Hari ini adalah hari terakhir tahun 1431 Hijriyah. Kalau Allah beri kita umur tambahan, insya Allah nanti sore setelah mata hari tenggelam kita akan memasuki awal tahun 1432 Hijriyah.
Pelajaran apa yang kita dapatkan dari peristiwa Hijrah, khususnya Hijrah Rasul SAW dan para sahabat ke Madinah? Inilah pertanyaan yg selalu kita tanyakan pada diri kita saat melewati pergantian tahun Hijriyah, atau saat memasuki tahun baru Hijriyah.
Hijrah adalah satu dari tiga pilar Islam, yakni Iman, Hijrah dan Jihad. Inilah tiga pilar Islam yang menyebabkan Islam bisa tegak dalam diri, dalam rumah tangga, dalam masyarakat dan bahkan dalam sebuah pemerintahan, atau negara.
Bila salah satu ditinggalkan, maka bangunan Islam itu tidak akan pernah berdiri dengan kokoh, lurus dan sempurna, bahkan menjadi miring dan tidak akan lama bertahan kemudian roboh. Allah menjelaskan :
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah [2] : 218)
Sesungguhnya bangunan Islam, baik dalam diri, rumah tangga, masyarakat apalagi dalam bentuk negara dan pemerintahan sudah roboh sejak tahun 1924, saat robohnya Khilafah Utsmaniyah yang berpusat di Turki di tangan Mustafa Kemal Ataturk.
Sejak itu, sampai saat ini, bangunan Islam belum berhasil di tegakkan kembali. Sebabnya jelas, karena umat Islam belum memiliki tiga tiang pilar tersebut dalam waktu yang bersamaan. Pilar iman saja tidak cukup, apalagi hanya pilar hijrah atau jihad saja. Begitu pula, jika pilar iman masih lemah, maka pilar hijrah dan pilar jihad juga akan ikut lemah.
Sesungguhnya tiga pilar tersebut merupakah kehendak robbani yang tidak mungkin diganti lagi. Itu adalah ketetapan sang Pencipta alam semesta. Dengan tiga pilar itulah Islam ini ditegakkan oleh Rasul SAW, sehingga bisa bertahan 13 abad lamanya.
Jika kita ingin merekonstruksi bangunan Islam ini kembali ke dalam kehidupan nyata khususnya pemerintahan dan negara, apalagi khilafah, maka ketiga pilar tersebut harus kita miliki terlebih dulu.
Tanpa ketiga pilar tersebut, mustahil bangunan Islam itu dapat tegak kembali. Bisa-bisa apa yang kita harapkan tak lebih dari fatamorgana. Allahu a'lam.
oleh Fathuddin Ja'far
eramuslim.com
Rabu, 30 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri yang Diunggulkan
MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN
Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...
Popular Post
-
Beberapa tahun belakangan, banyak sekali bermunculan ustadz dan penceramah baru di Indonesia. Patut disyukuri dengan banyaknya penceramah d...
-
Benarkah Yesus tidak dilahirkan pada tanggal 25 Desember? Jika tidak bagaimana sejarah penetapan 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus, y...
-
Ini bukan cerita bualan alias “hoaks”. Dalam sebuah lukisan, sosok Bunda Maria sang Perawan Suci dalam agama Kristiani memang begitu angg...
-
Ramai gonjang-ganjing politik di berbagai media, sudah tahukah anda partai mana saja yang masuk golongan partai non islam dan pendukung kaf...
-
Ada pun makrifat itu rahsianya ialah mengenal Zat Allah dan Zat Rasulullah,oleh kerana itulah makrifat dimulakan:- 1. Makrifat diri yang...
-
Al kisah suatu ketika Nabi Daud as duduk di serambi membaca Kitab Zabur sambil melihat seekor ulat merah melata diatas tanah. Nabi Daud as l...
-
Belakangan ini beredar kabar besar di bidang politik, sebuah iklan reklame bernada sindiran kepada Partai berlambang kepala Banteng PDIP,...
-
Oleh: Mamduh Farhan al-Buhairi Sejarah mencatat, beberapa usaha pencurian terhadap jenazah Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam , semuanya meng...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar