Kalender suci bangsa Maya atau Tzolkin adalah pintu memasuki pemikiran suatu peradaban sangat maju di dunia Barat sebelum kedatangan bangsa-bangsa Eropa. Para ahli meyakini, astronomi Maya Kuno adalah pencapaian intelektual yang menakjubkan, setara dengan geometri Mesir Kuno dan filosofi Yunani.
Banyak orang percaya, kalender berusia 2.000 tahun itu lebih akurat dibandingkan kalender Gregorian yang digunakan sejak tahun 1582.
Bangsa Maya Kuno hidup pada awal milenium pertama sesudah Masehi di wilayah Mesoamerika, yang membentang dari Meksiko Utara ke Honduras, di Utara Semenanjung Yucatan. Penduduknya antara 5 juta sampai 14 juta orang, bermukim di kota-kota yang kini dikenal sebagai Meksiko Selatan, Guatemala dan Belize.
Dalam The Mayan Calendar and the Transformation of Consciousness (2004), Carl Johan Calleman, PhD menulis, selain kebudayaan yang tinggi di bidang seni dan arsitektur yang ditemukan di kawasan-kawasan piramida, seperti Palenque, Tikal, Copán, dan Chitchén Itzá, bangsa Maya Kuno sangat dikenal kemampuannya dalam ilmu astronomi dan matematika. Bangsa inilah yang pertama menggunakan angka nol (0).
Bangsa Maya Kuno terobsesi pada waktu. Menurut Lawrence E Joseph dalam Apocalypse 2012 (2007), mereka menciptakan sedikitnya 20 kalender, disesuaikan dengan berbagai siklus, mulai dari kehamilan hingga panen, bulan hingga Venus. Penghitungan orbitnya sangat akurat dengan selisih hanya satu hari setiap 1.000 tahun.
Reruntuhan kota-kota mereka, menurut Jared Diamond dalam Collapse: How Societies Choose to Fail or Survive (2005), baru ditemukan tahun 1839 oleh ahli hukum dari Amerika Serikat, John Stephens, bersama juru gambar asal Inggris, Frederick Catherwood. Eksplorasi itu menemukan 44 kota dan tempat.
Terobsesi siklus
Yang terpenting bagi masyarakat Maya Kuno adalah etos kosmis. Kedamaian berarti sikap harmoni dengan gerakan abadi alam semesta. Akibat terpaku pada siklus, mereka tidak menyadari perubahan di sekitar mereka.
Hal ini mungkin menjelaskan keambrukan bangsa itu. Meski ada yang meyakini, mereka moksa, Jared Diamond secara metodologis menjelaskan, penyebabnya adalah hancurnya daya dukung lingkungan karena bertani dan membabat hutan secara berlebihan, serta pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi.
Pandangan itu dikonfirmasi penelitian Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), yang menemukan serbuk sari terperangkap dalam sedimen berusia 1.200 tahun—menjelang keruntuhan peradaban Maya—di sekitar wilayah Tikal. Itu pertanda deforestasi masif; pepohonan lenyap, tinggal rumput.
Penyebab lain adalah perang terus-menerus memperebutkan kekuasaan dan sumber daya alam. Kurang dari satu abad, jumlah penduduk berkurang 80-90 persen. Menurut Diamond, perhatian para pemimpin saat itu tampaknya berpusat pada masalah jangka pendek. Mereka serakah, gila kuasa, dan menindas.
Namun, keruntuhan dramatis itu tidak menihilkan kearifan bangsa Maya Kuno, khususnya tentang ramalan bencana yang belum tertandingi. Penyerbuan Spanyol atas perintah Roma tahun 1519 sudah diramalkan dengan bantuan bintang-bintang di angkasa.
Ramalan itu menyelamatkan teks-teks kuno—yang masih disimpan para tetua di pedalaman—di antara ribuan teks yang dibakar penjajah dan empat buku tentang Kalender Maya yang kemudian ditemukan di Eropa.
Sekarang Kalender Maya meramalkan kejadian di dunia pada 21/12/2012! (MH)
Selasa, 14 September 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri yang Diunggulkan
MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN
Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...
Popular Post
-
Beberapa tahun belakangan, banyak sekali bermunculan ustadz dan penceramah baru di Indonesia. Patut disyukuri dengan banyaknya penceramah d...
-
Dari kaca mata Islam, apa makna istilah Murtad dan Mualaf? Ada hal mendasar yang membedakan antara mualaf dan murtadin. Mualaf adalah ...
-
Kalau Nonton Film-film kolosal Holywood yang bersetingg masa lalu, sering kali kita menyaksikan kehadiran Dewa-Dewi sebagai sosok yang di ag...
-
Penglihatan manusia tentu tidak bisa menjangkau benda yang berada di balik tembok. Contoh kecil di atas menunjukkan betapa indera manusia m...
-
Ini bukan cerita bualan alias “hoaks”. Dalam sebuah lukisan, sosok Bunda Maria sang Perawan Suci dalam agama Kristiani memang begitu angg...
-
Darah keturunan paling kaya dan pemimpin dari Yahudi Ashkenazi di dunia saat ini adalah keluarga Rothschild. Seperti yang akan Anda pelajar...
-
OLeh: Dr. Adian Husaini “Sejarah Gelap Para Paus – Kejahatan, Pembunuhan, dan Korupsi di Vatikan”. Itulah judul sebuah buku yang belum lama...
-
Ajaran dan pemikiran tentang satanisme ini dituangkan dalam tulisannya yang diberi judul Liber Legis yang intinya mengajarkan kebebasan manu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar