Hadits Nabi saw tentang kondisi manusia; "Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sehingga ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya, tentang masa mudanya, digunakan untuk apa, tentang hartanya, dari mana diperoleh dan kemana dihabiskan, dan tentang ilmunya, apa yang dilakukan dengan ilmunya itu." (HR. Tirmidzi).

Minggu, 01 Oktober 2017

PKI TUNJUK HIDUNG PARA PENDUKUNG KOMUNIS

Ada banyak hikmah dari kejadian munculnya isu kebangkitan PKI belakangan ini, kita jadi bisa melihat siapa sosok-sosok yang membela kepentingan komunis di negeri ini, siapa saja yang berpakaian seragam negara tetapi mereka menjadi pengkhinat Bangsa. Banyak bermunculan tokoh-tokoh miring dan garis haluan kiri yang tidak malu-malu menyatakan diri mereka mendukung adanya gerakan PKI. Berdalih bahwa masalah kebangkitan PKI itu tidak ada sampai dengan menuduh Panglima sedang berpolitik. Mulai dari kalangan yang ada di parlemen, pemerintahan, jajaran partai, media maintream, pengamat dan pakar, aktivis, pegiat media sosial dan sebagainya. Dengan santai mereka menyuarakan pendapatnya tentang komunis yang mereka anggap itu hanya berita hoax tanpa mempedulikan bahwa sebenarnya masyarakat sudah punya penilaian sendiri tentang masalah ini. Mereka berlomba-lomba menunjukkan diri mereka benar, dan mencari kambing hitam yang paling pantas untuk disalahkan. Padahal mereka sendiri sebenarnya sedang menunjuk hidungnya sendiri sebagai para pendukung PKI. Para pendukung komunis ini berusaha penyudutkan panglima TNI yang mereka anggap beseberangan dengan kepentingan mereka dan menganggap Panglima TNI Gatot Nurmantyo sedang berpolitik. Padahal sang Panglima sedang menunjukkan siapa saja yang sedang berpolitik menggunakan nama besarnya. Panglima membiarkan orang-orang tersebut memboncengi dirinya untuk membangun panggung yang bisa menaikkan citranya di mata publik, padahal publik sudah punya penilaian sendiri. Masyarakat yang selama ini sudah punya caranya sendiri memperoleh informasi dari berbagai media sosial dan grup jejaring sosial di perangkat selularnya. Pemahaman mereka tentang isu komunis ini sudah bukan sekedar apakah ini isu hoax atau bukan, tetapi sudah lebih dari cukup untuk mengambil kesimpulan bahwa isu ini bukan sekedar isu main-main dan isu sekedar sambil lalu, tetapi ini benar-benar ancaman yang sudah ada di depan mata. Dan mereka juga berusaha menjadi orang yang bijak dalam mensikapi para tokoh yang selalu saja berkelahi dimedia mainstream mengenai siapa yang harus bertanggung jawab pada isu besar ini. Lalu siapa sajakah yang sudah sangat terang berada di pihak berseberangan dengan masyarakat yang menampakkan diri mereka sebagai para pendukung gerakan PKI?
1. Partai PDIP dan seluruh jajarannya, termasuk ketua partai Megawati Soekarnoputri, sudah sejak lama menolak dituduh sebagai sarangnya PKI, karena pada banyak kesempatan isu ini selalu menyerang mereka dan menjadi sebab PDIP tidak populer. Megawati dengan lantang menolak disamakan dengan PKI, walaupun sudah banyak bukti bahwa mereka sangat dekat, masih saja berkilah. 2. YLBHI, lembaga yang harusnya independen membela kepentingan negara dibanding kepentingan kelompok, LBH telah menjadi penyelenggara seminar pelurusan sejarah 65 yang akhirnya bentrok beberapa waktu lalu juga harus diwaspadai karena ia bisa menjadi corong yang pertama kali meneriakkan penegakan hukum terhadap korban penerus PKI. 3. Jaringan media nasional seperti Metrotv, Kompas, Media Indonesia, SCTV, TransTv, Indonsiar, Tempo dan sebagainya semuanya sudah ramai-ramai memblokir berita hangat ini untuk diangkat ke saluran mereka, sama-sama kompak menolak membahas isu tersebut karena bisa merugikan pemerintah berkuasa. Mereka kini menjadi media yang takut menyuarakan kebenaran. 4. Partai pendukung pemerintah; Nasdem, Hanura, Golkar, PDIP, PKB semua ketua partainya kompak menyalahkan Panglima Gatot sebagai pemantik isu impor senjata ilegal yang berkembang dimasyarakat, alias mereka secara terang-terangan menolak adanya berita kebangkitan PKI dan menganggap isu impor senjata itu hanya upaya politik semata. 5.Pengamat dan Pakar yang pendapatnya miring dan berhaluan kiri juga banyak yang menyatakan isu itu dimainkan dalam rangka pilkada 2018, seolah ingin mengalihkan perhatian publik bahwa isu ini hanya permainan politik tingkat dewa. Mereka merasa tidak peka dengan apa yang ada dimasyarakat yang bicara bahwa isu ini hanya omong kosong, padahal suara mereka dinilai beseberangan dengan kepentingan masyarakat yang menginginkan pakar bersikap netral dan objektif.
Dan satu-satunya orang yang diharapkan bisa menunjukkan identitas aslinya kepada publik bahwa seharusnya ia sejalan dan sefaham dengan para pendukung Ideologi PKI diatas adalah presiden Joko Widodo. Presiden yang selama ini dijadikan target sasaran akan mengeluarkan pernyataan sikap yang juga sejalan dengan para pendukungnya diatas, ternyata ia bersikap berlawanan arah, ia bersikap seakan-akan menolak apa yang disangkakan para pendukungnya, bahkan ia juga sering bersikap ambigu. Sikap ambigu presiden ini disinyalir hanya bagian dari politik pencitraan semata, karena presiden tahu tidak seluruh masyarakat awam bisa mengakses media sosial, dan tidak semua orang awam faham dengan gejolak politik yang sedang mencengkeram netizen di dunia maya, maka dengan sikapnya yang seolah-olah menolak kehadiran PKI disisi lain juga mendukung, ini akan memberikan presiden Jokowi angin segar dan pendukungnya yang loyal di akar rumput akan tetap memihak padanya. Itulah baru yang dimaksud pejabat sedang berpolitik. Apa yang dilakukan panglima bukan dalam rangka berpolitik, karena faktanya senjata impor itu memang ada wujudnya dan panglima sedang bertugas menjaga keutuhan NKRI, bukan sedang membangun pencitraan. Lagi pula memangnya kenapa kalo Panglima berpolitik, bukankah semua yang ada di pemerintahan juga berpolitik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN

Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...

Popular Post