Hadits Nabi saw tentang kondisi manusia; "Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sehingga ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya, tentang masa mudanya, digunakan untuk apa, tentang hartanya, dari mana diperoleh dan kemana dihabiskan, dan tentang ilmunya, apa yang dilakukan dengan ilmunya itu." (HR. Tirmidzi).

Minggu, 13 Februari 2011

SANG DAJJAL BERKEDOK YAHUDI-ISRAEL (1)


Dajjal itu berarti “yang menutupi” sesuatu di balik fakta2. Orang2 jenis sebutan Dajjal dapat terjelaskan dengan deskripsi itu, yg berarti “para pembohong”. “Tokoh2 politik” dapat di gambarkan dengan bentuk2 yang pernah di jelaskan di dalam Al Qur’an sebagai “para pembohong”, pada ayat surat Thaha 85-91 dan 95-98, diceritakan secara lengkap tentang perbuatan yang dilakukan Samiri yang juga sebagai seorang penipu & penguji umat.”Maka, sesungguhnya, Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan dan mereka telah disesatkan oleh Samiri.”

Penjelasan lengkap baca saja, tafsirnya sudah jelas, seorang seperti kepandaian politik Samiri menyebabkan perpecahan antara golongan, pada pristiwa itu Musa & Harun hampir saja berkelahi karena Musa menyangka saudaranya telah ingkar membiarkan umatnya menyembah patung anak lembu dari emas. Gambaran pristiwa yang di jelaskan itu menjelaskan kepandaian Samiri untuk memecah belah umat manusia sehingga keadaan mereka menjadi lemah karena dengan jumlah yang terpecah mereka berjumlah sedikit & menjadi tidak memiliki kekuatan dan mudah di adu domba.

Sesungguhnya Al Qur’an itu adalah penegasan tentang pristiwa2 yang akan berulang terjadi pada segmen waktu peradaban-peradaban historis manusia, sebagai peringatan dan penjelas, sayang telah banyak di tinggalkan peranan ilmu yang terkandung di dalamnya hanya sebagai batasan norma, bukan kesaksian tentang suatu kecerdasan yang sangat2 jelas, coba lihat kembali makna tentang pristiwa antara Samiri, Musa & Harun, menjelaskan betapa mudahnya umat manusia untuk di propaganda dan terpecah belah dan bermusuhan akibat kepandaian politik seorang Samiri tanpa ia sendiri harus bersimbah darah, namun justru umat yang terpedaya yang bersimbah darah sementara ia selamat dan hanya di usir saja oleh Musa sebagai bukti “ujian” bagi umat manusia kelak bila ia muncul kembali dalam bentuk dimensi yang berbeda!

Lalu siapakah keturunan Samiri? Mengapa ia juga menjadi bahan perselisihan di antara kaum cerdas cerdik pandai? Padahal di Al Qur’an tentang perselisihan antara ahli kitab (kaum cerdas pandai) pun juga sudah di jelaskan sejelas-jelasnya, bahwa mereka hanya senang berselisih, namun siapa yang menyebabkan mereka berselisihpun sebenarnya juga sudah di jelaskan di dalam Al Qur’an yaitu orang2 yang memperjual belikan ayat-ayat, menyembunyikan kitab-kitab yang pernah di tulis sebelum Al Qur’an khususnya Taurat, serta perselisihan2 di dalamnya pun sudah di jelaskan di dalam Al Qur’an, dan mengapa mereka masih berselisih tentang itu? Karena mereka sombong, bahkan merasa lebih mulia di hadapan Tuhan, padahal mereka akan termakan oleh kesombongan mereka sendiri. Al Qur’an itu penjelasan yang sangat tegas dan berulang, karena pristiwa2 yang terjadi di belahan dunia akan selalu berulang, tujauan existensi perulangan itu untuk menguatkan hati manusia agar tidak kembali mengulangi kesalahan yang sama! Sederhana, tapi sangat akurat, dan hanya penegas bukan cerita karangan tentang sejarah dengan perlu tidaknya seluruh detail pristiwa di jelaskan! Detail itu hanya perlu pada bagian tertentu saja, yang terpenting makna perulangan yang akan terdeskripsi di setiap masa/waktu/zaman akan sama.

Sebagai contoh, siapakah Dajjal yang di maksud dalam hadits Rasul? Maka jawabnya, bukankah telah di tulis tentang seorang penipu bernama Samiri yang pernah membuat umat Musa & HArun terpecah belah? Yang berarti menutupi kebenaran demi suatu Keuntungannya sendiri! Itulah orang2 yang berperangai seperti Samiri, pandai menghasut, pandai memfitnah tanpa tangannya harus bersimbah darah kecuali banyak orang terpedaya oleh ulahnya!

Sesungguhnya Al Qur’an sengaja tidak menerangkan detail pristiwa kemanakah Samiri dan siapa ia, karena itulah ujian umat agar “berhati-hati” terhadap seseorang yang sepandai Samiri untuk mempengaruhi umat hingga mereka memerangi satu dengan lainnya sehingga masing-masing menjadi lemah, dan siapakah yang paling di untungkan? Jelas… Samiri yang di untungkan!

Lalu mengapa Musa mengusir ia? Sementara umatnya yang sudah terpengaruh harus bersimbah darah saling membunuh? Pristiwa ini menjelaskan, ujilah manusia2 itu dengan seorang Samiri, maka Tuhanmu akan mengetahui mana di antara manusia itu yang mudah untuk di bodohi, mana yang tetap kuat berpegang pada tali kebenaran dan tetap sabar dan khusuk membaca kitab serta arif dalam mengambil “keputusan”.

Itulah arti gambaran pristiwa tersebut yang berulang kini pada dunia. Bukankah peperangan antara negara2 itu ada dalangnya? Dajjal (orang2 pandai membuat perselisihan)!

Mengapa mereka saling berselisih dan berperang padahal dulu mereka satu umat?

Tidakkah jelas Al Qur’an menjelaskan betapa perpecahan itu selalu di dalangi oleh orang2 pandai bersilat lidah seperti para pengacara dan politikus di mimbar2 berita? Dan di antara mereka adalah para penipu ulung yang mencari keuntungan dengan perpecahan? Bukankah di antara manusia di hasut oleh Media-Media Besar Televisi? Siapakah yang terhasut dan siapakah yang pandai menghasut dan memecah belah umat manusia? Siapakah Penipu & jelas-jelas kini banyak yang tak sadar telah tertipu oleh Media Massa!!!

Bukankah Penguasa2 Mass Media itu Dalangnya?! Bukankah Penguasa2 Pabrik Senjata Dalangnya?!
Bukankah Penguasa2 Brands2 Terkenal Dunia Dalangnya?!
Bukankah para Penguasa Minyak Gas Bumi & Bank Pengeruk Riba Dalangnya???

Dan Bukankah World Bank Pengatur Utamanya? Siapakah Rothchild Dan Rockefeller pemilik saham Bank DUnia serta Penguasa PBB tersebut? Bukankah mereka memiliki kemiripan keahlian dengan Samiri (Dajjal) melalui tokoh-tokoh anak didiknya seperti George W Bush & Adolf Hitler & penjajah Belanda & Jepang & Soeharto?

Bukankah banyak pemimpin2 DUnia tunduk pada keputusan World Bank? Dimanakah wahai umat Muhammad SAW yang cerdik Pandai bagai Khidr tersisa di muka bumi ini?

Dimana lagi masih ada pengajar2 ke arifan di antara umat manusia yang mengajar tentang khalam & ilmu dengan hati yang sabar dan thawakal?

Dimanakah masih tersisa walau sedikit saja orang yang berilmu dapat melihat kebenaran dari fakta sejarah & Ketetapan Al Qur’an yang selalu menjelaskan bahwa sejarah itu terjadinya “berulang ulang dan berulang lagi tapi manusia masih saja berselisih dan tidak paham padahal dahulunya mereka satu umat!!!!!” Mereka padahal hanya berawal dari Adam & HAwa, lalu terpecah-pecah ketika mereka berjumlah banyak lalu saling berselisih, lalu mereka lupa kepada “fitrah manusia itu di ciptakan Tuhan” hingga lupa mengapa mereka saling berselisih dan berperang???

Al Baqarah 213…. Manusia itu (dahulunya) adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus…..

Sungguh dahsyatnya Ayat tersebut meramalkan masa depan manusia itu sendiri, hanyalah orang2 bodoh yang masih mencari-cari kebenaran lain selain darinya……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN

Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...

Popular Post