Hadits Nabi saw tentang kondisi manusia; "Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sehingga ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya, tentang masa mudanya, digunakan untuk apa, tentang hartanya, dari mana diperoleh dan kemana dihabiskan, dan tentang ilmunya, apa yang dilakukan dengan ilmunya itu." (HR. Tirmidzi).

Kamis, 23 September 2010

PESAN DAN WASIAT PENTING UNTUK JAMAAH HAJI DAN UMRAH

Kumpulan Ulama


DITERBITKAN DAN DIEDARKAN OLEH DEPARTEMEN AGAMA, WAQAF, DAAWAH DAN BIMBINGAN
ISLAM, SAUDI ARABIA

Jama'ah haji yang budiman.

Kami panjatkan puji kepada Allah, yang telah melimpahkan taufiq kepada anda
sekalian untuk dapat menunaikan ibadah haji dan ziarah ke Masjid Haram,
semoga Allah menerima kebaikan amal kita semua dan membalasnya dengan pahala
yang berlipat ganda.Oleh


Kami sampaikan berikut ini pesan dan wasiat, dengan harapan agar ibadah haji
kita diterima oleh Allah sebagai haji yang mabrur dan usaha yang terpuji.

[1] Ingatlah, bahwa anda sekalian sedang dalam perjalanan yang penuh berkah,
perjalanan menuju Ilahi dengan berpijakkan Tauhid dan ikhlas kepada-Nya,
serta memenuhi seruan-Nya dan ta'at akan perintah-Nya. Karena tiada amal
yang paling besar pahalanya selain dari amal-amal yang dilaksanakan atas
dasar tersebut. Dan haji yang mabrur itu balasannya adalah sorga.

[2] Waspadalah anda sekalian dari tipu daya syetan, karena ia adalah musuh
yang selalu mengintai anda. Maka dari itu hendaknya anda saling mencintai
dalam naungan rahmat Ilahi dan menghindari pertikaian dan kedurhakaan
kepada-Nya. Ingatlah bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah
bersabda : "Artinya : Tidaklah sempurna iman seseorang diantara kamu,
sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri".

[3] Bertanyalah kepada orang yang berilmu tentang masalah-masalah agama dan
ibadah haji yang kurang jelas bagi anda, sehingga anda mengerti. Karena
Allah telah berfirman : "Artinya : Maka bertanyalah kamu kepada orang yang
berpengetahuan jika kamu tidak mengetahui". Dan Rasul pun telah bersabda :
"Artinya : Barangsiapa yang dikehendaki Allah untuk di karuniai kebaikan,
maka ia niscaya memberinya kefahaman dalam agama".

[4] Ketahuilah, bahwa Allah telah menetapkan kepada kita beberapa kewajiban
dan menganjurkan kita untuk melakukan amalan-amalan yang sunnah. Akan tetapi
tidaklah diterima amalan sunnah ini apabila amalan-amalan yang wajib tadi
disia-siakan.

Hal ini sering kurang disadari oleh sebagian jama'ah haji, sehingga
terjadilah perbuatan yang menggangu dan menyakiti sesama mu'min. Sebagai
contoh ; ketika mereka berusaha untuk mencium Hajar Aswad, ketika melakukan
ramal (berlari kecil pada tiga putaran pertama) dalam tawaf qudum, ketika
shalat dibelakang Maqam Ibrahim, dan ketika minum air Zamzam.

Amalan-amalan tersebut hukumnya hanyalah sunnah, sedangkan mengganggu dan
menyakiti sesama mu'min adalah haram. Patutkah kita mengerjakan suatu
perbuatan yang haram hanya semata-mata untuk mencapai amalan yang sunnah ..?
Maka dari itu hindarilah perbuatan yang dapat mengganggu dan meyakiti satu
sama lain, mudah-mudahan dengan demikian Allah memberikan pahala yang
berlipat ganda bagi anda sekalian.

Kemudian kami tambahkan beberapa penjelasan sebagai berikut

[a] Tak layak bagi seorang muslim melakukan shalat disamping wanita atau
dibelakangnya, baik di Masjid Haram ataupun di tempat lain dengan sebab
apapun, selama ia dapat menghindari hal itu. Dan bagi wanita hendaklah
melakukan shalat dibelakang kaum pria.

[b] Pintu-pintu dan jalan masuk ke Masjid Haram adalah tempat lewat yang tak
boleh di tutup dengan melakukan shalat di tempat tersebut walaupun untuk
mengejar shalat jama'ah.

[c] Tidak boleh duduk atau shalat didekat Ka'bah atau berdiam diri di Hijir
Ismail atau di Maqam Ibrahim, sebab hal itu dapat mengganggu orang-orang
yang sedang melakukan tawaf. Lebih-lebih disaat penuh sesak, karena yang
sedemikian itu dapat membahayakan dan mengganggu orang lain.

[b] Mencium Hajar Aswad hukumnya adalah sunnat, sedangkan menghormati sesama
muslim adalah wajib. Maka janganlah menghilangkan yang wajib hanya
semata-mata untuk mengerjakan yang sunnat. Dan dikala penuh sesak cukuplah
anda berisyarat (mengacungkan tangan) kearah Hajar Aswad sambil bertakbir,
dan terus berlalu bersama orang-orang yang melakukan tawaf. Seusai anda
melakukan tawaf janganlah keluar dengan menerobos barisan, tetapi ikutilah
arus barisan tersebut sehingga anda dapat keluar dari tempat tawaf dengan
tenang.

[c] Mencium rukun Yamani tidak termasuk sunnat, cukuplah anda menjamahnya
dengan tangan kanan apabila tidak penuh sesak, seraya mengucapkan "Bismillah
wallahu Akbar".

Akhirnya, kami berpesan kepada segenap kaum muslimin agar selalu berpegang
teguh dengan Al-Qur'an dan Al-Sunnah. "Dan ta'atlah kamu sekalian kepada
Allah dan Rasu-Nya supaya kamu dikaruniai rahmat".

[Disalin dari buku Petunjuk Jamaah Haji dan Umrah Serta Penziarah Masjid
Rasul Shallallahu 'Alaihi wa sallam, pengarang Kumpulan Ulama, hal 4 - 7
dengan sub judul Pesan dan Wasiat Penting, diterbitkan dan di edarkan oleh
Departement Agama, Waqaf, Dakwah dan Bimbingan Islam, Saudi Arabia]

Oleh
Kumpulan Ulama
Bagian Pertama dari Dua Tulisan 1/2

artikel di atas di petik dari

http://www.mail-archive.com/assunnah@yahoogroups.com/msg06843.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN

Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...

Popular Post