Tulisan ini dimuat berdasarkan hasil sebuah diskusi mengenai wujud alami dari sosok Jin, serta kegiatan penampakkan mereka dalam bentuk UFO dan bentuk-bentuk medium lainnya.
Berikut adalah asumsi dalam sudut pandang yang menekankan bahwa Jin merupakan makhluk hidup yang mendiami sebuah tempat yang pararel dengan manusia, akan tetapi karena eksistensi mereka berada pada angka getaran yang berbeda, maka mereka tidak secara normal nampak kepada kita atau dapat dideteksi oleh kita.
Meskipun mereka tidak nampak, namun ketika terjadi penampakkan seperti UFO atau kejadian-kejadian medium lainnya, mereka seringkali merubah dirinya dalam bentuk sebuah energi yang dapat kita ukur - dan inilah apa yang disebut dengan istilah elektromagnetik spektrum.
Tulisan ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan (1): akibat-akibat yang dapat diobservasi yang berhubungan dengan penampakkan UFO serta dengan kejadian-kejadian psikis; (2) tradisi kearifan "ilmu klenik atau perdukunan"; dan (3) ilmu pengetahuan kontemporer.
Kami memulai pembahasan masalah ini dengan tradisi Islam, khususnya menggunakan Al-Qur'an yang di dalamnya mengandung beberapa informasi mengenai sifat-sifat metafisik, bagian yang menjelaskan Jin. Bahan-bahan kajian ini merupakan ringkasan tulisan Gordon Creighton yang berjudul "A Brief Account of the True Nature of the UFO Entities", pertamakali diterbitkan dalam FSR 29/1 (Oktober 1983) dan dicetak ulang dalam FSR 33/3 (September 1988).
Jin dan sinar infra-merah
Dalam tulisan tersebut, Jin dilukiskan berwujud sebagai ""unsur api".1 atau "api yang menyala-nyala tidak berasap" 2, atau "api yang sangat panas tanpa asap".
Dalam tulisan yang sama Editor melukiskan MALAIKAT (menurut al-Qur'an) berbentuk cahaya3. Karena mereka pada umumnya tidak nampak kepada kita, dan juga untuk alasan-alsan yang akan Saya sampaikan kemudian, Saya menyatakan bahwa badan Malaikat berupa energi yang tidak nampak yang merupakan kebalikan dari dasar spektrum, yaitu ultra-violet.
Sebelum Saya terlibat ke dalam teknis diskusi, Saya ingin menunjukkan kepada Anda bahwa masih ada buku Islam yang terkenal yang juga secara ekstensif membahas tetangga kita yang tidak kelihatan ini. Orang akan menyebutnya buku tersebut sebagai buku panduan manusia untuk berinteraksi dengan Jin. Dan judul buku tersebut adalah "SERIBU SATU MALAM,4 atau ARABIAN NIGHTS"
Mengapa UFO Menampakkan Diri Secara Besar-besaran Pada Tahun 1947?
Salah satu masalah yang paling gencar ditanyakan dalam bidang UFO adalah: "Mengapa UFO mulai menampakkan diri dalam jumlah besar sekitar tahun 1947 dan sesudahnya?"
Meskipun tidak diragukan banyak UFO yang terlihat sebelum tahun 1947, namun nampaknya sesuatu telah memprovokasi peningkatan aktivitas mereka, meningkatnya penampakkan mereka pada waktu itu.
Baiklah, sekarang sebuah jawaban menarik atas masalah yang dipertanyakan yang jawabannya sudah disajikan oleh teman kita dari Selandia Baru, Trevor James Constable di dalam bukunya yang kedua berjudul, "The Cosmic Pulse of Life", dimana ia menyatakan bahwa UFO mulai menampakkan dirinya dalam jumlah yang banyak ketika manusia mulai menggunakan Radar. Atau - UFO mulai menampakkan dirinya sekitar waktu itu ketika manusia mulai memenuhi atmosfir Bumi dengan radiasi microwave5
Sejak penggunaan Radar menjadi sesuatu hal yang biasa di seluruh dunia segera setelah berakhirnya Perang Dunia II, waktunya bersamaan, dan jika kita perhatikan mengenai sifat-sifat Radar - mengingat bahwa Jin memiliki badan halus berupa sinar infra-merah - kemudian tentu saja merupakan alasan yang tepat bagi mereka untuk menjadi prihatin.
Radiasi Microwave berada di bawah infra-merah dalam spektrum elektromagnetik (yaitu di atas gelombang Radio) - namun ketika kita mengarahkan microwave kedalam atmosfir Bumi mungkin hal tu sangat mengacaukan atau mengganggu badan halus Jin termasuk media dimana mereka hidup serta tempat tinggal mereka.
Bagaimana Jin Menampakkan Diri
Dalam litelatur Islam dinyatakan bahwa Jin diberi kemampuan oleh Allah Azza wa Jalla untuk menampakkan diri atau menghilang. Hal ini menyiratkan tiga hal: - (1) Mereka mengendalikan materi yang kita anggap sebagai "realitas keseharian"; (2) Mereka mengendalikan terhadap aspek-aspek tertentu dari jiwa kepunyaan kita, dan dapat menciptakan di dalam diri kita pengalaman materi yang subyektif; (3) Mereka dapat menciptakan ilusi dari sifat-sifat eksternal dan sangat realistis seperti kita menciptakan hologram. Adalah mungkin bahwa sugesti terakhir ini termasuk yang pertama.
Alasan untuk hal ini sebagai berikut:
Sebuah Cetak Biru Untuk Semua Materi?
Berbagai peneliti terdepan dari fisika nuklir (yaitu Paul Davis) dan juga dalam bidang medis (yaitu Harry Oldfield)6 berspekulasi bahwa di sana terdapat sejenis cetak biru untuk jasmanai ruhani dan jasmani materi - hal ini mungkin sebuah elektro-magnetik dalam bentuk pola-pola geometris dari molekul-molekul atau atom-atom atau hologram yang memerintahkan kepada atom molekul apa yang harus dilakukan dan kemana mereka harus pergi.
Alasan untuk jenis spekulasi ini adalah bahwa ilmu pengetahuan dewasa ini dalam sistem kontrol alamiah tidak dapat menjelaskan tingkat spesialisasinya yang banyak memperlihatkan atom/molekul/sel.
Misteri "Tabrakan Piring Terbang"
Andaikata Jin mampu membangun dan merusak cetak biru elektronik, dan andaikata lebih jauh lagi bahwa segera setelah disediakan sebuah cetak biru maka mereka akan menarik dari lingkungan kita, mineral-mineral yang diperlukan, gas dlsb, dalam rangka membuat bentuk fisik yang sesuai.
Hal ini akan memberikan sebuah penjelasan untuk realitas fisik mengenai tabrakan piring terbang, yang sementara ini masih mepertimbangkannya bahwa mereka sebenarnya berasal dari ether.
Jin Dapat Hidup Dalam Dua Alam?
Dalam menetapkan perilaku yang cerdas kepada Jin, haruslah diterima bahwa mereka sedikitnya mempunyai dua buah fungsi penampakkan - yaitu (1) badan berupa energi elektromagnetik, dan (2) ruh dari jenis energi yang halus. Hal ini mungkin yang disebut dengan "etheric", atau mungkin "astral' dalam Tradisi Okult Barat. Alasan mengapa Saya tidak yakin mengenai istilah ini karena istilah "etheric" sebagaimana digunakan, merupakan sebuah istilah tradisional, deskripsi empiris di dalam lingkungan elektromagnetik yang mengelilingi kita. Namun demikian kejiwaan Jin lebih sesuai disebut dengan "Setingkat Astral"
Disini Saya berpikir adalah perlu untuk menjernihkan kesalah-pahaman yang seringkali terjadi sehubungan dengan istilah "Ether" atau "Etheric".
Alam Ether
Di dalam Tradisi Okult Barat, "Etheric" digambarkan sebagai bagian yang paling dalam dari sebuah rangkaian "pembalut" disekeliling Bumi, menembus jauh ke kedalaman Planet, dan mencapai kepada ketinggian tertentu di dalam Atmosfir. Lebih tinggi di atas Atmosfir adalah "Astral";7) di atasnya lagi adalah "Mental"8) - dan seterusnya, tergantung kepada terminologi mana yang Anda ingin gunakan.
Dalam batas tertentu satu tingkat yang tak nampak harus lebih ekspansif - itu sesungguhnya adalah antarplanet. (Mungkin inilah yang disebut dengan Tingkat "Spiritual" atau "Casual")
Penggunaan kata "Ether" lainnya yang bertentangan dengan penggunaan dalam metoda okult, menggunakannya dalam rangka menjelaskan medium interplanet.9). Penterapan ini pernah dilakukan sampai akhir abad ke-19 oleh para ahli perbintangan dan filosof, akan tetapi sebagaimana telah Saya jelaskan di atas, medium "antarplanet" dalam istilah okult mungkin disebut dengan Tingkat "Casual" atau "Spiritual".
Trevor Constable's "They Live in the Sky"
Oleh karena itu dapat timbul masalah, seperti dalam buku pertama Trevor J. Constable10 berjudul "They Live in the Sky"11 dimana (kelihatannya berguna) melakukan kontak dengan entitas dimana mereka menjelaskannya sendiri sebagai "makhluk dari interplanet Etheric" Kemudian di dalam buku yang sama, mereka bertanggungjawab dalam menjaga Mr. Constable dari serangan yang dilakukan oleh entitas yang tak nampak yang tingkatannya lebih rendah, Saya menyebutnya "Etheric", menggunakan istilah okult yang menunjuk kepada "band-pembalut" yang tidak kelihatan yang paling dekat kepada Bumi.
Oleh karena itu perlu dicatat bahwa setiap referensi di dalam tulisan ini berpegang kepada istilah yang dipakai dalam Tradisi Okult Barat.
Setelah menyajikan pokok-pokok pemikiran mengenai sifat alami Jin, Saya sekarang akan memasukkan beberapa contoh yang membenarkan dari bidang Penelitian Psychical (Kemampuan mengolah mental yang luar biasa)
Perubahan Temperatur dan Penomena Medium
Di dalam kejadian "pengalaman Hantu" yang khas adalah perubahan dalam temperatur yang seringkali terjadi disekelilingnya, atau mendahului penampakkan Hantu.
Sepanjang pengetahuan Saya, pengalaman kepanasan adalah secara langsung berkaitan dengan berkumpulnya sejumlah sinar Infra-merah, kemudian jika seorang Hantu diciptakan dengan memusatkan atau merubah dengan cara melokalisir elektro-magnetik energi, seseorang akan mengira terjadi penurunan tingkat sinar Infra-merah di sana (dan mungkin saja frekuensi lain) di sekitar Hantu - karena hal itu terjadi penurunan temperatur?
Matthew Manning
Matthew Manning12 seorang medium orang Inggris, menjelaskan di dalam bukunya ""The Link"13 bagaimana sewaktu ia tidur di asrama boarding school terjadi aktifitas "poltergeist - roh jahat". Dalam kejadian tersebut sebuah lingkaran besar berwarna merah muncul di dinding, kemudian menjadi sangat panas. Hal ini - ternyata merupakan cara untuk menarik perhatian yang digunakan oleh arwah gentayangan seorang gadis yang meninggal lima puluh tahun lalu sebagai akibat kejadian tragis.
Kesimpulannya jelas bahwa lingkaran merah yang menjadi panas (sangat panas, orang kuatir terjadi kebakaran) merupakan sebuah konsentrasi dari sinar Infra-merah.
"Fotografi Medium"
Pada masa lalu banyak foto-foto yang mengabadikan medium dan paranormal. Banyak diantaranya palsu. Namun ada sebagian yang dapat dibuktikan keasliannya. Dalam bukunya yang berjudul "Beyond the Spectrum",14 Cyril Permutt melakukan survei terhadap foto-foto tersebut dan ia menjelaskan teknik yang diperlukan untuk mengamankan foto-foto medium paranormal jenis ini. Ia menemukan bahwa hasil terbaik yang aman adalah dengan menggunakan sinar Infra-merah, dan hal ini lagi-lagi nampaknya menegaskan sebuah teori yang akan Saya kemukakan dalam paragraf berikut.
Atmosfir Bumi
Mengikuti ide bahwa terdapat berbagai jenis Kehidupan di dunia yang tak nampak disekitar Bumi, dan juga mengikuti pemikiran bahwa mereka mungkin terhubungkan dengan energi elekromaghnetik, Saya memulai untuk melakukan investigasi terhadap Atmosfir Bumi dan susunan praktisnya.
Menempatkannya dalam bentuk yang disederhanakan, nampaknya Radiasi Energi Tinggi (Sinar Kosmis dll) dari Matahari, menembus langsung ke dalam atmosfir Bumi dan diserap oleh Bumi yang dipancarkan kembali sebagai sinar Infra-merah, Radiasi yang menghasilkan kehangatan yang kita rasakan. Sinar Infra-merah tetap tinggal di bagian bawah Atmosfir awan dan Ionosphere (Lapisan Ozon) dari mana ia dipantulkan.
Makhluk "Sinar Infra-merah" dapat menghuni di kedalaman Bumi!
Gelombang rendah sinar Infra-merah menmebus ke kedalaman Bumi. Konsekuensinya, bila makhluk berbadan halus dengan gelombang rendah sinar Infra-merah yang dapat hidup di kedalaman Bumi, kemudian menyebar ke seluruh bagian dan hal ini apa yang kita anggap sebagai materi benda padat.
Ionosphere - fungsi lainnya: ini merupakan pantulan dari Ultra-Violet yang datang dari Matahari dan karenanya mengurangi jumlah yang sampai kepada kita. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa di atas Lapisan Ozon secara komparatif terdapat Ultra-Violet bermutu tinggi dan Infra-merah yang bermutu rendah, sementara di bawah Lapisan Ozon terdapat banyak Infra-merah, namun secara komparatif sedikit jumlah Ultra-Violet.
Malaikat Tinggal dalam Ultra-Violet
Jika kita mengambil penjelasan Islam bahwa badan MALAIKAT15 terdiri dari cahaya, dan jika menganggap bahwa Malaikat berasal dari bahan yang ringan dan halus dari bagian spektrum (yaitu Ultra-Violet), maka kemudian kita punya sebuah penjelasan untuk pendapat tradisi kuno yang menyatakan bahwa Malaikat "tinggal di awan", yaitu di atas Lapisan Ozon, dimana berlaku Ultra-Violet.
Makhluk tingkat-rendah mendiami Infra-merah
Oleh karena itu mengapa Saya curiga, Cyril Permutt, pengarang buku "Beyond the Spectrum", lebih berhasil dengan fotografi infra-merahnya, sejak kita manusia tinggal di dalam Etheric yang didominasi oleh Infra-merah. Harus secara komparatif bahwa jarang the "FORCES OF LIGHT" turun dan menolong dalam kehidupan kita. Dan tentu saja sebaliknya, kebanyakan "pengalaman-pengalaman Hantu" terjadi dalam kegelapan atau di tempat-tempat gelap, dimana "Forces of Light" (Ultra-Violet) jauh dari kita.
Dari sudut pandang "okult" sebagaimana diberikan di Barat juga dalam Tradisi Timur, mungkin batas tertinggi apa yang disebut dengan "Etheric Plane" adalah Lapisan Ozon (Ionosphere), yang di atas dan di bawahnya terdapat keberadaan "Astral".
Menurut tradisi bahwa makhluk yang tak nampak berasal dari wilayah yang berbeda di dalam Ether ( yaitu Dimensi Etheric) dapat dijelaskan melalui berbagai frekuensi Infra-merah: seperti Dimensi Etheric sekitar 1012 Hz, dan yang Etheric Lembut mendekati 1014Hz, yang nampaknya menyatakan secara tak langsung bahwa disana harus ada frekuensi tinggi yang sesuai melalui bagian bawah Atmosfir, frekuensi yang meningkat di atas ketinggian permukaan Bumi. (Apakah hal ini fakta atau bukan tetap harus diperhatikan).
Dalam hal ini Saya ingin membuat jelas permasalahannya, sedang hal itu mungkin energi elektro-magnetik adalah medium dari Etheric, dan hal itupun kemungkinannya pun sama bahwa eketromagnetisme berinteraksi dengan energi lembut yang tidak lain adalah medium Etheric yang sebenarnya, akan tetapi berinteraksinya dengan cara seperti itu menyerupai sebuah stain atau indikator, memperlihatkan bentuk daripada Etheric/Medium energi yang tak nampak.
Baron von Reichenbach
llmuwan Jerman Baron von Reichenbach16 menulis pada akhir abad lalu mengenai apa yang dia sebutnya sebagai "the Odic Force", nampak kepada orang yang sensitif, dan berasal dari setiap bagian sifat-sifat sebuah kristal, salah satu bagiannya OD POSITIVE (merah dan hangat), dan bagian lainnya menghasilkan OD NEGATIVE (biru muda dan sejuk). Apakah kedua OD tersebut Infra-merah dan Ultra-Violet?
Trevor J. Constable17 menyatakan bahwa jika seseorang memandang melalui sebuah penapis merah pada siang hari biasa untuk beberapa lama dan kemudian melihat kepada makhluk hidup tanpa menggunakan filter, maka aura dari benda-benda tersebut menjadi nampak untuk jangka waktu yang pendek. Mungkin informasi ini aslinya berasal dari DR. W.J. Kilner, seorang Inggris18 yang berkarya dalam awal abad ini pada bidang aura manusia dengan menggunakan filter magenta. Sekarang, jika mata mengakomodasikan dengan cara yang sama sebagaimana indera-indera lain melakukannya, kemudian setelah melihat melalui filter merah, maka hal itu akan mulai menera-ulang jarak visual, ambillah merah seperti lazimnya biru muda (atau langit pada siang hari). Oleh karena itu, ketika filter dipindahkan, jarak yang lazim untuk sesaat meluas turun kepada Infra-merah.
Kecakapan Seorang Waskita (Clairvoyant)
Gagasan yang terakhir ini memberikan perhatian yang menarik berupa penjelasan untuk para medium seperti ahli Antropologi Dr. Rudolf Steiner, 19 yang mampu melihat ke dalam Alam Ruh. Andaikata hal itu untuk alasan-alasan pengecualian fisiologi (atau mungkin hanya pemrograman mental) mereka mampu mempersepsikan jarak frekuensi yang lebih besar daripada biasanya dan andaikata dapat melihat ke dalam alam Infra-merah dan UltraViolet?
Konklusi
Kesimpulannya, Saya ingin menyampaikan beberapa poin untuk perhatian:
Manusia mencemari baik terhadap dunia materi maupun yang halus?
Sejak Revolusi Industri yang dipicu oleh Rasionalisme abad ke-19, kehidupan kita telah teracuni dan terganggu oleh jenis makhluk lain di planet ini. Mungkin dengan memanfaatkan dan penggunaan elektromagnetisme secara massal, kita sekarang mulai ke arah yang lebih jauh, yaitu meracuni dan mengganggu segala jenis makhluk yang menempati alam halus di Planet ini?
Jika demikian, mengherankan bahwa banyak diantara mereka bermusuhan terhadap kita?
Saya melihat tidak ada alasan untuk mempertimbangkan kerajaan yang tak nampak itu - yaitu the Lower Etheric" - yang bagaimanapun juga berbeda dari Kerajaan Binatang dimana kita tinggal di dalamnya. Beberapa ekor binatang disini menyukai kita, manusia. Beberapa diantara mereka tidak senang kepada kita. Dan beberapa tidak berbahaya dan objektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar