Rakyat di Negara-negara Arab yang menuntut perubahan telah menumbangkan rezim-rezim diktator. Gerakan ini dimulai dari Tunisia, dan dengan cepat menjalar ke negara tetangg di Timur Tengah lainnya, dimana kedikatatoran Presiden munbarak diambang keruntuhan.
Ada beberapa alasan di balik pemberontakan rakyat di negara-negara Arab, namun alasan utama adalah kehadiran diktator, yang tergantung pada Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel, dan kebijakan tidak adil Barat terhadap bangsa-bangsa Arab.
Setelah pembunuhan Mantan Presiden Mesir Anwar Sadat pada tahun 1981, Hosni Mubarak mengambil alih kekuasaan dan menciptakan bentuk kediktatoran terburuk, tanpa mempertimbangkan masukan dari pihak lain.
Kebijakan utamanya adalah menciptakan perbatasan yang aman bagi Israel, dengan mengontrol perbatasan Rafah dan membungkam kelompok perlawanan di Mesir dan Palestina dengan kekerasan.
Selama 30 tahun terakhir, pemerintahan Mubarak telah menahan dan membunuh lebih dari 150 ribu pendukung Gerakan Ikhwanul Muslimin dengan berbagai alasan.
Demi menarik dukungan AS dan Israel untuk memperkuat pilar-pilar kekuasaannya, Mubarak mulai membesar-besarkan ancaman dari kelompok Islam. Washington pun “terpaksa” memberikan bantuan militer sebesar 1,3 miliar dolar per tahun kepada pemerintah Mubarak untuk melindungi perbatasan rezim Zionis.
Tanpa mempertimbangkan struktur tradisional negara-negara Muslim, khususnya Mesir, AS mendorong rezim-rezim Arab untuk menindas setiap bentuk gerakan anti-Israel demi melindungi perbatasan wilayah Palestina pendudukan.
Hal ini mengakibatkan kemarahan dan kebencian bangsa-bangsa di kawasan kepada AS atas perilaku tidak manusiawi negara adidaya itu terhadap negara-negara Arab.
Inilah sebabnya mengapa pemberontakan di Tunisia dan Mesir membuat Abang Sam terkejut dan tidak mampu menyusun rencana strategis untuk melawan pemberontakan.
Saat ini, 80 juta penduduk Mesir, telah menciptakan krisis serius terhadap peta politik Mubarak. Di antara tuntutan rakyat Mesir adalah pengusiran Hosni Mubarak, reformasi konstitusi, pembentukan pemerintahan transisi, dan proses hukum terhadap para korban ketiktatoran penguasa.
Timur Tengah sedang membara dan jika gelombang protes di Mesir mengguncang negara-negara Arab lainnya, tentu akan memiliki dampak jangka panjang terhadap kawasan dan dunia.
Tampaknya dalam waktu dekat, tidak ada diktator Arab yang mampu bertahan menghadapi pemberontakan rakyat dan mereka akan runtuh cepat atau lambat. Jika ini terjadi, maka Israel akan menghadapi bahaya besar dan ajalnya juga semakin dekat. (IRIB/Press TV/RM)
Selasa, 15 Februari 2011
Era Baru Timur Tengah dan Israel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri yang Diunggulkan
MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN
Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...
Popular Post
-
Sebagai muslim sejati, kegiatan menonton atau menyaksikan pertunjukan tidak dilarang, tetapi tahukah anda bahwa dalam setiap tontonan ter...
-
Singapura menjadi negeri yang seringkali memicu langkah provokasi. Pembangunan jambatan baru yang disusul bergelegarnya pesawat terbang t...
-
“Ambisi New World Order (Boneka Amerika) : One World Army (NATO), One World Nation (PBB), One World Economy (Capitalism/Monopoli), One World...
-
اَلدِّÙŠْÙ†ُ Ù‡ُÙˆَ اْلعَÙ‚ْÙ„ُ ÙˆَÙ…َÙ†ْ لاَ دِÙŠْÙ†َ Ù„َÙ‡ُ لاَ عَÙ‚ْÙ„َ Ù„َÙ‡ُ “Agama adalah akal dan barangsiapa yang tidak punya agama, maka ia tidak pu...
-
Ada berapa banyak perusahaan milik Yahudi yang ada di Indonesia? mungkin anda adalah salah satu penggemar beratnya dan mungkin juga ta...
-
CIRI MAHLUK YANG MENGENAL DIRI Setiap manusia yang lahir ke dunia adalah mahluk pilihan, gak percaya? Didalam rahim seorang ibu, dar...
-
"Apabila bumi digoncangkan dengan sekeras-kerasnya, dan gunung-gunung dihancurkan selumat-lumatnya, maka jadilah ia debu yang beterbang...
-
Harian Maarev Israel yang rilis hari ini(24/11/13) menurunkan wawancara dengan Direktur Riset Robotika dan Elektrik. Satu badan yang ada di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar