Hadits Nabi saw tentang kondisi manusia; "Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sehingga ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya, tentang masa mudanya, digunakan untuk apa, tentang hartanya, dari mana diperoleh dan kemana dihabiskan, dan tentang ilmunya, apa yang dilakukan dengan ilmunya itu." (HR. Tirmidzi).

Sabtu, 02 Desember 2017

HIKMAH DIBALIK #REUNI AKBAR 212 MONAS

Seandainya saja Ahok kala itu tidak melakukan kesalahan fatal, Buni Yani tidak mengupload video rekaman Ahok di Pulau seribu, maka kita tidak akan melihat Umat islam bersatu dalam satu naungan acara Tablig Akbar Reuni 212 di Monas dini hari. Maka kita tidak akan mengerti apa rasanya persatuan umat muslim, kita tidak akan merasakan dekatnya Allah swt dalam hati kita. Maka Jakarta akan kembali dipimpin oleh seorang kafir tulen yang akan membelenggu umat islam dalam kesengsaraan. Semua ini sudah ditakdirkan Allah bahwa dengan cara ini kita semua bisa berkumpul bagaikan kumpulnya kita kelak di padang Ma'syar, lapangan luas tempat semua orang berkumpul untuk menunggu perhitungan.

Seperti inilah kondisi kita kelak dipertemukan lagi di akhirat kelak, dan hanya dengan rasa persatuan ini kita diarahkan untuk bangkit dan memperbaiki diri dalam iman dan taqwa. Dengan bersatu islam kuat, dengan bersatu islam kokoh. Maka kita buktikan bahwa islam di negeri ini bisa bergandengan tangan, bisa saling berangkulan. Membuktikan pada dunia bahwa islam bukanlah agama dalam box/kotak, mudah dipecah belah dan dikoyak-koyak tergantung kepentingan penguasa. Islam di negeri ini adalah agama bersifat air, mudah cair, membaur, memadat, menyejukkan dan membanjiri seluruh wilayah yang dilewatinya. Kita buktikan bahwa islam di negeri ini adalah islam yang rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh alam. Maka dari itu aksi reuni 212 telah berhasil membungkam mulut banyak orang yang sejak awal sudah meneror dan berusaha mengkerdilkan aksi ini. Semua Media mainstream diam melihat aksi ini terlaksana dengan damai dan sejuk.

Jika saja kala itu Ahok tidak membuat kesalahan, maka Gubernur Anies Baswedan tidak akan bisa berada di tengah warga DKI Jakarta saat ini. Warga Jakarta akan mendapatkan pemimpin kafir yang otoriter dan bukan pemimpin muslim seperti yang terpilih saat ini secara aklamasi, Anies aswedan-Sandiaga Uno. Dan bisa dipastikan acara reuni 212 ini tidak akan pernah terjadi. Umat islam tidak akan pernah bersatu. Dan yang pasti Saat ini Allah swt sudah menurunkan azab-Nya kepada kita entah dalam bentuk kemalangan atau kehancuran. Maka bersyukurlah kita, atas rahmat-Nya pertolongan-Nya telah datang dan kitapun sudah menjadi umat yang bisa merespon dengan cepat perubahan itu sehingga kita semua bisa menghindar dari datangnya azab.

Dan ketika Allah tidak menghendaki kedzaliman menimpa suatu kaum, maka Ia akan menggerakkan hati umat muslim untuk menunjukkan umat yang lain agar melihat dan mencegah berbagai keburukan. Dan jadilah apa yang kita alami saat ini, tidak ada yang bisa menghentikan dan menghalangi. Sebab Allah swt senantiasa bersama kita. Kaum kafir dan munafikun tidak akan bisa berbuat apa-apa, maka memang benar inilah kemenangan yang nyata dan kekalahan telak disisi mereka. Inilah kemenangan yang membuat hati musuh makin merana. Kita memang sudah berada di medan perang, perang keyakinan dan akhlak yang berbentuk perang kekuatan akidah dan iman. Jika Hanya menghadapi orang-orang tidak beriman, maka islam dipastikaan menang. Itu adalah Hukum Allah swt.

Pada hari 212 lalu, Allah membanggakan peserta aksi kepada malaikat-malaikat-Nya, inilah yg dimaksud dengan manusia tidak akan membuat kerusakan diatas bumi, inilah bukti manusia akan berkumpul mengagungakan Allah, mengharap ridho-Nya, manusia yang tunduk pada ketentuan-Nya, dan tidak ada maksud lain selain ukhuah islamiah. Takbir menggema berulang kali ke angkasa, maiakatpun menjawab seruan takbir.

Berikut ini kami sampaikan pidato Ustad Bachtiar Nasir di acara Reuni 212 yang membakar semangat peserta. Inilah wujud keindahan islam, dihari itu tidak ada lagi perbedaan, islam sudah tidak lagi bisa dikotak-kotak oleh kekuasaan. Sangat indah dan sejuk semua aliran bisa berjalan beriringan dan duduk bersama berdampingan. Dan kita harus banyak bersyukur dengan semua nikmat-Nya yang tidak terhingga ini. amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN

Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...

Popular Post