Pasukan Israel diklaim membunuh satu warga Palestina, melukai banyak warga lainnya, dengan menggunakan senjata terlarang dan senapan yang berupa tabung gas air mata mematikan, kata sebuah kelompok hak asasi Israel.
"Tentara Israel menembakkan senapan gas air mata dan telah membunuh salah seorang pengunjuk rasa tak bersenjata Palestina dan mencederai banyak lainnya, salah satunya dalam kondisi kritis," kata Sarit Michaeli, direktur komunikasi untuk B'Tselem, kata Pusat Informasi Hak Asasi Manusia Israel di Daerah Pendudukan pada Kamis kemarin (9/12), Reuters melaporkan.
"Jangkauan senapan tabung gas air mata jauh lebih kuat daripada aluminium tabung gas air mata biasa, kami tahu bahwa tembakan tentara Israel secara rutin dilakukan terhadap para pengunjuk rasa, mereka sangat berbahaya," kata sumber itu.
Senapan yang terdiri atas tabung gas air mata, dilengkapi dengan jet propelan yang kuat, hampir tidak mungkin untuk mendeteksi dalam tembakannya, sehingga melipat gandakan efek mematikan senjata tersebut.
Michaeli mencatat bahwa tabung tersebut telah digunakan dalam beberapa minggu terakhir terhadap pengunjuk rasa di Tepi Barat yang diduduki.
Lembaga HAM itu mengatakan bahwa mereka telah mencatat tiga insiden pada bulan lalu, ketika para demonstran di desa Tepi Barat Nabi Salah telah ditargetkan dengan granat.
Awal tahun ini, sebuah laporan oleh kantor berita Ma'an Palestina menunjukkan bahwa tabung gas air mata teroksidasi yang telah kadaluarsa ditemukan di tanah setelah bentrokan antara pasukan Israel dan warga Palestina yang berdemo di lingkungan Silwan Timur al-Quds (Yerusalem ) yang menewaskan dua warga Palestina.
Menyusul insiden itu, warga melaporkan adanya gejala kelelahan, demam tinggi, muntah dan sesak napas sementara tenaga pelayanan medis menyatakan bahwa mereka yang terluka dalam insiden itu menampakkan tanda-tanda keracunan.
Seorang bayi berusia 14 bulan juga meninggal karena menghirup gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel. (fq/prtv)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar