Hadits Nabi saw tentang kondisi manusia; "Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sehingga ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya, tentang masa mudanya, digunakan untuk apa, tentang hartanya, dari mana diperoleh dan kemana dihabiskan, dan tentang ilmunya, apa yang dilakukan dengan ilmunya itu." (HR. Tirmidzi).

Jumat, 14 Maret 2014

Delima, si Buah dari Negeri Surga

Delima (punica granatum) atau ar-rumman atau Pommegrade Buah dengan kulit berkilat dan apabila dikupas susunan didalamnya akan terlihat biji-biji merah segar, manis masam rasanya.

Merupakan buah yang tersebut dalam Al-Quran selain Buah Tin, Zaitun, Anggur, dan Kurma. Dalam surah Al-An’am disebut kan :

“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda [kekuasaan Allah] bagi orang-orang yang beriman” (QS Al An’aam:99)

Selayang Pandang

Delima sering ditanam di kebun-kebun sebagai tanaman hias, tanaman obat, atau karena buahnya yang dapat dimakan. Pohon kecil dengan tinggi 2–5 m. Batang berkayu, ranting bersegi, percabangan banyak, lemah, berduri pada ketiak daunnya, cokelat ketika masih muda, dan hijau kotor setelah tua.

Dalam banyak budaya, Delima melambangkan kesuburan dan Panjang usia. Orang Cina misalnya menyajikannya sewaktu upacara perkawinan karena ia dianggap lambang Kesuburan, Kemakmuran dan Keturunan besar.

Jika ditinjau, Delima yang berasal dari negara Iran dikenali sebagai Pinica granatum dalam istilah botani juga didapati di India, Afghanistan dan Syria.

Pada zaman Nabi Musa as, buah Delima yang bermutu sudah ditanam di Palestina, Syiria, Lebanon dan Rimmon, kota masa lalu yang saat ini bernama bandar Hebron, terkenal karena perkebunan Delima. Buah delima menjadi simbol kesuburan bagi perkahwinan masyarakat di Timur Tengah.

Dalam agama Kristen, buah Delima menjadi simbol kebangkitan dan Kehidupan yang kekal dalam agama Buddha, buah Delima dikatakan buah yang Berkah selain dari buah Limau.

Di China pula, buah delima menjadi satu simbol Kesuburan, Rezeki yang melimpah ruah, Keturunan yang banyak dan masa depan yang membawa Berkah.

Namun, dalam Islam, buah Delima merupakan salah satu buah yang terdapat di dalam syurga yang dikurniakan Allah sebagai rezeki yang boleh dinikmati oleh umat manusia yang menunjukkan tanda- tanda kekuasaanNya sebagaimana yang termaktub dalam firmanNya di dalam surah al An’am ayat 99 dan ayat 141.

“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan“ (QS Al An’aam:141)

|
Kandungan dan Nutrisi


Delima, sejenis buah lain yang disebutkan di dalam Al-Qur`an, mengandung potassium yang besar volumenya, protein dan lemak hanya sedikit yang terkandung. selain dari mineral-mineral lain seperti :

Fosfor,
Kalsium,
Besi,
Sodium,
dan vitaman-vitamin A, B1, B2, B3, dan C.

Bereaksi bersama sodium, potassium mengatur ekuilibrium air tubuh dan menjaga detak jantung agar tetap normal. Dengan memelihara keseimbangan kadar potassium-sodium, buah ini juga menunjang kepekaan saraf dan otot agar berfungsi secara teratur, mencegah edema.

Delima mengurangi kadar gula yang beredar di dalam darah dan menghilangkan rasa letih otot dan memungkinkannya bergerak dengan mudah dan juga menguatkan jantung.

|
Manfa’at dan Khasiat


Manfaat delima tersebut bisa diperoleh dengan berbagai cara, seperti dalam bentuk sari buah atau bisa juga memakan bijinya, sirup, pasta atau konsentrat delima. Secara tradisional, buah delima biasa digunakan untuk membersihkan kulit dan mengurangi peradangan pada kulit.

Sari buah delima juga tinggi kandungan Flavonoid nya, suatu jenis antioksidan kuat yang penting perannya untuk mencegah berkembangnya radikal bebas di dalam tubuh sekaligus memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, serta mampu dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung, kanker kulit, dan kanker prostat.

Antioksidan yang terkandung didalamnya membantu mencegah penyumbatan pada pembuluh darah arteri oleh kolesterol.

Jus buah delima juga bisa mengurangi derita radang tenggorokan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Clinical Nutrition, buah Delima yang kaya antioksidan ini bisa mencegah oksidasi LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh.

Di Irak dan Iran, Jus Delima yang dibuat kumur terlebih dahulu sebelum diminum membantu membersihkan mulut dan gigi, serta mencegah Infeksi sehingga membantu menghilangkan bau mulut yang tidak sedap.

Memakan dengan perlahan-lahan buah Delima dan mengeluarkan bijinya dapat menjernihkan suara yang serak dan menghindari kekeringan tenggorokan.

Manfaat lainnya, kandungan zat tannin dalam buah delima dapat membius cacing gelang, cacing kremi dan cacing pita dalam usus sehingga mereka dapat dikeluarkan melalui air besar. Cara ini sudah biasa digunakan oleh penduduk Mesir dan Vietnam.

|
Mahasiswa Pengkaji Virus Lewat Alquran Menjuarai Lomba

Mahasiswa Unsyiah melakukan kajian, Analisis potensi pemanfaatan buah delima (punica granatum sebagai pembunuh virus (virusid) dan anti HIV I yang resisten nucleotida dan non nucleotide berdasarkan tinjauan ilmiah dan Al-Quran

BANDA ACEH — Harapan T (23), mahasiwa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh yang menganalisis virus anti HIV dari tinjauan Alquran, menjuarai lomba karya tulis ilmiah Islam nasional yang berlangsung di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Karya ilmiahnya berjudul “Analisis potensi pemanfatan buah delima (punica granatum sebagai pembunuh virus (virusid) dan anti HIV I yang resisten nucleotida dan non nucleotide berdasarkan tinjauan ilmiah dan Al-Quran,” dipilih sebagai makalah terbaik oleh dewan juri lomba.

“Kami dari unsur akademi Fakultas Kedokteran Unsyiah menyatakan bangga dan terharu atas prestasi yang diraih Harapan T,” kata dosen Fakultas Kedokteran Unsyiah Darussalam dr. HM Andalas SPoG di Banda Aceh, Minggu.

Lomba karya tulis yang diselenggarakan forum ukhuwah lembaga dakwah Fakultas Kedokteran SeIndonesia ini diikuti oleh seluruh Fakultas Kedokteran di Indonesia, dengan dewan juri antara lain :

Prof DR Marsetyawan,
DR Muhammad Tarqib, SpBS
Dan DR Jamal A.Aziz MAg.

Dewan Juri sangat tertarik dengan penyajian dari mahasiswa Harapan T. Apalagi, sampai saat ini belum ada jawaban pasti untuk obat penyakit AIDS,” terang Andalas.

Sejauh ini buah Delima memang sering digunakan untuk mengobati penyakit Demam Berdarah, namun belum ada pihak yang melakukan penelitian ilmiah dengan jumlah sample besar terhadap buah ini.

“Kita berharap kedepan Harapan mau melakukan riset lanjutan tentang peran buah delima untuk mengobati seseorang yang terkena HIV/AIDS,” ujar Andalas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN

Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...

Popular Post