Sebagian ulama berkata; "Hai manusia, beramallah secara sembunyi-sembunyi, takutkan pada Alah dan jangan engkau tertipu dengan lamunan dan melupakan mati. Janganlah terlalu mengejar keindahan dunia, sebab dunia amat banyak menipu, memperdaya, menghianati, penuh dengan tipu daya, dan akan menipu kamu dengan manisnya turuti kata. Dunia ibarat pengantin bermake-up tebal, banyak mata memandang, banyak hati yang terpikat dan banyak sekali yang mengingkannya. Maka pandanglah dunia dengan mata hati.
Nabi saw bersabda :
"Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir."
"Dunia dan isinya sangat dilaknati kecuali sesuatu yang dipergunakan di jalan
Allah."
Sesungguhnya dunia adalah perkampungan yang penuh mara bahaya, Tuhan amat mencela, barang barunya adalah usang, kekuasaan hak miliknya akan hilang, kemuliaan adalah kehinaan, dan yang banyak adalah sedikit.
Berikut firman-firman Allah mengenai kehidupan dunia:
"Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas. (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 212)
"Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong. (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 86)
"Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 96)
"Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat. (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 114)
"Katakanlah kepada orang-orang yang kafir: "Kamu pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan digiring ke dalam neraka Jahannam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya". (ALI 'IMRAN (KELUARGA 'IMRAN) ayat 12)
"Adapun orang-orang yang kafir, maka akan Ku-siksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh pertolongan. (ALI 'IMRAN (KELUARGA 'IMRAN) ayat 56)
Tapi menjelang akhir jaman, datanglah segerombolan orang yang menamakan dirinya manusia berakal, mereka sangat mencintai harta melebihi kecintaan pada Tuhannya, Firman Allah SWT :
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak {l86} dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (ALI 'IMRAN (KELUARGA 'IMRAN) ayat 14)
Sabda Nabi saw ; "Mencintai harta dan memuliakannya sama dengan menumbuhkan sifat munafik dalam hati, sebagaimana mempunyai air untuk menumbuhkan tanaman."
Sabda Nabi saw ; "Kelak sesudah kalian, datang zaman suatu kaum yang suka makan-makan enak dan beraneka ragam, pakaian mereka amat indah dan berwarna-warni, selalu mengisi perutnya dan tidak pernah kenyang, nafsunya terlalu kuat dan tidak mampu bersikap menerima, dunia adalah lahan yang pasti, mereka mangambil harta sebagai Tuhan, bukan Allah Ta'ala......"
Sabda Nabi saw ; Anak cucu Adam kala itu berkata ; "Hartaku....., hartaku....' Bukankah harta yang engkau miliki sekedar apa yang engkau makan....wahai ummatku.
Dunia tidak akan menyelamatkanmu dari kesusahan, maka lepaskanlah ia, jangan tatap keindahannya, sebab dia merupakan kenikmatan yang menyimpan siksa. Dunia adalah tidur, akherat adalah bangun; diantara keduanya ada kematian. Sementara kita semua saat ini sedang berada dalam mimpi-mimpi yang kosong.
Maka berbuatlah kamu demi sebuah perkampungan yang dijamin keberadannya tanpa ada kematian dan akhir. Yahya bin Mu'adz menulis kata-kata hikmah ; "Hendaklah pandanganmu ke dunia dipergunakan untuk mengambil pelajaran, kemauan usahamu sendiri merupakan keterpaksaan, dan kemauanmu mencari akherat adalah hal yang harus dipercepat."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar