Berikut ini kami sampaikan berbagai bukti dan saksi adanya gerakan kebangkitan faham komunis di Indonesia atau PKI, siapa saja yang terlibat, dimana dilangsungkan acara, apa maksud dan tujuan acara dan kronologi serta sumber bisa diakses langsung bukti kebenarannya. Berikut ini daftar bukti dalam bentuk acara seminar dan simposium di berbagai lembaga pendidikan di kota besar;
1. Acara Belok Kiri Festival yang sedianya diselenggarakan di Galeri Cipta II di Taman Ismail Marzuki. Belok Kiri Festival, yang terdiri dari diskusi, pameran, peluncuran buku, terkait gerakan dan paham kiri, sedianya berlangsung 27 Februari hingga 5 Maret 2016 di Galeri Cipta II, TIM. Namun sehari sebelum penyelenggaraan, Kepala Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta (UP PKJ) TIM, Imam Hadi Purnomo mencabut kesepakatan penggunaan Galeri Cipta II sebagai lokasi acara. Festival tetap diselenggarakan, dengan dipindahkan ke Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).
sumber: http://www.bbc.com/indonesia/majalah-37935165
2. Diskusi bertajuk “Ekonomi Politik Indonesia Pasca Peristiwa Gestok 65” ini digelar di kampus Fisipol Unit 2, Sekip; nampaknya agak berbeda dari biasanya. Karena selain menghadirkan Budiawan (Dosen Kajian Budaya dan Media), juga mengundang seorang penyintas bernama Badri (71 th) yang aktif bergabung di Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965-’66 (YPKP ’65) Yogyakarta. MAP Corner-Klub MKP UGM. Sebuah klub diskusi yang rutin menggelar tradisi ilmiah yang biasa terbuka untuk kalangan umum. Acara yang diadakan dibulan Oktober 2016 ini dibubarkan Elemen yang mengklaim merupakan gabungan 25 ormas di Yogyakarta.
http://jateng.metrotvnews.com/peristiwa/Rb17JOXK-diskusi-gestok-1965-di-ugm-diawasi-ormas
3. Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Malang harus berdebat panjang dengan pihak rektorat Unisma (Universitas Islam Malang) untuk dapat menggelar diskusi ilmiah bertema “Marxisme dan Kekerasan 1965” di kampus (29 september 2016) itu. Pasalnya, pihak rektorat kampus secara sepihak melarang diskusi ini yang didalihkan sebagai dapat “mencoreng nama baik” kampus islam. Acara ini dibatalkan sepihak.
http://ypkp1965.org/blog/2016/09/29/lagi-diskusi-bertema-1965-dibubarkan-polisi-malang/
4.Jakarta, 27 Agustus 2015. Diskusi Publik merupakan salah satu program dari rangkaian acara yang diadakan oleh ARKIPEL Grand Illusion – 3rd Jakarta International Documentary & Experimental Film Festival, 2015. Diskusi yang berlangsung di Auditorium Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini membahas mengenai sejarah peristiwa 1965 dalam konteks media, yaitu bagaimana peran media (sinema) dalam melihat sebelum dan sesudah tragedi 1965. Acara ini berlangsung pada pukul 16:00 WIB, dihadiri oleh dua narasumber, yaitu Budi Irwanto dan Hilmar Farid. Acara menyinggung sebagian sejarah Indonesia, yakni era Orde Baru, yang menggunakan media sebagai kunci utama untuk membangun perspektif publik mengenai apa itu komunisme, bagaimana tragedi 1965. acara ini tetap berlangsung.
http://arkipel.org/public-discussion-1965-history-in-the-media/
5. Acara berupa seminar dan pemutaran film ini dihelat pada 30 September hingga 2 Oktober 2015. Acara ini diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (BEM FIB UI) bekerja sama dengan sejumlah departemen dan program studi. Pada 1 Oktober akan digelar diskusi bertema "50 Tahun Hantu Komunisme". Diskusi ini akan membahas soal pemahaman mengenai komunisme. Hadir dalam diskusi itu Muhammad Iskandar (dosen sejarah UI), Saleh Asrojamhari (sejarawan militer UI), Berto Tukan (perwakilan redaktur Indo Progres) dan Perdana Putri (perwakilan alumni).Kesaksian para korban pembantaian akan digelar pada 2 Oktober. Acara yang akan digelar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI ini akan mengungkap fakta sejarah yang selama tersembunyi. Acara ini tetap berlangsung.https://nasional.sindonews.com/read/1049396/12/negara-perlu-usut-genosida-1965-1443624465
6. Ubud Writers and Readers Festival (UWRF)merupakan salah satu festival sastra terbesar di Asia Tenggara, yang diselenggarakan di Ubud, Bali pada 28 Oktober dan 1 November 2015. Untuk tahun ini, UWRF hendak menandai 50 tahun peristiwa 1965 di Indonesia, dengan mempersiapkan beberapa acara membahas topik tersebut, termasuk pemutaran film Senyap (The Art of Silence) karya Joshua Openheimer. Namun, baru-baru rangkaian acara tersebut resmi dibatalkan demi kelangsungan festival secara keseluruhan.
https://hot.detik.com/art/d-3051865/diskusi-isu-1965-dibatalkan-di-ubud-writers-and-readers-festival-2015
7. Diskusi Publik dan FDG, 50 tahun Tragedi 1965, Menggagas Rekonsiliasi dalam pendidikan, menghapus Pewarisan Kebencian. Selasa, 15 September 2015. Di Gedung C7. lantai 3 Fisip Universitas Negeri Semarang. Narasumber Nursyahbani Katjasungkana.
http://www.simpulsemarang.org/2015/09/diskusi-dan-fgd-50-tahun-tragedi-1965-di-fis-unnes.html
8.Acara seminar 'Pengungkapan Kebenaran Sejarah 1965/66' di LBH Jakarta Sabtu (16/9/2017) batal digelar karena blokade polisi. Polisi menutup pintu masuk sehingga peserta tak bisa masuk. Bahkan Sabtu sore, polisi memaksa masuk ke lantai 4 kantor LBH. Polisi sempat mengambil laptop yang ada di ruang seminar untuk dibawa sebagai alat bukti. Tapi digagalkan panitia karena dianggap pengambilan itu tanpa alasan. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, seminar tersebut dilarang karena tak mempunyai izin.
https://beritagar.id/artikel/berita/pembubaran-seminar-1965-alergi-dan-standar-ganda-pemerintah
Dan masih banyak lagi acara-acara diskusi, seminar dan simposium seperti ini digelar diberbagai lembaga pendidikan tinggi diberbagai daerah. Hal paling menarik diatas adalah hampir sudah semua kota besar sudah pernah diselenggarakan acara seperti ini, tenggat waktu pelaksanaannya juga di antara bulan september dan oktober, dan kebanyakan acara mulai gencar dilaksanakan di tahun 2015 hingga 2016. Mereka menyelenggarakan berbagai acara bertajuk sama, hanya saja ada beberapa yang diselimuti acara bertema lain. Bukankah ini merupakan upaya membangkitkan kembali romansa masa lalu dan mencari celah kelengahan kita. Tujuan utama dilaksanakan acara seperti ini adalah untuk mengajak para generasi muda yang tidak faham kejadian tragedi itu untuk melihat dari sudut pandang berbeda yaitu dari sisi Hak asasi manusia. Dan hasil akhir yang ingin dicapai adalah agar pada akhirnya pemerintah mau mencabut TAP MPRS no.25/1966 tentang pelarangan PKI.
LOGO PALU ARIT MEMBAHANA
1. seorang pemuda yang memparodikan logo palu arit Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam kaos bersablon “Pecinta Kopi Indonesia” juga ikut diciduk (Tempo.co, 2016).
2. Logo Palu artit tercantum dalam Uang Kertas keluaran terbaru, pernah digugat Habib Rizieq Shihab
3. Logo Palu Arit tercantum dalam Logo Bawaslu yang baru, Logo Pancasilanya hilang
4. Logo Palu arit tercantum di Kartu Jakarta Pinta (KJP)
Dan Masih banyak lagi Apakah anda mengharap hal ini hanya kebetulan atau tidak ada unsur kesengajaan? Penyebaran yang masif dan terencana seperti ini, apa mungkin tidak ada maksud dan tujuannya.
GERAKAN BAWAH TANAH PDIP
Berita terbaru menemukan adanya gerakan komunisme di Mataram NTB.
Farid menegaskan, TNI akan menjadi yang terdepan mengadang ideologi komunis. Sebab, secara nasional pergerakan komunis sudah terlihat.
"Ada seminar, ada buku yang ditulis oleh seseorang, ada talk show yang dengan bangganya mengatakan `saya anaknya PKI," kata Farid.
Menurutnya, kasus paling parah adalah ada yang datang ke Mahkamah Internasional, memaksa pemerintah Indonesia meminta maaf kepada PKI. "Yang korban siapa, yang harus meminta maaf siapa. Coba kita pelajari dari tahun 1948, apakah kita yang melakukan kekejaman," katanya.
Farid mengaskan, TNI terus memperkuat benteng keamanan negara, salah satunya dengan memutar film pengkhianatan G30S/PKI bersama masyarakat.
"Ini salah satu bentuk kewaspadaan agar komunis gaya baru tidak bisa mengganti Pancasila. Jangan sampai (komunis) berkembang," ujarnya.
Jadi masih butuh bukti apa lagi bagi kita untuk meyakini bahwa gerakan PKI ini tidak akan bangkit lagi, bahwa mereka katanya sudah mati tetapi fakta dilapangan mereka sudah menyusun begitu banyak rencana dan siasat. Belum dinyatakan akan dimaafkan saja tindakan nya seperti ini, apalagi nanti jika ternyata PKI benar-benar dimaafkan oleh Pemerintahan Jokowi, apa yang akan terjadi dengan negeri ini. Lautan darah akan menutupi bumi, Islam akan masuk keranda dan dikebumikan. Itulah pentingnya kita memahami bahwa ideologi ini sangat berbahaya dan harus dicegah dengan segala daya upaya.
1. Acara Belok Kiri Festival yang sedianya diselenggarakan di Galeri Cipta II di Taman Ismail Marzuki. Belok Kiri Festival, yang terdiri dari diskusi, pameran, peluncuran buku, terkait gerakan dan paham kiri, sedianya berlangsung 27 Februari hingga 5 Maret 2016 di Galeri Cipta II, TIM. Namun sehari sebelum penyelenggaraan, Kepala Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta (UP PKJ) TIM, Imam Hadi Purnomo mencabut kesepakatan penggunaan Galeri Cipta II sebagai lokasi acara. Festival tetap diselenggarakan, dengan dipindahkan ke Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).
sumber: http://www.bbc.com/indonesia/majalah-37935165
2. Diskusi bertajuk “Ekonomi Politik Indonesia Pasca Peristiwa Gestok 65” ini digelar di kampus Fisipol Unit 2, Sekip; nampaknya agak berbeda dari biasanya. Karena selain menghadirkan Budiawan (Dosen Kajian Budaya dan Media), juga mengundang seorang penyintas bernama Badri (71 th) yang aktif bergabung di Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965-’66 (YPKP ’65) Yogyakarta. MAP Corner-Klub MKP UGM. Sebuah klub diskusi yang rutin menggelar tradisi ilmiah yang biasa terbuka untuk kalangan umum. Acara yang diadakan dibulan Oktober 2016 ini dibubarkan Elemen yang mengklaim merupakan gabungan 25 ormas di Yogyakarta.
http://jateng.metrotvnews.com/peristiwa/Rb17JOXK-diskusi-gestok-1965-di-ugm-diawasi-ormas
3. Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Malang harus berdebat panjang dengan pihak rektorat Unisma (Universitas Islam Malang) untuk dapat menggelar diskusi ilmiah bertema “Marxisme dan Kekerasan 1965” di kampus (29 september 2016) itu. Pasalnya, pihak rektorat kampus secara sepihak melarang diskusi ini yang didalihkan sebagai dapat “mencoreng nama baik” kampus islam. Acara ini dibatalkan sepihak.
http://ypkp1965.org/blog/2016/09/29/lagi-diskusi-bertema-1965-dibubarkan-polisi-malang/
4.Jakarta, 27 Agustus 2015. Diskusi Publik merupakan salah satu program dari rangkaian acara yang diadakan oleh ARKIPEL Grand Illusion – 3rd Jakarta International Documentary & Experimental Film Festival, 2015. Diskusi yang berlangsung di Auditorium Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini membahas mengenai sejarah peristiwa 1965 dalam konteks media, yaitu bagaimana peran media (sinema) dalam melihat sebelum dan sesudah tragedi 1965. Acara ini berlangsung pada pukul 16:00 WIB, dihadiri oleh dua narasumber, yaitu Budi Irwanto dan Hilmar Farid. Acara menyinggung sebagian sejarah Indonesia, yakni era Orde Baru, yang menggunakan media sebagai kunci utama untuk membangun perspektif publik mengenai apa itu komunisme, bagaimana tragedi 1965. acara ini tetap berlangsung.
http://arkipel.org/public-discussion-1965-history-in-the-media/
5. Acara berupa seminar dan pemutaran film ini dihelat pada 30 September hingga 2 Oktober 2015. Acara ini diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (BEM FIB UI) bekerja sama dengan sejumlah departemen dan program studi. Pada 1 Oktober akan digelar diskusi bertema "50 Tahun Hantu Komunisme". Diskusi ini akan membahas soal pemahaman mengenai komunisme. Hadir dalam diskusi itu Muhammad Iskandar (dosen sejarah UI), Saleh Asrojamhari (sejarawan militer UI), Berto Tukan (perwakilan redaktur Indo Progres) dan Perdana Putri (perwakilan alumni).Kesaksian para korban pembantaian akan digelar pada 2 Oktober. Acara yang akan digelar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI ini akan mengungkap fakta sejarah yang selama tersembunyi. Acara ini tetap berlangsung.https://nasional.sindonews.com/read/1049396/12/negara-perlu-usut-genosida-1965-1443624465
6. Ubud Writers and Readers Festival (UWRF)merupakan salah satu festival sastra terbesar di Asia Tenggara, yang diselenggarakan di Ubud, Bali pada 28 Oktober dan 1 November 2015. Untuk tahun ini, UWRF hendak menandai 50 tahun peristiwa 1965 di Indonesia, dengan mempersiapkan beberapa acara membahas topik tersebut, termasuk pemutaran film Senyap (The Art of Silence) karya Joshua Openheimer. Namun, baru-baru rangkaian acara tersebut resmi dibatalkan demi kelangsungan festival secara keseluruhan.
https://hot.detik.com/art/d-3051865/diskusi-isu-1965-dibatalkan-di-ubud-writers-and-readers-festival-2015
7. Diskusi Publik dan FDG, 50 tahun Tragedi 1965, Menggagas Rekonsiliasi dalam pendidikan, menghapus Pewarisan Kebencian. Selasa, 15 September 2015. Di Gedung C7. lantai 3 Fisip Universitas Negeri Semarang. Narasumber Nursyahbani Katjasungkana.
http://www.simpulsemarang.org/2015/09/diskusi-dan-fgd-50-tahun-tragedi-1965-di-fis-unnes.html
8.Acara seminar 'Pengungkapan Kebenaran Sejarah 1965/66' di LBH Jakarta Sabtu (16/9/2017) batal digelar karena blokade polisi. Polisi menutup pintu masuk sehingga peserta tak bisa masuk. Bahkan Sabtu sore, polisi memaksa masuk ke lantai 4 kantor LBH. Polisi sempat mengambil laptop yang ada di ruang seminar untuk dibawa sebagai alat bukti. Tapi digagalkan panitia karena dianggap pengambilan itu tanpa alasan. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, seminar tersebut dilarang karena tak mempunyai izin.
https://beritagar.id/artikel/berita/pembubaran-seminar-1965-alergi-dan-standar-ganda-pemerintah
Dan masih banyak lagi acara-acara diskusi, seminar dan simposium seperti ini digelar diberbagai lembaga pendidikan tinggi diberbagai daerah. Hal paling menarik diatas adalah hampir sudah semua kota besar sudah pernah diselenggarakan acara seperti ini, tenggat waktu pelaksanaannya juga di antara bulan september dan oktober, dan kebanyakan acara mulai gencar dilaksanakan di tahun 2015 hingga 2016. Mereka menyelenggarakan berbagai acara bertajuk sama, hanya saja ada beberapa yang diselimuti acara bertema lain. Bukankah ini merupakan upaya membangkitkan kembali romansa masa lalu dan mencari celah kelengahan kita. Tujuan utama dilaksanakan acara seperti ini adalah untuk mengajak para generasi muda yang tidak faham kejadian tragedi itu untuk melihat dari sudut pandang berbeda yaitu dari sisi Hak asasi manusia. Dan hasil akhir yang ingin dicapai adalah agar pada akhirnya pemerintah mau mencabut TAP MPRS no.25/1966 tentang pelarangan PKI.
LOGO PALU ARIT MEMBAHANA
1. seorang pemuda yang memparodikan logo palu arit Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam kaos bersablon “Pecinta Kopi Indonesia” juga ikut diciduk (Tempo.co, 2016).
2. Logo Palu artit tercantum dalam Uang Kertas keluaran terbaru, pernah digugat Habib Rizieq Shihab
3. Logo Palu Arit tercantum dalam Logo Bawaslu yang baru, Logo Pancasilanya hilang
4. Logo Palu arit tercantum di Kartu Jakarta Pinta (KJP)
Dan Masih banyak lagi Apakah anda mengharap hal ini hanya kebetulan atau tidak ada unsur kesengajaan? Penyebaran yang masif dan terencana seperti ini, apa mungkin tidak ada maksud dan tujuannya.
GERAKAN BAWAH TANAH PDIP
1. Karena Indonesia skrg anut demokrasi liberal dimana kekuasaan harus diraih melalui partai politik, aktifis2 komunis rame2 masuk partai.
2. Partai yang paling mengakomodir para tokoh2 komunis ini adalah PDIP. Karena romantisme sejarah atau pun karena pertimbangan praktis
3. Tokoh2 eks PRD, FORKOT dan ormas2 lain berpaham kiri, sosialis utopis, komunis, ramai2 masuk PDIP. Skrg mereka mau kuasai PDIP
4. Faksi komunis di PDIP semakin menguat ketika PDIP bekerjasama dgn Partai Komunis China (PKC). PDIP mengirim kader2nya belajar ke PKC
5. Sedikitnya tiga kali atau 3 gelombang pengiriman kader2 PDIP belajar PKC China. Disana mereka belajar dan merevitalisasi ideologi komunis
6. Ini delegasi ketiga >> 15 Kader PDIP studi di Partai Komunis China | http://t.co/ANM5lrOxHd http://t.co/QcIRr3YZ2X lewat @merdekadotcom
7. Sebentar lagi PDIP akan dirikan sekolah Partai. Sebagai follow up hasil studi di Partai Komunis China. Waspadalah http://t.co/YoSy63UsKw
8. Kerjasama PDIP dan Partai Komunis China ini sdh terjalin serius sejak 2011 lalu http://t.co/ptjuaEwN4y
9. Kebangkitan Komunisme Indonesia dapat dicermati dari statement politisi senior PDIP alumnus P Komunis China Eva K Sundari akhir2 ini
10. Budiman Sudjatmiko minggu lalu terbang ke Timor Leste temui tokoh partai komunis Fretilin Mari Alkatiri minta dukungan utk capres Jokowi 2019
11. Ribuan warga Giriroto Ngemplak Boyolali, Napak Tilas beri dukungan capres Jokowi. Giriroto Boyolali Basis PKI http://t.c/1iv6TNGWSa
12. Boyolali adalah Basis Terbesar dan Terkuat PKI tahun 60an. Disanalah Pemuda Rakyat, Gerwani, BTI, Girwis, dan ormas2 sayap PKI dilatih
13. Boyolali pusat pengasingan Pasukan Tentara Rakyat dari Batalion Pasopati, yg berontak dan perangi TNI - Pemerintah pasca rasionalisasi
14. Segitiga Klaten - Solo - Boyolali adalah daerah Basis PKI terkuat dan terbesar di Indonesia. Pusat gerakan komunis. Kini bangkit kembali
15. Tokoh sesepuh komunis Boyolali, bernama Mbah Pardi pensiunan polisi, kini aktif kembali membina kader2 muda PKI
16. Celakanya, para satgas PDIP Solo dibentuk dan diberi pembekalan pemantapan ideologi oleh Mbah Pardi cs ini. Waspadalah
18. Bahkan tanpa diketahui rakyat dan aparat, Partai Komunis Indonesia (PKI) Boyolali pun sdh dirikan dan dilantik http://t.co/1pcmcH68Dx
19. Salah satu Anggota DPR dari Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning yang merasa bangga dan sempat menulis buku "Aku Bangga Jadi Anak PKI" yang sempat menjadi kontroversi.
19. Salah satu Anggota DPR dari Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning yang merasa bangga dan sempat menulis buku "Aku Bangga Jadi Anak PKI" yang sempat menjadi kontroversi.
Berita terbaru menemukan adanya gerakan komunisme di Mataram NTB.
Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wira Bhakti, Kolonel Inf Farid Makruf, menemukan pergerakan komunis di Mataram. Ideologi yang dilarang pemerintah itu sudah lama tersebar di Mataram.
"Berdasarkan data intelijen kami, gerakan itu (komunis) ada," kata Farid dilansir Antara, Senin 2 Oktober 2017.
Farid mengatakan, keberadaan pergerakan berlambang palu arit itu sudah masuk catatan TNI. Bahkan dalam dua tahun terakhir, ada belasan kasus yang ditemukan intelijenTNI.
"Pada 2016 ada 11 kasus yang muncul, begitu masuk 2017 hingga september, kami temukan ada delapan kasus," ujarnya.
Farid menegaskan, keberadaan komunis di wilayah NTB masih dalam bentuk aplikasi berupa selebaran, stiker, bendera, atau menggunakan sarana baju kaos yang bergambar palu arit. "Artinya apa, gerakan itu ada. Tapi mereka sampai sekarang belum ada yang berani terang-terangan," ucapnya."Berdasarkan data intelijen kami, gerakan itu (komunis) ada," kata Farid dilansir Antara, Senin 2 Oktober 2017.
Farid mengatakan, keberadaan pergerakan berlambang palu arit itu sudah masuk catatan TNI. Bahkan dalam dua tahun terakhir, ada belasan kasus yang ditemukan intelijenTNI.
"Pada 2016 ada 11 kasus yang muncul, begitu masuk 2017 hingga september, kami temukan ada delapan kasus," ujarnya.
Farid menegaskan, TNI akan menjadi yang terdepan mengadang ideologi komunis. Sebab, secara nasional pergerakan komunis sudah terlihat.
"Ada seminar, ada buku yang ditulis oleh seseorang, ada talk show yang dengan bangganya mengatakan `saya anaknya PKI," kata Farid.
Menurutnya, kasus paling parah adalah ada yang datang ke Mahkamah Internasional, memaksa pemerintah Indonesia meminta maaf kepada PKI. "Yang korban siapa, yang harus meminta maaf siapa. Coba kita pelajari dari tahun 1948, apakah kita yang melakukan kekejaman," katanya.
Farid mengaskan, TNI terus memperkuat benteng keamanan negara, salah satunya dengan memutar film pengkhianatan G30S/PKI bersama masyarakat.
"Ini salah satu bentuk kewaspadaan agar komunis gaya baru tidak bisa mengganti Pancasila. Jangan sampai (komunis) berkembang," ujarnya.
Jadi masih butuh bukti apa lagi bagi kita untuk meyakini bahwa gerakan PKI ini tidak akan bangkit lagi, bahwa mereka katanya sudah mati tetapi fakta dilapangan mereka sudah menyusun begitu banyak rencana dan siasat. Belum dinyatakan akan dimaafkan saja tindakan nya seperti ini, apalagi nanti jika ternyata PKI benar-benar dimaafkan oleh Pemerintahan Jokowi, apa yang akan terjadi dengan negeri ini. Lautan darah akan menutupi bumi, Islam akan masuk keranda dan dikebumikan. Itulah pentingnya kita memahami bahwa ideologi ini sangat berbahaya dan harus dicegah dengan segala daya upaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar