Hadits Nabi saw tentang kondisi manusia; "Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sehingga ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya, tentang masa mudanya, digunakan untuk apa, tentang hartanya, dari mana diperoleh dan kemana dihabiskan, dan tentang ilmunya, apa yang dilakukan dengan ilmunya itu." (HR. Tirmidzi).

Senin, 07 Maret 2016

KEHENDAK ALLAH SWT ATAS HAMBA-NYA

KEHENDAK ALLAH ATAS HAMBA-NYA, TENTANG KEBAIKAN DAN KESESATAN
BERDASARKAN AL QURAN DAN HADIST:


Dalam Firman-Nya Allah bersabda: “Barang siapa yang Allah kehendaki untuk mendapat petunjuk, Dia melapangkan dadanya untuk Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (QS. Al An’am 6: 125)

Kumpulan Hadist dan Penjelasannya;

1. "Apablia Allah menghendaki kebaikan atas hamba-Nya, maka Allah akan menjadikan kekayaan pada jiwanya dan ketaqwaan pada hatinya. Dan apabila Allah menghendaki akan keburukan atas hamba-Nya maka Allah menjadikan kemiskinan diantara dua pelupuk matanya (haus dunia)." (Riwayat Baihaqi dari Anas)

Penjelasan: Bila Allah berkenan pada hambanya maka Allah akan menjadikan jiwanya kaya dan hatinya penuh ketakwaan. Sedangkan apabila Allah tidak menghendaki kebaikan atas hambanya maka dijadikannya kemiskinan di antara kedua matanya.

2. "Apabila Allah menghendaki kebaikan atas umatnya, maka Allah memperdalam baginya ilmu agama, dan menjadi zuhud ia daripada dunia, dan memudahkan ia memandang hina akan aib dunia." (Riwayat Baihaqi dari Anas).

Penjelasan: Apabila Allah menghendaki kebaikan pada umatnya, maka dimudahkan orang yang memperdalam ilmu agama, sehingga ia beragama karena keinsyafannya bukan karena kepentingan dunia, sehingga ia mengerti apa saja yang menjadi aib dunia, seperti terhindar dari sifat tamak dan rakus pada dunia; maka hal itu akan ditinggalkannya, dan dirinya akan selamat dari tipu daya dunia.

3. "Apabila Allah mengehendaki kebaikan atas hamba-Nya, Allah akan membukakan baginya kunci hatinya, dan Allah telah menjadikan padanya keyakinan dan kebenaran dan Allah telah menjadikan hatinya menerima bagi apa yang telah menjalani padanya dan ALlah menjadikan hatinya sejahtera dan lidahnya benar, dan tabiatnya baik dan Allah menjadikan telinganya untuk mendengarkan dengan memperhatikan dan matanya untuk pandangan yang berakal. (Riwayat Syekh dari Abu Dzar).

Penjelasan: Hamba yang baik dimata ALlah, hatinya akan terbuka dan menerima dengan mudah yang baik-baik dengan penuh keyakinan dan kejujuran, hatinya terpelihara darisifat-sifat yang tidak baik, lidahnya tidak bisa berdusta, akhlaknya baik, dan telinganya dari perkataan yang palsu dan matanya mempehatikan hanya yang baik-baik dan sebagainya.

4. "Apabila Allah menghendaki kebaikan atas hamba-Nya, menyegerakan Allah atas balasannya yang baik di dunia. Dan apabila Allah menghendaki akan keburukan atas hamba-Nya, Allah menahan dari padanya dengan dosa-dosanya, sehingga disempurnakan balasannya di hari kiamat kelak. (Riwayat Thabrani dari Ammar bin Yasir).

Penjelasan: Allah memiliki sifat pengasih lagi maha penyayang, apabila seorang hamba berbuat baik di dunia, maka akan disegerakan balasan kebaikan atasnya di dunia ini dan di akhirat nanti akan mendapat balasan berlipat ganda. Dan apabila seseorang berbuat kejahatan di dunia ini, maka atas kejahatannya itu akan dibalas di akhirat nanti, dan didunia ini masih ditangguhkan Allah balasannya, mudah-mudahan orang itu segera bertobat, sehingga dosanya mendapat ampunan dari Allah swt. Karena hanya ada dua jenis kejahatan yang agar segera mendapat balasan di dunia, yaitu dosa berzina dan durhaka pada orang tua.

Sudahkah anda menjadi gambaran orang, yang atas dirinya ada kehendak Allah swt? Jika benar maka bersyukur dan istiqomahlah. Karena dengan demikian atas apa-apa yang ada dalam diri kita, semua itu terjadi atas kehendak dari-Nya. Lalu bagaimana jika belum, maka berusahalah sekuat tenaga belajar ilmu agama dan meninggalkan kesenangan dunia dengan niat menapaki keinsyafan. Maka di dalam keseriusan dan ketaatan kepada-Nya mempelajari agama Allah, maka Allah akan menunjukkan kita pada jalan kebenaran. Sebagaimana firman ALlah berikut ini:

"Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam memperoleh hidayahKu, niscaya akan Kami tunjuki jalan-jalanKu" (QS. Al-Ankabuut: 69).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN

Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...

Popular Post