Washington - Makhluk dengan gigi runcing, cakar tajam serta suatu ciri yang membingungkan sekali lagi telah ditunjukkan dan semua mengarah pada dinosaurus, bukan seekor burung, menurut laporan Daily Mail.
Haplocheirus Sollers hidup 15 juta tahun sebelum ditemukannya burung terbang pertama, Archaeopteryx dan mendukung teori bahwa burung berevolusi secara mandiri - seperti dinosaurus.
Halopcherius Sollers hidup 160 juta tahun lalu dan telah mematahkan mitos yang menyatakan bahwa burung berevolusi dari dinosaurus.
Sebuah kerangka fosil lengkap dari dinosaurus sepanjang 10 kaki telah ditemukan para ilmuwan selama ekspedisi ke gurun Gobi di China pada 2004 silam.
Keistimewaan perbedaannya adalah cakar besar pada setiap tangannya yang memungkinkan digunakan untuk menggali.
Alvarezsaurids merupakan jenis burung yang telah ditemukan selama beberapa tahun, dan sejak penemuannya pada 1920-an, para ilmuwan telah memperdebatkan apakah jenis ini benar-benar dinosaurus.
Kemudian banyak yang bersikeras tentang Alvarazsaurids, yang memiliki ukuran lebih kecil dari Haplocheirus, jenis burung yang sesungguhnya tidak bisa terbang.
Penemuan fosil baru tersebut telah meredakan perdebatan, memastikan identitas dinosaurus mereka tanpa keraguan, dan juga telah mengatasi kesenjangan penting dalam pengetahuan mengenai evolusi burung.
Kebanyakan para ilmuwan meyakini jenis burung modern adalah jenis keturunan langsung dari dinosaurus berkaki dua pemakan daging. Namun terdapat sejumlah pandangan berbeda bahwa burung berevolusi secara tersendiri.
Mereka yang menentang teori 'dinobird' menunjukkan fakta bahwa semua contoh yang paling jelas dari jenis burung seperti dinosaurus hanya ada jutaan tahun setelah Archaeopteryx. Evolusi burung telah berkembang jauh bahkan sebelum semua itu eksis.
Haplocheirus menentang kecenderungan ini, karena mereka hidup jauh sebelum adanya burung pertama. Para peneliti kini meyakini, fosil tersebut menunjukkan berbagai jenis burung dan burung seperti dinosaurus yang telah menyimpang dalam periode akhir Jurassic, sekitar 160 tahun lalu.
Para ilmuwan meyakini Haplocheirus mewakili jenis berbeda dari silsilah dinosaurus dan burung.
Nenek moyangnya adalah dinosaurus yang terus berevolusi ke dalam sejumlah kelompok, termasuk satu jenis yang masih tersisa hingga kini sebagai burung modern.
"Adalah seperti penemuan luar biasa dalam keluarga anda yang menggantikan masa silsilah anda," ujar Jonah Choiniere dari Universitas Washington.(reu/Eru) www.suaramedia.com
Haplocheirus Sollers hidup 15 juta tahun sebelum ditemukannya burung terbang pertama, Archaeopteryx dan mendukung teori bahwa burung berevolusi secara mandiri - seperti dinosaurus.
Halopcherius Sollers hidup 160 juta tahun lalu dan telah mematahkan mitos yang menyatakan bahwa burung berevolusi dari dinosaurus.
Sebuah kerangka fosil lengkap dari dinosaurus sepanjang 10 kaki telah ditemukan para ilmuwan selama ekspedisi ke gurun Gobi di China pada 2004 silam.
Keistimewaan perbedaannya adalah cakar besar pada setiap tangannya yang memungkinkan digunakan untuk menggali.
Alvarezsaurids merupakan jenis burung yang telah ditemukan selama beberapa tahun, dan sejak penemuannya pada 1920-an, para ilmuwan telah memperdebatkan apakah jenis ini benar-benar dinosaurus.
Kemudian banyak yang bersikeras tentang Alvarazsaurids, yang memiliki ukuran lebih kecil dari Haplocheirus, jenis burung yang sesungguhnya tidak bisa terbang.
Penemuan fosil baru tersebut telah meredakan perdebatan, memastikan identitas dinosaurus mereka tanpa keraguan, dan juga telah mengatasi kesenjangan penting dalam pengetahuan mengenai evolusi burung.
Kebanyakan para ilmuwan meyakini jenis burung modern adalah jenis keturunan langsung dari dinosaurus berkaki dua pemakan daging. Namun terdapat sejumlah pandangan berbeda bahwa burung berevolusi secara tersendiri.
Mereka yang menentang teori 'dinobird' menunjukkan fakta bahwa semua contoh yang paling jelas dari jenis burung seperti dinosaurus hanya ada jutaan tahun setelah Archaeopteryx. Evolusi burung telah berkembang jauh bahkan sebelum semua itu eksis.
Haplocheirus menentang kecenderungan ini, karena mereka hidup jauh sebelum adanya burung pertama. Para peneliti kini meyakini, fosil tersebut menunjukkan berbagai jenis burung dan burung seperti dinosaurus yang telah menyimpang dalam periode akhir Jurassic, sekitar 160 tahun lalu.
Para ilmuwan meyakini Haplocheirus mewakili jenis berbeda dari silsilah dinosaurus dan burung.
Nenek moyangnya adalah dinosaurus yang terus berevolusi ke dalam sejumlah kelompok, termasuk satu jenis yang masih tersisa hingga kini sebagai burung modern.
"Adalah seperti penemuan luar biasa dalam keluarga anda yang menggantikan masa silsilah anda," ujar Jonah Choiniere dari Universitas Washington.(reu/Eru) www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar