KOMPAS.com — Meskipun menimpa Jepang, yang lokasinya jauh dari Indonesia, bencana gempa dan tsunami di Negeri Sakura tersebut ternyata berimbas banyak bagi perekonomian Indonesia. Sejumlah kalangan bahkan khawatir bencana di Jepang akan memperlambat pertumbuhan ekonomi kita.
Jika melihat data ekonomi yang ada, kekhawatiran tersebut mungkin beralasan. Pertama, Jepang merupakan negara kreditur terbesar bagi Indonesia. Dari total pinjaman sebanyak 68,04 miliar dollar per 31 Desember 2010, sekitar 44,8 persen di antaranya atau senilai 30,49 miliar dollar AS berasal dari Jepang.
Kredit dari Jepang banyak digunakan untuk pembangunan proyek-proyek infrastruktur. Jika kredit terhambat, otomatis pembangunan infrastruktur ikut terkendala. ”Sejauh ini belum ada kejelasan Jepang terkait kelanjutan kredit tersebut. Kami berharap tidak ada penghentian atau penundaan, meski mereka sedang butuh banyak dana untuk pemulihan dalam negeri,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri, Suryo B Sulisto.
Tak hanya itu, Jepang juga menjadi investor terbesar nomor dua dalam hal penanaman modal langsung. Sepanjang tahun ini, nilai investasi langsung Jepang tercatat 15 miliar dollar. Menteri Perindustrian MS Hidayat pun waswas investasi tersebut akan terhambat.
Sebagai negara tujuan ekspor utama, Jepang menjadi mitra dagang penting bagi Indonesia. Pada 2010, nilai ekspor nonmigas ke negara itu mencapai 16,49 miliar dollar dan menduduki peringkat pertama negara tujuan ekspor. Barang-barang yang diekspor ke Jepang berupa minyak, gas alam, batubara, hasil tambang lainnya, tekstil, dan produk tekstil, serta perlengkapan listrik.
Tahun lalu impor dari Jepang tercatat 16,91 miliar dollar atau sekitar 15,62 persen dari total nilai impor. Jepang menempati posisi kedua dalam hal impor, sementara posisi pertama ditempati oleh China. Posisi strategis Jepang juga terjadi pada sektor pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan dari Jepang per tahun berkisar 475.000-525.000 orang.
Selama lebih dari 50 tahun Jepang juga telah memberikan berbagai bentuk bantuan ke Indonesia. Bantuan tersebut banyak terfokus pada bidang industri, peningkatan teknologi pertanian, pendidikan sumber daya manusia serta bantuan ekonomi pada saat krisis ekonomi melanda Asia tahun 1997. Saat gempa mengguncang Aceh dan Yogyakarta, Jepang juga turut andil.
Fakta-fakta tersebut di atas menggambarkan betapa pentingnya posisi Jepang bagi perekonomian Indonesia. Jadi sangat wajar bila tragedi tsunami di negeri mereka bisa berdampak ke kita. (ENY PRIHTIANI)
Selasa, 15 Maret 2011
Menghitung Dampak Tsunami dan Gempa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri yang Diunggulkan
MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN
Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...
Popular Post
-
Beberapa tahun belakangan, banyak sekali bermunculan ustadz dan penceramah baru di Indonesia. Patut disyukuri dengan banyaknya penceramah d...
-
Benarkah Yesus tidak dilahirkan pada tanggal 25 Desember? Jika tidak bagaimana sejarah penetapan 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus, y...
-
Ini bukan cerita bualan alias “hoaks”. Dalam sebuah lukisan, sosok Bunda Maria sang Perawan Suci dalam agama Kristiani memang begitu angg...
-
Ramai gonjang-ganjing politik di berbagai media, sudah tahukah anda partai mana saja yang masuk golongan partai non islam dan pendukung kaf...
-
Ada pun makrifat itu rahsianya ialah mengenal Zat Allah dan Zat Rasulullah,oleh kerana itulah makrifat dimulakan:- 1. Makrifat diri yang...
-
Al kisah suatu ketika Nabi Daud as duduk di serambi membaca Kitab Zabur sambil melihat seekor ulat merah melata diatas tanah. Nabi Daud as l...
-
Belakangan ini beredar kabar besar di bidang politik, sebuah iklan reklame bernada sindiran kepada Partai berlambang kepala Banteng PDIP,...
-
Oleh: Mamduh Farhan al-Buhairi Sejarah mencatat, beberapa usaha pencurian terhadap jenazah Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam , semuanya meng...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar