Memberi lebih baik daripada menerima memang benar adanya, sebab dengan memberi Anda mendapatkan lebih banyak manfaat. Hal yang perlu diingat adalah memberi tidak harus selalu berupa materi atau uang, tetapi perhatian, kasih sayang ataupun sekedar senyuman tulus juga termasuk pemberian. Tata cara memberi yang baik juga harus disertai dengan hati yang iklas, sehingga pada saat proses memberi itu, orang yang memberikan bantuan juga secara mental mereka bisa menjadi lebih sehat.
Berikut adalah manfaat memberi menurut para ahli kesehatan jiwa:
Memberi = mengurangi beban orang lain
Inspirator dunia Harvey Mckinnon dan Azim Jamal mengaku mendapatkan keseimbangan hidup dari hal-hal yang mereka tekuni, menjadi relawan sosial dan mengumpulkan dana untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Sebuah penelitian di Michigan menemukan adanya peningkatan harapan hidup dan sistem imun pada pekerja sukarela. Selain itu terjadi juga penurunan tingkat kolesterol buruk, angka kejadian nyeri di dada, stress, serta perbaikan kinerja jantung pada orang yang menjadi sukarelawan. Bahkan penelitian di Florida juga menyebutkan bahwa ODHA (pengidap AIDS) yang menjadi sukarelawan membantu orang lain, hidupnya bertahan lebih lama daripada ODHA yang tidak menjadi sukarelawan.
Memberi memperkaya diri
Memberi tidak akan membuat Anda miskin, justru akan memperbanyak harta. Ini merupakan logika yang diajarkan oleh ajaran agama tertentu, dan secara psikologis, hal tersebut benar adanya. Sebab, saat Anda berada dalam kondisi kaya (memiliki banyak harta, bahagia, dihargai dan berdaya) dan terdorong untuk memberi atau membantu orang lain Anda akan mengangkat harga diri (self esteem) orang tersebut. Padahal sebenarnya Anda pun sedang mengangkat self esteem Anda sendiri, artinya Anda menaikkan rasa percaya diri, keyakinan dan motivasi lebih yang akan menumbuhkan rasa optimisme pada diri mereka sendiri. orang itu secara mental akan meningkatkan daya juang dan kemampuannya untuk bekerja lebih giat dan rajin, dari sinilah kondisi harta yang ada akan semakin banyak dapat tercapai.
Memberi itu = sehat
Jika memberi dilakukan dengan ikhlas, maka Anda akan mendapatkan kebahagiaan. Pasalnya, ketika memberi apapun kepada orang lain, dan melihat orang lain itu merasa terbantu dan tertolong, Anda akan ikut bahagia. Saat itulah hormone endorphin berperan besar untuk mengenyahkan rasa sakit, membuat tubuh merasa nyaman, dan membentuk sistem daya tahan tubuh yang kuat dengan meningkatkan sel-sel dalam sistem kekebalan tubuh Anda.
Mulai sekarang biasakan diri Anda untuk memberi tanpa mengharap imbalan, niscaya kehidupan Anda menjadi lebih ringan dan bahagia. Jika sifat memberi sudah menjadi karakter, memberi apapun akan Anda lakukan secara ikhlas karena pahala atau balasan dari Tuhan sudah bukan menjadi tujuan utama. Namun, justru dari situlah balasan tersebut akan datang berlipat-lipat tanpa diduga. (pfa/photos:ist)
"Jadi, ketika Anda memberi sesuatu kepada orang lain dengan ikhlas, maka pada hakikatnya Anda sedang memberi kepada Anda sendiri" -Erbe Sentanu, Quantum Ikhlas.
Berikut adalah manfaat memberi menurut para ahli kesehatan jiwa:
Memberi = mengurangi beban orang lain
Inspirator dunia Harvey Mckinnon dan Azim Jamal mengaku mendapatkan keseimbangan hidup dari hal-hal yang mereka tekuni, menjadi relawan sosial dan mengumpulkan dana untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Sebuah penelitian di Michigan menemukan adanya peningkatan harapan hidup dan sistem imun pada pekerja sukarela. Selain itu terjadi juga penurunan tingkat kolesterol buruk, angka kejadian nyeri di dada, stress, serta perbaikan kinerja jantung pada orang yang menjadi sukarelawan. Bahkan penelitian di Florida juga menyebutkan bahwa ODHA (pengidap AIDS) yang menjadi sukarelawan membantu orang lain, hidupnya bertahan lebih lama daripada ODHA yang tidak menjadi sukarelawan.
Memberi memperkaya diri
Memberi tidak akan membuat Anda miskin, justru akan memperbanyak harta. Ini merupakan logika yang diajarkan oleh ajaran agama tertentu, dan secara psikologis, hal tersebut benar adanya. Sebab, saat Anda berada dalam kondisi kaya (memiliki banyak harta, bahagia, dihargai dan berdaya) dan terdorong untuk memberi atau membantu orang lain Anda akan mengangkat harga diri (self esteem) orang tersebut. Padahal sebenarnya Anda pun sedang mengangkat self esteem Anda sendiri, artinya Anda menaikkan rasa percaya diri, keyakinan dan motivasi lebih yang akan menumbuhkan rasa optimisme pada diri mereka sendiri. orang itu secara mental akan meningkatkan daya juang dan kemampuannya untuk bekerja lebih giat dan rajin, dari sinilah kondisi harta yang ada akan semakin banyak dapat tercapai.
Memberi itu = sehat
Jika memberi dilakukan dengan ikhlas, maka Anda akan mendapatkan kebahagiaan. Pasalnya, ketika memberi apapun kepada orang lain, dan melihat orang lain itu merasa terbantu dan tertolong, Anda akan ikut bahagia. Saat itulah hormone endorphin berperan besar untuk mengenyahkan rasa sakit, membuat tubuh merasa nyaman, dan membentuk sistem daya tahan tubuh yang kuat dengan meningkatkan sel-sel dalam sistem kekebalan tubuh Anda.
Mulai sekarang biasakan diri Anda untuk memberi tanpa mengharap imbalan, niscaya kehidupan Anda menjadi lebih ringan dan bahagia. Jika sifat memberi sudah menjadi karakter, memberi apapun akan Anda lakukan secara ikhlas karena pahala atau balasan dari Tuhan sudah bukan menjadi tujuan utama. Namun, justru dari situlah balasan tersebut akan datang berlipat-lipat tanpa diduga. (pfa/photos:ist)
"Jadi, ketika Anda memberi sesuatu kepada orang lain dengan ikhlas, maka pada hakikatnya Anda sedang memberi kepada Anda sendiri" -Erbe Sentanu, Quantum Ikhlas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar