Brotherhood of the Snake atau Kelompok Persaudaraan Ular, merupakan nama sebuah kelompok pengikut iblis yang paling awal lahir di dunia. Dari berbagai literatur sejarawan Barat, seperti yang ditulis J. Robinson dalam ‘The Secret Society’, kelompok persaudaraan ular inilah yang mengemban misi menyebarkan kesesatan kepada umat manusia sejak zaman Nabi Adam 'alayhis salam hingga zaman kiwari.
Bahkan diduga kuat jika dari kelompok inilah lahir gerakan-gerakan penyesatan terhadap agama-agama samawi dunia. Mereka mempengaruhi publik dengan menyebarkan informasi yang salah tentang Tuhan, dan memfitnah kelompok - kelompok lain dengan kebohongan yang mereka ciptakan atas nama agama. Karena itulah, di zaman dahulu banyak perang yang terjadi akibat pertentangan antar agama.Kabbalah dan Talmud, sebagai doktrin iblis yang sampai sekarang dipercaya dengan segenap jiwa dan raga oleh kalangan Zionis sebagai pandangan hidup, juga berasal dari kelompok ini.
Di zaman purba, kelompok iblis ini menyempal di banyak pusat peradaban dunia. Mereka menjadi penasehat Raja Namrudz dan menghasut agar Nabi Ibrahim 'alayhis salam dibunuh. Saat Fir'aun berkuasa, mereka menamakan diri sebagai para pendeta Amon yang berada di lingkaran elit kekuasaan, lewat salah seorang tokohnya yang bernama Samiri (Shamir), mereka berupaya untuk terus menyesatkan Bani Israil dan menentang Nabi Musa 'alayhis salam.
Di zaman Nabi Isa 'alayhis salam, kelompok iblis ini menjadi provokator bagi upaya pengejaran yang dilakukan Raja Herodes dan mereka dikenal sebagai para pendeta Sanhendrin.
Ke dalam Yudaisme, mereka merusak Taurat dan membuat Talmud yang dinyatakan mereka sebagai kitab suci yang lebih mulia ketimbang Taurat Musa 'alayhis salam. Ke dalam ajaran Nabi Isa 'alayhis salam, mereka mengubah ajarannya yang sebenarnya terbatas hanya untuk kaumnya, menjadi sebuah ajaran yang ekspansif lewat tangan seorang Yahudi dari Tarsus bernama Paulus yang membuat Injil Perjanjian Baru. Ke dalam agama Islam, seorang Yahudi dari Yaman bernama Abdullah bin Saba’ pun bekerja untuk memecah umat tauhid ini dengan membuat ajaran baru (baca : bid'ah) yaitu Syiah. Inilah kerja kelompok ular yang sangat memusuhi ajaran yang lurus.
Dari Brotherhood of Snake, kemudian pecah menjadi perkumpulan lain seperti Freemason, Rosicrucian, The Knight Templars, Ordo Temple Orientis, Knights of Malta, dan lain - lain. Mereka semua tahu tentang tingkatan tertinggi dalam kehidupan manusia, kebenaran tentang asal muasal manusia dan manusia sebagai makhluk spiritual. Mereka tahu bahwa Tuhan itu ada dan setiap manusia mempunyai kekuatan yang berasal dari Tuhan. Mereka menyembunyikan hal tersebut dan menggunakan kekuatan tersebut untuk tujuan mereka sendiri, yaitu untuk menguasai dunia.
Perkumpulan rahasia lain memang memiliki tujuan yang sama, tapi dari sekian banyak secret societies, Freemason dikatakan sebagai yang terkuat dalam menyebarkan pengaruhnya di segala bidang kehidupan manusia.
Kembali ke soal Brotherhood of Snake, di mana mereka berada, mereka selalu memberi sinyal keberadaan mereka dengan simbol-simbol ular. Mahkota emas Firaun di depannya ada lambang dua ular. Kuil Laelarium kota maksiat bernama Pompeii yang kemudian dihancurkan Alloh Tabaroka wa Ta'ala lewat meletusnya Gunung Vesuvius namun bukti-bukti keberadaannya masih lestari hingga detik ini, juga terdapat banyak simbol-simbol ular. Demikian pula dengan simbol-simbol para Dewa Matahari yang bertebaran di muka bumi sampai ke Amerika Latin.
Di zaman modern, simbol kelompok ini, dua ekor ular melilit sebuah tongkat bersayap, entah mengapa dijadikan simbol kedokteran internasional.
Dan yang paling terang karena bentuk simbolnya benar-benar menjiplak simbol kelompok ular ini bisa dilihat dari tongkat Hermes, Dewa Yunani Kuno yang dipercaya menjadi kurir antara Tuhan dengan Manusia. Hermes yang merupakan anak dari Zeus dan Maia juga dianggap sebagai dewa perdagangan dan keberuntungan.
Ketika VOC yang merupakan maskapai perdagangan yahudi terbesar di dunia pada masanya menguasai Batavia (Jakarta), mereka meletakkan sebuah patung Hermes lengkap dengan tongkat Brotherhood of The Snake-nya di atas jembatan perempatan Harmoni. Kala itu wilayah Harmoni merupakan wilayah perniagaan terbesar di Batavia dan banyak para pedagang Yahudi berdagang arloji, kacamata, dan juga emas perak serta batu-batu mulia.
Sampai dengan tahun 1999 patung Hermes ini masih tetap berdiri di atas jembatan Harmoni, namun pada tahun itu sempat dikabarkan lenyap dicuri orang. Dinas Kepariwisataan DKI Jakarta menemukannya lalu agar keberadaannya aman, patung Hermes yang asli dipindahkan ke lokasi Museum Fatahillah di dekat Stasiun Beos Kota, Jakarta. Di atas jembatan Harmoni dibuat replikanya.
Apakah dengan demikian berarti kelompok persaudaraan ular ini pernah ada di Jakarta? Wallahu A'lam. Yang jelas, jika Anda ingin melihat simbol Brothethood of the Snake dalam bentuk aslinya, silakan mampir ke Museum Fatahillah Jakarta.
Berikut patung yang dimaksud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar