(QS. Al Araf:27)
b. Setan
Dalam bahasa arab setan berarti jauh. Maksudnya mahluk yang jauh dari petunjuk Allah atau tersesat. Setan adalah sifat jelek yang melekat pada setiap mahluk-Nya. Jika perbuatan jelek sudah menjadi kebiasaan seseorang, perbuatan itu akan berubah menjadi sifat jelek. Oleh karena itu, jika seseorang mempunyai sifat jelek, maka secara tidak langsung ia sudah menjadi setan. Setan dapat berasal dari golongan jin dan manusia. Allah berfirman sebagai berikut:
Artinya:
"Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin,..."(QS. Al An'am:112)
Maka dari itu sudah sadarkah kita bahwa jika dalam diri kita terdapat salah satu sifat setan berikut ini maka kita termasuk dalam golongannya setan yang terkutuk itu. Beberapa ayat al-Quran telah menjelaskan sifat-sifat syaitan yang tercela yang juga dimiliki oleh jin dan manusia, di antaranya;
1-”Takabbur“
Allah s.w.t menyifatkan iblis laknatullah dengan sifat ini kerana iblis menganggap dirinya lebih baik daripada Adam a.s. Dia enggan dan bersikap angkuh/pongah (takabbur) ketika diperintah Allah s.w.t supaya sujud kepada Adam a.s. Sebaagimana Allah s.w.t telah berfirman yang bermaksud:
“Allah s.w.t berfirman; "Apakah yang menghalangi engkau (sehingga)kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?”(iblis) menjawab”Aku lebih baik daripada dia.Engkau ciptakan aku daripada api dan sedangkan dia Engkau ciptakan daripada tanah“(surah al-A’raf:ayat 12)
Sifat takabursetan ini ada pada sebagian diri manusia, yaitu orang-orang yang sudah menganggap dirinya lebih dari orang lain. Mereka tidak sungkan-sungkan membanggakan diri dan menganggap dirinya lebih baik dari yang lain. Dalam hal ini orang ini sudah masuk dalam golongan yang dilaknat allah swt, yaitu golongan tersesat iblis laknatullah.
2-”Sombong dan keras kepala“
Kedua-duanya merupakan sifat iblis sebagaimana Yang Allah s.w.t berfirman yang bermaksud;
“(Iblis) menjawab, Kerana Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku selalu menghalangi mereka daripada jalanMu yang lurus. Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur”(Surah al-A’raf: ayat 16-17)
Ini menunjukkan bahwa kekufuran iblis bukanlah kerana kejahilan bahkan kekufurannya kerana keras kepala dan sifat sombong yang melekat pada dirinya. Sifat ini juga ada pada diri manusia yang hatinya sudah keras dan membatu, sudah tidak bisa diberi nasihat, dan tidak bisa diperbaiki karena hatinya sudah terkunci dan sedemikian kerasnya.
3-“Laknat”
Dilaknat lagi tersingkir dan jauh dari kebaikan, dan iblis juga merupakan yang pertama dilaknat dan disingkir dari rahmat Allah s.w.t. Firman Allah s.w.t;
“(Allah) berfirman,”Keluarlah kamu dari sana (syurga) dalam keadaan terhina dan terusir”(Surah al-A’raf: ayat 18).
Sifat manusia yang juga akan dilaknat Allah di hari akhir kelak adalah orang-orang yang sudah dengan sadar diri mengambil jalan keluar dari akidah Islam dan memilih bersekutu dengan bangsa syetan demi untuk mendapatkan apa yang diinginkan di dunia.
4-“Menggoda(al-Waswasah)) dan memperdaya”
Al-Waswasah ialah percakapan hati yang dibisikkan oleh syaitan yang tidak ada kebaikan dan manfaat, sifatnya hanya menggoda dan menjebak. Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
“Kemudian syaitan membisikkan fikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup. Dan (syaitan) berkata,”Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal(dalam syurga)”(Surah al-A’raf: ayat 20)
Ayat di atas menjelaskan sifat iblis yang hasad dengki terhadap Adam dan Siti Hawa a.s, dan juga bagaimana iblis berusaha memperdaya, menggoda dan menipu sehingga kenikmatan dan pakaian yang baik dirampas daripada keduanya. Sedemikian besarnya rasa benci yang ada dalam hati manusia sehingga ia berusaha melakukan berbagai upaya menghasut, memperdaya dan menipu orang lain, ia sudah tidak bisa lagi melihat keburukan yang akan ditimpakan kepadanya sebagai akibat dari tindakan dengkinya itu sehingga manusia seperti juga sudah terpedaya dan masuk golongan iblis.
5-“Mungkir janji”
Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
”Tidak ada (orang) yang dapat mengalahkan kamu hari ini, dan sesungguhnya aku adalah penolongmu”. Maka ketika kedua-dua pasukan itu telah saling melihat (berhadapan), syaitan balik ke belakang sambil berkata,”Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu”(Surah al-Anfal: ayat 48)
Ahli tafsir menjelaskan bahwa ayat ini diturunkan ketika peperangan badar, di mana iblis berjanji kepada orang musyrikin untuk menolong mereka menentang orang islam, maka tatkala puak islam bersama rasulullah s.a.w berhadapan dengan puak musyrikin, maka iblis pun menyamar sebagai seorang lelaki dan bersamanya tentera, lalu berkata iblis kepada orang musyrikin: Kamu tidak akan kalah hari ini dan aku adalah penolong kamu. Apabila iblis melihat tentera malaikat dia pun berundur dan tidak memberi pertolongan kepada tentera musyrikin, dan juga telah memungkiri janjinya untuk menolong mereka. Allah s.w.t telah memberi kemenangan kepada tentera islam di dalam peperangan tersebut. Di sini jelaslah bahawa iblis adalah pembohong dan pemungkir janji.
Sifat mungkir janji pada diri manusia juga ada banyak macamnya, misalnya dalam sebuah perjanjian kerjasama, mereka juga sering berusaha mengingkarinya dengan banyak alasan. Suka mencari jalan untuk menghindari dari kewajiban membayar hutang atau mengingkari kewajiban menafkahi keluarga dengan jalan bathil, mereka ini sudah masuk dalam golongan syetan laknatullah.
6-“menghasut”(Nazgh)
Dalam kamus menyatakan bahawa “Nazgh” ialah mencerca atau menfitnah. Ia juga membawa makna menghasut, membujuk dan membisik (percakapan hati yang tiada manfaat dan kebaikan). Sifat-sifat ini merupakan sifat iblis laknatullah. Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
“Setelah Syaitan merosakkan(hubungan) antara aku dan saudara-saudaraku”(Surah Yusuf: ayat 100)
Kepada manusia yang suka bergunjing dan berbicara yang tidak ada bukti dan saksinya, mereka bahkan suka membesar-besarkan berita, membuat cerita karangan agar orang yang mendengarkan atau memberi perhatian lebih atau dengan tujuan tertentu, itulah contoh manusia penghasut/niaya. Sikap mereka Ini masuk dalam kategori orang yang suka memakan bangkai saudaranya sendri.
7-“Menjauhkan dan mengakhirkan”(al-Khanas)
Firman Allah yang bermaksud;
“(Aku bermohon dengan Allah) daripada kejahatan bisikan syaitan al-Khannas”(Surah al-Nas: ayat 4).
Ada sekelompok orang yang dalam kesehariannya suka melihat saudaranya menderita, ia merasa senang jika saudaranya merasakan kesedihan, tidak ada rasa empati dan keinginan untuk menolong, melainkan berusaha terus ingin membuat penderitaan makin panjang dan terpuruk.
8-“Memperdaya”(al-Gharur)
Kamus ada menyatakan bahawa tipudaya syaitan membawa maksud menipu, menggoda dan membujuk. Firman Allah s.w.t;
“maka janganlah kamu sekali-kali terpedaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu terpedaya oleh penipu dalam (mentaati) Allah”(Surah Luqman: ayat 33)
Banyak manusia terpedaya dengan kenikmatan dunia yang sifatnya sementara, menganggap diri mereka bisa mendapatkan kebaikan jika mengejar dunia, namun pada akhirnya yang didapatkan hanyalah kekecewaan. Kenikmatan dunia yang lebih banyak memperdayanya itu makin membuatnya semakin ingin memperdaya orang lain dengan arisan berantai misalnya.
9-“Tipudaya”(al-Kayd)
Ia membawa maksud tipu dan jahat seperti melakukan pembohongan dan membuat helah. Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
“maka perangilah penolong-penolong syaitan (kerana) sesungguhnya tipudaya syaitan adalah lemah”(Surah al-Nisa’: ayat 76).
Syetan membuat berbagai tipudaya agar banyak yang mau mengikuti langkah-langkahnya, seperti itu juga sikap orang yang suka melakukan tipudaya dalam bentuk sihir misalnya, banyak manusia percaya kepada sihir dan ahli nujum, sesungguhnya tipudaya itu merugikan mereka sendiri.
10-“Memukul dengan kuat(merasuk) dan menyentuh(menggilakan)-(al-Khabt dan al-Mass)
Ia bermaksud menyentuh manusia dan menyakitinya(merasuk). Allah s.w.t menyifatkan pemakan riba seperti orang yang dirasuk syaitan apabila bangkit dari kubur. Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
“Pemakan-pemakan riba itu tidaklah mereka itu bangkit(dari kubur) melainkan seperti bangkitnya orang-orang yang dirasuk syaitan”(Surah al-Baqarah: ayat 275)
Merasuki bermakna menjadi gila dan hilang kesadaran dan kontrol diri, banyak orang yang menjadi terasuki oleh kesenangan dunia dan mereka menggila-gilakan sesuatu bagaikan barang sesembahan yang layak dipuja-puja, orang-orang seperti ini adalah orang yang sudah diluar batas.
11-“Sihir dengan meniup(al-Nafth)
Firman Allah s.w.t berfirman yang bermaksud;
“(Aku berlindung dengan Allah) daripada tukang-tukang sihir yang meniup pada ikatan-ikatan”(Surah al-Falaq: ayat 4)
Dalam satu doa yang ma’thur diajar kepada kita membaca doa ini yang bermaksud;
“Ya Allah…Aku berlindung dengan Engkau daripada godaan syaitan, tiupan dan ludahannya”
Sifat setan yang suka sekali meniupkan rasa was-was dan takut berlebihan ke dalam diri manusia sehingga manusia itu bersikap diluar kendali dirinya adalah perilaku iblis yang sama dengan manusia yang selalu menghasut dan menakut-nakuti orang lain yang sedang dalam kesusahan. Menakut-nakuti untuk membuatnya lepas dari kuasa Allah swt.
12-“Syaitan laki-laki dan perempuan”(al-Khubth dan al-Khabaaith)
Dalam kamus menjelaskan jahat(al-Khubth) lawannya baik(al-Toyyib). Satu doa yang ma’thur mengajar kita membacanya ketika memasuki tempat buang air(kecil ataupun besar) iaitu yang bermaksud;
“Aku berlindung dengan Engkau ya Allah…dari kejahatan syaitan betina dan jantan”
Disifatkan dengan yang demikian kerana syaitan mengintai untuk memudaratkan manusia di tempat-tempat yang kotor, tempat-tempat maksiat, dan tempat-tempat berkumpulnya pendosa. Syetan yang ada di sana bukan hanya laki-laki tetapi juga ada setan wanita yang menampakkan diri dalam wujud yang sangat disukai manusia durjana. Wanita-wanita penghibur dan lelaki perusak rumah tangga orang lain yang bekerja di tempat kotor dan hina, mereka sesungguhnya sudah bersekutu dengan iblis dan menjadi pasukan perusak iman muslim.
13-“Menggoda”(al-Hamz)
Nabi s.a.w menjelaskan bahawa makna godaan syaitan dengan kematian yaitu menggoda manusia sehingga menjadi gila karena hatinya terkunci. Dalam al-Quran ada menyebut yang bermaksud;
“Dan katakanlah, Ya Tuhanku…Aku berlindung dengan Engkau daripada godaan syaitan-syaitan”(Surah al-Mukminun: ayat 97)
Maknanya Aku berlindung dengan Engkau daripada bisikan syaitan dan godaannya daripada mengingati Allah s.w.t. Dalam suatu hadis menceritakan bahawa rasulullah s.a.w memohon perlindungan dengan Allah s.w.t daripada godaan syaitan, fitnah dan bisikannya.
Setan dan manusia yang sama-sama tersesat akan bersekongkol untuk mencari teman baru yang bisa mereka ajak berbuat dosa bersama-sama dengan cakupan yang lebih besar dan lebih luas lagi, mereka bagaikan orang kehausan mencari mangsa yang siap menjadi teman dan saudara mereka dalam kesenangan dunia. Baik syetan maupun manusia yang sudah mendeklarasikan diri ingin berjalan di sisi kemungkaran, maka mereka sudah masuk dalam golongan yang dilaknaati Allah swt.
Pasukan Panji Hitam akan datang Jika kita Bersatu
Mari Kenali Ruh dan Jiwa Kita
Anak Indigo: Agen Perubahan Akhir Zaman
Terungkap: Misteri Buah Khuldi
Sosok Harry Poter di Kehidupan Nyata
Pada hakikatnya tugas jin dan manusia adalah sama yaitu beribadah kepada Allah swt. Dalam setiap gerak geriknya senantiasa mengharap keridahaan Allah semata. Pekerjaan jin juga sama dengan manusia. Sementara setan mengajak manusia supaya berbuat jahat. Lalu apakah benar ada manusia yang termasuk satu golongan dengan setan? jawabannya ada, yaitu manusia yang mengajak pada kejahatan maka termasuk dalam setan dari golongan manusia yang mana keduanya saling bahu-membahu dan tolong menolong dalam mengerjakan kebathilan. Dua golongan ini memiliki sifat dan perilaku yang mirip bahkan serupa, karena keduanya memiliki kesamaan sudut pandang yaitu sama-sama ingin mengajak manusia kepada keburukan. Keduanya ingin mencapai tujuan bersama yaitu menyesatkan lebih banyak lagi manusia di muka bumi. Lalu apa saja sifat-sifat dasar yang dimiliki golongan manusia dari golongan syetan ini, berikut ini penjelasannya.
a. Jin
Jin artinya yang tersembunyi atau yang tertutup. Oleh karena itu kita tidak akan bisa melihat kehidupan mereka dengan mata telanjang. Lalu dimanakan jin itu berada? Jin juga berada di alam dunia ini, hanya saja mereka berada ditempat yang kita tidak dapat melihat atau alam ghaib.
"...Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka...(QS. Al Araf:27)
b. Setan
Dalam bahasa arab setan berarti jauh. Maksudnya mahluk yang jauh dari petunjuk Allah atau tersesat. Setan adalah sifat jelek yang melekat pada setiap mahluk-Nya. Jika perbuatan jelek sudah menjadi kebiasaan seseorang, perbuatan itu akan berubah menjadi sifat jelek. Oleh karena itu, jika seseorang mempunyai sifat jelek, maka secara tidak langsung ia sudah menjadi setan. Setan dapat berasal dari golongan jin dan manusia. Allah berfirman sebagai berikut:
Artinya:
"Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin,..."(QS. Al An'am:112)
Maka dari itu sudah sadarkah kita bahwa jika dalam diri kita terdapat salah satu sifat setan berikut ini maka kita termasuk dalam golongannya setan yang terkutuk itu. Beberapa ayat al-Quran telah menjelaskan sifat-sifat syaitan yang tercela yang juga dimiliki oleh jin dan manusia, di antaranya;
1-”Takabbur“
Allah s.w.t menyifatkan iblis laknatullah dengan sifat ini kerana iblis menganggap dirinya lebih baik daripada Adam a.s. Dia enggan dan bersikap angkuh/pongah (takabbur) ketika diperintah Allah s.w.t supaya sujud kepada Adam a.s. Sebaagimana Allah s.w.t telah berfirman yang bermaksud:
“Allah s.w.t berfirman; "Apakah yang menghalangi engkau (sehingga)kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?”(iblis) menjawab”Aku lebih baik daripada dia.Engkau ciptakan aku daripada api dan sedangkan dia Engkau ciptakan daripada tanah“(surah al-A’raf:ayat 12)
Sifat takabursetan ini ada pada sebagian diri manusia, yaitu orang-orang yang sudah menganggap dirinya lebih dari orang lain. Mereka tidak sungkan-sungkan membanggakan diri dan menganggap dirinya lebih baik dari yang lain. Dalam hal ini orang ini sudah masuk dalam golongan yang dilaknat allah swt, yaitu golongan tersesat iblis laknatullah.
2-”Sombong dan keras kepala“
Kedua-duanya merupakan sifat iblis sebagaimana Yang Allah s.w.t berfirman yang bermaksud;
“(Iblis) menjawab, Kerana Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku selalu menghalangi mereka daripada jalanMu yang lurus. Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur”(Surah al-A’raf: ayat 16-17)
Ini menunjukkan bahwa kekufuran iblis bukanlah kerana kejahilan bahkan kekufurannya kerana keras kepala dan sifat sombong yang melekat pada dirinya. Sifat ini juga ada pada diri manusia yang hatinya sudah keras dan membatu, sudah tidak bisa diberi nasihat, dan tidak bisa diperbaiki karena hatinya sudah terkunci dan sedemikian kerasnya.
3-“Laknat”
Dilaknat lagi tersingkir dan jauh dari kebaikan, dan iblis juga merupakan yang pertama dilaknat dan disingkir dari rahmat Allah s.w.t. Firman Allah s.w.t;
“(Allah) berfirman,”Keluarlah kamu dari sana (syurga) dalam keadaan terhina dan terusir”(Surah al-A’raf: ayat 18).
Sifat manusia yang juga akan dilaknat Allah di hari akhir kelak adalah orang-orang yang sudah dengan sadar diri mengambil jalan keluar dari akidah Islam dan memilih bersekutu dengan bangsa syetan demi untuk mendapatkan apa yang diinginkan di dunia.
4-“Menggoda(al-Waswasah)) dan memperdaya”
Al-Waswasah ialah percakapan hati yang dibisikkan oleh syaitan yang tidak ada kebaikan dan manfaat, sifatnya hanya menggoda dan menjebak. Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
“Kemudian syaitan membisikkan fikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup. Dan (syaitan) berkata,”Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal(dalam syurga)”(Surah al-A’raf: ayat 20)
Ayat di atas menjelaskan sifat iblis yang hasad dengki terhadap Adam dan Siti Hawa a.s, dan juga bagaimana iblis berusaha memperdaya, menggoda dan menipu sehingga kenikmatan dan pakaian yang baik dirampas daripada keduanya. Sedemikian besarnya rasa benci yang ada dalam hati manusia sehingga ia berusaha melakukan berbagai upaya menghasut, memperdaya dan menipu orang lain, ia sudah tidak bisa lagi melihat keburukan yang akan ditimpakan kepadanya sebagai akibat dari tindakan dengkinya itu sehingga manusia seperti juga sudah terpedaya dan masuk golongan iblis.
5-“Mungkir janji”
Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
”Tidak ada (orang) yang dapat mengalahkan kamu hari ini, dan sesungguhnya aku adalah penolongmu”. Maka ketika kedua-dua pasukan itu telah saling melihat (berhadapan), syaitan balik ke belakang sambil berkata,”Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu”(Surah al-Anfal: ayat 48)
Ahli tafsir menjelaskan bahwa ayat ini diturunkan ketika peperangan badar, di mana iblis berjanji kepada orang musyrikin untuk menolong mereka menentang orang islam, maka tatkala puak islam bersama rasulullah s.a.w berhadapan dengan puak musyrikin, maka iblis pun menyamar sebagai seorang lelaki dan bersamanya tentera, lalu berkata iblis kepada orang musyrikin: Kamu tidak akan kalah hari ini dan aku adalah penolong kamu. Apabila iblis melihat tentera malaikat dia pun berundur dan tidak memberi pertolongan kepada tentera musyrikin, dan juga telah memungkiri janjinya untuk menolong mereka. Allah s.w.t telah memberi kemenangan kepada tentera islam di dalam peperangan tersebut. Di sini jelaslah bahawa iblis adalah pembohong dan pemungkir janji.
Sifat mungkir janji pada diri manusia juga ada banyak macamnya, misalnya dalam sebuah perjanjian kerjasama, mereka juga sering berusaha mengingkarinya dengan banyak alasan. Suka mencari jalan untuk menghindari dari kewajiban membayar hutang atau mengingkari kewajiban menafkahi keluarga dengan jalan bathil, mereka ini sudah masuk dalam golongan syetan laknatullah.
6-“menghasut”(Nazgh)
Dalam kamus menyatakan bahawa “Nazgh” ialah mencerca atau menfitnah. Ia juga membawa makna menghasut, membujuk dan membisik (percakapan hati yang tiada manfaat dan kebaikan). Sifat-sifat ini merupakan sifat iblis laknatullah. Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
“Setelah Syaitan merosakkan(hubungan) antara aku dan saudara-saudaraku”(Surah Yusuf: ayat 100)
Kepada manusia yang suka bergunjing dan berbicara yang tidak ada bukti dan saksinya, mereka bahkan suka membesar-besarkan berita, membuat cerita karangan agar orang yang mendengarkan atau memberi perhatian lebih atau dengan tujuan tertentu, itulah contoh manusia penghasut/niaya. Sikap mereka Ini masuk dalam kategori orang yang suka memakan bangkai saudaranya sendri.
7-“Menjauhkan dan mengakhirkan”(al-Khanas)
Firman Allah yang bermaksud;
“(Aku bermohon dengan Allah) daripada kejahatan bisikan syaitan al-Khannas”(Surah al-Nas: ayat 4).
Ada sekelompok orang yang dalam kesehariannya suka melihat saudaranya menderita, ia merasa senang jika saudaranya merasakan kesedihan, tidak ada rasa empati dan keinginan untuk menolong, melainkan berusaha terus ingin membuat penderitaan makin panjang dan terpuruk.
8-“Memperdaya”(al-Gharur)
Kamus ada menyatakan bahawa tipudaya syaitan membawa maksud menipu, menggoda dan membujuk. Firman Allah s.w.t;
“maka janganlah kamu sekali-kali terpedaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu terpedaya oleh penipu dalam (mentaati) Allah”(Surah Luqman: ayat 33)
Banyak manusia terpedaya dengan kenikmatan dunia yang sifatnya sementara, menganggap diri mereka bisa mendapatkan kebaikan jika mengejar dunia, namun pada akhirnya yang didapatkan hanyalah kekecewaan. Kenikmatan dunia yang lebih banyak memperdayanya itu makin membuatnya semakin ingin memperdaya orang lain dengan arisan berantai misalnya.
9-“Tipudaya”(al-Kayd)
Ia membawa maksud tipu dan jahat seperti melakukan pembohongan dan membuat helah. Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
“maka perangilah penolong-penolong syaitan (kerana) sesungguhnya tipudaya syaitan adalah lemah”(Surah al-Nisa’: ayat 76).
Syetan membuat berbagai tipudaya agar banyak yang mau mengikuti langkah-langkahnya, seperti itu juga sikap orang yang suka melakukan tipudaya dalam bentuk sihir misalnya, banyak manusia percaya kepada sihir dan ahli nujum, sesungguhnya tipudaya itu merugikan mereka sendiri.
10-“Memukul dengan kuat(merasuk) dan menyentuh(menggilakan)-(al-Khabt dan al-Mass)
Ia bermaksud menyentuh manusia dan menyakitinya(merasuk). Allah s.w.t menyifatkan pemakan riba seperti orang yang dirasuk syaitan apabila bangkit dari kubur. Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
“Pemakan-pemakan riba itu tidaklah mereka itu bangkit(dari kubur) melainkan seperti bangkitnya orang-orang yang dirasuk syaitan”(Surah al-Baqarah: ayat 275)
Merasuki bermakna menjadi gila dan hilang kesadaran dan kontrol diri, banyak orang yang menjadi terasuki oleh kesenangan dunia dan mereka menggila-gilakan sesuatu bagaikan barang sesembahan yang layak dipuja-puja, orang-orang seperti ini adalah orang yang sudah diluar batas.
11-“Sihir dengan meniup(al-Nafth)
Firman Allah s.w.t berfirman yang bermaksud;
“(Aku berlindung dengan Allah) daripada tukang-tukang sihir yang meniup pada ikatan-ikatan”(Surah al-Falaq: ayat 4)
Dalam satu doa yang ma’thur diajar kepada kita membaca doa ini yang bermaksud;
“Ya Allah…Aku berlindung dengan Engkau daripada godaan syaitan, tiupan dan ludahannya”
Sifat setan yang suka sekali meniupkan rasa was-was dan takut berlebihan ke dalam diri manusia sehingga manusia itu bersikap diluar kendali dirinya adalah perilaku iblis yang sama dengan manusia yang selalu menghasut dan menakut-nakuti orang lain yang sedang dalam kesusahan. Menakut-nakuti untuk membuatnya lepas dari kuasa Allah swt.
12-“Syaitan laki-laki dan perempuan”(al-Khubth dan al-Khabaaith)
Dalam kamus menjelaskan jahat(al-Khubth) lawannya baik(al-Toyyib). Satu doa yang ma’thur mengajar kita membacanya ketika memasuki tempat buang air(kecil ataupun besar) iaitu yang bermaksud;
“Aku berlindung dengan Engkau ya Allah…dari kejahatan syaitan betina dan jantan”
Disifatkan dengan yang demikian kerana syaitan mengintai untuk memudaratkan manusia di tempat-tempat yang kotor, tempat-tempat maksiat, dan tempat-tempat berkumpulnya pendosa. Syetan yang ada di sana bukan hanya laki-laki tetapi juga ada setan wanita yang menampakkan diri dalam wujud yang sangat disukai manusia durjana. Wanita-wanita penghibur dan lelaki perusak rumah tangga orang lain yang bekerja di tempat kotor dan hina, mereka sesungguhnya sudah bersekutu dengan iblis dan menjadi pasukan perusak iman muslim.
13-“Menggoda”(al-Hamz)
Nabi s.a.w menjelaskan bahawa makna godaan syaitan dengan kematian yaitu menggoda manusia sehingga menjadi gila karena hatinya terkunci. Dalam al-Quran ada menyebut yang bermaksud;
“Dan katakanlah, Ya Tuhanku…Aku berlindung dengan Engkau daripada godaan syaitan-syaitan”(Surah al-Mukminun: ayat 97)
Maknanya Aku berlindung dengan Engkau daripada bisikan syaitan dan godaannya daripada mengingati Allah s.w.t. Dalam suatu hadis menceritakan bahawa rasulullah s.a.w memohon perlindungan dengan Allah s.w.t daripada godaan syaitan, fitnah dan bisikannya.
Setan dan manusia yang sama-sama tersesat akan bersekongkol untuk mencari teman baru yang bisa mereka ajak berbuat dosa bersama-sama dengan cakupan yang lebih besar dan lebih luas lagi, mereka bagaikan orang kehausan mencari mangsa yang siap menjadi teman dan saudara mereka dalam kesenangan dunia. Baik syetan maupun manusia yang sudah mendeklarasikan diri ingin berjalan di sisi kemungkaran, maka mereka sudah masuk dalam golongan yang dilaknaati Allah swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar