Ketahuilah bahwa semua umat manusia memiliki hawa nafsu (keinginan sebagai tabiat) untuk berbuat jahat. Dan nafsu merupakan musuhmu yang pertama dari bagian tentara iblis. Maka jangan biarkan nafsu menghayalkan hal-hal kosong yang berisi tipu daya.
Ciri khas nafsu adalah merasa enak, lupa diri, lalai, santai atau malas. Dan semua ajakannya bersifat bathil. Nafsu tidak bisa diajak ke arah kebaikan. Dia merupakan sumbernya bencana, dan itu merupakan salah satu senjata ampuh iblis untuk mengarahkan diri kita ke arah kejahatan. Andai engkau mau menuruti perintahnya, lambat laun engkau rusak dan lemah. Sulit sekali menolak keinginannya, yang semua perintahnya akan mengajakmu ke neraka.
"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang." (YUSUF ayat 53)
Seharusnya orang-orang modern dan berakan saat ini mampu mengendalikan hawa nafsunya dengan lapar. Karena dengan lapar, musuh Allah takkan terkalahkan.
Sabda Nabi saw :
"Sesungguhnya setan menjalari anak adam lewat aliran darah, maka sempitkanlah aliran itu dengan lapar."
Tetapi apa yang terjadi? Banyak orang-orang saleh sekarang ini melakukan yang sebaliknya. Perut letaknya di bawah hati, ibarat belanga yang selalu minta diisi, selalu minta di penuhi dengan berbagai macam hidangan lezat, belangan yang selalu penuh dengan air mendidih, yang mana asapnya bisa mengotori hati. Semakin banyak asap yang keluar, hatipun semakin hitam legam. Dan membiasakan perut selalu dalam keadaan penuh akan menghilangkan kecerdasan.
Sesungguhnya di hari kiamat nanti orang yang dekat dengan Allah adalah orang yang sering lapar dan haus. Lantaran urusan perut itu pula Adam dan Hawa terusir dari surga. Banyak makan bisa menimbulkan kerasnya hati dan sirnanya cahaya hikmah, sementara kenyang hanya membuat diri semakin jauh dari Allah. Disini nampak bahwa keinginan perut bisa menumbuhkan hawa nafsu.
Kata sebagian Hukama : "Barangsiapa yang selalu condong terhadap nafsu, maka ia menjadi tawanan nafsu yang selalu mencintai keinginan-keinginannya. Ia semakin terjebak, dan hatinya tidak bisa menerima faedah. Barangsiapa yang menyiram anggota tubuhnya dengan nafsu, artinya dia menanam pohon penyesalan dalam hatinya."
Sesungguhnya Allah Ta'Ala menciptakan mahluk 3 macam :
1) Dia menciptakan malaikat yang dilengkapi akal tanpa nafsu;
2) Dia menciptakan binatang yang dilengkapi nafsu tanpa akal ;
3) Dia menciptakan manusia, lebih baik dari keduanya.
Artinya, siapa yang bisa mengalahkan nafsu ia lebih baik dari malaikat.
Seharusnya orang yang berakal bertobat dari dosa-dosa masa lampau. Dan seharusnya berpikir yang bisa mendekatkan diri kepada Allah, sabar mengekang hawa nafsu dan tidak mengikuti nafsu duniawi, sebab nafsu merupakan berhala. Karena barangsiapa yang mengelu-elukan hawa nafsu, artinya dia menyembah berhala. Dan barang siapa yang menyembah Allah dengan iklas, maka dialah yang bisa mengalahkan nafsu.
Rasulullah bersabda : "Terangilah hatimu dengan lapar, perangi nafsumu dengan lapar dan haus, dan ketuklah pintu surga dengan lapar. Dan pahala orang lapar seperti pahalanya orang berjuang di jalan Allah. Sesungguhnya tidak ada amal yang dicintai Allah kecuali lapar dan haus. Sedangkan orang yang selalu memenuhi perutnya dengan makanan, tidak akan mampu memasuki kerajaan langit dan tidak pula mampu merasakan manisnya ibadah."
Ciri khas nafsu adalah merasa enak, lupa diri, lalai, santai atau malas. Dan semua ajakannya bersifat bathil. Nafsu tidak bisa diajak ke arah kebaikan. Dia merupakan sumbernya bencana, dan itu merupakan salah satu senjata ampuh iblis untuk mengarahkan diri kita ke arah kejahatan. Andai engkau mau menuruti perintahnya, lambat laun engkau rusak dan lemah. Sulit sekali menolak keinginannya, yang semua perintahnya akan mengajakmu ke neraka.
"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang." (YUSUF ayat 53)
Seharusnya orang-orang modern dan berakan saat ini mampu mengendalikan hawa nafsunya dengan lapar. Karena dengan lapar, musuh Allah takkan terkalahkan.
Sabda Nabi saw :
"Sesungguhnya setan menjalari anak adam lewat aliran darah, maka sempitkanlah aliran itu dengan lapar."
Tetapi apa yang terjadi? Banyak orang-orang saleh sekarang ini melakukan yang sebaliknya. Perut letaknya di bawah hati, ibarat belanga yang selalu minta diisi, selalu minta di penuhi dengan berbagai macam hidangan lezat, belangan yang selalu penuh dengan air mendidih, yang mana asapnya bisa mengotori hati. Semakin banyak asap yang keluar, hatipun semakin hitam legam. Dan membiasakan perut selalu dalam keadaan penuh akan menghilangkan kecerdasan.
Sesungguhnya di hari kiamat nanti orang yang dekat dengan Allah adalah orang yang sering lapar dan haus. Lantaran urusan perut itu pula Adam dan Hawa terusir dari surga. Banyak makan bisa menimbulkan kerasnya hati dan sirnanya cahaya hikmah, sementara kenyang hanya membuat diri semakin jauh dari Allah. Disini nampak bahwa keinginan perut bisa menumbuhkan hawa nafsu.
Kata sebagian Hukama : "Barangsiapa yang selalu condong terhadap nafsu, maka ia menjadi tawanan nafsu yang selalu mencintai keinginan-keinginannya. Ia semakin terjebak, dan hatinya tidak bisa menerima faedah. Barangsiapa yang menyiram anggota tubuhnya dengan nafsu, artinya dia menanam pohon penyesalan dalam hatinya."
Sesungguhnya Allah Ta'Ala menciptakan mahluk 3 macam :
1) Dia menciptakan malaikat yang dilengkapi akal tanpa nafsu;
2) Dia menciptakan binatang yang dilengkapi nafsu tanpa akal ;
3) Dia menciptakan manusia, lebih baik dari keduanya.
Artinya, siapa yang bisa mengalahkan nafsu ia lebih baik dari malaikat.
Seharusnya orang yang berakal bertobat dari dosa-dosa masa lampau. Dan seharusnya berpikir yang bisa mendekatkan diri kepada Allah, sabar mengekang hawa nafsu dan tidak mengikuti nafsu duniawi, sebab nafsu merupakan berhala. Karena barangsiapa yang mengelu-elukan hawa nafsu, artinya dia menyembah berhala. Dan barang siapa yang menyembah Allah dengan iklas, maka dialah yang bisa mengalahkan nafsu.
Rasulullah bersabda : "Terangilah hatimu dengan lapar, perangi nafsumu dengan lapar dan haus, dan ketuklah pintu surga dengan lapar. Dan pahala orang lapar seperti pahalanya orang berjuang di jalan Allah. Sesungguhnya tidak ada amal yang dicintai Allah kecuali lapar dan haus. Sedangkan orang yang selalu memenuhi perutnya dengan makanan, tidak akan mampu memasuki kerajaan langit dan tidak pula mampu merasakan manisnya ibadah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar