REPUBLIKA.CO.ID, Tim ekskavasi di Bulgaria melanjutkan pencarian fosil makhluk mirip primata yang mungkin saja nenek moyang langsung manusia, temuan itu meragukan hipotesis asal-usul manusia dari Afrika.
Graecopithecus freybergi, yang hidup 7,2 juta tahun lalu, hanya diketahui berdasarkan tulang rahang bawah yang digali di Yunani pada 1944 silam. Fosil gigi mereka ditemukan pada 2009 di dekat kota Chirpan, Bulgaria. Penggalian kini dilanjutkan di sana.
“Bagus jika menemukan kerangka utuh, tapi, tulang paha pun akan sangat membantu,” kata kepala National Museum of Natural History, Profesor Nikolai Spassov, dikutip dari Reuters.
Ilmuwan telah lama meyakini nenek moyang manusia, hominin, berasal dari Afrika. Hingga saat ini, hominin tertua yang diketahui adalah Sahelanthropus, yang hidup 6-7 juta tahun lalu di Chad. Spassov berharap fosil baru ini akan mendukung teori hominin berasal dari Mediterania Timur.
“Kemungkinan besar mereka bermigrasi ke Afrika karena perubahan iklim,” kata dia.
Graecopithecus freybergi hidup di sabana, dikelilingi predator berbahaya. Graecopithecus freybergi laki-laki diperkirakan berbobot 40 kilogram dan perempuan 30 kilogram. Ilmuwan di Yunani juga akan melanjutkan penggalian hominin di negara tetangga Macedonia mulai September mendatang.
Graecopithecus freybergi, yang hidup 7,2 juta tahun lalu, hanya diketahui berdasarkan tulang rahang bawah yang digali di Yunani pada 1944 silam. Fosil gigi mereka ditemukan pada 2009 di dekat kota Chirpan, Bulgaria. Penggalian kini dilanjutkan di sana.
“Bagus jika menemukan kerangka utuh, tapi, tulang paha pun akan sangat membantu,” kata kepala National Museum of Natural History, Profesor Nikolai Spassov, dikutip dari Reuters.
Ilmuwan telah lama meyakini nenek moyang manusia, hominin, berasal dari Afrika. Hingga saat ini, hominin tertua yang diketahui adalah Sahelanthropus, yang hidup 6-7 juta tahun lalu di Chad. Spassov berharap fosil baru ini akan mendukung teori hominin berasal dari Mediterania Timur.
“Kemungkinan besar mereka bermigrasi ke Afrika karena perubahan iklim,” kata dia.
Graecopithecus freybergi hidup di sabana, dikelilingi predator berbahaya. Graecopithecus freybergi laki-laki diperkirakan berbobot 40 kilogram dan perempuan 30 kilogram. Ilmuwan di Yunani juga akan melanjutkan penggalian hominin di negara tetangga Macedonia mulai September mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar