Hidayatullah.com—Di era modern, banyak kaum ibu menghindari menyusui anaknya. Padahal manfaat menyusui justru lebih banyak. Di antaranya adalah membuat mereka lebih cepat langsing kembali.
Hal itu dikatakan dr. Dyah Purnamasari, Sp.PD, dari Divisi Metabolik dan Endokrin Departemen Penyakit Dalam FKUI.
Hal itu disampaikannya kepada media, usai menjadi pembicara dalam media edukasi bertemakan penyakit kardiovaskular dan diabetes, di Jakarta, Kamis (11/05/2012).
"Pada saat ibu memberikan ASI ekslusif, itu berarti dia sudah mengurangi timbunan lemak yang memang dicadangkan tubuh pada ibu hamil," ujarnya dikutip detik.com.
Lemak tersebut, lanjutnya, memang disiapkan tubuh untuk bekal menyusui bayinya.
Lemak tersebut akan digunakan dalam memproduksi ASI, sehingga bila tidak menyusui, maka lemak yang tidak terpakai akan tetap tertimbun, kata Dyah.
"Nah, ASI yang tidak diberikan akan mengendap, otomatis bobot tubuh tidak akan turun," katanya.
Selain itu menyusui memiliki manfaat lain terutama bagi bayi, karena terbukti bayi yang diberikan ASI eksklusif sejak lahir, akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih dibandingkan dengan bayi yang hanya meminum susu formula.
Sebelumnya, American Academy of Pediatrics (AAP) pernah menegaskan kegiatan menyusui tidak hanya menguntungkan bayi karena menerima ASI, tetapi juga menguntungkan bagi kesehatan ibu yang menyusui.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan AAP, keuntungan bagi ibu menyusui antara lain akan lebih sedikit kehilangan darah saat pascapersalinan. Selain itu, bagi ibu menyusui, uuterus akan mengecil dan kembali ke ukuran normal lebih cepat.
Menyusui juga membantu mendorong mental sang ibu. Menurut penelitian yang dilakukan di Australia pada tahun 2003, banyak ibu yang tidak menyusui justru mengalami depresi pascapersalinan.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 14.000 perempuan yang menyusui bayinya secara eksklusif selama enam bulan pascamelahirkan menunjukkan bahwa mereka (perempuan yang menyusui) lebih langsing dibandingkan para ibu yang tidak menyusui.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa ibu yang menyusui mempunyai kemungkinan berkurangnya kesempatan terkena gestational diabetes sebesar 4 – 12 persen.
Berdasarkan data hasil studi jangka panjang yang dilakukan Nurse’s Health Study, perempuan yang menyusui setidaknya 12 bulan selama hidup mereka terhindar dari risiko terserang rheumatoid arthritis sebesar 20 persen. Sementara mereka yang menyusui selama 24 bulan selama hidupnya, berkesempatan terhindar dari risiko tersebut ampai setengahnya.*
Jumat, 11 Mei 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri yang Diunggulkan
MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN
Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...
Popular Post
-
Beberapa tahun belakangan, banyak sekali bermunculan ustadz dan penceramah baru di Indonesia. Patut disyukuri dengan banyaknya penceramah d...
-
Dari kaca mata Islam, apa makna istilah Murtad dan Mualaf? Ada hal mendasar yang membedakan antara mualaf dan murtadin. Mualaf adalah ...
-
Kalau Nonton Film-film kolosal Holywood yang bersetingg masa lalu, sering kali kita menyaksikan kehadiran Dewa-Dewi sebagai sosok yang di ag...
-
Penglihatan manusia tentu tidak bisa menjangkau benda yang berada di balik tembok. Contoh kecil di atas menunjukkan betapa indera manusia m...
-
Ini bukan cerita bualan alias “hoaks”. Dalam sebuah lukisan, sosok Bunda Maria sang Perawan Suci dalam agama Kristiani memang begitu angg...
-
Darah keturunan paling kaya dan pemimpin dari Yahudi Ashkenazi di dunia saat ini adalah keluarga Rothschild. Seperti yang akan Anda pelajar...
-
OLeh: Dr. Adian Husaini “Sejarah Gelap Para Paus – Kejahatan, Pembunuhan, dan Korupsi di Vatikan”. Itulah judul sebuah buku yang belum lama...
-
Ajaran dan pemikiran tentang satanisme ini dituangkan dalam tulisannya yang diberi judul Liber Legis yang intinya mengajarkan kebebasan manu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar