Hadits Nabi saw tentang kondisi manusia; "Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sehingga ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya, tentang masa mudanya, digunakan untuk apa, tentang hartanya, dari mana diperoleh dan kemana dihabiskan, dan tentang ilmunya, apa yang dilakukan dengan ilmunya itu." (HR. Tirmidzi).

Senin, 09 Januari 2017

BERITA: SMAKIN HOAX SMAKIN HOT

JAMAN canggih seperti ini, siapa yang tidak suka berita Hoax? jangan bilang anda adalah salah satu orang yang benci berita hoax, karena itu tandanya anda tidak realistis. Hari gini mana ada berita yang tidak diberi bumbu dan kecap asin biar tambah gurih. Hampir semua portal berita menambahkan bumbu penyedap agar portainya dikunjungi banyak orang, mendapat tombol like dijadikan halaman berlangganan dan sebagainya, semua itu perlu dilakukan untuk menjaga eksistensi mereka. Lalu jika semua portal menerapkan porsi berita tanpa hoax, kira-kita siapa yang akan datang berkunjung dan memberikan jempol atau siapa yang akan berkenan memasang iklan di portal tersebut. Ya seperti itulah pola konsumsi masyarakat kita, suka dengan segala sesuatu yang dilebih-lebihkan, itu memang sudah jadi bagian dari gaya hidup masyarakat kita. Semakin hoax sebuah berita maka semakin laku keras berita itu dikunjungi pencari berita, apalagi jika itu menyangkut public figure, semakin hoax semakin digemari massa. Apa ini sebuah kesalahan atau sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari? Anda punya jawabannya

Baru-baru ini digelar acara pengukuhan penolakan penyebaran berita hoax alias berita palsu diberbagai media terutama media sosial, deklarasi di gelar untuk menarik minat publik akan kebutuhan kualitas berita yang tidak mengandung unsur bohong dan berita palsu. Kelihatan dan terasa sangat seriusnya pemerintah mengurusi urusan berita hoax yang banyak beredar saat ini, seperti sedang mencari pembenaran atas berbagai peristiwa dan kejadian yang sedang berlaku di masyarakat yang kian kritis saat ini, pemerintah merasa perlu mencari cara agar dapat menggiring opini massa di media sosial sehingga tidak akan menjadi bumerang suatu saat nanti. Tapi perlukah pemerintah ikut serta dalam tindak dan tanduk masyarakat dalam menentukan berita yang mereka ingin konsumsi? Apakah masyarakat kita masih termasuk dalam kategori "bodoh" dalam memilih berita dan dianggap tidak mampu menyaring dan mengkounter sumber berita mana yang baik untuk dikonsumsi?

Bukankah setiap orang membutuhkan prosess belajar yang panjang untuk mencapai tahap pemahaman yang baik mengenai keakuratan sebuah berita? Memangnya dengan cara mengendalikan pertumbuhan media online yang dianggap menyesatkan, akan membuat masyarakat semakin pandai dalam memilih berita? Belakangan ini kominfo merasa resah dengan 11 itus media online lalu memblokir sepihak. Apakah itu perlu dilakukan? Apakah dengan menutup 11 situs tidak akan membuat jumlah situs hoax tumbuh lebih banyak?

Semua pertanyaan ini sebenarnya ada jawaban sederhana dan tidak perlu ditanggapi dengan menganggap semua berita di media online berbobot Hoax semua, kita juga jangan seolah-olah ingin mengajari masyarakat bahwa hanya media yang terdaftar di kominfo saja yang yang paling jujur dan tidak mengandung unsur kepalsuan, sehingga semua masyarakat dipaksa untuk hanya mengakses media-media resmi yang diberi label oleh pemerintah. Padahal sesungguhnya tidak semua media online bermuatan hoax dan tidak semua media resmi bermuatan jujur, kadang juga mereka suka berlebihan dalam menulis berita. Kita jangan sampai masuk dalam stigma bahwa berita hoax itu tidak akan memberitkan pelajaran apappun kepada kita, setidaknya dengan adanya berita hoax maka masyarakat juga bisa mengambil pelajaran bahwa dengan adanya berita hoax sebuah kebenaran akan muncul dengan sendirinya tanpa perlu ditambahan-tambah dan di bumbui dengan berbagai dramatisasi cerita.

Ada sisi positif yang dihasilkan dari sebuah berita bohong yang beredar, bahwa berita hoax itu akan mendukung sebuah kebenaran sebuah berita secara alami ia akan menunjukkan sisi kebenaran yang tersembunyi. Sebagai contoh, pihak yang paling sering terkena isu berita hoax yaitu Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, berbagai berita hoax beredar di media sosial, misalnya ketika ia diberitakan sangat berambisi ingin menjadi presiden, masyarakat yang sudah mengenal pribadi sang jenderal sudah tidak merasa heran dengan berita tersebut, dan ketika sang jenderal sendiri memberikan klarifikasi, terungkaplah kebenaran bahwa berita itu bohong dan sama sekali tidak bisa dipertanggung jawabkan dan terungkaplah siapa yang ingin mengambil keuntungan dan siapa yang bermain di belakang itu semua.

Jadi sesungguhnya berita hoax tidaklah selamanya buruk bagi masyarakat, ia juga mengandung unsur pembelajaran dan pengetahuan menjadi makin luas sebab orang akan menelusuri asal mula berita dan menjabarkan secara gamblang mengapa berita bohong itu beredar. karena sesungguhnya tujuan seseorang menyebarkan berita palsu adalah dalam rangka memberita petunjuk tentang suatu peristiwa yang mungkin akan terjadi di kemudian hari, tetap saja walaupun ia bernilai bohong tetapi juga memiliki nilai berita, karena bagaikan untaian benang merah yang terus dirajut pelakunya, kebohongan-demi kebohongan yang mereka tebarkan ketika disusun maka akan membentuk nilai kebenaran.

Bahkan Tuhan yang Maha Besar dan Maha Berkuasa di alam semesta ini sudah menciptakan alam ini dengan sangat lengkap ini saja masih juga disertai dengan diciptakan manusia yang memiliki kekurangan dan kelemahan. Manusia adalah mahluk tuhan yang paling baik dibanding mahluk ciptaan lain pun masih diberi ujian untuk bisa menentukan mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya. Manusia bahkan masih diberi kesempatan untuk menentukan sendiri atas kehendak pribadi menentukan pilihan, bagaimana pemerintah yang baru berjalan dua tahun ini tidak bisa menerima perbedaan dan keberadaan orang-orang yang suka membuat berita hoax, sementara Tuhan saja tidak bertindak seperti itu.

Jadi harusnya pemerintah jangan terlalu parno dengan berita palsu atau hoax yang beredar di masyarakat, biarkan masyarakat sendiri yang menilai dan membedakan mana sumber berita yang baik untuk mereka konsumsi mana yang tidak baik, selagi masih bernada kritik membangun dan memberi masukan kepada pemerintah pastinya itu untuk kebaikan pemerintah sendiri. MAsyarakat kita ini bukan masyarakat bodoh yang tidak bisa membedakan mana berita bohong dan asli kok, mereka sudah pandai dan cerdas dalam menyerap informasi mana yang bermutu mana yang sampah. Lagi pula, dimana seninya jika semua berita mengedepankan aspek kebenaan, masyarakat akan mudah jenuh dan malas membaca berita, karena dianggap terlalu serius dan membosankan. Dan lagi berita hoax ini masih dibutuhkan dalam rangka kebutuhan variasi berita yang sifatnya hiburan semata, berita hoax yang sifatnya ringan dan hiburan sesaat. agar masyaraat juga tidak stress disuguhi berita-berita bertema kekerasan dan serius terus-terusan, justru akan membentuk karakter masyarakat yang mudah stress dan depresi.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN

Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...

Popular Post