Hidayatullah.com--Dalam rangka mengembangkan misi hubungan peradaban antar bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian, Bibloteca menggelar konferensi yang bertajuk “Ta’aruf al-Khadharat”.
Acara ini bertempat di Bibloteca Alexandria selama dua hari, 18-19 Mei 2011, dan dihadiri oleh para peserta dari 18 negara-negara Islam dan Arab.
Turut menyukseskan acara ini dua lembaga, yakni Pusat Studi Kebudayaan dan Dialog Peradaban Fakultas Ekonomi dan Ilmu Politik Universitas Kairo, dan “Markaz al-Hiwar” Universitas al-Azhar.
Ta’aruf Khadharat secara harfiyah berarti usaha saling mengenal beragam peradaban. Ia merupakan istilah modern yang muncul untuk mengembangkan wawasan pengetahuan dan memerangi ketidaktahuan terhadap peradaban dunia. Istilah ini bertujuan untuk membina hubungan antar peradaban secara bermartabat dan saling menghormati.
Di samping itu, ia juga mengkritisi istilah-istilah yang berdampak negatif yang sering disandingkan dengan kata “peradaban”, seperti istilah: konflik, konfrontasi, divisi dan penolakan sepihak oleh yang kuat.
Konferensi ini akan membahas peradaban untuk mengatasi masalah-masalah besar dan membangun dunia yang damai, aman, sejahtera dan berkemajuan, sehingga bisa dinikmati manusia semuanya.
Kertas kerja yang dipresentasikan akan banyak mengulas contoh-contoh, baik dari sejarah, kondisi kekinian, maupun dari sisi keahlian dan pengalaman manusia saat ini. Tentunya atas dasar perspektif dan bidang yang berbeda, seperti: ilmu, pendidikan, perdagangan, perang dan perdamaian, diplomasi, revolusi informasi, perkembangan teknologi komunikasi, dst.
Konferensi ini terasa sangat padat namun juga singkat, apalagi -seperti yang dijelaskan dalam proposal-, dibebani menjawab pertanyaan masalah-masalah rumit, seperti bagaimana mengubah masa depan dunia, beserta sistem internasionalnya, lembaga-lembaganya dan undang kebijakan internasional. Dan bagaimana menyelamatkan dunia dari dominasi negara-negara besar dalam memberi arah konferensi internasional tentang perempuan, pembangunan, lingkungan hidup, kependudukan, dll
Namun paling tidak konferensi ini dapat memberi sumbangan positif bagi umat manusia bagaimana khazanah Islam memberi contoh dalam bentuk kekayaan intelektual maupun contoh nyata tentang hubungan damai antar peradaban umat manusia.*~laporan Henri Shalahuddin dari Iskandariya
Jumat, 20 Mei 2011
Wakil 18 Negara Ikuti Konferensi Peradaban di Alexandria
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri yang Diunggulkan
MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN
Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...
Popular Post
-
Beberapa tahun belakangan, banyak sekali bermunculan ustadz dan penceramah baru di Indonesia. Patut disyukuri dengan banyaknya penceramah d...
-
siapa yang tidak tahu masalah yang melanda arab pada masa kini, Syeikh Imran Hosein adalah ulama eskatogy yang disegani di dunia ini akan...
-
Anda tahu permainan anak di Betawi yang gambarnya susunan kotak-kotak dengan puncaknya berbentuk setengah lingkaran? Ya yang itu. Permainan ...
-
SEBAGAI orang beriman tentu kita tahu dan sadar bahwa diri kita dan apapun yang ada di dunia ini milik Allah. Apalagi Allah telah menegas...
-
Anak Indigo, menjelang akhir jaman kelak mereka akan menjadi cikal bakal pasukan yang akan bergabung dengan pasukan pendukung Imam Mah...
-
Sudah saatnya kita menyadari bagaimana cara kerja syetan meracuni pikiran kita, bagaimana mereka mengendalikan hidup kita. Dari yang tadiny...
-
TABIR MISTERI BUAH TERLARANG (KHULDI) KINI MULAI TERBUKA Baca Juga: Pasukan Panji Hitam akan datang Jika kita Bersatu Mari Kenali Ruh d...
-
Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar