Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon, kembali menunjukkan dukungan penuhnya terhadap Zionis-Israel dengan mendesak bangsa Palestina menghentikan muqawama, mengakui Zionis, dan memulai perundingan
"Tanpa syarat penghentian pembangunan permukiman Zionis."
Kantor berita Fars (19/5) melaporkan, dalam dialognya dengan para pejabat Zionis, Ban meminta Tel Aviv untuk menunjukkan sikap yang lebih lunak dalam berinteraksi dengan Pemerintah Otorita Ramallah serta memberikan berbagai insentif untuk membuka pintu perundingan damai.
Sekjen PBB menekankan pentingnya pemanfaatan kesempatan rekonsiliasi nasional antara Hamas dan Fatah, dan berharap Otorita Ramallah mampu membujuk kelompok Hamas untuk menghentikan perlawanan agar pemerintah Palestina mendapat pengakuan internasional.
Ban menyatakan bahwa PBB mendukung prakarsa pembentukan"dua pemerintahan di Palestina" dan menegaskan, "Saya berharap Israel memulai perundingan serta mencabut boikot dan blokade atas Jalur Gaza dan menyediakan kesempatan untuk menikmat hidup yang lebih baik bagi warga Tepi Barat."
Tanpa mengecam pembantaian sadis milter Israel terhadap warga Palestina yang berdemonstrasi di Hari Nakbah (Petaka Palestina), Ban hanya menyebut aksi brutal itu sangat mengkhawatirkan dan tidak akan membantu perundingan damai.
Perundingan damai antara Israel dan Otorita Ramallah yang berlangsung tahun lalu, terhenti setelah empat pekan, menyusul Tel Aviv bersikeras melanjutkan pembangunan permukiman untuk warganya di wilayah Palestina.
15 Syahid
Setidaknya 15 orang syahid di perbatasan Libanon dan di Dataran Tinggi Golan, serta ratusan lainnya terluka dalam bentrokan yang terjadi dengan tentara Israel ketika peringatan Hari Nakbah, Ahad (15/5).
Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas menyatakan rasa berkabungnya untuk para syuhada peringatan Nakbah. Sementara itu Libanon telah mengeluhkan tindakan Israel kepada Dewan Keamanan PBB. Suriah juga telah mengutuk aksi kriminal Israel itu.
Presiden Palestina dan faksi-faksi telah mengumumkan Ahad sore, pemasangan bendera setengah tiang di semua instansi resmi Palestina, baik di dalam maupun di luar negeri, selama tiga hari berkabung.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar