Menjelang hari kiamat akan disertai dengan berbagai peristiwa. Sabda nabi saw, "Hai Muhajirin, ada lima bencana yang akan menimpa kalian, dan aku minta perlindungan atas Allah SWT:
1. Segala macam kemungkaran akan ditampakkan, yakni akan tersebar berbagai macam penyakit baru yang belum pernah ditemui di zaman sebelumnya;
2. Akan ditimpa bencana kelaparan, biaya hidup semakin berat, dan banyak para penguasa menyelewengkan amanatnya;
3. mereka enggan mengeluarkan zakat, kecuali jika sesudah diturunkan curah hujan amat banyak dari langit;
4. mereka memungkiri perjanjian dengan Allah dan Utusan-Nya, karena mereka dikuasai oleh musuh dari jenis lain yang mengkudeta sesuatu yang ada ditangan mereka;
5. selama pemimpin-pemimpin mereka tidak memutuskan sesuatu berdasarkan Kitab Allah, maka Allah akan menciptakan kesusahan buat mereka.
Dan dilanjutkan dengan peristiwa hilangnya agama dari muka bumi ini, hal ini disebutakan dalam sebuah hadist:
Lenyapnya agama karena 3 perkara berikut ini:
1. Orang alim yang durhaka;
2. Imam (Pemimpin) yang aniaya;
3. Mujtahid yang bodoh
Keterangan:
Agama islam akan lenyap dari muka bumi ini, karena perbuatan ketiga macam orang ini;
1). Orang alim, atau yang biasa disebut juga kyai dan kyai itu adalah panutan ummat. Apabila
dilihat orang, ia adalah seorang pemuka agama/kyai yang telah berani melanggar ajaran islam
seperti; berjudi, menipu, minum arak/minuman keras, berzina/main perempuan, mementingkan kehidupan dunia
dan sebagainya. Perilaku maksiatnya ini akan menjadi contoh dan akan ditiru ummat. Apabila hukum islam
sudah dilanggar oleh pemimpin agamanya, lama kelamaan tentunya islam akan menghilang dari
bumi karena sudah tidak ada orang yang mempercayai ajarannya.
2). Imam, pemimpin yang tidak perduli pada aturan islam, mengedepankan kepentingan pengusaha/investor daripada rakyatnya,
tidak memiliki wibawa dan tidak ada simpati di masyarakat, tidak diterima oleh masyarakat, tidak amanah, diktator,
ucapannya hanya lipstik dan kiasan belaka, hasil kerjanya tidak ada selain merugikan rakyat banyak, ambisinya
melebihi wewenangnya, dan sebagainya kerusakan yang ditimbulkan pemimpin ini maka hancurlah nilai-nilai islam
dimata warganya, masyarakat juga tidak lagi mempercayai ucapannya, pemimpin ini juga tidak bisa bertindak tegas, tidak mau mencegah
bahkan bersikap membiarkan segala keburukan berlangsung di masyarakat. NIlai-nilai islam
benar-benar akan menghilang seiring berjalannya waktu, karena rakyatnya pun berjalan sesuai kehendaknya sendiri tanpa
mempedulikan aturan yang sudah ada.
3). Mujtahid yang bodoh, adalah istilah untuk orang-orang yang memiliki intelegensi yang tinggi (pintar) tetapi perilakunya sangat bodoh
orang-orang ini diberikan kepintaran oleh Allah, memiliki kemampuan diatas rata-rata, bisa menjadi panutan dan mengayomi kaum lemah,
tetapi semua itu tidak digunakan untuk kemaslahatan ummat, tetapi hanya untuk menipu orang lain, memperdaya kaum lemah, melanggar aturan yang
sudah ada, menjebak si miskin, dengan tujuan ia dapat hidup bergelimang harta, berfoya-foya, berlebih-lebihan (ujub, dan riya, tanpa mempedulikan tujuan Allah memberikannya karunia dan kelebihan. Anda juga pasti tahu bahwa
sebagian orang besar lahir dari latar belakang mereka yang serba kekurangan, miskin harta dan renta, tetapi Allah mengangkat derajatnya
agar kelak ia bisa menjadi contoh berguna dimasyarakat, tetapi apa? ketika mereka sudah ada dipuncak kesuksesan, sebagian hidupnya
tidak digunakan untuk berbakti kepada sesama, justru menjadi makin egois dan serakah, subhanallah, kehancuran islam sudah di depan mata.
Apakah anda sudah melihat ketiga tanda-tanda ini? apa pendapat anda? apakah anda akan ikut memperluas kehilangan islam atau anda akan ikut berjuang memperbaikinya. Sesunguhnya kita semua manusia ini diberikan akal, alat untuk memperbaiki dan menyelesaikan masalah.
Manusia sangatlah mudah tergoda, lupa diri, tamak, sombong dan takabur. Allah sungguh-sungguh akan melaknat ketiga orang ini jika mereka
benar-benar sudah menyia-nyiakan amanah yang diberikan. Seperti halnya Fir'au yang dilumat habis oleh Allah di masa kejayaannya. Apakah kita juga
akan mengikuti jejaknya? Apakah sejarah akan terulang, hanya demi seoogok kekayaan duniawi yang tidak akan pernah bisa kita bawa mati?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar